Selalu saja aku menemukannya sedang menatap langit biru.

Apa arti keberadaanku?

Story by IloveYou, Kakashi.

Dis Masashi Kishimoto.

Sakura & Kakashi.

Sakura POV

Entah sejak kapan, aku mulai menyukai kegiatannya membaca buku favoritnya. Entahlah, aku juga bingung mengapa aku bisa menyukainya. Mungkin, yah hanya mungkin karena aku merasa ia menjadi orang yang serius ketika membaca buku favoritnya. Aku heran, mengapa dengan membaca buku –yang menurutku menyebalkan- ia bisa menjadi serius. Padahal isi buku favoritnya tidak MENARIK sama sekali! Apa karena ia kesepian? Entahlah, aku tidak mengetahuinya. Aku hanya mengenalnya sebatas guru dan murid. Ia guru dan aku muridnya, ralat, salah satu murid asuhannya.

Tapi aku tidak ingin hanya menjadi muridnya yang melupakan siapa gurunya. Ia selalu menenangkanku, menemaniku dan menjagaku dari rasa kesepian karena perpisahan yang dulu kualami dengan Sasuke –yang memilih untuk pergi ke tempat Orochimaru dan Naruto – yang memilih untuk berpetualang bersama Jiraiya-san. Hanya ada aku dan ia yang setia mendengarkan keluh kesahku dan memberiku perasaan nyaman.

Akh, ternyata selama ini aku adalah orang yang diberi olehnya. Tak bisakah aku memberi sebagian waktuku untuk mendengar cerita bahagia dan pedihnya? Tak bisakah aku memberi perasaan nyaman padanya?

Aku mencintainya melebihi cintaku pada Sasuke dulu.

Aku mencintainya karena ia mengisi hatiku yang kosong karena kepedihan.

Hanya dengan satu kalimat….

Aku mencintainya.

END POV

"sedang apa sensei disini sendirian?" Tanya Sakura pada Kakashi yang sedang menatap pemandangan kosong di depannya. Kakashi mengalihkan perhatiannya pada Sakura dan tersenyum. "aku hanya sedang menatap pemandangan yang bagus, Sakura-san" jawabnya.

"hm, begitu ya" ucap Sakura sambil duduk di samping Kakashi.

"sensei, boleh akau bertanya sesuatu?"

"tentu. Apa itu, Sakura?"

"kapan sensei akan membangun sebuah keluarga?"

Kakashi melebarkan matanya, terkejut dengan pertanyaan Sakura. "aa..memangnya mengapa kau bisa bertanya seperti itu?"

Sakura melihat kakashi dan tersenyum. "entahlah" jawabnya. "aku hanya merasa tidak sabar melihat pernikahan Kakashi-sensei. Lagipula aku pikir satu-satunya yang belum menikah diantara teman-teman seangkatan sensei adalah sensei sendiri" lanjutnya.

Kakashi menaikkan sebelah alis matanya. "aku tidak tahu, Sakura. Untuk saat ini aku tak berminat untuk membina sebuah keluarga" jawabnya sambil tersenyum ke arahnya.

"mengapa?" Tanya Sakura.

Kakashi mengalihkan pandangannya ke depan. "aku tidak bisa mengatakan alasannya, Sakura"

Entah mengapa ketika Kakashi mengatakan seperti itu kepadanya, membuat perasaannya sesak.

"mengapa tak bisa? Apa sensei tak percaya padaku?"

"Sakura, aku percaya padamu. Bagaimanapun kau adalah muridku dan aku tahu seperti apa watakmu sedari kau menjadi genin. Begitu pula dengan watak Naruto dan Sasuke" ucap Kakashi dengan senyumannya.

"aku tak mengerti!"

Kakashi hanya menggeleng melihat Sakura yang cemberut dengan ucapannya. "ini terlalu rumit untuk kau mengerti, Sakura" jelasnya kemudian. Sakura terdiam, menatap Kakashi dalam waktu lama.

'apa sepedih itu sampai sensei mengatakan bahwa semua ini rumit?'

'Kakashi-sensei, perlu kau ketahui bahwa ternyata aku mencintaimu'

.

.

.

.

.

TBC