Sumary: sekuel My First Kiss, kelanjutan hubungan antara Sasuke dan Naruto setelah insiden ciuman dan penembakan dadakan oleh Sasuke. Juga cerita tentang hubungan antara Shikamaru yang ternyata sudah jadian dengan Kiba. Jangan lupa tentang usaha Neji untuk mencairkan hati dingin Gaara. Lalu, bagaimana jika Itachi yang merupakan kakak dari Sasuke ternyata juga sedang berusaha mengambil hati Kyubi kakak sepupu Naruto yang merupakan murid pindahan di kelasnya?

.

.

.

DON'T LIKE

DON'READ

Disclaimer: Masashi Kisimoto

THIS STORY IS MINE

WARNING: OOC, ALUR CEPAT, TYPO(S), AU.

Got Your Heart

.

.

.

Setelah Sasuke menyatakan bahwa Naruto adalah kekasihnya setahun yang lalu, fans Naruto tidak lagi memberi hadiah di loker milik Naruto. Sehingga Naruto tidak lagi mengalami insiden 'dijatuhi hadiah' setiap paginya. Tak ada lagi fans Naruto yang berani menyatakan perasaannya pada Naruto.

Jelas saja, lawan mereka adalah Uchiha, jangan pernah berani melawan Uchiha jika masih ingin hidup didunia dengan tenang. Semua orang di seantero Konoha juga tau tentang hal ini.

Naruto POV.

Sejak aku jadian dengan Teme, semua fans ku seakan pergi. Bukannya aku tidak senang. Jelas aku sangat senang. Tapi, sepertinya si Sasuteme itu semakin hari semakin aneh.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Dobe?" Aku tersentak saat ku rasakan sepasang tangan memelukku dari belakang.

"Teme, jangan mengagetkanku." Aku berbalik dan mendongakkan kepala ku agar bisa melihat wajah Sasuke. Ini salah satu keanehan Sasuke, dia jadi sering memelukku. Padahal dulu kami tak suka saling bersentuhan.

"Apa yang sedang kau fikirkan, Dobe?" Sasuke juga sering menempel di leherku dan menghirup aroma tubuhku. Seperti yang dilakukannya saat ini.

"Tidak ada. Dan berhentilah melakukan ini. Sebentar lagi bel masuk. Jangan memelukku terus. Apa kau tidak sadar jika kita menjadi tononan orang?" Aku mencoba lepas dari Sasuteme ini. Dia tak akan mau melepasakan aku jika seperti ini terus.

"Ck, kau ini cerewet sekali. Kau harus menemaniku makan siang saat jam istirahat. Dan jangan membantah." Sasuke segera memotong ucapanku saat aku hendak protes. Dia melepaskan pelukannya dan kembali kebangkunya yang tepat berada di sampingku. Saat kenaikan kelas 2, kami menjadi teman sekelas bersama Gaara, Kiba, Shikamaru dan Neji. Entahlah, aku merasa ada orang yang mengatur ini semua, tapi, apa peduliku.

End POV

.

.

.

Skip Time

Naruto dan teman – temannya berjalan keluar saat jam istirahat sudah berbunyi. Tiba – tiba ada seseorang yang meneriakkan nama Naruto. Dan saat Naruto mencari sumber suara itu, seseorang tiba – tiba memeluknya erat.

Someone POV

Aku sedang berjalan – jalan di sekolah baruku. Aku ingin mencari seseorang. Dan aku melihatnya, dia sedang berjalan keluar dari kelasnya bersama teman – temannya. Tanpa fikir panjang aku berlari kearahnya. "NARUUUUUU..." dan memeluknya erat.

End POV

Tanpa mempedulikan aura suram yang ada di dekatnya orang asing itu terus saja memeluk Naruto dengan erat.

"Naruto, lama sekali aku tidak bertemu dengan mu. Bagaimana kabarmu?" orang itu memandang Naruto lekat.

"Kyu Kyuu-ni?" Naruto terkejut saat melihat sosok berambut jingga yang memeluknya. Dia langsung memeluk orang itu lagi. Dan menyebabkan aura kelam semakin kelam. Orang – orang segera menjauh dari tempat itu. Shikamaru dan Neji hanya geleng – geleng kepala saat merasakan aura kelam ini. Mereka sudah sangat biasa dengan aura ini. Tentu saja aura ini milik Sasuke yang merasa tidak suka dengan kehadiran orang asing yang seenaknya memeluk NarutoNYA.

"Aku baik – baik saja Kyuu-ni. Ahh, Sasuke, perkenalkan dia Namikaze Kyuubi. Kakak sepupu ku." Dan seketika itu aura kelam Sasuke kembali normal.

"Hn." Jawab Sasuke singkat, padat dan sangat tidak jelas.

"Naru, siapa laki – laki yang seperti kulkas ini?" Tanya Kyuubi.

"Dia kekasih ku." Jawab Naruto dengan polosnya.

'Kenapa dia sangat manis?' Batin Sasuke, Kyuubi dan juga beberapa seme yang tak sengaja melihat ekspresi Naruto.

Dan jawaban Naruto berhasil membuat Kyuubi melayangkan tatapan penuh kebencian pada Sasuke. Tentu saja Sasuke membalas tatapan Kyuubi dengan tatapan yang sama. Tatapan mereka berdua seolah – olah memancarkan percikan listrik dan lagi – lagi membuat orang – orang segera menjauh dari tempat itu.

"Hei, Sasuke, sebaiknya kita segera ke kantin. Kami sudah mulai bosan untuk meenunggu kalian berdua yag saling mencoba membunuh itu. Merepotkan." Akhirnya Shikamaru yang mulai jengah memisahkan kedua orang itu. Kyuubi dan Sasuke menghentikan aksi saling menatap itu dan mengalihkan pandangan mereka satu sama lain.

"Kyuu-ni, kenapa tidak bilang pada ku jika kau akan pindah ke Konoha, aku kan bisa menjemputmu." Nruto memandang kakak sepupunya itu dengan tatapan kesal yang menggemaskan.

"Sebenarnya aku ingin memberi mu kejutan." Kyuubi hanya tersenyum lebar pada Naruto.

"Hei, Dobe. Jangan pasang wajah bodoh mu itu." Sasuke menatap kesal Naruto yang sedang cemberut. Bukan, sebenarnya Sasuke tidak membenci ekspresi Naruto itu. Malah, dia sangat menyukainya. Tapi sayang, bukan hanya Sasuke saja yang menyukai wajah Naruto. Dan hal ini lah yang membuat Sasuke kesal.

"Kau ini kenapa sih, Teme?" Naruto semakin kesal.

'Betapa beruntungnya Sasuke.' Batin semua orang kecuali Kyuubi tentu saja.

"Bocah, kau semakin seperti anak perempuan saja." Kyuubi menyeringai jahil pada Naruto.

"YAH, apa maksud mu? Aku ini laki – laki TULEN tau." Naruto memandang sengit kearah Kyuubi.

"Mana ada laki – laki tulen yang suka merajuk seperti PEREMPUAN." Kyuubi makin melebarkan seringaiannya. Dan perjalanan ke kantin di penuhi dengan tawa Kyuubi, teriakan Naruto, dan aura suram Sasuke. Keempat orang lainnya? Mereka hanya diam. Tak mau ikut campur

.

.

.

Saat di kantin, suasana menjadi sangat ramai. Tentu saja hal ini disebabkan oleh sepupu yang saling meledek atau lebih tepatnya pemuda berambut pirang lah yang di ledek.

"Berhentilah mengejek ku Kyuu-ni." Naruto akhirnya merajuk dan memeluk lengan Sasuke.

"Hei semua. Hey Kyuuchan." Dan lagi – lagi ada orang asing yang datang.

"Che, berhentilah memanggilku dengan nama menjijikkan itu, Keriput." Kyuubi menatap sengit orang yang dengan seenaknya duduk di sampingnya.

"Aniki, tumben kau ada di sini?" Sasuke manatap heran kakaknya. Kakak? Ah, orang asing ini adalah Itachi Uchiha, kakak kandung Sasuke.

"Aku hanya mengejar rubah kecil ku ini." Itachi memeluk pinggang Kyuubi.

"Rubah? Apa maksud senpai?" Naruto memandang Itakyuu heran.

"Naru chan, tentu saja Kyuu chan yang ku maksud. Dia adalah rubah yang manis bukan?"

"Keriput, lepaskan aku. Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu itu." Kyuubi mencoba melepaskan diri dari pelukan Itachi.

'Satu lagi pasangan yang aneh.' Batin Shikakiba, dan Nejigaa.

.

.

.

Di dalam kelas hanya ada Gaara dan Neji saja. Sedari tadi Neji terus saja mengamati Gaara.

'Aku bisa gila jika seperti ini terus.' Batin neji frustasi. Dia memang sangat menyukai Gaara. Tapi dia terlalu takut untuk menyatakannya pada Gaara. Akhirnya, setelah mengumpulkan semua keyakinannya.

"Gaara, apa kau ada waktu akhir pekan ini?" Neji menghampiri Gaara yang sedang membereskan barang – barangnya.

"Mungkin, memang kenapa?" Gaara menatap Neji.

'Manisnya.' Batin Neji.

"Apa aku mau menemani ku mencari beberapa buku?" Neji memandang Gaara penuh harap.

"Baiklah, aku juga ingin mencari buku baru." Jawab Gaara.

"Baiklah, aku akan menjemputmu." Neji bersorak dalam hati karna berhasil mengajak Gaara.

Gaara segera meninggalkan kelas karena Naruto sudah memanggilnya. Dia sudah berjanji pada Naruto untuk menemaninya ke kedai Ichiraku. Kedai ramen langganan mereka. Lalu, bagaimana dengan Kiba? Dia sudah di seret entah kemana oleh Shikamaru.

.

.

.

"Apa yang kau bicarakan dengan Neji tadi?" Tanya Naruto. Saat ini mereka sedang menyantap ramen pesanan mereka. Sebenarnya Naruto ingin mengajak Kyuubi kemari. Tapi, Kyuubi bilang dia ingin memindahkan barang – barangnya. Dia akan tinggal bersama Naruto

"Dia mengajakku untuk mencari buku." Jawab Gaara seadanya.

"Ku kira dia mengajakmu berkencan." Naruto berkata dengan santainya. Tanpa peduli reaksi yang akan dia terima dari Gaara.

"Uhuk uhuk... apa maksud mu Naruto?" Gaara tersedak setelah mendengar perkataan Naruto.

"Apa kau tidak tau jika Neji itu sering memperhatikan mu?" Tanya Naruto lagi.

"Hah?" Gaara menatap Naruto tidak percaya.

"Neji selalu memperhatikan mu."

"Sudahlah Naruto, jangan bahas ini lagi, ku mohon." Gaara kembali menikmati ramennya dengan debaran jantung yang meningkat drastis. Gaara selalu merasa aneh saat berada di dekat Neji. Mungkin dia juga menyukai Neji. Tapi, siapa yang tau? Gaara menepis pikiran nya.

.

.

.

"hei, otouto. Menurutmu bagaimana Kyuubi itu?" Itachi mendudukkan dirinya di samping Sasuke.

"Dia menyebalkan. Dia memeluk Naruto seenaknya." Sasuke mengingat kejadian saat di sekolah tadi.

"Jika kau ingin Kyuubi menjauh dari Naru chan. Bantu aku mendapatkan hatinya." Kata Itachi to the point.

Sasuke memandang kakaknya sejenak. "Baiklah. Aku akan membantumu. Tapi, ini demi Naruto, bukan karna kau." Jawab Sasuke akhirnya.

"Kita sepakat." Sasuke dan Itachi saling barjabat tangan. Dan jangan lupakan senyum penuh kelicikan yang terukir di wajah porselen mereka.

Sepertinya Uchiha brother memiliki rencana yang berbahaya untuk Kyuubi.

.

.

.

"Sepertinya malam ini dingin sekali. Kenapa aku merinding?" Kyuubi memeluk tubuhnya yang kedinginan. Entah mengapa tiba – tiba dia merasa kedinginan. Dan perasaannya menjadi sangat tidak enak. Intinya, firasatnya benar – benar buruk tanpa sebab yang pasti.

.

.

.

"Shika, untuk apa kau merasa akan terjadi sesuatu?" Kiba menatap kekasihnya. Kekasih? Kiba dan Shikamaru ternyata sudah jadian sebulan sebelum Sasuke menyatakan cinta pada Naruto.

"Entahlah, semoga tidak terjadi hal – hal yang merepotkan." Shikamaru mengeratkan pelukannya di pinggang Kiba. Dan wajah Kiba bersemu mendapatkan perlakuan romantis dari Shikamaru.

"Tapi, firasat ku mengatakan akan ada hal yang rumit." Kiba menyandarkan kepalanya pada dada bidang Shikamaru.

"Jangan pikirkan orang lain saat kau bersama ku." Shikamaru mengecup dahi Kiba penuh sayang. Saat ini mereka sedang duduk di bangku taman dan menikmati pemandangan malam yang penuh bintang. Mereka sedang berkencan.

.

.

.

Lalu, bagaimana dengan rencana Neji mencari uku dengan Gaara di akhir pekan? Dan bagaimana rencana Uchiha brother untuk Kyuubi agar Kyuubi bisa jatuh ke pelukan Itachi?

.

.

.

TBC/END

Note: Di My First Kiss saya menggunakan kelas X. Tapi, di sini saya menggunakan kelas 2, alasannya? Ga sreg aja pake istilah kelas X,XI. Enak pake istilah kelas 1, 2.

Ini buat balesan review My First Kiss.

Jamcomaria udah saya buatin sequelnya, smua pair bakal ada critany. Dditambah itakyuu. Semoga suka.

Sakuhimechan iya, alurnya emang kecepetan. Niatnya emang pingin buat naru susah di dapetin. Tapi, yah karena masih pemula dalam hal –hal seperti ini harap di maklumi. Saya akan lebih berusaha lagi. Semoga fic yang tidak mengecewakan.

.

.

Gyahahahahah ini dia sekuel Kiss Day,

Sebenernya udah lama pengen buat sekuelnya. Tapi, *garuk pipi yang g gatel*

Hehehe... Inspirasi g kunjung menghampiri.

Untuk pair lainnya pasti ada chap khusus buat mereka.

Jika Sasunaru nya kurang berasa, ini memang baru pembukaannya aja. Setiap chap pada pair khususnya.

Jadi, buat para reader yang menginginkan kelanjutan Fic abal ini.

Satu lagi. Saya merasa fic ini alurnya jadi sangat cepet banget di bagian akhir – akhir. Ini firasat saya aja ato emang bener? Tolong beritahu saya. Dan..

Mohon review nya.

Review para reader adalah pemberi semangat untuk saya.

So. REVIEW PLEASE. Kritik dan saran sangat diharapkan.