.::Criminal Love::.
Created By Sikaku Yamayuri
Naruto© Masashi Kishimoto
Rate : T (kemungkinan akan berubah-rubah)
Standart Warning
Don't Like Don't Read
.::Young Women::.
Menjadi salah satu agen CIA itu memang tak mudah apalagi kau berurusan dengan mafia-mafia kejam, pengedar narkoba dan hal-hal buruk lainnya. Sama halnya dengan wanita yang satu ini , Hinata Hyuuga. Seorang agen CIA yang telah dipercaya mampu menuntaskan kejahatan yang terjadi.
"Maaf tapi kau telah merugikan negara, penjahat rendahan sepertimu harusnya telah mati dari dulu, karena kau telah mencari lawan yang salah kau akan mati sekarang!"
DOORR!
Hinata menembakkan peluru nya ke jantung pria itu, merasa pria itu telah mati, Hinata dan agen lainnya segera kembali ke markas untuk melaporkan usaha penangkapan mereka terhadap mafia kejam tersebut.
.
.
.
"Hey Hinata apa kau tak merasa bersalah telah membunuh pria tersebut?" tanya Ino
Ino Yamanaka teman Hinata bertanya sambil tetap fokus menyetir mobil yang mereka kendarai.
"Sebenarnya aku juga tak tega membunuhnya hanya saja ini sudah ditetapkan oleh peraturan, apalagi dia hampir saja berhasil kabur, jadi aku tak merasa bersalah karena dia mafia rendahan yang tidak pantas hidup." ucap Hinata.
Ya Ino juga tahu dulunya temannya ini seorang gadis yang pemalu juga takut jika berurusan dengan yang namanya pembunuhan, hanya saja sekarang temannya tersebut memilih menjadi agen CIA yang tentu saja harus berurusan dengan kriminal, pistol, darah, membunuh.
Hinata menyadari dirinya telah banyak berubah, dia menjadi gadis yang lebih tangguh lebih mandiri dan juga lebih berani. Hinata sebenarnya bisa saja memilih menjadi direktur di perusahaan ayah nya sendiri, tetapi , semenjak penembakan yang terjadi 9 tahun yang lalu yang mengakibatkan ayah ,ibu, bahkan nii-san nya hampir saja tewas dia lebih memilih menjadi agen CIA yang munkin saja dalam pencarian nya terhadap mafia-mafia bodoh itu Hinata bisa menemukan pelaku penembakan yang terjadi di mension nya, dan sekarang sebagai gantinya Nii-san nya yang memegang perusahaan Hyuuga Corp.
.
.
.
"Kau membunuh nya?" tanya Kakashi.
Kakashi Hatake pria berumur 38 tahun komandan tempat Hinata bekerja sebagai agen CIA, hanya bisa mengurut keningnya. Pusing , hanya satu kalimat itu yang menggambarkan Kakashi sekarang, Hinata baru saja membunuh ketua mafia yang sudah lama mereka cari dan sudah beberapa kali gagal. Kakashi heran bagaimana dulu gadis kecil yang sudah dia anggap seperti keponakannya sendiri bisa menjadi gadis yang tangguh seperti sekarang. Memang tidak salah membunuh seseorang yang sudah lama tidak berhasil mereka tangkap tapi Hinata dalam sekejap langsung bisa menangkap bahkan membunuh ketua mafia kejam itu.
"Ya, bukankah sudah peraturannya seperti itu, kalian hanya membuang tenaga saja, mafia seperti itu selalu saja kabur karena kalian kurang pengawasan, sudahlah aku pulang dulu priaku pasti sudah menunggu." ucap Hinata.
"Tumben kau menyebut nya priaku, ya sudah pulanglah istirahat sana kau pasti lelah" ucap Kakashi menggoda Hinata
*bluush* Hinata merona malu.
"Baiklah aku pulang dulu , bye Ino." ucap Hinata
"Bye, yasudah komandan aku juga pulang dulu, permisi." ucap Ino
"Hmm."
Kakashi memang salah melonggarkan pengawasan terhadap ketua mafia itu, yang akhirnya kantor pusat menyuruh nya mengirimkan gadis itu untuk melacak mafia tersebut. Hinata gadis 20 tahun itu memang sudah tidak diragukan lagi dia lulus menjadi agen CIA dengan umur yang terbilang cukup muda 19 tahun karena kepandaian nya dalam hal apapun bahkan menembak jarak jauhpun bukan masalah bagi Hinata, bahkan Hinata telah menikah dengan pengusaha muda super kaya. Tidak terasa dia sudah satu tahun menjadi bagian CIA menjadi agen yang paling tangguh di antara agen lainnya.
'Ya wanita muda yang berbakat.' batin Kakashi
.
.
.
Ckleek
suara pintu terbuka. Hinata memasuki rumahnya dengan hati-hati dia takut jika prianya bangun dia akan di ceramahi habis-habisan, mengingat dia pulang larut malam.
Klik,
lampu tiba-tiba menyala Hinata merasa bulu nya merinding, takut-takut Hinata melihat kesamping, ternyata prianya memergokinya pulang larut malam, Hinata memandang horor ke arah prianya, ragu-ragu Hinata mencoba memanggil namanya…
"Sa..Sas..Sasuke..k..-kun."
.
.
.
Hinata hanya memasang wajah cemberut nya, sudah hampir 30 menit pria itu hanya diam duduk di sofa yang juga didudukinya. Hinata tau Sasuke marah padanya, tetapi tidak seharusnya juga kan pria itu mendiamkan Hinata seperti ini, dia perlu istirahat tak taukah pria itu ini sudah hampir jam 2 pagi, dia ingin berbaring di tempat tidur memeluk prianya hingga pagi menjelang.
"Sasuke-kun, aku lelah tak bisakah kita pergi tidur, maafkan aku, aku tau aku salah tapi tolonglah malam ini saja, aku lelah Sasuke-kun." ucap Hinata dengan ekspresi memelas.
"Hn, kau pulang telat lagi Hime, apa perlu aku memecat komandanmu agar kau tidak selalu di beri tugas hingga larut malam." ucap Sasuke akhirnya.
"tidak,tidak perlu, lagi pula aku sudah biasa Sasuke-kun aku bisa menjaga diriku sendiri kau tak pelu kawatir."
"KAU BILANG TAK PERLU KAWATIRR! Demi tuhan Hinata! Mana ada seorang pria yang tidak kawatir jika wanitanya berurusan dengan bahaya." ucap Sasuke dengan suara keras.
"G..Gomen Sasuke-kun." Hinata berucap dengan suara pelan , jika Sasuke seperti ini ia lebih baik menyerah.
"Baiklah kali ini kumaafkan, jika kau memulai nya lagi lihat saja apa yang akan kulakukan." ucap Sasuke dengan nada mengancam.
"Ya, boleh aku tidur sekarang Sasuke-kun?" ucap Hinata
"Hn, ayo kita tidur" ucap sasuke.
Hinata bangkit dari sofa bersama Sasuke, segera Hinata langsung menuju kamar mereka untuk tidur meninggalkan Sasuke yang tersenyum geli melihat tingkah Hinata, dia tahu pasti kejadian ini akan terulang lagi, lagi pula ia mengerti tugas Hinata pasti berat, dia tidak mungkin bisa memarahi wanitanya. Mungkin dia akan sedikit memberi pelajaran kepada komandan Hinata.
'Ya itu pasti akan kulakukan' batin Sasuke.
.
.
.
Pagi menjelang sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar. Hinata menggeliat pelan di tempat tidur, meraba-raba kesamping, merasa tidak di dapati nya seseorang disampingnya , Hinata bangun dan mengusap-ngusap matanya.
'mungkin dia sedang mandi' pikir Hinata.
Ckleek Benar saja tebakan Hinata, Sasuke baru saja selesai mandi, menoleh kearah Sasuke, Hinata langsung merasakan kalau wajah nya memanas. Sasuke dengan hanya berbalut handuk yang hanya menutupi pinggang kebawah, tampak seksi apa lagi dengan air yang menetes di dada bidang nya. Ya tuhan bagaimana bisa Hinata menikah dengan mahkluk ciptaan tuhan yang paling seksi ini. Hanya dengan melihat nya saja, Hinata merasa tidak bisa bernafas.
Ya Sasuke Uchiha suami Hinata, putra dari pasangan Fugaku Uchiha dan Mikoto Uchiha serta adik dari Itachi Uchiha. Seorang pengusaha muda yang sukses yang bahkan hampir sebagian wilayah Asia merupakan aset miliknya. Bukan hal yang aneh lagi jika wajah nya selalu menghiasi majalah bisnis maupun majalah lainnya, bahkan mengalahkan pamor-pamor artis dalam maupun luar. Wanita mana yang tidak ingin menjadi pendamping nya, hanya saja pria berumur 28 tahun ini lebih memilih gadis yang sekarang sedang melihatnya dengan muka yang merona merah.
Dengan pelan Sasuke berjalan mendekati Hinata. Dengan perlahan membisikkan sesuatu pada Hinata.
"Bernafas Hinata." bisik Sasuke pelan.
Cepat-cepat hinata mengambil nafas sebanyak-banyaknya, Hinata tidak tau mengapa tubuh nya bereaksi sedemikian rupa. Hanya dengan melihat suaminya yang super seksi saja Hinata hampir mati kehabisan nafas. Oh tuhan, itu merupakan suatu hal yang cukup konyol bagi Hinata.
"Kau membuatku lupa bernafas Sasuke" ucap Hinata setelah menstabilkan pernafasannya.
"Nee.. itu hanya kau saja yang terpesona kepada suami mu yang seksi ini" ucap Sasuke sambil tersenyum geli melihat tingkah wanitanya.
"A..Aku akan segera mandi." Hinata segera bangun dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
Blaam..
Sasuke tersenyum tipis melihat wanitanya, memang umur Hinata masih terbilang muda, tapi dia hanya jatuh cinta pada mahkluk tuhan yang cantik itu, biarpun tinggi istrinya lebih rendah darinya, tapi tubuh istrinya itu bisa di katagorikan 'wow' . Mereka memang melakukan hubungan suami istri tapi Hinata tidak ingin mengandung dulu mengingat umurnya masih 20 tahun jadi , Hinata menunda kehamilannya hingga dia benar-benar siap, bagi Sasuke itu bukan masalah, apapun demi istri tercinta nya dia akan melakukan apa saja.
'Apa saja yang kau inginkan… sayang' batin Sasuke.
REVIEW