-YeWook Couple-

_Can You Feel My Tears? _

Twoshoot (Chap 1)

By:Uqqielf-Ryeosomnia Lee a.k.a Kim Minsung/Lee Eunki

Main Cast: Ryeowook, Yesung

Other cast: Sungmin, Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk, Leeteuk, Heechul, Kibum

Genre: Romance/Crime/Hurt/Gender Switch

Rate: T

Summary: Hidup ini untuk merasakan kebahagiaaan bukan? Kulakukan apapun agar aku bahagaia, bukankah aku benar?

Disclaimer: Super junior © God, SMEnt, ELFs, Their Parents & Themselves

_Can You Feel My Tears_ Uqqielf a.k.a Kim Minsung

"Umma, aku sudah pergi. Aku janji aku akan bahagia. Umma tidak usah khawatir, tidak usah juga mencariku. Aku mencintaimu umma..."

_Ryeowook_

Secarik kertas kecil itu tergeletak diatas meja dan baru saja dibaca oleh wanita paruh baya bernama Kim Heechul. Seketika wanita itu menangis dan bersimpuh di lantai kamar dengan cat serba ungu, kamar putrinya—Kim Ryeowook.

"Hiks...Ryeowookie bagaimana bisa kau melakukan ini pada umma nak?" gumam Heechul meratapi, tapi yang dia panggil kini juga sudah tak bisa mendengar. Anak gadis itu pergi, tepatnya kabur dari rumah.

STORY START!

*Flashback*

"Hiks...hiks..."

Suara tangisan itu terdengar begitu lemah di tengah dinginnya malam. Lampu trotoar jalan yang remang, dan jalanan sepi. Suara tangisan itu mungkin justru akan lebih terdengar seperti suara horor hantu yang menangis malam-malam.

Itu suara tangisan seorang yeoja yang kini duduk sendirian di bawah lampu trotoar, seperti gelandangan atau semacam anak jalanan yang tersesat, gadis itu menangis. Rambut hitam panjangnya menutupi wajahnya yang bisa dijamin kini sembab dan memerah karena terlalu lama menangis.

"Hey? Apa yang kau lakukan disini?" tanya seorang yang berdiri dihadapan gadis yang menangis itu membuat gadis kecil itu mendongakkan kepalanya, menampakkan wajah manisnya yang memang sudah memerah karena terlalu lama menangis dan kedinginan.

'Oh...cantiknya...' batin seseorang yang berdiri dihadapan gadis itu.

"Siapa namamu?" tanya seseorang yang berdiri di hadapan gadis itu. Yeoja dengan mantel bulu tebal dan hak tinggi dan terlihat sangat anggun nan cantik—Lee Sungmin.

"Ryeowook..." jawab gadis itu dengan suara mungilnya. Sungmin tersenyum lembut, gadis itu mungkin butuh bantuannya?

"Mau ikut denganku?" tawar Sungmin mengulurkan tangannya pada Ryeowook, dan tangan lembut nan halus itu di jabat Ryeowook dengan hati-hati, membantunya untuk bangun.

*Flashback end*

Ryeowook mengangkat sudut bibirnya menatap pantulan wajah cantiknya di dalam cermin. Dia sedang menyisir rambut panjang kecokelatannya. Dipolesnya bibir mungilnya dengan lipstik pink lengkap dengan lip gloss yang membuat bibirnya mengkilat basah dan tampak begitu seksi, apalagi jika dia menarik sudut bibirnya, tersenyum palsu. Dipasangakannya sepasang anting mungil yang cantik dan sempurna. Pantulan di dalam cermin itu benar-benar menampakkan sosok Ryeowook yang begitu anggun.

"Lihat... kau sudah pandai berdandan huh?" puji seorang yeoja dengan mata foxy dan senyum manisnya memegang pundak mulus Ryeowook yang terbuka dan hanya ada tali kecil yang menggantung di pundak itu. Ditatanya rambut kecokelatan Ryeowook dan ikut memperhatikan bayangan mereka berdua di dalam cermin. Dua yeoja yang benar-benar cantik.

"Dia benar-benar terlihat seperti adikmu," ucap sorang namja yang tiba-tiba saja sudah masuk ke ruang make up itu dan menyunggingkan senyumnya yang cukup tampan—Cho Kyuhyun.

"Hey... dia memang adik kecilku Kyunnie~" jawab yeoja yang memegang pundak Ryeowook tadi—Lee Sungmin. Kyuhyun berjalan kearah Sungmin dan Ryeowook yang masih bercermin.

"Dua bidadari dalam cermin itu~ salah satunya milikku," ucap Kyuhyun dan memeluk Sungmin dari belakang, mencium seduktif leher yeoja bermata foxy itu membuatnya terkikik geli.

Sementara Ryeowook memalingkan wajahnya dari cermin di depannya yang menampakkan adegan dewasa yang terjadi di belakangnya.

'Tidak tahu tempat,' batin Ryeowook dan menarik ujung bibirnya, menyeringai. Itu adalah hal biasa yang sering Ryeowook lihat sendiri. Kyuhyun yang mencumbui kakak—angkatnya—didepan matanya sendiri. Bukan masalah sih, toh kakaknya itu—Sungmin—adalah kekasihnya. Tapi tetap saja Ryeowook merasa risih harus melihat pemandangan mesum itu hampir setiap saat dimana ada kakaknya.

"Ekhem! Kakak aku mau pergi dulu," ucap Ryeowook menghentikan sejenak tawa Sungmin karena Kyuhyun terus menggodanya. Ryeowook tersenyum kikuk menatap kakanya yang sudah tersudut di sofa ruang make up dengan posisi Kyuhyun, err—diatasnya.

"Ne~~euhh~ Kyu~" sahut Sungmin menjawab pamitan adiknya itu.

Ryeowook menutup pintu ruang make up, dia tidak ingin melihat apa yang akan mereka berdua lakukan setelah itu. Ryeowook menggembungkan pipinya dan meniup-niup udara disekitarnya. Bagaiman dia tidak gerah melihat adegan maca tadi? Secara live pula, meski sudah sering tapi tetap saja...

"Chagiya~" belum sempat Ryeowook merasa lega setelah keluar dari ruang make up bar. Kini lengan kekar seorang namja sudah sempurna melingkar dipinggang rampingnya dan menghirup lehernya seduktif. Ryeowook segera membalikkan tubuhnya menghadap namja yang memeluknya dari belakang itu. Lee Donghae, namja itu tersenyum manis kearah Ryeowook, dia itu kekasih—tidak—lebih tepatnya dia hanya namja yang membayar Ryeowook agar berkencan dengannya. Jangan tanyakan padaku untuk apa! Kalian akan tahu nanti.

Dengan satu gerakan cepat Ryeowook memagut bibir namja yang tak terlalu tinggi darinya itu. Melumat bibir namja itu dengan kendali penuh dengan permainan french kissnya, cukup lama hingga membuat Donghae justru sesak nafas karena dia yang tanpa persiapan langsung diserang. Ryeowook melepaskan ciumannya dan tersenyum mengangkat sudut bibirnya, seringaian yang manis. Dibelainya pipi namja di hadapannya itu lembut.

"Merindukanku heum?" tebak Ryeowook dan menatap mata Donghae dengan balutan kontak lensa berwarna abu-abu cantik yang dipakainya. Tidak ada jawaban, yang ada hanyalah balasan serangan ciuman dari namja tampan bernama Donghae tadi yang kini melumat bibir mungil Ryeowook dan menyudutkannya ke dinding. Dan tanpa penolakan Ryeowook hanya akan membalas perlakuan Donghae padanya dengan tidak kalah agresif, membuat Donghae semakin menyukainya.

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

"Umma, kau baik-baik saja?" tanya seorang namja dengan mata sipit yang terlihat manis dengan wajah tenangnya menghampiri wanita paruh baya yang kini berdiri di dekat jendela di klinik psikiaternya. Wanita paruh baya itu tersadar dari lamunannya ketika anak semata wayangnya—Park Yesung—memanggilnya.

"Umm... hanya teringat cerita sedih teman umma Yesungie," jawab wanita bernama Park Leeteuk itu.

"Nyonya Heechul?" tebak Yesung. Sebagai seorang anak laiki-laki yang ikut mengurus klinik psikiater ummanya dia tentu tahu siapa saja yang sering datang ke klinik. Leeteuk mengangguk lesu.

"Umma tidak menjenguk ke rumah sakit lagi?" tanya Yesung dan Leeteuk kembali menggeleng lesu. Sebagai teman dekat Heechul dia tahu apa yang terjadi pada janda itu, ditinggal mati suaminya, dan tiga bulan terakhir putri semata wayangnya kabur dari rumah. Yesung menyodorkan segelas air putih pada Leeteuk.

"Minumlah umma," tawar Yesung dan dibalas senyuman Leeteuk. Betapa beruntung Leeteuk, meski dia juga janda yang ditinggal mati suaminya, tapi anak namja satu-satunya yang dia punya sangat berbakti.

Bukan membandingkan, tapi Leeteuk merasa sangat beruntung karena dia memiliki Yesung.

"Eoh, Yesungie... bisa kau antar obat ini ke rumah Heechul? Umma lupa memberikannya tadi ketika dia datang," ucap Leeteuk setelah dia meneguk air putihnya.

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

Yesung keluar dari sebuah rumah yang cukup besar kediaman keluarga Kim. Ya, dia baru saja mengantar obat dari Leeteuk untuk Heechul. Rumah yang sepi. Yesung berjalan melewati halaman belakang, dan tatapan matanya terhenti di sebuah kursi panjang yang ada di halaman belakang itu. Dulu dia sering melihat seorang yeoja yang duduk di sana sendirian. Yesung tahu mungkin itu anak semata wayang Heechul yang sering di ceritakan ummanya.

Gadis cantik dan lugu dengan bola mata kecokelatan yang selalu mengerjap polos menatap langit biru. Yesung mengingatnya, tidak, mereka tidak saling mengenal, tapi Yesung sering memperhatikannya karena dia sering mengantar ummanya kemari menemui Heechul.

-Yesung POV-

Kulihat kursi panjang di halaman belakang rumah Heechul ahjumma, kosong. Gadis yang selalu duduk disana sendirian tak ada. Aku ingat cerita umma kalau anak gadis Heechul ahjumma kabur dari rumah sudah sekitar dua bulan dan tidak pernah pulang. Bagaimana bisa anak gadis yang terlihat begitu polos itu nekat kabur dari rumah, sulit dipercaya.

Dulu sekali kulihat anak Heechul ahjumma menangis sendirian di kursi itu. Aku ingin menghampirinya, tapi aku ragu, gadis itu terlihat begitu tertutup dengan orang-orang di sekitarnya. Bahkan ummaku bilang, setiap ummaku berkunjung gadis itu jarang terlihat, gadis yang aneh. Tapi keanehan itulah yang membuatku justru sering memperhatikannya, cuma dari jauh memang.

Gadis itu juga pernah masuk rumah sakit, aku tak tahu kenapa. Tapi ketika umma dan aku menjenguknya kulihat dia malah menangis sendirian di halaman belakang rumah sakit. Kulit wajahnya yang sembab masih kuingat, dan lagi-lagi untuk menghampirinya saat itu aku ragu. Aigoo, namanya saja bahkan aku tak tahu. Dia itu gadis dengan rambut panjang hitam lurus yang menurutku sangat manis, kulitnya yang terlihat begitu mulus. Dua bola mata kecokelatannya yang binar dan polos yang bahkan ketika menangis dia masih terlihat cantik. Apa aku berlebihan? Entahlah, biasanya aku tidak suka memuji seseorang sampai seperti ini dengan detailnya. Apa aku menyukainya? Mungkin, tapi sepertinya orang yang kuperhatikan itu tidak akan bisa kuperhatikan lagi.

-Yesung POV End-

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

Ryeowook duduk dan meminum wine di tepi meja sebelah tempat tidurnya. Selimut tebal melingkar menutupi bagian depan tubuhnya. Sementara punggungnya polos tak tertutupin apapun.

"Ryeowookie~" panggil seorang namja yang masih berbaring di belakang tubuh Ryeowook dan memandang punggung mulus Ryeowook yang memanjakan pemandangan matanya.

"Hmm," sahut Ryeowook dan meminum winenya perlahan. Namja itu bangun dan memeluk punggung polos Ryeowook, namja itu juga tak memakai atasan bajunya.

"Kau itu seperti wine... memabukkan,"

"Menggodaku lagi huh?" tebak Ryeowook dan tertawa kecil. Namja bernama Lee Donghae yang sedang memeluknya itu memang bermulut manis. Donghae menyelipkan lembaran uang ke dada Ryeowook sebelum didaratkannya ciuman seduktif di leher jenjang yeoja cantik itu.

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

Ryeowook membuka pintu apartemen kecil yang dia tinggali dengan Sungmin. Dilepasnya sepatu hak tinggi yang melingkar di kakinya dan membawanya masuk.

"Eonnie~~ aku pulang," ucap Ryeowook dan memasuki ruang makan, tapi bukan Sungmin kakak angkatnya yang dia dapati tapi seorang yeoja dengan mantel cream yang duduk diam dan menatapnya takut.

"Nuguseyo?" tanya Ryeowook.

-Eunhyuk POV-

'Lama sekali, kemana yeoja bernama Sungmin itu...' batinku gelisah, kutatap sekeliling apartemen, sepi, apa yeoja cantik itu tinggal sendirian?. Tapi ternyata tidak, seseorang memasuki apartemen ini, kupikir itu Sungmin, tapi bukan.

"Eonnie, aku pulang," suara dari arah depan, dan ketika si empunya suara melihat keberadaanku dia nampak kebingungan.

"Nuguseyo?" itulah pertanyaan yang dia lemparkan padaku.

Sejenak aku diam dan menatap yeoja yang memang cukup cantik dan berdiri di hadapanku kini. Mirip Sungmin, apa dia adiknya?. Penampilan kakak dan adik yang tak beda jauh, rambut panjang kecokelatan, blus pendek hitam yang menurutku benar-benar membentuk tubuh rampingnya itu. Bibir yang mengkilat dan sepatu hak tinggi yang di jinjingnya.

"A-ak-aku..."

"Dia temanku Ryeowookie," aku menengok ke asal suara itu, Sungmin yang baru pulang. Lihat, kakak beradik itu memang terlihat kembar. Sungmin merangkul pundakku.

"Dia Eunhyuk, eum... dia akan tinggal dengan kita, Hyukkie, itu Ryeowook, adikku," ucap Sungmin dan mengusap pundakku perlahan. Oh ayolah, menerima sesuatu hal yang baru itu cukup sulit. Terlebih aku tahu apa yang akan terjadi padaku sekarang, setelah ini. Dunia terlalu sempit, tidak semua orang yang kau anggap baik adalah baik, tapi aku berhak memilih kan?

-Eunhyuk POV End-

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

Ryeowook keluar dari ruang make upnya, tapi kali ini namja yang biasa menggelayutinya tidak dia dapati. Ryeowook menatap ke sekeliling bar dan dilihatnya namja bermarga Lee itu duduk di pojok bar dan dengan seorang yeoja. Cliennya direbut? Sial siapa yeoja sialan itu. Ryeowook berjalan hendak menghampiri Donghae, tapi Sungmin sudah menarik lengannya, dan membawanya masuk ke ruang make up.

"Kau mau kemana?" tanya Sungmin masih memegang lengan Ryeowook.

"Eonnie tidak tahu seseorang ada di sebelah Donghae tadi huh? Sudahlah aku mau menghampiri mereka" protes Ryeowook dan melepas cengkeraman tangan Sungmin dan hendak keluar dari ruang make up lagi.

"Itu Eunhyuk!"

"Mwo?" Ryeowook tidak jadi keluar dari ruang make up dan menatap kakak angkatnya itu heran.

"Biarkan Donghae dengan Eunhyuk untuk latihan anak itu," jelas Sungmin, membuat Ryeowook menatapnya heran dan penuh tanda tanya, bagaimana bisa seenaknya begitu?

"Mwo? Eonnie ini bagaimana? Dia itu cliennku, seenaknya saja menggantiku huh?" protes Ryeowook kesal.

"Sudahlah, kau bisa dengan clienmu yang lain kan? Lagi pula aku yakin banyak yang mau denganmu, beres kan?" ucap Sungmin memberi solusi. Tapi tetap saja Ryeowook tidak terima.

"Eonnie pikir aku apa hah? Seenaknya saja main ganti! Aku tidak mau,"

"PLAK!"

Sebuah tamparan panas mendarat di pipi mulus Ryeowook membuat yeoja itu memalingkan wajahnya. Ryeowook memegangi pipinya yang baru saja di tampar Sungmin. Perih, itulah satu kesan yang ada di benak Ryeowook. Kakak angkatnya yang sejak dia kenal menurutnya tidak pernah menyakitinya, tapi kini justru menamparnya. Dan ini semua gara-gara yeoja baru itu?.

Kyuhyun yang tidak sengaja baru masuk dan menatap aksi tamparan kakak beradik itu terdiam. Dia melihat dengan jelas Sungmin menampar Ryeowook, dan Sungmin juga terdiam memegangi tangannya. Sepertinya yeoja bermata foxy itu kalap dan tidak sengaja. Sementara Ryeowook berjalan keluar menubruk bahu Kyuhyun dengan kesal. Kyuhyun menghampiri Sungmin yang masih diruang make up dan menenangkannya.

"Aku tahu kau tidak sengaja..." hibur Kyuhyun dan memeluk Sungmin.

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

Hari sudah malam, bis terakhir di halte baru saja lewat dan Yesung baru saja turun dari bus itu dan berjalan kaki hendak menuju rumah sepulang dari klinik psikiaternya. Jalanan malam yang sepi dan gelap. Rasa lelah karena menjaga klinik seharian membuat namja bermata sipit itu berjalan begitu pelan.

"Brak" sebuah suara seperti benda terbentur mengalihkan perhatian Yesung. Dan ternyata suara itu berasal dari sebuah box soda di tepi jalan, dan suara benturan tadi akibat dari ulah seorang yeoja yang menendang box soda tadi. Yesung menatap tingkah yeoja itu, yeoja dengan rambut panjang kecokelatan itu menendang berkali-kali box soda di depannya.

'Apa dia tidak merasa kedinginan dengan pakaian semini itu malam-malam begini?' batin Yesung ketika dia memperhatikan penampilan yeoja itu. Benar-benar pakaian mini, dan dia menendang box soda dengan sepatu hak tinggi yang di pakainya.

"Sialan! #$%#$^&*# #%&%$,"

Yesung melongo tak percaya mendengar apa yang baru saja di ucapkan yeoja berambut kecokelatan itu. Tidak pantas untuk di dengar, bagaimana bisa ada yeoja dengan bahasa sekasar itu? Batin Yesung. Sedetik kemudian Yesung ingin menghampiri dan menegur yeoja berambut kecokelatan itu, tapi sedetik kemudian juga Yesung mematung, ketika yeoja itu membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan box di depannya.

Yesung terdiam melihat wajah yeoja berambut kecokelatan itu. Dadanya berdesir, seperti ada sesuatu yang merasuki matanya dan kemudian mengalir menuju hatinya. Sementara yeoja berambut kecokelatan itu sepertinya tidak menyadari keberadaan Yesung karena sekitar yang memang sudah gelap. Yesung tak mengedipkan matanya barang sekejap, dia melihat dengan benar wajah yeoja berambut kecokelatan itu.

'Dia?' batin Yesung, sementara yeoja berambut kecokelatan itu sudah berlalu dari hadapan Yesung.

Yesung mengambil sebuah foto dari dalam saku mantelnya. Ditatapnya wajah yeoja yang ada di dalam foto yang Heechul berikan padanya. Mirip. Yesung hendak memanggil yeoja berambut kecokelatan itu, tapi dia urungkan niatnya. Yeoja itu kabur dari rumah, jika Yesung langsung menegurnya untuk pulang pasti dia tidak akan mau, kau pintar Park Yesung.

Yesung mengikuti langkah yeoja berambut cokelat itu, dan sampailah pada sebuah bar dan yeoja berambut kecokelatan itu masuk ke dalamnya.

'Tempat macam apa ini?' batin Yesung shock. Dari penampilan tempat dan lokasinya orang awampun akan tahu, ini tempat yang mencurigakan.

'Apa aku tidak sedang salah orang?' batin Yesung. Seingat dia, putri dari Heechul ahjumma terlihat pendiam dan polos, tapi kenapa yeoja yang tadi mirip dengannya ada di tempat seperti ini?

'Apa benar itu Kim Ryeowook?'

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

Malam berikutnya Yesung datang ke tempat dimana dia mengikuti yeoja mirip Ryeowook itu. Sebelumnya Yesung tidak pernah ke tempat aneh seperti ini, tapi rasa keingin tahuannya tentang yeoja itu membawa langkah kaki Yesung masuk ke bar.

Dentuman musik, dan sorot lampu remang-remang, mirip diskotik kecil membuat Yesung sedikit pusing melihat keadaan di dalam bar. Bagaimana mungkin dia bisa menemukan yeoja berambut cokelat itu dengan mudah? Banyak sekali orang, dan yeoja berambut cokelat di dalam sana.

Yesung duduk di kursi dekat dinding bar, menyendiri sendirian di sana tanpa melakukan apapun dan hanya memperhatikan tiap yeoja yang ada di dalam sana kalau-kalau terlihat yeoja yang dia cari.

'Kenapa di Seoul masih ada tempat semacam ini?' batin Yesung geram. Hampir seluruh yeoja di dalam bar memakai pakaian mini yang mempertontonkan hampir seluruh bagian tubuh mereka, membuat Yesung risih.

Hampir satu jam lamanya Yesung duduk tanpa melakukan apapun. Dan sekarang namja bermata sipit itu terpaksa memalingkan wajahnya ke lantai bar ketika di depan tempat duduknya—tepatnya meja di depan tempat duduknya, tampak sepasang kekasih—mungkin—berciuman panas, dan pakaian si yeoja hampir terlepas sempurna.

'Apa mereka gila melakukan hal semacam ini di sini?' batin Yesung. Semua yang ada di dalamm bar seperti membuat mata Yesung sakit, pemandangan tidak pantas di lihat itu membuat Yesung muak.

Yesung menatap satu botol wine di atas meja di depannya. Yesung menuang wine itu ke dalam gelasnya, tidak bermaksud meminumnya, Yesung lalu bangkit dari tempat duduknya, dan membawa wine dalam gelas itu. Posisi tempat duduknya terusik karena tingkah sepasang kekasih tadi. Dan Yesung juga sadar, jika dia berdiam diri terus, sepertinya dia tidak akan menemukan yeoja yang dia cari.

Yesung melangkahkan kakinya di tengah kerumunan orang-orang yang sedang menari mengikuti alunan musik. Benar-benar bising, dan Yesung juga tak bisa melihat dengan jelas karena lampu bar yang remang. Yesung melangkah menuju meja bar tender, tapi sekerumunan yeoja ada di depannya dan membuatnya sulit melangkah.

Dan seorang yeoja justru membalikkan tubuhnya menuju arah dimana Yesung datang, membuat wine yang ada di tangan Yesung tumpah ke pakaiannya.

"Aishh! Apa ini~~" pekik seorang yeoja yang baru saja tersiram wine dari tangan Yesung. Yeoja itu mengusap-usap air wine yang tumpah di bagian dadanya, membuat pakaiannya basah.

"Aigoo mianhae noona, aku tidak sengaja~" panik Yesung hendak membantu membersihkan wine yang tumpah tapi tidak jadi karena wine itu tumpah di bagian dada yeoja itu.

"Ish~~" kesal yeoja itu dan menatap Yesung yang ada di depannya membuat pandangan mata mereka bertemu.

'Kim Ryeowook!'

.

=Uqqielf_Can You Feel My Tears=

.

TBC

Aigooo~~ #tutupan

Eotteokhae dengan FF satu ini? ._.

Ini gender switch loh... dan baby ryeonggo mianhae peranmu sangat nista di FF ini U_u #tampar

Huweee~~ sekian lama gak nulis FF dan comeback dengan FF ini, apa saya mengecewakan? U_u

Umm... baiklah apakah masih ada yang mau baca chap 2 dari FF ini? Baru setengah jalan loohh, di obral di obral~~ #plak

Saran, Kritik, dan Kesan (?) sangat saya nantikan dari readers sekalian ^_^b

Uqqielf_23 :D

Kajja bagi2 name twitter dong ^^