"Aku berharap dapat berada, dimana semua tak ada yang mengenalku, lalu bertemu denganmu, jodohku walau hanya 19 hari saja" ucapnya lalu menjatuhkan dirunya kesumur tua itu.


BaekhyunSamaa Present

Reinkarnasi


.

.

.

2013

Kris mengambil headsetnya, dan memasangkannya ketelinga. 'Sungguh pelajaran yang membosankan' umpatnya dalam hati

Teng teng teng

Bel pulang mulai berbunyi, menandakan berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Seperti biasa, Kris, sang pangeran sekolah menunda kegiatannya membereskan buku pelajarannya dan memilih untuk tetap mendengarkan headsetnya. Sebenarnya ia ingin pulang tentu saja, hanya, jika ia pulang sekarang, ia tahu akan ada kegaduhan yang ditimbulkannya.

Brak

"Kris ge, ayo kita pulang, tidak ingatkah kau kalau hari ini ulang tahun adikmu?" teriak seorang pria berkulit putih sambil menarik tangan Kris.

Kris, hanya memandang datar ke arah sang tersangka, kemudian mengarahkan pandangannya kembali ke jendela. "Dia adikku, kenapa jadi kau yang lebih peduli?" ucapnya sinis.

Suho yang telah kebal dengan ucapan dan tatapan sahabatnya ini tetap menarik tangan Kris dan membalas perkataan Kris sambil memasang senyum angelicnya "Kau tahu, ia jauh-jauh datang ke Korea untuk merayakan ulang tahunnya dengan gegenya tercinta,"

Suho menghela nafas, lalu melanjutkan "Lagi pula sekali-kali kau juga harus menghentikan fans-fansmu yang membabi buta agar kau bisa pulang dengan normal"

Kris terdiam sebentar, memikirkan perkataan Suho. Mungkin benar jika ia harus menghentikan ulah fans-fansnya agar ia bisa hidup nyaman.

"Sebenarnya aku tahu modus Lay datang ke Korea bukan untuk bertemu denganku," Kris menarik sedikit ujung bibirnya, dan melanjutkan perkataannya

"Tapi usulmu tadi tak ada salahnya" kini, ia telah mengeluarkan smirk sempurnanya

.

.

.

Kris dan Suho melangkah keluar menuju kerumunan fans Kris yang masih setia menunggunya. Kris, sebelum diserang oleh fansnya secara membabi buta, mengeluarkan kode, agar semua orang yang ada disana mendengarkannya.

"Aku ingin mengumumkan pada kalian semua bahwa aku ingin kalian semua berhenti mengejarku, karena aku akan memilih satu diantara kalian semua."

Ucapan Kris sontak membuat semua orang yang ada disana, termasuk Suho tercengang. Pasalnya, Kris biasanya tidak pernah menanggapi serius fansnya, terlebih, sekarang ini ia akan memilih salah satu diantara mereka? Apa dia sudah gila?

Kris menarik ujung bibirnya, mengeluarkan seringaian khasnya "Aku memilih kalian dan akan memenuhi permintaan kalian –apa saja- asal kalian bisa menunjukkan dan memakai pakaian terakhir yang digunakan Tao, pangeran dinasti Cina saat kematiannya"

Suho tersenyum singkat. Kris sungguh jenius, seperti biasanya. Pasalnya, Tao, pangeran dinasti Cina itu sungguh telah menghilang ribuan-ribuan abad yang lalu, dan parahnya pakaian yang digunakan Tao saat kabur –Suho melihat pakaian itu dilukisan Tao di museum Cina- adalah pakaian yang paling mustahil ditemukan ataupun dibuat karena sulitnya pencarian bahan dan hanya pernah dibuat sekali dalam sejarahnya, jadi walaupun kau cari memaksa membelinya dimuseum pun pasti tidak akan ada.

Semua orang disana diam, menyadari ketidak mungkinannya permintaan Kris, yang bisa disimpulkan juga ketidak mungkinannya mereka memiliki Kris pun memberikan jalan untuk Kris dan Suho untuk pulang, sambil merutuki nasib mereka masing-masing

.

.

.

113 SM

Tao memandang nanar kearah fotonya dan kakak seayahnya –putra dari selir kerajaan- Suho. Ia tidak menyangka jika Suho, orang yang dicintainya harus menikah dengan Lay, anak perdana mentri kerajaannya sekaligus sahabat terdekatnya. Tao tau, sudah lama Suho mencintai pria bernama Lay itu. Dan Tao juga tahu, diam-diam Lay mencintai Suho.

Lay diam-diam mencintai Suho? Kenapa harus diam-diam? Karena Lay tahu Tao mencintai Suho sejak kecil. Dan dia mengatakan pada Tao, ia tidak mencintai Suho. Hal ini tentu saja membuat Tao bahagia. Awalnya Lay juga menolak perjodohannya dengan Suho, namun selang beberapa bulan ia menyadari perasaannya pada Suho dan menyetujinya, membuat Tao berfikir Lay begitu munafik dan ia pun membencinya.

Tao melempar foto Lay, lalu menangis dalam diam, ia tak mau membuat semua orang panik, jika sang pangeran calon raja ini tiba-tiba menagis meraung-raung.

.

.

.

Tao kini memakai baju terbaiknya, tentu saja, ia akan mendatangi pesta pernikahan kakaknya bukan? Tao berusaha tampil ceria, seolah tidak terjadi apa-apa padanya. Ia memandang kakaknya kemudian menggoreskan senyum palsu diwajahnya, memberi selamat, dan megalunkan doanya kepada kedua mempelai, kemudian berbalik pergi meninggalkan ruangan itu.

Tao kini telah berhasil kabur dari kerajaannya. Bagaimana bisa Tao kabur? Ia kabur lewat pintu belakang, yang kuncinya telah ia ambil secara diam-diam. Semua orang sedang fokus dengan acara megah sang kakak dan melalaikan keamanan gerbang kerajaan sehingga dengan mudahnya Tao bisa pergi.

Tao terus berlari. Entah sampai kapan ia akan berlari, karena ia sendiri tak tahu kemana ia harus pergi. Tao benar-benar lelah, Ia lelah bukan karena berlari, namun ia lelah harus berpura-pura bahagia dikerajaannya. Tao benar-benar ingin menyerah, menyerah akan hidupnya.

Seakan mengerti keinginan Tao, langkahnya terhenti disebuah sumur tua yang dikelilingi batu-batu unik berpahat 'Reinkarnasi'. Tao mengambil batu itu, kemudian memanjat kepinggir sumur.

"Aku berharap dapat berada, dimana semua tak ada yang mengenalku, lalu bertemu denganmu, jodohku walau hanya 19 hari saja" ucapnya lalu menjatuhkan dirinya kesumur tua itu.

.

.

.

2013

Kris menyambut pagi dengan senyuman. Hari ini tidak seperti biasanya, karena hari ini dia akan menjalani kehidupan yang tenang, begitu pikirnya. Kris mengambil tasnya, kemudian menyambar sepotong roti dan pergi melajukan mobilnya.

Kini ia telah sampai desekolahnya. Ia kemudian melajukan mobilnya menuju parkiran sekolah. Kris memarkir mobilnya dan berjalan menuju lapangan sekolah. Namun, langkahnya terhenti tatkala melihat Suho, sang sahabat karibnya berjalan tergesa-gesa menghampirinya.

"Kris, ga-wat-" ucap Suho dengan masih terengah-engah

"Apanya" Kris tetap memandang Suho dengan tatapan datarnya walau sedikit terlihat ekspresi bingung diwajahnya

"Ikut aku" Suho menarik pergelangan tangan Kris, membawanya menuju kerumunan dilapangan.

.

.

.

Kris terkejut. Bagaimana tidak, kini dia melihat seorang pria dengan tinggi 180-an berdiri membelakanginya memakai pakaian kuno yang ia sebutkan kemarin sore. Dan sekarang, apa yang harus dilakukannya? Memenuhi permintaan pria itu? Bagaimana kalau pria itu meminta menjadi pacarnya eoh?

"Bagaimanapun juga kau harus memenuhi permintaannya Kris, itu janjimu" ucap Suho mengingatkan.

Kris mendengus kesal, mengumpat, lalu memutuskan untuk berjalan kearah pria itu dan menepuk pundaknya. Pria itu, merasakan sesuatu dibahunya, menoleh dan menatap kearah sang terdakwa.

Kris terkejut lagi. Kali ini lebih tepat jika kau menyebutnya terpesona. Terpesona? Kris memang terpesona pada pria ini. Bagaimana tidak? Pria didepannya ini begitu manis dan cantik –menurut Kris- dibanding wanita atau pria manapun, bahkan ibunya sendiri. Kris, bukan penyuka pria sebelumnya, namun entah mengapa pria didepannya ini berhasil membuat jantungnya berdebar keterlaluan.

Pria itu, merasa ditatap tanpa berkedip oleh Kris pun melambaikan tangannya, seolah mengetes kesadaran pria didepannya. Kris, yang merasa telah bertindak memalukan kini memalingkan wajahnya yang telah memerah dan kembali memasang poker face andalannya.

"Jadi siapa namamu? Dan apa permintaanmu?" Tanya Kris mengingat tujuannya tadi

"Kau tak mengenalku?" ucap pria itu sambil menatap Kris polos. Kris, yang ditatap seperti itu kembali memalingkan wajahnya menghindari tatapan pria tadi.

"Aku benar-benar tak mengenalmu dan cepat jawab pertanyaanku" balas Kris tanpa memandang pria tadi.

"Aku Tao, dan oh, kau malaikat yang akan mengabulkan permintaanku?"

Pria yang diketahui bernama Tao tadi menatap Kris dengan tatapan berbinar-binar membuat Kris, untuk kedua kalinya harus merasakan jantungnya ingin melompat keluar. Tao, merasa sang malaikat pengabul permintaanya diam, mulai mendekatkan bibirnya ketelinga Kris, sang malaikatnya dan berkata

"Kalau begitu bantulah aku mendekati seseorang"

.

.

.

Kris bagai merasa dijatuhi hukuman mati sekarang. Pasalnya, Tao, pria yang baru 1 jam lalu dikenalnya kini bukan memintanya menjadi kekasihnya –seperti keinginannya- tapi malah menyuruhnya membantu mendekati seseorang, dan parahnya lagi, orang itu adalah Suho, teman dekatnya sekaligus orang yang disukai adiknya.

Kris membolak-balikkan buku pelajarannya, bagai melihat kekelaman dosanya. Kris memandang nanar kearah jendela, dimana ia melihat Tao, kini sedang bermain melempar batu ditaman sekolahnya. 'Kenapa harus Suho Tao-ah?'

.

.

.

"Gege, boleh Tao meminta permintaan lagi?" Tanya Tao hati-hati. Ia tahu, sejak mengucapkan permintaan pertamanya tadi, Tao merasa Kris begitu marah.

"Permintaan apa?" Kris menjawab sambil meminum minumannya, berusaha menahan dirinya untuk tidak memandang kearah Tao.

"Aku tak punya tempat tinggal ge, jadi boleh aku tinggal bersamamu ge?" ucapan Tao sontak membuat Kris tersedak dan memuntahkan minumannya.

'Tao akan tinggal bersamaku!' Sorak Kris dalam hati

TBC

Fanfic ini sebenernya adalah oneshoot, tapi karena kepanjangan, jadi saya putuskan untuk membuatnya tamat sekitar 3 chapter

Please Review if you read and like this FanFiction… Thank you ^^