Healing To Me
.
YunJae
Story ; Gia
.
Chapter 1
.
.
Chitttttt!
Bruukkkk...
Brakkkkk
Mobil lamborghini itu terpental dan menabrak pagar pembatas di pinggir jalan arah menuju Jinan.
"Aissh! Sial!" Rutuk pengemudi mobil audi setelah sebelumnya terlambat mengerem dan menabrak mobil lamborghini yang terparkir di pinggir jalan. Pikirannya yang kacau membuatnya tidak mengetahui kalau mobil yang dikendarainya dengan kecepatan di luar batas maksimal itu sudah jauh kepinggir jalan dan pekat malam memperburuk keadaan.
Jung Yunho, namja berwajah tampan namun sedikit terlihat kacau penampilanya itu keluar dari mobil dan menghampiri lamborghini yang baru saja di tabraknya. Dia berjongkok dan berusaha mengintip jika ada seseorang yang menghuni mobil dalam keadaan terkoyak itu. Mata musangnya memicing mencoba menerobos kaca hitam mobil mewah itu. Ada orang didalamnya, pikirnya sejenak sebelum membuka pintu kemudi.
Yunho tertegun menatap sosok yang berada di dalam mobil lamborghini itu. Tampak Darah segar mengalir di pelipisnya, tapi tidak bisa menutupi betapa indahnya makhluk yang sedang terkulai dan tak sadarkan diri. Yunho menarik kemudian mengangkat tubuh itu, membawanya masuk kedalam mobil audinya. Melihat sekali lagi kearah tubuh itu, dan lalu melajukan mobil audinya dalam kecepatan sedang.
.
.
Healing To Me
Giaoneesan
.
.
1 hours ago
"Mianhe,oppa aku lelah dengan kebersamaan kita. Hubungan itu tidak akan sempurna jika oppa tidak masuk dan menyelamiya. Kau bahkan hanya berdiri di pinggir dan tak berniat sedikitpun untuk masuk ataupun membawaku menyusurinya. Saranghae Yunho oppa, annyeong." Mata yang tajam itu semakin menajam tercekat, tangannya semakin menggenggam kuat.
Brakk!
Yunho menggebrak meja menahan amarahnya. "Jeong Yoo mi, sekali lagi kau melangkahkan kaki keluar dari tempat ini, aku benar-benar tidak akan pernah memaafkanmu." Pekik suara bass Yunho.
Tap
Tap
Tap
Namun yeoja itu tidak menghentikan langkah kakinya dan berlalu pergi begitu saja. Ia kembali berjalan mengacuhkan teriakan ataupun teguran seorang Jung Yunho. Membuat namja tampan bemata tajam itu menggeram menahan emosi.
.
.
.
"Tuan muda Yunho, anda sudah pulang? Apa anda ingin mandi terlebih dahulu? Atau anda ingin menyantap makan malam anda?" Seorang pria yang juga cukup menarik dengan rambut cepaknya serta tubuhnya yang tinggi menyambut kedatangan Yunho.
"Aku ingin mandi Wooyoung~ah. Ah, bagaimana keadaan orang itu? Apa Nam ajjhuma belum kembali dari Chungnam?" Yunho menaikki tangga spiral yang menuju kamarnya di lantai atas diikuti pria bernama Wooyoung di belakangnya. Sejak kecelakan yang di sebabkanya seminggu yang lalu, Yunho tidak membawa korban penghuni lamborghini kerumah sakit, melainkan kerumahnya. Dia hanya khawatir kalau polisi akan memperburuk situasi dan ia benar-benar malas kalau harus menerima introgasi yang berlarut-larut juga bolak-balik rumah sakit, itu semua masuk dalam perhitungan di pikirannya. Ditonjoknya keras dinding kamar mandi sampai buku jarinya berwarna merah, pandangannya tajam dan menerawang. Setelah memutuskan berpisah dengannya, yeoja bernama lengkap Jeong Yoo Mi itu baru saja bermesraan dengan lelaki lain di hadapannya. Membuat Yunho hilang kendali lagi. Terpaan air shower perlahan menenangkanya. Setelah satu jam lamanya bergulat dengan kamar mandi, Yunho beranjak keluar dan berjalan menuju lemari pakaian, mengambil sebuah baju santai. Saat berpaling ke tempat tidur, dilihatnya sosok yang menghuni kamarnya sejak seminggu yang lalu. Yunho mendekat dan duduk di tepian ranjang besar miliknya.
`Indah` pikirnya dan meraba wajah halus yang seputih susu itu. Yunho menyingkirkan beberapa helaian rambut yang jatuh di dahinya dan jari telunjuknya menjalar menyusuri hidung mancung sosok yang terkulai selama hampir satu minggu itu karena ulahnya. Tepat, jari itu menyentuh bibir yang tampak pucat tapi tetap menawan. Yunho mengeliminasi setiap jarak yang yang menghubungkannya dengan bibir cherry itu. Dimiringkanya kepalanya hingga tinggal satu detik lagi jarak itu akan menghilang.
Tok
Tok
Tok
Geram, Yunho menghentikan aktivitasnya saat mendengar ketukan halus di luar pintu kamarnya.
"Ada apa Wooyoung~ah? " Serunya sedikit menahan kesal.
"Maaf tuan, ini saya Nam ajjhuma. Boleh saya masuk?"
"Masuklah ajjhuma." Yunho menghela nafas dan menatap seorang wanita paruh baya yang muncul dari balik pintu.
"Bukankah ajjhuma baru akan kembali besok?" Tanyanya langsung pada inti. Wanita itu membungkuk dan memberi salam.
"Iya, tuan muda. Urusan saya sudah selesai jadi saya bergegas langsung kembali ke sini. Maaf tuan bolehkah saya melihat pemuda itu? Sudah dua hari dia belum membersihkan diri." Yunho berbalik dan menatap sosok indah itu lagi kemudian mengangguk. Saat akan beranjak, tiba-tiba sesuatu mengagetkanya.
Enggghh
Yunho dan Nam ajjhuma tersentak saat sosok yang berbaring di ranjang itu melengguh pelan. Menunggu, kedua orang itu sedang memperhatikan pemuda yang terbaring.
Enggh
Mata doe itu perlahan terbuka, menampakkan sebuah mata besar nan indah yang sedang mengerjap-ngerjap mencoba menetralisir setiap terpaan cahaya yang belum sepenuhnya bisa di terima retina matanya. Begitu sadar sepenuhnya, dia hanya diam dan melihat Yunho serta Nam ajjhuma dengan pandangan heran juga bingung.
"Kau sudah bangun? Syukurlah. Ayo bersandarlah." Yunho memperhatikan bibi Nam yang membantu pemuda itu duduk bersandar di tempat tidur, memberikan penyangga bantal di punggungnya dan memberikan segelas air putih pada pemuda itu.
"Nugu—seo ?" Ucap pemuda itu pelan tapi sukses membuat Yunho terpana setelah mendengar suaranya yang sangat merdu itu. Nam ajhuma terdiam tapi langsung mundur agar menampakkan tubuh kekar majikanya Jung Yunho.
"Aku Jung Yunho, yang membawamu ketempat ini. Tidakkah kau mengingat sesuatu yang menimpamu beberapa hari kemarin?" Pemuda itu tampak berfikir, Yunho memperhatikannya tapi kemudian mata musang itu terkesikap. Pemuda itu memegang kepalanya dan menunduk, matanya terpejam berusaha mengingat sesuatu. Tiba-tiba pemuda itu menggeleng hebat.
"Molla, molla, aku tidak bisa mengingat sesuatu, apa yang terjadi padaku? Kenapa? Ah, Appo! kepalaku sakit. Aku tidak ingat. Siapa? Kenapa?" Yunho dan Nam ajjhuma tersentak. Pemuda itu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tanganya sambil menggeleng serta tubuhnya yang bergetar hebat menggumamkan kata sakit di kepalanya serta kata-kata tanya yang sama dan berulang-ulang.
Grep
Yunho memeluk tubuh yang bergetar itu, menenangkanya. Sembari mengelus punggungnya.
"Tenanglah, aku di sini disampingmu. " Ucapan Yunho berhasil. Pemuda itu tidak lagi menutupi wajahnya, melainkan membalas pelukan Yunho dan membenamkam wajahnya di dada namja tampan itu, menghirup aroma mint yang menyegarkan dari tubuhnya sehingga membuat perasaanya nyaman dan tenang.
"Apa kau bahkan tidak mengingat siapa namamu eoh?" Seru Yunho masih memeluk pemuda itu dengan lembut.
"Kim Jaejoong." Yunho berhenti sejenak namun kembali mengelus punggung pemuda yang menurutnya memilikki wajah cantik itu.
"Apa sekarang kau mulai bisa mengingat semuanya? Tenang, jangan memaksa. Pelan-pelan saja nde." Pemuda cantik itu menggeleng dan melepas pelukan Yunho lalu memandang mata musang di hadapannya.
"Cuma kata itu yang muncul di kepala ku. Bi—bisakah k-kau memberi tau ku semuanya? "Yunho menatap does eyes polos yang terasa teduh saat memandangnya dan kembali meraih tubuh yang lebih kecil itu dalam pelukannya.
"Kau, adalah kekasihku. Kim Jaejoong." Nam ajjhuma terbelalak mendengar apa yang baru saja di lontarkan majikanya itu. Wanita itu menatap tidak percaya, berniat menyadarkan Yunho, tapi namja berkulit tan itu menggeleng dan memberi isyarat pada bawahanya seolah mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Entah kegilaan apa yang sedang dipikirkan Yunho, dan hal itu membuat kekhawatiran dimata Nam ajjhuma
.
.
Healing To Me
Giaoneesan
.
.
Jaejoong terbangun setelah mendengar suara gemericik air yang mengalir dari shower di kamar mandi dalam ruangan itu. Entah kenapa semuanya terasa aneh baginya. Kemarin Jung Yunho, pria yang mengaku sebagai kekasihnya itu menyuruhnya istirahat lagi setelah menghabiskan semangkuk bubur buatan Nam ajjhuma. Apakah dia benar-benar menjalin hubungan dengan seorang namja? Ingat namja. Berulang kali pemuda cantik itu terus mencerna dan mencoba mengingat sesuatu. Namun nihil dan hasilnya justru kepalanya yang akan berdenyut sangat luar biasa sakit. Jaejoong memukul-mukul kepalanya berulang kali sembari menutup mata doe nya.
"Kau sudah bangun chagya?" Pertanyaan itu mengalihkan perhatian Jaejoong. Laki-laki cantik itu menoleh dan mendapati pria bertubuh maskulin yang berdiri di tepi tempat tidur dan membelai lembut surai hitamnya. Jaejoong mengerjap dan mengangguk, darahnya sedikit berdesir saat melihat tubuh Yunho yang hanya tertutupi sebuah handuk melilit di pinggangnya. Menampakkan tubuh manly pria itu yang sangat sixpack di bagian dada hingga perut.
"Yunho ssi, aku ingin mandi seperti mu." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibir cherry Jaejoong. Yunho tersenyum dan mengangguk.
"Mandilah, aku menunggumu di bawah. Hari ini kita akan merayakan kesembuhan mu." Tutur Yunho dan tersenyum
Cuup
"Morning kiss yang biasa kau berikan padaku setiap pagi. Apa kau juga melupakannya?" Jaejoong tertegun sejenak, lalu tersenyum saat tiba-tiba Yunho mengecup kilat bibirnya.
Jaejoong bangkit dan berjalan kekamar mandi sambil memegangi bibirnya. Dia merasa pernah melakukan hal yang baru saja di alaminya, tapi dengan perasaan yang lain dan juga suasana yang berbeda. Jaejoong merasakan sesuatu yang salah disini tapi dia sama sekali tidak bisa menebak dan memastikan apa itu. Sekali saja berfikir keras, maka kepalanya akan berdenyut sakit. Menggelengkan kepalanya sekali lagi sebelum benar-benar masuk ke kamar mandi.
.
.
.
Jinan, Kim House
"Youngie~ah, jangan seperti ini chagya, Jaejoong akan sedih jika melihat mu seperti ini." Tutur Mrs Kim prihatin melihat keadaan calon menantunya. Sudah seminggu lamanya Park Young Eun tinggal di rumah keluarga Kim. Menunggu, yeoja itu hanya bisa menunggu dan berharap calon suaminya akan segera kembali dan melanjutkan acara pernikahan mereka yang sempat tertunda beberapa hari.
Keluarga Kim yang sedang sibuk menyiapkan acara pernikahan putra tunggalnya, tiba-tiba mendapat kabar berita bahwa mobil putra mereka di temukan dalam keadaan tidak berpenghuni dengan kondisi bamper serta kaca depannya hancur, terkoyak setelah menabrak pagar pembatas di pinggir jalan arah menuju Jinan.
Tidak ada yang hilang, bahkan kartu identitas dan paspor serta semua barang milik Jaejoong masih lengkap di dalam mobil. Anehnya, hanya tubuh putranya yang menghilang tanpa jejak. Mr dan Mrs Kim sudah menyusuri seluruh rumah sakit yang ada di Jinan, siapa tau putranya, atau ada seseorang yang mengantarkanya paska mengalami kecelakaan ke rumah sakit. Tapi nihil, tidak ada korban kecelakaan yang di larikan ke rumah sakit.
.
.
.
Kim Jaejoong adalah sahabat dekat Park Yoochun, kakak dari calon istrinya Park Young Eun. Namun sayangnya, musibah itu terjadi tepat sehari menjelang pernikahan mereka. Jaejoong yang baru pulang dari Seoul, tiba-tiba menghilang, dan meninggalkan lamborghininya di pinggir jalan begitu saja.
"Youngie~ah, Jika kau masih tetap seperti ini, lebih baik kita pulang. Jangan menambah kesusahan keluarga Kim lagi." Ucap Yoochun kasar dan menarik tangan dongsaenganya dengan sedikit sentakan keras.
"Shieroo... Aku akan menunggu Jaejoong oppa. Sebentar lagi dia pasti datang. Kami akan segera menikah." Tolak gadis itu menghempaskan tangan kakaknya.
"Yak! Park Young Eun." Hardik yoochun jengah. Namun ekspresinya melunak saat melihat tubuh adiknya yang meringkuk dan bergetar. Yoochun menahan gejolak air mata yang seakan membludak. Diraihnya tubuh adiknya itu dan didekapnya dengan erat, penuh kasih sayang.
"Maafkan oppa Youngie~ah. Tenanglah, Jae hyung pasti kemballi." Yoochun mengelus lembut yeoja berambut panjang sepunggung itu.
Mrs Kim tak sanggup lagi menahan isak tangisnya melihat keadaan sepasang kakak beradik itu. Hatinya pun sakit. Dimanakah keberadaan putra semata wayangnya sekarang? Sudah satu minggu lamanya dia dan suaminya mencari namun tak kunjung membuahkan hasil.
"Jaejoong~ah, Eodiga? Eomma dan calon istrimu selalu menunggumu disini. Cepatlah kembali aegya." Guman Mrs Kim lirih penuh air mata.
.
.
.
.
Yunho sibuk memperhatikan sosok namja dihadapanya. Namja yang menurutnya sangat indah dan mempesona. Namja yang baru sadar beberapa saat lalu setelah mengalami koma beberapa hari. Namja cantik yang telah kehilangan ingatannya dan hanya mampu mengingat namanya saja, tidak lebih.
Kim Jaejoong. Demi seluruh kegilaan yang pernah Jung Yunho lakukan, dia bahkan tidak menyadari saat berbohong dan mengatakan bahwa namja bermata doe itu adalah kekasihnya. Entah sejak kapan Yunho berubah orientasi seksualnya hingga bisa mengklaim seorang namja menjadi kekasihnya. Yunho hanya mengikuti kata hatinya. Rasanya begitu damai saat memandang wajah putih dan menawan Jaejoong. Yang jelas, sosok itu telah membuatnya nyaman bahkan hingga melupakan masalahnya dengan yeoja mantan kekasihnya Jeong Yoo Mi.
"Yunho ssi, kenapa membeli barang sebanyak ini? Bukankah barang-barang ku yang lama masih ada?" Yunho tersenyum mendengar pertanyaan yang wajar itu terlontar dari bibir cherry namja cantik di sampingnya. Dia mengacak rambut Jaejoong dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya masih memegang kemudi.
"Aku ingin memulai semuanya dari awal lagi Joongie. Kecelakaan yang menimpamu beberapa hari yang lalu sudah cukup menjadi pelajaran bagi kita. Aku janji tidak akan pernah melepaskanmu lagi."
Yunho menepikan mobilnya di pinggir jalan dan mematikan mesin mobil. Ditatapnya penuh cinta namja cantik yang duduk di samping kursi kemudi. Perlahan jarak itu pun terintimidasi dan dalam waktu sekejap Yunho telah mempertemukan bibirnya dengan bibir cherry yang selalu menarik perhatiannya bahkan saat pemuda cantik itu pertama kali di temukannya dalam keaadan tak sadarkan diri.
Tubuh Jaejoong terdorong kebelakang, dia tidak berusaha mengelak, meskipun pikiranya melayang entah kemana. Jarinya saling menggenggam dan mengepal dengan erat, matanya tertutup rapat. Ada sesuatu yang berdenyut di hatinya, sampai menjalar kekepalanya yang membuatnya semakin sakit dan seperti ingin pecah.
Erghhhh ...
Jaejoong menggeram di sela-sela ciumannya, membuat Yunho berhenti dan memandang wajah indah itu ingin tau.
"Waeyo? "
Jaejoong menggeleng masih menutup matanya rapat. Sekelebat bayangan muncul dalam kepalanya. Seorang yeoja berambut panjang tidak jelas wajahnya, mereka di dalam mobil. Dan laki-laki di sampingnya tampak marah tapi perlahan yeoja itu mendekat dan akhirnya mengecup bibir namja disampingnya. Namja itu mengacak puncak kepala yeoja yang sedang tersenyum dan semuanya menghilang begitu saja seperti kabut.
"Jaejoongie, gwaenchana? " Yunho menatap serius kearah Jaejoong yang wajah indahnya di penuhi peluh serta nafasnya yang terengah-engah. Tiba-tiba does eyes itu terbuka dan menatap tajam kearah mata musang di hadapanya.
"Siapa kau sebenarnya? " Yunho tercekat. Mulutnya terkunci tak mampu mengatakan apa-apa pada namja cantik dihadapanya.
.
.
.
tbc