Cast: Wu Yifan (Kris)

Huang Zitao (Tao)

Park Chanyeol

Mrs. dan Mr. Huang

Mrs. dan Mr. Wu

Kata pengantar: 1. Hanya prolog dari FF 2shoot untuk menyambut comeback EXO.

2. Aku baca kritik dan saran yang aku dapet dari reviewer FF ku sebelumnya dan aku harap gaya tulisan dan konflik yg ada di FF ku makin luwes di FF ini. Jika belum, aku akan belajar lagi. Terima kasih buat reviewer tercinta :**

3. Typo is still alive :p

4. Terinspirasi dari anime A Tale Of Memories

5. Happy reading

### Forget Me Not ###

Rasa bersalah itu membuat Kris harus selalu berada dalam jangkauan mata Tao.

Rasa bersalah itu membuat Kris harus mewujudkan impian Tao.

Rasa bersalah itu membuat Kris sangat terikat dengan Tao.

Kris masih ingat bagaimana semua ini dimulai. Hari itu, hari yang mungkin akan jadi hari yang bersejarah untuk Kris andai ia tak melakukan kesalahan bodoh. Hari dimana seluruh keluarga Wu melepas kepergian Kris yang akan pergi untuk hari pertama training di SM Entertaiment dengan senyum bangga. Semuanya memberi Kris semangat, termasuk keluarga Huang yang merupakan tetangga terdekat bagi keluarga Kris (karena sama-sama dari China) yang baru tiga hari pindah ke Seoul. Kris bahkan masih ingat, dengan wajah Huang Zitao atau Tao yang cemas dalam balutan mantel sekolahnya. Kris sebenarnya tahu jika Tao ingin mengikuti Kris, ia sudah mengatakannya pada Kris kemarin malam, bahwa ia ingin mengantarkan Kris sampai ke tempat training dengan selamat mengingat Kris belum terlalu kenal dengan jalanan di Seoul. Namun sayang, ayah Tao tak mengizinkan, ayah Tao berkata jika Tao tidak boleh meninggalkan sekolahnya dan menyuruh Tao untuk membuat peta saja agar Kris tak tersesat.

Dan Kris baru tahu jika Tao bukanlah anak sepenurut itu. Setelah keluar dari komplek pemukiman rumahnya, Kris menyadari jika Tao terus mengikutinya sejak mereka berpisah di depan rumah Kris. Nyatanya, walaupun Tao sudah bersusah payah untuk bersembunyi agar tidak ketahuan Kris. Kris yang awas, pastinya bisa mengetahui itu semua dan tersenyum setiap Tao mulai mengikutinya. Tapi Kris berusaha untuk menahan keinginannya untuk menangkap basah Tao dan berpura-pura tidak tahu. Bahkan saat menyeberang jalan di depan gedung SM pun, Kris masih berpura-pura tidak tahu jika Tao mengikutinya. Namun tiba-tiba terdengar suara decitan dan dentuman keras yang membuat Kris menghentikan langkahnya.

Bruuugghhh...

Ada perasaan takut dan cemas di hati Kris saat itu. Apalagi saat orang-orang yang sedang menunggu di depan gedung SM mulai berlarian ke arah Kris dan melewatinya begitu saja. Teriakan meminta tolong dan jeritan ngeri bercampur menjadi satu. Membuat Kris yang sebenarnya takut untuk menoleh, pada akhirnya menoleh juga. "Tao" lirih Kris ketika menyadari siapa korban dari kecelakaan ini.

Tak ingin membuang waktu lebih lama, Kris segera berlari ke arah Tao yang masih tergeletak di jalan dengan darah yang terus keluar dari kepalanya. Tao sedang menangis di tengah kesadarannya yang kian menipis, tapi tangisan Tao seakan-akan tak membuat satu orang pun bergerak untuk menolongnya. Kris bahkan sangat yakin jika mereka belum menelepon ambulance sama sekali.

Kris mendekati Tao dan menggendongnya ala bridal, sedikit nekat karena setelahnya Kris memutuskan untuk berlari menuju rumah sakit yang katanya terletak 5 blok dari gedung SM. Oh ayolah, menggendong Tao yang mengalami pendarahan di kepala?! Kris sendiri tidak tahu ia mendapat ide dari mana. Yang ada di otaknya adalah 'Tao harus baik-baik saja', walaupun itu artinya menggunakan kekuatan Kris dan melupakan fungsi teknologi.

"Tao, teruslah menangis!" pinta Kris ketika tangisan Tao terdengar semakin lemah. Walaupun Kris adalah tipe orang yang membenci tangisan Tao yang memang cengeng, tapi kali ini Kris ingin Tao menangis dengan keras, karena hanya dengan tangisan Tao ia bisa tahu jika Tao masih sadar walaupun sedikit. "Tao menangislah lagi!" kata Kris sambil mengguncangkan gendongannya pada Tao yang sudah terkulai lemas di dada Kris.

Saat itu Kris harus merelakan mimpinya, Kris melewatkan kesempatan training-nya di SM Entertaiment. Meskipun bisa saja Kris meninggalkan Tao yang sedang dalam penanganan dokter. Tapi tidak, ini semua salah Kris dan Kris tidak ingin menambah kesalahannya dengan membuat Tao sendirian ketika ia terbangun nanti.

Anterograde amnesia, Kris baru pertama kali mendengar nama itu. Andai Mr. Huang tak mengatakan jika Tao terkena anterograde amnesia, mungkin seumur hidup Kris tak akan pernah mengetahuinya. Anterograde amnesia adalah tipe amnesia, dimana penderita akan kesulitan untuk menciptakan memori baru. Karena ingatan jangka pendek mereka tidak mentransfernya ke ingatan jangka panjang, sehingga penderita amnesia tipe ini akan melupakan semua kejadian meskipun hal itu baru saja terjadi di hadapannya. Dan rasa bersalah Kris makin membesar ketika Mr. Huang juga mengatakan bahwa ingatan jangka pendek Tao hanya akan bertahan selama 13 jam.

"Zitao lihat, Yifan-ge datang menjenguk!" kata Mrs. Huang ketika Kris muncul di pintu ruang rawat Tao dengan sebuah kantung di tangannya. Kris tersenyum ke arah Tao, walaupun tetap saja hatinya merasa sedih karena Tao sama sekali tak mengingat Kris dan tatapan Tao yang dulu selalu berbinar ketika menatapnya sekarang terasa hampa. "Mama akan menyimpan makananmu dulu. Cobalah berkenalan lagi dengan Yifan-ge, ok?!" pesan Mrs. Huang sambil berjalan keluar untuk memberikan nampan yang berisikan makan siang Tao yang lagi-lagi tak tersentuh pada suster yang berjaga di luar.

Tao memang tak mau makan sejak ia tersadar dari kecelakaan itu, apalagi setelah ia tahu tentang gangguan ingatan yang dideritanya. Mr. Huang memang terpaksa memberi tahu Tao karena putranya itu selalu mengeluh tentang hatinya yang merasa hampa dan kosong seakan-akan ia melupakan banyak hal. "Maaf, Gege. Bisakah kita berkenalan lagi?" tanya Tao sungkan.

Kris mengangguk dan mengulurkan tangannya, "namaku Wu Yifan, tapi kamu biasa memanggilku Kris-ge. Aku lebih tua dua tahun darimu. Dan aku tetangga baru yang tinggal tepat di sebelah kanan rumahmu. Salam kenal" kata Kris mengakhiri perkenalannya.

"Salam kenal, Kris-ge. Dan maaf karena aku tak bisa mengingatmu" balas Tao tak enak.

"Ah, soal itu!" Kris mengeluarkan sesuatu dari kantung yang ia bawa, sebuah buku notes kecil berbentuk kepala panda. Dan Tao langsung memekik senang begitu melihatnya, "kamu tahu ge? Papa memang menyuruhku untuk menulis kejadian yang aku lewati selagi aku masih bisa mengingatnya, tapi jujur aku malas menulisnya karena buku yang Papa berikan sangat membosankan. Dan buku yang Kris-ge berikan... eh?! Buku ini untukku kan?"

"Tentu saja, dan aku sangat senang jika Tao suka dengan buku yang aku berikan" kata Kris sambil menahan mulutnya untuk tidak tertawa karena tingkah Tao yang begitu kekanak-kanakan, tapi jawaban Kris berhasil membuat Tao langsung tersenyum senang dan memeluk buku itu.

"Terima kasih, Kris-ge."

Mulai hari itu, Kris selalu berada dalam jangkauan mata Tao, Kris merasa ia harus menebus rasa bersalahnya. Walau terkadang Tao memperlakukan Kris seperti orang lain, meskipun sudah banyak cerita tentang Kris yang Tao tuliskan di buku notes miliknya. Jujur saja, Kris merasa sedih ketika tahu bahwa Tao hanya menjalani hubungan pertemanan mereka dengan setengah hati, tapi mau bagaimana lagi? Kris tak ingin Tao melukai dirinya sendiri karena berusaha terlalu keras untuk mengingat hal-hal yang ia lupakan.

Selain mengubah hidup Tao, nyatanya kecelakaan itu juga mengubah hidup Kris. Batalnya Kris menjadi trainee di SM Entertaiment, akhirnya membuat Kris terpaksa bekerja sebagai salah satu pelayan di sebuah restoran makanan cepat saji. Itupun berkat bantuan Park Chanyeol, seorang teman yang Kris temui di stasiun kereta saat sedang mencari pekerjaan. Selain menjadi pelayan, Kris juga memiliki tugas sampingan sebagai editor dari Tao yang sejak kecelakaan itu memiliki keinginan menjadi penulis.

Setiap minggu, Tao selalu memberikan buku notes-nya pada Kris. Dan Kris akan bertugas sebagai tukang ketik dan editor agar buku notes itu bisa berubah menjadi sebuah novel karya Huang Zitao. Namun Kris sangat terkejut ketika mengetahui isi buku notes tersebut, buku itu ternyata berisi curahan hati Tao yang ternyata begitu tertekan dan depresi karena penyakit anterograde amnesia-nya. Tao yang merasa bersalah pada orang-orang yang selalu ia lupakan, termasuk Kris.

Kris yang awalnya selalu merasa sedih karena dilupakan oleh Tao, akhirnya mengerti perasaan Tao yang ternyata lebih terluka dibandingkan Kris. Hal itu membuat Kris semakin dekat dengan Tao, namun intensitas kedekatan mereka menjadi berkurang semenjak Kris dekat dengan Chanyeol yang merupakan teman kerja Kris di restoran cepat saji. Membuat Tao mulai menghapus Kris dari ingatannya.

### END of Prolog ###

Review?! Kritik dan saran?!

Aku tunggu :**

See you next time :**