Warning: Oocnes, Typos, gaje, lawakan gagal(mungkin), Oc(?) cross-dress, pembully-an(?), Sho-ai sampe yaoi( ini perlu di warn ga sih?) bahasa yg ga menentu~
.
Disclamer: Kurobasu punya Tadoshi Fujimaki-san~
.
.
Story: Neko31
Editor: Panda26
.
.
Chap 5: Found You!
.
.
.
.
.
(Senin - Ruang Kepala Sekolah 13:55)
Bunga mawar berterbaran saat mereka masuk kedalam ruangan itu, cahaya putih menyilaukan mata mereka. Wangi mawar tercium dimana-mana, dan makin banyak bunga mawar yang bertebaran. Terlihat 6 figur di dalam ruangan itu.
'What de Hell...' pikir 4 orang pemuda Biru Ijo Merah Ungu yang masih terpaku didepan pintu, dilema antara mau menutup pintunya atau tidak.
Semakin lama, cahaya terang itu semakin memudar. Terlihatlah seseorang bermabut merah yang sedang duduk ditengah-tengah sedangkan yang lain berdiri mengitari orang yang sedang duduk itu.
'Kok kayanya pernah liat, tapi dimana ya?' pikir keempat orang itu.
Setelah beberapa saat, terlihat orang yang duduk ditengah itu adalah Akashi yang...pake baju maid?
"Selamat datang tuan-tuan, aku sudah menduga kalian akan datang tepat waktu." kata Akashi yang memainkan gunting kecuyungannya sambil tersenyum sangat manis, yang dapat membuat semua orang diabetes melihatnya. Samar-samar terlihat orang berdiri mengelilingi Akashi juga memakai baju Maid, yang ternyata ada Kuroko(dengan muka pokerface dengan sedikit aura hitam), Kise(dengan muka merah dan banjir keringat), dan Furihata(yang keadaannya sama kaya Kise) disana.
"Kuroko!/Kise!" teriak Kagami dan Aomine bersamaan yang langsung memeluk Uke mereka. Terlihat kuping dan ekor macan dan panter dari Kagami dan Aomine. Kuroko dengan senang hati memeluk Kagami yang seperti macan yang sudah lama tidak bertemu tuannya, sedangkan Kise bingung antara malu atau senang dengan tingkah Aomine yang memeluknya secara tiba-tiba. Midorima mengehela napas melihat ke gajean para temannya, baru saja dia mau berbalik keluar dia melihat seseorang yang ia kenal.
"Eh itu..Takao(atau Rivaille?)?!" teriak Midorima melihat Takao melambaikan tangannya kearah Midorima.
"Yahu Shin-chan~" sahut Takao sambil nyengir.
"Ke-kenapa kau bisa disini Takao!?" tanya Midorima.
"Diajakin(Diperintah) sama Akashi-san." jawab Takao sambil cengar-cengir.
"Eh? Muro-chin? Kok Muro-chin ada disini juga?" tanya Murasakibara.
"Hai Atsushi, aku kesini dimanta oleh Akashi-kun loh!" kata Himuro yang entah kenapa senang saat ditanya. Mungkin jiwa warianya keluar?#plak
"Wah, Muro-chin terlihat cantik sekali memakai baju itu~" kata Murasakibara dengan bunga-bunga bermunculun di kepalanya. Sementara mereka sedang bermesra-mesraan dengan pasangan masing-masing tiba-tiba terdengar suara isakan.
"A-ano, minna..*hiks* b-bisa to-tolong*hiks* tolong a-ku?" isak Furihata.
"FURII! YAAMPUN SAMPAI LUPA!" teriak Kagami yang membuat tangisan Furihata tambah kenceng.
"Akashi-kun, kau masih mengikat Furihata-kun? Bukannya kau sudah berjanji akan melepaskannya kalau mereka sudah datang?" kata Kuroko.
"Aku memang melepaskan talinya, tapi aku tidak bilang akan melepaskan dirinya." jawab Akashi sambil menarik Furihata ke dekapannya.
"A-akashi-kun?!" teriak Furihata secara refleks, kaget didekap oleh Akashi. Muka Furihata memerah dan matanya sedikit berair, malu dan takut atas tindakan Akashi. Semuanya melotot, bahkan bola mata Kagami dan Aomine hampir copot, dan jangan lupakan kacamat Midorima yang retak lagi.
"Wah, kau cepat bertindak ya Akashi-kun. Tapi aku tidak akan semudah itu menyerahkan temanku ke dekapan iblis." kata Kuroko dambil mengeluarkan aura hitam, seperti bapak yang tidak setuju anak perempuannya mau pacaran sama supir angkot.
"Begitukah? Akanku tunjukan aku bisa mendapatkan semua yang aku mau, termasuk merebut hati Kouki. Karena aku selalu menang, aku selalu ben-"
"Oi, kau kan baru kalah dari kami saat winter cup kemarin." kata Kagami yang mendapat hadiah gunting dari Akashi.
"Ehm. Jadi, seperti yang kukatakan sebelumnya. Aku akan merebut hati Kouki dengan CARA APAPUN. Bahkan kalau aku harus melewati mayatmu Tetsuya." kata Akashi sambil mengeluarkan aura hitam mencekam. Kuroko sedikit bergeming mendengar ini, tapi ia tetap mengeluarkan aura hitam mencekam. Semua orang didalam ruangan itu berkeringat dingin melihat aura mencekam yang keluar dari 2 orang terpendek diruangan itu.
"Ano Kuroko-kun Akashi-kun t-tolong j-jangan bertengkar." kata Furihata dengan suara gemetaran dan muka yang masih berurai air mata serta terasa aura uke pekat dari belakang Furihata.
Hati Akashi dan Kuroko langsung tertembus panah Cupid. Tapi tidak hanya Akashi dan Kuroko saja yang terkena serangan panah cupid, yang lainnya juga tertusuk panah Cupid.
'K-kawai~' pikir mereka semua.
GREP!
Akashi dengan cepat memegang kedua tangan Furihata.
"Kouki.." kata Akashi.
"Y-ya Akashi-kun?" kata Furohata dengan terbata-bata, mukanya makin memerah melihat wajah tampan Akashi.
"Kau tahu,selama ini aku.." kata Akashi dengan menatap serius kearah Furihata.
"..Ka-kau?" tanya Furihata terbata.
"Aku su-"
"Tunggu Akashi-kun, agak kurang nge-feel deh kalau Akashi-kun masih pakai baju maid begitu." potong Kuroko secara tiba-tiba. Akashi langsung memeberi death-glare mematikan kepada Kuroko tapi yang bersangkutan diam saja. Bahkan yang lain pun sampai merinding merasakan death-glare Akashi, sedangkan Kuroko cuma masang poker-face. Kagami segera memeluk Kuroko, takut Kuroko diapa-apain sama Akashi. Setelah kontes bertatap-tatpan mata antara Akashi dan Kuroko, akhirnya Akashi menyerah dan menghela napas.
"Kau benar Tetsuya, tidak seharusnya aku mengatakannya dengan berpakaian seperti ini." kata Akashi. Lalu ia segera balik badan lalu mengeluarkan suatu kain yang cukup besar untuk menutupi seluruh tubuhnya. Ia segera menutupi tubuhnya dan..
1..
2..
3..
4..
5..
PUUFF!
Tiba-tiba asap muncul dari kain saat Akashi membuka kain tersebut darinya. Lalu terlihat Akashi yang sekarang sudah memakai setelan jas merah, kemeja hitam, dan dasi coklat, serta ia membawa buket bunga mawar merah yang cukup besar. Akashi tersenyum melihat ekspresi kaget dari para teman(budak)-temannya dan ekspresi Furihata yang takjub sekaligus kagum. Lalu Akashi berjalan menghampiri Furihata dan berlutut dengan satu kaki di depannya.
"Nah, sekarang. Kouki maukah kau menjadi milikku?" tanya Akashi dengan menatap serius ke arah Furihata. Sekarang muka Furihata sudah semerah rambut Akashi.
"E-eh? Be-benarkah?" tanya Furihata. Sekarang mukanya sudah sanvat merah, ditambah lagi tangannya gemetaran dan banjir keringat. Air mata sudah terbentuk disudut matanya, seperti menahan tangis. Akashi tertawa kecil melihat ekspresi malu dan kebinggungan Furihata. Lalu tersenyum lembut dan menatap lurus keaah mata Furihata.
"Tentu saja, Kouki. Perkataanku selalu benar. Dan untuk kali ini, perkataanku tidak absolut. Pilihlah jawabanmu Kouki, kau mau atau tidak?" tanya Akashi dengan ekspersi yang kembali serius. Furihata menelan ludahnya, kesusahan untuk berbicara. Yang lain pun menunggu dengan sabar menunggu jawaban Furihata.
"A-akashi..kun..se-sebenarnya..a-aku.." kata Furihata secara perlahan. Akashi dengan sabar dan sedikit berdebar menunggu jawaban Furihata.
"Aku..m-mau..j-jadi..milikmu.." kata Furihata dengan seluruh keberanian dan kekuatannya karena sebentar lagi rasanya ia akan pingsan. Benar saja setelah mengatakan hal itu ia langsung terjatuh, untung saja Akashi dengan cekatan langsung menangkap Furihata. Akashi sedikit kaget dengan pingsannya Furihata, tapi kemudian ia tersenyum dan mengelus rambut Furihata penuh dengan rasa kasih. Himuro dan Takao yang tadi sempat terkejut segera memberi selamat kepada Akashi, Kagami masih membantu mendengar jawaban Furihata.
Sedangkan Kiseki no Sedai yang lain, mereka masih dalam perasaan yang campur aduk. Mereka merasa terkejut, senang, dan juga khawatir. Terkejut karena melihat mantan kapten mereka bisa tersenyum sebahagia itu dihadapan orang lain, senang karena akhirnya Akashi bisa bahagia bersama orang yang ia cintai, khawatir karena...um takut terjadi banyak kasus pembunuhan karena Akashi punya kecemburuan tingkat dewa.
"Akashi-kun, lebih baik kau membawa Furihata-kun ke ruang UKS sekarang. Kalau mau akau akan mengantarmu." kata Kuroko. Akashi mengangguk lalu menggendong Furihata ala bridal style, lalu Kuroko menunjukan jalan keruang UKS. Setelah ditinggal oleh Akashi, Furihata dan Kuroko, tidak ada satupun yang berbicara.
"Um, jadi kita ngapain ya disini?" tanya Takao.
"Aku juga ga tau nanodayo." jawab Midorima sambil membetulkan kacamatanya.
"Bagaimana kalau kita balik ke Cafe kelasku saja?" tawar Kagami.
"Boleh!" jawab yang lain secara serempak, lalu mereka segera berjalan kembali kekelas Kagami.
-Ts-
(Senin - kelas X-B 14:05)
"Senpai, kami sudah menemuka mereka!" teriak Kagami saat memasuki ruangan itu.
"Oh begitu. Yasudah sekarang ganti bajumu dulu dengan baju butler lalu mulai kerja lagi." kata Riko.
"..Eh kok Coach ga kaget?" Kagami binggung melihat reaksi Coachnya yang biasa-biasa saja.
"Hm, gimana ya. Nanti saja deh aku jelaskan kalau orangnya sudahada disini. Omong-omong mana Kuroko-kun?" tanya Riko.
"Kuroko sedang mengantar Akashi ke-"
"Aku sudah ada disini kok." jawab Kuroko tiba-tiba yang membuat Kagami mengigit lidahnya saking kagetnya.
"Hahuu! Huhoho hahi haha hau?!(Dapuk! Kuroko darimana saja kau?!)" kata Kagami.
"Saat perjalanan ke UKS Furihata-kun terbangun dan meminta kembali kekelas." kata Kuroko.
"Benarkah? Tumben Akashicchi nurut..." kata Kise.
"Akashi-kun tidak bisa melawan puppy eyesnya Furihata-kun. Dan lagi aku tidak ingin Furihata-kun diterkam oleh singa." jawab Kuroko sambil mengeluarkan sedikit aura hitam.
"Maksud kalian apa sih?" tanya Aomine yang dari tadi tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Kuroko dan Kise. Sedangkan yang ditanya cuma melihat dengan tatapan 'you-know-what-I-mean-Eromine'.
"Hei apa sih?!" tanya Aomine yang emosi dilihatin begitu.
"Ga, gapapa. Jangan kepo ya Aomine-kun." jawab Kuroko.
"Hei! Kepo itu apa sih?!" tanya Aomine emosi.
"Tuh, orang dekil banyak daki treak-terak penasaran dengan urusan orang lain." jawab Kise.
"Hei! Aku ga dekil! Ini kulit eksotis sejak lahir tau!" teriak Aomime.
"Eksotis sih iya, tapi banyak daki tuh." kata Kise.
"KISEEEEEE!" teriak Aomine yang mulai mengejar Kise yang sudah lari duluan melihat panther bangun.
"Akashi-kun, kau akan menjelaskan kepada mereka sekarang?" tanya Riko.
"Hm, kurasa begitu." jawab Akashi.
"Mau menjelaskan apa nanodayo?" tanya Midorima.
"Tentang mengapa aku menyembunyikan pasangan kalian tadi dan menyuruh kalian melewati beberapa tantangan." jawab Akashi.
"Lalu kenapa kau menyuruh kami melewati tantangan sialan itu untuk mencari pasangan kami?" tanya Kagami, masih kesal dengan kejadian memalukan di Game Zone.
"Aku hanya ingin mengetes seberaba besar keinginan kalian untuk mencari pasangan kalian, atau teman dalam kasus Shintaro dan Atsushi. Kalau andai saja kalian tidak segera bertindak mungkin kalian tidak akan pernah melihat pasangan kalian lagi." jawab Akashi dengan muka kalem.
"Lalu kenpa harus repot-repot nyulik mereka sih?" tanya Kagami.
"Aku bosan jika menggunakan cara biasa." jawab Akashi sambil menghela napas sedikit.
'Dasar anak konglomerat!' pikir semua orang yang ada diruangan itu selain yang bersangkutan.
"Lalu semua tantangan yang kami lalui itu ulahmu Akashi?" tanya Midorima.
"Yah begitulah, dengan bantuan orang-orang terpecaya tentunya." kata Akashi.
'Orang terpecaya pala lu peyang!?' pikir Kagami dan Midorima bersamaan.
BARK! BARK!
Tiba-tiba Nigou muncul dan mengonggong.
"Nigou? Ada apa?" tanya Kuroko yang berjongkok lalu mengendong nigou.
BARK! BARK!
Sekali lagi nigou mengonggong lalu menengok ke arah Akashi dan Kagami yang..em berlindung?
"Kagami-kun? Akashi-kun?" tanya Kuroko melihat Kagami yang bersembunyi dibawah meja dan Akashi yang duduk diatas meja sambil memegang secangkir teh. Meja itu berada beberapa meter dari tempat Kuroko.
"Ada apa Tetsuya?" tanya Akashi sambil tersenyum manis.
"Akashi-kun takut anjing?" tanya Kuroko berdiri.
"Hmp. Sejak kapan aku takut pada anjing?" kata Akashi dengan muka kalem yang masih memegang cangkir teh dengan gemetaran hebat yang untungnya hanya terisi sedikit.
"Akashi itu teh sudah mau tumpah!" kata Midorima.
"Akashicchi mukamu sangat tidak cocok dengan reaksi tubuhmu!" teriak Kise yang masih kejar oleh Aomine dan mendapat sovenir gunting cantik dari Akashi.
"Oh begitu." kata Kuroko dengan poker-face sambil memotret kejadian itu di Hp nya.
"Apa maksudmu Tetsuya?" tanya Akashi yang masih stay-cool. Kuroko hanya diam, lalu ia mulai berjalan mendekati Akashi dan Kagami.
"Kuroko! Jauhkan makhluk jahanam itu dariku!" teriak Kagami.
"Kenapa? Nigou kan manis?" kata Kuroko sambil mengeluarkan puppy eyes dan Nigou juga mengikuti pemiliknya.
"Aku setuju dengan apa yang Taiga katakan. Cepat singkirkan makhluk itu dariku." kata Akashi sambil mengeluarkan aura hitam.
"Tapi..."
"Tetsuya, perintahku adalah?"
"Absolut." jawab Kuroko sambil berjalan mundur dan cemberut.
"Wyuh.." hela Kagami dan Akashi berbarengan.
"Tidak kusangaka kalau spesiesnya (Macan dan Singa) sama hal yang ditakutinya juga sama." kata Kuroko yang sekarang sudah duduk dilantai dan bermain-main dengan Nigou.
"Hei siapa yang sespesies sama monster begini!?" protes Kagami.
"Itu benar Tetsuya. Dan lagi aku tidak takut pada anjing, aku hanya membencinya." kata Akashi menambahkan. Kuroko cuma menatap Akashi sebentar, lalu bermain dengan nigou lagi.
"Hoi! Cepat kerja lagi! Jumlah pengunjungnya semakin banyak nih!" teriak Hyuga.
"Ha'i!" teriak Kagami dan Kuroko dab langsung segera mengerjakan tugas masing-masing. Akashi segera turun dari meja dan duduk dikursi. Midorima duduk didepan Akashi karena cape dari tadi berdiri terus.
"Akashi aku mau tanya, sejak kapan kau bisa sulap?" tanya Midorima.
"Baru-baru ini saja. Aku melatihnya untuk melakukan pelamaran tadi." jawab Akashi.
"Hei kalain kan belum mau menikah!" teriak Midorima.
"Belum, tapi akan Shintarou." jawab Akashi. Midorima diam, cape beradu mulut dengan Akashi.
"Anda mau memesan apa tuan-tuan?" kata Kuroko yang nongol tiba-tiba, terlihat sedikit aura hitam darinya.
"Kuroko! Bisakah kau muncul dengan normal?! Untung aku tidak sedang minum tadi!" teriak Midorima sambil memegangi jantungnya yang hampir copot.
"Tetsuya kau sedang kesal?" tanya Akashi yang menyadari aura hitam dibelakang Kuroko.
"Aku kesal Kagami-kun dikelilingi perempuan lagi." kata Kuroko dengan sedikit cemberut. Sekarang Kagami sudah memakai baju butler dan rambutnya sudah dirapikan sehingga membuatnya sangat tampan dan dikerubungi wanita, bahkan sudah jauh lebih banyak dibandingkan pagi tadi.
"Kenapa? Tidak mungkin Taiga akan tertarik pada wanita kan?" tanya Akashi.
"Iya, tapi aku tetap saja cemburu Akashi-kun." jawab Kuroko.
"Hm, kalau begitu kita buat Taiga cemburu saja." kata Akashi.
"Eh? Bagaimana caranya Akashi-kun?" tanya Kuroko. Lalu Akashi membisikan sesuatu di telingga Kuroko dan setelah itu mereka tersenyum licik. Midorima yang masih duduk di depan Akashi merinding melihat dua iblis kecil didepannya.
-Ts-
(Senin - kelas X-B 14:20)
"Kagami-kun aku mau pesan!" teriak seorang siswi.
"Curang! Kan aku dulu yang mau pesan!" teriak yang lain.
"Hei aku duluan tau yang memengaggil!" teriak siswi yang satunya lagi.
"Tidak! Aku duluan!" sahut yang lain.
"Aku!"
"Aku!"
"Aku!"
"Stop-stop! Daripada bertengkar lebih baik kalian pesan saja berbarengan!" teriak Kagami sedikit emosi dari tadi diperebutkan terus. Para siswi itu langsung diam. Kagami mengira kalau mereka takut, baru saja ia mau meminta maaf-
"Kyaa! Kagami-kun keren banget!" teriak mereka dan Kagami pun face-palm.
"Ne, ne, Kagami-kun sudah punya pacar belum?" tanya salah satu dari siswi itu.
"Iya aku juga penasaran, apa Kagami-kun sudah punya pacar?" tanya yang lain.
"Ano soal itu.." Kagami bingung menjawabnya. Secara pacarnya cowok sih, tapi ia takut mereka mau mencelakakan Kuroko nanti.
"Jadi Kagami-kun punya tidak?" desak siswi lain.
"Iya! Iya!" sahut yang lain menyoraki.
"A-ano sebenarnya ak-"
"Maaf nona-nona, tapi Kagami-kun adalah pacarku." kata Kuroko yang tiba-tiba sudah ada disebelah Kagami dan merangkul lengan Kagami.
"K-kuroko!?" kata Kagami yang kaget melihat Kuroko yang tiba-tiba ada di sebelahnya. Tapi ia lebih kaget lagi melihat penampilan Kuroko. Kuroko sekarang sudah memekai wig sebahu yang sewarna dengan rambutnya, lalu bibirnya diberi lipgloss tipis sehingga menambah kesan manis, dan jangan lupa Kuroko yang dari tadi masih memakai baju maid. Otomatis Kagami nge-blush melihatnya.
"Eh? Kau Kuroko-kun? Kyaa! Manis sekali!" teriak salah satu siswi itu.
"Wah pantas saja Kagami-kun mengencanimu Kuroko-kun! Wajah manismu sampai mengalahkan wanita!" seru yang lain.
"Arigatou." kata Kuroko sambil tersenyum kecil. Para siswi itu terdiam, lalu..
"KYAAA! KAWAII~" teriak mereka. Pengunjung yang lain pun juga mulai mengerubuni Kagami dan Kuroko.
"Kuroko-kun manis banget!" kata seorang siswi sambil memeluk Kuroko.
"Hei apaan sih kau peluk-peluk Kuroko-kun! Akukan juga mau!" teriak yang lain. Kagami lama-lama kesal karena dari tadi Kuroko ditarik-tarik terus. Lalu Kagami segera menarik Kuroko keluar dari lautan manusia itu.
"Hei kalian dengar ya! Kuroko itu milikku! Jangan sembarangan kalian menyentuhnya!" teriak Kagami.
Hening~
Muka Kuroko memerah mendengar kata-kata Kagami, dan Kagami yang baru menyadari kata-katanya sendiri ikutan memerah. Orang-orang yang mendengar kata-kata Kagami juga ikutan diam, sampai..
"KYAAAAAAA! KALIAN UNYU SEKALIIII!" teriak mereka saat melihat adegan KagaKuro itu. Dari kejauhan Akashi tersenyum melihat adegan itu, sedangkan Midorima cuma bisa geleng-geleng.
"Hei Shintaro, kenapa kau tidak dekat-dekat Kazunari sekarang?" tanya Akashi.
"Kau sendiri tidak bersama Furihata." jawab Midorima.
"Aku hanya memberi kesempatan kepada Kouki untuk menenangkan hatinya dulu setelah kejadian tadi. Tapi bukankah kau selalu bersama Kazunari?" tanya Akashi.
"Hmp. Aku juga tidak selalu bersama Takao tau." kata Midorima.
"Benarkah? Apa kau tidak cemburu melihat Kazunari sedang akrab dengan orang lain?" tanya Akashi sambil menunjuk kearah Takao yang sedang mengobrol dengan salah satu pengunjung. Tapi terlihat tangan salah satu pengunjung laki-laki mau memegang Takao. Midorima langsung berdiri dari tempat duduknya dan menyeret Takao keluar.
"Hmp. Shintaro sangat mudah di tebak." gumam Akashi.
"A-ano." tiba-tiba sudah Furihata ada didekat Akashi. Mukanya memerah dan badannya sedikit gemetaran.
"Ada apa Kouki?" tanya Akashi sambil tersenyum melihat kemanisan kekasihnya ini.
"A-akashi-kun m-mau pesan apa?" tanya Furihata yang berusaha keras untuk menjalankan tugasnya sebagai maid sekarang.
"Hm, apa ya... Kurasa aku ingin memesan hatimu saja Kouki." jawab Akashi sambil tersenyum. Kaki Furihata langsung lemas dan terduduk dilantai mendengar kata-kata Akashi. Akashi tertawa kecil lalu mengusap pelan rambut Furihata.
"A-akashi-kun to-tolong jangan sering menggodaku. Ini tidak baik untuk jantungku." kata Furihata yang mukanya sudah semerah rambut Akashi.
"Akan kupertimbangkan hal itu Kouki, sekarang aku ingin pesan 2 stawberrycheese cake dan 2 gelas lemon tea." kata Akashi sambil membantu Furihata untuk berdiri.
"Eh dua? Untuk siapa Akashi-kun?" tanya Furihata.
"Tentu saja untukmu. Nah sekarang cepat antarkan pesananku dan makan bersamaku disini." perintah Akashi dan Furihata langsung berlari kedapur dengan terburu-buru, ingin cepat-cepat makan bersama Akashi. Sementara itu Kagami dan Kuroko akhirnya berhasil lepas dari jeratan para siswi bersembunyi di bawah meja yang tidak dipakai, yang letaknya diujung ruangan yang tidak terlihat pengunjung karena tertutupi tirai.
"Hah... Akhirnya kita lolos juga dari mereka." kata Kagami.
"Kagami-kun..posisi ini agak sedikit memalukan.." kata Kuroko. Sekarang Kagami sedang memeluk Kuroko dengan Kuroko berda ditengah-tengah kaki Kagami, wajah Kuroko menghadap dada bidang Kagami. Menyadari ini, muka Kagami langsung memerah.
"G-gomen." kata Kagami sambil memeregangkan pelukannya. Tiba-tiba Kuroko menatap Kagami, pandangan mereka bertemu. Kagami bisa melihat mata biru Kuroko yang indah, pipinya yang sedikit memerah dan bibirnya yang basah akibat lipgloss menambah kesan..seksi. Kagami menelan ludahnya melihat pemandangan eksotis didepannya. Seperti menyadari apa yang Kagami pikirkan, Kuroko menutup matanya. Kagami sedikit kaget melihatnya, tapi ia langsung tau apa yang diinginkan Kuroko. Kagami juga menutup matanya, lalu secara perlahan-lahan wajah Kagami mulai mendekati wajah Kuroko. 1 detik, 2 detik, semakin lama wajah mereka semakin mendekat. Hingga akhirnya hisung mereka bersentuhan dan-
"Ahn~ Aominecchi!"
Mata Kuroko dan Kagami otomatis terbuka mendengar suara Kise, lalu mereka secara bersamaan langsung menoleh kearah sumber suara.
"A-aominecchi! Kita masih didalam sekolah!" teriak Kise.
"Heh, siapa suruh kau mengejek kulit eksotisku tadi!" teriak Aomine yang mulai membuka baju Kise.
"A-aominecchi.." kata Kise secara perlahan, akhirnya dia menyerah kepada Aomine. Perlahan-lahan Aomine mulai mendekatikan wajahnya, sedikit lagi hampir menyentuh bibir halus tapi-
"Ehm!" deham Kagami yang sudah tidak tahan melihat adegan lovey-dovey orang lain.
"K-kagamicchi, Kurokocchi! Sejak kapan kalain ada disana?!" teriak Kise sambil mendorong muka Aomine menjauh darinya.
"Baru beberapa saat yang lalu." jawab Kuroko sambil asik mengambil foto adegan AoKise tadi secara berkali-kali dengan muka triplek.
"Cih Tetsu, kau menganggu acara kami saja." kata Aomine sambil misuh-misuh.
"Aomine-kun kalau mau 'begitu-begitu' di tempat privat dong, jangan disini." kata Kuroko.
"Benar Aominecchi! Seharusnya kita lakukan ini di tempat privat!" kata Kise menimpali.
"Ck, iya-iya. Sekarang lebih baik kita keluar saja dari tempat sempit ini." kata Aomine sambil menarik Kise keluar, yang diikuti oleh Kagami dan Kuroko.
"Omong-omong, aku tidak melihat Murasakibaracchi dari tadi. Kemana perginya ya?" tanya Kise.
"Tadi aku lihat Murasakibara-kun sesang jalan-jalan keluar bersama Himuro-san." jawab Kuroko yang dibalas dengan 'oooh~' dari Kise.
Sesampainya diluar, mereka bisa melihat ada dua orang yang terlihat familiar duduk bersama Akashi. Setelah melihat lebih jelas, Kagami dan
Aomine langsung membelalakan mata mereka.
"KAU!" teriak mereka sambil menunjuk dua orang itu.
"Wau, ada macan sama panther marah tuh." kata salah satu orang itu yang ternyata adalah Neko.
"Emang salah siapa mereka marah?" kata Panda yang ada disebelah Neko yang sesang memabaca buku...Yaoi?
"Em..kita? Tapikan kita cuma disuruh.." jawab Neko sambil garuk-garuk kepala.
"Dasar kucing sialan! Kenapa kau memasukanku ke dalam ruang hantu?!" teriak Aomine.
"Romantis bangetkan?" kata Neko sambil senyum.
"Romantis dari Hongkong!" teriak Aomine.
"Kenapa kau membuat kami bermain permainan yang aneh-aneh?!" teriak Kagami kepada Panda.
"Tapikan seru, banyak bahan Sho-ai dan Yaoi lagi." jawab Panda.
"Dasar ga bertanggung jawab!" teriak Kagami.
"Kalian semua diam." perintah Akashi, yang otomatis membuat semua orang diam.
"Tolong jangan bersikap tidak sopan pada tamuku ini, mereka yang sudah membantuku mempersiapkan seluruh rintangan dan hint kalian." kata Akashi. Kagami dan Aomine langsung men'death-glare' Neko dan Panda, sedangkan Neko cuma bersiul dan Panda..em fangirling?
"Nah sekarang, apa yang kalian minta?" tanya Akashi.
"Eh? Kok kau bertanya seperti itu sih Akashi?" tanya Kagami
"Yah, aku sudah membuat perjanjian dengan mereka. Apabila rencana mereka sukses, aku akan melakukan satu permintaan dari mereka." jawab Akashi. Kagami dan Aomine sama-sama menelan ludah, merasa sesuatu akan terjadi.
"Jadi, apa yang kalian minta?" tanya Akashi lagi. Neko melirik Panda, lalu mereka-sekilas-mengeluarkan seringain licik.
"Kami cuma minta satu kok!" seru Neko.
"Apa itu?" tanya Akashi.
"Kalain cuma perlu.."
"Cuma perlu?" tanya Akashi. Kagamu dan Aomine mulai dag-dig-dug-pingin-kentut menunggu kelanjutan kata-kata Neko.
"Bermain drama selama 2 hari untuk LUSA! Dan semua anggota Kisedai beserta pasangannya WAJIB ikut!" kata Panda menyelesaikan.
Hening~
"Eh?"
.
.
.
.
.
"EEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH?!"
.
.
.
.
.
Tbc~
Jeng,jeng,jeng~(musik alay keluar)
N+P : Hai minna-san! Neko 31 dan Panda26 disini!
N: Au..jariku pegel-pegel... Chap kali ini cukup panjangkan?
P: Yah, untuk membayar hutang telat update sih, jadi gapapa dong?
N: Kan gua yang pegel..
P: Btw mari kita balas ripiuw, pertama dari UseMyImagination. Em, karena si Neko udah kehabisan ide buat game, jadi begitu deh.. Btw disini Akashi-sama sudah muncul kok! Kyaaa! Akashi-sama~#tiba-tiba fangirling.
N: Kedua dari Xavierre. Em menggelitik? Perlu pake bulu monyet biar tambah geli?#plak. Haha Shiromine jadi gosong, Neko ga kepikiran hahaha#ngakak sendiri.
P: Terus dari Unknowners, benar! Romantic room itu emang menjebak, tapi ada kok unsur romantisnya, bisa peluk-peluk dikit..#plak
N: Terus Retatsu Namikaze. Wah Kepo ya? Seneng deh bikin orang kepo~
P: Dan dari Ryuukaze Hikari. Wah kami senang kalau lawakan kamu bisa membuat tertawa!
N: Btw, soal Akashi takut anjing, Neko baca Ficnya Neko11Tama10 -Nichijou- yang menyebutkan kalau Akashi takut anjing.
P: Ya udah kalau gitu..
N+P: Please Read and Review! ENJOY!