Disclaimer : All Character belong to Masashi Kishimoto

Story by me

Tittle : Konoha Academy

Genre : Fantasy, Adventure, Romance, Tragedy.

Rate : K+

Pairing : NaruSaku, etc.

Warning : AU, OOC, gaje, abal, minim deskriptif, typo(s), etc.

.

.

Summarry: Uzumaki Naruto yang harus pindah ke sekolah khusus untuk anak-anak 'jenius' di sebuah desa bernama Konoha terpaksa meninggalkan ibunya sendirian. Konoha Academy adalah sekolah tempat anak-anak yang memiliki kemampuan 'special', dan petualangan baru pun di mulai. Di sana banyak hal menarik yang terjadi (fic ini terinspirasi dari Anime/Manga 'Alice Academy')

.

.

Don't like? Don't read! Don't flame too!

.

.

PROLOG

.

.

Pengenalan Character :

.

.

Chara with special ability ('Green/Blue/Red') ;

Naruto Uzumaki (Ability 'Wind')

Sakura Haruno (Ability 'Illusion')

Shikamaru Nara (Ability 'Shadow Manipulation')

Ino Yamanaka (Ability 'Flowers')

Sasuke Uchiha (Ability 'Fire')

Karin Uzumaki (Ability 'Healing')

Sabaku no Gaara (Ability 'Sand')

Shion (Ability 'Ice')

Hyuuga Neji (Ability 'Psikis'/ pengendali pikiran)

Hyuuga Hinata (Ability 'Plants')

Kiba Inuzuka (Ability 'Animal Transpormation')

Tenten (Ability 'Gun')

Sai (Ability 'Magic Drawing')

Rock Lee (Ability 'Taijutsu')

Shino Aburame (Ability 'Insect')

Chouzi Akimichi (Ability 'Body Manipulation')

Sabaku no Temari (Ability 'Membaca Aura atau Kemampuan musuh')

Sabaku no Kankurou (Ability 'Magic doll')

etc.

.

.

.

Sensei (Potential Ability Class 'Silver') ;

Uchiha Itachi (Ability 'Fire and Illusion')

Hatake Kakashi (Ability 'Lighting and Water')

Yamato (Ability 'Earth and Water')

Asuma Sarutobi (Ability 'Fire and Wind')

Kurenai Yuuhi (Ability 'Illusion and Membaca pikiran')

Maito Guy (Ability 'Taijutsu and Membaca Aura')

Shizune (Ability 'Healing and Poison')

Umino Iruka (Ability 'Plants and Water')

Hana Inuzuka (Ability 'Animal Transportation and Gun')

.

.

Petinggi dan Mantan petinggi Konoha Academy (The King of Ability 'Gold') ;

Hashirama Senju (Ability 'Earth, Water, and Healing')

Tobirama Senju (Ability 'Water, Lighting, and Time-travelling')

Hiruzen Sarutobi (Ability 'Fire, Earth, and Sight')

Minato Namikaze (Ability 'Wind, Time-travelling, and Fuinjutsu')

Tsunade Senju (Ability 'Earth, Healing, and Taijutsu')

Jiraya (Ability 'Feromon Frog, Wind, and Doppelganger')

Orochimaru (Ability 'Chemistry, Invention, and Feromon Snake')

Danzo Shimura (Ability 'Earth, Dissolving, and Poison')

Hiasi Hyuuga (Ability 'Plants and Psikis')

Fugaku Uchiha (Ability 'Fire and Sight')

.

.

Other Cast :

Kushina Uzumaki

Mikoto Uchiha

Mebuki Haruno

Yamanaka Inoe (gomen, author ga tahu nama ibunya Ino. Ada yang tahu?)

Yoshino Nara

.

.

.

Aku tidak akan memaafkanmu jika kau menurunkan ability berbahaya itu pada Naru-chan, Minato-kun. Kumohon Kami-sama, jangan buat puteraku meninggalkanku seperti suamiku yang meninggalkanku. Aku tidak sanggup lagi kehilangan seseorang yang berharga dan sangat aku sayangi—Kushina Uzumaki—

.

.

.

"Kaa-chan...hikz...hikz...Kaa-chan," seorang anak kecil berusia 5 tahun berhambur ke dalam pelukkan ibunya sambil menangis,

"Naru-chan, kenapa kau menangis?"

"Teman-teman tidak mau berteman dengan Naru. Mereka bilang Naru anak haram karena tidak punya Ayah. Kaa-chan, apa benar Naru tidak punya Tou-chan?"

Kushina semakin erat memeluk putera semata wayangnya itu. Air mata mengalir deras membasahi pipi-nya. Tentu saja ia juga merasa sangat kehilangan Minato, tetapi ia harus tegar demi puteranya. Ia mengerti, Naruto pasti sangat kesepian tetapi ia berjanji tidak akan pernah membuat anak itu kesepian jika berada di rumah. Tidak akan pernah.

"Naru-chan tentu saja kau juga punya ayah, kalau tidak...kau tidak mungkin bisa terlahir ke dunia ini!"

"Kalau begitu di mana Tou-chan Naru?" tanya Naruto kecil sambil menatap Kushina dengan wajah innocent-nya,

"Di Surga."

"Nande? Kenapa Tou-chan pergi sendirian ke Surga? Kenapa dia tidak mengajak kita, Kaa-chan?"

"...karena belum saatnya kita berdua menyusulnya kesana?"

"Nande?"

Kushina menghela nafas panjang, lalu mengambil sebuah frame foto dari laci meja lampu di samping tempat tidurnya. Dalam frame itu ada foto seorang wanita cantik dengan rambut merah bermata violet sambil tersenyum bahagia dan membentuk tanda 'V' dengan tangan kanannya. Di sampingnya berdiri seorang pria tampan dan gagah berambut blonde dan bermata sapphire sambil menggendong seorang bayi yang sepertinya baru berusia satu bulan. Bayi itu sangat mirip dengan ayahnya, kecuali tiga garis kembar di kedua pipinya.

"Nah ini Tou-chan, dia sangat tampan bukan?" tanya Kushina sembari tersenyum. Naruto kecil yang penasaran segera mengambil frame itu dari tangan ibunya lalu menatap foto tersebut lekat-lekat. Senyum manis terukir di bibir mungilnya, membuat Kushina gemas dan nyaris mencubit kedua pipi chubby puteranya itu.

"Hai, Tou-chan sangat tampan dan sepertinya dia orang yang hebat!"

"Benar. Dia memang orang hebat, Naru-chan."

"Apa suatu saat nanti, Naru bisa sehebat Tou-chan?"

Deg. Kushina kembali meneteskan air mata. Hatinya serasa diiris sembilu. Tidak. Ia ingin Naru-nya seperti dirinya yang hanya manusia biasa, bukan seorang 'Angel' seperti suaminya. Biarpun Naru-nya termasuk kaum Mid-Angel karena dia terlahir dari hubungan pernikahannya dengan Minato, ia tidak ingin putera semata wayangnya itu menjadi anak yang 'special' karena itu berarti ia harus berpisah dalam waktu yang lama dengan Naru-nya.

"Kaa-chan?" Naruto kecil menatap ibunya dengan mata biru-nya yang bulat sembari menghapus air mata di pipi sang ibu dengan tangan mungilnya.

"Tidak. Kumohon jangan Naru-chan! Kau tidak boleh meninggalkan Kaa-chan sendirian! Tidak boleh!" ujar Kushina, Naruto kecil hanya memiringkan kepalanya tanda tidak mengerti. Lagi. Lagi-lagi Kushina begitu erat memeluk Naruto. Seakan-akan tidak ingin kehilangan anak itu.

oooOOcherryblossomOOooo

.

.

.

Sebelas tahun kemudian...

"Okaa-san, bagaimana ini? Ada sesuatu yang aneh terjadi padaku!" ucap seorang gadis bersurai pink dan beriris emerald dengan nada panik,

"Apa maksudmu Sakura?"

"Begini..." gadis belia bernama Sakura itu pun menceritakan semua yang telah terjadi,

.

.

Oo Flashback On oO

"Sakura gomen. Aku harus meninggalkanmu. Ibuku dipindah tugaskan, jadi aku harus pindah sekolah!" ucap seorang gadis berambut pirang dan beriris aquamarine dengan nada menyesal,

"NANI? Doushite? Setelah Shikamaru, sekarang kau yang akan pindah sekolah? Kalian jahat!" bentak Sakura dengan mata berkaca-kaca,

"Sakura, gomennasai!" tambah gadis itu, dia sudah mengeluarkan air mata.

"Baiklah. Pergi saja, Ino! Aku tidak butuh teman!" tegas Sakura yang langsung berlari meninggalkan Ino sendirian,

"SAKURA! AKU MOHON MENGERTILAH! AKU JUGA TIDAK INGIN, TAPI AKU HARUS!" teriak Ino, tetapi percuma gadis itu sudah menghilang dari pandangannya.

"Kau tidak mengerti Sakura. Aku ini berbahaya. Jika aku tetap di sini, aku bisa melukai orang-orang yang aku sayangi. Kau pikir aku mau menjadi orang yang tidak normal seperti ayahku? Aku tidak mau Sakura, karena aku ingin menjadi sahabatmu selamanya!" kata Ino yang tentu saja hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

oooOOcherryblossomOOooo

.

.

.

"Kau dan Shikamaru sama saja. Kalian semua menyebalkan. Rasanya aku ingin menghilang ke dasar bumi!" bentak Sakura, tiba-tiba saja wilayah di sekitarnya menjadi gelap,

"Aaww, panas!" gumam Sakura saat merasakan kakinya menginjak sesuatu yang panas,

Seketika itu juga gadis itu terbelalak kaget. Di mana ini? Kenapa gelap sekali? Terlebih lagi di sekitarnya hanya ada tanah lembab dan magma yang membuat badannya menjadi gerah.

"Huaa...Huaa...Kaa-san!" terdengar suara seorang anak kecil berusia sekitar 5 tahun menangis dengan sangat keras. Sakura semakin kaget. Ia pun segera menghampiri anak perempuan berambut merah dengan kuncir satu itu dan memeluknya dengan erat. Sejujurnya ia sendiri juga sangat takut karena berada di tempat yang asing.

"Haruno Sakura, tenanglah! Konsentrasi dan kembalilah ke duniamu!" terdengar suara berat seorang pemuda di telinganya. Ia juga bisa merasakan sentuhan orang yang tidak terlihat itu di bahunya.

"Ba-bagaimana caranya?"

"Hilangkan kemarahanmu!"

Sakura mengangguk mengerti. Ia pun segera membuang semua kekesalan dan kemarahannya pada Ino dan Shikamaru. Sesaat kemudian ia sudah kembali ke dunia asalnya. Taman tempatnya tadi duduk. Anak kecil dalam gendongannya pun segera melepaskan diri darinya lalu berlari menuju seorang wanita yang dari jauh tampak sedang gelisah mencari sesuatu.

"Mina dari mana saja kamu?"

"Kaa-san, hikz...hikz...aku takut!"

"Nande?"

"Kakak itu membawaku ke tempat yang aneh," jawab Mina sambil menunjuk Sakura. Shiseru nampak bingung dengan jawaban anak asuhnya itu.

"Mina, tidak mungkin kakak itu membawamu ke tempat yang aneh! Sepertinya kau kelelahan, kita pulang saja ya? Leo pasti sudah menunggumu!" ujar Shiseru yang kemudian menggendong Mina, lalu pergi dari taman.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi?" tanya Sakura masih kebingungan,

"Kau semakin berbahaya. Kurasa kau harus pindah ke Konoha Academy secepatnya, sebelum kau membahayakan orang lain lagi!" ujar seseorang. Sakura ingat suara itu. Itu adalah suara yang di dengarnya tadi, saat ia berada di dasar bumi seperti yang di pikirkannya sebelumnya.

Sakura menoleh ke belakang. Di belakangnya berdirilah seorang pemuda berkulit putih pucat dengan rambut pendek berwarna hitam dan mata onyx sembari menatapnya tanpa ekspresi. Pemuda itu memakai setelan serba hitam dengan pin berwarna 'merah' di kerah bagian kiri kemejanya.

"Konoha Academy? Apa maksudmu?" tanya Sakura,

"Itu adalah tempat dimana anak-anak yang memiliki kemampuan 'special' seperti dirimu belajar mengendalikan kekuatannya dan mengembangkannya dengan lebih hebat, agar kelak kalian bisa berguna bagi umat manusia..." ucap pemuda itu panjang lebar,

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti? Kau mau bilang kalau aku ini tidak normal, begitu?"

"Lebih tepatnya kau istemewa. Pikirkan baik-baik puteri dari Haruno Kizashi, kami menunggumu! Oh iya, namaku Sai...salam kenal!" ucap pemuda itu sambil tersenyum aneh.

"Ba-bagaimana kau tahu nama ayahku?"

"Ini alamat lengkap Konoha Academy. Minta izinlah pada ibumu. Aku tidak bisa berlama-lama karena masih ada urusan. Sampai jumpa!" tambah pemuda itu seraya menyerahkan sebuah kertas pada Sakura, lalu kemudian pergi meninggalkan Sakura yang masih mematung kebingungan.

Oo Flasback End oO

.

.

"Kizashi sialan! Sudah kubilang jangan menurunkan kemampuan berbahaya seperti itu pada puterinya sendiri! Hhh, ini salahku juga kenapa mau menikah dengannya?" ujar Mebuki setelah Sakura selesai bercerita, membuat Sakura semakin heran.

"Kaa-san, sebenarnya apa yang terjadi?"

"Gomen Sakura. Ini semua salah Kaa-san karena dulu telah jatuh cinta pada kaum Angel. Ayahmu memiliki kemampuan 'Ilusi' dan sialnya kau mewarisi bakatnya itu. Sakura sebenarnya Kaa-san tidak mau berpisah denganmu tetapi kau harus pindah ke sekolah itu, supaya bakatmu bisa berguna bagi orang lain...bukan malah sebaliknya. Pergilah! Setelah itu kembalilah pada Kaa-san!" ujar Mebuki sembari menggenggam kedua tangan puterinya erat-erat. Air mata meluncur jatuh membasahi wajahnya. Sakura yang sudah mengerti akhirnya ikut menangis.

oooOOcherryblossomOOooo

.

.

.

"Ini sudah setahun sejak kejadian itu, tetapi kenapa puteraku belum siuman juga?" tanya Kushina sambil terisak pelan,

"Wind adalah salah satu dari 'Nature of ability' yang langka dan berbahaya. Tipe ability ini adalah tipe yang bisa memperpendek umur penggunanya. Kushina-san, sudah tidak ada jalan lain lagi. Satu tahun yang lalu dia sudah membahayakaan orang-orang, bahkan dirinya sendiri. Izinkan dia masuk Konoha Academy!" ujar seorang gadis dengan tanda taring merah di kedua pipinya,

"Kau menyuruhku untuk berpisah dengan puteraku, Inuzuka Hana?"

"Sebagai salah satu dari keturunan murni, aku mewajibkannya Kushina-san. Lihatlah apa yang terjadi pada puteramu! Dia sampai koma karena tidak bisa mengendalikan kekuatannya sendiri. Minato-sama juga pasti ingin puteranya menjadi penyelamat dunia, bukan malah sebaliknya. Anda tidak perlu khawatir Kushina-san, karena Jiraya-sama yang merupakan sensei dari Minato-sama pasti akan selalu melindungi anda. Anda tidaklah sendirian. Anda tidak akan kesepian, karena sahabat-sahabat anda seperti Mebuki-san, dan yang lainnya juga bernasib sama seperti anda. Kalian akan saling melengkapi dan mengisi kekosongan masing-masing," ucap gadis dengan setelan serba putih dengan pin berwarna 'silver' di kerah bagian kirinya itu.

"Mereka hanya sahabatku, tetapi Naruto itu puteraku! Darah daging kami! Kau pikir...kau pikir aku tidak akan merasa kehilangan? Bagaimana kalau seandainya dia pergi selamanya seperti Minato-kun?"

"Itulah sebabnya kami akan melatihnya, agar kelak dia bisa melampaui ayahnya sendiri!" tegas Hana. Tangis Kushina semakin kencang.

"Pikirkan baik-baik Kushina-san! Jika Naruto-kun seperti ini terus bisa sangat berbahaya. Selama dia tidak bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik umurnya akan semakin berkurang. Tentu kau tidak mau puteramu berumur pendek, bukan?"

"Naruto...hikz...hikz..."

"Wind sangat langka. Di Konoha Academy, hanya salah seorang dari PAC dan dua orang TKOA yang memilikinya. Jika para pengkhianat dan monster-monster itu sampai tahu, mereka akan mengincar kekuatan langka Naruto-kun. Itulah sebabnya, nanti di Konoha Academy kami akan merahasian identitasnya yang sesungguhnya. Identitasnya sebagai putera dari mendiang Minato-sama."

Kushina tertegun. Semua yang di katakan Hana benar, seingatnya di Konoha Academy hanya Asuma Sarutobi, Minato, dan Jiraya yang memiliki 'Wind ability' tersebut. Ia juga tahu siapa yang mereka maksud para pengkhianat. Mereka adalah tiga orang petinggi Konoha yang salah satunya memiliki 'Fire, Illusion, and Sight Ability'—Madara, berasal dari Uchiha Clan—biarpun tidak semua clan Uchiha itu pengkhianat. Dua orang lainnya adalah Shimura Danzo dan Orochimaru yang berdasarkan rumor yang beredar adalah orang-orang yang telah menyebabkan kematian suaminya—Minato Namikaze—

Mungkin memang itulah cara yang terbaik untuk saat ini. Jika Naruto berada dalam pengawasan Konoha Academy, 70% dia akan aman. Terlebih lagi di sana Naruto akan dilatih hingga dia bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik, tetapi murid-murid Academy akan selalu di beri misi yang berbahaya. Melawan para monster. Itulah yang paling Kushina khawatirkan, apalagi Minato pernah bercerita bahwa di antara para monster tersebut...ada sepuluh monster yang paling kuat dan berbahaya; Shukaku atau yang lebih dikenal dengan Ichibi, Nibi, Sanbi, Yonbi, Gobi, Rokubi, Shicibi, Hachibi, Kurama atau Kyuubi, dan Juubi. Minato pernah bilang bahwa ke-sepuluh monster itu sangat sulit untuk di kalahkan, seakan-akan mereka hidup abadi di dunia ini.

"Kaa-chan..." terdengar suara yang sangat lirih,

"Dia sudah sadar," ucap Hana sambil tersenyum ke arah Naruto yang masih terbaring lemah di atas ranjang Rumah Sakit. Saat itu juga Kushina yang sejak tadi hanya melamun dengan pandangan kosong langsung memeluk puteranya itu.

"Bagaimana keadaan mereka?" tanya Naruto masih dengan suara lirih dari balik masker oksigennya,

"Mereka sudah sembuh sejak lama. Kau yang paling parah, Naruto. Lihat wajahmu begitu pucat! Tidak hanya itu kau bahkan sampai koma!" jawab Kushina sambil terisak,

"Nani?"

"...tapi biarpun begitu Kaa-chan tidak pernah menyesal karena pernah menikah dengan ayahmu, sebab Kaa-chan sangat mencintainya."

"Kaa-chan aku tidak mau seperti ini terus. Aku tidak mau menjadi orang yang berbahaya. Izinkan aku ikut dengan Hana-neesan...onegai!" mohon Naruto. Kushina memang sudah menceritakan semuanya pada Naruto sejak Naruto berusia 9 tahun, karena saat itulah Naruto mulai menyadari bahwa dirinya berbeda. Saat itu pertama kalinya dia menyadari bahwa dirinya memiliki kekuatan yang istimewa.

"...tapi Naruto..."

"Jika aku bisa mengendalikan kekuatanku sendiri. Aku bisa selalu melindungi Kaa-chan dan juga orang banyak. Kaa-chan aku janji akan giat berlatih dan menjadi murid yang berprestasi di Konoha Academy. Dengan begitu aku bisa membuat Tou-chan dan Kaa-chan bagga!" tegas Naruto sambil tersenyum pada Kushina. Kushina semakin erat memeluk Naruto dan suara tangisnya semakin kencang.

"Baiklah. Kau boleh bersekolah di sana Naruto...tapi kau hanya boleh pergi jika kau sudah sembuh. Mengerti! Kau harus cepat pulih!"

"Yosh! Arigatou, Kaa-chan!"

Hana kembali tersenyum. Akhirnya misi yang di berikan oleh Tsunade-sama pada dirinya berhasil dia penuhi. Konoha Academy bertambah satu orang murid lagi. Murid dengan salah satu dari lima elemen 'Nature of ability'. Seorang putera dari salah satu Angel Legend. Mid-Angel yang berbakat.

Kushina akhirnya sudah berhenti menangis dan bisa kembali tersenyum. Sekarang ia tengah mengusap kepala puteranya dengan lembut. Ia mungkin akan kesepian tanpa Naruto, tetapi ia tidaklah sendirian sebab Mebuki, Inoe, Yoshino, dan Mikoto juga bernasib sama seperti dirinya.

oooOOcherryblossomOOooo

.

.

.

Naruto bersama Hana memasuki sebuah gerbang besar dengan plang 'Konoha Academy'. Gerbang itu terbuka secara otomatis saat keduanya melangkah masuk. Naruto nampak terkagum-kagum karena di balik gerbang hitam berlapis emas di bagian tengahnya yang berbentuk 'Daun' itu, ternyata adalah tempat yang sangat luas. Nyaris seperti sebuah wilayah. Wilayah yang di rahasiakan tentu saja.

"Welcome to Konoha Academy!" sambut seorang wanita cantik berambut hitam bergelombang dengan iris mata rubi.

"Arigatou. Kyaa, tempat ini sangat luar biasa! Ini lebih tepat di sebut sebagai desa daripada sekolah. Aku yakin di sini pasti banyak sekali murid-murid yang hebat, bukan? Uwaahh!" seru Naruto,

Hana dan Kurenai nampak sweatdrop melihat tingkah calon murid baru yang satu ini. Ternyata dia sama cerewetnya dengan Kushina-san dulu, pikir Hana. Akhirnya mereka bertiga pun kembali berjalan menuju ruang kepala sekolah mereka yang ke-lima—Tsunade Senju—

Naruto terlihat bingung melihat seragam yang dikenakan murid-murid yang berlalu lalang di sekitar Konoha Academy. Kebanyakan dari mereka memakai seragam hitam dengan celana atau rok kotak-kotak berwarna merah dengan garis-garis putih dan hitam. Kemeja mereka berwarna putih sedangkan dasi mereka berwarna merah. Di kerah bagian kiri mereka tertempel sebuah pin yang masing-masing berbeda warna; ada yang hijau, biru, dan merah. Di lengan kanan blezer hitam tersebut ada logo Konoha Academy. Semua murid-murid itu juga memiliki Hitai atte berlambang daun. Hal yang paling membuatnya bingung adalah, sebagian kecil dari mereka memakai setelan berwarna putih yang lebih terlihat seperti jubah karena ada kupluk yang menutupi kepala mereka, tetapi pin yang mereka miliki sama seperti murid-murid yang lainnya. Ia baru sadar bahwa setelan yang mereka kenakan itu mirip dengan pakaian yang Hana kenakan, bedanya pin yang Hana miliki berwarna silver.

"Murid-murid dengan seragam hitam-merah itu adalah kaum Mid-Angel seperti dirimu, sedangkan murid-murid yang mengenakan setelan serba putih itu disebut keturunan murni. Sama seperti Hana, mereka adalah anak yang terlahir dari pernikahan sesama kaum angel," ucap Kurenai panjang lebar. Naruto mengerutkan kening, kenapa wanita cantik di samping kanannya ini seperti bisa membaca pikirannya?

"Aku memang bisa membaca pikiranmu, Naruto-kun."

"Eh?"

"Kau kaget ya? Itu adalah salah satu kemampuan yang aku miliki!"

"Oh," kata Naruto singkat.

'Mulai sekarang aku harus berhati-hati kalau berada di dekatnya. Tidak boleh memikirkan hal yang macam-macam. Menyebalkan! Kenapa ada orang dengan kempuan seperti ini, kan jadi tidak enak!'

"Aku mendengarnya lho, Naruto-kun."

'Sial!'

"Jangan mengumpat! Aku ini salah satu guru kalian lho, sama seperti Hana. Sudah seharusnya kau menghormatiku bukan?" ujar Kurenai sambil tersenyum. Naruto hanya bisa tertawa sweatdrop, sekarang Naruto baru sadar kalau ternyata...Kurenai juga memiliki pin berwarna 'silver' seperti Hana.

'Apa maksud dari pin yang berbeda warna itu, ya? Apa di sini ada pembagian pin gratis? Kalau 'iya' aku mau yang berwarna orange...'

"Pin itu adalah tanda setiap tingkatan di Konoha Academy..."

'Oops, aku lupa kalau dia bisa membaca pikiranku...jadi malu...' pikir Naruto blushing, di sampingnya Kurenai hanya tertawa kecil.

"Di Konoha Academy ada lima tingkatan; Yang pertama dengan pin berwarna 'Hijau' di sebut Basic Class. Kelas itu adalah kelas dasar yang paling berbahaya, dengan kata lain mereka semua yang berada dalam kelas itu masih belum bisa mengendalikan kekuatan mereka sendiri...sama sepertimu Naruto-kun. Kelas itu di sebut juga kelas untuk anak-anak baru,"

"Oh, begitu rupanya. Kalau yang 'Biru'?"

"Pin 'Biru' adalah tanda untuk tingkat dua, di sebut 'Dangerous Class'. Basic class yang sudah bisa mengendalikan kekuatannya sendiri akan naik ke tingkat tersebut, tetapi dalam Dangerous Class ada satu pengecualian. Biasanya anak-anak dengan salah satu 'Nature of Ability' akan langsung naik ke kelas itu,"

"Eh? Doushite? Dan apa itu 'Nature of ability' sensei?"

"Kemampuan dengan ilmu alam yang paling utama; Fire, Wind, Lighting, Water, Earth."

"Aku?" tanya Naruto sambil menunjuk dirinya sendiri,

"Ah, jadi kau memiliki salah satu dari 'Nature of Ability' Naruto-kun? Apa itu?"

"Wind..."

"Ya Tuhan, sudah lama sejak suamiku yang memiliki kemampuan tersebut. Luar biasa kemampuanmu sangat langka Naruto-kun, tetapi itu sangat berbahaya..."

"Nande?" tanya Naruto sambil menunduk,

"Tipe ability ini adalah tipe yang bisa memperpendek umur penggunanya, dan banyak diincar oleh orang-orang jahat..." cerita Kurenai,

"NANI?" Naruto tampak kaget setengah mati, tetapi beberapa menit kemudian wajahnya kembali terlihat ceria,

"Ah, jadi sensei sudah punya suami ya? Berarti suami sensei itu akan menjadi guru pembimbingku dong?" tanya Naruto pula,

"Benar sekali, Naruto-kun. Asuma akan menjadi gurumu."

"Lalu pin yang berwarna 'Merah' itu untuk tingkat ketiga, ya?"

"Iya, tingkat tiga disebut 'Technical Class' murid-murid pada tingkat itu sudah sangat hebat, karena sudah bisa mengembangkan kekuatan mereka sendiri dan kebanyakan dari mereka akan selalu mendaapatkan misi yang berbahaya, tapi tentu saja sepadan dengan bayarannya."

"Jadi kalau misi selesai kita bisa mendapatkan uang?"

"Yeah, itu benar..." kali ini Hana yang menjawab sambil tersenyum,

"Lalu pin berwarna 'silver' seperti nee-san, apakah untuk orang-orang setingkat guru?"

"Yup, orang-orang yang memiliki dua buah kekuatan. Tingkat ini di sebut 'Potentian Ability Class' atau di singkat PAC. Kami akan menjadi guru sekaligus pembimbing kalian selama di Konoha Academy!"

"Sugooiii!"

"Masih ada yang lebih hebat. Pin mereka berwarna 'Gold'. Mereka di sebut 'The King of Ability' karena memiliki tiga buah kekuatan yang berbeda, dan salah satu di antara kekuatan itu termasuk dalam 'Nature of Ability' tapi di kelas tertinggi ini juga ada pengecualian. Mereka yang hanya memiliki dua buah kekuatan pun termasuk kedalamnya, hanya saja orang-orang itu haruslah petinggi Konoha Academy!"

"Oh, seperti Kepala sekolah atau Donatur?"

"Hai," jawab Hana. Akhirnya mereka bertiga pun sampai di sebuah ruangan yang lebih mewah dari gedung-gedung kelas yang lain. Sesampainya di tempat tersebut, Kurenai dan Hana langsung menunduk hormat pada seorang wanita berambut pirang dengan iris mata karamel, yang tengah duduk di hadapan mereka.

"Dia sudah datang, Tsunade-sama!" ucap Hana,

"Baiklah. Hana karena kau telah berhasil menyelesaikan misimu, kau akan mendapat bayaran tinggi yang sudah aku janjikan sebelumnya. Jadi di kelas mana anak ini akan kita tempatkan?" ucap Tsunade sambil tersenyum misterius.

.

.

_TBC_

.

.

A/n : Fanfiction Fantasy pertama Muki, cepat atau lambatnya update tergantung jumlah REVIEW soalnya Muki masih punya satu fic lagi yang belum tamat. Jadi kalau yang review dikit, fic ini tidak akan Muki lanjutin dulu...tapi kalau yang review banyak, Muki akan usahakan melanjutkan kedua FF tersebut. So, REVIEW PLEASE! Don't Flame, karena tanpa flame pun saya sudah tahu kok segala kekurangannya di mana saja? And yup, fic ini terinspirasi dari Alice Academy. Arigatou. ^^