_FROM THE DARKEST SIDE_

Support By :

Qhia503

Cast :

Kim Kibum

Choi Siwon

Kim Kangin (Kim Young Woon)

Lee Hyori

And other cast

.

.

Main Pair : SiBum

Disclaimer : SiBum milik para shipper, dan saya adalah selirnya xD

A/N : Remake dari dari sebuah novel karya SANTHY AGATHA dengan judul yang sama

Rated : T (Saat ini XD)

Genre : Mistery, Drama and sedikit Thriler

Warning : Boy x Boy / Boys Love / Shonen Ai / GaJe / Alur Gagal / Typo / Kehancuran Karya / Author Gak Beres

Summary : Kibum tidak pernah membayngkan jika tindakannya ikut bersama sang umma menemui calon appa tirinya malah membawanya pada permasalahan yang rumit. Cinta dan obsesi dari dia dikegelapan…

.

Karena saya masih new, jadi mohon bimbingannya^^#bow

.

.

Jja, happy reading^^

.

.

Chapter 1 :

Tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan Kibum sekarang selain rasa takut dan kegugupan yang menyesakkan dada.

Ketika mobil mereka memasuki pintu gerbang yang megah itu, rasa gugup dan takutnya kian memuncak.

Ummanya, yang menyetir disebelahnya tampak tenang dan bahagia, tentu saja, kemewahan ini akan menjadi kehidupan barunya, hal yang diimpi-impikannya sejak dulu.

Lagipunya ummanya tidak perlu mencemaskan penampilannya, ia selalu terlihat cantik, muda, dan wangi, tidak pernah berubah sampai sekarang.

Sang umma melahirkan Kibum saat berusia 16 tahun, masih terlalu muda. Dan sekarang diusia Kibum yang sudah 20 tahun, selisih usia itu sama sekali tidak kelihatan, mereka terlihat seumuran.

Apalagi Kibum selalu mengenakan pakaian konservatif yang cenderung kusam tapi nyaman digunakan, sedangkan ummanya memilih berpakaian seksi dan penuh gaya.

Yah, penampilannya sekarang tidak bisa dibilang baik, Kibum menarik napas sambil mengamati dirinya sendiri.

Dia tadi berdiri lama didepan lemari pakaiannya mencoba menemukan pakaian terbaik, tapi nyatanya tak satupun yang sesuai.

Gajinya sebagai staff administrasi biasa disebuah biro wisata sama sekali tidak memungkinkannya membeli banyak pakaian.

Dan ummanya sama sekali tidak bisa diharapkan. Lee Hyori, ummanya melahirkannya karena kesalahan remaja di masa lalu, jadi dia tidak punya appa yang mengakuinya.

Lee Hyori lalu meninggalkannya begitu saja, menitipkannya pada kedua orangtuanya, lalu pergi ke luar kota untuk melupakan masa lalu dan melanjutkan sekolahnya.

Sejak saat itu Kibum dan Lee Hyori hanya bertemu saat Hyori pulang ke rumah. Kibum tidak pernah menganggap Hyori sebagai ummanya.

Selain karena Hyori tidak mau dipanggil umma, bagi Kibum orangtua sejatinya adalah harabeoji dan halmeoninya yang mengasuhnya dengan penuh kasih sayang sejak ia lahir sampai dewasa.

Lalu setelah dua tahun lalu, harabeojinya meninggal dunia, disusul halmeoninya setahun kemudian. Kibum tetap tidak menggantungkan diri pada ummanya, toh wanita itu juga tidak peduli.

Kibum menghidupi dirinya sendiri dan sama sekali tidak ingin terlibat dalam kehidupan ummanya yang saat itu sudah menjadi aktris ternama. Salah satu alasan kenapa Hyori mengganti marganya, dari Kim menjadi Lee.

Sampai suatu ketika Hyori menghubunginya, mengatakan bahwa dia akan menikah dengan salah satu konglomerat paling kaya dan paling ternama.

Seorang namja yang berusia 4 tahun lebih muda darinya, dan mengundang Kibum untuk turut serta dalam persiapan acara pernikahannya.

"Bagaimanapun juga, meski kau adalah sebuah kesalahan akibat kesalahanku dimasa lalu, kau adalah anakku" gumam Hyori dengan logat seksinya.

Yeoja itu bahkan masihg sempat mengoleskan lipstick pada bibirnya yang indah pada pertemuan makan siang mereka setelah dua tahun lamanya tidak bertemu.

"Lagipula, aku terlanjur menceritakan tentangmu pada Siwon, tidak sengaja tentunya, tapi siapa yang bisa membohongi Siwon? Dia tahu segalanya…"

Hyori tersenyum menerawang seperti orang dimabuk kepayang.

"Dan Siwon ingin melihatmu"

Jadi karena calon suaminya yang kaya itu ingin melihatku? Bukan karena dia ingin bersamaku di saat-saat bahagianya? Kibum menyimpulkan dalam hati, seberkas rasa nyeri mengalir didadanya.

Memang dia sudah terlatih untuk tidak mengharapkan apapun Hyori, wanita itu terlalu egois untuk memikirkan siapapun selain dirinya sendiri.

Tetapi kadangkala ada sedikit rasa dihatinya, yang ingin dicintai sebagai seorang anak.

Dan disinilah ia, datang dengan ummanya, yang begitu cantik dengan gaun keemasan seperti sampanye, rambut tatanan salon, kulit selembut satin dan aroma minyak wangi mahal.

Sedangkan Kibum hanya memakai kemeja putih, kacamata tebal serta celana jeans lusuh yang membuatnya seperti kutu buku yang tidak menarik, tapi ia nyaman dengan ini.

Calon suaminya pasti akan kecewa berat jika mengharapkan aku secantik Hyori. Kibum mendesah dalam hati.

Mungkin aku lebih mirip appa, batinnya menghibur diri, meski dia juga tidak tahu siapa ayahnya dan bagaimana wajahnya.

Hyori tetap menyimpan rahasia itu sampai sekarang seolah itu aib masa lalu yang tidak boleh dibuka. Harabeoji dan halmeoninya juga tidak pernah membicarakannya.

Lagipula, Kibum tidak berani bertanya lagi sejak insiden pada saat dia berumur 10 tahun dan mulai bertanya pada halmeoninya siapa appanya.

Waktu itu halmeoninya langsung masuk ke kamar dan menangis, sedang harabeojinya hanya mengelus kepalanya dengan wajah muram.

Kesedihan yang menggantung setelah insiden itu begitu menyesakkan dada sampai berhari-hari. Dan mulai saat itulah Kibum belajar untuk tidak pernah bertanya lagi.

.

o0o_Qhia503_o0o

.

Ternyata calon suami ummanya ini sangat kaya, jarak pintu gerbang menuju rumah utama lumayan jauh dengan taman dan pepohonan yang indah dikiri dan kanan jalan.

Ketika mobil mereka akhirnya berhenti, Kibum sempat ternganga melihat rumah marmer putih bergaya ghotic dan renaissance yang megah didepannya.

Hyori rupanya sangat bersemangat karena ia segera melompat keluar begitu mobil berhenti. Dan mau tak mau Kibum segera mengikutinya.

Sepertinya mereka sudah ditunggu, atau ada kamera pengawas didepan pintu? Kibum mengedarkan pandangannya keatas dengan curiga.

Karena begitu mereka sampai, pintu itu langsung terbuka tanpa diketuk. Seorang pelayan setengah baya dengan penampilan rapi sudah berdiri disana.

"Hyori Aghassi?" tanyanya dengan ekspresi sedatar batu hingga Kibum bertanya-tanya apakah itu ekspresi asli atau hasil latihan bertahun-tahun.

Hyori mengangguk penuh percaya diri. Pelayan itu melihat ke belakang, kea rah Kibum dan mengangkat alisnya, tapi tidak berkata apa-apa.

Mungkin dia mengira aku maid Hyori, desah Kibum dalam hati.

"Saya Kangin, kepala pelayan disini. Tuan Siwon sudah menunggu di ruang utama, mari saya antar" ucap pelayan itu sopan sambil membalikkan tubuh membiarkan Hyori dan Kibum mengikutinya.

Disepanjang lorong itu Kibum terlalu sibuk terkagum-kagum dengan kemewahan interior dan perabot rumah mewah ini.

Ya, Hyori pasti akan sangat bahagia disini, dia selalu ingin menjadi nyonya rumah yang kaya raya, impiannya sebentar lagi terwujud.

Dan sudah pasti Kibum tidak masuk kedalam daftar impiannya itu. Kibum tahu dia hanya dibutuhkan karena calon suami Hyori yang kaya raya itu ingin mengenalnya.

Setelah itu Kibum akan kembali kekehidupan lamanya, dilupakan oleh ummnya.

Toh dia memang tidak ingin terlibat.

Kenapa? Karena meskipun mewah dan mengagumkan, rumah ini terasa dingin dan kaku, begitu menekan jiwa.

Berbeda dengan rumah halmeoni yang diwariskan padanya, rumah itu kecil tapi hangat dan penuh ketentraman seberat apapun pekerjaannya.

Kibum selalu merasa segala kelelahannya hilang ketika pulang ke rumah itu. Karena itulah meskipun kagum, Kibum sama sekali tidak tertarik untuk tinggal di rumah seperti ini.

.

o0o_Qhia503_o0o

.

Kangin membuka sebuah pintu yang sangat besar dan mempersilahkan mereka masuk. Hyori langsung melangkah dengan semangat.

"Chagiya" serunya mesra lalu menghambur kepelukan namja berstelan resmi yang berdiri di tengah ruangan.

Namja itu membalas pelukan Hyori, tapi matanya menatap tajam ke arah Kibum.

Dan Kibum ternganga melihat sosok calon suami Hyori untuk pertama kalinya, semula dia pikir namja itu adalah pria botak berjenggot yang gendut, tidak tampan tapi sangat kaya.

Tetapi namja yang berdiri didepannya ini sama sekali tidak gendut, dia tinggi atletis bahkan sepertinya tidak ada lemak berlebih di tubuhnya, dan jas yang pastinya dijahit khusus menempel indah ditubuhnya yang berotot tetapi ramping itu.

Hey… Lagipula dia mengharapkan apa? Namja ini baru 32 tahun!

Matanya coklat gelap, rambutnya hitam kecoklatan, Kibum yakin namja ini punya lesung pipi. Akan tampak sangat tampan bila ia tersenyum.

Dari literatur bisnis yang memuat tentang jajaran pengusaha-pengusaha sukses, Choi Siwon selalu dibahas. Pengusaha berusia 32 tahun, pria asia yang sangat menarik.

Tapi mereka tidak memasang fotonya di literatur itu, jadi Kibum tidak pernah bisa membayangkannya.

Namja ini luar biasa tampan, ia memiliki kharisma tersendiri yang membuat semua orang pasti akan menoleh dua kali ketika berpapasan dengannya.

Namja itu melepaskan Hyori yang menggelayut dengan mesra dipelukannya, lalu melangkah mendekati Kibum.

"Dan ini pasti Kibum"

Astaga! Bahkan suaranya begitu mempesona.

Kibum menyadari dia ternganga ketika Siwon mengulurkan tangan untuk bersalaman,dengan gugup ia menyambutnya. Tangan namja ini terasa sangat kuat namun lembut saat menggenggam tangannya.

"Iya, ini Kibum, putra kecilku"

Hyori berkata seolah-olah mereka umma dan aegya yang sangat akrab.

"Dan Kibum, perkenalkan ini calon appa tirimu"

Kibum menganggukkan kepalanya, sedikit gugup ketika menyadari Siwon menatapnya dengan sangat tajam, sangat meneliti, sampai ia salah tingkah.

Apakah ada yang salah dengan rambutnya? Bajunya? Atau Siwon sedang mencari kemiripannya dengan sang umma dan tak berhasil menemukannya?

"Hmmm karena umurku hamper 32 tahun, kurasa aku pantas-pantas saja punya putra seumuranmu, tapi kau boleh memanggilku Siwon hyung saja"

Tentu saja, namja dengan vitalitas semacam ini pasti malu dipanggil 'appa' oleh namja berusia 20 tahun sepertinya.

"Nah karena sudah berkenalan bolehkah aku memintamu menemaniku berkeliling? Kita akan tinggal disini setelah menikah bukan? Astaga Siwon, rumah ini sangat indah"

Namja itu menatap Hyori tanpa ekspresi.

"Tentu saja chagi" jawabnya lalu menggamit lengan Hyori. Siwon memang mengatakan 'chagi', tapi ekspresinya begitu dingin.

Tiba-tiba Kibum terkesiap, Siwon terlalu dingin dan tampak tak berperasaan persis suasana rumah megah ini.

Hyori menoleh pada Kibum.

"Kau ingin ikut Kibum-ah?"

Suaranya begitu halus tapi tatapannya penuh ancaman, dan Kibum mengerti isyarat itu. Ummanya ingin berduaan dengan namjachingunya tanpa gangguan Kibum. Lagipula ia juga tidak tertarik melihat-lihat isi rumah ini.

"Tidak terima kasih, kalau boleh aku disini saja menunggu"

Tadi Kibum sempat mengamati ruangan ini dan menemukan rak buku yang penuh didinding. Sepertinya koleksi buku di rak itu sangat menarik, kalau ia diijinkan, Kibum ingin membacanya.

"Tapi kau juga akan tinggal disini Kibum, jadi sebaiknya kau ikut agar lebih mengenal rumah ini" sahut Siwon tajam.

Hyori dan Kibum sama-sama terkejut. Ternyata Siwon menarik kesimpulan yang salah selama ini tentang hubungan Kibum dan Hyori.

Hyori langsung pucat pasi, ia menatap Siwon mencoba bicara walau suaranya sedikit melengking karena gugup.

"Chagiya, kau salah, Kibum tidak akan tinggal dengan kita nanti"

"Kenapa tidak?" Siwon mengeryit tampak tidak senang "Dia putramu bukan?"

"Iya, ta-tapi…" suaranya hilang karena kebingungan.

"Tapi Kibum lebih suka hidup mandiri, dia sudah punya pekerjaan tetap kau tahu. Dan ia lebih merasa nyaman tinggal di rumah warisan halmeoninya, bukan begitu Kibum-ah?"

Sekali lagi Hyori menatapnya penuh ancaman.

"Tentu saja" jawab Kibum cepat.

Selain tidak mau tinggal di rumah ini, dia tidak mau Hyori nanti marah padanya karena sudah mengacaukan rencana hidupnya.

Siwon menatap Hyori dan Kibum bergantian dengan tajam penuh pertimbangan.

"Kita bisa membahasnya nanti"

Kata-katanya seolah mengatakan masalah itu belum selesai. Ternyata selain dingin dan kaku, namja ini juga arogan dan seenaknya.

"Baiklah Kibum, kalau ingin tetap disini, aku akan meminta pelayan membawakanmu coklat panas dan kue. Kau boleh membaca atau menonton televise untuk mengisi waktu"

Siwon menatap kearah tv plasma yang menempel didinding yang tadi tadi tidak diperhatikan Kibum karena perhatiannya terpusat pada rak-rak buku itu.

Kibum menatap Siwon dengan gugup

"Kalau boleh… Aku ingin membaca buku-buku di rak itu" pintanya pelan.

Hyori terkikik seperti anak kecil.

"Membaca? Begitu banyak hiburan di rumah ini dan kau memilih membaca?"

Nada mencemooh terdengar jelas hingga muka Kibum memerah karena malu.

Siwon hanya berdiri dan menatapnya datar.

"Setidaknya putramu memilih hiburan yang paling bermutu diantara semuanya"

Kata-katanya memang diucapkan dengan nada biasa, tetapi arti yang tersirat didalamnya membuat tawa Hyori terhenti dan wajahnya memerah malu. Dalam rasa malunya itu Hyori melirik Kibum jengkel.

"Silahkan baca semua buku yang kau inginkan" Siwon tersenyum tipis lalu menggandeng Hyori keluar ruangan.

Kibum bernapas lega ketika ditinggal sendirian, dengan penuh antusias ia menelusuri buku-buku itu. Kebanyakan berbahasa asing dan merupakan versi asli.

Setelah melewati buku-buku bisnis, Kibum tertarik ke bagian buku sastra lama. Ditariknya salah satu buku dan tersenyum.

Well, kapan lagi dia bisa membaca buku-buku versi asli ini secara gratis? Karena sudah pasti ia tidak mampu membelinya…

.

o0o_Qhia503_o0o

.

Ketika dia masuk, pemandangan indah terpampang jelas didepannya.

Kibum, namja manis itu tertidur dikursi dengan sebuah buku yang terbuka dipangkuannya. Sebelah lengannya lunglai di sandaran kursi dan kepalanya miring setengah tertunduk.

Dia tak dapat menahan keinginan untuk melihatnya lebih dekat. Dengan langkah tanpa suara ia mendekati Kibum.

Ah, betapa cantiknya. Wajahnya polos tanpa polesan apapun, tapi kulitnya begitu lembut seperti bayi, rona merah menghiasi wajah namja manis itu membuatnya tergoda untuk menyusurkan jemarinya di kulit yang bersemu itu.

Dan bibirnya, astaga bibir itu begitu ranum, basah bagai kelopak mawar yang baru mekar. Tanpa lipstick sedikitpun namun begitu indah.

Matanya menyusuri Kibum. Sudah berapa lama dia menunggu saat –saat ini? Barada begitu dekat dengan sosok yang diinginkannya?

Ya, namja bak snow white ini membuatnya terbangun setelah sekian lama tertidur.

Tak dapat menahan godaan, dibungkukkan tubuhnya melingkupi namja itu, kemudian bibirnya memagut bibir lembut Kibum dengan halus tapi penuh hasrat.

"Kau milikku Kibummie, ingat itu"

.

o0o_Qhia503_o0o

.

"Kau milikku Kibummie, ingat itu"

Bisikan itu begitu lembut dan tegas, seperti dibawa oleh tiupan angin ketelinganya.

Kibum terbangun, mengerjapkan matanya dan langsung duduk tegak. Matanya memandang sekeliling dengan bingung.

Dia masih sendirian disini, tadi jelas-jelas ada yang berbisik ditelinganya, dan kata-kata itu masih terngiang jelas.

Apakah ia bermimpi?

Kibum mengeryit lalu menyentuh bibirnya. Terasa hangat seperti ada yang menciumnya barusan. Jantungya berdetak cepat, apa mimpi bisa senyata itu?

Suara tadi begitu nyata, sentuhan dibibirnyapun masih terasa hangat.

Tapi tidak mungkin ka nada orang yang masuk dan menciumnya begitu saja? Kibum putus asa menatap buku dipangkuannya.

Sebuah novel satra romantic karya pengarang Rusia. Ah, mungkin ia hanya terbawa alur novel ini. Kibum bernapas lega.

Sekali lagi ia memandang sekeliling dan masih sepi. Mungkin ia tertidur cukup lama. Tapi Siwon dan ummanya belum kembali.

Kibum mengngkat bahunya. Well, mereka kan pasangan yang akan menikah, pasti akan lupa waktu jika berdua. Kibum berdiri sambil melemaskan tangan dan kakinya kemudian berjalan mengitari ruangan itu.

Ruangan ini didesain untuk bersantai. Meskipun disudut sana terdapat meja kerja yang sangat besar, tapi disisi lain benar-benar penuh dengan perabotan dan fasilitas yang menunjang kenyamanan.

Dengan tertarik, Kibum mendekat kea rah meja kerja Siwon. Ada sebuah bingkai foto yang diletakkan terbalik begitu saja. Senagaja? Atau memang terjatuh?

Kibum mengambil bingkai foto itu dan menegakkannya lagi. Matanya mengamati bingkai foto didalam sana, foto keluarga.

Sepertinya itu gambar kedua orang tua Siwon dan dua orang anak laki-laki berusia sepuluh tahunan, yang berambut hitam itu pasti Siwon dan… Hyungnya?

Kibum mengeryit. Tapi kenapa kedua orang tua dan hyungnya Siwon terlihat tidak seperti orang Korea?

"Itu orang tua angkatku, mereka yang mengasuhku ketika kedua orang tuaku tewas karena kecelakaan pesawat"

Suara yang muncul tiba-tiba di belakangnya itu membuatnya terlonjak kaget. Kibum berbalik dan langsung menabrak tubuh kokoh yang berdiri dibelakangnya.

Siwon langsung memegang kedua pundak Kibum. Menjaganya agar tidak terjatuh.

"Maaf aku mengejutkanmu" ucapnya datar.

Kibum mengangguk, mundur menjauh melepaskan diri dari pegangan Siwon.

"Maafkan aku hyung, aku melihat foto ini dan tertarik"

Siwon mengangkat bahu.

"Tidak apa, mereka adalah orangtua dan saudara yang kusayangi. Meski aku tetap menggunakan marga asliku, mereka sudah seperti orangtua kandung bagiku"

Kibum tersenyum getir, setidaknya namja ini lebih bahagia darinya. Dia kehilangan kedua orangtuanya, tapi tetap merasakan kasih sayang dari orang lain.

Sedangkan dia? Ummanya masih hidup,tapi sama sekali mau repot-repot mengurusi putranya.

Omong-omong tentang ummanya, dimana Hyori? Kibum mengedarkan pandangan kebalik tubuh Siwon, tapi dia memang datang sendiri.

"Hyori menunggu di ruang makan, aku memanggilmu untuk makan siang bersama" ucap Siwon sembari berbalik.

"Ayo kita ke ruang makan"

Mau tak mau Kibum melangkah mengikuti Siwon, namja berdimple itu melambatkan langkahnya sehingga bisa beriringan dengan Kibum.

"Kau senang?"

"Apa?"

Kibum terlalu kaget hingga tidak mendengar apa yang dikatakan Siwon.

Siwon tersenyum tipis.

"Buku-buku tadi-"

"Oh iya" jawsab Kibum terburu-buru " Aku menemukan banyak buku edisi asli yang sekarang sudah sangat sulit ditemukan. Tadi aku terlalu asyik membaca hingga tertidur…" Kibum merona malu.

Siwon menoleh menatap Kibum " Tapi tidak ada sesuatu yang aneh terjadi padamu kan?"

Kibum termangu. Pertanyaan macam apa itu? Yang aneh justru pertanyaannya itu.

"Aneh?" Kibum mengulang bingung.

Siwon kembali melihat ke depan "Sudahlah lupakan"

Namja itu melangkah mendahului Kibum. Meninggalkan Kibum yang terdiam kebingungan.

Aneh? Apa maksud Siwon hyung?"

.

o0o_Qhia503_o0o

.

Tengah malam dan ruangan itu gelap gulita. Siwon memasuki ruang kerjanya. Menghempaskan jasnya dengan jengkel ke sofa.

Rencananya berhasil tentu saja. Dia sudah berhasil membujuk Hyori dan Kibum menginap di rumahnya selama akhir pekan ini.

Yang tidak diduganya adalah, sikap pantang menyerah Hyori. Begitu Kibum berpamitan untuk tidur di kamarnya, Hyori langsung berusaha mati-matian untuk merayunya.

Yeoja itu terang-terangan menunjukkan kalau dia tidak keberatan tidur bersama Siwon sebelum pernikahan mereka.

Tentu saja rayuannya tidak berhasil. Siwon menggunakan alasan kelelahan untuk mengusir Hyori kembali ke kamarnya sendiri.

Dia memang lelah, tapi seandainya ia tidak lelah pun, ia tidak berminat tidur dengan Hyori.

Bukan Hyori yang diinginkannya…

"Sampai kapan kau akan tahan dengan yeoja murahan itu?" suara itu terdengar begitu sinis penuh ejekan.

Dan Siwon langsung berhadapan dengan sosok di kegelapan yang menatapnya.

"Bukan urusanmu" balas Siwon dingin.

"Lagipula bukan saatnya membahas Hyori, aku meminta penjelasanmu tentang apa yang kau lakukan pada Kibum tadi siang"

Sosok di kegelapan itu tertawa mengejek, sengaja membuat Siwon marah.

"Kau tidak bisa menyalahkanku, aku sudah menanti begitu lama untuk melihatnya" sanggahnya tidak peduli.

"Kau tidak cuma melihatnya, kau menciumnya! Kau benar-benar tidak punya otak ya?" geram Siwon marah.

"Aku memang tidak punya otak, kau selalu bilang aku lebih mirip binatang"

Sosok di kegelapan itu mengacuhkan kemarahan Siwon.

"Aku menginginkan Kibum, jadi aku akan memilikinya, sesederhana itu"

"Kau harus menunggu sampai rencanaku membuahkan hasil!" sela Siwon tak sabar.

Lagi, suara tawa mengejek menggema di ruangan yang gelap pekat itu.

"Kau bilang itu rencana? Merayu umma Kibum untuk kau nikahi? Kau bilang itu rencana? Asal kau tahu, aku harus menahan jijik ketika kau harus mencium yeoja murahan itu berpura-pura menikmati cumbuannya"

Sosok di kegelapan itu menyeringai marah.

"Hyori adalah yeoja murahan yang menjijikkan, membayangkan dia ada di rumah ini membuatku muak"

"Kau harus tahan, rencanaku ini sudah berhasil menggiring Kibum masuk ke rumah ini"

"Lalu bagaimana kau akan menyingkirkan Hyori? Kau harus segera melakukan sesuatu Siwon sebelum aku mulai kehilangan kesabaran, cara Hyori meremehkan dan menghina Kibum secara tersirat seharian tadi benar-benar mengusik kemarahanku, dan kau tahu bagaimana kan kalau aku marah?"

Sosok di kegelapan itu mulai terlihat mengancam. Siwon mengeryit.

"Tak akan kuizinkan kau bertindak semaunya"

"Kalu begitu sebaiknya rencanamu segera membuahkan hasil! Kau tahu sendiri kan kalau aku sampai turun tangan? Aku tidak suka ada yang menyakiti milikku, akan kulakukan apapun untuk membalaskannya"

"Kibum bukan milikmu"

"Dia akan menjadi milikku, punyaku. Aku sudah megatakan janji itu. Kibum adalah milikku"

Sosok di kegelapan itu berucap penuh keyakinan. Siwon menggeram marah.

"Kau harus menunggu. Aku tidak mau kau berbuat seperti siang tadi, mendatangi Kibum dan menciumnya! MENCIUMNYA! Apa kau sadar semuanya akan berantakan saat Kibum terbangun?"

Sosok dikegelapan itu terkekeh.

"Aku hanya mengucapkan selamat datang"

"Kalu begitu jangan sampai kau ulangi lagi. Biarkan aku menangani semuanya dulu. Setiap kau ikut campur hasilnya malah berantakan karena kau makhluk kejam yang tak pernah memakai perasaan. Aku tidak mau terpaksa menyembunyikan kejahatanmu lagi, mengerti? Jadi tahan dirimu" Siwon mengancam.

Sosok dikegelapan itu mengangkat bahu.

"Baik aku akan kembali ke tempatku, duduk di kegelapan dan mengamati semuanya dalam diam. Tapi kesabaranku ada batasnya Siwon, kau tahu itu kan? Kau tahu pasti apa yang akan terjadi kalau aku marah besar"

Siwon megeryit mendengar kekejaman yang tidak disenbunyikan itu. Ia memegang pangkal hidungnya yang terasa nyeri.

Ini harus diselesaikan segera! Sebelum dia, makhluk kejam itu turun tangan sdan menagaukan semuanya.

.

.

.

From the Darkest Side

.

.

.

Tbc

.

.

.

Sekali lagi, ff ini remake dari karya SANTHY AGATHA dengan judul yang sama.

Saya hanya mengedit bagian-bagian yang penting agar sesuai dengan pairnya, HOHOHO

Kripik dan Sarungnya sangat dibutuhkan^^

Maksudnya kritik dan saran^^

Flame juga boleh buat nambahin XD

OKAY! Sampai jumpa chap depan~~

\(^0^)