Naruto : The Legend

Genre : Adventure/Romance

Rating : Teen/PG-17

Pair : NaruHina N SasuSaku

Disclaimer : ©Masashi Kishimoto

First Fiction By Bhie Forsaken

Warning : OOC, Mungkin OC, TYPO(Mungkin),

SEMI-CANNON/AU (Banyak perubahan sana-sini), GORE(Mungkin), DLL.

Tidak suka harap klik icon BACK


"Kalimat" Berbicara

'Kalimat' Berfikir

"Kalimat" Monster/Bijuu/Sebangsanya Berbicara and Jutsu

'Kalimat' Monster/Bijuu/Sebangsanya Berfikir

*Suara* SFX (Sound Effect)


Author Note


Ini saya Fix untukpertama kali pada tanggal 3-Agustus-2013.

Semoga Typo(s)nya udah tidak ada, kalau masih ada ya di Fix lagi. #Sepatumelayang

Semoga para reader lebih nyaman membacanya.

Arigatogozaimasu, minna. (^^)


Chapter 1

Demi Desa, dan keluarga


Rumah Sakit Konoha - 7:30 PM

Hokage Ke-4 kini sedang resah menunggu istrinya yang berusaha melahirkan anak mereka yang pertama. Karena disaat melahirkan inilah, segel Kyuubi akan melemah.

"Kushina, bertahanlah sebentar lagi." Minato semakin cemas dengan keadaan istrinya.

"Kami-sama semoga semuanya akan baik-baik saja." Ucap sang Hokage lagi, yang mulai merasa resah.

"Uhhh... Ngghh.. AAAHHKK." Bersamaan dengan teriakan itu lahirlah buah hati yang ditunggu-tunggunya.

"Oaa, ooaa." Teriak sang bayi.

*Kriieet* Pintu persalinan itu terbuka, dan muncullah beberapa perawat yang mengurus persalinan istri sang Hokage. "Hokage-sama, Istri dan anak anda sehat. Sepertinya anak anda akan mewarisi ketampanan anda Hokage-sama." Puji seorang perawat yang sedang menggendong bayi laki-laki tampan yang sedang menangis.

"Haha, selamat datang Naruto-kun." Hilang sudah rasa cemas sang Hokage. Lalu ia berjalan menuju sang istri. "Kushina-chan, kau memang hebat." Puji Minato. Kushina hanya bisa tersenyum mendengarnya.

Disuatu tempat

Beberapa sosok yang misterius terlihat sedang berdiri diatas monumen para Hokage. Menatap tajam tempat persalinan sang istri Hokage tersebut. Diantara para sosok tersebut, datang sosok yang memakai topeng putih yang memiliki dua lubang di matanya. Berjalan melewati beberapa sosok tersebut, kemudian ia menghilang entah kemana bersamaan dengan yang lainnya.

"Konohagakure atau biasa dikenal, Konoha, adalah sebuah desa yang damai dan indah. Tapi yang akan kita lihat sekarang sepertinya akan berubah." Gumamnya pada beberapa sosok lainnya yang sekarang berada di atas gerbang utama Desa Konoha. Beberapa diantaranya menyunggingkan senyum sinis.

"Sekaranglah waktunya." Mulailah ia melakukan handseal.

"KUCHIYOSE NO JUTSU." Teriaknya.

Rumah Sakit Konoha - Waktu yang sama

"Uhk, Minato-kun. A-aku se-seper-tinya sudah kehi-kehilang-an kontrol Kyu-Kyuubi." Setelah berusaha bicara walaupun susah dan tergagap, Kushina mulai hilang kesadaran. Minato segera memeluk Kushina dan menahannya agar tidak jatuh.

"Kushina apa maksudmu? Hei, Kushina-chan sadarlah!?" Minato mulai panik, terlihat chakra Kyuubi mulai keluar dari tubuh istrinya. "Kakashi, Asuma, Kurenai. Ungsikan penduduk sipil, panggil semua anggota yang siap tempur, dan juga personil ANBU! CEPAT!" Teriaknya panik, perlahan ia meletakkan Kushina.

"Tapi Hokage-sama, apa yang terjadi?" Tanya Kurenai yang masuk kedalam, karna hanya dialah wanita diantara mereka bertiga. "A-apa i-itu?" Kurenai sempat kaget akan chakra Kyuubi yang keluar dari tubuh Kushina. Tidak terasa kakinya gemetar merasakan Killing Intent (KI) yang besar, keluar dari tubuh Kushina yang pingsan.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, ini pasti ulah seseorang yang mengincar Kyuubi." Minato mulai menggendong sang istri a la bridal. "Owl, bawa Naruto dan ikut denganku." Perintahnya lagi.

Muncullah seorang ANBU -dengan topeng burung hantu- dihadapan sang Hokage. "Ha'i." Lalu ia mulai menggendong Naruto dengan penuh kasih sayang. Bersamaan dengan itu mereka menghilang Minato dengan Hiraishinnya, Owl dengan Shunshinnya.

Konoha - Pintu gerbang utama

*Poof*Kepulan asap mulai keluar dan membesar, membentuk sesosok makhluk yang berwarna merah -dikit orange sih- dan juga sangat besar.

Perlahan asap mulai hilang, terlihatlah sosok Kyuubi yang berdiri dengan mata semerah darah, dan kesembilan ekornya yang melambai-lambai dan terkesan liar.

Kyuubi mulai melihat sekelilingnya, tampaknya Kyuubi sedang mencari seseorang. "GGRRRRR... GROOAAAARRRHHHGG!" Aumannya yang bisa membuat semua makhluk hidup ketakutan. Dan kibasan ekornya yang bisa menghancurkan rumah-rumah penduduk.

"Hancurkan semuanya." Perintah sosok misterius itu dengan tatapan yang tajam. Kemudian ia hilang seperti ditelan oleh lubang hitam bersama dengan sosok yang lain.

"RRAAAGGHHRR..., GRRGGHH." Kyuubi sepertinya menuruti perintah sosok tersebut. Mulailah ia menghancurkan semua yang terlihat dihadapannya.

"ITU KYUUBI, SEMUA LARIII!" Teriak semua penduduk. Kepanikan merasuki seluruh penduduk Konoha. Kerusuhan tak terhindarkan, banyak penduduk yang panik dan berlari tanpa arah. Beberapa anak juga terlihat bingung mencari orang tua mereka.

Para shinobi yang menuju ketempat penyerangan mulai bersiap. Kakashi, Asuma, Kurenai, yang memimpin penyerangan tersebut mulai memberi komando pada para shinobi lainnya. "SEMUA BERSIAP. IZUMO, KOTETSU, SEGERA PIMPIN SEMUA PENDUDUK SIPIL KETEMPAT PERSEMBUNYIAN." Teriak Kakashi. Lalu ia berlari menuju gerbang utama beserta beberapa Jounin lainnya. Perang pun terjadi antara pasukan Konoha dengan Kyuubi.

"Pengguna Elemen Tanah" Asuma mulai bicara. "Buatlah benteng pertahanan terkuat kalian untuk melindungi penduduk sipil." Setelah itu terlihatlah beberapa puluh shinobi merangkai handseal. "Earth Release : Earth Wall." Teriak beberapa diantaranya. Disusul dengan. "Earth Release : Earth Gate." oleh sisa shinobi lainnya. *Gruduk-Gruduk-Gruduk* Terlihatlah puluhan benteng kokoh yang muncul dari dalam tanah. "Kurenai, cepat kau pimpin para penduduk ketempat persembunyian." Perintah Asuma. Kemudian dijawab oleh anggukan dari Kurenai.

Ditempat lain

Minato muncul diatas patung wajahnya. "Aku takkan membiarkanmu berbuat semaumu disini, tempatku, keluargaku, dan penduduk Konoha yang ku pimpin." Minato terlihat menantang Kyuubi.

Kyuubi yang melihatnyapun mulai memusatkan chakra dimulutnya. Bijuudama yang besarpun mulai terbentuk. "GRAAH" Tembakan Bijuudama yang besar mengarah ketempat sang Hokage. Dengan sigap ia melempar kunainya, *Shrink* hilanglah bola hitam yang mengincar dirinya. Sekali lagi ia melempar kunainya kearah Kyuubi, sesaat kemudian Minato sudah berada di hadapan Kyuubi.

Segera ia membuat bunshin. *Poof* Bersamaan dengan itu mulailah bunshin Minato merangkai handseal. Minatopun mundur beberapa langkah, dan melempar empat kunai mengelilingi Kyuubi.

"Sealed Technique : Gate of Desolate" Teriak bunshin tersebut, sementara Minato mulai merangkai handseal secepatnya. Mulai terlihat empat kunai yang dilempar Minato mengeluarkan cahaya dan membentuk empat menara tinggi yang mengelilingi Kyuubi. Menara itu mengurung Kyuubi dan menahan chakra Kyuubi, sehingga Kyuubi terpenjara oleh Jutsu tersebut.

"RAAARRGGHH" Kyuubi mulai terdesak, ia berusaha melepaskan diri dari Jutsu tersebut. Tetapi seberapa kerasnya ia berusaha bukan kebebasan yang di dapat, tetapi semakin lama maka semakin terkuraslah chakranya. Bahkan Bijuudama tak sanggup menembus pertahanan Jutsu itu.

Setelah segel rumit itu selesai, Minato kembali memendekkan jaraknya dengan Kyuubi. Dan semua shinobi yang tau akan apa yang akan sang Hokage lakukan, mulai menjauh dari arena pertempuran. "Kai! Demon Sealed Technique" Terlihatlah Dewa Kematian yang siap menyegel Kyuubi, dengan usaha terakhir bunshin Minato merangkai segel.

"Wind Release : Wormhole" Stelah itu *Poof* bunshinnya hilang bersamaan dengan lubang hitam yang muncul, dari lubang tersebut keluarlah seorang ANBU Codename Owl yang menggendong seorang anak. Lalu ia menidurkannya tepat dihadapan Hokage.


-Flashback Start

Dikediaman Hokage.

"Itachi, aku akan menyegel Kyuubi kedalam tubuh Naru-chan. Tolong jaga Kushi-chan juga Naru-chan setelah aku tak ada." Jelas Minato, kemudian ia memakai pakaian kebesarannya. Jubah putih berlengan pendek dengan tulisan kanji Yondaime di punggungnya.

"Hokage-sama, tolong jangan gegabah pasti ada cara yang lebih baik." Itachi protes akan rencana Hokage yang terlalu berbahaya.

"Minato, kita bisa selesaikan ini tanpa harus melakukan 'itu'." Hiruzen sang Sandaime ikut protes akan keputusan anak muridnya yang terlalu gegabah.

"Itachi, kau sebagai ANBU tahu bila ini keadaan siaga satu. Dan ma'af guru, ini adalah jalan terbaik." Minato melangkah kearah Itachi. " Lakukan sesuai rencana."

Itachi memberi hormat. "Ha'i, saya mengerti Hokage-sama."

"Minato, tunggu aku bel-" Tapi sebelum kalimat itu selesai Minato munuju medan perang dengan Hiraishin. "Huuh, keterlaluan." Hiruzen sungguh kesal akan keputusan Minato.

Flashback End-


"Owl, jika aku gagal dalam menyegel Kyuubi kedalam Naruto. Tolong selamatkan Desa Konoha." Kemudian ia memulai ritual penyegelan Kyuubi.

Setelah selesai, Minato mengucapkan kalimat terakhirnya. "Naru-chan, jangan nakal ya. Turutilah ibumu, dan bahagiakanlah dia. Makanlah yang teratur dan jadilah kuat. Itachi, sampaikanlah pesanku pada Kushina katakanlah, aku minta ma'af bila tak bisa merawat Naruto bersamanya."

Sesaat sebelum Minato dibawa Dewa Kematian. Kyuubi sempat meminta ma'af kepada Minato melewati telepatinya. 'Minato-sama, aku akan menyegel sisa chakramu bersama diriku, agar kau bisa bertemu Naruto dan melatihnya suatu saat nanti. Dan ma'afkan aku telah gagal dalam menahan segel, dan dikontrol oleh Uchiha Madara-Teme itu. Aku berjanji akan menjaga Naruto untukmu.' Kyuubi lalu membungkuk sebagai tanda ma'af dan penghomatannya kepada Minato.

"Tak apa Kyuu-chan." Minato tersenyum lembut. Setelah itu ia meninggal dengan senyum.

Setelah itu Itachi kembali memakai topeng ANBU-nya. "Hawk, tolong bawa Naru kembali ketempat Kushina-sama. Aku akan membawa jasad Hokage-sama ketempat Sandaime-sama, dan melaporkan situasi." Itachi lalu mengangkat jasad Minato dan menggendongnya a la bridal.

"Ha'i" Hawk pun membawa Naruto dalam dekapannya. 'Semoga Kushina-sama tidak menanyakan keadaan suaminya, dan kuharap ia masih tak sadarkan diri.' Batinnya, lalu iapun pergi bersama Naruto.

Kantor Hokage - 9:00 PM

"Lapor Hiruzen-sama, Minato-sama sang Yondaime Hokage telah gugur dalam perang ia mengorbankan nyawanya demi menyegel Kyuubi. Dan ia menyegelnya kedalam tubuh Naruto-sama." Lapor sang ANBU-Owl- seraya membaringkan jasad Minato.

Hiruzen tak kuasa menahan penyesalannya. "Minato, apa yang kau lakukan. Seharusnya aku tak membiarkan kau pergi. SEHARUSNYA AKU YANG ADA DI POSISIMU. Kenapa aku jadi merasa tak berguna." Ia sungguh tak ingin ini semua terjadi, walau sebenarnya ia juga tak bisa merubah takdir. Itachi yang melihatnya menjadi iba. Karna iapun -sangat- sedih atas kepergian sang Yondaime Hokage, dia sudah menganggap Minato sebagai saudaranya. "Ma'af Hiruzen-sama sebaiknya kita segera ke kediaman Kushina-sama, untuk memberitahu kabar kemtian sang Hokage. Juga menjelaskan perihal Naruto-sama." Hiruzen mengangguk pasrah, ia benar-benar bingung harus mengatakan apa pada Kushina nanti. 'Kami-sama, berikan aku kekuatan untuk mengabarkan padanya.' Iapun berdiri.

Saat Itachi hendak mengangkat jasad Minato, tangan Hiruzen sudah mengangkatnya. "Biarkan aku yang membawanya." Sela Hiruzen, hingga Itachi yang akan mengangkat jasad Minato mengurungkan niatnya.

Kediaman Minato - 9:30 PM

Sesampainya disana Hiruzen meletakkan jasad Minato di atas tempat tidurnya, sedangkan Itachi ia langsung menanyakan keadaan Kushina pada Kakashi. Setelah selesai menanyakannya ia kembali ke kamar Minato. Saat ia hendak memasuki kamar Minato, Hiruzen masih terlihat mencoba merelakan semua, hingga tanpa sadar air matanya menetes. "Minato-kun apa yang harus kukatakan pada Kushina? Apa yang harus kujelaskan padanya? Aku takut dia akan shock dengan semua kejadian ini." Bisiknya lirih, kemudian ia berbalik keluar ruangan menuju tempat Kushina. Betapa kagetnya ia saat melihat Itachi yang terisak *SERIUS* sambil bersandar pada dinding kamar. 'Oh, Uchihapun menangis ya.' Ia sungguh heran, Uchiha melakukan hal diluar 'image' Uchihanya. Itachi yang sadar akan kehadirannya kembali memasang 'image' Uchihanya kembali.

"Ma'af Hokage-sama, keadaan Kushina sudah lebih baik. Dia kini tengah beristirahat untuk memulihkan kestabilan chakranya kembali." Jelas Itachi. Hiruzen mengangguk disertai senyuman, rasa cemas akan keadaan Kushina lenyap sudah. Mereka berjalan menuju kamar milik Kushina, sesampainya disana Hiruzen memerintahkan Itachi dan Kakashi keluar. Merekapun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Hiruzen bersama Kushina dan Naruto.

Hiruzen membelai wajah Kushina, berharap agar kegelisahannya berkurang. "Kushi-chan bangunlah." Gumamnya. Kushina yang merasakan seseorang membelai lembut wajahnya mulai bangun dari tidurnya, dia merasakan pening dikepalanya sesaat lalu ia mengerjapkan matanya beberapa kali agar terbiasa dengan cahaya sekitar. "Mi-nato-kun, a-apa se-muanya baik-ba-baik saja?" Tanyanya lirih.

Hiruzen yang mendengarnyapun merasa tersayat-sayat, karna apa yang akan dikabarkannya berbanding terbalik dengan keinginan Kushina. "Ma'af Kushi-chan, suamimu Minato-kun ia gugur dalam perang. Ia gugur setelah menyegel Kyuubi kedalam tubuh Naruto. Ma'afkan aku yang telah gagal dalam melindunginya." Hiruzen tak sanggup lagi menahan jatuhnya air mata yang sudah ia tahan.

Bagaikan nyawanya dicabut paksa saat mendengar berita kematian Minato, Kushina teriak histeris. "TIDAAK, KAU BICARA BOHONGKAN. MINATO TAK MUNGKIN MATI, IYAKAN. TAK MUNGKIN. TAK MUNGKIIIN." Melihat yang ditanya hanya diam, tangis Kushina pecah. Ia memeluk Naruto kecil yang mulai menangis. "Hiks.. Hiruzen-sama hiks-apakah semua-hiks-nya be-hiks-benar? Jawab hiks.. Hiks." Suaranya tercekat, dan lemah. Hiruzen hanya sanggup menganggukan kepalanya tanda bahwa berita yang disampaikannya adalah benar adanya.

Konoha Graveyard - 7:00 AM

Pemakaman Minato sang Yondaime Hokage diadakan. Kalimat 'Pahlawan juga Pemimpin Konoha' terukir di atas pusaranya, seluruh penduduk Konoha berkabung. Walaupun kepemimpinannya sesaat tapi mampu membuat perubahan dan rela berkorban demi desa, Minato adalah sosok yang disegani kawan juga ditakuti lawan. Sehingga kematian beliau mebuat sebagian, bukan tapi, seluruh penduduk sedih. Upacarapun diiringi dengan hujan yang lebat seakan langitpun sedih atas kehilangan sang Hokage.

Hiruzen kembali memimpin, dan mengadakan rapat tentang Jinchuuriki Kyuubi -Naruto-. Tapi Civillain Council dan para penduduk yang merasa keluarga, saudara, dan temannya meninggal, apalagi sang Hokage mereka gugur dalam pertempuran, membuat mereka membenci sosok Kyuubi yang beberapa diantara meraka tau bahwa sosok Kyuubi kini ada didalam dan tersegel tubuh Naruto. Oleh karna itu Kushina dan Naruto di sembunyikan sang Sandaime Hokage sehari setelah pemakaman Minato. Mereka tinggal di gua tersembunyi tempat Minato dan Jiraiya dulu berlatih. Yang kini dinamakan Uzu Hi oleh Sandaime, sebagai penghormatan Minato. Dan bertujuan agar tempat itu tidak dicurigai sebagai persembunyian Kushina juga Naruto.


Uzu Hi - Empat tahun kemudian

"Nah, sudah dulu ya. Sekarang Naru harus bobo ya." Hiruzen menutup buku cerita yang telah dibacanya sebagai pengiring tidur Naruto.

"Jii-san lalu apa yang terjadi?" Tanya sang anak antusias. Sampai ia bangun dari kasurnya.

"Haha, kamu penasaran ya, uhm. Tapi sekarang sudah malam Naru-chan, waktunya tidur. Nanti besok Jiji akan cerita lagi tentang Putri Salju." Kushina membantu Hiruzen membujuk Naruto tidur.

"Hump, ga seru ah." Protesnya, tapi ia pasrah karna memang hari sudah malam. Kembali ia menyelimuti dirinya.

"Oyasumi Naruto-chan/-kun." Hiruzen dan Kushina mulai beranjak dari tempat tidur Naruto, dan mematikan lampu kamarnya.

"Oyasumi. Kaa-san, Jii-san" Balasnya.

Setelah menutup pintu Kushina menghela nafasnya. "Hokage-sama, haruskah Naru-chan memulai latihannya? Dia masih terlalu kecil." Jelas Kushina.

"Tapi ini jalan yang terbaik Kushina, aku takut bila nanti identitas Naruto sebagai anak Yondaime tercium keluar, apalagi jika musuh tau." Hiruzen yang mengerti akan kekhawatiran Kushina membujuknya, karna inilah jalan satu-satunya agar Naruto dapat menjaga dirinya.

Kushina lagi-lagi hanya bisa menghela nafas pasrah. "Baiklah tapi kuminta waktu 1 tahun lagi, untuk menjalankan rencana 'itu' dan membujuk Naru-chan." Hiruzenpun mengangguk, ia mengerti kekhawatiran Kushina yang sudah ia anggap anaknya sendiri. Dan keadaan Naruto sekarang.

"Baiklah tapi kau juga harus siap, jika semua tak seperti harapanmu. Aku akan coba membantu." Hiruzen melangkahkan kakinya meninggalkan Kushina yang termenung.


T.B.C


Maaf ya minna kalo masih ada Typo(s) saya sudah berusaha.

Oh, mungkin nanti Jutsunya pake Bahasa Inggris, ga hapal sih.

Banyak juga jutsu kreasi buatan sendiri. Biar menunjang jalan cerita, and ga mahir bahasa justu.

Disini juga Kushina selamat dalam perang melawan Kyuubi. Juga banyak deh yang dirubah, biar idenya gak sama ama yang lain. Walaupun alurnya uhukmaksauhuk tapi semoga berkenan.

Mohon Reviewnya ya minna, kritik, saran, sanjungan*Maunya*, dan terima kasih sudah membaca Fic saya ini. Semoga saran dan kritik atau ide dan pengarahan dari para pembaca dapat menjadi referensi saya yang masih NUBIE.

At last~

ARIGATOU MINNA