The Darkest of His Love

Chapter 1

Disclaimer : Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi manulis fantasy yang sudah lama tersimpan di otak.

Rate: M

Genre: Romance

Warning: BL, Yaoi, Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Hanchul, Sibumkyu, and manny more

"Siapa yang dapat memiliki dua malaikat itu, maka dunia akan jatuh di bawah kakimu. "

Seorang namja berperawakan tegap, maskulin dengan aura yang meneriakkan aristrokrat. Jangan lupa wajah yang tampan dan mata elangnya. Balutan baju tidur yang terbuat dari sutra pilihan memperlihatkan dadanya yang terpahat indah bak dewa-dewa yunani. Bibirnya menyunggingkan seringai puas saat melihat berita pembantaian di layar televisi berukuran jumbo di depannya.

Kreek…suara pintu membuatnya berpaling ke arah pintu. Seringainya berganti senyum lembut saat melihat sosok indah bak malaikat yang kini berdiri tak jauh darinya. Doe eyes sehitam malam yang dapat membuat semua orang hanyut didalamnya. Kulit seputih salju, rambut hitam legam dan selembut sutra, wajah yang melebihi kecantikan yeoja manapun.

"Yuniee…." Bahkan suaranya begitu merdu.

"Jonggie, kemarilah"

Namja yang dipanggil Joongie mendekat perlahan. Joongie segera duduk di tempat favoritnya, pangkuan Yunho dan menenggelamkan wajahnya di dada Yunho, menghirup wangi maskulin yang menjadi kesukaannya. Wajahnya terlihat cerah dan damai.

"Bagaimana sekolah Jonggie Hari ini?" Tanya Yunho lembut sambil mengusap sayang kepala Joongie.

"Sangat menyenangkan Yunnie, hari ini Joongie mendaftar di ekskull music."

"Baguslah, klo begitu. Sekarang tidur ne, Joongie istirahat. Yunnie ingin mengobrol dulu dengan Jaejoong"

" Ne.." ucap Joongie menurut sambil mengerjap lucu. Joongie menutup matanya sejenak. Tak lama kemudian mata itu kembali terbuka. Namun bukan mata kepolosan yang tadi terbenam, melainkan mata dengan tatapan sedingin es yang dapat membunuhmu hanya dalam hitungan detik. Mata hitam yang berbahaya.

"Yunnie…" bisiknya dengan suara serak yang khas.

Seringai Yunho kembali. Dengan gerakan cepat hampir tak terlihat, yunho menerjang tubuh Jaejoong dan meraup bibir Jaejoong dalam raupan yang panas dan menuntut. Jaejong membalas ciuman Yunho.

'' Aku menyukai seni yang kau gunakan untuk membunuh Keluarga Go. Indah sekali" kata Yunho di sela ciuman mereka.

"Aku memberi sedikit perlakuan ektra, karena putri keluarga itu telah berani merayumu"desis Jaejonong berbahaya.

" Namanya Go ahra"

Jaejong mendecih saat mendengar nama itu.

"Karena hari ini kau telah menunaikan tugas dengan baik, aku akan memberimu hadiah, aku tahu kau suka kasar saat bercinta Jaejong dan aku berjanji akan memberikannya padamu…"

"Apa lagi yang kau tunggu Yunho?" Tantang Jaejong sambil melebarkan kedua kakinya mengekspos hole pinknya yang berkedut minta di masuki. Kejantanan Yunho yang sudah mengeras dibawah robe tidurnya makin tegang. Dengan keras dan tanpa ampun Yunho menghujam Jaejoong." Ahhs" Desahan Jaejong membuat Yunho tak mau menunggu lagi untuk menggerakkan miliknya. Gerakan in out yang tegas, kasar dan brutal adalah kesukaan Jejoong dalam bercinta. Bahkan Jaejoong ikut bergerak untuk menambah kenikmatan itu. Tangannya merangkul leher Yunho dan menciumi bibir Yunho rakus.

"Ah… Jaejong…"Desah Yunho di sela-sela In and out nya.

Jaejoong merubah posisi mereka, kini Jaejoong sudah diatas Yunho. Menciumi Yunho dengan tetap menarik turunkan pinggulnya dengan junior yang masih tertanam keras di belahan diantara kedua kakinya. Yunho tak diam saja. Diraupnya Junior Jaejoong yang telah keras dengan precum diatasnya, Dikocoknya dengan cepat mengirim kenikamatan pada saraf-saraf Jaejoong. Selanjutnya yang terjadi adalah gesekan – gesekan dua tubuh, lenguhan kenikmatan dan derit ranjang mereka berdua untuk mencari puncak mereka.

Pukul dua dinihari, Yunho masih terjaga. Tubuh telanjangnya bersandar di kepala ranjang dengan makluk cantik bak malaikat yang tidur terlelap di dekapannya. Tangannya menelus sayang punggung mulus namja cantik itu.

'' Jaejoong….Joongie saranghae…" bisik Yunho sambil memeluk tubuh cantik itu dengan posesif.

Yunho sangat mencintai namja dalam pelukannya ini. Bagi Yunho , Jaejoong dan Joongie adalah dunianya. Bila Jaejoong adalah sosok yang mampu mengimbangi kegilaannya, Yunho dan Jaejoong memiliki kesukaan dan kegilaan yang sama. Joongie adalah satu-satunya hal yang membuat keduanya tetap waras, bila di hadapan Joongie, Yunho akan selalu bersikap lembut, mudah tersenyum dan begitu baik bila Joongie ada disekitarnya. Berbeda jauh bila Joongie tak ada dalam jangkauan matanya, sifatnya kembali ke asal, dingin dan begitu jahat. Tak pandang bulu bila dia tak menyukai seseorang, orang itu akan menikmati kengerian bak di neraka. Karena di balik sosok sempurnanya, dia adalah iblis yang sebenarnya.

Sejak kecil Yunho memang sudah dididik keluarganya sebagai pewaris Keluarga Jung. Keluarga Jung adalah Penguasa Ekonomi dunia baik di dunia atas dan dunia bawah tanah. Perusahaan Jung tersebar di asia dan eropa dengan pemerintah dan penguasa underwold takluk di bawah Keluarga Jung. Jung Yunho adalah pewaris yang berbeda dari generasi sebelumnya. Sejak balita sudah menderita gangguan jiwa. Sosoknya yang pendiam dan sangat suka membantai hewan peliharaan yang tidak di sukainya, menyiksa bahkan membunuh nanny yang dianggapnya mengganggu. Tentu hal ini sangat meresahkan orang tuanya, mengingat Yunho adalah pewaris utama keluarga Jung. Kesehatan mentalnya akan menjadi masalah dimasa depan. Bila diusianya yang baru 7 tahun dia sudah memnunuh sepuluh nanny apa yang akan terjadi bila dia dewasa kelak. Di usianya yang bias di bilang kanak-kanak Yunho memiliki kejeniusan di atas rata-rata, mengusai semua ilmu pengetahuan, ilmu bela diri, bahkan segala jenis senjata di usianya yang ke -10. Hal ini sangat membanggakan sekaligus mencemaskan. Hingga Sang Appa, Jung Hankyung menemui sahabatnya, Jiyong seorang kepala pendeta kuil ternama. Menceritakan segala kegelisahan dan kecemasannnya.

" Aku sudah memberitahumu sejak aku melihat bayi Yunho yang baru saja dilahirkan. Dia adalah titisan Orang itu. Dia terlahir kembali dengan keadaan sangat marah, yang ada di hatinya adalah kebencian tanpa ujung. Satu-satunya cara adalah mencari orang yang menggenggam hatinya di masa lalu. "

" Lalu bagaimana caranya kita mencari orang itu?"

Jiyong tersenyum lembut. " Aku sudah menemukannya. Percarianku selama 10 tahun akhirnya berbuah hasil."

"Benarkah?" kini mata Hankyung ikut berbinar. Jiyong mengajak Hankyung masuk ke sebuah ruangan. Diatas tempat tidur, tergolek seorang bayi mungil yang begitu cantik yang tertidur lelap. Wajahnya yang memancarkan keindahan dengan kulit seputih salju dan bibir semerah buah cerry.

"Jiyong ini…."

"Bawalah bayi ini pada Yunho."

" Tapi orang tuanya?"

"Beberapa hari yang lalu muridku menolong korban kecelakaan mobil. Sang Appa meninggal seketika dan Sang Umma meninggal setelah melahirkan. Ini adalah takdir. Cepat bawalah, Putramu tahu siapa nama Bayi ini" Walaupun Hankyung tak terlalu mengerti, Kangin tetap membawa bayi itu ke kediaman keluarga Jung.

Yunho sedang menatap keluar jendela saat Hankyung dan Haechul menghampirinya.

"Yunho sayang, Appa membawa teman baru untukmu" kata Umma Haechul

Yunho tak bergeming. Pandangannya tak meninggalkan jendela seolah-olah keadaan di luar sana lebih menyenangkan. Hingga sebuah suara menarik perhatiannya. Suara dalam betuk bahasa bayi yang mengusik telinganya. Perlahan yunho menoleh, Matanya membesar sejenak sebelum akhirnya berubah lembut.

" Joongie…"

Kedua Appa dan Umma Yunho tentu terkejut melihatnya, tak pernah sekalipun tatapan Yunho terlihat begitu manusiawi, Yunho menghampiri Hankyung dan menatap lekat bayi mungil bermata Doe Hitam yang sedang tersenyum ceria ke arahnya.

"Joongie" kini Yunho tersenyum dan mengecup pelan kening bayi itu. Hankyung dan Haechul saling pandang tak mengerti. Namun terlihat jelas kelegaan dimata mereka. Karena sejak saat itu Yunho perlahan dapat bersikap normal.

Tbc

Anneyong, Author masih baru jadi maaf bila banyak kekurangan, Author hanya berusaha menyalurkan imajinasi yang sudah lama terpendam di kepala Author sejak mengenal ff net. So please kasih review # bow