REMEMBER ME

Pairing : Yewon

Genre : Yaoi, romance, hurt/comfort, drama etc.

Rate : T ( akan berubah seiring berjalannya cerita)

Disclaimer : Yesung and Siwon belong to each other ^^

Summary : Yesung, namja berusia 19 tahun yang tinggal di panti asuhan dan selalu menjadi korban pem -bully-an. Sampai suatu hari, seorang namja bernama Choi Siwon datang 'menyelamatkannya'. Namun bagaimana jika ternyata kedatangan Siwon justru membawa masalah yang lebih besar untuknya?

Warning : BL, Un-official Pair, aneh, alur maksa, ribet, etc.

A Yewon Fanfiction © 2012 by Fairy_Siwoonie

.


~ HAPPY READING ~


,

Yesung menatap datar kearah beberapa anak yang tengah bermain sepak bola tidak jauh dari tempat ia duduk. Tak sedikit pun terbesit keinginan di dalam hatinya untuk ikut bermain bersama namja dan yeoja yang rata-rata berusia sepantaran dengan dirinya itu. Ia terbiasa sendiri. Sejak tinggal di panti asuhan itu sekitar 3 tahun yang lalu, ia selalu lebih suka menyendiri. Dan lagi, anak-anak itu memang tidak menyukainya. Tidak ada satu pun dari mereka yang mau bermain dengannya sejak dulu.

Yesung menghela napas. Memikirkan hal itu hanya membuang-buang waktu untuknya. Ia kemudian menunduk, menatap seekor kura-kura yang berada di pangkuannya. Seulas senyuman merekah di bibirnya. Sebuah senyuman yang tidak pernah ia perlihatkan pada siapapun di sana, kecuali pada kura-kura yang selalu bersamanya sejak ia datang ke panti asuhan itu.

Duagh!

Sebuah bola meluncur dengan keras dan mengenai kepala Yesung, membuat namja beriris caramel itu terjengkang ke belakang.

"Akh!" Yesung memekik tertahan, merasakan sakit yang luar biasa pada punggungnya.

"Haiz! Bisakah kau tidak duduk di situ, huh?" seru sebuah suara, membuat Yesung membuka matanya.

Pandangan Yesung kabur beberapa saat, ia memejamkan matanya sebentar, lalu kembali menatap empat orang namja yang berdiri di depannya.

"Jangan-jangan kau sengaja duduk di situ agar kami dimarahi Umma. Iya, kan?" ujar namja yang berambut ikal menimpali.

Yesung hanya menghela napas sembari mengusap darah yang mengalir dari hidungnya. Ia tidak perlu menjawab pertanyaan anak-anak itu. Ia tahu dengan pasti, mereka sengaja melemparkan bola itu padanya. Ia sudah terlalu terbiasa dengan perlakuan semacam ini.

"Cih! Kau berani mengacuhkan kami, huh? Kau sudah merasa hebat sekarang? Kau pikir karena Umma selalu membelamu, kau bisa seenaknya?"

Yesung kembali memejamkan matanya beberapa saat, mencoba menghilangkan rasa pusing di kepalanya. Ia lalu berusaha bangkit seraya mengambil kura-kuranya, kemudian beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

"Mianhae," ucap Yesung pelan.

Namun sepertinya anak-anak tadi belum puas hanya dengan melihat hidung Yesung mengeluarkan darah. Tiba-tiba namja berambut ikal tadi merebut kura-kura Yesung, membuat namja berwajah manis itu tersentak.

"Cho Kyuhyun! Kembalikan kura-kuraku!" seru Yesung seraya mencoba merebut kura-kuranya dari tangan namja yang ia panggil 'Cho Kyuhyun' tersebut.

"Cih! Dan sekarang kau berani berteriak padaku, huh?" Kyuhyun tertawa sinis, "Lihat, teman-teman! Yesung sudah semakin sombong sekarang!" serunya lagi yang kemudian langsung disambut tawa ketiga temannya.

"Aku tidak peduli padamu! Kembalikan kura-kuraku!" seru Yesung semakin emosi.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya, "Memang apa bagusnya kura-kura ini? Dia terlihat sangat menjijikkan,"

Bugh!

Yesung melayangkan pukulan di wajah Kyuhyun dengan cukup keras, membuat namja bermata hazel itu tersentak. Kekuatan Yesung memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan kekuatan Kyuhyun, oleh karena itulah ia tidak bisa dengan mudah membuat Kyuhyun jatuh. Dan mungkin karena itu juga ia sering menjadi objek pem-bully -an anak-anak yang tinggal di panti asuhan khusus itu. Tubuh kecil, lemah, wajah manis, dan pendiam sepertinya sudah menjadi alasan yang cukup untuk anak-anak di sana mengerjai Yesung habis-habisan.

Kyuhyun mengusap darah di sudut bibirnya lalu menatap Yesung tajam.

"Kau berani memukulku, huh?" seru Kyuhyun marah.

"Kembalikan kura-kuraku!" sahut Yesung tidak peduli.

Kyuhyun semakin marah. Ia langsung mengepalkan tangannya dan memukul wajah Yesung.

"Kau ingin kura-kura menjijikkan ini, huh? Ambil!" seru Kyuhyun lalu melempar kura-kura milik Yesung ke dalam danau di samping mereka.

Yesung yang masih tersungkur di tanah langsung melebarkan matanya begitu melihat kura-kuranya masuk ke dalam danau. Tanpa pikir panjang, ia langsung bangkit dan melompat ke dalam danau itu, membuat keempat namja tadi membelalakkan matanya.

"Yah! Kyu-ah, Yesung tidak bisa berenang!"

"Bagaimana kalau dia mati? Umma pasti akan menghukum kita?!"

Kyuhyun terlihat panik. Kedua temannya itu benar. Yesung adalah anak kesayangan Sang Umma. Bukan tidak mungkin Sang Umma akan membunuhnya jika terjadi sesuatu yang buruk pada Yesung.

Kyuhyun dan teman-temannya masih terlihat bingung ketika tiba-tiba seorang namja terlihat berlari dari kejuahan dan langsung melompat ke dalam danau. Cukup lama sampai kemudian namja itu kembali muncul dengan membawa Yesung yang sepertinya pingsan di tangannya.

"Lebih baik kita lari sebelum Umma melihat kita!" seru namja berpipi tirus yang berdiri di sebelah Kyuhyun.

"Kau benar! Ayo kita lari!" sahut dua namja yang lainnya. Mereka pun kemudian lari meninggalkan tempat itu dengan menarik tangan Kyuhyun.

Namja tadi mengangkat tubuh Yesung dan membawanya ke tepian danau. Ia membaringkan tubuh Yesung di atas rerumputan lalu menepuk-nepuk pipi namja manis itu, mencoba membuatnya bangun.

"Hey! Bangun! Kau tidak apa-apa, kan? Hey!" namja itu berseru seraya terus menepuk pipi Yesung. Merasa tidak segera mendapatkan respon, ia mencoba menekan dada Yesung dengan kedua telapak tangannya, namun si namja manis tetap tidak memberikan reaksi apapun. Akhirnya ia kembali mengangkat tubuh Yesung dan membawanya ke panti asuhan.

Seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di depan panti asuhan tampak terkejut begitu melihat namja tadi berlari dengan membawa Yesung yang pingsan di tangannya.

"Siwon-sshi, apa yang terjadi dengan Yesung? Kenapa dia bisa seperti ini?" wanita itu bertanya panik.

"Tadi aku melihatnya melompat ke dalam danau, Mrs. Lee. Sebaiknya kita segera memanggil dokter!" jawab namja yang dipanggil Siwon tadi.

"Aniya, kita bawa Yesung ke rumah sakit!"

Siwon sedikit mengerutkan keningnya, namun kemudian ia mengangguk dan membawa Yesung masuk ke mobilnya yang terparkir di halaman panti asuhan. Mrs. Lee berlari menyusul di belakangnya. Mereka kemudian melesat meninggalkan tempat itu.

Kyuhyun dan teman-temannya yang sedari tadi mengintip dari kejauhan langsung menghela napas lega begitu mendengar Siwon tidak mengadukan mereka.

"Haiz! Dasar anak manja! Pingsan begitu saja dibawa ke rumah sakit,"

"Ayo kita main lagi!" seru namja berpipi tirus tadi yang kemudian langsung disambut anggukan oleh kedua temannya.

"Kau kenapa, Kyu?" tanya namja tadi melihat Kyuhyun masih terpaku di tempatnya seraya memandang mobil Siwon yang mulai menghilang di balik pintu gerbang.

Kyuhyun tersentak, "Ah uhm, aku tidak apa-apa. Ayo main lagi!" sahutnya seraya mendorong ketiga temannya kembali ke lapangan.

.

.

~ 예 원 ~

.

.

Sekitar 30 menit kemudian, Siwon dan Mrs. Lee tiba di rumah sakit yang terletak paling dekat dari panti asuhan tadi. Siwon langsung mengangkat tubuh Yesung dan membawanya masuk ke dalam rumah sakit sementara Mrs. Lee berlari dengan wajah panik di belakangnya. Dengan bantuan para perawat, mereka membawa Yesung masuk ke dalam ruang ICU.

"Maaf, kalian silahkan menunggu di luar," ujar seorang perawat ketika Siwon dan Mrs. Lee hendak ikut masuk ke dalam ruang ICU.

"Baik, suster," jawab Siwon yang kemudian langsung menuntun Mrs. Lee untuk duduk di kursi tunggu.

"Tenang, Mrs. Lee. Dia pasti akan baik-baik saja," Siwon berujar, mencoba untuk membuat wanita berusia 45 tahun itu sedikit lebih tenang.

"Yesung sakit, Siwon-sshi. Aku tidak mungkin bisa tenang," jawab Mrs. Lee masih dengan nada cemas.

Siwon mengangkat alisnya, "Sakit?"

"Ne, Yesung divonis menderita kanker tulang belakang sekitar 6 bulan yang lalu. Hal seperti ini saja bisa sangat berbahaya untuknya,"

Siwon melebarkan matanya. Ia memang baru pertama kali bertemu Yesung, bahkan ia baru tahu nama namja yang baru saja ditolongnya itu. Namun mengetahui jika namja yang menurutnya masih sangat muda itu menderita penyakit yang cukup berbahaya sedikit membuatnya terkejut.

Isakan Mrs. Lee menyadarkan Siwon dari lamunannya. Ia langsung meraih tubuh Mrs. Lee dan memeluknya.

"Yesung pasti bisa melewati semuanya, Mrs. Lee. Kita berdoa yang terbaik untuknya,"

Mrs. Lee hanya menjawab ucapan Siwon dengan anggukan pelan.

Tiba-tiba pintu ruang ICU itu terbuka. Seorang dokter dengan tag name bertuliskan 'Dr. Tan' di dada kirinya keluar dari ruangan itu, yang kemudian langsung disambut oleh berbagai pertanyaan dari Mrs. Lee.

"Keadaan Yesung cukup buruk, Mrs. Lee. Ada masalah dengan tulang belakangnya. Sepertinya Yesung harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari. Silahkan ke ruanganku 15 menit lagi," ujar Dr. Tan sebelum kemudian meninggalkan Mrs. Lee dan Siwon di depan ruang ICU.

Mrs. Lee langsung kembali menangis di dalam pelukan Siwon.

"Bagaimana ini, Siwon-sshi? Aku tidak memiliki uang lagi untuk membiayai perawatan Yesung," isaknya. Rasa bersalah terdengar begitu kentara dari suaranya yang gemetar.

"Anda tidak perlu mengkhawatirkan soal biaya, Mrs. Lee. Aku yang akan menanggung semua biaya perawatan Yesung," ujar Siwon seraya mengusap punggung Mrs. Lee.

Mrs. Lee mengangkat kepalanya, "Ta-tapi—"

Siwon tersenyum, "Aku akan menjadi donatur di panti asuhan anda, bukan?"

Mrs. Lee ikut tersenyum lalu kembali memeluk Siwon, "Terima kasih, Siwon-sshi. Terima kasih," ucapnya masih dengan sedikit terisak.

.

.

~ 예 원 ~

.

.

"Yesung dibawa ke panti asuhan itu sekitar 3 tahun yang lalu bersama 5 anak lainnya. Sebelumnya mereka adalah anak-anak jalanan yang terkena pembersihan. Ya, meskipun usia mereka saat itu sudah 16 tahun, tetapi mereka tetap terhitung sebagai anak terlantar. Maka dari itu mereka dibawa ke panti asuhan khusus,"

Siwon mengalihkan tatapannya dari Mrs. Lee pada sosok Yesung yang baru saja dipindahkan ke ruang rawat satu jam yang lalu. 3 tahun yang lalu Yesung berusia 16 tahun, itu berarti sekarang ia berusia 19 tahun. Tadinya Siwon mengira namja manis itu baru berusia sekitar 15 tahun karena wajahnya yang sangat imut.

"Yesung berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Dia selalu menyendiri sejak tinggal di panti asuhan. Dia jarang menjawab orang-orang yang mengajaknya bicara. Itulah kenapa akhirnya teman-temannya di panti asuhan tidak menyukai Yesung dan menganggap Yesung sombong. Bahkan mereka tidak jarang mem-bully Yesung. Tetapi Yesung tidak pernah melawannya," ujar Mrs. Lee melanjutkan ceritanya.

"Tetapi tadi aku melihat Yesung memukul temannya sebelum kemudian dia melompat ke danau," Siwon mengangkat alisnya.

Mrs. Lee terlihat sedikit terkejut, "Benarkah? Yesung tidak pernah melakukan itu sebelumnya. Apa yang dilakukan anak-anak itu sampai membuat Yesung marah?"

Siwon terlihat berpikir sebentar, "Kalau tidak salah, aku tadi melihat seorang namja membuang kura-kura ke danau. Apa mungkin itu yang membuat Yesung sampai memukul temannya?"

Mrs. Lee semakin melebarkan matanya, "Anak-anak itu membuang kura-kura Yesung ke danau?"

Siwon mengangguk.

Mrs. Lee menghela napas, "Pantas saja Yesung marah. Dia sangat menyayangi kura-kura itu. Aku tidak tahu bagaimana reaksi Yesung kalau bangun nanti dan mengetahui kura-kuranya hilang," ucapnya sedih.

"Apa tidak bisa membeli kura-kura yang baru?" Tanya Siwon.

Mrs. Lee menggeleng, "Kura-kura itu dibawa Yesung 3 tahun yang lalu saat datang ke panti asuhan. Sepertinya kura-kura itu pemberian seseorang yang sangat berharga untuk Yesung,"

Siwon mengangguk mengerti, masih tanpa mengalihkan obsidian-nya dari sosok namja yang saat ini terbaring lemah di sampingnya. Ada sesuatu yang aneh di dalam dadanya -yang ia sendiri tidak tahu itu apa- melihat kondisi Yesung seperti ini. Rasa.. sakit, mungkin? Atau kasihan? Atau merasa bersalah karena tidak membantu Yesung sejak awal saat ia melihat Yesung terkena bola?

.

.

~ 예 원 ~

.

.

Pagi itu Mrs. Lee merasakan jemari Yesung yang berada di dalam genggamannya bergerak-gerak kecil. Namun cukup kuat untuk membuatnya terbangun, karena ia memang tidak bisa tidur dengan tenang memikirkan keadaan Yesung.

Yesung terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali, sebelum kemudian ia menatap sekelilingnya dengan pandangan bingung. Sampai akhirnya ia mendesah pelan begitu menyadari bahwa kini ia berada di rumah sakit.

"Yesung-ah.." panggil Mrs. Lee membuat Yesung menatapnya.

Yesung tersenyum samar pada Sang Umma, "Maaf, Umma. Sepertinya aku menyusahkan Umma lagi," ujarnya dengan suara pelan.

Mrs. Lee mengusap tangan Yesung lembut, "Aniya, Yesung-ah. Jangan bicara seperti itu. Kau adalah tanggung jawab Umma,"

"Aku tahu Umma menyayangiku, tetapi sebaiknya Umma menyimpan uang Umma untuk kebutuhan yang lain. Jangan pernah membawaku ke rumah sakit apapun yang terjadi padaku. Ini hanya akan membuang-buang uang Umma,"

"Berhenti memikirkan hal itu, Yesung-ah. Sekarang yang paling penting adalah kau harus segera sembuh. Biaya perawatanmu sudah ditanggung oleh donatur baru panti asuhan kita," ucap Mrs. Lee masih dengan mengusap tangan Yesung.

"Seharusnya tetap tidak perlu, Umma. Uang dari donatur itu lebih baik untuk kebutuhan yang lain juga. Jangan membuang-buang uang untukku. Cepat atahu lambat aku juga akan mati, jadi tidak perlu memikirkan aku,"

Mrs. Lee hanya menghela napas. Ia sudah terlalu akrab dengan sifat Yesung yang begitu keras kepala sejak namja manis itu tinggal di panti asuhan 3 tahun yang lalu.

"Sudahlah, Yesung-ah. Lebih baik kau istirahat agar kau cepat sembuh. Lagipula Choi Siwon sendiri yang menawarkan untuk membiayai semua biaya perawatanmu," Ujar Mrs. Lee seraya tersenyum.

Yesung langsung menatap Mrs. Lee terkejut, "Nugu?"

Mrs. Lee mengangkat alisnya melihat reaksi Yesung. Ia baru saja membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Yesung, namun terinterupsi oleh suara pintu yang terbuka.

Yesung dan Mrs. Lee menoleh ke arah pintu dan menemukan Siwon berdiri di sana dengan membawa beberapa plastic bag di tangannya.

Yesung semakin melebarkan matanya, "Si-Siwon hyung.." ucapnya pelan.

Mrs. Lee tersenyum melihat kedatangan Siwon, "Siwon-sshi, anda masih di sini?"

Siwon menutup pintu kamar rawat Yesung lalu menghampiri bed tempat Yesung berbaring, "Aku membawakan makanan untuk anda, Mrs. Lee," ujarnya seraya tersenyum, "Ah, Yesung sudah bangun?"

Mrs. Lee kembali tersenyum, "Yesung baru saja bangun, Siwon-sshi. Maaf merepotkan anda,"

"Yesung, kau baik-baik saja? Kenapa melihatku seperti itu? Apa ada yang salah denganku?" tanya Siwon yang sepertinya menyadari bahwa Yesung menatapnya dengan ekspresi terkejut.

"Eh? Ada apa, Yesung-ah? Apa ada yang sakit?" Mrs. Lee bertanya cemas.

Yesung tidak segera menjawab dan terus menatap Siwon untuk beberapa saat. Namun kemudian ia langsung menundukkan kepalanya, menyembunyikan rasa kecewa yang mungkin saja akan terlihat di kedua caramel-nya.

"Tidak apa-apa. Aku kira Siwon hyung adalah orang yang pernah aku kenal," jawab Yesung masih dengan menundukkan kepalanya.

Siwon dan Mrs. Lee langsung saling bertatapan bingung.

.

.

~ 예 원 ~

.

.

Selama satu minggu Yesung dirawat di rumah sakit, Siwon selalu datang mengunjunginya setiap hari. Bahkan terkadang Siwon menginap di rumah sakit untuk menjaga Yesung. Hal itu benar-benar membuat Mrs. Lee merasa senang. Yesung terlihat begitu bahagia setiap kali bersama Siwon. Namja manis itu bahkan tidak menanyakan kura-kuranya yang hilang. Dan yang membuat Mrs. Lee paling senang adalah, Yesung tidak memaksa untuk keluar dari rumah sakit seperti biasanya.

Sebenarnya Mrs. Lee sedikit merasa heran. Yesung bukanlah tipe orang yang mudah bergaul dan terbuka dengan orang lain. Selama 3 tahun tinggal bersama, Yesung bahkan tidak memiliki teman di panti asuhan. Yesung tidak pernah tertawa seperti ketika ia bersama Siwon. Namun Mrs. Lee tidak terlalu memikirkannya. Baginya, melihat Yesung begitu bahagia turut membuatnya merasa bahagia. Ia sangat menyanyangi Yesung meskipun namja manis itu bukan anak kandungnya.

.

.

~ 예 원 ~

.

.

Pagi itu, Siwon masuk ke dalam kamar rawat Yesung dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan air putih untuk Yesung.

Yesung langsung menyingkirkan komik yang tengah dibacanya begitu melihat Siwon masuk ke dalam kamarnya.

"Siwon hyung, kenapa kau yang membawa makanannya?" tanya Yesung seraya mengubah posisinya menjadi duduk.

Siwon tersenyum lalu duduk di samping Yesung, "Aku tadi bertemu perawat yang membawa sarapan ini untukmu di depan pintu,"

Yesung mengangguk mengerti.

"Kau mau makan sekarang?" tanya Siwon seraya mengambil mangkuk bubur tadi dari atas nampan.

Yesung mengangguk dengan cepat, "Asal kau mau menyuapiku," sjarnya sambil tersenyum lebar.

Siwon tertawa melihat tingkah Yesung yang menurutnya begitu imut. Yesung memang selalu bersikap manja padanya meskipun mereka baru saling mengenal selama satu minggu. Namun Siwon sama sekali tidak keberatan. Sejak dulu ia sangat ingin memiliki seorang dongsaeng. Dan sepertinya memiliki dongsaeng semanis Yesung adalah idaman setiap orang, bukan?

"Tadi aku bertemu dengan Dr. Tan. Dia mengatakan kau sudah bisa pulang besok," ujar Siwon seraya menyuapkan satu sendok bubur untuk Yesung.

"A-apa? Aku sudah boleh pulang?" tanya Yesung sedikit terkejut.

Siwon tersenyum dan mengangguk, "Kau pasti sangat senang, kan? Aku dengar dari Mrs. Lee kau sangat tidak menyukai rumah sakit,"

Tiba-tiba raut wajah Yesung berubah sedih membuat Siwon mengangkat alisnya bingung.

"Ada apa, Yesung-ah?" tanya Siwon khawatir.

"Kalau aku sudah keluar dari rumah sakit, apa kau akan tetap menjagaku, hyung?" Yesung bertanya dengan menatap Siwon penuh harap.

Siwon mengerutkan keningnya, "Tentu saja tidak, Yesung-ah. Aku akan kembali ke Seoul besok," jawabnya seraya tersenyum meskipun ia masih sedikit bingung dengan perubahan raut wajah Yesung yang tiba-tiba itu.

"Hyung, aku ikut bersamamu, ne? Aku tidak mau tinggal di panti asuhan itu lagi. Aku tidak suka di sana. Aku ingin ikut bersamamu." pinta Yesung seraya menggenggam tangan Siwon.

Siwon menatap Yesung semakin tidak mengerti, "Aku tidak bisa, Yesung-ah. Aku—"

"Aku mohon, hyung. Aku tidak mau berpisah denganmu. Aku mencintaimu, hyung,"

Siwon melebarkan matanya, "Kau apa?"

"Aku mencintaimu, Siwon hyung. Aku ingin ikut bersamamu. Aku mohon ijinkan aku tinggal bersamamu.."

"Yesung-ah, ka-kau gay?"

"Ya, aku gay dan aku mencintaimu, hyung. Aku mohon ijinkan aku ikut bersamamu.."

Tiba-tiba Siwon menyentakkan tangan Yesung dengan kasar membuat Yesung terkejut. Yesung menatap Siwon dengan mata melebar dan bibir mulai gemetar. Ada luka yang samar terlihat dari kedua bola caramel itu.

"Aku bukan gay, Yesung-ah! Jadi aku mohon jangan mencintaiku karena aku tidak mungkin bisa membalas perasaanmu! Aku tidak bisa membawamu bersamaku," Jawab Siwon dengan suara keras. Yesung tidak pernah melihat Siwon sekasar ini sebelumnya.

"Aku benci gay!" ujar Siwon lagi membuat hati Yesung mencelos sakit. Air mata yang sedari tadi menggenang di kedua pelupuk caramel-nya kini mulai membuat jalannya membasahi kedua pipi chubby itu.

"Hyung, aku mohon.." pinta Yesung kini dengan terisak. Ia mencoba meraih tangan Siwon namun Siwon kembali menyentakkannya dengan kasar hingga membuat jarum infus di tangan Yesung terlepas.

"Akh!" Yesung memekik kesakitan. Darah mulai terlihat mengalir dari bekas jarum infus yang terlepas dengan kasar tadi.

Siwon terlihat bingung dan panik. Ia tidak bermaksud membuat Yesung terluka seperti itu. Namun mengetahui jika Yesung adalah seorang gay benar-benar membuatnya terkejut. Selama ini ia pikir Yesung hanya menganggapnya sebagai seorang 'hyung' seperti ia yang hanya menganggap Yesung seorang 'dongsaeng'. Tidak ada perasaan yang lebih dari itu.

Siwon mengusap rambutnya dengan kasar. Ia menekan tombol merah di atas tempat tidur Yesung untuk memanggil dokter.

"Aku tidak bisa, Yesung-ah. Maafkan aku.." ucap Siwon lalu berlari keluar dari ruangan itu.

Yesung yang mengetahui Siwon berniat meninggalkannnya pun langsung melompat turun dari tempat tidurnya dan mengejar Siwon.

"Siwon hyung! Jangan tinggalkan aku, hyung!" seru Yesung dengan suara gemetar. Air matanya terus mengalir deras membasahi kedua pipinya. Ia tidak mempedulikan puluhan orang di koridor rumah sakit yang menatapnya aneh. Yang ia tahu hanya ia tidak boleh kehilangan Siwon.

Mata Yesung melebar begitu melihat Siwon masuk ke dalam lift. Ia mempercepat langkahnya untuk mengejar Siwon. Namun sayang, pintu lift itu tertutup tepat beberapa meter sebelum ia meraihnya.

Namun Yesung tidak kehilangan akal. Ia langsung berbalik dan berlari menuruni tangga. Tetapi sepertinya keberuntungan masih enggan berpihak padanya. Ia terpeleset dan jatuh dari tangga membuat ia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya terutama bagian punggung.

Air mata Yesung mengalir semakin deras. Ia berusaha bangkit dengan berpegangan pada dinding di sampingnya lalu kembali berlari tanpa menhiraukan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Yesung berlari keluar dari gedung rumah sakit dan menemukan Siwon masih berada di halaman parkir. Ia mengumpulkan seluruh kekuatannya yang masih tersisa dan berlari secepat mungkin menghampiri Siwon sebelum ia kehilangan namja bermata obsidian itu lagi.

Yesung jatuh berlutut dengan memeluk kaki Siwon membuat gerakan tangan Siwon yang baru saja akan membuka pintu mobilnya terhenti.

"Yah! Apa yang kau lakukan, Yesung-ah?!" seru Siwon terkejut.

"Aku mohon, hyung. Ijinkan aku ikut bersamamu hiks.. aku tidak mau kembali ke panti asuhan.." isak Yesung masih tanpa melepaskan kaki Siwon.

Siwon menatap panik sekelilingnya. Semua orang yang ada di halaman rumah sakit menatap aneh kearahnya. Tsk, siapa yang tidak akan heran melihat posisi mereka saat ini? Apalagi ditambah dengan keadaan Yesung yang benar-benar kacau.

"Yesung-ah, jangan seperti ini! Semua orang melihat kita.." bisik Siwon seraya menarik Yesung bangkit, namun namja manis itu masih tetap tidak mau beranjak.

"Aku mohon, hyung.. hiks.."

"Aku tidak bisa, Yesung-ah. Aku mohon jangan seperti ini!"

Yesung memeluk kaki Siwon semakin erat, "Aku akan melakukan apapun untukmu, hyung. Ak-aku mohon ijinkan aku tinggal bersamamu hiks.. aku.. aku akan segera mati, hyung. Mungkin hidupku hanya tinggal beberapa bulan lagi. Aku mohon ijinkan aku ikut bersamamu hiks.." isak Yesung semakin keras.

Siwon berdecak. Ia mendorong tubuh Yesung dengan sekuat tenaga membuat Yesung melepaskan kakinya dan jatuh terjengkang ke belakang.

"Argh!" Yesung mengerang pelan. Ia benar-benar tidak bisa merasakan tubuhnya lagi sekarang. Air matanya mengalir semakin deras. Bukan menangisi rasa sakit yang mulai menginvasi sekujur tubuhnya, melainkan rasa sakit karena diperlakukan dengan begitu kasar oleh orang yang sangat dicintainya.

Yesung memejamkan matanya erat. Hatinya semakin sakit begitu mendengar suara mobil Siwon menjauh dari tempat itu. Siwon benar-benar meninggalkannya dan ia sama sekali tidak memiliki kekuatan lagi untuk mengejarnya. Ia tidak memiliki harapan lagi.

Cukup lama Yesung berbaring di sana dengan mata terpejam. Ia menyentakkan tangan orang-orang yang mencoba untuk menolongnya. Sampai akhirnya, ia kembali mendengar suara baritone itu memanggil namanya.

"Yesung.."

Yesung membuka matanya perlahan dan menemukan Siwon berlutut di sampingnya. Ia tersenyum samar meski ia tahu Siwon kembali hanya karena mengasihaninya, bukan karena mencintainya. Hal terakhir yang ia rasakan adalah Siwon mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk ke dalam gedung rumah sakit sebelum semuanya menjadi gelap.

.

.

~ 예 원 ~

.

.

"Aku mohon, Siwon-sshi, ijinkan Yesung ikut bersamamu. Aku.. aku tidak tega melihat Yesung seperti ini.." pinta Mrs. Lee dengan terisak.

Siwon mengusap rambutnya frustasi, "Aku tidak bisa, Mrs. Lee. Kalau aku mengijinkan Yesung ikut bersamaku, itu sama artinya dengan aku memberi harapan untuk Yesung. Aku tidak akan bisa mencintai Yesung seperti Yesung mencintaiku. Aku sudah mencintai seorang yeoja, Mrs. Lee. Maafkan aku.."

"Aku mohon, Siwon-sshi.. aku berjanji ini tidak untuk waktu yang lama. Yesung tidak memiliki keinginan untuk sembuh.. biarkan dia menghabiskan sisa hidupnya bersamamu.."

Siwon menghela napas berat. Ini benar-benar pilihan yang sulit untuknya. Ia tidak mau memberikan harapan untuk Yesung karena ia yakin ia tidak akan pernah bisa membalas perasaan Yesung. Ia bukan seorang gay. Dan lagi, ia benar-benar sudah memiliki seorang yeoja yang dicintainya.

.

.

~ 예 원 ~

.

.

Siwon masuk ke dalam kamar rawat Yesung dan menemukan namja beriris caramel itu sepertinya baru saja terbangun. Perban terlihat menghiasi wajah dan tangannya untuk menutupi luka akibat ia terjatuh dari tangga kemarin.

Yesung tersenyum tipis melihat Siwon memasuki ruang rawatnya. Kemarin ia sempat berpikir bahwa ia telah benar-benar kehilangan Siwon. Namun ternyata Siwon kembali, meskipun bukan dengan alasan yang ia harapkan.

"Baiklah, aku akan membawamu ke Seoul bersamaku," ujar Siwon tanpa ekspresi yang jelas, membuat senyuman Yesung semakin melebar.

Yesung langsung bangkit dan memeluk Siwon erat tanpa menghiraukan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

"Terima kasih, hyung. Aku berjanji aku tidak akan menyulitkanmu.. terima kasih.." ucap Yesung senang.

Siwon hanya terdiam dan tidak membalas pelukan Yesung.

'Aku tidak akan bisa mencintaimu, Yesung-ah. Aku akan membuatmu menyesal karena telah mencintaiku dan akhirnya kau akan pergi meninggalkan aku tanpa aku memintanya,'

'Aku tidak akan pernah melepaskanmu lagi, Siwon hyung. Aku akan membuatmu menyadari bahwa kau masih mencintaiku. Aku pastikan kau akan mengatakan kau mencintaiku sebelum aku mati,'

.


To Be Continued~~


.

Anyeong ^^

Aku datang lagi bawa prolog (yang sebenernya saya sendiri ngga yakin ini bisa disebut prolog) untuk "sinetron striping" terbaru XD

Ini FF Yewon ke 17 loh~ XD #plakk

Ini terlalu pendek untuk disebut chapter 1 dan terlalu panjang untuk disebut prolog, jadi anggep aja ini cuma pengenalan cast dan konflik ^^

Masih datar-datar aja, kan?

Ngga papa lah, masa baru chapter pertama aja udah bikin nangis dan bikin reader ngutuk2 author? kan jahat banget :3 #plakk XD

Ide awal FF ini berasal dari My beloved unnie aka SitiiAmiinah CloudsSiwonelf XD

Idenya cuma buat oneshot, tapi ternyata imajinasiku yang katanya sinetron indo banget itu punya jalan pikirannya sendiri XD

FF ini udah sampe beberapa chapter di fb, tapi kemarin aku sempat memutuskan buat discontinued

Tapi karena desakan dari si magnae Lala sama permintaan Nierin umma, akhirnya aku berencana lanjutin FF ini lagi, tapi bukan di fb, melainkan di ffn

Jadi untuk sementara ini aku akan post beberapa chapter di sini, sebelum nantinya aku lanjutin lagi ceritanya, sekalian nunggu Tell Me A Lie tamat XD

Gomawo buat yang sudah baca ^^