~ DODEKATHEON ~

... The Mitology of God's Greek...

SMTOWN version

-Amee-

.

.

Cast :

Kronos : Sooman, Tiran Pria Pertama

Rhea : Boa, Tiran Wanita Pertama

Hades : Yunho, Putera pertama Kronos, Dewa Kematian

Poseidon : Siwon, Putera kedua Kronos, Dewa laut, gempa bumi, dan bapak bangsa kuda, dikenal sebagai Cassanova.

Zeus : Donghae, Putera ketiga Kronos, Pemimpin/raja para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim, dewa petir, dan cuaca

Hera : Jessica, Puteri pertama Kronos, istri Zeus, ratu para dewa, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan, dan kesetiaan.

Demeter : Yoona, Puteri kedua Kronos, Dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris, dan pelindung perkawinan.

Hestia : Tao, Puteri ketiga Kronos, dewi pelindung rumah, keluarga, dan perapian yang kemudian menetapkan diri menjadi laki – laki agar tetap perawan.

Persefone : Changmin, Anak dari Dewi Demeter dan Dewa Zeus, memiliki kelembutan dan kekuatan seperti ibunya.

Cassiopeia : Kyuhyun, Ratu bangsa Perseids yang memiliki kecantikan luar biasa.

Pairing :

HoMin (Hades x Persefone), HaeSsica (Zeus x Hera), HaeYoon (Zeus x Demeter), YoonWon (Demeter x Poseidon), WonKyu (Poseidon x Cassiopeia), TaoRis (Hestia x Priapos)

..Pemain dan pairing akan bertambah seiring lahirnya dewa baru dan ksatria baru..

Summary :

Berdasarkan Kisah Mitologi Yuniani Para Dewa Olimpus dengan intrik cinta yang Complicated. Cinta bersegi banyak Zeus sang pemimpin para dewa. Cinta yang selalu melibatkan banyak wanita dari Poseidon. Hingga cinta yang setia dan abadi dari Hades, sang Dewa Kematian. Walaupun terhalang langit dan bumi, cinta akan tetap tumbuh di setiap musim. Itulah yang terjadi ketika Persefone harus memiliki takdir tak bisa selamanya di sisi Hades.

.

.

.

" Yunho the Hades, Siwon the Poseidon, dan Donghae the Zeus.. Kalian bertiga diperintahkan untuk berkumpul di Olimpus sekarang juga.."

Terdengar suara merdu yang mengindikasikan panggilan telepati dari Olimpus atas. Ialah Rhea sang Mother Earth, penghuni Olimpus yang selalu setia menemani Kronos, suaminya yang bertindak sebagai pemimpin para Dewa Titan.

Kali ini ia memanggil putera - putera Kronos -Titan Pria Pertama- dengan kegetiran dalam hidupnya yang ia ketahui tak akan lama lagi.

Mendengar panggilan telepati tersebut, maka berangkatlah ketiga putera Kronos yang beranjak dewasa tersebut.

Mereka menanggalkan atribut penyamaran mereka sebagai manusia di Gaia (bumi) menuju Uranus (langit). Uranus tampak cerah saat itu. Berharap bahwa ketiga dewa tersebut mampu mencapainya dengan kecerahan hati sebagaimana yang ditunjukkan oleh Uranus.

" Dengan segala hormat, Yunho the Hades menghadap Yang Mulia Kronos.." sang putera pertama berlutut hormat terhadap sang ayah.

" Dengan segala kepatuhan, hamba Siwon the Poseidon menghadap Yang Terhormat Kronos.." sang putera kedua Kronos baru saja tiba dan berlutut hormat di hadapan sang ayah.

Sementara Yunho, hanya tersenyum miris mendengar untaian kata penjilat dari sang adik.

" Dengan segala kelembutan dan kasih sayang, Donghae the Zeus menghadap dengan kesungguhan kepada Yang Mulia Kronos.." ucap sang putera terakhir dengan membungkukkan badannya secara hormat kemudian berlutut menghadap sang ayah.

Lagi - lagi, Yunho the Hades hanya bisa tersenyum miris mendengar bait kata Donghae the Zeus yang tak kalah penjilatnya dengan Siwon.

Melihat serta mendengar lantunan pujian serta panutan hormat dari ketiga puteranya, Kronos tersenyum bangga. Tak jarang ia menganggukkan kepalanya kala mendengar untaian kata yang diucapkan oleh ketiga puteranya tersebut.

Sooman the Kronos dan Boa the Rhea merupakan para bangsa Titan pertama dari hasil pernikahan Gaia (bumi) dan Uranus (langit).

Mereka memiliki 3 orang putera dan 3 orang puteri.

Putera mereka tak lain adalah Hades yang memiliki nama manusia Yunho, Poseidon yang memiliki nama manusia Siwon, dan yang terakhir, Zeus yang memiliki nama manusia Donghae. Sedangkan ketiga puteri Kronos dan Rhea adalah Demeter yang memiliki nama manusia Yoona , Hestia yang memiliki nama manusia Tao, dan Hera yang memiliki nama manusia Jessica.

Dan disinilah semuanya berawal..

" Kita para bangsa Titan tercipta dari perkawinan Gaia dan Uranus.. Oleh sebab itu, kita diberi kepercayaan untuk menjaga serta mengendalikan apa yang ada di Gaia maupun Uranus.."

Kronos kini bangkit berdiri dari tahtanya dan menatap ketiga puteranya dengan kilatan cahaya api di matanya.

" Aku telah menimbang - nimbang dan memikirkannya secara khidmat dan seksama.. Kalian, akan kujadikan Dewa Petinggi yang akan mengendalikan seluruh kehidupan di Gaia dan Uranus.."

Ucapan Kronos tersebut mampu mengguncangkan seluruh lahan yang mereka pijaki saat ini. Bahkan para bangsa Titan lain yang berkumpul mengelilingi aula Olimpus ikut bergetar mendengar keputusan sang penguasa. Ya, setidaknya untuk saat ini.

" Zeus, sang putera bungsu.." Kronos mengarahkan telapak tangannya ke arah sang putera bungsunya tersebut.

Hanya dengan sentuhan tak langsungnya itu, Donghae the Zeus kini berdiri tegak menghadap sang ayah. Dengan jubah putih serta kilauan cahaya putih yang lembut mengelilinginya, ia menatap sang ayah dengan tatapan yang lembut.

" Dengan segala kelembutan dan kasih sayangmu terhadap makhluk di Gaia dan Uranus, Kau.. adalah... pemimpin dan raja para dewa... penguasa Olimpus...dewa iklim... dewa petir... dan dewa cuaca.."

CTAR!

Keputusan Kronos pun mampu menggelegarkan Galaxy.

Seluruhnya bergetar hebat.

Tanda bahwa Gaia dan Uranus menerima Dewa mereka.

Semua bangsa Titan hanya bisa menunduk patuh pada sang penguasa. Memberikan sikap penghormatan terhadap Pemimpin Dewa Olimpus yang baru saja ditetapkan.

Berbeda dengan Donghae yang menerima peninsula Thunderbolt petir di tangannya dengan lapang hati, Yunho the Hades hanya bisa memejamkan matanya dan menahan tangis air mata.

Yunho tidak mengerti keputusan ayahnya sama sekali. Bagaimana mungkin sang bungsulah yang justru menjadi raja dari para dewa. Bagimana mungkin penetapan ini, dilakukan secara Undian?!

" Poseidon.." kembali Kronos mengarahkan jemarinya ke arah putera keduanya kali ini.

Dan seketika itu juga, Siwon the Poseidon bangkit berdiri menghadap sang ayah.

Dengan jubah durumagi berwarna silver bahkan masih bisa tercetak dengan jelas lekuk tubuh Siwon yang atletis berdiri tegap dan perkasa.

" Kau adalah penguasa laut, gempa bumi, dan pemimpin dari bangsa kuda.. Kau adalah simbol lelaki sejati.. Dan sejatinya ksatria di seluruh Gaia dan Uranus.."

BYUR!

Deburan ombak menyertai datangnya garpu tala Trisula yang menghadang di hadapan Poseidon sebagai tanda senjata abadinya. Pusaran air di di hadapan Poseidon segera lenyap tak bersisa kala ia menyentuhnya, menyisakan sang garpu tala di genggamannya.

Sebuah seringaian kebanggaan Siwon terpampang di wajah berdimplenya.

Lagi - lagi, Yunho the Hades hanya bisa tersenyum pahit.

Ia bisa meramalkan apa yang terjadi.

Sepenuhnya ia mengetahui hal yang sebenarnya.

Ia benci hal ini.

Ia benci ayahnya.

Rhea hanya bisa memandang sang anak sulung dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia paham sekali dengan perasaan Yunho saat ini.

" Dan kau... Hades.." Kronos mengarahkan tangannya ke arah Yunho dan membuat Yunho berdiri menghadap sang ayah.

" Kau mengenaskan!" ucap sang ayah melihat penampilan Yunho saat ini.

Dengan jubah hitam usang, tanpa perangkat apapun, hanya berbalut untaian benang sederhana.

Kronos menatap sang sulung dengan tatapan hina dan benci. Tak menyadari bahwa kebencian sang anak jauh lebih besar darinya.

" Kau... adalah... Dewa... Dunia Bawah.. Dewa Kematian!"

DUAR!

Awuuuuuuuu...

Muncullah seekor Kerberos -anjing hitam berkepala tiga- beserta Dwisula yang berputar - putar mengelilingi Yunho.

Hanya dengan sebuah gerakan kecil jemarinya, Yunho membuat Kerberos kini berdiri di sampingnya dan Dwisula tersebut masuk dalan genggaman tangan kirinya.

" Hades... dengan ini.. Kau... bukanlah penghuni Olimpus lagi!"

Tes

Yunho hanya bisa menunduk lesu mendengar keputusan yang tak dapat diganggu gugat tersebut. Setetes air matanya tak bisa terbendung lagi.

Ia merasa amat hina saat ini.

Terasingkan dari saudara - saudaranya. Tersingkir dari Olimpus, tempatnya dilahirkan, tempat para dewa seharusnya berada.

" Demeter, Hestia, dan Hera.. "

Ketiga putera Kronos menyingkir dan memberi tempat mereka kepada ketiga puteri Kronos yang berdiri dengan anggun.

" Hestia..." ucap Kronos dengan lembut terhadap puteri pertama Rhea.

Tao pun akhirnya memajukan selangkah kaki jenjangnya menghadap sang ayah.

Rambutnya yang berwarna merah ditutupi oleh kerudung putih sederhana. Wajahnya yang manis disertai siratan hitam di sekitar matanya yang teduh. Membuat semua yang memandangnya akan bergumam manis dan imut.

" Kau adalah dewi pelindung rumah, keluarga, dan perapian... Kelembutanmu mampu membuat ketenangan rumah tangga manusia di Gaia.."

Tao tersenyum polos mengangguk kepada sang ayah.

" Hera..."

Kronos mengulurkan tangannya yang disambut oleh Jessica dengan antusias.

" Kau siap menikah dengan Zeus?"

Jessica terperangah dengan lontaran pertanyaan sang ayah. Ia memandang kagum kepada Donghae.

Akan tetapi ini salah. Bagaimanapun juga, Donghae adalah saudaranya.

Tapi tak dapat ia pungkiri. Bahwa ia mempercayai ramalan Yunho, the Hades, bahwa jika ia mau menikah dengan Zeus, maka Jessica akan menjadi Ratu dari para dewa.

Maka dengan segala pengorbanan dalam batinnya, Jessica mengangguk sekaligus menyetujui permintaan sang ayah.

" Maka kau akan menjadi ratu para dewa, sebagai dewi pelindung pernikahan, pengorbanan, serta kesetiaan..."

Jessica pun memundurkan dirinya dengan senyuman yang tak lekang dari wajah cantiknya.

" Demeter.." Kronos memperhatikan puteri bungsu Rhea dengan seksama.

Cantik, anggun, dan lembut sebagaimana Rhea saat pertama kali bertemu dengannya.

Dengan jentikan tangannya, Kronos membuat puteri kebanggaannya itu menghadapkan wajah yang sedari tadi tertunduk ke arahnya.

" Kau akan menjadi ibu dari segala umat manusia.. Dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris , serta pelindung perkawinan.."

Yoona hanya tersenyum lembut kepada sang ayah.

" Dengan ini, kutetapkan kalian sebagai Dewa dan Dewi putera dan puteri Kronos.."

DUARRRR...

Petir menggelegar, lautan bergejolak, dan angin berputar.

Keenam anak Kronos dan Rhea berkumpul dan berlutut di hadapan Kronos yang membentangkan kedua tangannya dengan lebar. Dan Rhea yang masih setia duduk di tahtanya, terseyum dengan lemah.

Ya, Kronos tak akan mau berbagi tahta dengan siapapun, tidak terkecuali istrinya sendiri.

Kronos lah yang membuat sang istri melemah tak berdaya dan hanya tinggal waktu saja untuk menunggu sang istri menjemput ajal.

Hanya Yunho yang tidak tersenyum di Olimpus itu.

Semua bangsa Titan menghormati Kronos sang penguasa Gaia dan Uranus dan mengakui para dewa dewi bentukan Kronos.

Hanya Yunho yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Karena ia bisa meramal masa depan.

Masa depan yang suram bagi sang ayah menanti di depan mata.

Sooman the Kronos, tidak akan siap menghadapi kehancurannya sendiri.

.

.

Arrrrghhhh... Hyaaaaaa... Aaaargh...

Suara lengkingan jeritan roh kematian di bagian terdalam dunia bawah membahana kala Yunho menjejakkan kakinya di dunianya.

Ya, dunia yang akan selamanya ia tinggali.

Ia tidak akan berada di Olimpus -tempat penghubung Gaia (bumi) dan Uranus (langit)

Ia akan selamanya berada dalam dunia kematian. Bersama roh - roh manusia yang terseret dalam dunia bawah atau neraka.

Tartaros, nama bagian terdalam dari dunia bawah ini.

Yunho menilik tempat ini dengan cermat.

Memikirkan sebuah rencana membalas semua yang akan dialaminya dan saudara - saudaranya sebentar lagi.

Dalam siratan penglihatan kedepannya, dapat tertampakkan Kronos yang akan menelan semua anaknya, tanpa terkecuali.

Bodohnya orang tua itu.

Ia tak mengenali anak pertamanya dengan baik.

Ia tak tahu bahwa Yunho bisa melihat masa depan.

Kronos tak pernah tahu bahwa Yunho dan adik - adiknya telah merencanakan sesuatu.

Yunho tahu bahwa ibunya, Boa the Rhea sudah tak berdaya dan hanya dalam hitungan detik setelah ini, Boa akan musnah menjadi rasi bintang di Galaxy.

Dan detik itulah Kronos akan menelan semua anaknya hanya demi kekuasaan yang ia idam - idamkan untuk memimpin Gaia dan Uranus seorang diri.

Dengan menggabungkan kekuatan Yunho, Siwon, dan Donghae, mereka yang akan justru memenjarakan Kronos dalam Tartaros ini.

Hingga saat itu tiba, Yunho akan dengan sukarela ditelan oleh sang ayah.

" Dasar Kronos bodoh!" umpat Yunho dengan seringaian di wajahnya.

.

.

Dalam ritual pengabadian Boa untuk menjadikannya rasi bintang, semua anak Kronos berkumpul.

Hingga ritual itu selesai, semua mendadak berguncang dengan hebat.

Langit dan Gaia bersatu membentuk Black Hole. Pusaran hebat sang Hollow terus menarik dan memenjarakan apapun dan siapapun di sekitarnya.

Dan semua Titan tertelan tak bersisa.

Hingga akhirnya sebuah peninsula, dwisula, trisula bersatu membentuk sebuah kekuatan keabadian yang tak terkalahkan.

Keenam anak Kronos yang ada di dalam tubuhnya saat ini mulai menikamnya dari dalam.

Menghentaknya.

Mengguncangnya.

Meluluhlantakkannya.

Dan menenggelamkannya dalam api keabadian Tartaros.

Yunho, Siwon, dan Donghae lah pemilik peninsula, dwisula, serta trisula tersebut.

Mereka bertiga berhasil membuat Kronos tak berdaya dan terpuruk dalam bagian terdalam dunia bawah.

Dengan ramuan yang dibuat oleh Donghae, ia berhasil menyelamatkan Jessica the Hera, istrinya.

Maka dengan ini, Jessica dilahirkan kembali oleh Kronos sebagai anak pertama.

Kemudian, Donghae kembali memasukkan ramuannya kembali pada Kronos yang tak berdaya. Dan dimuntahkannya Yoona the Demeter.

Dengan ini, Yoona terlahir kembali menjadi anak kedua Kronos.

Dan ramuan yang tersisa terakhir, membuat Kronos memuntahkan Tao the Hestia. Dengan begitu, Tao menjadi anak bungsu dari Kronos.

" Kembalilah kalian ke Olimpus.. Dunia ini membutuhkan kalian.." ucap Yunho dengan nada yang getir dan terkesan pahit.

Adik - adiknya tentu saja tahu nasib seorang Dewa Hades yang mengharuskannya berada di dunia bawah.

Menjaga Tartaros. Agar Kronos tak lagi bangkit.

Menjaga alam kematian hingga tak ada manusia yang bisa kembali dari kematian.

" Aku akan sering mengunjungimu.." janji Donghae pada Yunho. Ia memeluk kakak sulungnya itu dengan kasih dan lembut.

Tak salah jika memang Zeus yang menjadi Pemimpin Olimpus. Setidaknya, tidak akan ada huru hara di sana. Walaupun terkadang Donghae dapat berubah menjadi sosok yang sentimentil.

Donghae kemudian berubah menjadi elang dan pergi meninggalkan Tartaros dan pergi bersama istrinya, Jessica.

" Ini! Kuharap dapat membantu.. Entah untuk apa.." Siwon memberikan Helm Kegelapan pada Yunho sebelum akhirnya ia memanggil pegasus hitam dan membawanya terbang dari neraka itu.

" Ini untukmu.. " Yoona memberikan serangkai bunga Narcissus ke tangan Yunho.

"Di kegelapan yang menyeramkan seperti ini, aku ingin kau melihat keindahan dari warna kuning cerah bunga ini. Dengan begitu, aku harap bahwa keceriaan akan selalu menemanimu dan membuka matamu dari gelapnya dunia ini.." Yoona tersenyum dengan lembut sebelum akhirnya mendekatkan tubuhnya dan memeluk Yunho dengan hangat.

" Aku menyayangimu.." ucap Yoona the Demeter di sela - sela pelukannya.

Ia tak menyadari, bahwa pelukannya pada Yunho memberikan Yunho sedikit penglihatan masa depan.

" Persefone.." gumam Yunho masih dalam pelukan Yoona.

Dengan lembut dan perlahan, Yoona melepaskan pelukannya dan memandang Yunho dengan tatapan heran.

" Aku ingin kau memberi nama pada anakmu nanti dengan nama.. Persefone.. Atau... Dengan nama manusia, Changmin.."

Yoona tersenyum lembut dan mengangguk tanda setuju.

" Nama yang indah.." ucap Yoona lembut.

" Ini.. Untukmu.." Tao memberikan setangkai cemara.

Ia tak berani menatap mata Yunho. Ia hanya menjulurkan lengannya dengan lurus dan wajahnya tertunduk kaku.

Tao takut dengan mata elang milik Yunho.

Seakan menatapnya tajam walau bermaksud lembut.

" Terima kasih.." ucap Yunho sambil mengambil pucuk cemara dari tangan Tao, kemudian, membelai lembut puncak kepala adik bungsunya itu.

Namun saat menyentuh Tao, lagi - lagi Yunho mendapat penglihatan.

Penglihatan yang membuatnya terperangah.

" Apa yang kau lakukan?!" tanya Yunho setengah berteriak.

Dan pertanyaan yang ia lontarkan mampu membuat Yoona sekaligus Tao tersentak.

" Kau... merubah dirimu menjadi laki - laki?!" geram Yunho

Yoona kali ini terperanjat sepenuhnya mendengar pertanyaan Yunho terhadap Tao.

Ia tidak bisa menyuarakan apapun terkecuali pekikan kaget dan memandang Tao dengan cemas sekaligus terkejut.

Tao sendiri kini hanya bisa semakin memperdalam tundukkannya dan menautkan jarinya pada ujung tudung kepalanya.

" Benarkah itu, Tao?" tanya Yoona dengan lembut dan hati - hati.

" Ng.. A-aku.. B-bisa jelaskan.." jawab Tao tergugup

" Asal kau tahu! Keputusanmu itu salah! Salah besar!" hardik Yunho

Kini giliran Tao dan Yoona yang memandang kakak sulung mereka dengan bingung.

Tak mengerti sepenuhnya apa yang dimaksud oleh Yunho.

" Tap-tapi.. Aku.. melakukan ini.. Dengan maksud tertentu.." ucap Tao dengan ragu

" Coba tolong jelaskan secara perlahan, Tao.." pinta Yoona dengan lembut.

" Aku..ng.. meminta..ng..Zeus.. Aku meminta pada Donghae untuk mengubahku menjadi laki - laki.. Karena... Aku tidak ingin jatuh cinta.. Aku.. yakin, tidak akan memiliki hasrat untuk berbuat sex dan semacamnya.." jelas Tao dengan pipinya yang berubah menjadi merah muda saat ini. Pasti ia menahan malu untuk mengatakan hal tersebut.

" Tapi kau salah!" ucap Yunho denan yakin

" Maksudnya?" tanya Yoona dan Tao berbarengan.

" Kau akan jatuh cinta.. "

Tao membulatkan matanya mendengar pernyataan Yunho

"..pada pria.. "

Tao semakin terperangah. Bagaimana mungkin ia akan jatuh cinta pada pria? Sedangkan dirinya sudah berubah menjadi seorang pria.

Dan takdir yang mengubahnya menjadi pria, tak bisa mengubahnya kembali menjadi wanita.

" Ia manusia.."

Kini jantung Tao berdegup dengan kencang. Ia yang merupakan seorang dewi bagaimana bisa jatuh cinta pada manusia?

" Ia bernama..."

.

.

TBC /DELETE?