Thank you, Nae Sarang
Author: [~Ovay~]
Pairs: KaiHun- KrisHan
Cast: Member Exo,OC.
Rate: M
Lengh: Chapters 13 of,,
Genre : Hurt/Comfort /Romance
Disclaimer: semua cast milik ortu mereka SMent dan tuhan pastinya, saya Cuma pinjam nama saja untuk membuat imajinasi saya terwujud dalam ff abal saya ini,
Warning :: Boys Love. Yaoi, crack pairs,,So DON'T LIKE just DON'T READ , TYPO di mengerti yahhh harap maklum anggap aja hiasan yang merusak mata
• .' •• HAPPY READING •• .' •
•• .' •
...
Heechul membulatkan matanya ketika melihat seseorang yang di kenalnya beberapa minggu lalu kini seperti tengah menunggu seseorang di depan cafe miliknya. Sekarang pukul 23.00, dan heechul baru saja menutup cafenya.
"Akhirnya kau pulang juga" sosok itu berjalan mendekati Heechul
"dokter Choi,,, kenapa anda bisa berada disini?apakah anda menunggu seseorang?" tanya Heechul bertubi melepas semua pertanyaan yang bersarang di fikiranya.
" jangan panggil begitu, saat ini aku bukan lah seorang dokter yang tengah melakukan tugasnya atau merawat anakmu,, panggilah aku sesuka hatimu yang penting enak di dengar oleh telingaku, tak usah bersikap formal atau canggung kepadaku , karna aku disini untuk menjemputmu bukan menjadi dokter anakmu,," jelas Siwon dan Heechul hanya menganggukan kepalanya dengan senyuman manis dibibirnya
" ada angin apa kau menjemputku, aku membawa mobil sendiri,sayang sekali anda kurang beruntung ... hihi" terkekeh dengan wajah yang sedikit memerah, meredam malu sebenarnya berkata sedemikian seolah dirinya masih remaja.
" apa aku tidak boleh menjemput-mu? dan tidak masalah buatku karna kau bisa menyimpan mobil mu disini bukan?" dan kekehan heechul terhenti berganti dengan tatapan bingung kepada namja tampan di hadapannya
" aku berada disini sejak pukul 21.00 tadi,, jadi jangan mengecewakanku dengan penolakanmu, arraso" ucap sosok itu yang tepat di sebut perintah
Heechul tidak bisa berkata-kata lagi dan diapun hanya bisa menunduk diam, malu juga
"Eumm, a-apakah ada hal penting sehingga mengantarmu menemui saya disini Siwon-shi?" tanya heechul
"Emm, mungkin ini kurang sopan, tapi aku ingin mengajakmu jalan-jalan" ujar siwon
"Jalan-jalan? Sekarang? Bukankah ini sudah sangat larut malam" Heechul benar-benar tidak mengerti dengan namja di hadapannya ini. Menunggu selama dua jam lebih hanya untuk mengajak jalan-jalan? Apa iya?, sungguh tidak ada kerjaan Pikirnya
" ada sesuatu yang ingin saya katakan padamu Heechul"
''eoh?" Heechul hanya bisa memandang wajah tampan di hadapannya itu dengan pandangan bingung dan tidak mengerti.
.
.
.
Kini Heechul dan Siwon tegah berada di atas sebuah puncak gedung yang tak terpakai karna baru setegah di bangun, bisa di bilang bangunan gagal. SEPI,, mengingat ini sudah hampir tengah malam dan mengingat dirinya mantan pelacur membuat Heechul sedikit takut Siwon akan melecehkannya
Hening
Keheningan mulai menyelimuti membuat Heechul bergerak tak nyaman karna bosan,sudah 20 menit mereka hanya bertemankan dengan sepi dan angin malam yang berhembus menerpa wajah
Siwon kini tengah berbaring di atas mobilnya dengan memandang bintang yang bersinar terang di atas sana, sedangkan Heechul hanya bisa berdiri dan memandang gemerkapnya kota seol di malam itu dari puncak gecung itu
Menghela nafas jengah , itulah yang Heechul lakukan sebelum mengeluarkan suaranya untuk memecah keheningan di antara mereka
"Jadi… sebenarnya ada perlu apa anda mengajaknyaku Siwon-si?"
Siwon memejamkan matanya saat suara Heechul membuka keheningan di antara mereka, hanya diam tanpa mau menjawab pertanyaan Heechul
" apa yang ingin anda katakan...?" tanya Heechul lagi
Siwon membuka matanya, indah ketika mata itu terlihat bersinar tertimpa cahaya bulan. Dan ntah kenapa membuat Heechul menahan napas sejenak menyadari kesempurnaan namja yang berstatus dokter itu.
"saranghae…"
Deg
Dan itulah jawaban singkat yang di dapat Heechul atas pertanyaannya tadi. Heechul mematung tak mampu berkata apa-apa lagi lidahnya kelu. Dia tidak yakin dengan apa yang di dengarnya, mungkinkah itu sebuah lelucun atau sekedar permainan Siwon mengingat dirinya itu manta pelacur, dan walaupun dia sudah berhenti dari pekerjaan itu, kata kotor pada dirinya takan bisa hilang karna semuanya sudah terjadi
Siwon turun dari atas mobilnya dan mendekati Heechul yang mematung,
"Hei" ucapnya dan ,menyadarkan lamunan Heechul membuat Heechul terkesiap
" n-nde..." tanggapnya gugup
" aku bilang aku mencintaimu, lalu apa jawabanmu,,,?" tanya Siwon lagi
'' jangan main-main dengan perasaan di hadapanku Siwon-shi, jangan kira karna aku seorang mantan pelacur kau bisa mempermainkanku seenaknya,,," Heechul sedikit emosi
'' aku serius" dan ucapan siwon berhasil membuangkam kembali mulut Heechul, ia kembali tak bisa berkata apa-apa
'' aku tidak peduli kau itu mantan pelacur bahkan kriminal sekalipun, aku hanya mengikuti kata hatiku yang mengiginkanmu sebagai pendampingku, apa aku salah?" Heechul hanya mengedipkan matanya beberapa kali, ini terlalu cepat bahkan belum sampai satu bulan semenjak Perkenalan mereka Siwon sudah berani bermain-main perasaan dengannya
" tapi bagaimanapun aku ini kotor, dan kau seorang dokter terpandang , mana bisa berdampingan dengan namja kotor yang pernah di sentuh oleh banyak orang demi sejumlah uang" jelas Heechul membuat Siwon menyeringai
Siwon menatap wajah Heechul dan menangkupkan tangannya di kedua wajah Heechul, mengelus bibir merah plum yang sangat menggoda untuk di sentuhnya
"Aku ingin menciummu, berapa uang yang harus aku keluarkan untuk bibir ini?"
Heechul membelakan mataya. Semua ucapan dan tindakan Siwon membuat Heechul tak bergeming, hatinya tertohok Siwon benar-benar mempermainkannya fikirnya
"sarangheo..?"
Heechul tidak menjawab, dia hanya menghela napas lalu memejamkan matanya. Karena namja di hadapannya sudah menjajah bibirnya.
Ciuman siwon yang semula lembut semakin liar seiring dengan berjalannya pergerakan bibir mereka yang saling bergelut membalas satu sama lain hingga bunyi kecipak peraduan antar dua bibir mengiringi aksi ciuman mereka, Ciuman itu pun bergulir hingga ke dagu dan leher jenjang Heechul, Dan di situlah Siwon menghentikan ciumannya. Dipandanginya bekas merah hasil karnyanya itu lekat-lekat dan tersenyum kemenangan.
Siwon memundurkan tubuhnya perlahan, ditatapnya wajah Heechul yang memerah karena akibat ulahnya.
" percayalah padaku?' ucap Siwon meyakinkan, " Aku benar-benar menyukaimu, aku menciummu karna aku sayang padamu dan tidak ingin bibir ini di sentuh oleh orang lain lagi selain diriku, dan maafkan ucapanku yang tadi, aku tidak serius menawar bibirmu, karna bagiku dirimu sungguh tidak ternilai , percayalah" dan entah karena dorongan dari mana Heechul menganggukan kepalanya
Greeep
" gomawo,, aku janji akan membahagiakan kalian'' dan mendekap erat tubuh namja cantik itu sambil sesekali menciumi pucuk kepala Heechul sayang.
~Thank you Nae Sarang~
Pukul 00.45. Searusnya Luhan sudah tidur jam segini mengingat dia harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk Sehun dan juga Kris. Tapi entah kenapa mata dan otaknya tidak sinkron dan berkerja dengan baik, matanya masih setia terbuka lebar tak ada tanda-tanda akan memejamkan mata untuk menjemput mimpi indahnya malam ini, pikirannya terus saja di hantui dengan keadaan sehun yang masih terus menutup diri terlebih kepada kai namja yang jelas-jelas sangat ia sayangi dan ia tunggu selama ini, namun ia sadar satu hal , Luhanpun melirik kesebelah ranjang yang ia duduki.
Kosong.
" Kris kemana? Kenapa ia tidak terlihat dari tadi, apa dia pulang kerumahnya?. Ah ,lebih baik aku cek keluar" Luhanpun melangkahkan kakinya menuruni satu persatu anak tangga di rumahnya itu untuk melihat apakah kris ada di ruang tengah, dan senyumpun mengembang saat melihat sosok yang di carinya kini tengah duduk di sofa dengan sebuah majalah di tangannya.
Tap
Tap
Tap
Kris mengalihkan pandangannya ke arah tangga saat telingganya mendengar seperti ada langkah kaki Mendekat, dan matanya melebar dengan senyum cerah di bibirnya ketika melihat siapa yang berdiri di anak tangga terakhir dengan senyum yang selalu memabukannya.
Luhan
Glup
"Lu-Luhan, kau belum tidur?" tanya kris gugup saat Luhan semakin mendekat ke arahnya dengan senyuman mautnya
'' aku tidak bisa tidur yeobo"
Tubuh kris menegang saat Luhan memeluk lehernya dari belakang karna posisi kris kini tengah duduk di sofa dengan sebuah majalah bisnis tentunya, lantas apa yang membuat Kris menjadi gugup ?, Sebuah kemeja yang kebesaran serta tipis dan berwarna putih. Lengan kemeja yang menutupi seluruh lengan jenjang Luhan, Lalu ujung kemeja itu terlihat hanya menutupi kurang dari seperempat paha Luhan. Memamerkan paha indahnya yang bahkan lebih indah dari yeojya manapun, dan bukankah Kris sudah sering melihat tubuh Luhan bahkan menyentuhnya? Lalu kenapa juga dia harus gugup melihat hal yang seharusnya sudah terbiasa itu. Entahlah, tapi itulah yang Kris rasakan saat Luhan terlihat begitu seksi di matanya, Dan jangan lupakan betapa tipisnya kemeja itu hingga Kris bisa melihat dengan jelas ralat sangat jelas malah lekuk menggoda dari namja cantik yang tengah memeluk lehernya manja itu..
"kenapa? Ini sudah malam, tidurlah?" satu pertanyaan yang keluar dari bibir kris membuat senyum nakal di bibir Luhan terukir sempurna di bibirnya
'' karna kau tidak ada di sampingku" kris tersenyum dan mengelus tangan luhan dan surai lembut luhan.
"Kemarilah" katanya sambil menepuk sisi kosong sofa di sebelahnya. Luhan pun berjalan perlahan menuju tempat yang Kris tunjuk dan menyandarkan kepalanya di dada bidang kris dan memeluknya,
" mau aku temani?" Luhan melepaskan pelukannya , menatap Kris dengan tatapan imutnya dan mengangguk antusias sebagai jawaban 'iya'
" Baiklah, tapi aku tidak yakin bisa membuatmu tertidur, aku khawatir malah akan membuatmu terjaga semalaman"
Chu :*
Kris mengecup singkat bibir Luhan dan menangkup wajah Luhan
" apa kau akan melakukannya?''
" jika di bolehkan"
" aku yakin sekali, tanpa menunggu persetujuanku-pun kau akan melakukannya yeobo" Luhan mengalungkan lengannya di leher kris
" lalu , jika sudah tahu kenapa kau bertanya" kris memeluk pinggang Luhan membuat tubuh Luhan semakin merapat di tubuhnya
" hah, aku tidak yakin malam ini aku bisa tidur" keluh Luhan manja
" bukankah kau yang memulainya, jadi jangan salahkan aku jika aku membuatmu terjaga, kau selalu sukses menaikan libidoku , lihatlah pakaianmu, sungguh membuat libido siapapun bangun melihatnya, kau nakal LUHAN" Luhan terkikik
" bukankah kau selalu bilang bahwa aku ini hanya untuk-mu, lalu tunggu apa lagi" seolah mendapat lampu hijau kris segera menyerang bibir semerah cherry milik Luhan yang sedari tadi menggodanya tangan kris menarik pingangg Luhan semakin merapat ketubuhnya dan menghimpit Luhan di antara sofa dan tubuhnya, untung saja keadaan rumah sudah sangat sepi karena orang tua Luhan (Heechul) belum pulang dan Sehun yang pasti sudah tertidur
"emghhh…" desah Luhan. Tangan Kris mulai bergirilya menyentuh setiap lekuk sensitif milik Luhan membuat Luhan semakin menggerang
Menggesekan kemaluannya yang masih terbungkus kain itu dengan kemaluan Luhan
" hentikan itu, bisakah kalian melakukannya di kamar saja, kalian mengotori mataku" Luhan segera menarik ciumannya dan menatap ke arah suara yang berhasil mengintrupsi kegiatannya dengan kris
Bughh
Kris melempar bantal sofa ke pemilik suara itu
" kau datang tidak tepat waktu , dasar tidak mengerti keadaan'' omel kris setelah melempar bantal tak berdosa itu
" yak, apa aku salah menyuruh kalian pindah, setidaknya kamar lebih nyaman dari pada sofa sempit itu" Luhan terkekeh sendiri mendengar penuturan itu
'' kau mau kemana kai?" tanya Luhan saat menyadari orang yang menganggu kegiatannya itu melangkaha pergi " melihat Sehun, kau pasti sudah tahu karna ini kegiatan baruku menjaga sehun saat ia tertidur" jawab kai sambil terus melangkahkan kakinya menaiki anak tangga
" ingat, jangan sampai sehun terbangun, ia bisa mengamuk lagi," dan di balas kai dengan mengacungkan jempolnya ke atas tanpa menatap luhan.
'' jadi?" Luhan melirik kris
" apa?" tanya Luhan
" yang tadi?" Luhan mengerutkan keningnya
' akh, kau lama sayang, kajja kita lanjutkan di kamarmu saja'' dan menarik Luhan bangkit dari pangkuannya, memagut bibir Luhan hingga memasuki kamar Luhan dan meneruskan kegiatan yang sempat tertunda tadi tanpa takut akan terganggu atau ada yang mengganggu.
~oOo~
Bagaimana bisa kau lihat ke dalam mataku?
Yang mengantarmu masuk ke dalam relung hatiku,
di mana aku tlah mati rasa
Tanpa sukma,
jiwaku terlelap di suatu tempat yang dingin dalam kegelapan
Hingga kau menemukannya, dan membawanya kembali
~oOo~
Cklek
Kai memasuki kamar sehun seperti maling dengan mengendap-endap karna ia takut membangunkan Sehun dan membahayakan dirinya yang pasti akan membuat Sehun mengamuk dan mengusir dirinya keluar, sampai saat ini kai sendiri bingung kenapa Sehun begitu tidak ingin bertemu dengannya? Apa salahnya dulu terlalu fatal dan membuat Sehun tidak bisa menerima kehadirannya kembali. Entahlah
Yang jelas saat ini kai sudah cukup bahagia walau hanya bisa melihat Sehun saat ia tertidur,
Senyum tersungging di bibir kisable milik kim jongin itu saat manik matanya menatap sosok yang sangat di sayanginya itu kini tengah tertidur dengan begitu damainya bergelung dengan selimut dengan wajah polosnya seakan beban hidupnya selama ini lenyap entah kemana,
' hay hunie, aku datang lagi'' Kai berjongkok di samping ranjang Sehun, menatap dalam wajah manis yang sangat di kaguminya itu dan mengelus pipinya,
'' kau masih terlihat cantiK dimataku Sehuni" dan tangannyapun tanpa sadar terulur menyentuh permukaan kulit mulus sehun yang kini telah mulus kembali, tidak ada lagi luka lebam dan memar meghiasi wajah indah itu, semuanya kembali sempurna, kecuali keadaan mereka,
" kapan kau akan menerima kahadiranku kembali Sehunie? Aku masih menunggumu, menunggumu untuk menerimaku kembali dan memaafkan segala kesalahnku atas kebodohanku" Kai mendekatkan wajahnya dengan wajah Sehun, dan mengecup sayang kening Sehun
" tidakkah kau merindukanku yang selalu mendekkapmu saat tidur malammu, bukankah aku sudah berjanji akan menjagamu" Kai megecup kedua kelopak mata Sehun , ia melakukannya tanpa ragu atau takut Sehun akan terganggu, ia sudah tidak perduli
" Tidakkah kau merindukanku, dan juga pelukanku?' kini bibir Kai bergerak mengecup pipi kanan Sehun
" bogoshipo, nae sarang"
CHU
Dan tanpa sadar pula, rasa rindu yang ada pada diri kai mendorongnya untuk mengecup bibir mungil itu, mungkin awalnya kai hanya ingin mengecupnya nyatanya sekarang Kai malah melakukan lebih , tidak hanya mengecup,ia mengulum bibir itu menyesapnya juga menariknya matanya terpejam menikmati apa yang kini tengah bibirnya lakukan di atas bibir Sehun
" eughh" sebuah lenguhan membuat mata Kai terbuka dan menatap Sehun yang kini sudah membuka matanya dan memukul-mukulkan tangannya di dada Kai
Deg
Sehun bangun dan itu karna ulahnya
'Bodoh kau kai' Kai merutuk dirinya sendiri, entah apa yang akan ia dapatkan dari Sehun setelah ini yang jelas kai sudah bertekat akan mengakhiri kehancuran hatinya dan berbicara dengan Sehun melalui- hati ke hati, ckc
" APA YANG KAU LAKUKAN" teriak Sehun , dan kai hanya bisa menghela nafas, sudah di tebak, ini pasti
'' Se-sehuni'' Kai perlahan mendekat sambil mencoba menyentuh bahu Sehun yang kini mulai naik-turun karna nafasnya yang memburu
" JANGAN MENDEKAT, PERGI, PERGI~~~" Sehun melempari bantal di kasurnya ke arah Kai
" PERGI DARI HADAPANKU, PERGI,," teriak sehun lagi
" SEHUNI BISAKAH KAU DIAM" bentak Kai tanpa sadar membuat Sehun mematung dan air mata mulai berlinang di pelupuk matanya yang siap tumpah kapanpun ia mau
Kai merutuki dirinya yang tanpa sadar membentak Sehun membuat namja itu kini meringkuk ketakutan,
" Se-Sehunie,, mianhe" Kai baru saja duduk di tepi ranjang Sehun, mata mereka saling tatap, Sehun yang menatap dalam diam dan Kai dengan tatapan kepedihannya, tangan Kai terulur untuk menyentuh pipi tirus Sehun dan menghapus air mata yang kini mengalir di kedua pipinya
" PERGI~"
~o0o~
Heechul dan Siwon melangkahkan kakinya masuk, mereka baru saja pulang dari acara yang mereka buat sendiri, tangan yang saling berpaut satu sama lain, hidup baru telah di mulai, dan Heechul berjanji pada dirinya sendiri, ia akan memulai hidupnya dari nol bersama Siwon,
" kau mau minum sesuatu?" tanya Heechul.
" capuchino hangat sepertinya itu cukup untuk menghangatkan malam ini"
Siwon memeluk pinggang Heechul dan mengecup surai namja cantik itu,
" akh jangan begini kalo Luhan lihat apa katanya nanti" Heechul berusaha melepaskan pelukan Siwon dari pingangnya
" biarkaan saja, lagi pula cepat atau lambat aku akan menjadi Appanya dan juga Sehun, apa salahnya jika aku memelukmu, hmm" Siwon menggesekan hidungnya dengan hidung mancung milik Heechul membuat Heechul terkikik geli, entah sudah berapa lama ia tidak merasakan suasana seperti ini
'' sudahlah, aku buatkan pesananmu dulu tuan Choi" melepas paksa pelukan Siwon dan melenggang menuju sebuah tempat yang tadinya adalah sebuah bar saat rumahnya masih ia gunakan sebagai pub malam,
Siwon hanya duduk memperhatikan Heechul tanpa berkedip dan juga senyum yang tak pernah luntur dari wajah tampannya,
" apakah anakmu yang cantik itu sudah tidur?" tanya Siwon,Heechul melirik Siwon sekilas dan melanjutkan acara membuat capuchino-nya " makssudmu Luhan?"
" ya, aku salut padanya, dia terlalu tegar dan sabar, dia juga perhatian"
'' yah kau benar, padahal dulu aku sangat kejam padanya, mungkin sosok Kris mampu menguatkan hatinya untuk selalu tegar dan bisa melindungi adiknya" Heechul sudah meyelesaikan capuchino buatannya dan dia melangkahkan kakinya menuju tempat Siwon
'' jadi kapan Kris dan Luhan akan menikah,?"
" entahlah, mereka bilang setelah keadaan Sehun benar-benaar baik, minumlah" Heechul meyodorkan gelas berisikan pesanan Siwon tadi , namun baru setengah jalan sebuah teriakan mengagetkannya
" APA YANG KAU LAKUKAN"
Prang
Gelas yang berada di tangan Heechul jatuh saat mendengar teriakan yang ia kenali, sehun
" Astaga , Sehun" Heechul langsung berlari menuju lantai tiga tepat dimana kamar Sehun berada
" JANGAN MENDEKAT, PERGI, PERGI~~~"
" Ya Tuhan~ kemana Luhan apa dia tidak menemani Sehun tidur" rutuk Heechul sambil terus berlari di ikuti Siwon di belakangnya
" Luhan kau di da~" tangan Heechul terhenti di udara saat akan membuka kamar Luhan, ia mengerjap – ngerjapkan matanya tubuhnya mendadak merinding
"Aaaaahhh… Ahhh…" desah kedua di dalam kamar itu bersahutan.
"Fuck! FUUUUUCK!" teriak Kris .
"Ooooohhh… Yeeesssshhh! Aku… Akhhhuuuu… AAAAAAAAHHHHHHH! " kini giliran suara Luhan yang terdengar mengerikan di telinga Heechul
" Ooooooouchh"
Puk
Heechul menolah ke kebelakang dimana seseorang menepuk bahunya, menyadarkan dirinya dari fikiran-fikiran tentang anaknya di dalam sana saat mendengar suara-suara itu.
" sebaiknya kita langsung kekamar Sehun saja"
"n-ne" gugup, merasa malu karna Siwon mengetahui anaknya berbuat sesuatu di dalam sana
" JANGAN MENDEKAT, PERGI, PERGI
" PERGI DARI HADAPANKU, PERGI,,"
Suara Sehun terdengar kembali, " palli" dan Heechul segera menyeret Siwon menuju kamar Sehun
" SEHUNI BISAKAH KAU DIAM"
" Kai, dia ada di dalam" dengan segera Heechul membuka kamar Sehun
Cklek
Dan betapa terkejutnya dia saat melihat Sehun kini tengah menangis di pelukan Kai
Kai malah menarik Sehun dalam dekapan eratnya, matanya terpejam erat saat mendegar Sehun semakin berteriak, Kai sudah tidak bisa lagi menahan perasaanya dan kerinduan yang menyiksanya
Sehun terus meronta dalam dekapan Kai dan mendorong-dorong dada Kai agar tubuhnya terlepas dari dekapan Kai
" PERGI, MENJAUH DARIKU, AKU MOHON PERGILAH, PERGI"
" BISAKAH KAU HENTIKAN SEMUA INI SEHUNI"teriak kai membuat Sehun kembali terdiam dan air mata kembali deras mengaliri wajah Sehun
" hiks, bisakah kita bahagia, aku tersika Sehunie, hiks... kau membuatku hampir gila" Kai semakin erat memeluk Sehun, menenggelmkan wajahnya di ceruk Sehun
Heechul yang melihat hal itu, tanpa Kai dan Sehun sadari hanya bisa menitikan air matanya, " biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka, sudah saatnya sehun membuka dirinya " ucap Siwon dan merangkul pundak Heechul meninggalkan kamar Sehun
Heechul memandang Siwon penuh kekhawatiran " ta~..."
" percayalah.."
..
..
..
..
..
..
" BISAKAH KAU HENTIKAN SEMUA INI SEHUN"teriak Kai membuat Sehun kembali terdiam dan air mata kembali deras mengaliri wajah Sehun
" hiks, bisakah kita bahagia, aku tersika sehunie, hiks kau membuatku hampir gila" Kai semakin erat memeluk Sehun, menenggelamkan wajahnya di ceruk Sehun
" bisakah kau melupakan kenyataan pahit yang ada dan hanya melihat diriku, bisakah kau kembali menjadi Sehuni-ku, bisakah kau memulai hidup barumu dengan diriku, bisakah, bisakah kau tidak seperti ini,hiks"
Sehun melingkarkan tangannya di pingang kai, membalas pelukan namja itu dengan begitu eratnya " aku kotor, hiks,,,aku kotor kai,aku tak pantas untukmu kai hiks" sungguh apa yang mulut sehun ucapkan bukan atas kata hatinya, sejujurnya ia ingin menggapai sosok namja tampan itu, namun ia, Sehun, Sehun sadar diri betapa kotornya namja seperti dirinya itu.
" aku tidak peduli,,kau dengar AKU TIDAK PEDULI " Kai menarik paksa pelukan Sehun dan menangkup wajah pucat tirus itu dengan kedua tangannya,
" ka-kai"
" yang terpenting kau ada disisiku dan ku pastikan akan bahagia dan melupakan masa lalumu yang pahit ini, lihatlah diriku OH SEHUN, aku Kim Jongin-MU, aku disini untukmu"
Mata mereka saling pandang, Kai berusaha memberikan keyakinan dan kepercayaan untuk Sehun dengan menatap lembut mata itu, Sehun terus memandang dalam sorot mata kai dengan matanya yang lumayan bengkak akibat menangis,mencari kebohongan dan jawaban akan kebenaran ucapan yang kai lontarkan, namun hasilnya nihil, ketulusan seakan merajai tatapan di antara keduanya, secara perlahan wajah mereka semakin mendekkat dan merapat hingga bibir plum milik Sehun kini telah menempel di bibir sexy seorang Kim Jongin , Kai menekan kepala Sehun semakin membuat ciuman itu semakin dalam dan semakin intens
Kai melumat lembut bibir Cerry milik Sehun, menghisapnya seirama dengan jalannya perasaan Rindu yang ada di antara mereka, perlahan namun pasti, ciuman itu kini mulai memanas,, apalagi entah sudah berapa lama mereka tidak saling bersentuhan, Kai dengan memanfaatkan rasa rindu yang ada membuatnya semakin mudah dalam menjamah sehun, membuatnya terangsang,tangan kai mulai nakal membuka satu persatu kacing baju tidur yang sehun kenakan, Sehun hanya diam mengikuti permainan kai yang kini sibuk dengan meraba tubuhnya, Sehun mengerti, iapun merasakannya, rasa rindu yang bisa di bilang berlebihan, dengan itu Sehun mengalungkan tangannya keleher Kai dan sedikit menekan punggung Kai agar lebih merapat,
"SE-SEhunie" lirih Kai dengan nafas terengah
Kai memandang mata Sehun dalam
" apa kau mencintaiku,," Sehun terdiam, ia sadar walau ia juga mencintai Kai, tak sekalipun kata sarang, love, cinta itu keluar dari bibir Sehun untuk membalasnya, hanya dalam hati, Sehun fikir itu lebih baik, ternyata pada kenyataanya tidak,
"sangat, melebihi apapun, aku... sungguh-sungguh mencintai Kim Jongin"
" jinja?"
Sehun mengangguk pasti, Kai langsung menarik Sehun kembali kedalam dekapannya menangkup wajah cantik itu dengan senyuman tulusnya
" maka, jadikanlah aku milikmu seutuhnya Kai, kau sudah janji akan membahagiaakan aku"
Kai tersenyum mendengar ucapan Sehun, itu berarti lampu hijau sudah menyala untuknya
" Thank you , nae sarang"
Dan Kai langsung menarik tengkuk Sehun kembali,mempersempit jarak diantara keduanya untuk menyatukan tubuh mereka
Kini setelah kutahu apa jadinya diriku tanpa dirimu
Kelak, kau tak boleh begitu saja tinggalkanku
Hembuskan nafasmu padaku
Dan,,,
jadikan aku nyata, dalam hidup ku, dalam kehidupan kita
Selama ini aku berbohong, tentang fakta yang ada akan diriku
kau menemukanku
Hatiku beku tanpa sentuhanmu
Tanpa cintamu,
Hanya dirimu kehidupan ku
Selama ini aku tak percaya aku tak dapat melihat kebahagiaan
terpenjara dalam gelap..., namun kau datang mengikutiku
menjanjikan sebuah kebahagiaan , kebahagiaanku
dirimu...
kebahagiaan untuk kita
..
.
.
Ee eN nD or Te Be Ce
Terserah kalian para reader. Jika mau di terusin ya Ovay terusin buat END atau SQUELNYA, hehe,,, Terhitung dari banyaknya review kalian chingubeb, dan maaf banget kalau chap ini mengecewakan #Bow.. Ovay juga mau ngucapin banyak-banyak terimakasih kepada para reader yang setia nunggu FF Gimbal ini, entah berapa kali Ovay hiatusin ini FF tapi review kalian selalu menjadi semangat untuk Ovay nerusin FF..joengmal Gomawo Chingubeb #bighug