HELP ME?!

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto, saia cuma numpang minjem

Rated T

Pairing : SasuSaku slight SasuHina

Warning : Typo, OOC, plus rada-rada gaje, semoga bisa dimengerti.

.

.

.

"Sasuke nanti kalau kamu besar mau jadi apa?" tanya seorang perempuan kecil berambut pink yang berumur 6 tahun kepada Sasuke kecil.

"Kalau bisa aku sih ingin jadi istrimu Sakura!" ucap Sasuke kecil dengan muka polosnya.

"Hhahaha Sasuke bukannya istri, tapi suami tahu!" teriak anak kecil berambut landak pirang, Naruto.

"Biarin emangnya kamu sendiri pingin jadi apa Naruto?" tanya Sasuke kecil sambil mendengus pelan.

"Aku sih sudah pasti ingin menjadi orang terhebat di Konoha! Supaya bisa menjadi pembela kebenaran yang kuat, Hebatkan!" teriak Naruto kecil kembali.

Kedua sahabatnya hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Naruto, "Naruto, sekarang saja kamu masih takut sama gelap, gimana nanti jadi pahlawan~" Sasuke kecil kembali menimpali.

"Biarin, awas ya Sasukee nanti kalau kamu minta tolong nggak bakal aku tolongin lho!"

Perempuan kecil yang dari tadi sudah bosan dengan pertengkaran sahabat-sahabatnya pun mulai kesal. " Sudah dong Sasuke, Naruto!" teriaknya kecil.

Seketika keduanya langsung terdiam. "Maaf..." ucap mereka berdua.

Senyum kecil pun tercipta dari pipi mungil perempuan itu dan langsung segera memeluk kedua sahabatnya tersebut.

"Ya, udah deh kalau Sasuke nanti pingin jadi Suamiku aku pasti akan jadi istrimu , trus kalau Naruto jadi pembela kebenaran di Konoha aku pasti akan selalu membantumu hehehe"

Mereka pun mulai tertawa kembali. "Janji ya Sakura-chan mau membantuku nanti!" "Janji ya Sakura kamu mau jadi istriku nanti kelak!" Sakura mengangguk keras

"JANJIII!" Ketiganya saling menyilangkan jari kelingking bersama-sama berharap janji mereka suatu saat akan ditepati.

Chapter 1 :Hurt me

FLASH BACK ON :


Seketika hatiku langsung hancur ketika ia mengatakan hal yang sama sekali tidak pernah kuharapkan dan tidak seperti yang kubayangkan.

"Kamu mau kan membantuku Sakura?" ucap seorang pemuda yang masih bertahan dengan tampang stoicnya kepada perempuan berambut pink didepannya.

"Kamu benar-benar serius dengan perkataanmu itu, Sa...Sasuke?" tanya perempuan berambut pink itu.

Sasuke hanya mengangguk pelan. "Ta...tapi." kini perempuan berambut pink tersebut berniat untuk menolak permintaan pemuda itu.

"Kaukan sahabat kecilku, jadi maukan kau membantuku, ini benar-benar permohonan seumur hidupku, hanya kau yang bisa kumintai tolong." Kini pemuda tersebut hanya bisa menunggu kepastian dari sahabat kecilnya.

Dengan anggukan kecil dari sahabatnya yang berarti dia mau membantu Sasuke akhirnya dengan melepaskan tampang stoicnya dan segera memeluk sahabatnya itu, tanpa tahu bahwa hati perempuan itu kini telah hancur berkeping-keping.

"Terima Kasih SAKURA!" Sasuke segera melepaskan pelukannya dari Sakura dan dengan cepat ia meninggalkan Sakura sendirian disana. Setelah Sasuke pergi... perlahan-lahan airmata turun dari pipi Sakura dan lama-kelamaan menjadi semakin deras.

"Sasuke.. kalau memang itu yang kau mau tidak apa-apa, aku rela walaupun kau hanya menganggapku sebagai sahabat kecilmu aku rela, itu semua kulakukan karena...karena aku MENCINTAIMU hiks..hiks". Walaupun kau telah lupa dengan janji kita bertiga.

Dan siapa sangka dari tadi ada seorang pemuda yang berdiri dibalik pintu tidak sengaja mendengarkan semua pembicaraan mereka sampai akhirnya melihat Sakura menangis tertahan. Tidak bisa membiarkan semuanya berlarut-larut pemuda tersebut memikirkan sebuah tindakan yang mungkin bisa membantu mereka walau hanya sedikit untuk meluruskan semua permasalahan itu.

"Ah aku ada ide...!" bisiknya pelan.

FLASH BACK OFF

Nah sebelum kembali ke cerita mari kita mundurkan dulu waktunya, sekitar 20 menit yang lalu. Diruangan kelas yang terlihat sepi yang ada hanya beberapa orang yang sedang melakukan tugas kebersihan, tentu saja karena sekolah sudah bubar sore ini. Dikelas Sakura sedang memarahi temannya yang bernama Ino karena sahabatnya yang satu ini benar-benar tidak mau melaksanakan piketnya hari ini.

"Ino! Kamu bisakan bantu kita sedikit saja supaya kita bisa bergegas pulang!" teriak Sakura yang terlihat masih menahan emosinya untuk tidak memukul jidat sahabatnya ini sampai benjol.

"Iya iya Sakura~" sahut Ino yang terlihat masih berkutat dengan alat-alat kosmetiknya.

4 Sudut perempatan jalan pun mulai terlihat di jidat Sakura yang lebar

"1...2..."

"Ehhh..ehh! Sakura apa yang kau?" Ino langsung kaget ketika melihat Sakura yang sudah siap siaga mengangkat kursi yang ada tepat disebelahnya. Semua yang melihat hal itu pun seketika mundur dari jangkauan Sakura dan ber-sweetdrop ria, membiarkan Ino yang merasakan amarah Sakura hahaha.

"3...Ino kalau sekarang kamu nggak mau bantuin kita semua bersih-bersih, tau kan kursi ini bakal melayang kemana?" ucap Sakura sambil mengeluarkan senyum termanisnya? Kepada Ino yang berhasil membuatnya beranjak dari kursinya merapikan semua peralatan kosmetiknya dan mengambil sebuah sapu.

"Okee... hehehe aku kan tadi cuma bercanda Sakura." Masih dengan acara senyum-senyumnya plus acara sapu-menyapunya.

"Huh! Gitu dong dari tadi kan kita bisa cepet pulangnya!"

"Fiiiuuhh... untunglah nggak jadi perang dunia kedua disini, kan bisa gawat masa cuma gara-gara piket saja" pikir semua teman-teman sekelas Sakura.

Nah disini saia perkenalkan dulu ya. Yang teriak-teriak tadi itu Sakura Haruno tokoh utama kita di tokoh ini, trus yang main-main dengan kosmetiknya itu Ino Yamanaka sahabat Sakura, setelah itu di cerita dibawah ini Hinata Hyuga salah satu sahabat Sakura, mereka semua bersekolah di Konoha High School (KHS), Kelas 3 sma yang mau beranjak ke universitas. Yap back to the story. ^^

"Hinata kau bisa tidak mengisi vas bunga itu dengan air?" tanya Sakura.

"..."

Sakura merasa ada yang aneh dengan Hinata, sahabatnya yang satu ini terlihat bengong seperti tengah memikirkan sesuatu. Akhirnya dengan perlahan Sakura mendekati Hinata.

"Hinata!".

"Ehh..ehh Sa...Sakura –chan.." Hinata yang terlihat sangat kaget benar-benar bikin Sakura pingin ketawa saja.

"Kau kenapa Hinata, dari tadi aku panggil kok diam saja?"

Sekejap Hinata tampak bingung mau menanggapi pertanyaan Sakura, "Apa sebaiknya kubilang saja ya?" pikirnya.

"Hinata?".

Suara Sakura langsung menyadarkannya dari alam pikirnya.

"Be...begini Sa..Sakura-chan i..ini ten..tang.." belum selesai Hinata menyelesaikan kata-katanya Ino langsung menghambur ke pelukan Sakura dan Hinata.

"Tebak kamu dicari siapa Sakura?" ucap Ino dengan tersenyum jail

"Siapa, siapa Ino?" tanya Sakura mulai penasaran.

"Pangeranmu! Sasuke!" teriak Ino kencang, yang langsung dihadiahi pukulan kecil di kepalanya.

"Ino! Kecilkan sedikit suaramu nanti kalau didengar teman-teman gimana?" ujar Sakura panik, yang dipukul cuma bisa cengar-cengir saja.

DEG!

Jantung Hinata seketika mau lepas ketika Ino meneriakkan nama Sasuke di dekatnya. "Sa..Sakura-chan aku mau ta..tanya sesuatu?"

"Ya mau tanya apa Hinata-chan?"

"A...anoo.. apa kau menyukai Sasuke?" tanya Hinata yang langsung ditanggapi dengan muka Sakura yang memerah.

"Ja..jadi benar?"

"Iya dong Hinata! Sakura itu kan sudah suka lama dengan Sasuke, apalagi mereka selalu bersama sejak taman kanak-kanak dan dengan Naruto juga." Ino menimpali

"I..inoo~"

"Memangnya ada apa Hinata kamu menanyakan hal itu padaku?" Sakura mulai merasa ada yang aneh dengan Hinata tapi dengan cepat ia tepis perasaaannya itu.

"Eh... enngg..gak kok, Cuma penasaran saja" ujar Hinata gugup.

"Oh iya Sakura di prom night nanti kamu minta saja Sasuke jadi pasanganmu, siapa tahu kalian bisa meraih gelar Queen and King tahun ini."

"A..aku malu Ino, masa cewek yang ngajak duluan, kan yang ada cowoknya yang mengajak ceweknya dong." Sakura benar-benar seperti kepiting rebus sekarang karena diledek oleh sahabat-sahabatnya ini.

DEG! Lagi-lagi ucapan Ino dan Sakura benar-benar menohok Hinata, ia ingin secepatnya pergi dari sini sebelum semuanya menjadi semakin gawat.

"A..aku harus mengisi vas bunganya dulu dengan air, Sakura-chan, Ino-chan, Jaa.." Hinata segera meninggalkan kedua sahabatnya yang masih menatapnya heran.

"Nah itu dia Sasukemu!"

"I...Inoo~ sudah dong aku malu tau!~"

Disana Sakura sudah melihat Sasuke menunggunya, dengan segera ia bergegas mengambil tasnya dan berpamitan pulang dengan teman-temannya yang lain.

"Sasuke maaf menung..." Sakura terdiam sejenak melihat adegan yang tak biasanya, Sasuke dan Hinata yang saling berpandangan sejenak sampai Hinata tersadar dan segera meninggalkan kelas sambil membawa vas berisi bunga. Dari pandangan Sasuke ke Hinata seperti terpancar cinta dari kedua mata Sasuke, Sakura yang memikirkan hal itu langsung menggeleng keras menepis prasangkanya terhadap mereka berdua.

"Itu pasti hanya bayanganku saja" pikirnya. Dan segera berjalan kearah Sasuke.

"Sasuke maaf menunggu, ayo kita pulang" ujar Sakura yang segera berlari didepan Sasuke (sudah kebiasaan dari kecil sih).

Pemuda ini namanya Sasuke Uchiha, tampan, pintar plus tinggi, perfect banget deh, yahhh kecuali wajah dinginnya yang kayak es sih.. *dichidori*

"Sakura sebelum kita pulang ada yang ingin aku bicarakan dulu diatap sekolah,kau bisa kan?"pinta Sasuke, yang langsung disambut anggukan keras Sakura. Sasuke yang melihat itu hanya bisa tersenyum kecil sambil berjalan mendekati Sakura.

Di Atap Sekolah.

"Kau mau bicara apa Sasuke?" Sakura benar-benar gugup sekaligus senang karena mungkin Sasuke akan benar-benar mengajaknya ke prom night nanti sesuai dugaan Ino.

"Ini masalah prom night kita minggu depan," Sasuke mulai berbicara

"Ya..." harapan Sakura kian melambung. Sampai...

"Maukah kau membantuku untuk membuat Hinata cemburu sampai prom night minggu depan tiba"

PRANGG!...

"Ehhh...?"

Jadi sekarang kita kembali ke cerita diatas,

Hati Sakura benar-benar remuk sekarang, Ia kira Sasuke yang ia sukai selama ini akan mengajaknya untuk pergi ke prom night minggu depan, ternyata dugaannya benar-benar salah. Sasuke malah ingin meminta bantuannya untuk membuat Hinata cemburu dengan kedekatannya dengan Sasuke, karena dari awal Sasuke sudah mengajak Hinata untuk pergi bersamanya ke prom night nanti. Ternyata dugaannya tadi tentang Hinata yang terlihat bengong, Dan tentang tatapan antara Sasuke dan Hinata itu benar, pasti tadi Hinata sedang memikirkan permintaan Sasuke untuk pergi bersamanya minggu depan.

Untuk itulah Sasuke meminta bantuan Sakura, agar ketika Hinata cemburu nanti ia bisa menerima ajakan Sasuke, dan Sasuke pun bisa semakin dekat dengan Hinata. Tapi apa daya demi orang yang kau cintai selama bertahun-tahun , itu adalah hal yang mustahil untuk ditolak ketika ia sangat-sangat memerlukan bantuanmu. Sakura hanya bisa menangis dalam diam tanpa menyadari bahwa kini seorang Naruto Uzumaki sedang berdiri mematung di balik pintu, Naruto benar-benar tidak percaya bahwa Sasuke akan membuat Sakura menangis seperti itu, padahal mereka bertiga sudah bersahabat dari dulu dan sekarang Naruto benar-benar geram dengan tingkah laku Sasuke.

"Apa kamu benar-benar sudah lupa dengan janjimu dulu dengan Sakura, Sasuke!" pikirnya, Naruto pun mulai mencari ide, sampai selang beberapa menit sebuah lampu bohlam langsung memancar dari atas kepalanya.

"Aku ada ide.. Dan ini pasti berhasil.." bisiknya pelan takut-takut Sakura mendengarkan suaranya.

"Maaf Sasuke aku haru s membuktikan janji kita dulu, jadi aku harus mencobanya" pikir Naruto sekali lagi.

Dengan langkah pelan Naruto mendekati Sakura yang masih terisak kecil disana, yang makin membuat hati Naruto terasa pedih, Ia mencoba untuk menyentuh pelan pundak Sakura.

"Sakura-chan" panggilnya pelan.

Sakura langsung tersentak dan dengan cepat menghapus airmata yang sejak tadi membanjiri wajahnya.

"Naruto? Ke...kenapa k..au ada disini?"tanya Sakura tersenyum kecil walau belum bisa menutupi matanya yang masih terlihat sembab.

Naruto berpura-pura tidak tahu, bahwa sejak tadi ia sudah memperhatikan Sakura menangis disini. "Begini Sakura-chan apakah mau membantuku? " tanyanya pelan.

"Pasti akan kubantu kok Naruto hehe, tentang apa?" tawa Sakura yang masih belum bisa ditangkap oleh Naruto.

"Begini..."

To be Continued

Yah lagi-lagi saia buat cerita berchapter, hehehe yah sekali-sekali menuangkan inspirasi sedikit kedalam komputer #plak#. Jadi untuk chapter selanjutnya ditunggu ya.. soalnya saia mau menghadapi perang dulu beberapa minggu ini. Soo if you want to REVIEW, am really want to know good or not my story. Jadiii saia bilang sekali lagi REVIEW OKE! ( kok maksa sih nih orang) #digebukin readeer#

Cerita selanjutnya :

"Kau juga Naruto!" teriak Sakura

"Iya tolong ya Sakura-chan"

"Huh baiklah"

"Kenapa Naruto sekarang dekat sekali dengan Sakura, dan kenapa aku harus kesal sih!" pikir Sasuke.

"Sakura ikut denganku!"

"ehh.. mau kemana Sasuke?"

"Kita mau memperhitungkan rencana kita untuk seminggu kedepan."

"okee~"

"Rencana 1 berhasil" teriak Naruto dalam hati. "Kenapa kamu ketawa Naruto?"

"Ahh nggak ada apa-apa kok Kiba, ayo kita kekantin, aku tarktir deh" teriaknya lagi

" Beneran!? Memangnya ada acara apa nih kamu traktir aku?"

"Yah rahasia dong!" ucapnya sambil berlari kecil menuju kantin sekolah.