Really Love
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kim Jongin
Main pair : Chanbaek/KaiBaek and other EXO couple
Rated : T
Genre : Romance*meski ga ada romantis-romantisnya dan Drama
Warning : Uke as Girl and Always OOC.
Sumarry : males ketik ulang. intinya ini kisah tentang Baekkie.. hahaha*dilempar kelaut.
all Cast belong to God. not my own.
Ini cerita pertamaku di FFn. jadi maaf kalau aneh dan tata bahasanya jelek. Ini murni ide dari otakku, kudapat saat keluar dari kamar mandi.*Ditendang.
so.. jangan ada plagiat dan jangan katakan aku plagiat. kesamaan jalan cerita bukanlah hal yang disengaja.
It's GENDERSWITCH FANFICTION. If you don't like, so Don't read.
Happy reading~
Matahari bersinar semakin terik, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Para remaja dari Sunshine Senior High School mayoritas sudah kembali kerumahnya masing-masing. Hanya beberapa saja yang masih menyibukkan dirinya dengan urusan sekolah.
Hanya saja kalau lebih diselidik, tepatnya dilapangan basket tak terpakai dibelakang sekolah. Ada sekitar 6 orang remaja yang masih berseragam sedang bermain basket disana.
"Baekkie.. kau curang. Jangan main sendiri" seorang namja bertubuh tinggi dengan wajah tampannya mulai mengeluh dengan cara bermain satu-satunya gadis di tengah lapangan itu.
"Makanya direbut dong, Sehun-ie.. kau saja yang tidak pandai bermain." Ejek gadis yang bernama asli Baekhyun itu.
"ayo Baekkie.. kau yang paling hebat." Sedangkan dua orang gadis dipinggir lapangan hanya berseru memberi semangat pada 4 pemain dilapangan.
"Ya! Chagi.. kau harusnya menyemangatiku." Protes namja cina campuran kanada pada kekasihnya—salah satu gadis dipinggir lapangan itu.
"Wae? Suka-sukaku dong.." balas yeoja bermata panda sambil menjulurkan lidahnya. "ayo Baekhyun.." soraknya heboh
Baekhyun sendiri mendribble bolanya dan sesekali mengopernya pada Kai. Sahabat baik yang kali ini jadi kawan setimnya. Kai membawa bola basket itu mendekati ring. Ketika nyaris dekat ..
"Kai.." Panggil Baekhyun
"Apa?" sahut Kai sambil berbalik.
"Biar aku yang lempar.." Pinta Baekhyun dengan Puppy eyes terjitunya. Kai menghela napas lalu mengoper kembali bola ditangannya pada Baekhyun.
"hehe" cengir Baekhyun dan mulai berlari mendekati ring. Melakukan lay up dengan apik. Sehun dan Kris—lawan mereka—sudah duduk di lapangan sambil memperhatikan permainan gadis itu. Nyaris bosan rasanya, setiap main basket dengan gadis itu, pasti bola selalu dimonopolinya seorang diri.
"yeay.." senang Baekhyun, meloncat kegirangan saat bolanya masuk dengan mulus dalam ring. "aku mau coba three point" ucapnya sambil berlari mengambil kembali bola yang tadi dilemparnya. Menuju garis perbatasan Three point dan mulai ambil ancang-ancang disana.
"dia seperti pertama kali bermain saja." Kata Sehun. Kris disampingnya hanya mengangguk sambil menatap kearah Baekhyun yang masih memusatkan konsentrasinya.
"Dia seperti setan Basket." Ucap Kris
"Aku mau ke Luhan noona saja" Ucap Sehun dan beranjak berdiri. Kris pun melakukan hal yang sama. Mendekati dua orang gadis yang sejak awal lebih memilih duduk dipinggir lapangan. Meneduh dibawah pohon.
"Kalian kenapa kesini?" tanya Tao heran.
"Sudah selesai mainnya?" Tambah Luhan
"Kupikir begitu. Baekhyun sibuk dengan atraksinya sendiri." Ujar Sehun acuh dan duduk disamping noona kesayangannya. Luhan pun menyodorkan sebotol air pada Sehun lalu mengelap keringat Sehun dengan handuk putih. Melihat itu, Kris langsung menatap Tao.
"Kenapa kau tidak bersikap seperti Luhan?" tanya Kris pada kekasih pandanya.
"Maksudnya?" Tanya Tao tidak mengerti.
"Aku juga mau minum dan lap keringat baby pandaa.." rengek Kris. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang biasa terlihat Stoic itu.
"Oh.. ini" Tao menyodorkan sebotol minum dan sebuah handuk pada Kris acuh. Kris dengan cemberut menerimanya. Kekasihnya tidak pernah memanjakannya.
Pranggggg~~~
"As-ta-ga.." KrisTao-HunHan hanya bisa berucap itu dengan mulut menganga. Sedangkan Baekhyun hanya bisa berbalik kearah mereka sambil nyengir, seolah mengatakan 'aku tak sengaja'
Baekhyun berbaring disofa dengan malas. Tangannya menempelkan ponsel ketelinganya dan bibirnya sibuk membalas setiap omelan-omelan dari lawan bicaranya disebrang.
"eomma.. aku tidak sengaja. Sungguh. Mana kutahu juga kalau itu kaca ruang kepala sekolah."
"lagipula kenapa sudah lewat jam pulang sekolah kau masih ada disekolah? Aduhh.. Chagi, eomma sudah pusing dengan semua kenakalanmu itu. berapa kali kau memecahkan kaca disekolah dengan bola basketmu? Apalagi kali ini kaca ruang kepala sekolah." Baekhyun memutar kedua bola matanya malas.
"Aku kan sudah bilang kalau aku tidak sengaja."
"sudahlah.. eomma akan memotong uang jajanmu selama 1 bulan kedepan. Rencananya eomma dan appa akan pulang 2 hari lagi. Jadi bersiaplah mendengar omelan appamu ya Baekkie chagi"
"Baguslah.. cepat pulang dan marahi aku disini" Ujar Baekhyun santai sambil memainkan kuku-kuku lentiknya.
"Oh ya, kau juga akan kedatangan tamu."
"siapa?"
"dia adalah putra teman baik eomma. Dia adalah calon suamimu.. mungkin dengan kedatangannya nanti, bisa mereda setiap ulahmu."
Mendengar itu Baekhyun langsung terduduk dan menatap horor ponselnya itu. padahal eommanya masih bicara disebrang sana.
"Baekkieee.. kau masih disana?" suara nyaring eommanya reflek membuat gadis itu kembali menempelkan ponselnya ketelinga.
"Ya.. eomma, sepertinya prku sangat banyak. Kita mengobrol lagi nanti. Oke, bye" ucap Baekhyun cepat dan melempar kasar ponselnya. Kai yang sejak awal duduk disofa seberang Baekhyun hanya menatap penuh tanda tanya pada gadis itu.
"eommaku semakin gila!" Ujar Baekhyun horor. "Aku mau kekamar saja." Ujarnya sambil berjalan meninggalkan Kai.
Melihat kepergian Baekhyun, Kai pun mendekati ponsel Baekhyun yang terbaring tak berdaya dilantai. 'untung tak rusak.' Pikirnya. Baru di pegang, sudah muncul panggilan baru dari eomma Baekhyun. Kai pun mengangkatnya.
'kenapa jadi aku yang diceramahi' batin Kai nelangsa sambil merutuki kebodohannya karena menerima panggilan eomma Baekhyun yang sudah seperti eommanya juga itu.
Baekhyun menatap horor dijid angka di mesim atm yang saat ini didatanginya.
"Kenapa?" Kai yang sejak tadi dibelakang Baekhyun hanya bisa menatap punggung gadis itu heran.
"Eomma serius memotong uang jajanku. Ini tidak masuk akal." Rutuk gadis itu sambil melangkah pergi meninggalkan mesin atm itu.
"dipotong berapa banyak?"
"Setengahnya. Menyebalkan sekali. Selama sebulan ini, aku jadi harus seirit mungkin kan." Kesal Baekhyun sambil menendang tanah di bawahnya. Kai hanya bisa menepuk bahu gadis itu. memberi semangat dan ketabahan.
"bersabarlah Baekkie. Eommamu sebenarnya bermaksud menyadarkanmu"
"Menyadarkan apanya? Membuatku semakin gila sih iya!" kesal gadis itu. dia pun segera menaiki boncengan motor ninja hitam milik Kai. "hari ini kita bolos saja. Mood belajarku hilang."
"eh?" Kai yang sudah mau menstarter motornya langsung menoleh, menatap Baekhyun heran. "Kau yakin mau bolos lagi? Tidak takut Yunho Seonsaengnim?"
"Tidak peduli." Ujar Baekhyun acuh.
"Baiklah.. mau kemana?" tanya Kai akhirnya mengalah.
"Mall saja. Aku akan hubungi Tao dan Luhan. Mereka pasti mau."
Kai pun hanya diam, tidak menganggapi Baekhyun. Dia memilih menyalakan mesin motornya dan mulai melaju kencang. Sedangkah Baekhyun sendiri, mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan singkat pada kedua teman yeojanya itu.
to be continued..(or end?)
Words: 991
28/04/2013
Kyaaaaaaaaaaaaaaaaa... KaiBaek moment. sebenernya Chanbaek, tapi disini Chanyeolnya belum nongol. hahhaha*ketawa nista
Chanyeol : Kau kejam. buat aku cemburu.
Author : bersabarlah.. bersedih-sedih dahulu, berakhir-akhir bahagia.. *nyengir
Ini baru prolog jadi singkat banget.. kalau ada yang review dan minta kelanjutannya, pasti aku lanjut dengan senang hati. sory kalau ceritanya terasa abal banget. aku kan cuma penulis amatiran. aku terima kritiknya kok atas kekurangan ceritaku.
jadi at last, review ne?