Junmeanssi proudly presents

"Difference definition"

""..how lucky I was to fall in love with you."

A/N : Berbagai macam pairing ada disini! It contains fluff and many more. Kalau ada OTP yang ingin disarankan, silahkan review! Untuk saat ini aku mau berusaha membuat KaiHun! Hehe.

-xoxo-

Menurutmu cinta itu seperti apa?

Apa hanya sekedar saling mengasihi?

Memberikan first kiss kepada orang yang mencintaimu?

Atau hal hal gila semacam berteriak di atas tower dengan mengatakan kau mencintai kekasihmu?

Ah hal itu sudah kuno. Sebenarnya memang tidak terlalu kuno sih, hanya saja sudah sedikit kelewatan jaman. Lagipula mana ada yang mau beridiri diatas tower tanpa memandang ke bawah –seberapa tinggi dan seberapa lama kau bisa berdiri di tempat tinggi- seperti itu? Hanya orang gila yang mau melakukannya. Dan mungkin, pasangan ini memang salah satu dari orang gila karena cinta itu.

Namanya Oh Sehun, dan pacarnya yang bad-boyish, Kim Jongin. Dari segi wajah mereka sama sama menawan, pada awalnya mereka berkenalan dengan hal yang kurang mengenakkan. Ya, mereka bertengkar saat itu untuk meperebutkan posisi the real champion pada salah satu ajang pencarian bakat –khususnya menari- saat itu. Sehun dan Kai –nama panggilan Jongin- sama sama kuat. Fisik mereka sama sama prima, gerakan luwes dan keakuratan mereka sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka sama sama bisa rapp. Soal wajah , mereka sama sama tampan, sudah tak terhitung berapa jumlah fans wanita yang dimiliki mereka, tetapi toh mereka tetap cuek cuek saja. Dan pada akhirnya mereka malah dinyatakan seri karena sama sama kuat dan harus membagi piala yang mereka dapatkan berdua itu. Karena sama sama keras kepala, tidak ada yang mau mengalah, pada akhirnya mereka mengadakan pertandingan ulang secara pribadi.

Kalau pepatah mengatakan benci jadi cinta itu sangat cepat terjadinya sama seperti karma, berarti Sehun dan Kai adalah salah satu korbannya. Mereka pada akhirnya jatuh cinta pada pesona satu sama lain. Sehun yang menyukai gesture serta perlakuan lembut Kai saat menarikan My Lady, dan Kai yang tak tahan saat melihat Sehun menarikan Run and Gun dengan sangat seksi saat itu. Mau tidak mau, fans mereka semakin bertambah banyak dan seketika Sehun dan Kai berubah dari yang awalnya hanya street dancer, dan saat ini mereka adalah penari latar sebagian artis papan atas di Korea.

"Jonginnieeeee" panggilan manja dari Sehun yang saat ini bermalas malasan diruang tengah menyapa pendengaran Kai. Kai yang sedang sibuk membersihkan sepatu ketsnya yang biasa dia pakai untuk menari mau tidak mau menghentikan sebentar kegiatannya.

"Apa lagi?"

"Belikan aku bubble tea ya? Aku haus" rengek Sehun.

"Kau baru saja minum orange juice tadi, Sehunna." Kai memutar bola matanya malas dan kembali melanjutkan acara bersih bersih sepatu ketsnya.

"Hanya sekali ini saja, terakhir untuk hari ini, ya?"

"Tidak."

"Kaiii"

"Tidak"

"Kaiii"

"Yaaa hitam!"

"Tida- hah apa kau memanggilku apa?" alis Kai mengernyit tanda tak suka dengan nama panggilan Sehun mengerucutkan bibirnya kesal.

"Hitam!" ujar Sehun setengah membentak.

"Aish Sehunna kau kan bisa beli sendiri bubble teamu, aku sedang membersihkan sepatuku, lihatlah!" jawab Kai seraya menyodorkan sepatu ketsnya yang sedikit rusak disana sini, belum lagi sadel sepatu itu sudah harus diganti, tetapi sayangnya, Kai sama sekali tidak berkeinginan untuk membeli sepatu kets baru.

"Kau ini menyebalkan! Aku minta tolong saja tidak boleh!" rengek Sehun lagi. Yah, mau bagaimana lagi, Sehun memang sedikit manja kalau sudah berurusan dengan permintaannya, ditambah lagi jika permintaannya itu tidak terpenuhi. Sudah pasti sasarannya adalah Kai, dan Kai juga sering dibuat kesal oleh kekasihnya ini.

"Kau sendiri juga, kenapa tidak mau beli bubble tea mu sendiri? Kau tidak lihat sepatuku ini? Sudah harus diperbaiki dan dibersihkan!" Jongin sudah tidak tahan. Ayolah, ini masih pagi, kenapa Sehun menginginkan bubble tea? Kenapa tidak yang lain saja? Kai tentu saja kesal. Mana mau dia pergi pagi pagi begini hanya demi membeli bubble tea? Bukankah lebih baik pergi berolah raga saja?

"Ya ya ya terserah! Dasar jahat! Pelit!"

Sehun melenggang keluar meninggalkan Kai yang saat itu masih berkutat dengan sepatunya. Biarkan saja, nanti juga kalau dia lapar dia akan pulang sendiri, begitu batin Kai.

-xoxo-

Jam 5 sore. Entah sudah berapa jam seusai Kai membereskan sepatunya, memasak sedikit, menonton televisi yang acaranya absurd dan sesekali tertitdur di sofa. Sehun belum pulang sedari pagi, dan hal itu membuatnya sedikit menyesal sudah membentaknya. Sehun hanya ingin Bubble tea kesukaannya di pagi hari. Ya, anehnya kenapa dia memintanya di pagi hari? Bukankah biasanya Sehun meminta bubble teanya setiap siang hari?

Hunnie, kau kemana?

Ponsel Sehun juga tak bisa dihubungi, dan hal itu membuat Kai semakin merasa bersalah sekaligus bingung. Sehun ada dimana? Apa aku harus mencarinya? Ah mencari bagaimana, mana mungkin aku mau mencari di setiap sudut kota? Bisa bisa kakiku terkilir. Egois, Kai tetapi saja masih memikirkan dirinya sendiri. Namun tidak dengan hatinya. Hatinya masih memikirkan dengan cemas dimana Sehun saat ini. Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi pada kekasihnya itu. Kai hanya bisa terduduk di sofa sembari berusaha memejamkan matanya, berupaya untuk tidur.

-xoxo-

Sehun saat ini tengah menikmati perjalanannya di sebuah mall yang cukup ramai. Sepertinya mall ini baru dibuka, terang saja, banyak sekali orang orang yang datang berbondong bondong memilih pakaian, aksesoris, dan yang lainnya. Tetapi bagi Sehun, yang menarik adalah Bubble Tea. Dan saat ini Sehun tengah mencari bubble tea kesayangannya di mall baru itu.

Sesaat setelah mendapatkan bubble teanya, Sehun memilih untuk berjalan jalan sebentar melihat lihat serentetan stan di mall tersebut. Banyak yang obral, wah tentu saja, siapa yang tidak mau jika berbelanja di mall baru yang sudah banyak diskonnya seperti ini, apa mall ini tidak akan bangkrut setelah 2 atau 3 bulan ke depan?

Sehun terus menyeruput bubble teanya sampai dia tiba di stan makanan, dan saat itu Sehun mengernyit heran. Kenapa di stan makanan itu semua pengunjungnya adalah pasangan? Oh ternyata sedang ada perlombaan makan secara bersama sama dengan pasangan masing masing. Sehun tiba tiba teringat dengan Kai, dia dan kekasihnya itu juga pernah mengikuti lomba yang sama, tetapi sayangnya mereka hanya menjadi juara kedua. Kenangan yang tidak bisa Sehun lupakan adalah saat itu wajah Kai yang belepotan karena terkena krim kue yang berusaha disuapkan Sehun dengan mata tertutup. Sungguh perlombaan yanga neh, tetapi memberikan banyak sekali kenangan untuk dirinya dan Kai.

Kai.

Aku tiba tiba merindukanmu bodoh.

Walaupun kau itu egois dan keras kepala, aku tetap menyayangimu.

Sehun terkekeh kecil mengingat lomba aneh itu dan bergegas kembali untuk pulang, tetapi saat Sehun berjalan, dia menemukan sebuah stan yang semakin mengingatkannya pada Kai di hari itu. Sehun tersenyum dan melenggang masuk stan itu dan melihat lihat barang yang dijual disana.

"Ah, aku ambil yang ini" Sehun menunjuk sebuah barang yang dirasanya cukup bagus dan sesuai dengan apa yang dipikirkannya saat itu.

"Baik, harganya 8000won, karena hari ini sedang promo, jadi dikurangi 1000 won"

"Ah terima kasih, terima kasih" Sehun tersenyum gembira mendengar ucapan ahjumma penjual itu dan kembali membungkukkan badannya tanda terima kasih

"Sama sama, datang lagi ya"

Sehun mengambil belanjaannya dan tak lupa membeli makanan untuk makan malam dan melenggang pulang. Hatinya terasa lega dan tidak sabar untuk meminta maaf pada Kai atas keegoisannya pagi ini.

-xoxo-

Suara pintu dibuka menyadarkan Kai yang saat itu menonton televisi. Wajahnya kaget, lalu sedetik kemudian berubah jadi dingin, mungkin masih tidak mau kelihatan kalau dia menghawatirkan Sehun. Sehun yang wajahnya sumringah saat melihat Kai langsung memeluk kekasihnya erat.

"Kai, maaf. Apa aku meninggalkanmu terlalu lama?"

Hening.

Lalu Kai dengan ogah ogahan menjawab "Tidak"

"Aku minta maaf ya. Tidak akan aku ulangi lagi, aku janji aku akan membeli bubble teaku sendiri kalau aku sedang ingin minum di pagi hari. Aku janji" Sehun menghambur menuju maja makan dan menaruh beberapa makanan yang tadi belinya sebelum pulang. Lalu Sehun meminta maaf sembari memeluk Kai erat. Kai tersenyum kecil membalas perlakuan childish kekasihnya itu dan mengacak rambut kekasihnya itu pelan.

"Tak apa, maaf karena aku membentakmu pagi ini. Aku masih kesal karena sepatu ketsku tidak bisa diperbaiki lagi"

"Ngomong ngomong soal sepatu ketsmu yang butut itu, lihat ini"

Sehun menyodorkan bungkusan kotak berwarna merah pada Kai. Kai malah linglung dan tidak bisa berpikir apa apa saat Sehun menyerahkan kotak yang ukurannya lumayan besar itu.

"Ini untukmu, dariku. Dijaga ya, awas kalau tidak, kau tidak akan aku maafkan."

Kai tersenyum, kali ini lebih lebar dan ditambah dengan seringai kecil di sudut kiri bibirnya. Tangannya yang kokoh langsung meraup badan kecil Sehun dan menggendongnya dengan bridal style.

"Kai, mau ap- Yaaah! Turunkan aku!"

Sehun yang digendong oleh Kai tanpa aba aba saat itu hanya berteriak, sementara Kai langsung masuk kedalam kamar pribadi mereka –dengan Sehun dalam gendongannya- tanpa menghiraukan ocehan dan teriakan Sehun.

Ini hukuman karena meninggalkanku terlalu lama kau tahu?, batin Kai.

Well apa yang terjadi di dalam sana? Mungkin hanya Sehun dan Kai yang tahu.

-xoxo-

Pukul 6 pagi Kai terbangun, merenganggkan otot otonya seusai ritual-membuat-anak-bersama-kekasihnya. Dia berinisiatif untuk mandi dan menyiapkan dilakukan Kai dengan cekatan dan hati yang riang, bahkan Kai juga bersiul sedikit untuk menambah suasana bahagianya. Seusai membuat sarapan, Kai kemudian membuka hadiah yang dibeli Sehun setelah hampir seharian kemarin menghilang. Sudah tentu Kai penasaran dengan apa yang membuat Sehun meninggalkannya terlalu lama seperti kemarin?

Kai membuka penutup kotak merah itu dan terhenyak.

Sebuah sepatu kets berwarna hijau army look yang sangat bagus dan ukuran yang sangat cocok dengan kakinya. Ditambah lagi Kai menemukan sebuah surat yang berisi tulisan tangan Sehun. Kai terkekeh membaca surat dari kekasihnya itu. Dengan cepat Kai membereskan sepatunya dan memasukkannya kembali kedalam tempatnya, lalu melenggang menuju kamar untuk menghadiahkan Sehun sebuah ciuman manis di pagi hari.

"Untuk Kim Jongin, aku mencintaimu. Pakailah sepatu ini dan buang sepatu kets mu yang lama itu!

Ttd, Sehunna"

FIN.