Kamar 510

Disclamer : Fujimaki Tadatoshi

Pair : AoKi, KagaKuro, MidoTaka, slight!KagaKi, slight!AkaKi dan lain-lain

Genre : romance (maybe), humor (maybe)

Warning : BL! YAOI! Lime! Dan lain-lain

A/N : happy birthday Kisecchi semoga makin lengket dengan seme-sememu(?) ya XD *peluk cium*

Karena saia sedang dilanda stress gara SBMPTN dan hari ini bertepatan dengan ultahnya Kisecchi, lahirlah fic BL multichapter ini XDD

Masih prolog kok tenang XD

Summary : Kise pindah sekolah. Sekolah macam apa ini? Dimana-mana ada pemandangan yang membuat Kise begidik! Bukan hantu, bahkan lebih buruk!

Tertarik? Silahkan review :D

Tidak Tertarik? Silahkan klik tombol 'Back'

Tertarik, tapi gak mau review? Silahkan 'Fav' XD

Tidak tertarik tapi mau review ? Ampun jangan Flame DX

Reader and Silent Reader, welcome :D

Enjoy Reading Minna :D

"507, 508, 509 ah ini dia 510, yokatta!" pemuda pirang itu segera saja mengeluarkan ID cardnya. Detik berikutnya pintu kamar terbuka.

"Ngh…A-aomine-kun~." Bisa ditebak apa yang sedang terjadi didalam kamar itu. Pemuda berbulu mata lentik itu tentu saja membatu ditempat seketika.

"Sa-sa-salah kamar!" buru-buru Kise Ryouta, nama pemuda itu, menutup pintu dengan cukup keras.

Dan segera pergi dari tempatnya berdiri. Menyeret kopernya dengan kencang. Dan berakhir dikantin. Nafasnya tersenggal. Tentu saja berlari dari lantai tiga menuju lantai dasar.

"Hosh…hosh apa itu tadi." Mendudukkan dirinya disalah satu kursi. Lelah dan shock.

"Shin-chan, satu kali lagi ya, bentar doank kok." Suara apa lagi ini. Entah kenapa Kise menjadi sedikit trauma.

"Tidak bakao!"

BRAAKK

Tiba-tiba pintu sebuah ruangan terbuka. Keluarlah seorang pemuda berambut hijau. Dibelakangnya seorang pemuda perambut hitam bergelayut manja pada lengan pemuda yang satunya. Penampilan keduanya sangatlah berantakan, terutama yang berambut hijau. Pemandangan itu membuat Kise begidik.'Sekolah macam apa ini!'

Sedikit mengalihkan pandangannya. Tepat didepannya, dua orang pemuda sedang menautkan bibir.

"EKH!" Kise berjingkat dari duduknya.'Apa ini sekolah gay!'

"Perlu waktu untuk terbiasa dengan ini semua." Kise menoleh dan mendapati pemuda berpostur besar mengambil duduk disampingnya. Meletakkan nampan berisi makanan yang jumlahnya tidak sedikt."Perkenalkan aku Kagami Taiga, kau?"

"Kise Ryouta." Jawab Kise singkat dan padat. Kagami memandang wajah Kise lekat. Tentu tanpa disadari sesosok yang tengah memandang pada tempat lain itu.

"Hmm wajahmu lumayan cantik, mungkin tidak lama lagi kau akan popular dikalangan para seme senior (?)." Kise menoleh dengan tatapan horor. Perkataan teman barunya itu sontak membuat Kise langsung berkeringat dingin.

"A-apa maksudmu?"

"Kau akan segera tahu, jaa ne ikemen." Pemuda itu pergi begitu saja. Meninggalkan Kise dengan nampan yang kini telah bersih.

"Hei! Aku bukan ikemen-ssu!" Kise menghentakkan kakinya kesal. Baru kali ini ia dipanggil ikemen. Dan itu memalukan. Ya, meskipun banyak orang yang menyebutnya laki-laki cantik sih.

-Time Skip-

Kise membuka pintu dengan sangat pelan. Dia mengintip. Sepi. Ukh aroma kamar ini benar-benar tidak enak. Disisi lain kamar, seorang pemuda tengah tertidur pulas. Tanpa baju dan hanya tertutup selimut tebal. Kise berharap pemuda tan itu masih memakai celananya.

Jangan bilang kalau dia teman satu kamarnya. Kise menutup pintu dengan sangat pelan. Tak mau membuat orang yang tengah tertidur itu terbangun dan berbuat hal yang tidak Kise inginkan.

Kise mulai mengeluarkan barang-barang dari kopernya. Memasukkan bajunya kedalam almari yang tersedia. Menata buku-bukunya kedalam rak buku. Dan selesai sudah. Kini Kise bisa merebahkan tubuhnya. Segera tidur karena badannya terasa sangat lelah.

-Time Skip-

"Hooaam, jam berapa sekarang." Kise merenggangkan tubuhnya. Tapi ada sesuatu yang aneh. Dia merasakan nafas yang berhembus halus disekitar lehernya. Pemuda pirang itu begidik. "Gyaa!" reflek Kise berteriak saat mendapati seseorang tengah memeluknya.

"Diamlah!" suara pemuda menggeram kesal.

"He-hei! Lepaskan aku! A-aku merasa aneh dipeluk laki-laki tau!" teriak Kise, dia memberontak. Tapi Pemuda tan itu malah mengeratkan pelukannya.

"Ssst, aku masih ngantuk dan aku sangta lelah diamlah."

"A-aku bukan gay!" Kise mendorong-dorong pemuda tan itu.

"Sebentar lagi, akan…" pemuda tan itu menyeringai senang.

To be continue

Mind to review :3

Keep? Or Delete?