Cast: Wu Yifan (Kris), Huang Zitao, Park Chanyeol, Kim Jongdae, Kim Joonmyeon dan Mrs. Huang.

Cuap-cuap saya: Akhirnya bisa dilanjutkan juga T.T Maaf sekali untuk reader yang sudah menunggu. Aku benar-benar berterima kasih untuk semua orang yang sudah dan mendukung FF ini. Terima kasih, walaupun aku tidak bisa menyebut nama kalian satu persatu tapi dari hati yang paling dalam, aku kembali mengucapkan terima kasih.

"Because of him, i learned about happiness and feels lonely

for the first time. And because of him, i know unhappiness and understand happiness for the first time"

### Forget Me Not ###

Sudah hampir seminggu dan tak ada perkembangan berarti dari Tao, anak itu masih setia memejamkan matanya dan membuat Kris terus larut dalam rasa bersalahnya. Kris sampai memutuskan keluar dari restoran cepat saji demi bisa menjaga Tao, Kris juga mulai melanjutkan tugasnya untuk mengetik dan mengedit buku yang bersumber dari buku note Tao itu, walaupun Kris terpaksa harus mengumpulkan terlebih dahulu potongan potongan kertas yang terjatuh ketika Tao merobeknya secara paksa. Bahkan ia menanyai Mrs. Huang tentang hal-hal yang hilang dari note milik Tao itu.

Mrs. Huang dengan senang hati menceritakannya, walaupun pada akhirnya perempuan yang amat mirip dengan Tao itu, mengungkapkan sedikit keberatannya tentang Kris dan rasa bersalahnya. Jujur, ini mengingatkan Kris pada Chanyeol dan percakapan mereka tempo hari. Kris sadar jika sikapnya begitu berlebihan saat itu.

Dan sekarang disinilah Kris berdiri, di depan restoran cepat saji, tempat dulu ia dan Chanyeol sama sama bekerja. Kris menghela nafasnya, sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam restoran yang didominasi warna kuning itu. Dan hal pertama yang Kris lihat tentu saja Chanyeol dengan senyum khasnya sambil mengatakan "Selamat datang!" dari meja counter.

Ketika melihat siapa tamu yang datang, mata Chanyeol yang bulat dan besar hampir saja keluar dari tempatnya, apalagi ketika melihat Kris juga memberinya sebuah senyuman, Chanyeol benar-benar kaget. "Bisa kita bicara sebentar?" tanya Kris pada Chanyeol dan membuat Chanyeol menyadari kalau itu benar-benar Kris dan bukan ilusi seperti apa yang ada di pikirannya. Chanyeol pun mengangguk dan segera meminta Kris menuju ruang karyawan, yang pasti sudah Kris hapal letaknya. Sementara ia masih harus meminta Jongdae untuk menggantikannya berjaga di meja counter.

"Hai, Kris!" sapa Chanyeol canggung ketika memasuki ruang karyawan dan melihat Kris yang sedang duduk dibangku panjang yang memang segaja diletakan di tengah ruang karyawan. "Hai!" balas Kris tak kalah canggung.

Chanyeol menggaruk belakang kepalanya, dia sangat bingung harus mengatakan apa untuk mencairkan suasana yang tiba-tiba hening setelah Kris menyapanya. Mulutnya hampir terbuka ketika telinganya mendengar suara lirih Kris yang mengucapkan kata maaf.

"Maafkan aku," kata Kris.

"Aku tau, aku salah membentakmu tempo hari," tambah Kris lagi.

"Tidak Kris, saat itu aku juga salah. Aku tak mengerti posisimu," balas Chanyeol, "aku juga minta maaf."

Setelah percakapan singkat itu, suasana kembali hening, benar-benar suasana yang tak mengenakan bagi Chanyeol dan Kris yang dulunya teman dekat. Tapi suasana tersebut tak berlangsung lama, karena suara dering smartphone milik Kris yang berbunyi nyaring berhasil membuyarkan suasana hening tersebut.

'Hallo, Ma!' sapa Kris pada ibunya setelah ia menekan tanda hijau untuk menjawab telepon tersebut. Dan ibu Kris mulai menjelaskan alasannya menelepon anak laki-lakinya itu. Sementara Kris sibuk dengan teleponnya, Chanyeol hanya berdiri mematung sambil memperhatikan Kris yang entah kenapa terlihat begitu berseri ketika menerima telepon dari Mrs. Wu.

"Ya Tuhan, terima kasih" seru Kris setelah menutup sambungan teleponnya dan mengembalikan smartphone miliknya ke tempat asalnya, saku celana.

"Ada apa Kris?"

"Zitao... Ya Tuhan, Chanyeol, Tao akhirnya terbangun" jawab Kris dengan wajah berbinar.

Chanyeol tersenyum lega sambil berkata, "syukurlah," lalu berjalan menghampiri Kris dan memukul bahunya, "lalu kenapa kamu masih di sini? Cepat temui Tao!"

Entah disengaja atau tidak, Kris langsung saja memeluk Chanyeol dan berkata pelan, "ini adalah hari paling ajaib untukku, aku berhasil mendapatkan kembali sahabat dan orang yang harus ku lindungi."

Setelahnya Kris langsung melesat menuju rumah sakit dan meninggalkan Chanyeol yang masih berdiri sambil tersenyum menatap pintu ruang karyawan yang sudah tertutup, "orang yang harus aku lindungi apanya? menyebut orang yang aku cintai kan lebih mudah," kata Chanyeol sebelum akhirnya kembali melanjutkan tugasnya sebagai karyawan di restoran cepat saji tersebut.

### Forget Me Not ###

"Tao!" panggil Kris ketika membuka pintu ruang rawat Tao yang sudah diisi orang tua Tao dan orang tuanya.

"Ahh, lihat! Yifan-ge datang menjengukmu, Zitao!" seru Mrs. Huang sambil menunjuk Kris yang masih terpana melihat Tao dari ambang pintu.

Tao yang kelihatannya masih lemah, ternyata sudah mampu memberi Kris satu senyuman dan komentar, ia mengatakan, bahwa anak lelaki tante Wu sangat tampan. Membuat semua yang ada di ruangan tersebut menarik ujung bibir mereka karena komentar Tao yang begitu polos.

Kris berjalan perlahan menuju tempat tidur Tao, ingin rasanya ia memeluk Tao, tapi entah kenapa hal itu tak dilakukannya mengingat kenyataan bahwa Tao pasti sudah melupakannya. Kris hanya bisa menatapnya sampai akhirnya Kris sadar bahwa sedari tadi Tao terus melambaikan tangannya di hadapan Kris, "Gege," panggilnya membuat Kris terpaksa menghentikan lamunannya.

Kris lagi-lagi harus memperkenalkan dirinya pada Tao, walaupun kali ini lebih mudah karena kedua orang tua Tao sudah sedikit menjelaskan soal Kris kepada Tao. Walaupun pada akhirnya mereka berdua lebih memilih ikut dalam pembicaran keluarga Wu dan keluarga Huang. Karena seberapa dekat Kris dan Tao saat ini, 13 jam berikutnya, Kris tetap akan menjadi orang asing bagi Tao.

### Forget Me Not ###

Setelah Tao diperbolehkan keluar dari rumah sakit dan dr. Kim menyatakan bahwa Tao sudah cukup sehat untuk melakukan rawat jalan seperti biasanya. Kris menyerahkan hasil kerjanya selama ini pada Tao.

Awalnya Tao sempat kebingungan ketika Kris menyerahkan setumpuk kertas padanya, tapi setelah Kris menjelaskan bahwa kertas kertas itu adalah hasil kerja sama mereka demi menghasilkan sebuah buku, akhirnya Tao mengerti maksud Kris, karena ia memang sudah beberapa kali menuliskan hal tersebut di note berbentuk kepala panda yang walaupun sudah pernah dirobeknya tapi masih sering ia baca.

Kris tersenyum ketika Tao menerima tumpukan kertas itu dan setuju bahwa Tao sendiri lah yang akan menentukan akhir cerita dari buku mereka. Dan selama menunggu Tao menyelesaikan karya mereka, Kris benar-benar selalu berada di sekitar Tao, jika sesuai dengan waktu kosongnya, Kris akan dengam senang hati mengantarkan Tao kemana pun, bahkan Kris yang sudah kembali bekerja di restoran cepat saji, sesekali membawa Tao ke sana dan mengenalkannya pada Chanyeol, Jongdae dan teman temannya yang lain.

Dan akhirnya, hari dimana Tao berjanji akan menyerahkan kembali hasil karya mereka pada Kris datang juga, Kris sangat senang karena hari ini juga, Kris akan merayu Joonmyeon, kakak sepupu Jongdae yang bekerja di percetakan buku, untuk mencetak dan memasarkan karya mereka.

Kris begitu tak sabar menunggu Tao di depan rumah keluarga Huang, apa lagi setelah Jongdae mengiriminya pesan yang berisi bahwa kakak sepupunya sudah berada di restoran cepat saji menunggunya. Bahkan Kris hampir saja melompat ketika melihat Tao yang keluar dari rumahnya dengan setumpuk kertas yang sudah Tao jepit dengan begitu rapi.

Tao menyerahkan tumpukan kertas tersebut sambil berkata, "semoga Kris-ge menyukai akhir yang aku pilih."

"Jika akhir ceritanya berakhir bahagia, maka aku akan menyukainya," kata Kris sambil berusaha mencari akhir cerita karya mereka, sebelum dihalangi oleh Tao.

"Jangan dibaca sekarang, bukannya Gege harus bekerja?"

Kris menepuk dahinya, membuat Tao sedikit geli dan berkata, "terlalu lama dekat denganku ternyata membuat Gege jadi ikut pelupa. Sepertinya kita mulai harus menjaga jarak."

"Tidak masalah jika aku harus menjadi seorang pelupa, selama yang aku lupakan bukan kamu," balas Kris sebelum akhirnya berpamitan, "aku pergi Tao, sampai jumpa."

Sementara Kris berlari, Tao terus melambaikan tangannya pada Kris yang semakin jauh dari tempat Tao berdiri sambil menggumamkan kata maaf dan selamat tinggal.

Kris tentu saja tidak menyadari hal itu bahkan Kris tak sempat mencari tahu akhir cerita yang ditulis oleh Tao, begitu sampai di restoran tempat ia bekerja, Kris langsung menyerahkannya pada Joonmyeon yang sudah menunggunya di ruang karyawan. Dan Kris sedikit menyesal karena saat di kereta ia tak sempat membaca calon bukunya bersama Tao, karena Kris bisa menangkap ketertarikan Joonmyeon terhadap karya tersebut.

Joonmyeon yang duduk dihadapan Kris langsung merapihkan kembali kertas-kertas tersebut dan berkata, "aku suka walaupun aku hanya membacanya sekilas, akhir ceritanya benar-benar tak terduga, aku pikir, aku akan menangis jika aku membacanya secara lengkap."

"Menangis?" tanya Kris bingung sambil merebut kembali kertas-kertas itu dari tangan Joonmyeon.

"Ya, aku pikir, Edison yang meninggalkan Kevin karena merasa jika ia lah yang menghalagi masa depan Kevin, bukan akhir yang bisa disebut bahagia?"

Joonmyeon masih terus melanjutkan komentarnya, tapi Kris sudah tak bisa berpikir lagi, yang ada di kepalanya hanyalah dia harus bertemu Tao dan menanyakan, kenapa Tao membuat akhir cerita seperti itu? Kris akan berlari menuju stasiun kereta terdekat ketika ibunya menelepon Kris dan menanyakan keberadaan Tao yang tiba-tiba menghilang dari rumahnya, membuat Kris bertambah kalut.

Kris benar-benar tak bisa berpikir jernih, dia berlari ke sana ke mari seperti anak kecil yang kehilangan ibunya. Ia bahkan sampai mengitari sekitaran gedung SM sebanyak tiga kali, tapi tetap saja ia tak bisa menemukan Tao. Kris sampai menangis saking putus asanya. Tapi Kris menyadari jika ia terus menangis dan tak melakukan apa pun, ia hanya akan membuat Tao semakin jauh darinya. Jadi Kris membuka kembali tumpukan kertas yang sedari tadi digenggamnya demi mendapat sedikit petunjuk kemana Tao akan pergi.

Mendapat sedikit petunjuk, Kris segera berlari menuju stasiun besar Seoul dengan harapan Tao belum pergi, atau jika boleh, Kris berharap ingatan jangka pendek Tao mencapai batasnya dan Tao melupakan niatnya untuk pergi.

Kris benar-benar dibanjiri peluh ketika sampai di stasiun besar Seoul, bahkan ia sangat yakin jika besok kakinya pasti sakit karena digunakan berlari terus menerus. Tapi Kris tidak peduli, ia hanya ingin menemukan Tao dan memeluknya. Dan Kris begitu bersyukur ketika ia melihat Tao yang sedang berdiri di depan jadwal keberangkatan kereta.

"Tao... Tao... Tao..." panggil Kris dan berhasil membuat Tao berbalik melihatnya, "jangan pergi," bisik Kris begitu ia bisa menggapai Tao dan memeluknya.

"Aku pikir penyakit itu hanya berpengaruh pada ingatanmu, tapi ternyata hal itu juga berpengaruh pada kemampuan membacamu, padahal aku merasa kalau aku sudah menulis dengan jelas, masa depanku adalah kamu, masa depanku adalah ketika aku dan kamu bisa bertemu, ketika kamu bisa tertawa bersamaku, ketika kamu bisa menangis di pelukanku dan ketika kamu marah padaku. Bagiku Huang Zitao tetaplah Huang Zitao, Taoku tetap sama,kamu tidak berbeda, dan aku tidak akan membiarkanmu pergi. TIDAK AKAN!"

"Aku hanya takut, jika Kris-ge sudah tak tahan lagi denganku dan akhirnya mengabaikanku seperti kemarin, aku tidak tahu harus melakukan apa? Aku hanya punya Kris-ge ketika aku melihat masa depanku. Aku..."

"Maafkan aku, aku tahu aku salah. Tapi sekarang, bagaimana bisa aku meninggalkan di saat aku begitu mencintaimu?" potong Kris cepat, membuat Tao melingkarkan tangannya di tubuh Kris untuk membalas pelukan dari Kris.

Akhirnya Kris berhasil membawa Tao-nya kembali, dan sekarang Tao sedang tertidur di gendongan Kris yang sedang berjalan menuju rumah keluarga Huang. Mrs. Huang langsung memekik senang begitu melihat keduanya memasuki pekarangan rumah, dan karena suasana yang tiba-tiba berubah drastis, Tao jadi terbangun dari tidurnya. Tao memanggil ibunya dan bertanya apa yang terjadi, Mrs. Huang yang mengerti jika Tao pasti sudah melupakan semua yang terjadi saat ia meninggalkan rumah tanpa pamit, hanya tersenyum sambil mengelus rambut hitam putranya dan berkata, "bukan apa-apa. Tidak perlu khawatir."

Kris menurunkan Tao dari gendongan, setelah Mr. Huang meminta mereka berdua untuk pergi beristirahat dan sesuatu yang mengejutkan terjadi ketika Tao akan beranjak menuju kamarnya, ia mengatakan, "selamat malam Kris-ge. Sampai jumpa besok!"

### Forget Me Not ###

Apa yang paling membahagaikan bagi seorang Wu Yifan? Karyanya bersama Tao yang sudah menjadi sebuah buku? Atau Tao yang setiap pagi mengucapkan selamat pagi padanya?

Ahh, nyatanya Kris mendapatkan keduanya. Setelah kejadian di stasiun kereta itu, Tao tak lagi melupakan Kris, dari sekian banyak kejadian yang Tao alami semenjak ia mengalami gangguan terhadap ingatannya, nyatanya Kris menjadi satu-satunya yang bisa masuk ke dalam ingatan jangka panjang milik Tao. Jadi jangan heran ketika melihat Kris yang biasanya begitu dingin menjadi sangat hangat. Contoh nyatanya adalah saat ini, Kris hanya tersenyum ketika melihat Chanyeol dan Jongdae yang sedang melakukan wawancara dadakan pada Tao, karena penasaran setelah selesai membaca buku karya mereka berdua yang sekarang sudah beredar di seluruh Korea Selatan.

"Jadi Tao, apa yang kamu lakukan sampai kamu bisa mengingat Kris seperti sekarang?" tanya Jongdae yang saat membaca buku karyanya dan Tao langsung merasa terharu.

"Eh?! Cara apa?" tanya Tao sehingga Chanyeol dan Jongdae harus memperjelas pertanyaannya lagi. Tapi Tao langsung membalas, " mana boleh aku melupakan Kris-ge, karena Kris-ge aku belajar kebahagiaan dan merasakan kesepian untuk pertama kali. Karena Kris-ge juga aku tahu apa namanya tidak bahagia dan mengerti arti bahagia untuk pertama kali. Tentu saja aku memasukan Kris-ge kedalam memori yang tak boleh aku lupakan," dan balasan Tao itu membuat Chanyeol dan Jongdae langsung bertepuk tangan ketika mendengarnya.

Wajah Tao langsung merah padam gara-gara reaksi Chanyeol dan Jongdae yang begitu berlebihan, sehingga Kris merasa sudah saatnya ia turun tangan. Kris langsung menarik dan membawa Tao menjauh dari orang-orang yang mulai saat ini dicap menyebalkan oleh Kris, membuat Chanyeol dan Jongdae pun makin senang dan terus menggoda pasangan itu.

Setelah merasa berada di tempat yang aman, Kris langsung memeluk Tao dan berkata, "jangan seperti itu, setiap kali melihat pipimu yang merona, aku selalu ingin menciummu."

"Aku hanya akan mencium pacarku," timpal Tao sambil mengerucutkan bibirnya sebal.

"Kalau begitu jadilah pacarku," pinta Kris.

"Andai Kris-ge mengatakannya kemarin, aku pasti akan mengatakan ya dan aku mencintamu," balas Tao yang entah mendapat ide dari mana untuk sedikit mengerjai Kris.

"Kalau sekarang?" tanya Kris.

"Hari ini aku tidak mencintaimu, tapi aku juga tidak membencimu, aku hanya merasa, kalau aku menyukai pelukanmu, Ge. Hangat."

Kris tersenyum dan makin mengeratkan pelukannya. "Ahh, aku memilih waktu yang salah ternyata. Tapi aku akan tetap memelukmu sedikit lebih lama karena kamu menyukainya dan siapa tahu bisa membuat waktunya berubah jadi bagus, supaya aku bisa menyatakan cinta lagi," kata Kris membuat Tao balas mengeratkan pelukannya.

### END ###

Apa alurnya terlalu cepat?

Hhe =)) Mohon maaf untuk semua kekurangannya, tapi aku masih berharap supaya reader reader sekalian masih mau memberi beberapa kalimat sebagai review.

See you next time :**