Warning : bahasa super ngaco, thypos, alur campuran, nggak jelas kaya yang nulis, OOC, ide murni dari kegejean sang author juga, agak BL, kebanyakan friendship, kebanyakan sumpah serapah yang takbaik utk anak sd, dll.

Disclaimer : exo member isn't mine they're belong to their and my God. This story is mine, btw.

Summary : Ini hanya kisah dari duabelas namja ooc, yang tukang ngerumpi, doyan jajan kolak ronde di trotoar jalan. Mereka adalah Baygon, Jongout, JengKing, dan temen temen lain yang sama nggak warasnya.

Rate : K+

YoBaek Keunree bring this story to you

Don't Be So Serious

Chapter 1


SMA Smartent 22 adalah sekolah menengah atas yang isinya murid–murid bertalenta dan tampangnya diatas rata–rata, kebanyakan dari mereka juga punya postur tubuk ke artis–artisan. Alumninya juga banyak yang sukses di kancah internasional dan nasional. Di sana kelas dibagi menjadi empat. Kelas A, kelas B, kelas C dan kelas D.

Kelas A

Tempat dimana para murid perguruan martial art berada. Cabangnya ada wushu, taekwondo, karate, kendo, anggar, muai thai dan boxing. Di sana terkenal karena ketangguhan fisik siswa siswanya. Bahkan setiap angkatan ada ruang khusus latihan martial arts. Di sekolah ini ada total 4 ruang latihan. Siswasiswinyapun sering dilombakan dan memenangkan banyak kejuaraan.

Siswa yang sedang populer sekarang adalah Zi Tao dan Minseok yang dua tahun terakhir ini menjuarai setidaknya delapan kejuaraan martial art cabang wushu, taekwondo dan anggar.

Kelas B

Tempat dimana siswasiswi yang jago menyanyi di bimbing. Mereka tak hanya dibimbing menyanyi tapi juga bermain musik, mengomposer lagu, dan menjiwai lagu itu sendiri. Di sma ini ada tiga ruang seni musik, satu ruang rekaman dan satu ruang untuk showcase kecil kecilan yang dibagi untuk dance juga.

Beberapa alumni yang terkenal adalah Luna, Ailee dan Changmin.

Sedangkan siswa yang populer saat ini karena bakat menyanyinya adalah Baekhyun, Dio, Luhan, Chen dan Suho.

Kelas C

Tempatnya siswasiswi yang multitalent, jago akting, punya tinggi dan tampang di atas ratarata dan pintar dalam pelajaran. Kebanyakan siswanya blasteran tapi ada yang orang negri juga.

Lulusan yang terkenal di kancah hiburan adalah Taecyeon, Kim Soohyun, dan Yoona.

Dan di sekolah ini sekarang, yang paling digandrungi siswasiswi lainnya adalah Chanyeol dan Kris.

Kelas D

Tempat bagi siswasiswi yang bisa menari. Di kelas ini mereka diajari membuat gerakan sendiri, yang unik dan khas mereka sendiri. Pembimbingnya juga tidak sembarangan, mereka adalah orang yang sudah sangat berpengalaman dalam dance dan tarian tradisional. Ada tiga ruang dance masingmasing angkatan, satu ruang latihan bersama dan satu panggung showcase yang dibagi dengan kelas menyanyi juga.

Lulusan yang sukses sampai sekarang adalah Eunhyuk, Hyoyeon, dan Victoria.

Kemudian, siswa yang terkenal di sma ini sekarang adalah Sehun, Lay dan Kai.

Tapi jangan pikir semua murid di sana baik–baik, sopan–sopan, dan hal baik yang terlalu berlebihan lainnya. Di sini beberapa ah sangat banyak siswa siswi yang membentuk kelompok sendiri namun bukan dalam artian negatif. Hanya kelompok teman dan belajar bersama kok. Seperti dua belas namja yang bersekolah di SMA Smartent 22 ini.

.

.

.

.

Dan.. this story is... Begin

.

.

.

.

"BACOOOONN!" "BECHYUUNN!" "BAEK! NOLEH DONG BAEK! KYAAA~ DIA NOLEH BENERAN, SIST!"

Biasa ini... biasa. Banget malahan, seorang Byun Baekhyun di soraki seperti itu setiap ada yeoja yang melihatnya berangkat sekolah. Yah... istilahnya itu fanservice, Baekhyun noleh dan senyum ke kumpulan yeoja kurang kerjaan itu. Walau didalam lembah hatinya yang terdalam ia suka kibas–kibas kaki like a boss gitu, mentang–mentang fansnya banyak. Tapi ia tetep harus jaim –jaga image. Oke sekarang boleh kibas bulu mata, Baek.

.

.

"CHANYEOOOLLL!" "OMO, YEOLLIE!" "KYAAAAAAAA~! DIA SENYUM KE GUE!" "EH! KAMPRET! DIA JUGA SENYUM KE GUE!" "GUEE!"

Chanyeol cuma bisa sweatdrop gegara fangirlsnya yang nggak bisa diem itu. Mana sekarang sok akrab lagi, manggil dia Yeolli. Dan dia harus kabur. Ada fangirls yang mulai adu bacot sendiri itu, pasti ujung ujungnya jadi cat fight gitu deh. Karena dia ga salah apa apa, capcus kabur biar ga mampus. Terus mentang–mentang dia fanboynya Super Junior, banyak fangirls yang sok ngaku ngaku ngefan juga biar bisa deket sama Chanyeol. Risihh... tau ga... risiiiihhh~! Chanyeol udah mulek ini.

.

.

"GYAA~! OPPA KAI!" "KAI GANTENG ABIZZ!" "KAI IS SO SEXY!" "WINK KE KITA DONG, KAI OPPA!" "EH! OPPA BARENG SIAPA? KOK GANTENG JUGA!?"

Asdf... itu fangirls ganjen amat seamat amatnya. Kai garuk garuk pala, deh. Pusiiing... tauuu! Itulah resiko orang populer disekolah. Untung cuma sekolah, coba kalo fangirls beneran diteror dah dia. Terus dia emang jalan bareng cowok, sih. tapi bukan gebetannya kok. Ngakunya. Dia cuma mau nganterin itu cowok ke kantor guru. Kelihatannya sih murid baru. Sepanjang koridor sekolah nuju kantor guru, dia malah tebar kiss bye gitu ke fangirlnya. Biar nggak ngehalangin jalan. Susahnya... jadi bintang sekolah. Pusing kepala itu anak item.

.

.

"OMONA~! SEHUN!" "SEHUNA KAU UNYU HARI INI! DAN AKU SUKA~!" "KISSBYE KE AKU DONG!"

Dan orang yang diteriaki cuma masang pokerface andalannya sambil kadang nyumpah nyerapahi mereka dalam hati. 'Asem nyuruh kisbeh segala, gile. Tumben ga ada yang bilang 'cadel'.' Gitu deh batinnya. Padahal niatnya mau langsung ke kelas tapi dihadang massa di gerbang sekolah. Kamdut banget kan? Padahal dia ada acara ngrumpi bareng temen temen se–gengnya dan Kai. Sekali kalilah sabar, Hun.

.

.

"KRIIIIIIIIIIIISS!" "KYAAAA~! DIA JALAN KAYA MODEL" "JADIKAN AKU PACARMU!" "OMONA~!"

'Dadi yangmu? Ngimpi...!' oke dia emang ooc kalo kita menilik isi hatinya. Kris Wu Yi Fan, cowok ganteng setinggi genteng rumah walau nggak segitunya juga. Dingin diluar anget didalam, eh? wajahnya yang sangar bikin dia dijauhi cowok cowok, terutama karena ngiri sama ketampananna juga, sih –ini teorinya si Kris sendiri. Begini begini dia juga punya geng sendiri lho. Walau anggotanya somplak semua, isinya cuma kolak sama rujak. Kris butuh pencerahan.

.

.

"LUHAAAAAAN~~! KAU HANTUI AKU SEPANJANG MALAM DASAR KAU LUHANTU!" "CANTIK ABISS!"

Nah... dia naik darah gara gara teriakan fanboy yang ngomong dia cantik tadi. Pengen ngelindes satu satu sih, sebenernya. Cuma nggak tega dia, dan secara dia anak kelas musik juga bukan kelas ngaspal jalan. Main lindes pake setum aja. Digaruk komatsu –merek bego– bisa berabe nanti dia, dicariin emak–bapaknya. Tetanggaan sama Kris juga nggak bikin dia jadi jago ngebishface. Tapi kalo ngomong bishnya sih bisa dia. Luhan... lo harus berguru sama Kai gimana jadi preman sekolah.

.

.

"JONGDAEEEEE!" "CHEEENNN~! KAU MENGGETARKAN HATIKU DENGAN SUARAMU!" "DANCING MACHINE!"

Basi... kalo suara dia bagus sih emang bener, tapi bagian dancing machine–nya itu, dia sendiri nggak yakin. Washing machine sih, iya. Dia sering di–bully kakak cowoknya disuruh nyuci pakean dan lainnya. Dia agak malu–malu kucing deh jadinya. Pengennya dia sih teriak 'gue bukan dancing machine' gitu. Tapi jeruk udah diblender sama kulitnya jadi nggak bisa dikupas lagi –peribahasa geje. Chen, lo harus jadi dancing machine beneran deh, kayaknya.

.

.

"ZI TAOO!" "NOONA BANGGA SAMA KAMU! EH KENAPA KITA SYNDROM BEBI ROMERO YA? WOLES AH!"

Tao juga udah tau rutinitas para fangirlsnya, teriak geje ke dia dan semua siswa populer si SMAnya. Pengennya sih dia ngewushu mereka satu satu, tapi karena mereka yeoja dan Tao nggak sekejem itu, batal deh niatnya. Oh iya... Tao ga tahu siapa Bebi Romero tapi bener juga kata noona noona tadi, woles ah. 'Duh, pagi pagi gini gue jadi pengen beli eskrim woles.' Itu kata batinnya. Eh, Tao Tao. Yakin ada eskrim woles bukannya 'walls' ya?

.

.

"SUHO! JADIKAN AKU CUCUMU~!" "SUHO~! KAU TERLIHAT SEPERTI ANGEL!" "COBA SENYUM KESINI, DEH! YA AMPUN! DEMI TU~~HAAAAAAAAN!" "GANTENG BANGET!"

Beneran ini, Suho jantungan. Mentang mentang dijulukin tetua di gengnya di kaitin sama si eyang siapa itu namanya, gersang? Udah, lupakan. Sebenernya tadi itu gedung sekolah agak ngeguncang juga, waktu ada fangirls teriak keras banget dari ruang siaran. Pengen banget dia bisa teleportasi langsung ke kelasnya biar nggak berurusan sama fangirls jejadian kaya tadi. Sabar Suho, ini juga DEMI TU~HAAAN!

.

.

"DIO! KYAA~ NEOMU KYEOPTA, JEONGMAL!" "TOLEH SINI DONG!" "JANGAAN! NOLEH SINI AJA!" "YA AMPUUN! KAYA ANAK SD SALAH SEKOLAH DEH!"

Hanjerrr... Dio pengen nyeburin anak cowok yang sok ikut ke barisan fangirl cuma buat ngatain dia. Iya iya, Dio emang pendek tapi dia multitalent. Nggak kaya cowok–cowok kurang asem tadi. Minta permen telmarine eh tamarine apa? Di cekoki Dio pake gulo–teh baru rasa juga mereka. Pasti. Nah lho... kok jadi ngrencanain sesuatu yang nista gini ya? Dio... jangan ketempatnya eyang subur, please. Ke Ki Joko Bodo juga jangan, apalagi Limbad.

.

.

"LAAAAAAAAY!" "DIMPLEMU! OH GAK CUAATT! EH MBAK INI MINUM EXTRA JOSS DULU!" "YIXING JADIAN YUK!" "ZHANG LI YIN! AI LOPH YU!"

Dafaq, siapa manggil dia LiYin tadi. Seru... salah... isin meneh. Tapi yang malu yang dipanggil –aka Yixing. Pengen dia ngajak perang mereka yang salah manggil pake pedang tanduk unicorn oleh–oleh kakeknya dulu, dari khayangan. Nah, kakeknya apaan tuh? Terus keinget kalau dia anak dance dan nggak jadi juga deh, nantanginnya. Lay jangan mudah lay –lelah.

.

.

"MINSEOK!" "XIUMIN~!" "AKU BERSEDIA JADI PEDANG ANGGARMU!" "TOLONG~ ADA REMPONG! EH! RAMPOK!"

Ngiiing... telinganya Xiumin udah main bunyi–bunyian aja. Habis dia denger ada rampok sih. niatnya aja pengen nolong, tapi orang yang ngaku–ngaku dirampok salah ngomong jadi rempong, batal dianya. Jangan disia–siakan, Min kelebihan martial artmu untuk hal yang nggak becus. Itu pesen bapak dia. Eh bentar... ada lagi pesen emaknya. Jangan jajan banyak–banyak lebih dari sepuluh ribu. Terus dari masnya, kalo duitmu kurang, ngutang itu perlu –sesat. Xiumin butuh rehabilitasi ini.

.

.

Pukul 08.00 di SMA Smartent 22

Kelas XI-B tempat seorang Byun Baekhyun, Do Kyungsoo, Kim Jongdae, dan Xi Luhan belajar. Padahal bel sudah berbunyi tapi guru pelajaran Bahasa Inggris mereka nggak nongol–nongol juga ujung sepatunya. Kenapa harus ujung sepatu? Karena ujung sepatunya Bu Lee Chae Hwang itu terkenal dengan bentuknya yang kea mulut aligator panjang gitu, motifnya sisik hiu, warnanya pink terus kalo kena cahaya matahari bakal ngebiasin rainbow gitu. Kinclonglah istilah kerennya.

Oh iya, guru bahasa Inggris mereka itu juga dikenal karena ke lemotannya dalam menyadari kesalahan omongan. Guru apa bukan, sih? Bu Lee Chae Hwang yang selanjutnya dipanggil Bule oleh murid–muridnya ini emang bukan bule, walau rambutnya pirang. Dan itu gegara anaknya yang sedikit eh bukan dikit tapi sangat kurang ajar itu numpahi cat tembok gara–gara becandaan sama si bapak. Jadi deh cat rambut permanen warna kuning. Wakaka. Sebenernya itu aib besarnya.

"Yo! Pr nranslatin lagu lo, udah selese belom?" Tanya si Baekhyun sambil deket–deketin pala ke Dio. Empunya ngernyit. "Gon, Baygon. Jangan bilang elo belom ngerjain itu pr?" Tanya Dio balik.

Baekhyun cemberut. "Napa manggil gue Baygon? Mentang mentang nama gue Baekhyeon gitu? Iye, udah mana pr lo. Gue salin dulu."

"Itu tau sendiri. Sialan, ojo langsung geledah tasku, pea. Neh... gue taruh di laci, takut elo colong tadi." Tukas Dio sambil nyengir geje dan dibales Baekhyun dengan cengiran geje juga.

"Tumben baik, Gan. Morgan?"

Dio naik darah. "SEMPRULL! Kenapa gue mesti didopple gangerin sama diaaa!"

Dan Bule pun datang, membawa setumpuk kamus. Enggak setumpuk juga sih, orang cuma tiga buah kok. Oh bentar. Si Bule baru benerin sanggulnya, emang ke kondangan ya bu? Baekhyun ngegumam sendiri. 'Sial, gue belum selesai nyalin pr.'

"Good morning, Maam."

"Good morning, students. Hari ini saya akan meninggali kalian tugas, namun selama empatpuluh menit kedepan saya masih menemani kalian belajar." Kata Bu Lee yang di sambut sorakan dan keluhan siswa–siswinya. "Oke! Kumpulkan pr kalian!"

'Tai... sheeettt... dafaqq! Pr gue kurang dua baris!' Batin Baekhyun, ia udah keringet dingin karena kalau seorang Bu Lee sudah marah...

"Byun–ssi! Kumpulkan pr–mu!"

'Mati gue!' batin Baekhyun lagi. Kemudian ia menyerahkan bukunya pada Bu Lee. "Ini, Bu."

Gurunya itu hanya angguk–angguk tanpa sebab, kemudian ia memberikan sebuah kertas. "Byun, kerjakan soal ini tanpa mencontek siapapun. Tapi kau boleh menggunakan kamus."

JDER!

Padahal Baekhyun paling benci hukuman dari Bu Lee. Lihat saja sederet kalimat soal yang gurunya berikan tersebut. Dua haripun ia nggak akan bisa nyelesain itu soal tanpa nyontek sana nyontek sini. Tapi kemudian ia langsung sumringah. Soal pertama sampai terakhir itu membahas tentang...

.

.

Biografinya SNSD

.

.

Dalam bahasa Inggris tentunya. Tapi entah dapat pencerahan dari mana, Baekhyun selesai mengerjakan soal itu dalam setengah jam tanpa membuka kamus. Sampai sampai Zinger SECRET memberi sorakan pada Baygon, AMAZINGER! CON! Ya begitulah, fansnya manggil dia Bacon. Kurang ajar apa coba? Tapi kali ini Bu Lee kaget sekali, jawaban Baekhyun benar semua. Ia sampai tersenyum–senyum geje.

"Byun, bagaimana kau bisa mengerjakan ini semua?" Tanya Bu Lee memulai sesi interogasi.

"Dengan sixth sense, Bu. Instring." Gurunya pingsan, Baekhyun ngira sixth sense itu insting. Baekhyun watados, semua murid sorak kegirangan. Luhan, Dio narik Baygon keluar kelas. Sementara Chen mlengos nuju kelasnya Kai seperti biasa. Oh! No! Bu Lee ditelantarkan, Bu Lee di buli, eh emang buli yah namanya. Hoahm... lupakanlah guru geje yang ngasih pertanyaan tentang biasnya pada muridnya itu. Kita ikutin saja trio BaekHanDi tadi.

.

.

.

Jam istirahat. Di cafetaria sekolah –selanjutnya disebut kantin– yang ramai seperti biasa. Kelompok ngrumpinya Baygon udah stand by anteng di salah satu meja. Baru diskusi mau jajan apa. Baekhyun sebagai ketua geng, nanyain mereka satu satu mau milih menu apa sambil di catet kaya di restoran–restoran aja. Emang sih kantin mereka itu gede luas segede gaban seluas comberan /jdak. Dan mereka masih anteng aja padahal udah lima belas menitan.

Oh iya kalau ada yang tanya gengnya si Baygon itu siapa aja, mereka adalah Luhan, Dio, Xiumin, Lay dan Kris. Nah... kenapa ada Kris? Karena itu cowok tetanggaan sama Luhan dan dari dulu dah temenan sama temennya Luhan terutama Lay, ya sudahlah ala Bondan Prakoso deh.

"Bay, elo kok nawarin eh nanyain gitu kaya mau ngebayarin kita, aje?" tanya Lay. Yang lain angguk–angguk –cuma sok ngangguk aja, lho. Baekhyun kaget.

"EH, siapa bilang gue mau bayarin. Lha wong uang saku gue aja cuma goceng, kok!" dusta Baekhyun padahal ia mesen soto ayam satu –duaribu, jus stroberi satu –duaribu, dan krupuk udang sama sate ayam masing masing lima –satunya gopek, limaribu. Eh buset banget dah. Tapi lainnya nggak komentar, ya udah dia lanjutin acara berdusta nistanya. Nggak mau rugi deh.

"Kris ge, neh. Kasihin ke ibu–ibu kantin biar nanti dianter kesini!" Suruh Baygon dengan seenak eyeliner di rumahnya. Kenapa harus eyeliner? Kepo amat sih *dicekoki baygon* iya iya ini... si Baekhyun itu punya hobi aneh dan unik yaitu, ngoleksi segala macem merek eyeliner mulai dari revlon, teplon, sampai etude dia punya. Buat apa? Buat stok katanya, biar awet. Back to main story... Kris berdecih pelan.

"Tch! Adek kelas kurang ajar, awas lo Baygon." Ngomong gitu juga dianter itu daftar pesenan ke ibu–ibu kantin. Dan mulailah geng Baygon, Xingxing, Fozi, Lohan, Dodol sama Kres itu ngegosip ria. Ritual mereka saat ngumpul. Tapi tenang aja, Kris cuma ikut dengerin kok. Tapi siapa tahu aja ya kalo dia lagi ngegosip kaya ibu–ibu arisan di RT setempat.

"Eh, pada tahu enggak..."

Sebelum Xiumin selesai bicara, lainnya udah pada geleng–geleng serempak, cih, pada main metal vs dugem apah? Xiumin langsung suram tapi ngelanjutin ceritanya, "minggu depan kita bakal kemah, lho!"

"What?! Beneran?" –Baekhyun.

"Min, elo seriusan nggak?" –Kris.

"Asiiikk! Kita bakal masak–masak nih... huhuyy!" –Dio.

"Oke! Gue bakal ikut pensi! Dan bakal ngedance lawan si Bihun itu!" –Luhan.

"Oyeah! Gue bakal nyalon jadi setan tukang ngagetin peserta jurit malam, yeyey!" –Lay.

Semua pada cengo sama niatnya si Xing itu. Sumpah... sing–sing banget yah. Tapi bagus juga sih, bisa ngerjain anak panda kelas XI–A itu. Hiehehehe... jadi mikir tentang ngerjain orang semua nih pade. Gara–gara Lay. Dasar... emang dia mbakat jadi provokator aka penasehat gitu. Kemudian mereka langsung duduk manis tatkala ibu–ibu kantin dateng bawa pesenan mereka.

"Dol. Tumben makannya dikit banget." Tanya Luhan pada Dio dengan penyalahgunaan nama menjadi doDol. Seperti biasa, dopple ganger–nya Morgan SMASH itu O.O saja. Geleng kepala lalu buka mulut angkat bicara –preekk... bertele tele amat.

"Udah kenyang, Han, Lohan. Gue abis sarapan omelet tadi pagi. Emak gue tumben bangun pagi terus nyuruh gue bikin sarapan, deh." Tukan Dio sambil hela nafas. Yang lain cengo denger penjelasannya si Dio itu. Coba deh dipikir ulang, emaknya bangun pagi cuma buat nyuruh anaknya masak sarapan. Kurang melasi apa coba? Untungnya Dio tabah, Dio mandiri, Diobral tas, baju, gucci, chanel, de el el gratis *lupakan*.

Kalau tadi semua ex–Dio yang cengo, sekarang, gantian Diogan, Lohan, Xingxing dan Kres yang cengo karena ngelihatin makannya si Bebek dan Baozi yang kelewat lahap itu. Udah nggak elit banget lagi, kaya orang 3 hari 3 malem ngemis nggak dikasih makan aja.

Dalam lima menit makanan itu habis –buset.

Tiba tiba handphone Baekhyun geter. Mana ia lupa naruh itu hape dimana lagi. Saku baju , no. Saku celana, no. Di sempaknya, imposible. Nah ketemu, deh, di kaos kakinya. Sementara dia ngecek sms, si Kris ngecek temen–temen dia ada yang pingsan nggak.

Itu handphone 'BAU' siaaalaann...

"Gon, kapan lo ganti kaos kaki?" Tanya Kris sambil mipetin idungnya. Ia juga kibas–kibas tangan biar itu bau yang kelewat parah nggak masuk ke indra penciumannya.

"Oh... kayanya baru kemarin.." Baekhyun menilik kaos kakinya bentar, sempet diendus malah, ".. seminggu yang lalu."

Somplak! Itumah bukan kemarin. Kris udah manggil pmr kalo ada yang pingsan. Baekhyun baca sms lagi.

"Ya AMPUN! Gue lupa! Dio, Luhan, Lay, kita ada pertemuan klub musik sekarang. Bye Fozi! Bye Kres ge! Makanya beliin gue kaos kaki napa?" Baekhyun pergi diikuti trio amazingernya ke ruang musik. Dan sekarang ponselnya Xiumin juga berdering. Untung dia nggak naruh itu hape di tempat aneh aneh kea si Baygon.

Layarnya nunjukin ada telfon dari Tao.

"Halo? Iya ini Kiminslepdisumurjadisadako yang bicara. Iya Tao? Oh! Iya iya.. gue lupa. Tunggu bentar ya, gue nyusul ke sana! Bye Kris!" Kemudian Xiumin lari ke ruang latihan martial arts karena ada urusan dengan Tao dan klubnya.

Sekarang Kris tinggal sendirian di kantin aka cafetaria itu. Tiba tiba, Bu Ah –namanya ibu ibu kantin, aslinya bu Ahmadi– menyetel lagunya Sistar Nahonja Alone. Kampret banget buat si Kris. Dia inget sesuatu. Pertama Baek, Lay, Dio, Luhan ada pertemuan klub musik. Terus Xiumin juga ada pertemuan sama klubnya. Dan mereka semua...

.

.

.

Belum bayar jajanan mereka. Semprul...!

"Kamvret! Awas aja nanti si Bebek dan kewan kewan itu –kurang ajar /plak. Bakal gue sate jadi makanan pitbull gue dirumah. Sungguh!" Dan akhirnya, mau tak mau Kris membayar utangan teman–temannya itu pada Bu Ah dengan total limapuluh ribu, sompret. Baekhyun sembilan ribu, Luhan Lay Dio lima belas ribu, Kris tujuhribu, dan Xiumin malak bener itu bocah, sembilanbelas ribu. Kris bakal jadi rentenir tukang tagih utang ke Xiumin nantinya.

.

.

Continue or End?

.

.

Hai, YoKeunRee balik lagi ini. Karena habis UN happy deh bawaannya. Walau ini nulisnya ditengah kondisi gue yang lagi flu, ungis dan batuk jadi maaf kalau banyak typo. Semoga suka sama ffnya. Kalau sambutannya meriah, Keunree siap update hari Minggu depan *bigsmile

Keunree istirahat dulu yah... udah jam 02.00 WIB ini, ngantuk...

Aegyo bareng Baekhyun

Mind to review, please?