Jaejoong WannaB

Main cast :

- Jung Yunho (25tahun)

- Kim Jaejoong (24tahun)

- Shim Changmin (21tahun)

- Kim Youngwoong (24tahun)

Other cast :

- Kim Junsu (22tahun)

- Park Yoochun (23tahun)

- Son Dong Woon (21tahun)

- Yoon Du Jun (22tahun)

- Shim Yo Seob (20tahun)

Genre : Yaoi, Drama, Fiction (?)

Pairing : Yunjae/Yoosu/Woonseob(?)

PROLOG

Yunho POV

Detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan. Tak terasa sudah satu tahun berlalu, satu tahun yang sangat sulit untukku lalui tanpa kehadiran-nya disisiku. Tiap detik, tiap waktu yang berlalu, sungguh terasa amat berat. Aku tahu ini memang rencana Tuhan dalam hidupku, rencananya untuk menjadikanku pribadi yang lebih dewasa dari sebelumnya. Namun apa aku salah jika aku mengeluh padanya karna cobaan yang menurutku sangat berat ini?

Sudah kucoba untuk menerima dengan ikhlas segala yang sudah ditakdirkan olehnya, namun aku tetap merasa kalau itu semua sungguh tak adil. Sungguh tak adil bagi kami. Baru saja kami merasakan bagaimana indahnya perasaan ini. Merasakan bagaimana rasanya dicintai dan mencintai seseorang dengan sangat tulus, namun sebuah kenyataan memang tak selalu berakhir sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sebuah kenyataan pahit yang akhirnya harus ku terima dalam hidup ini.

Kim Jaejoong, neo eodiya? Apa ditempatmu berada sekarang kau mendapatkan kebahagiaan? Kalau kau bahagia, kenapa kau tak mengajakku bersama? Bukankah kita pernah berjanji untuk selalu bersama? Apa kau lupa dengan janji itu? Bahkan kau mengingkari janji kita dan memilih pergi dariku. Kau, apa kau tahu betapa sakitnya aku saat kau tak berada disampingku? Apa kau tahu apa yang kurasakan saat mengetahui kalau kau mengalami kejadian itu? Sungguh, rasanya akupun ingin mengalami hal yang sama denganmu. Aku ingin menggantikanmu, aku sangat terpukul.

Berhari-hari setelah kejadian itu, aku bahkan tak bersemangat menjalani aktivitasku. Dipikiranku hanya dipenuhi pikiran tentangmu. Bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah melepas bayanganmu, bayanganmu yang setiap detik selalu hadir dalam mimpiku.

Aku, sangat merindukan dirimu Joongie. Merindukan belaianmu, merindukan desahanmu, dan aku sangat merindukan suaramu saat menyebut namaku. 'Yunie'. Kini, tak ada lagi orang yang memanggilku dengan panggilan itu, karna setiap kali ada yang memanggilku dengan sebutan itu, hatiku akan kembali sakit. Kembali teringat akan dirimu yang memilih pergi dariku.

Walau seberapapun beratnya hidup yang kujalani, namun aku masih sangat bersyukur. Karna setelah kepergian-nya dariku, aku masih memiliki sahabat-sahabat terbaik dalam hidupku. Merekalah yang tak pernah lelah menyemangatiku ketika aku terpuruk, menyemangatiku ketika aku jatuh karna kehilangan diri-nya. Aku sangat bersyukur dengan itu semua. Ternyata, dibalik musibah yang engkau ciptakan, masih banyak hikmah yang bisa kupetik.

Sekarang, aku akan berusaha untuk mengikhlaskan kepergian-nya. Walau bagaimanapun, ini adalah rencana Tuhan, dan aku yakin, setiap Tuhan memberikan cobaan kepada kita, maka dibalik itu semua, akan ada rencana indah yang sudah dipersiapkan oleh-Nya.

~ .B~

Aku menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Entah kenapa, aku merasa gugup sekarang. Kini aku sudah bersiap untuk melakukan fansmeeting didalam gedung agensiku. Kali ini aku mengadakan fansmeeting sebelum aku mengadakan konser tunggal. Hari yang sudah dinantikan oleh penggemarku. Para fans yang sudah dengan setia menyemangatiku hingga aku berada dipuncak seperti sekarang ini.

"Yoo, hyung tenanglah, semua akan baik-baik saja." kudengar Yoochun berseru dibelakangku sambil memukul pundakku. Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Ne, arraseo. Hanya saja, entah kenapa aku merasa gugup. Perasaanku sedikit tak tenang." jawabku jujur pada Yoochun.

"Tenang saja Yunho-ah, kau hanya merasa gugup. Karna ini pertama kalinya lagi kau mengadakan fansmeeting setelah sekian lama." entah datang dari mana, kini Siwon sudah berada disampingku sambil merangkul pundakku.

"Gomawo." jawabku sambil tersenyum.

"Yunho-ah, kau sudah siap? Sebentar lagi acara akan dimulai."

"Ne, aku sudah siap."

"Baiklah, kajja kita berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas ini."

Kami semua pun berkumpul membentuk satu lingkaran kecil didalam ruang ganti. Memanjatkan doa sebelum melakukan fansmeeting kali ini.

Tuhan, berikanlah yang terbaik untuk acara kali ini. Buanglah jauh perasaan ini, berikanlah kelancaran kali ini.

Setelah berdoa, kamipun segera menuju backstage. Menunggu MC menyebut namaku. Bisa kudengar dari dalam, riuh rendah suara orang yang datang meneriakkan namaku. Perasaan senang dan sedih membaur menjadi satu. Senang karna para fansku kompak datang dan menyemangatiku sekaligus bersedih karna orang yang sangat aku harapkan tak bisa datang.

"Ya, dan sekarang kita panggilkan artis kita. U Know Yunho." kudengar MC menyebut namaku, setelahnya kami semua pun naik kepanggung dan dengan segera suara fans menyambutku. Memekakakan telinga, namun tak membuatku terganggu. Justru aku merasa senang, mereka tetap setia menyambutku.

"Annyeonghaseo." sapaku sambil tersenyum dan dengan kompak mereka membalas sapaku. Aku segera mengambil posisi duduk disebelah MC. Yoochun, Du Jun, Siwon dan Leethuk hyung tak ikut naik, mereka hanya menunggu di belakang panggung.

"Ya, ini dia U Know Yunho yang sangat fenomenal itu. Apa kabar Yunho-ssi." sapa MC sambil tersenyum kearahku.

"Ne, baik." jawabku sambil tersenyum. Lampu blitz kamera tak henti-hentinya membidik ke arahku, aku hanya tersenyum dan sesekali memandang semua yang hadir.

Seterusnya, MC dengan semangat bertanya padaku. Bertanya tentang apa saja, mulai dari kesiapan konserku, albumku, tak lupa tentang fans yang sudah hadir memeriahkan acara kali ini. Seharusnya aku merasa senang dengan semua ini, melihat banyaknya orang yang datang untuk bertemu denganku. Namun, tak kupungkiri aku sedikit sedih. Karna orang yang sangat aku harapkan, justru tak bisa hadir.

"Bagaimana persiapan konser anda kali ini, apakah akan ada gebrakan baru mengingat kini penjualan album anda sangat meningkat pesat."

"Ne, untuk konser kali ini kami akan menampilkan sesuatu yang sangat berbeda dari konser-konser sebelumnya. Jadi, aku harap kalian semua tak melewatkan konserku kali ini." Aku tersenyum memandang mereka semua. Berusaha menutup kesedihan yang sebenarnya tengah aku rasakan.

"Bagaimana dengan persiapan musicnya, apakah anda melakukan beberapa aransement baru?"

"Ne, kami sengaja melakukan beberapa aransement baru dibeberapa lagu. Kami mencoba untuk memasukkan beberapa unsur music dan menggabungkannya. Kami harap, kalian semua akan menyukainya." jawabku dan tersenyum ramah pada semua hadirin.

"Lalu bagaimana dengan kesiapan album baru, saya dengar kalau sebentar lagi anda akan mengeluarkan album teranyar?"

"Untuk album, kami masih memikirkan konsepnya. Jadi, tunggu saja kejutannya."

"Baiklah, sekarang adalah sesi tanya jawab dari hadirin. Saya yakin banyak diantara kalian yang ingin bertanya langsung pada U Know Yunho."

Setelah MC mengatakan hal itu, bisa kulihat dengan serempak hadirin itu mengangkat tangannya. Aku hanya tersenyum saat pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari mereka. Pertanyaan seputar album, konser dan tentang pribadiku. Semua dengan semangat bertanya, hingga aku terhanyut dan ikut larut dalam semangat mereka. Aku sadar, aku harus segera bangkit dan jangan terpuruk dengan masalah yang aku alami. Bukankah mereka dengan semangat selalu memberiku dorongan, dan akupun seharusnya melakukan yang sama.

Saat tengah sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan padaku, tak sengaja mataku menangkap sosok yang sangat familiar bagiku. Sosok itu duduk jauh dibelakang, namun aku masih bisa melihatnya dengan jelas. Tubuhnya, rambutnya, sungguh aku sangat familiar dengan sosok itu.

Deg

Apa ini? Kenapa jantungku berdetak kencang seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Ada perasaan aneh sedari tadi yang menggangguku. Sudah kucoba untuk membuang jauh-jauh perasaan ini, namun tetap saja perasaan ini terus menghantuiku. Aku semakin penasaran dengan sosok itu, aku tak bisa melihat dengan jelas wajahnya, karna sedari tadi ia hanya menunduk. Dan lagi ia duduk jauh dibelakang. Aku semakin penasaran, namun suara MC menarikku lagi dalam kenyataan.

"Pertanyaan yang tak terduga, bukan begitu Yunho-ssi." Aku hanya tersenyum mengangguk.

Selanjutnya adalah sesi foto dan tanda tangan. Sesi ini adalah sesi yang paling menyenangkan. Karna, dalam sesi inilah aku bisa lebih lebih mengenal penggemarku. Akupun mulai memposisikan tubuhku agar nyaman saat memberikan tanda tangan.

Bisa kulihat mereka semua mulai berdiri dan berbaris teratur membentuk deretan panjang. Ada dari mereka yang membawa poster, benner dan albumku. Kelihatannya mereka sangat antusias. Aku mulai membubuhkan tanda tangan saat salah satu penggemar menyodorkan satu poster besar kehadapanku. Aku ingat, gambar itu diambil saat aku melakukan debut awalku. Aku tersenyum sembari membubuhinya tanda tangan sambil bertanya,

"Namamu?"

"Eun Ji."

Setelahnya, aku mulai kembali membubuhi tanda tangan sambil bertanya nama mereka, kadang menjawab pertanyaan yang mereka ajukan saat berada dihadapanku.

"Apa kau sudah mempuyai kekasih Yunho oppa?"

Aku mengerutkan keningku saat mendengar seseorang bertanya padaku, segera kuangkat wajahku untuk melihat siapa orang yang sudah bertanya hal itu padaku.

"Namamu?" tanyaku tanpa berniat menjawab pertanyaannya.

"Hyuna, Kim Hyuna."

"Nama yang bagus." jawabku dan mulai melanjutkan aktivitas memberi tanda tangan.

"Kau belum menjawab pertanyaanku oppa, apa oppa sudah memiliki kekasih?" tanyanya lagi. Rupanya ia belum menyerah dan tak mau pergi jika belum mendapat jawaban dariku.

Sebenarnya ada sedikit sesak saat seseorang bertanya padaku apakah aku sudah memiliki kekasih atau belum, aku merasa sesak tat kala harus menjawab pertanyaan itu. Karna, aku selalu merasa diri-nya masih menjadi bagian dari hidupku, dan sampai kapanpun diri-nya akan selalu menjadi separuh jiwaku.

Akupun tersenyum sebelum menjawab pertanyaannya, sambil mengaitkan kedua tanganku, "Aku sudah punya kekasih, dan kekasihku adalah kalian semua. Para penggemarku." jawabku diplomatis dan bisa kulihat wajah yeoja ini bersemu.

"Gomawo oppa." teriaknya dan segera setelahnya ia pergi sambil terus tersenyum memeluk posterku yang dibawanya.

Akupun melanjutkan aktivitasku, membubuhi tanda tangan dan menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Tak jarang mereka juga memberiku beberapa hadiah sebagai ucapan betapa mereka sangat menyayangiku. Aku hanya tersenyum saat mereka memberiku hadiah-hadiah itu.

Aku menolehkan kepalaku untuk melihat seberapa panjang lagi antrian ini. Bisa kulihat antrian itu sudah tak sepanjang tadi. Hanya tinggal beberapa orang yang terlihat mengantri disana. Aku menatap satu persatu orang yang masih berdiri disana, sampai mataku menangkap sosok itu.

Deg

Bukankah itu,

"Oppa." sebuah panggilan dihadapanku membuatku menolehkan wajahku dan menatap seorang yeoja dihadapanku.

"Ah ne, namamu?"

"Cho Roong."

"Nama yang bagus."

"Gomawo."

Setelah kepergian yeoja itu, kembali aku memperhatikan sosok yang berdiri tak jauh dari mejaku. Bisa kulihat dengan jelas ia mengenakan baju kaos lengan panjang yang membalut tubuh rampingnya, rambutnya yang lurus sebatas bahu dan dicat coklat almond, serta kulitnya yang seputih susu.

Dia, begitu mirip-

"Mian."

Deg

Aku tersentak saat suara itu menyapa telingaku. Suara yang sama sekali tak akan pernah kulupakan. Aku tak menyadari kalau orang yang kutatap itu sekarang malah sudah berada dihadapanku. Entah sejak kapan ia berjalan hingga kini berada dihadapanku. Aku seketika mendongakkan wajahku untuk melihat lebih jelas wajah orang ini. Dan aku kembali tercengang. Menatap horor kepada orang itu. Bagaimana bisa?

"Kim Jaejoong?" desisku tercekat.

TBC