…Gomennasai minna! Akhirnya bisa buat sekarang… Yah, komputer rusak, apalah…

Okay, back to story desu!

Warning : Gaje,OOC,kata" gaul…

FAIRY TAIL and VOCALOID is'nt mine!

Lucy's POV

"APAAAA?!" teriak gadis-gadis di kelas.

Buset, baru mulai ceritanya udah teriak-teriak ya?

"Beneran?!" teriak Gumi.

"Selamat! Gw aja belom loh!" kata Luka.

"GA BOLEEEHH!" teriak Seriza.

"Hey, ga apa-apa kali!" kata Juvia.

"Kapan?! Sejak kapan?" Tanya Miku.

"S-setelah pentas drama itu…" kata Wendy.

Mau tau kenapa?

Flashback :

"Nee wendy! Mau pulang bareng?" tanya Romeo.

"Eh? Kupikir kau bakal pulang sama Chelia…" kata Wendy.

"Gak, dia ama Lyon…" kata Romeo.

"Emm… Baiklah!" kata Wendy.

..

(Saat sampai didepan rumah Wendy)

"Oke… terima kasih sudah mengantarku!" kata Wendy.

"…..Wendy…." kata Romeo.

"Eh?" kata Wendy sambil nge-blush.

"Se-sebenarnya a-aku.. su-

"WENDY! KAU SEDANG BICARA SAMA SIAPA?!" teriak Seriza dari dalam.

-ka padamu!" kata Romeo.

..

.

FLASHBACK OFF

"… Wahh… Romeo nekad juga ya!" kata Rin.

"Tapi, hebat juga loh! Bisa ngomong depan Seriza!" kataku.

"HEH! Apa maksudmu?!" kata Seriza.

"Dasar cewek-cewek tukang gosip!" kata Gray sambil mendekati meja Lucy.

"Gray! Ngapain kau disini?!" tanya Lucy.

"Nguping.." kata Gray.

"Gomenne, Gray. Tapi… INI LAGI MASALAH SERIUS!" teriak Seriza.

"Ups! Seriza kalo marah serem~" kata Lisanna.

"…Oke?" kata Gray ketakutan lalu balik ke meja-nya.

"… Sudah kuputuskan.." kata Juvia tiba-tiba.

"Eh? Ada apa Juvia?" tanyaku.

"A-aku… Aku akan menembak Gray-sama!" bisik Juvia.

"A-apa?! Bagaimana dengan Lyon?!" tanyaku gugup.

"Lyon kan udah punya Chelia!" kata Wendy.

"Wahh… berjuang ya!" kata Luka.

"GANBATTE!" kata IA.

"Juvia-chan nekad juga!" kata Miku.

Aku… Ga tau mau bilang apa…

"Lucy-san? Kau kenapa?" Tanya Juvia.

"E-enggak apa-apa! Cuma pusing!" kataku dengan senyuman palsu.

"… Lucy, nanti istirahat… aku mau ngomong sesuatu!" kata Seriza.

"… Oke"

GREK

Erza-sensei memasuki kelas seperti biasa… tapi… entah kenapa mukanya agak muram? Atau hanya perasaanku saja?

"… Minna… Sensei harus katakan sesuatu.." kata Erza-sensei.

"Ada apa sensei? Kurang makan?" Tanya Natsu.

"BUKAN!" teriak sensei.

"Lalu… ada apa?" Tanyaku.

"….."

.

.

.

.

.

"Fairyloid Academy akan ditutup…"kata Erza-sensei.

DEG! A-apa?

"Kenapa?! Kok bisa?!" kata Natsu sambil mendobrak meja.

"…"

"Lalu… kita akan dipindahkan ke mana?" tanya Rin.

"Sebentar… Ada beberapa dari kalian yang akan dipindahkan ke Fairy Hills Academy dan… Voca-High School…"kata Erza-sensei.

"Sebentar maksudnya… kita harus berpisah?!" teriak Len tiba-tiba.

"… Bisa dibilang…"kata Erza-sensei lagi.

PEMBERITAHUAN, SELURUH KETUA DAN WAKIL KETUA KELAS DIHARAPKAN PERGI KE RUANG KEPALA SEKOLAH…

"Maaf sensei, aku harus ke ruang kepala sekolah dulu!" kata Gray,

"A-aku juga!" kataku.

"… Silahkan…"kata Erza-sensei dengan lesu.

GREK.

"Permisi, ada a-

"APA MAKSUDMU DITUTUP?!" teriak Kagura.

"Benar, Tako-Luka! Jelaskan pada kami!" kata Lyon.

"Kenapa… sekolah ini harus ditutup?" tanyaku.

"… Maaf, tak bisa kukatakan.." kata Tako-Luka.

" LAH?! Trus ngapain manggil kami ke sini?!" Tanya Kagura.

"Ah, ini bagikan lembaran kertas ini ditiap kelas.." kata Tako-Luka sambil memberikan daftar nama sekolah dan murid.

"Ini…"

Mataku langsung tertuju pada lembaran kertas itu…

Aku harus berpisah dengan Miku,Rin,Lisanna,Seriza,Jellal,Natsu dan…?!

"Tunggu sebentar Tako-Luka! Kenapa pembagiannya seperti ini?!" teriakku yang membuat Kagura dan Lyon loncat.

"Eh? Tapi sudah gak bisa diubah lagi… itu sudah tetap!" kata Tako-Luka.

~Bel istirahat siang~

"Itadakimasu!~"

"Haahh…." Kataku lesu.

"Ada apa Lucy? Tumben lesu begitu!" Tanya Natsu.

"…Lu ga tau?" tanyaku.

"Hah? Apaan?" Tanya Natsu.

"SEKOLAH KITA MAU BUBAR DAN KITA SEMUA GA BISA KETEMU LAGI!" teriakku yang cukup membuat seisi kelas menengok padaku dan Natsu.

"O-oh begitu…" katanya lagi.

"Bicara denganmu emang ga ada gunanya!" kataku sambil keluar meninggalkan kelas.

"Luce?"

~Di Lapangan Olahraga~

Lapangan ini memang sepi…

"…Suka"

'Eh? A-ada orang disana?' pikirku.

Lalu aku pun bersembunyi di belakang semak-semak untuk melihat apa yang terjadi…

"S-sebenarnya… dari dulu Juvia suka pada Gray-sama…" kata Juvia dengan rona merah di pipinya.

'JUVIA?! T-ternyata… dia benar-benar mengatakannya pada Gray!' pikirku.

"Juvia…" kata Gray.

"I-Iya Gray-sama?!" kata Juvia gugup.

"Maaf, tapi… aku sudah punya orang yang kusukai…" kata Gray.

.

.

"EH?! K-Kalo boleh Juvia tahu… siapa gadis itu?" Tanya Juvia.

.

.

"Dia adalah…"

.

.

JENG! JENG! JEEEEEENG! (?)

"Lu-

"Juviaaa! Graaay! Kalian sedang apa disini?~" teriak Lisanna.

"Oi, Lisanna!" kataku dengan pelan.

"Eh? Lu-

"Sssst! Jangan bilang kalau aku disini,ya?" kataku memohon.

"Oi Lisanna! Kami sedang membicarakan hal penting! Bisakah kau…" kata Gray.

"-Baiklah!" kata Lisanna pelan.

'Lu? Siapa itu? Apa jangan-jangan… gadis yang disukai Gray itu… Aku?!' pikirku.

To Be Continue!

Hehe, penasaran ga nih?

Jangan lupa RnR ya!~

Kalo udah Read tapi gak review itu bikin GREGET!