Title : The Secret of an Admirer

Cast : Baekhyun Chanyeol Suho

Pairing : BaekYeol / ChanBaek

Genre : Yaoi

Sepanjang perjalanan pulang dengan Chanyeol, Baekhyun membahas tentang berita meninggalnya Suho. Baekhyun sama sekali tidak mendapatkan gambaran penih bagaimana semua itu bisa terjadi. Suho hyung adalah orang yang sangat baik. Kenapa ada orang yang setega itu membunuhnya tanpa alasan yang tidak Baekhyun ketahui.

Chanyeol yang sedari tadi berjalan di sebelah Baekhyun hanya memberikan respon se adanya. 'oh' 'begitu' 'ah' merupakan kata-kata yang selalu ia lontarkan untuk menanggapi cerita Baekhyun. Baekhyun mungkin tidak melihat bagaimana raut wajah Chanyeol yang nampak marah sekarang. Chanyeol sangat mengharapkan Baekhyun berhenti bercerita.

Sesampainya dirumah, Chanyeol memilih untuk diam. Baekhyun melihat Chanyeol berjalan ke ruangan yang pernah Baekhyun masuki sebelum akhirnya menghilang masuk. Baekhyun hanya menggeleng kepala. Tidak biasanya Chanyeol sediam ini. Apakah aku tadi salah berbicara? Tanya Baekhyun dalam hati.

Baekhyun berjalan masuk ke dalam kamar sambil membawa tas Chanyeol yang ia tinggalkan di ruang depan. Kemudian Baekhyun mendudukkan diri nya di ujung tempat tidur. Dengan perlahan ia mengeluarkan sebuah koran yang ia beli tadi. Dia tak pernah biasa membaca surat kabar. Tidak sampai semua ini terjadi.

Baekhyun membaca tentang pembunuhan tersebut di koran sewaktu berita utamanya tertangkap oleh mata nya. Repotase itu ditulis dalam huruf yang cukup besar. Baekhyun memindai nya dan kemudian membacanya. Baekhyun menggosok matanya tak percaya. Dia membaca ulang berita tersebut, berhati-hati memeriksa detailnya kemudian melipat koran itu.

Semua yang dilihat nya tidak salah baik nama maupun alamatnya. Kim Joonmyun memang sudah meninggal. Baekhyun menggeleng seraya menatap koran tersebut. Mengapa ini terjadi pada Suho hyung. Baru semalam ia belajar dengan nya. Tetapi sekarang dia sudah tidak ada, dengan keadaan yang mengenaskan.

Baekhyun mengalihkan pandangannya ke tas nya sendiri sebelum kemudian mengeluarkan isi dari dalamnya. Ia berdiri dan menyusun buku serta alat sekolahnya di atas sebuah meja dengan rapi. Tangannya meraih tas Chanyeol untukmengeluarkan barang-barang Chanyeol. Matanya menangkap sesuatu berwarna kemerahan yang menempel pada kain bagian dalam tas itu.

Baekhyun menaikan alisnya bingung sebelum akhirnya mencukil bagian berwarna kemerahan dengan kuku jarinya. Ia mendekatkan jarinya ke arah hidungnya dan mengendusnya pelan. Darah? Apa Chanyeol melukai tubuhnya sendiri lagi? Tanya Baekhyun dalam hati.

Baekhyun melompat kaget saat ia mendengar pintu kamarnya dibuka oleh Chanyeol. Dengan cepat ia mengembalikan tas Chanyeol ke atas tempat tidur dan tersenyum gugup ke arah Chanyeol. Chanyeol hanya menatap Baekhyun kemudian berjalan ke arah lemari untuk berganti baju.

Baekhyun mengarahkan pandangannya ke Chanyeol, menjalarkan pandangannya ke setiap penjuru tubuh Chanyeol. Tetapi Baekhyun sama sekali tidak menemukan ada nya luka-luka baru ditubuh Chanyeol. Baekhyun mendengus penasaran.

Setelah mengganti bajunya, Chanyeol berjalan ke arah Baekhyun dan duduk tepat disampingnya. Baekhyun mengangkat wajahnya dan menatap lurus ke arah menatap Baekhyun cukup lama sebelum akhirnya membaringkan tubuhnya dan membalikkan badannya membelakangi Baekhyun.

Baekhyun menatap Chanyeol bingung. Ia penasaran apa yang terjadi pada Chanyeol tapi dia tak ingin mengganggu Chanyeol karena mungkin Chanyeol akan lebih marah jika diganggu. Dengan perlahan ia membaring kan tubuhnya di sebelah Chanyeol dan menutup kedua matanya mencoba untuk masuk ke alam tidurnya.


Belum lama Baekhyun terlelap dalam tidur nya, ia merasakan ingin buang air kecil. Dengan perlahan ia bangun dari tempat tidurnya berusaha agar ia tidak membangunkan Chanyeol. Baekhyun berjalan pelan menuju ke pintu sebelum akhirnya menutup pintu itu perlahan.

Sebuah cahaya dari dalam sebuah ruangan menarik pengelihatan Baekhyun. Cahaya itu berasal dari ruangan tempat Chanyeol masuk tadi. Chanyeol pasti lupa mematikan lampu nya. Pikir Baekhyun sambil berjalan mendekati ruangan itu.

Baekhyun memegang dahan pintu dengan ragu. Tapi Chanyeol melarangku untuk memasuki ruangan ini lagi. Pikir Baekhyun kembali. Ia membalikkan tubuhnya untuk memastikan Chanyeol tak mengikutinya. Dengan cepat, Baekhyun melesat masuk ke dalam ruangan tanpa menimbulkan suara yang berisik.

Dilihatnya keadaan kamar yang sebelum nya bersih dan rapih kini menjadi berantakkan. Beberapa bingkai yang digantung nampak berjatuhan dan bahkan ada yang pecah. Baekhyun berjalan lebih dalam sebelum akhirnya melihat kebawah karena ia menginjak sesuatu yang dingin. Kunci? Baekhyun berjongkok dan meraih kunci itu perlahan.

Kunci apa ini? Baekhyun mendongakkan kepalanya, menatap lurus ke arah lemari yang terletak tepat di hadapannya. Baekhyun kemudian bangun dan berjalan ke arah lemari. Ia memasukan kunci ke salah satu lubang kunci lemari besar itu. Ia membuka lemari tersebut dengan perlahan dan alangkah kaget nya Baekhyun.

Matanya membulat saat menemukan sebuah foto orang yang sangat ia kenal ditancapkan pada dinding lemari menggunakan pisau yang berlumuran darah. Baekhyun menatap foto itu tanpa mengeluarkan suara sedikit pun atau pun bergerak sedikit pun. Ia sangat kaget melihat foto kakak kelas nya, Kim Joonmyun menggantung dengan hiasan sebilah pisau. Bagaimana foto Suho hyung bisa beraada disini? Tanya Baekhyun dalam hati.

Dengan perlahan Baekhyun makin mendekati salah satu sisi dari lemari itu. Matanya menangkap sebuah kain putih yang terlipat rapi. Warna putihnya hampir tersamarkan warnanya akibat noda darah yang ia rasa masih cukup baru. Kemudian Baekhyun mengambil lipatan kain itu dan membukanya.

Baekhyun tidak mempercayai apa yang sedang ia lihat di depan matanya saat ini. Nama dada yang terjahit di kain putih itu membuat Baekhyun lemas. 'Kim Joonmyun'. "Bu-bukankah ini seragam Suho hyung?" Bisik Baekhyun pelan. 'aku bersenang-senang dengan hyung ku' kata-kata yang pernah Chanyeol lontarkan tiba-tiba mendengung di telinganya.

-FLASBACK-

Suho berjalan menuju arah rumahnya. Ia cukup senang karena hari ini bisa menemani Baekhyun belajar cukup lama. Suho tersenyum sambil melangkahkan kakinya riang tanpa mengetahui sesuatu yang mungkin berbahaya mengintai nya.

Malam ini cukup gelap karena awan nampaknya senang menutupi indahnya sinar bulan dan bintang. Suho mulai berjalan agak cepat. Perasaannya tidak enak dan ia merasakan seseorang mengikutinya.

Tadk ada yang perlu ditakuti, Kim Joonmyun. Suho mengulangi kata-kata yang sama dalam hati. Dia hanya perlu berbelok di sudut dan menyebrangi jalan satu-satunya yang berjarak tak lebih dari seratus meter hingga akhirnya ia tiba dirumahnya.

Suho yakin dirinya mendengar seseorang yang mengendap-ngendap di belakangnya. Ia lalu melangkah lebih cepat, dan ia dapat mendengar orang di belakangnya juga ikut mempercepat langkah. Suho menoleh ke belakang. Jalanan itu kosong. Tetapi Suho tau bahwa ia harus mempercepat langkahnya sebelum akhirnya ia berlari.

Ia mulai melambatkan langkahnya ketika ia melihat rumahnya sudah dekat. Suho bernafas lega dan kemudian melangkah mendekati rumahnya. Sesampainya di depan rumahnya, Suho meraih dahan pintu sebelum akhirnya mendengar seseorangmemanggilnya "Suho Hyung!"

Saat Suho membalikkan tubuhnya, sebuah benda dingin dan tajam sudah terlebih dahulu menyambut pangkal tenggorokannya. Suho berteriak pelan karena tenggorokannya tak mampu mengeluarkan suara sama sekali. Tangannya berusa menggapai-gapai benda tajam itu agar segera keluar dari tenggorokannya dengan lemas.

Seperti dapat membaca pikiran Suho, benda tajam itu terangkat meninggalkan leher putih milik Suho memuncratkan darah segar. Suho terjatuh lemas, sebelum ia dapat bangkit kembali benda tajam itu kembali menusuk nya. Kali ini lenih dalam dan membuatnya benar-benar kehilangan banyak darah.

Chanyeol menyeringai lebar dan tertawa senang saat melihat korbannya benar-benar tak bernafas. Chanyeol merobek baju seragam Suho menggunakan pisau nya kemudian membalut pisau yang penuh darah itu ke dalam tas nya sebelum akhirnya pergi menjauh.

-FLASHBACK OFF-

.

.

Baekhyun terdiam. Mengapa semua nya tersimpan disini? Apa Chanyeol yang melakukannya? Tapi mengapa Chanyeol melakukannya? Banyak pertanyaan yang terlintas di otak Baekhyun. Dengan cepat ia mengembalikan seragam Suho yang penuh darah itu ke tempatnya semula.

Ia harus mencari bukti yang lain. Barangkali memang Chanyeol yang membunuh Suho hyung. Walaupun ia tak pasti menuduh Chanyeol. Baekhyun meneguk saliva nya sendiri sebulum akhirnya memberanikan diri untuk memasukan kunci ke dalam sisi lain dari lemari itu. Tangan Baekhyun bergetar saat memegang dahan lemari tersebut.

.

.

Baekhyun berteriak kencang dan menutup matanya seketika saat melihat pandangan yang ditampilkan di depan matanya saat ini. Seonggok tubuh manusia yang sudah pucat dan tak bernyawa menggantung di dalam lemari tersebut.

Wajahnya nampak menyeramkan karena kedua kelopak matanya telah dijahit agar tetap terbuka lebar. Belum lagi sudut bibirnya yang menyinggungkan sebuah senyuman yang lebar karena dijahit kedua ujungnya dan ditarik ke atas.

Jantung Baekhyun berdegup kencang. Ia tak berani memandang apa yang telah ia lihat sebelumnya lagi. Tangannya meraih dahan lemari dengan gemetar, mencoba untuk menutupnya. Baekhyun mengigit bibir bawahnya ketakutan.

"Malaikatku?" Baekhyun terdiam kaget saat ia mendengar suara yang familiar di telinganya. Tidak. Kumohon ini bukan waktu yang tepat untuk datang. Ujar Baekhyun dalam hati. "Malaikatku, bukankah aku melarang mu untuk masuk ke ruangan ini?" Suara itu kembali berbicara. Baekhyun hanya diam dan tidak berani membalikkan tubuhnya.

Chanyeol berjalan mendekat ke arah Baekhyun. Matanya menangkap bahwa lemari nya terbuka. Chanyeol menyeringai lebar. "Jadi kau datang untuk menemui, Kyungsoo?" Tanya Chanyeol sambil tertawa. Tawanya terdengar jahat dan mengancam. Jantung Baekhyun berdegup semakin kencang. Kyungsoo? Jadi.. Kyungsoo sudah..

Chanyeol melangkah semakin dekat ke arah Baekhyun sebelum akhirnya membelai rambut Baekhyun pelan "Lihat lah, Malaikatku. Dia tersenyum senang melihat mu. Bukalah matamu" Baekhyun tidak dapat membantah perintah Chanyeol sehingga ia membuka matanya perlahan melihat pemandangan yang begitu mengerikan.

"Mungkin Kyungsoo senang mendapatkan teman. Selama ini ia hanya menyendiri dan tersenyum manis" Baekhyun membelakkan matanya mendengar kata-kata yang Chanyeol lontarkan. Baekhyun ingin pergi dari sini secepatnya. Semua ini tidak seperti yang ia pikirkan.

Ternyata Chanyeol memang bukan sekedar remaja yang tidak normal melainkan sudah sangat gila. Baekhyun telah salah menilai Chanyeol. Pasti Chanyeol yang membunuh Suho hyung. Chanyeol bahkan mengawetkan tubuh kekasihnya. Chanyeol benar-benar tidak waras.

Chanyeol menatap Kyungsoo dalam-dalam "Seharusnya kau tak meninggalkan ku, Kyungsoo-ah" Baekhyun bergidik ketakutan. Chanyeol kemudian berbalik menatap Baekhyun. Baekhyun gemetar, jantungnya semakin cepat berdegup. Ia dapat melihat Chanyeol menatap nya penuh amarah.

"APA KAU PERGI MENINGGALKAN KU UNTUK KIM JOONMYUN?!" Chanyeol berteriak ke arah Baekhyun keras. Baekhyun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia dapat merasakan matanya basah dan ingin menangis. "Kau tidak bisa meninggalkan ku untuknya karena dia terlebih dahulu meninggalkan mu!" Teriak Chanyeol lagi sebelum akhirnya ia tertawa keras. "Orang-orang seperti itu memang pantas untuk mati" Ujar Chanyeol. Seringai nya bahkan lebih menyeramkan beratus-ratus kali dibandinggkan dengan yang biasa ia tampilkan.

Chanyeol berjalan ke arah Kyungsoo dan membelai pipi nya perlahan "Lihatlah malaikatku, kau membuatnya kedinginan" Ujar Chanyeol sebelum akhirnya keluar dari ruangan itu. Baekhyun ingin segera berlari dari rumah itu. Tetapi kakinya menolak untuk mengikuti perintah otaknya. Ia terlalu takut untuk mengambil langkah.

Chanyeol kembali dengan sebuah botol dengan isi berwarna agak kekuningan. Baekhyun tidak mengetahui pasti apa jenis cairan tersebut. Tetapi saat Chanyeol membuka botol itu, Baekhyun dapat mencium aroma bensin yang masuk ke rongga hidungnya. Baekhyun membelakkan matanya saat Chanyeol menumpahkan cairan itu ke segala penjuru ruangan.

"Cha-chanyeol"Panggil Baekhyun. Suara nya benar-benar lemah karena ketakutan. Chanyeol menoleh ke arah Baekhyun dan menyeringai "Tenang saja, kita tidak akan kedinginan lagi malaikat ku" Jawab Chanyeol sambil membuang botol itu ke sembarang tempat dan kemudian berjalan ke arah Baekhyun.

Baekhyun melihat kesekelilingnya. Air matanya kini benar-benar jatuh membasahi pipinya. Ia dapat melihat sebuah cahaya kecil dilempar dari tangan Chanyeol menuju sudut ruangan tempatnya menaruh album-album foto. Baekhyun pun dapat melihat kini cahaya itu semakin membesar dan membesar dan memanas.

Segala kenangan nya bersama orang tuanya, teman-temannya dan kehidupannya terputar dalam otaknya. Baekhyun tersenyum miris sebelum akhirnya memeluk tubuh Chanyeol yang berada tepat di sampingnya. Mungkin dirinya memang ditakdirkan untuk mengakhiri hidupnya bersama orang yang bahkan tidak ia cintai.

Baekhyun menutup matanya erat saat ia merasakan panas yang mulai mendekati tubuhnya. Tanganya memeluk tubuh Chanyeol lebih erat karena ketakutan sebelum akhirnya api menjalar memenuhi seluruh ruangan itu dan bahkan melahap habis seluruh rumah tanpa ampun.

.

.

Disisi lain gelap nya Kota Seoul, sepasang suami istri terlihat panik menunggu di ruang tunggu sebuah Kantor Polisi. Sang istri menagis sedangkan suaminya berusaha menenangkan istrinya sambil terus menggumakan sebuah kalimat yang terdengar sangat memilukan "Tenanglah, sayang. Baekhyun akan baik-baik saja"

.

.

.

.

Akhirnya... FF ini selesai.. Jam menunjukkan 1:30 A.M. Hiksss maaf buat update yang sangat lama. Nyari idenya harus bertapa dulu. Dan miaaaan banget kalau mungkin endingnya gak seperti ekspetasi kalian *bow*

Gomawo karena udah mau setia nunggu update an.. Gomawo buat semua yang udah baca. Terlebih yang udah nge follow, fav, dan terutama nge review! Author sarang kalian semua! Baca FF aku yang lain ya hohoho udah kepikiran buat bikin cerita psycho kayak gini lagi. Semoga ada waktu dan ide berkelanjutan. Amin