Best Friend, Enemy or Love
Rate : M
Warning : Fanfic ini yaoi(boyxboy), Crack Pair, Typo (s) bertebaran dimana-mana.
Disclaimer : Di SM cast punya Soman Ahjussi tapi di fanfic ini cast punya saya :p
a/n : Author minta maaf karena ngepost chapter ini pada bulan puasa. Author sendiri sebenarnya gak bisa bikin yang gitu-gitu tapi
otak pervert author lagi On heheh..Satu lagi karakter Luhan dimasa sekarang Yeoja
Chapter 4
Reunion
.
.
.
Previous Chapter
Sehun berjalan dengan lemas menuju rumahnya.
"Kenapa ia kembali?" tanya Sehun pada dirinya sendiri.
TAP
TAP
TAP
Sebuah langkah kaki terdengar dari arah belakang Sehun.
"Sehun-ah.." panggil seseorang dari belakang.
Deg
"Suara itu." Batin Sehun mendengar suara yang sangat familiar di telinganya.
Ia pun berbalik dan melihat orang yang memanggil yang ternyata..
-FujoFuji-
"Park-Ahjussi?" ucap Sehun yang melihat siapa yang memanggilnya.
"Sehun-ah gawat." Ucap Park Ahjussi yang sudah berada disamping Sehun.
"Gawat kenapa?"tanyaku yang mulai khawatir dengan ucapan Park Ahjussi.
"Appamu..Appamu mabuk berat dan dia sekarang sedang mengamuk." Jawab Park Ahjussi.
"Mwo!"ucap Sehun terkejut tatkala mendengar jawaban Park Ahjussi.
"Dimana Appa sekarang?" tanya Sehun dengan nada yang terdengar makin khawatir.
"Dia ada di tempat biasa dia minum. Kajja kuantar kau." Jawab Park Ahjussi sembari mengantarkan Sehun ke tempat Appanya.
Sesampainya di tempat tujuan kulihat Appa yang sedang memecahkan banyak botol minuman
"Appa!"panggil Sehun pada Appanya yang sedang mengamuk itu
Dengan tergesa-gesa Sehun menghampiri Appanya mencoba menghentikan amukannya.
BUGHH..
Appa Sehun mendorong Sehun dengan keras hingga membuatnya membentur tembok, Park Ahjussi yang melihat itu pun langsung membantu Sehun berdiri.
"Gwenchana, Sehun-ah?" tanya Park Ahjussi.
"Nde."jawabku sembari memegang bahunya yang sepertinya terluka.
Setelah membantu Sehun, Park Ahjussi segera meminta bantuan warga sekitar untuk menghentikan amukan Appa Sehun.
.
.
.
"Gamsahamnida atas bantuannya, Ahjussi."ucap Sehun berterimakasih pada Park Ahjussi sembari membungkukkan badannya.
"Cheonma." Ucap Park Ahjussi yang kemudian keluar dari rumah.
Setelah mengantarkan Park Ahjussi pulang, Sehun segera mengambilkan air putih untuk Appanya.
"Appa, kau sudah baikkan?" tanya Sehun pada Appanya sembari masuk ke kamar Appanya yang sangat kacau.
"Chagiya.." rancau Appa Sehun yang masih dalam keadaan mabuk, ia tak mendengarkan perkataan Sehun.
"Chagiyaa..kembalilah.." rancau Appa Sehun lagi sembari menatap kosong jendala kamarnya seolah-olah ada orang yang dimaksudnya disana.
"Appa minumlah." Ucap Sehun sembari memberikan segelas air putih pada Appanya.
PRANGGG..
Appa menepis tangan Sehun yang membawa segelas air yang membuat gelas itu pecah.
"Pergi kau !." Omel Appa pada Sehun dengan tatapannya yang seakan ingin membunuhnya.
"Appa.."gumam Sehun.
"Chagiyaa…" rancau Appa Sehun lagi sembari memegang pakaian lama Ummanya.
"Appa.."panggil Sehun pada Appanya dengan tatapan sendu sembari menyentuh pundak Appanya.
"Sehun, kau disini nak?"tanya Appa Sehun yang sudah mulai berubah 1800menjadi baik
"Nde."jawab Sehun sembari menganggukkan kepalanya, ia tahu Appanya sedang dalam Keadaan baik.
Sehun miris melihat keadaan Appa yang tak menentu kadang kejam kadang baik dalam waktu yang bersamaan mungkin kalian berpikir itu DID dan ya kalian benar. Appa Sehun penderita DID akut, dan itu adalah salahsatu penyebab Umma Sehun pergi selain karena factor ekonomi.
"Apa yang terjadi? Kenapa ada pecahan kaca disini?" tanya Appa Sehun yang melihat adanya serpihan kaca yang berserakan dilantai beserta air yang tercecer.
"Ehh..itu aku tadi ceroboh membawa air dan obat untuk Appa jadi pecah deh. Mianhae Appa" Dusta Sehun sembari membersihkan serpihan kaca itu.
"Hmm..begitukah." ucap Appa Sehun menanggapi jawaban Sehun.
Awwww..
Rintih Sehun kesakitan terkena serpihan kaca.
"Gwenchana Sehun-ah?" tanya Appa Sehun khawatir sembari menghampiri Sehun.
Aww
Rintih Sehun lagi ketika Appanya memegang bahu kanannya yang terluka.
"Ada apa Sehun-ah?" tanya Appa Sehun yang makin khawatir.
"Ani. Bukan apa-apa,Appa. Aku hanya kesakitan karena ada serpihan kaca yang masuk ke dalam jariku." Kilah Sehun yang kebetulan memang ada serpihan kaca yang masuk ke dalam jarinya..
"Benarkah? Coba Appa lihat." Ucao Appa Sehun sembari melihat jari Sehun yang terluka.
"Enghh.."
Sehun melenguh karena Appa mencoba mengambil kaca itu dengan cara menghisap jari Sehun yang terluka.
"Nah bagaimana?" tanya Appa Sehun setelah mengeluarkan serpihan kaca itu.
"Ne. Sudah agak enakan." Jawab Sehun.
"Jja..kalau begitu cepatlah tidur biar Appa yang membersihkan kaca itu." Ujar Appa Sehun.
"Ne. Selamat Malam Appa." Ucap Sehun yang kemudian pergi meninggalkan kamar Appanya.
-FujoFuji-
Burung –burung berkicau membangun manusia yang sedang terlelap dalam tidurnya yang nyenyak.
"HOAMM.."
TOK
TOK
TOK
"Jongin-ah kau sudah bangun?" tanya Luhan yang berada dibalik pintu kamar Jongin.
"Hmm..nde." jawab Jongin yang masih dalam keadaan mengantuk sembari mengucek matanya.
"Kalau kau sudah bangun cepetlah mandi." titah Luhan sembari pergi menuju ruang makan.
Setelah kepergian Luhan, Jongin segera beranjak dari kasurnya yang nyaman dan pergi ke kamar mandi.
-SKIP OK ;) –
"Ingat Jongin setelah bel pulang kau harus segera pulang. Arraseo?" ucap Luhan pada Jongin layaknya seorang Umma pada Anaknya.
"Nde, Nunna. Jongin mengerti." Balas Jongin malas mendengar ucapan Luhan yang sudah sering ia dengar.
"Baguslah kalau begitu, Nunna pergi yaa. Pay pay." Ucap Luhan sembari melambaikan tangan yang kemudian kembali menaiki bus yang mengantarnya.
"Cie..cie ada yang dianter tuhh.." ejek Si Trouble Maker Kris yang sedang berada di gerbang sekolah.
"…"
Jongin diam tidak ingin membalas perkataan yang dianggapnya tak penting. Ia segera melangkahkan kaki menuju kelasnya meninggalkan Kris dan kawan-kawannya.
"Aku juga ingin diperhatikan oleh keluargaku."batin Kris yang sebenarnya iri melihat interaksi Jongin dan Nunnanya.
"Kris, Kajja." Ajak Chanyeol membuyarkan lamunan Kris.
"Hm." Kris pun melangkahkan kakinya keluar dari area sekolah dan pergi entah kemana bersama dengan Chanyeol, sepertinya mereka akan bolos. Sedangkan Tao hari ini ia ada latihan wushu jadi ia tak bisa ikut.
-FujoFuji-
Di lain tempat..
Kayuh..
Kayuh..
Kayuh..
Itulah yang sedang Sehun lakukan di pagi hari. Saat ini Sehun sedang melakukan aktivitas pagi harinya yakni mengantarkan Koran dengan sepeda. Sudah hampir 3 tahun Sehun hidup mandiri, setiap harinya ada saja yang dikerjakan Sehun dari mengantar koran di pagi hari seperti yang sedang dilakukannya saat ini, bekerja di sebuah café pada hari libur sampai menjadi pengantar segala sesuatu. Hal itu dilakukan untuk menghidupi kehidupannya dan Appanya. Kalian pasti sudah bisa menebak kenapa Sehun harus bekerja padahal ia adalah pelajar dan dia masih punya Appa. Yupz...karena appanya penderita DID jadi tak mungkin ia bisa berkerja dikondisinya yang tak menentu itu.
"Hah..lelahnya." ucap Sehun sembari merapatkan kembali jas seragam yang dipakainya guna menghangatkan tubuhnya yang kedinginan.
Ckiitt..
"Ahh..Sehun, kau sudah selesai rupanya." Ujar Kim Ahjussi,boss yang memberinya pekerjaan ini.
"Nde." Balas Sehun.
"Ini bayaranmu untuk hari ini." Ucap Kim Ahjussi memberikan Sehun uang.
"Nde, gamsahamnida Ahjussi." Ucap Sehun sembari membungkukkan badannya.
Setelah Sehun selesai mengantarkan Koran, Sehun segera menuju Sehun tahu jam pelajaran sudah dimulai tapi ia tetap berjalan dengan santainya. Satpam sekolah dan staff guru disekolah sudah tahu tentang pekerjaan Sehun jadi mereka sudah paham kenapa Sehun terkadang terlambat.
Tring..
Tring..
(Ceritanya bunyi telepon Sehun yaa..)
Sehun mengangkat IPhone yang berbunyi.
"Annyeong."
"…"
"Nde. Aku akan mengambilnya, Hyung."
"…"
"Nde,tak apa kok Hyung. Aku tidak keberatan."
"…"
"Cheonma."
Sehun menutup teleponnya, ia segera berbalik arah ia tak lagi menuju sekolah melainkan ke tempat yang diperintahkan si ini pekerjaan Sehun sebagai pengantar segela sesuatu sedang berjalan, barusan ia disuruh oleh si penelepon untuk mengambilkan dokumen di rumahnya dan mengantarkannya ke kafe tempat si penelepon berada.
/Skip Time/
"Gomawo, Sehun-ah." Ucap Si Penelopan yang ternyata adalah bossnya di kafe tempat ia bekerja yang bernama Kim Jong Woon aka Yesung.
"Ne." balas Sehun.
"Oh yaa Sehun karena kau ada disini bagaimana kalau aku memperkenalkanmu pada karyawan baru yang akan bekerja disini." ujar Yesung.
"Ne." balas Sehun.
"Kau kemarilah." Perintah Yesung pada karyawan barunya.
Karyawan itu pun menghampiri Yesung dan Sehun.
Deg..
Sehun terkejut dengan apa yang dilihatnya, ternyata karyawan baru yang diperkenalkan Yesung Hyung adalah orang yang tak ingin ditemuinya yakni Luhan. Namun ia segera menghilangkan rasa keterkejutannya ia tak ingin dilihat lemah oleh Luhan.
"Annyeonghaseyo, Luhan imnida." Ucap Luhan memperkenalkan diri, ia memperkenalkan diri seolah ia tak mengenali Sehun.
"Ne, Sehun imnida." Balas Sehun ia tetap mencoba bersikap rileks.
"Ahh..Sehun bukankah kau harus sekolah." Ucap Yesung melihat jam yang sudah menunjukkan jam 09.00.
"Ne." balas Sehun, ia masih tetap menatap Luhan. Sedangkan Luhan yang sedang ditatap hanya memberikan sebuah senyuman manis yang bagi Sehun adalah sebuah pertanda buruk.
"Kalau begitu cepatlah berangkat." Perintah Yesung sembari pergi meninggalkan Sehun dan Luhan.
Karena Sehun tak ingin berlama-lama ada disana, Sehun segera melangkahkan kakinya keluar dari kafe, ia berjalan dengan tergesa-gesa.
"Sehun-ah tunggu."
"…"
Sehun yang mendengar itu mencoba menghiraukannya,ia tetap berjalan. Luhan yang melihat Sehun berjalan pun mengejarnya sampai di sebuah gang sepi.
Greb..
Luhan menarik tangan kiri Sehun dan mendorongnya ke tembok.
"Kau ingin pergi kemana, Chagi." Ucap Luhan dengan suara rendah.
"Ak..ak..aku ingin.."
"Engh~…ahh.." desah Sehun karena tangan kanan Luhan sudah meremas Juniornya dari luar celana.
"Kau masihlah tetap sensitif, Chagiya." Ucap Luhan ditelinga kanan Sehun sembari mencium leher jenjang Sehun.
"Enghh~..ahh..h..h..hen..ahh..hentikan..engh~..Lu..lu." ucap Sehun disertai desahan yang terdengar sangat sexy bagi Luhan.
"Kenapa harus dihentikan, Chagi. Bukankah kau menyukainya." Ucap Luhan yang masih meremas Junior Sehun sembari melepaskan jas yang dikenakan Sehun.
"Lu..lu..enghh~..ahh..je..jebal." ucap Sehun yang sudah mulai mengeluarkan air mata.
Luhan tak mempedulikan ucapan Sehun, ia tetap meremas junior sehun bahkan sekarang ia mulai menurunkan resleting celana Sehun, lalu menurunkan celana terlihatlah junior Sehun yang tercetak jelas pada celana dalam yang Sehun sudah mulai lemas, ia tak tahan lagi untuk tetap berdiri. Beruntunglah Luhan dengan sigap menahan tubuh Sehun.
"Enghh~..ahhhh.."
Crot
Crot
Crot
Sehun mengeluarkan spermanya. Luhan bisa merasakan celana dalam Sehun yang sudah basah akibat sperma yang sudah merembes.
Treng..
Treng..
Treng.. (bunyi telepon Luhan)
Luhan menghentikan kegiatannya, ia mengambil iphone dari dalam kantung saku celananya.
"Yoboseyo?"
"…"
"Nde, aku akan segera kesana Umma."
"…"
"Ne."
Luhan menutup teleponnya, kemudian ia menatap Sehun yang matanya sudah mulai sayu. Ia menyentuh pipi Sehun dengan sangat lembut.
"Kita akan teruskan nanti, Chagi."
Chu
Luhan mencium bibir Sehun dengan lembut namun makin lama ciuman itu makin penuh nafsu. Luhan melumat bibir Sehun dengan sangat ganas.
"Sampai jumpa lagi, Chagi. Dan ingat kau tidak bisa kabur dariku karena kau adalah milikku." Ucap Luhan setelah melepas ciumannya.
Kemudian Luhan merapikan celana yang dikenakan Sehun.
"Sebaiknya kau tak usah masuk sekolah, aku akan mengirimu surat atas nama Appa ke sekolahmu." Ujar Luhan sembari mengusap air mata Sehun yang masih terus mengalir.
"Jangan menangis chagiya." Ucap Luhan lembut.
Chuu..
Setelah mencium sekilas Sehun, Luhan pergi melangkahkan kakinya kembali ke kafe.
Brukk..
Sehun jatuh, ia tak kuat menahan rasa ketakutan dan traumanya pada sosok yang tak ingin ditemuinya.
"Hunnie.." panggil Seseorang yang melihat Sehun jatuh, ia berlari ke arah Sehun untuk menolongnya.
"Kai." Ucap Sehun yang terdengar sangat lemah sampai akhirnya Sehun pingsan.
Seseorang yang menolong Sehun yang ternyata adalah Jongin mengangkat Sehun ala Bride Style dan membawanya ke rumah Sehun.
.
.
.
-ToBeContinue-
a/n : Luhan pada masa sekarang Yeoja tapi ia rada agresif. Kalo kalian ingin tau karakter Luhan lebih dalam, baca kelanjutan ceritanya di chap
berikutnya:)