ROSE

a story of a difference

Written by : rocketeer7

.

.

"Kau tamuku. Aku juga berhak mengundang orang lain ke Swan gazebo, bukan? Aku juga seorang prefek." ucap Sungyeol. "sudah waktunya makan siang, bukan? Besok kembalilah kesini lagi, Myungsoo-ssi."

"Eum. Pasti." Myungsoo tersenyum lebar, lalu berjalan meninggalkan Sungyeol.

-ROSE, a story of a difference

Itaewon, 16th of March

Pagi ini, seperti biasa Myungsoo sedang berada di tengah tengah pelajaran, hari ini adalah pelajaran literatur Mrs. Kang. Myungsoo semalam kurang tidur, karena mengerjakan tugas Sosiologi Mrs. Yoon. Myungsoo berkali-kali menguap dan sesekali mengusap wajahnya menggunakan tangannya berharap rasa kantuknya akan berkurang. Namun semakin lama Myungsoo mendengarkan penjelasan Mrs. Kang yang panjang lebar itu, matanya semakin berat.

Myungsoo lalu menghela nafas dan memutuskan untuk berdiri dan meminta ijin pergi ke toilet-sekedar untuk membasuh wajahnya dengan air agar mengurangi rasa kantuknya yang teramat sangat. Saat sudah mendapat ijin dari Mrs. Kang, Myungsoo langsung berjalan menuju toilet yang letaknya tidak terlalu jauh dari kelasnya.

Namun saat Myungsoo berjalan di depan lorong yang menghubungkan gedung utama dan kebun belakang gedung, Myungsoo tidak sengaja melihat Sungyeol dan.. Entah siapa namja satunya. Myungsoo penasaran, ia lalu berjalan mendekat dan bersembunyi di balik tembok untuk melihat apa yang terjadi. Myungsoo lalu melihat namja itu mengunci tangan Sungyeol di belakang dan menghimpitnya di tembok.

"Lepaskan aku, Jung Daehyun..!" Sungyeol terlihat meronta meminta namja bernama Jung Daehyun yang tengah menyeringai lebar itu untuk melepaskannya. Namun Daehyun tidak menghiraukan Sungyeol dan tangannya yang satu lagi ia gunakan untuk mengelus pipi halus Sungyeol.

"Aku... Sangat mencintaimu, Sunbaenim. Namja indah sepertimu... Aku ingin memilikimu." ucap Daehyun dengan masih menyeringai. Sungyeol semakin memberontak. "tenang cantik... Disini tidak ada siapa siapa."

"Jangan berharap..!" Ucap Sungyeol ketus. Daehyun lalu tersulut dan menarik tengkuk Sungyeol dengan kasar, lalu melumat bibir Sungyeol dengan kasar. Sungyeol semakin memberontak karena cengkeraman tangan Daehyun pada kedua tangannya begitu sakit, juga ciuman Daehyun yang sangat kasar.

Myungsoo yang melihat itupun geram. Ia lalu keluar dari persembunyiannya dan mendorong bahu Daehyun hingga ciumannya dengan Sungyeol terlepas. Daehyun menatap Myungsoo geram, tangannya mengepal siap untuk menghajar Myungsoo.

"Lepaskan tangan kotormu itu dari Sungyeol sunbaenim." ucap Myungsoo tajam. Mata elangnya tajam menusuk ke arah pupil Daehyun. Daehyun tersenyum meremehkan.

"APA APAAN KAU, BOCAH...!?" Daehyun mengarahkan tinjunya ke wajah Myungsoo, namun dengan gampangnya Myungsoo menahan pukulan Daehyun. Myungsoo lalu mencengkeram tangan Daehyun dan memelintirnya dengan keras.

"AKH...!" teriak Daehyun kesakitan. Myungsoo terus memelintir tangan Daehyun dengan keras. "arra... Arra... Akh..! Lepaskan...!"

Myungsoo tersenyum meremehkan, dan menatap Daehyun tajam, "Kalau kau berani menyentuhkan tangan kotormu itu lagi di tubuh Sungyeol sunbaenim, aku akan benar benar mematahkan tanganmu. Kau pikir kau berhadapan dengan siapa..!? Aku juara nasional Hapkido se-Korea Selatan, KIM MYUNGSOO..!"

Myungsoo lalu menggeram dan melepaskan tangan Daehyun. Daehyun lalu berlari menjauhi Myungsoo dan Sungyeol dengan mengumpat. Myungsoo masih melihat kepergian Daehyun dengan wajah emosi. Myungsoo lalu berjalan ke arah Sungyeol dengan raut wajah khawatir.

"Gwaenchana...?" ucap Myungsoo. Terdengar sekali oleh Sungyeol nada Myungsoo yang sangat khawatir. Sungyeol hanya mengangguk, tapi raut wajahnya tidak bisa menandakan bahwa ia baik baik saja. Myungsoo lalu menarik tangan Sungyeol, dan melihat tangan Sungyeol lebam dan tergores sana sini karena cengkraman Daehyun dan bergesekan dengan tembok. Beraninya... Beraninya orang itu melukai tangan indah ini...

"Jung Daehyun... Geu saekki..." Myungsoo terlihat tersulut lagi emosinya. Sungyeol lalu mengelus bahu Myungsoo untuk menenangkannya. "Sunbaenim, ayo ikut ke ruang perawatan, aku akan mengobatimu."

Sungyeol mengangguk. Myungsoo lalu memeluk bahu Sungyeol untuk membantunya berjalan menuju ruang perawatan. Sungyeol terlihat menahan sakit yang teramat sangat pada tangannya. Myungsoo sangat khawatir pada Sungyeol sekarang. Ia merasa telah gagal melindungi orang yang dicintainya...

Setelah sampai di ruang perawatan, Myungsoo langsung mendudukkan Sungyeol di ranjang ruang perawatan. Ia lalu mengambil kotak P3K dan membawanya ke sebelah Sungyeol. Myungsoo lalu mengambil tangan Sungyeol dan melihat lukanya yang menurut Myungsoo itu sangat sakit.

"Sunbaenim.. Ini pasti sakit sekali ya?" ucap Myungsoo sambil masih menatap sendu tangan Sungyeol. Sungyeol menatap Myungsoo yang begitu peduli padanya dan mengangguk kecil. "sabar sedikit sunbaenim, ini mungkin akan sedikit sakit.."

Myungsoo lalu membersihkan luka Sungyeol dengan air. Sungyeol meringis menahan perih, padahal Myungsoo sudah melakukannya dengan selembut mungkin. Myungsoo lalu membubuhkan antiseptik ke tangan Sungyeol.

"Akh... Appeuda..." Sungyeol meringis, tangannya terasa begitu perih. Myungsoo mengobati luka Sungyeol dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang. Layaknya Sungyeol adalah sesuatu yang akan rapuh jika Myungsoo memegangnya terlalu keras.

"Sakit ya..? Sabar sebentar ne..?" Ucap Myungsoo yang masih mengoleskan antibiotik di kedua tangan Sungyeol. Sungyeol lalu melihat Myungsoo yang sangat serius mengobati lukanya, tanpa sadar ia menyunggingkan senyuman. Sungyeol sedikit tersentuh dengan Myungsoo.

Myungsoo lalu melilitkan perban di tangan Sungyeol dengan sangat hati hati. Setelah selesai, Myungsoo mengelus perlahan tangan Sungyeol dan mengecupnya, "Sudah selesai,"

"Gomawo." Ucap Sungyeol, "aku benar benar terkejut, kau juara nasional Hapkido? Kau pasti sangat hebat,"

Myungsoo tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang samasekali tidak gatal, "ya.. Begitulah... Hehe.. Jadi kalau ada apa apa, panggil aku saja, sunbaenim."

"Jangan panggil aku sunbaenim, kau ini terlalu formal. Panggil Hyung saja.." ucap Sungyeol. Myungsoo tersenyum lalu mengangguk.

"Baiklah... Hyung..." Myungsoo menatap Sungyeol, dan Sungyeol balas menatap kedua mata tajam Myungsoo.

Myungsoo tahu, namja indah itu punya sejuta misteri dan rahasia tersimpan di dalamnya. Myungsoo mencoba menggali lebih dalam ke mata indah itu... Namun Myungsoo gagal membaca dirinya. Myungsoo ingin mengungkap satu persatu rahasia dan misteri yang ada di dalam diri makhluk indah itu.. Mereka bertatapan mata, seakan mereka berbicara lebih banyak daripada kata kata. Sungyeol mencoba menelusuri apa yang ada di pikiran namja yang lebih muda darinya itu.

"Aku... Akan selalu menjagamu, hyung..." ucap Myungsoo akhirnya. Sungyeol terhenyak mendengar pernyataan Myungsoo.

"Kenapa? Kau tahu kan berada di dekatku bisa membawamu dalam bahaya?" tanya Sungyeol. Sungguh ia tidak ingin Myungsoo tersakiti karena dirinya. Sudah banyak orang yang tersakiti karena dirinya.

"Aku tidak peduli. Aku akan melindungimu, sekalipun harus mengorbankan nyawa! Nyawaku tidak sebanding dengan keselamatanmu, hyung..." Myungsoo berbicara dengan yakin sambil menatap tajam mata Sungyeol untuk meyakinkannya bahwa ia benar benar serius.

"Kenapa..." Sungyeol mulai menitikkan air mata, "kenapa... Semua... Rela mengorbankan nyawanya untukku!? KENAPA!?"

"H...hyung..." Myungsoo memeluk Sungyeol yang menangis sesenggukan. Bahu Sungyeol terasa bergetar.

"Kau tahu rasanya... Merasa bersalah seumur hidupmu!? Merasa bahwa orang orang yang berada di dekatmu ada dalam bahaya... Kenapa... Kenapa semua... Begitu bodoh? Mengorbankan nyawa hanya untuk orang sepertiku... Sampah sepertiku yang tidak bisa apa apa walaupun melihat mereka terluka karenaku... Kenapa..." Sungyeol semakin menangis di pelukan Myungsoo.

"Lee Sungyeol! For God's sake, apa yang terjadi!?" tiba tiba Bang Yongguk membuka pintu ruang perawatan dengan kasar. Yongguk lalu menghampiri Sungyeol dan Myungsoo yang sudah melepaskan pelukan mereka. Yongguk melihat kondisi Sungyeol yang berantakan lalu menatap Myungsoo dengan amarah yang memuncak.

"Apa yang kau lakukan!" Yongguk lalu mencengkram kerah seragam Myungsoo.

"Geumanhae, Bang Yongguk!" Sungyeol lalu menatap tajam Yongguk dan berlari keluar dari ruang perawatan.

"Bisa kau lepas, Yongguk-sunbaenim?" Myungsoo menatap tajam kearah Yongguk. Yongguk lalu menghela nafas kasar, lalu melepas cengkramannya pada kerah Myungsoo.

.

.

.

-tbc-

Ini spesial buat anastasiajh7 yang udah setia nunggu ini ff abal T,T)/ dan buat semua readers, Rock minta maap ya soalnya updatenya lama, soalnya Rock habis kena musibah, maap ya~ u,u

Balasan review :

Diahmiftachulningtyas : udah diupdate, maap lama u,u)v makasih udah review :3

Hello osh : maap lama ya u,u)v udah diupdate nih T,T makasih udah review :3

Rina marolina : maap lama T,T udah dilanjut kok u,u)v makasih udah review :3

Shim Yeonhae : iya sama '-')/ makasih udah review :3

Rahae Angelfishy : iya maap lama T,T makasih udah review :3

Yui the Devil : Rock juga BangHim shipper kok ;) makasih udah review :3

Anastasiajh7 : HUWAAAAA ROCK MINTA MAAP HIATUSNYA KELAMAAN T,T makasih udah nunggu nih ff abal ya u,u)v makasih udah review :3

Hoyassi : iya maap lama ya T,T makasih udah review :3

Park Ri Rin : iya udah dilanjut maap lama T,T makasih udah review :3

Claraoktarina : iya maap lama T,T makasih udah review :3