Title : Not For Kids

Author : Kyuminjoong

Genre : Romance, Humor (lil' bit)

Length : Chaptered

Rate : T

Main Cast : Cho Kyuhyun, Choi Siwon

Support Cast : Kim Heechul, Lee Donghae, Lee Eunhyuk, Park, Jungsoo, Shin Donghee

Warning : Genderswitch, OOC

Disclaimer : I don't own anything but the story-line.

.

.

AUTHOR'S POV

"Mwo?! Kau menciumnya?"

Eunhyuk mengusap telinganya, yang baru saja jadi korban suara cempreng Kyuhyun. Sementara itu Kyuhyun terlihat seperti orang yang baru saja melihat hantu, matanya terbuka lebar dan bibirnya bergetar. "Di-di-dimana? Hanya pipi kan?"

Eunhyuk menggeleng.

"MWO?! Kalau begitu... ipsul?" seru Kyuhyun, matanya terbuka semakin lebar.

Eunhyuk kembali menggeleng. Kyuhyun mengernyit bingung.

"Hampir. Karena gugup aku hampir saja menciumnya tepat di bibir. Aku benar-benar tidak sengaja! Tapi... mungkin lebih baik ku cium di bibir saja ya?"

"HYA!"

Kyuhyun menggelengkan kepalanya, sementara Eunhyuk meringis kecil. "Neojinjja. Aku tidak percaya kau benar-benar melakukannya. Bibir Donghae Oppa yang begitu berharga... kenapa kau menciumnyaaaa?"

"Tidak kena kok. Habis ku pikir, yang kemarin itu kejadian langka sekali, kan? Belum tentu aku bisa merasakannya lagi. Jadi, akan lebih baik kalau aku membuat kenangan manis," ujar Eunhyuk, lalu tertawa.

Kali ini Kyuhyun membuka mulutnya lebar. "Kau... untung saja kau sahabatku. Kalau tidak, aku sudah memenggal kepalamu sejak tadi," ujarnya pada Eunhyuk yang lagi-lagi hanya meringis kecil lalu menangkup kedua tangannya di depan wajah—memohon ampunan dari Kyuhyun.

"Hiks... bibir Donghae Oppa..."

"Tidak kena..."

[Manhwa Cafe, Dongdaemun-gu]

Ini hanya salah satu dari sekian banyak cafe yang menjamur di Seoul, cafe yang setiap harinya selalu ramai pengunjung. Speciality-nya, semua pegawai di cafe ini menggunakan seragam maid ala-ala manhwa. Desain cafe pun di buat dengan konsep manhwa, dengan beberapa potongan komik yang terlukis permanen di dindingnya.

Dan sejak beberapa minggu yang lalu, Kyuhyun bekerja di tempat itu.

"Kyuhyun-ah, bisa tolong bersihkan meja yang disana?" Seorang yeoja berseragam maid berujar pada Kyuhyun—yang juga menggunakan seragam yang sama. Kyuhyun mengangguk cepat lalu segera melakukan tugasnya.

Suara lonceng dari pintu masuk cafe yang terbuat dari kaca terdengar menggema, Kyuhyun yang berada tak jauh dari pintu membalikkan badannya dan membungkuk sopan—memberi salam pada pengunjung dengan senyum yang ramah.

"Oseo oseyo," ujar Kyuhyun seraya mengangkat kepalanya. Kemudian bertemu muka dengan orang yang sangat dikenalnya.

"Eoh? Kyuhyun/Siwonie?" Kedua orang yang saling mengenal itu berujar bersamaan, sama-sama terdengar kaget.

"Yeogiseo mwohaneungeoya (Apa yang kau lakukan disini)? Seragam itu... neo..."

"Aish. Akan ku jelaskan nanti," ujar Kyuhyun lalu meninggalkan Siwon begitu saja. Sementara Siwon terdiam di tempatnya, sampai seorang yeoja menarik tangannya. Ah, rupanya dia tidak datang sendiri. Ada tiga orang namja lainnya dan juga empat orang yeoja yang datang bersamanya, dan di antaranya juga ada Shindong—orang yang memaksanya ikut.

Mereka mengambil tempat duduk di sudut ruangan, duduk berjajar pada sebuah sofa panjang yang di letakan menempel dengan dinding. Salah seorang dari mereka pergi, seorang namja dengan tinggi tubuh rata-rata dan mengenakan kacamata berbingkai tipis, memesan beberapa cangkir kopi dan cemilan, sementara yang lain mengobrol dengan santai.

Siwon menghela napas panjang, sebenarnya dia tidak terlalu suka berada di antara orang-orang ini. Beberapa dari mereka adalah teman Shindong, sementara yang lain adalah teman dari teman Shindong. Kalau ditanya ini acara macam apa, bisa dibilang ini kencan buta.

Tapi, karena sejak awal dia ikut karena terpaksa, daripada dibilang menikmati, Siwon terlihat seperti menunggu kapan acara ini akan berakhir. Apalagi sejak awal salah satu dari empat orang yeoja disana, namanya Jessica, terus-terusan menempel di sampingnya, tersenyum sok manis, dan tidak berhenti menanyainya ini-itu.

Pada akhirnya, Siwon justru sibuk memerhatikan Kyuhyun yang sibuk mondar-mandir di depannya, membersihkan setiap meja yang baru ditinggal pengunjung. Sesekali matanya terlihat melirik ke arah meja dimana Siwon dan teman-temannya berada. Siwon berdecak pelan, kenapa sepertinya Kyuhyun sedang memata-matainya?

Tidak tahan, akhirnya Siwon menarik tangan kurus Kyuhyun yang lewat di depannya, bukan hanya membuat Kyuhyun kaget tapi juga teman-temannya yang melihat. Siwon mengusap tengkuknya, tiba-tiba merasa kikuk karena ditatap begitu banyak mata. "Err... mianhae, aku hanya ingin bicara dengan orang ini, silahkan lanjutkan acara kalian," ujar Siwon, lalu menarik Kyuhyun pergi ke meja lain—tidak jauh dari tempat semula, tapi cukup untuk bicara berdua tanpa didengar orang lain.

"Jadi, apa maksudnya ini? Kau bekerja disini? Sejak kapan?" tanya Siwon. Kyuhyun mengetuk telunjuknya di atas dagu.

"Mungkin sudah lima minggu. Wae? Aku terlihat manis dengan seragam maid ini, kan?" ujarnya riang. Siwon memutar bola matanya.

"Untuk apa bekerja? Apa ahjussi sudah tidak memberimu uang jajan lagi?"

"Aniya. Kau ingat beberapa waktu yang lalu saat aku mengajakmu pergi ke TFS? Kau pikir dari mana aku mendapat uang untuk membeli semua barang itu?"

"Hasil bekerja disini?"

"Aniya. Aku meminjamnya dari Hyukie, aku bekerja disini untuk mengganti uangnya. Hehe."

"Lalu untuk apa kau membeli begitu banyak? Kau bahkan membeli untukku juga. Kalau tahu itu uang pinjaman aku tidak akan membiarkanmu membeli barang sebanyak itu. Hanya demi namja itu... Aish. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada di otakmu."

"Kau memang tidak akan mengerti."

"Oppa!" Suara Jessica yang sepertinya sudah terjerat pesona Siwon memotong pembicaraan WonKyu, keduanya menoleh pada asal suara.

"Apa kau sudah selesai bicara dengan pelayan itu? Kita kemari bukan untuk mewawancarai pegawai disini," ujarnya dengan suara keras, seolah tidak peduli Kyuhyun mendengar ucapannya. Siwon memaksakan sebuah senyuman, mencoba mengirim tanda kalau dia butuh waktu lebih. Sementara Kyuhyun memutar bola matanya.

"Nuguya? Pacarmu?" tanya Kyuhyun, dengan nada yang kesal. Siwon menggeleng cepat. "Aniya."

"Baguslah."

"Ne?" Siwon mengerjapkan matanya.

"Kalau kau sampai punya pacar sepertinya, aku adalah orang pertama yang akan menentangnya. Aish. Coba lihat dandanannya, dia pikir ini panggung pentas drama? Untuk apa memakai bedak setebal itu. Lalu matanya, aku heran bagaimana dia masih bisa membuka mata dengan maskara sebanyak itu di bulu matanya. Dan bibirnya, ku rasa lalat pun akan tergelincir kalau menginjaknya, berapa banyak lipgloss yang dia pakai?" Kyuhyun menggerutu panjang lebar.

Siwon tersenyum puas. "Kau cemburu?"

.

.

Hening.

.

.

"Hya, apa otakmu bermasalah? Untuk apa aku cemburu? Kita bahkan bukan sepasang kekasih," jawab Kyuhyun, tapi wajahnya yang sedikit merona menunjukan sebaliknya. Tidak percaya dengan ucapan Kyuhyun, Siwon mempertahankan senyumnya—yang kali ini terlihat begitu menyebalkan di mata Kyuhyun.

"Aish. Dwaesseo. Aku harus kembali bekerja. Sana pergi. Silahkan temani teman perempuanmu yang centil itu," ujar Kyuhyun mengakhiri rapat dadakan itu.

Dengan senyum lebar Siwon kembali ke tempatnya. Meminum latte pesanannya yang sekarang jadi terasa lebih manis.

[I'PARK Mall, Yongsan Station, Seoul]

Di sebuah toko yang menjual berbagai macam aksesoris, boneka, dan stationary di dalam Lotte Mall yang luas, di sanalah Siwon dan yang lainnya berada setelah menghabiskan waktu nonton film dan main di Timezone. "Oppa, apa aku terlihat manis?" tanya Jessica pada Siwon, memamerkan sepasang jepit rambut berbentuk pita yang kini tersemat di rambutnya.

"Ne." Siwon menjawab cuek setelah melirik sekilas ke arah Jessica. Yeoja itu terlihat kecewa, kemudian menarik bibir bawahnya—yang berkilap karena terlalu banyak memakai lipgloss—ke depan.

Siwon tidak peduli. Dia justru terlihat sibuk mengamati isi toko. Kalau Kyuhyun ada disini dia pasti sudah sibuk 'mengacak-acak' barang disini, pikir Siwon, lalu tersenyum sendiri membayangkannya.

Setelah para yeoja puas berbelanja, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Tapi Siwon tba-tiba saja memisahkan diri dan bilang dia meninggalkan sesuatu lalu menyuruh yang lain pulang lebih dulu. Jessica membuka mulutnya, berniat protes karena dia masih ingin menempeli Siwon. Untunglah Shindong bergerak lebih cepat, dia menarik yeoja itu dan memberi tanda pada Siwon untuk pergi cepat-cepat. Lama-lama melihat Siwon yang stress ditempeli Jessica kasian juga.

Siwon tersenyum pada Shindong, sedikit berterima kasih karena sudah membebaskannya dari Jessica, meskipun Shindong juga yang menyebabkan dia harus terjebak bersama gadis itu seharian.

Rupanya Siwon kembali ke toko tadi, menghampiri sebuah rak berisi boneka-boneka lucu berbagai ukuran. Kelihatannya dia tertarik dengan sebuah boneka beruang besar berwarna putih yang dipajang di rak paling atas.

"Ada yang bisa ku bantu?" Seorang pegawai wanita menghampiri Siwon. Siwon mengambil boneka yang sejak tadi diperhatikannya. "Ne. Aku mau boneka ini."

Pegawai wanita itu tersenyum kemudian membawa boneka itu ke kasir, diikuti Siwon di belakangnya.

.

.

.

"Bisa kau berikan pita di lehernya?"

[Manhwa Cafe, Dongdaemun-gu]

Kyuhyun melirik jam besar yang tertempel di dinding cafe, tanpa sadar menghela napasnya saat melihat jarum pendeknya menunjuk ke angka tujuh—malam. Dua jam lagi jam kerjanya selesai dan dia bisa pulang ke rumah.

Sementara Kyuhyun sibuk memikirkan kasur empuknya di rumah, suara lonceng kembali terdengar untuk yang kesekian ratus kalinya hari ini. Meskipun lelah, Kyuhyun tetap tersenyum semanis mungkin dan menyapa pengunjung.

Tapi senyum cerianya berubah jadi ekspresi terkejut saat melihat siapa yang memasuki cafe. Lee Donghae, tanpa penyamaran, bersama dengan managernya yang tidak kalah tampan darinya.

"Oppa!" Kyuhyun berseru riang, membuat beberapa orang menoleh padanya—tapi Kyuhyun tidak akan sadar lingkungan kalau sudah begini—, lalu menghampiri Donghae.

Sama seperti Siwon, Donghae juga terkejut saat melihat Kyuhyun dengan seragam maidnya. "Kyuhyun-ah. Eoh? Kau..."

"Kau mengenalnya?" Leeteuk bertanya pada Donghae.

"Dia...," Donghae memotong ucapannya sendiri, kemudian berbisik pada Leeteuk, "gadis yang waktu itu ku ceritakan."

Leeteuk terdiam, mencoba mengingat siapa yang dimaksud Donghae. Beberapa saat kemudian seperti mengingat sesuatu dia mengangguk. Matanya memandang ke arah Kyuhyun dari ujung kaki hingga ujung rambut, kemudian dia tersenyum misterius. "Kau pegawai baru disini?" tanyanya pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk. "Eum. Geundae... apa kalian sering kemari?"

"Tidak terlalu. Aku pemilik cafe ini," ujar Leeteuk. Alasan kenapa Donghae merasa cukup nyaman untuk tidak menggunakan penyamaran di tempat ini. Lagipula biasanya dia punya tempat sendiri untuk menikmati secangkir latte di cafe ini.

"Jinjja? Mianhae, sajangnim. Aku tidak bermaksud bersikap tidak sopan pada pemilik cafe." Kyuhyun membungkukkan badannya.

"Aigoo~ tidak perlu bersikap seperti itu. Semua pegawai disini adalah temanku, kau juga," ujar Leeteuk seraya memamerkan senyumnya. Kyuhyun membalasnya dengan senyuman yang manis.

"Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini, tahu begitu aku akan lebih sering datang kemari," ujar Donghae.

"Eh?" Kyuhyun mengerjapkan matanya, pipinya merona. Donghae tersenyum melihatnya, sementara Leeteuk yang berdiri di sampingnya berdecak pelan.

"Hya, kau tidak lihat aku masih ada disini? Aish," ujar Leeteuk pada Donghae seraya menggelengkan kepalanya, lalu pergi begitu saja. Sementara itu Donghae yang tersisa menuntun Kyuhyun ke sebuah meja kosong.

"Kyuhyun-ah, kajja."

"Geundae Oppa, aku sedang bekerja."

"Gwaenchana. Leeteuk Hyung tidak akan memecatmu," ujar Donghae seraya tertawa kecil. Merasa sudah tidak ada masalah, Kyuhyun pun menurut. Tak lama, Leeteuk yang tadi menghilang datang dengan tiga gelas cappucino dan dua piring cake.

"Jja. Kali ini gratis," ujarnya seraya meletakan semua yang dibawanya satu per satu di meja. Kyuhyun yang merasa tidak enak dengan cekatan membantu meletakannya.

"Gomawo, Oppa," ujar Kyuhyun.

"Ne," balas Leeteuk ramah, kemudian mendudukan dirinya di samping Donghae. "Kyuhyun-ah, berapa umurmu?" Leeteuk bertanya tiba-tiba.

"Sib-yugnyeon (enam belas)."

Leeteuk mengangguk. "Ah~ Hanya empat tahun, ku rasa tidak apa-apa. Geuchyo?" ujarnya seraya melirik Donghae dan tersenyum misterius. Donghae mencibir pelan, dia tahu Hyung-nya sedang menggodanya.

[In Front of Cho's Family House]

Langit sudah begitu gelap, Siwon melirik jam tangannya dan melihat angka 20:16 disana. Sekarang dirinya berdiri di depan rumah Kyuhyun dengan sebuah boneka besar di tangannya. Sedetik yang lalu dia masih berjalan dengan senyum di wajahnya, sampai matanya melihat Kyuhyun keluar dari sebuah mobil mewah yang berhenti tepat di depan rumahnya. Senyum itu hilang, berganti dengan raut wajah penasaran.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Oppa." Samar-samar suara Kyuhyun terdengar dari tempatnya berdiri. Kyuhyun melambaikan tangannya beberapa kali pada seseorang yang berada dalam mobil, kemudian mobil itu melesat pergi.

"Kyuhyun-ah..."

Kyuhyun, yang sudah setengah jalan menuju pintu rumahnya, berbalik ketika mendengar seseroang memanggil namanya. "Siwonie? Waegeuraeyo? Kenapa malam-malam begini ada di depan rumahku?" tanyanya bingung saat melihat Siwon. Kemudian sebuah benda yang cukup besar dan terlihat mencolok menarik perhatiannya. "Apa itu?" Kyuhyun bertanya pada Siwon.

"Jja. Untukmu." Siwon menyodorkan boneka besar itu pada Kyuhyun.

"Mwoya~? Aku kan tidak sedang berulang tahun," ujar Kyuhyun, tapi tetap menerima boneka itu. Boneka lucu begini, sayang kalau tidak diambil, pikirnya.

"Memangnya ada aturan yang bilang kalau aku hanya boleh memberimu hadiah di hari ulang tahunmu?"

"Tetap saja... kenapa tiba-tiba memberiku ini?" Kyuhyun tetap keras kepala seperti biasanya.

Siwon mengusap tengkuknya. "Itu... untuk yang waktu itu, di TFS."

"Tapi—"

"Dwaesseo. Aku hanya ingin memberikannya untukmu. Terima saja," ujar Siwon yang mulai gemas.

Kyuhyun mencibir. "Arasseo. Gomawoo~" ujarnya mengalah, lagipula dia tidak benar-benar ingin menolak boneka itu.

"Apa aku harus memberimu nama? Siwonie?" ujar Kyuhyun—pada boneka didepannya.

Siwon melotot tak percaya. "Mwoya? Kau memberikan namaku untuk boneka gendut itu? Setelah kuda, apa sekarang aku terlihat seperti beruang di matamu?" protes Siwon.

"Bukankah kau memberikannya padaku? Itu artinya terserah padaku mau memberinya nama apa," ujar Kyuhyun tak mau kalah, kemudian kembali menatap boneka ditangannya. "Siwonie~ jangan jadi anak yang menyebalkan seperti Siwon yang disana, arachi?"

Siwon tak bisa lagi berkomentar. Biar saja begini, lagipula Kyuhyun terlihat sangat manis saat bicara dengan teddy bear putihnya. "Hya, sepertinya... aku melihatmu di antar pulang oleh seseorang tadi. Siapa?"

Kyuhyun berhenti bermain dengan boneka barunya, kemudian menatap Siwon. Dia tersenyum lebar lalu menjawab, "Donghae Oppa."

Ah, pantas saja perasaanku tidak enak, pikir Siwon. Begitu mendengar nama Donghae rasanya moodnya rusak begitu saja. "Kenapa bisa?"

"Tentu saja bisa. Aku bertemu dengannya di cafe, ternyata pemilik cafe itu adalah managernya. Berkat dia, hari ini aku bisa pulang lebih cepat. Hehe."

Dan berita ini semakin membuat suasana hatinya bertambah buruk. Kenapa sepertinya Donghae dan Kyuhyun... berjodoh?

"Cih. Hya, apa kau yakin pekerjaannya baik-baik saja? Ku rasa dia punya terlalu banyak waktu luang. Mungkin dia tidak sehebat yang selama ini kau bicarakan," ujar Siwon.

"HYA!" Kyuhyun melempar deathglare terbaiknya.

Siwon menutup telinganya. "Aigoo-aigoo~ Lihat, ku rasa Siwonie ingin menangis karena teriakanmu melukai telinganya. Jinjjaya. Kau berteriak tepat di telinganya," ujar Siwon dengan wajah iba.

"Mwoya? Dia hanya boneka, bodoh!"

"Siapa yang tadi mengajaknya bicara lebih dulu?"

Kyuhyun kehabisan kata-kata. Well, memang dia yang memulainya. "Aish. Dwaesseo! Sana pulang! Aku mau tidur."

"Arasseo~ Aku pulang." Siwon melambaikan tangannya kemudian berbalik pergi. Hanya beberapa langkah, sebelum dia berhenti dan kembali menatap Kyuhyun yang belum beranjak dari tempatnya.

"Apa lagi?" Kyuhyun bertanya dengan sedikit jengah.

Siwon tersenyum lebar. "Siwonie, jomsimhae! Noona yang disana memang galak, cerewet, dan sangat suka berteriak, tapi kau tidak perlu takut, hatinya baik dan dia bisa jadi sangat manis—kadang-kadang."

Dan setelah mengucapkan kalimat itu, dia benar-benar pergi. Menyisakan Kyuhyun yang membeku di tempatnya dengan mulut terbuka. "Cih. Michigatta."

Tapi sesaat kemudian senyum manis kembali mengembang di wajahnya, ditatapnya Siwonie versi beruang gendut di tangannya, kemudian dipeluknya erat-erat seraya melangkah masuk ke dalam rumahnya.

[Jawoon High School, 1st grade B class]

Satu lagi hari yang tenang di Jawoon High School. Mungkin terlalu tenang sampai Kyuhyun tertidur di atas bukunya. Sementara di depan kelas seorang guru berkaca mata super tebal sibuk mengoceh tentang sejarah Korea dengan suaranya yang hampir tak terdengar. Guru seperti itu, tidak ada satu pun yang benar-benar mendengarkan apa yang diucapkannya.

Eunhyuk yang duduk di samping Kyuhyun pun hampir saja tertidur kalau bukan karena suara getaran kasar dari ponsel Kyuhyun yang bergesekan dengan meja.

"Kyuhyun-ah, ponselmu." Eunhyuk mengguncang bahu Kyuhyun, tapi tetap tidak membuat anak itu terbangun. Merasa anak itu tidak akan bangun, akhirnya Eunhyuk mengambil ponsel yang tergelatak di kolong meja itu. Tadinya sih hanya berniat melihat siapa yang mengirimi Kyuhyun pesan di jam pelajaran seperti ini.

"Eoh?"

Tapi saat melihat namanya yang terpampang disana, niatnya berubah, membacanya sedikit tidak apa-apa, kan?

From: Naui Prince

Kyuhyunie, annyeong.

Mwohae (sedang apa)?

Gadis manis itu mengeluh, iri karena pesan itu masuk ke ponsel Kyuhyun dan bukan dirinya. Diliriknya Kyuhyun yang masih tertidur pulas dengan mulut sedikit terbuka.

Reply:

Annyeong, Oppa ^^

Igeoneun Hyukie-eyo.

Kyuhyun sedang tidur -_-"

Ya, Eunhyuk membalas pesan itu. Kemudian tidak lama kemudian pesan lainnya datang.

From: Naui Prince

Eoh? Hyukie?

Kau membuka ponsel Kyuhyun?

Nappeun :D

Reply:

Kyuhyunie tidak akan marah

Dia sendiri juga sering membajak ponselku -,-

Belum sampai balasan dari Donghae, Eunhyuk kembali mengirim satu pesan lain.

To: Naui Prince

+82x0x

Itu nomorku.

Kirimi aku pesan supaya aku tidak perlu membajak ponsel Kyuhyun lagi :p

From: +82xx0

Sekarang kalian tidak perlu saling membajak :D

Reply:

Oppa...

Tentang... ciuman yang waktu itu

Kau tidak marah, kan? :(

From: Hubby

Kalau aku marah, aku tidak akan membalas pesanmu :)

Ngomong-ngomong, kau meninggalkan sapu tanganmu di mobilku.

Reply:

Kalau aku bilang aku sengaja meninggalkannya agar Oppa mengembalikannya padaku, apa Oppa marah?

.

.

.

.

.

Eunhyuk mulai merasa cemas saat Donghae tidak juga membalas pesannya. Tapi kemudian ponselnya bergetar, dengan cepat Eunhyuk membuka pesan yang masuk ke ponselnya.

From: Hubby

Hyukie-ya... you are really something.

Gadis itu mengerang pelan. "Ah mwoya ige~? Apa dia marah?"

TBC

Fast update *but I'm not sure 'bout the quality :/*

Mian, WonKyu sepertinya jalan di tempat. Maklumin aja deh, Kyui kan lemot dan ga seagresif uri Hyukie onyet #plak

Liat aja noh kemaren di Hongkong, EunHae kissing beneran, bibirxbibir, sedangkan WonKyu bibirxkertasxbibir #waks

Pikir aja deh kalo jadi Siwon, ga segampang itu buat nyatain cinta ama orang yg ga kliatan suka sama sekali ama kita #iya apa ngga? ngga? oke qta beda paham XD

Kemaren yg END itu bonus loh ya, bukannya ni epep keseluruhan XD *just in case ada yg salah paham*

Ane udah libur boooossss! No more tugas laknat! *banzaaaaaaaaaiiiii*

Seperti biasa, terima kasih banyak untuk para reviewers:

Anata Cho| ChoYeongie| shin min hyo| everadit| mitatitu| rikha-chan| orchid siwonest fadhlan wonkyu| mylovelychun| KyuKyuKyuKyuBabyKyunnie| | Astri407| evil kyu| santkyu| anin arlunerz| Syifa0304| wonnie| FiWonKyu0201| dazzledaisy| simbagyuu| GaemGyu92| Jmhyewon| Guest nyunyuw| Cho Angel Kim| chomhia| Kayla WonKyu| WKS0711|

C U :3