Love Does Exist For Someone Like Him

oOo

KyuMin Fanfiction

oOo

M-rated. Romance. Sci-fi.

"Ayolah Sungmin, kau itu seri kita yang sempurna. Tidak mungkin tuan-mu tidak jatuh cinta padamu…" goda Heechul dengan mengerjapka matanya sebelah. Sungmin, pasalnya yang sedang dibincangkan hanya tersenyum halus.

"Aku tidak tahu, hyung." Balasnya lembut, penuh keraguan namun sangat terkesan tegas. Garis wajahnya yang halus membuat setiap pasang mata yang melihatnya; Heechul, Yesung, Ryeowook dan juga Donghae merasa terenyuh akibat kesabarannya dan sikap pasrah darinya. Wajah manis yang telah didesain sempurna itu masih saja memberikan senyum manisnya sambil sesekali mengunyah dried persimmon yang disajikan di piring saat itu.

"Hey, Hangeng saja bisa tertarik pada Heechul hyung yang seperti ini…" ujar Donghae memberikan pendapatnya. Heechul segera melirik kesal.

"Itu perusahaan yang membuat aku seperti itu, tapi setidaknya aku dicintai!" Ujarnya sambil mehrong dan mengibaskan rambut sebahu yang ia punya –cukup panjang untuk seorang namja oh hmm—maksudnya untuk sosok yang seperti manusia berjenis kelamin lelaki. Ya, Heechul bukan manusia. Ia sebuah android yang dirancang khusus dari perusahaan khusus dalam hubungan badan. Ya, secara kasarnya bisa dibilang ia adalah perangkat keras yang diciptakan untuk memuaskan hasrat percintaan manusia pada zaman itu. Namun tak jarang berkahir dengan sang tuan jatuh cinta dan mengakhiri hubungan di jenjang pernikahan.

Di tempat itu bisa dibilang hubungan sesama lelaki sudah tidak hal aneh lagi, dan timbulah ide dari perusahaan unik itu merancang namja-namja cantik dengan struktur tubuh sangat mirip dengan manusia. Mereka bisa didesain sesuai permintaan, nama lainnya adalah pre-order namun beberapa pembeli lebih tertarik dengan memilih dari android-android yang memang sudah dirancang khusus. Dan mereka akan diperjual-belikan seperti sebuah robot, dalam wujud manusia dan untuk manusia.

Sungmin salah satunya. Ia adalah seri terbaik tahun itu, belum ada yang mampu menyaingi betapa besarnya penawar untuk Sungmin pada awal ia dikeluarkan. Ratusan tawaran dari berbagai kalangan, dengan harga begitu besar yang mengutungkan perusahaan, uniknya setiap android yang ada tidak akan sama dengan yang lainnya baik itu fisik dan perilaku yang telah diprogram dengan seksama. Bahkan seri terbaru yang katanya menyaingi kecanggihan dan keindahan Sungmin saja tidak mengalahkan rekor saat penawaran pertama Sungmin.

Sungmin is jjang.

Tubuhnya bahkan lebih mungil dibandingkan seri-seri sebelumnya, lebih pendek dari Heechul sebagai contoh nyata. Dan kulitnya dibuat tidak seputih android yang pernah ada, lebih pucat dan juga memiliki lapisan yang sangat halus layaknya bayi ketika dilahirkan. Wajahnya juga dibuat jauh dari kesan seksi, benar memang ada kesan seperti itu namun sisi innocent-nya lebih diperkuat, diperindah dengan mata bulat sempurna dan juga bibir menawan. Rupa Sungmin saja sanggup membuat beberapa fetishism rela merogoh kocek begitu dalam.

Ia benar-benar pion yang kuat.

Setelah banyak pertimbangan dan penawaran.

Sungmin jatuh pada tangan pengusaha muda yang telah mempunyai istri bernama Cho Kyuhyun. Dan dari sinilah kehidupan android berwajah cantik itu dimulai.

Berawal dari seorang yeojya cantik datang ke perusahaan, ia adalah istri Cho Kyuhyun yang memaksa Kyuhyun mencari salah seorang android demi kebutuhan ranjang sang suami. Ia seorang wanita karir, pekerjaan membuat ia tidak bisa bertemu dan melakukan kewajibannya. Kyuhyun hanya menerimanya saja, terlebih pada saat itu ia juga tidak terlalu bermasalah dengan dunia seperti itu. Kyuhyun dengan mudah menerima Sungmin pada saat pertama ke perusahaan. He chose the best creature ever.

Dan Kyuhyun benar-benar memperlakukan Sungmin seperti pekerja demikian, ia tidak pernah bahkan menyapa Sungmin dengan benar kecuali ingin bermain di ranjang ketika malam tiba. Apartemen yang ditinggali Sungmin hanya berisikan desahan kenikmatan dari namja muda berjawah tampan itu. Sungmin menerima semuanya, ia tidak bisa menolak apa-apa karena ia tidak berhak menuntut apapun dari tuan-nya.

Tetapi nyatanya android bukanlah robot, mereka jauh lebih peka dari robot. Mereka telah diberikan perasaan dari sistem yang ada dalam pikiran mereka, bahkan entah bagaimna caranya setiap tubuh android itu sama persis dengan seorang manusia. Mereka makan ketika lapar, minum saat haus, bahagia ketika mendapat suka dan menangis saat sedih. Mereka adalah separuh manusia nyata. Dan Sungmin juga salah satunya, jika android lain didesain begitu saja maka lain halnya dengannya… Sungmin itu istimewa. Ada sesuatu dalam dirinya yang berbeda.

Dan seperti malam-malam dimana Kyuhyun tidak datang ke apartemennya, ia akan mengundang Heechul dan juga teman-teman lain yang juga tinggal di satu apartemen yang sama dengannya. Seperti sekarang, dan perbincangan selalu sama saja.

"Aku heran kenapa Kyuhyun tidak bisa jatuh cinta padamu, kau sangat sempurna!" Kali ini Ryeowook, si magnae berseru sambil menunjuk wajah Sungmin dengan penuh rasa kagum. Sungmin benar-benar memanjakan indera penglihatannya.

"Dia mencintai Cho noona…" ujar Sungmin membalas.

"Hmm, ngomong-ngomong kenapa kau memanggilnya noona?" Yesung bertanya. Yang lain segera mendengus kesal. Pertanyaan ini sudah sangat sering ditanyakan dan juga dijawab oleh Sungmin.

"Hehe, itu karena pada saat diciptakan aku diberikan usia 19 tahun, hyung… dan noona berusia 20 tahun." Sungmin menjelaskan dengan sabar.

"Kau ini memalukan sekali!" Ketus Wookie, sang kekasih.

"Bagaimana jika kau duluan yang mengatakan cinta pada Kyuhyun!" Donghae memberi usul.

Tiba-tiba tatapan Sungmin berubah.

"Ya! Jangan bicara sembarangan! Kau tahu sendiri bagaimana akibatnya!" Heechul menghardik Donghae dan segera membelai kepala Sungmin penuh sayang, ia bena-benar menganggap android itu sebagai adiknya.

"Ya, lagipula aku tidak mungkin berani mencintainya, Hae. Dia juga tidak mungkin menyukaiku, hehe… tugasku hanya sebatas menemaninya saat istrinya tidak ada saja…"

"Apa dia pernah menciummu?"

PLETAK

Jitakan segera terdengar dari arah pasangan Yesung dan Wookie.

"Tidak, hyung. Kyuhyun tidak pernah menciumku."

Dan bahkan kali ini Heechul ternganga mendengar pernyataan jujur dari Sungmin saat itu.

oOo

KyuMin is Real

Break the rule, that's how love reaps.

Sungmin terbangun tengah malam, suara pintu apartemen yang terbuka membuat ia terjada dan segera menebak siapa yang datang. Dengan pelan ia melangkah keluar kamar dan segera disambut tubuh besar yang segera memeluknya erat.

"Aku lelah… tapi tubuhmu selalu membuatku ingin tambah lelah…" bisiknya serak.

Sungmin tidak membalas. Sudah kebiasaan Kyuhyun tengah malam saat pekerjaannya begitu banyak dan menyita banyak waktu membuat pengusaha muda itu menjadi jarang pulang dan akan kembali di tengah malam untuk bercinta dengannya.

Dengan gerakan cepat baju tidur sang android terlepas. Tuannya membuat ia kembali telanjang untuk sekian kalinya, tubuhnya segera terhempas ke ranjang dan ditindih, seluruh bagian dadanya menjadi makanan lezat mulut sang predator. Ia hanya bisa menahan desahan, menerima segalanya. Hingga sampai pagi nanti terbangun dengan tubuh penuh cairan lengket yang telah mengering.

Kyuhyun memang sangat tampan. Sungmin tidak bisa memungkiri betapa besar daya tarik seorang Cho Kyuhyun saat membuai dirinya, Sungmin menikmati saat-saat Kyuhyun mendesah di atas dirinya –karena hanya pada saat itu saja ia bisa beinteraksi dan melihat sisi lain Kyuhyun lebih dalam. Bagaimana Kyuhyun mengerjai dirinya dengan liar, dengan penuh rasa penasaran menari di seluruh permukaan tubuhnya. Suara berat Kyuhyun yang begitu indah menjadi lagu di tengah malamnya. Sungmin menyukai semua itu. Dan tanpa disadari Kyuhyun, Sungmin telah jatuh cinta pada sosok tersebut.

"Ah… android benar-benar sangat hebat…" ujar Kyuhyun begitu ia menghempaskan dirinya berbaring di sebelah Sungmin.

Terbesit rasa sendu di diri Sungmin saat kalimat itu terlontar.

'Bodoh, kau mau berharap apa, eoh?' Makinya pada diri sendiri.

"Sekarang aku benar-benar lelah, aku akan tidur."

"Aku akan bersihkan tubuhmu jika kau mau, aku akan panaskan air dan—"

"Tidak usah." Ujar Kyuhyun tegas. Sungmin menggigit bibirnya yang sebenarnya belum selesai berbicara. Dan android itu lalu duduk dan meraih selimut yang berada di sudut ranjang, melebarkannya dan melapisi tubuh naked Kyuhyun. Setidaknya bisa membuat pemuda itu tidak terkena masuk angin ketika bangun pagi.

"Selamat tidur…" ujar Sungmin pelan. Kyuhyun mendecih.

"Perusahaan itu benar-benar hebat, kau benar-benar seperti manusia…" ujar Kyuhyun sedikit tertawa. Sungmin tidak ingin membalas apa-apa, toh itu kenyataannya bukan? Ia memang hanya ciptaan manusia.

"Apa kau mau dibangunkan besok pagi?"

Sungmin memilih menukar pembicaraan.

"Ya, sekitar jam 9. Dan setelah itu kau ikut denganku, aku akan membawamu ke pesta pembukaan perusahaan baru."

"Eh?" Sungmin kaget, tidak biasanya Kyuhyun membawanya ke suatu tempat. Bahkan bisa dibilang tidak pernah. Kecuali klinik android di seberang kompleks apartemen karena saat itu Sungmin tidak sengaja mengiris jarinya hingga membuat luka cukup dalam. Hanya sekali itu saja.

"Hyebin tidak bisa datang besok, itu pesta pasangan dan aku tidak mau sendirian seperti orang bodoh. Kau akan kubawa. Besok pagi kita akan ke butik dan salon." Kyuhyun menjelaskan sambil memejamkan matanya untuk lebih terlelap tidur. Sungmin tersenyum. Membayangkan dirinya datang sebagai pasangan Kyuhyun saja sudah bisa membuat dirinya menjadi sebahagia itu.

Sungmin pun tidur dengan senyum di bibirnya malam itu.

Paginya Kyuhyun terbangun karena suara gemercik di kamar mandi, ia melihat ponselnya sebentar dan tersenyum melihat waktu yang memang belum menujukkan angka sembilan. Ia bangkit dan sedikit meregangkan tubuh, beberapa bekas percintaan masih tercium dan itu membuat sesuatu dalam dirinya kembali bangkit. Kyuhyun tahu ia butuh Sungmin saat itu, dan dengan sedikit bersabar ia duduk di ranjang dan menunggu agar Sungmin segera keluar dari kamar mandi. Agar mereka mulai percintaan baru di pagi hari.

Lima menit ia masih bersabar.

Wajah tampannya masih tampak menawan.

Sepuluh menit berlalu ia mulai memasang wajah kesal, suara gemericik air masih saja terdengar tanpa henti.

Kyuhyun berdiri dan berkacak pinggang sambil menatap langit-langit kamar dengan dada bergemuruh.

Dua menit kemudian ia mulai mondar-madir di depan ranjang.

Beberapa detik selanjutnya ia memutuskan untuk mengetuk pintu kamar mandi saja.

Langkah kakinya terhenti begitu melihat pintu yang tidak tertutup sempurna, Sungmin tidak mengunci pintu kamar mandinya dan itu membuat senyuman sang evil merebak begitu saja. Ia membuka lebar daun pintu dan melihat sosok android itu membasuh dirinya di atas guyuran shower. Sepertinya Sungmin baru selesai berendam karena Kyuhyun bisa melihat bathup besar di dalam ruangan lumayan besar itu menggenang air berwarna putih dan mengeluarkan bau vanilla khas. Seperti yang selalu dipakai Sungmin.

Tubuh Sungmin memang sangat menggoda.

Terlebih di saat pagi Kyuhyun dengan bagian bawahnya tengah ereksi.

He wants Sungmin so bad.

"Sexy…" pujinya tersenyum. Sungmin langsung berbalik badan, melihat Kyuhyun dengan keadaan tidak berbusana membuat wajahnya memerah. Ia tidak siap! Sungmin tidak pernah bercinta selain di malam hari bersama Kyuhyun, itu pun dengan keadaan sangat gelap karena lampu temaram tidak cukup untuk menjelaskan betapa indahnya tubuh pemuda tampan itu seperti sekarang.

"Aku sudah hampir selesai." Sungmin berfikir Kyuhyun tidak sabar untuk segera mandi, karena ia sama sekali tidak mengerti alasan lain selain itu saat ini. Namun begitu tubuh Kyuhyun mendekat dan membawanya menjauh dari aliran shower, menghimptinya menuju dinding dan menatapnya begitu intens membuat ia tersadar sesuatu.

Ingatannya yang sangat flesibel membuat pengetahuan yang disisipkan perusahaan datang. Ia juga dirancang untuk mengetahui berbagai kondisi percintaan di berbagai waktu, juga di pagi hari. Sungmin pun pasrah saat bibir Kyuhyun mulai mencumbu lehernya.

Seks di pagi hari.

Kyuhyun yang selalu memuja tubuhnya terlampau berlebihan, dan Sungmin yang akan menerima segalanya tanpa bantahan. Manusia terwajah tampan tersebut tidak bisa ia tolak, bahkan dirinya sendiri tidak menyadari kapan rasa itu datang dan bisa membuat pikirannya teralihkan oleh manusia tersebut. Kyuhyun tidak akan pernah menciumnya, bahkan dalam penyatuan seperti ini—Cho muda itu hanya mencumbu seluruh tubuh Sungmin dari mulai leher hingga ujung kaki.

Tidak pernah sekalipun Kyuhyun mencium wajah Sungmin.

Dan itu sudah merupakan suatu tanda mutlak dari Kyuhyun bahwa ia tidak pernah menganggap Sungmin sebagai manusia. Sungmin tidak lebih sebagai sex toy baginya. Itu saja.

"Kyuhyun…" panggil Sungmin begitu mereka telah keluar dari kamar mandi.

"Hmm?"

"Itu, kemarin sajangnim menghubungiku. Ia memintaku untuk ke perusahaan besok untuk beberapa perbaikan dan juga pembersihan memori." Terang Sungmin sambil mengeringkan rambutnya. Kyuhyun terdiam sebentar.

"Pembersihan memori?" Ulang namja itu bingung.

"Eung. Android akan mengalami pembersihan memori setahun sekali dan besok tepat dengan jadwal setahun aku diaktifkan. Perusahaan juga akan bertanya apakah kau menerima keputusan itu karena terkadang beberapa orang tidak menginginkanya dan—"

"Ya, terserah. Aku tidak peduli." Tangkas Kyuhyun malas, ia lalu memfokuskan diri memasang pakaiannya dan merapikan diri di depan kaca. "Pakai pakaianmu, kita akan ke butik dan salon segera. Aku tunggu di luar."

oOo

KyuMin is lovely

Love runs in every heart that needs to be loved

Pesta tersebut nyatanya sangat mewah, Sungmin belum pernah sepanjang ia keluar dari perusahaan berada di pesta sebesar ini—terakhir kalinya adalah pasar penawaran besar-besaran untuk dirinya dan itu pun saat itu Sungmin tidak sepenuhnya sadar karena beberapa dari dirinya belum ter-upgrade dengan sempurna. Beda dengan sekarang, manusia dimana-mana dan juga beberapa android berada di sana. Ia bahkan baru saja berkenalan dengan android bernama Eeteuk yang merupakan pasangan dari rekan kerja Kyuhyun dari perusahaan sejenis bernama Kim Young Woon. Kyuhyun mengenalkannya dengan android manis itu saat mereka berpapasan.

Sungmin tidak pernah lepas dari Kyuhyun, ia agak canggung di keramaian. Beberapa pasang mata yang menatapnya dengan kagum membuat ia risih dan Kyuhyun pun agaknya mengerti karena pemuda tampan itu juga tidak meninggalkan Sungmin sendirian di tengah pesta. Ia justru menyapa klien bisnisnya dan ikut mengenalkan Sungmin, kebanyakan dari para tamu yang datang sudah mengetahui Sungmin. Ya, siapa yang tidak kenal barang—ya sebut saja barang termewah di kala itu. Memiliki Sungmin adalah impian dari kebanyakan pria dan Kyuhyun tahu itu semua.

Mungkin itulah kenapa Kyuhyun tidak melepaskan genggaman tangannya dari jemari putih mungil Sungmin.

Erat.

Sangat erat.

Bahkan pada saat bercinta mereka tidak pernah berpegangan tangan seerat ini.

"Jadi, berapa won kau habiskan untuk Sungmin?"

Kyuhyun agak terkesiap mendengar pertanyaan gamblang dari Siwon, kenalan baru yang membawahi sebuah perusahaan yang akan menjadi rekan kerja barunya. Dari wajah saja Kyuhyun bisa menebak Siwon adalah seorang namja yang menyenangi android, karena mata itu tidak beralih dari awal ia bertemu dengan Sungmin.

"Aku tidak terlalu ingat, lagipula aku tidak pernah mengingatnya lagi." Ujar Kyuhyun membalas, masih mencoba ramah. Siwon tertawa.

"Sayang sekali saat itu aku di Jepang dan justru tertarik dengan android buatan mereka ah—Kibum-ah!" Pria tinggi itu memanggil seseorang yang tengah berada di salah satu stan produk minyak wangi dan mendekat. "Kenalkan, ini Kibum. Dia pendampingku…" ujar Siwon mengenalkannya bangga.

"Aku Sungmin…" sapa Sungmin ramah.

"Kibum imnida, kau manis sekali, Sungmin-ah." Kibum menyapa ramah.

"Terimakasih, kau wangi!" Balas Sungmin tersenyum lebar. Sontak Siwon tertawa mendengar kalimat Sungmin.

"Kibum-ku suka sekali dengan wewangian, makanya aku membuka perusahaan di bidang itu." Jawab Siwon menerangkan sambil membelai pucuk kepala Kibum. Kyuhyun yang menyaksikannya mengangguk mengerti.

"Kau pasti sangat mencintai Kibum, Siwon-ssi. Hmm, aku juga sangat suka wewangian. Aku suka bau daun mint yang ada di atas cake yang baru saja dipanggang. Hihi, aneh bukan seleraku?" Sungmin tertawa sendiri ketika menjelaskan wangi kesukaannya. Ia mengenang pada saat ia membuat cake untuk pesta thanks-giving pertamanya.

"Benarkah? Aku kebetulan pernah memikirkannya, lain kali aku akan coba…" ujar Siwon tertarik.

"Jinjja? Aku—"

Sungmin berhenti. Kyuhyun melepaskan genggaman tangannya dan lalu menghilang menuju beberapa kerumunan lainnya. Itu membuat Sungmin terdiam, tangannya terasa hampa dan ia merasa sangat canggung sendirian. Kibum dan Siwon masih menanti jawabannya, dan Sungmin segera tersenyum lembut pada mereka.

"Aku lapar, aku ke meja hidangan dulu, ya…" ujarnya memutuskan pergi menyusul Kyuhyun.

Beruntung Sungmin segera menemukan Kyuhyun duduk di salah satu kursi di meja yang ada, khusus untuk menikmati wine yang dihidangkan.

"Kau lelah?" Sungmin bertanya, android itu melihat wajah kusut Kyuhyun dan perasaannya menjadi tidak enak melihat wajah itu bertambah masam setelah mendengar pertanyaannya.

Kyuhyun menghindari tatapan Sungmin. Ia menghirup wine-nya tanpa suara.

"Hmm, 2007. Red wine dari Italia. Pati sangat enak…" ujar Sungmin seketika.

"Kau mengetahuinya?"

"Ne, aku mengetahui banyak jenis wine karena—"

"Program? Ya, tentu saja." Potong Kyuhyun.

"Sebenarnya perusahaan tidak terlalu menjelaskan hal itu, hanya saja saat aku melihat beberapa wine di apartemen aku jadi ingin mempelajarinya dan aku tahu beberapa yang enak." Jawab Sungmin jujur, kali ini Kyuhyun berhenti minum dan menatap Sungmin serius.

"Sudah pernah mencobanya?"

Sungmin menggeleng. "Aniyo. Aku tidak berani mencobanya, itu punyamu, Kyu. Aku tidak berani mencobanya jika tanpa sepengetahuanmu…" ujar Sungmin pelan, sebuah senyum mengakhiri pengakuannya.

"Ini, cobalah…" ujar Kyuhyun menyerahkan gelas yang tadi ia minum. Berisikan cairan merah pekat beraroma menggoda.

Sungmin tidak langsung meminumnya, ia memegang gelas itu dengan sangat anggun dan menggoyangkannya pelan hingga cairan wine yang ada sedikit bergoyang –menghantarkan aroma yang menyapu indera penciuman sang android. Sungmin memejamkan matanya sesaat saat menghirup aroma yang ada. Gerakan Sungmin sangat mempesona untuk pemula dalam menikmati wine, terlebih begitu ia membawa bibir gelas mendekat pada bibir merahnya dan menyesap sari dari anggur itu dengan sempurna.

Sebuah senyum tidak bisa Kyuhyun hindarkan.

Ia terkesima melihat sisi lain dari adroid itu.

Sungmin adalah sosok yang paling menyenangkan sejauh ini saat menikmati segelas anggur merah.

Kyuhyun tidak menampik kenyataan itu.

"Beautiful," ujar Kyuhyun pelan.

"Enak…" ucap Sungmin lalu mengarahkan gelasnya pada Kyuhyun. "Lagi… aku mau lagi…"

Wine memang sangat enak. Bahkan bisa memberi semacam ketenangan saat menegaknya. Begitu mahal dan juga mewah, sangat cocok untuk pesta para pebisnis besar seperti saat ini. Tapi, agaknya ada beberapa yang tidak bisa menahan kadar alkohol yang ada di munuman itu. Sungmin salah satunya, Kyuhyun tidak pernah bisa menyangka siang itu ia terpaksa meninggalkan pesta karena kondisi mabuk Sungmin sangat parah.

Sungmin menegak lebih dari lima gelas wine.

Sampai gelas ketiga ia masih biasa saja. Sangat manis dan anggun ketika menegaknya.

Gelas berikutnya ia mulai melupakan gerakan lembutnya, menelan seluruh isi cairan yang ada dengan agak tergesa dan pandangan mulai mengabur.

Dan sampai akhirnya Sungmin tertawa sendiri sambil menunjuk-nunjuk Kyuhyun, berkicau tidak jelas dan sanggup mengundang perhatian tamu yang ada. Kyuhyun terpaksa membawa tubuh mabuk itu keluar dan mengantarkannya kembali ke apartemen mereka.

"Ternyata kau juga bisa mabuk juga…" ungkap Kyuhyun setelah berhasil memapah Sungmin dan merebahkannya di sofa tamu.

"Engh… aku bisa saja, Kyuhyunnie~~~" ujar Sungmin sambil tertawa ringan. Kyuhyun mengerjap bingung mendengarnya, suara Sungmin masih sangat mabuk tetapi ia tidak pernah mendengar Sungmin memaggilnya semanja itu. Ya, manja dan terdengar begitu lepas.

"Sungmin, kau mabuk berat. Ayo ke kamar dan—"

"Ke kamar? Kamar, ya? Enghh… Kyunnie hanya mengajakku dan melihatku di kamar saja… hehe… tapi tidak apa-apa… tapi aku tidak ingin melakukannya sekarang… aku lelah!"

Sungmin meracau kembali.

"Sungmin, aku bukan—"

"Ah! Aku minta maaf, Kyu… aku tidak bermaksud begitu… jangan bilang pada perusahaan, nanti enghh… tapi aku letih… hehe, Kyunnie kenapa menggendongku?" Sungmin kembali meracau berat, Kyuhyun segera menggendong tubuh Sungmin menuju kamar mereka.

"Kau ringan sekali…"

"Enghh… benarkah? Hehe… aku memang lebih ringan dari android lainnya aku memang lebih kecil… Kyunnie baru tahu sekarang, hehe… lucu sekali… ehmm… aku mengantuk…"

"Kau bicara aneh, Sungmin."

"Aneh? Hehe, aku aneh? Kyunnie aku tidak aneh~~~"

Kyuhyun heran, ternyata Sungmin menjadi jauh lebih menggemaskan ketika mabuk.

"Tidurlah, kau pasti sangat pusing." Kyuhyun merapikan tempat tidur mereka yang memang belum sempat dibereskan pagi hari tadi, ia juga tidak lupa melepas pakaian Sungmin dan menggantinya dengan baju tidur baru.

"Terimakasih, Kyunnie~ kau sangat baik. Hehe…" ucap Sungmin sambil tersenyum manis.

"Tidurlah…"

"Popo!" Ucap Sungmin sambil memanyunkan bibirnya. "Aku mau dicium… di bibir! Kyunnie tidak pernah menciumku, aku mau dicium~"

"Itu—hmm, tidur saja. Kau mabuk, Sungmin—"

"Dan Kyu selalu memanggilku begitu… aku mau dipanggil Minnie seperti Donghae memanggilku. Atau Wookie saja memanggilku Ming hyung… hehe…"

"Donghae? Wookie? Siapa mereka?" Tanya Kyuhyun.

"Atau Yesung hyung… dia memanggilku CuteMin hehe… dia bilang aku lebih cute dari Wookie padahal tidak juga, hehe…"

"Yesung?"

"Hangeng gege juga—"

"Siapa mereka? Donghae, Wookie, Yesung hyung atau gege itu siapa?"

"Temanku… saat Kyunnie tidak ada di dekatku, aku kesepian dan mereka ada dan—hmmph…" ucapan Sungmin terputus, bibir Kyuhyun yang tengah menciumnya membuat ia terdiam dan membiarkan bibir tebal itu memberikan kecupan di atas bibir tipisnya.

Lalu tautan itu lepas.

Sungmin tersenyum.

"Akhirnya Kyu menciumku, bibir Kyu sangat lembut…" ujar Sungmin senang. Kyuhyun menelan ludah pahit, ia lalu segera berdiri tegak dan menatap Sungmin tidak percaya. Lama ia berdiri tanpa suara sampai terdengar suara dengkuran halus dari Sungmin, dan pada saat itu ia menepuk kepalanya sendiri dan merebahkan badan di sebelah tubuh Sungmin.

"Bibirmu juga sangat lembut, Sungmin. Sangat… lembut dan manis."

Dan setelahnya ia menyusul Sungmin di dunia mimpi.

oOo

Pagi itu Hyebin datang ke apartemen, ia masuk dan segera menuju kamar Kyuhyun. Ia melihat suaminya itu masih tidur di sebelah Sungmin, Hyebin sudah biasa mendapati mereka berdua tertidur di satu ranjang seperti ini tapi pagi itu ia agak kaget melihat keduanya tidur dengan mengenakan pakaian karena biasanya Kyuhyun dan Sungmin akan selalu tertidur dengan tanpa busana dan tubuh penuh dengan sperma.

Yeojya cantik itu juga tidak mencium bau bekas percintaan saat itu, yang ia lihat hanya wajah damai Sungmin saat terlelap dan juga wajah sang suami yang masih di dunia khayalan mimpi.

"Sungmin… irona…" ujarnya membangunkan Sungmin.

Tidak ada balasan.

"Sungmin?"

"Hyebin? Kau datang?" Suara berat Kyuhyun terdengar, sepertinya pemuda itu terbangun karena suara sang istri yang mencoba membangunkan android mereka.

"Ya, ternyata meeting di Paris jauh lebih cepat dari yang aku duga." Ujarnya tersenyum sebelum akhirnya mencoba membangunkan Sungmin lagi. "Sungmin. Bangun…"

"Biarkan dia tidur, dia kelelahan…" ujar Kyuhyun.

"Kelelahan? Apa kalian melakukanya seharian penuh? Bukannya perusahaannya bilang Sungmin bahkan—"

"Bukan. Kemarin aku membawanya ke sebuah pesta dan dia mabuk, dia pasti sangat kelelahan."

Hyebin mengangguk. "Ini pertama kalinya kulihat kau perhatian padanya…"

"Apa?"

"Aniya, aku ingin membawa Sungmin ke perusahaan sekarang. Ini hari pengecekan untuknya, Kyu. Tapi jika dia masih belum bangun aku tidak punya waktu untuk mengantarkannya. Setelah makan siang aku ada meeting di Okinawa."

Hyebin kembali mencoba membangunkan Sungmin.

"Tidak usah, aku saja yang mengantarkannya ke sana. Kau bisa pergi sekarang," ujar Kyuhyun menawarkan, ia duduk di sandaran ranjang sambil meregangkan tubuhnya sebentar. "Aku lupa mengganti pakaian…" rutuknya pelan merasakan tubuhnya pegak karena tidur dalam balutan tuxedo.

"Kau mengusirku, Kyu?"

"Ah, tidak. Kau memang sibuk bukan?"

"Kau bahkan tidak memanggilku dengan—"

"Arrayo, aku tidak mengusirmu, chagiya. Aku tahu kau sibuk, makanya aku mencoba membatumu, sayang…" ujar Kyuhyun tersenyum. Hyebin segera tertawa pelan.

"Haha, aku juga bercanda. Nah, aku berangkat dulu, ne? Annyeong… saranghaeyo."

"Hmm… nado—"

"Ehm, aku haus…"

"Sungmin?"

Kyuhyun dan Hyebin serentak mengujarkan nama Sungmin begitu mendengar suara itu.

"Kyu, kau urus Sungmin. Aku ingin ke perusahaan sebentar…"

"Ya."

"Sungmin, kau sudah bangun?"

Dan sialnya, tidak ada suara lagi dari Sungmin. Android itu masih tertidur.

"Haha, aku baru tahu ternyata dia bisa mengigau. Lucu sekali…" ujar Kyuhyun tertawa singkat, ia lalu mendekat dan memperhatikan wajah Sungmin lekat. Seketika rasa kantuknya kembali datang, ia lalu melepas jas beserta kemejanya lalu merengkuh tubuh Sungmin dan menyamankan posisinya. "Jaljayo… Sungmin-ah…"

Dan tanpa Kyuhyun sadari, sebuah senyum melengkung di bibir sang android.

TBC