Teikou Chuugakkou no Nichijou

Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Genre : Friendship (gak yakin), Humor

Rate : T (buat jaga-jaga kedepannya)

Warning : OOC, typo, humor gagal, typo, gak jelas, mengandung unsur BL

Summary: Tentang perkenalan secara tidak langsung dan kesalah pahaman.


"Akashi Seijuro, kapten tim basket Teikou, posisi point guard."

"Midorima Shintarou, three-piont-shoooter, posisi small guard."

*nyam nyam* "Murasakibara Atsushi," *krauk krauk* "posisi center." *kres kres* (?)

"Kuroko Tetsuya, posisi tidak tahu."

"Aomine Daiki, Ace tim basket Teikou, posisi power forward, dan satu-satunya orang yang bisa mengalahkanku adalah aku sendiri."

"Aku Momoi Satsuki, posisi sebagai manajer klub. Yoroshikuu~~"

"Aku Kise Ryouta, posisi sama seperti Aominecchi yaitu power forward-ssu. Keahlian meniru gerakan dan teknik lawan. Hobiku bermain basket keahlianku karaoke, duh, kebalik! Aku paling suka dengan—"

"Ryouta berhenti!" belum sempat Kise menyelesaikan perkenalannya Akashi sudah menginterupsinya.

"Ada apa Akashicchi?" tanya Kise bingung.

"Apa-apaan perkenalanmu tadi. Aku kan hanya bilang perkenalkan dirimu dengan nama, posisi, dan keahlian kalau perlu."

"Tapi tadi Aominecchi bawa-bawa slogannya," Kise membela diri.

"Itu bukan slogan, itu fakta!" ucap Aomine sombong meskipun tak dihiraukan.

"Itu masih bisa ditoleransi," Aomine menjulurkan lidahnya pada Kise, "meskipun tetap dianggap menyimpang." Aomine bungkam, Kise ganti menjulurkan lidahnya pada Aomine.

"Tetap saja perkenalan kalian tadi itu salah," Kise dan Aomine sama-sama bungkam.

"Tapi perkenalan Kise tadi lebih salah kan, Akashi? Aku benar kan?" bela Aomine. Akashi hanya mengangguk.

"Memang dimana letak kesalahannya?" tanya Kise lagi dengan wajah innocent.

"Kise kau ini bodoh atau apa hah?" Midorima memutar bola matanya bosan, "jelas-jelas tadi Akashi bilang rekaman perkenalan tadi untuk dokumentasi."

"Eh?"

"Rekaman dokumentasi ini akan diberikan kepada kepala sekolah, lho, Ki-chan." jelas Momoi.

"Memangnya Kisechin nggak malu ya perkenalan kayak gitu dilihat sama Pak Kepsek?" Murasakibara ikutan nimbrung.

'Memangnya kau juga tidak malu perkenalan sambil makan begitu dilihat Pak Kepsek?' batin Kise geram.

"Kalian kejam-ssu! Kenapa nggak bilang dari tadi?"

"Kise-kun yang tidak mendengar," Kuroko—dengan tiba-tiba menyahut, membuat Kise tentu saja terkejut.

"Uwaaah, Kurokocchi jangan tiba-tiba begitu dong!"

Karena perdebatan antara Kise melawan Midorima, Momoi, Aomine, Murasakibara, dan Kuroko semakin panas, terpaksa Akashi menengahi.

"Yah, karena sudah terlanjur video ini akan tetap kuberikan pada Pak Kepsek," ucap Akashi dengan santainya.

"EEEHH!" teriak yang lainnya histeris—minus Murasakibara dan Kuroko.

"B-b-bukannya tadi kau bilang hanya rekaman ya, Akashi-kun?" tanya Momoi.

"Yang terekam hanya suaranya saja kan, Akashicchi? Iya kan? Iya kan? Iya kaaan?" Kise sudah memasang wajah memelas, berharap wajahnya tak terekam.

"Tentu saja wajah kalian juga terekam, ufufufu" Akashi tertawa sadis, "dan hari ini juga akan kuberikan pada Pak Kepsek."

"HAAAHHH?!"

Melihat tingkah anak buah—maksudnya anggota yang lain kaget membuat Akashi semakin senang.

"Oh ayolah Akashicchi, ulangi sekali lagi yah perkenalannya!" pinta Kise dengan jurus andalan puppy eyes-nya yang dijamin membuat para fangirls-nya klepek klepek dan di mata para cowok seme wajah itu terlihat bagai 'uke siap santap'.

"Kenapa kau segitunya nggak ingin wajahmu kelihatan sih Kise?" tanya Midorima sebal.

"Enggak juga sih, aku Cuma takut aja kalau tiba-tiba Pak Kepsek jadi nge-fans sama aku gara-gara ngelihat wajahku yang keren ini," jawab Kise narsis sambil tersenyum memperlihat deretan giginya yang putih, lagi-lagi bisa menyebabkan fangirling bagi yang melihatnya. Tentu saja itu tidak berlaku untuk para anggota Kiseki no Sedai.

Entah Akashi sedang berbaik hati atau ada ide lain terlintas di otaknya, dia mengabulkan permintaan Kise.

"Boleh saja, tapi dimulai dari kau Ryouta!"

"O-oke," Kise mempersiapkan dirinya, "namaku Kise Ryouta, posisi Power forward, yoroshiku onegaishimasu." Kise membungkukkan setengah badan.

"Namaku Aomine Daiki, Ace dari tim basket Teikou, anggota Kiseki no Sedai yang paling keren, tampan, macho, dan hebat. Jangan lupa, satu-satunya orang yang bisa mengalahkanku hanya aku sendiri," Aomine mulai narsis dengan pedenya.

"Aku Midorima Shintarou, three-poin-shooter tim basket Teikou, posisi small guard. Zodiakku cancer, Lucky item-ku hari ini adalah manekineko* dan Oha-Asa bilang hari ini adalah hari keberuntunganku, nanodayo," Midorima menunjukkan manekineko yang ada di tangannya.

"Aku Momoi Satsuki, anggota yang paling cantik, imut dan manis. Posisi sebagai manajer klub sekaligus pacar Tetsu-kun," posisi jari Momoi membentuk huruf 'V' dan sebelah matanya berkedip.

*nyam nyam* "Murasakibara Atsushi, posisi center. Aku suka makan maiubo, ah snack apapun aku suka. Snack ga suki~!" ucap Murasakibara dengan nada malas sambil tetap mengunyah makanannya.

"Tetsuya Kuroko, posisi tidak tahu. Vanillashake ga suki~," Ucap Kuroko dengan nada datar sambil menirukan kata-kata Murasakibara.

Akashi menghentikan rekamannya sedangkan Kise cengo, mulutnya terbuka lebar.

"Akashicchi, perkenalan mereka tadi salah kan? Iya kan? Iya kan? Iya kan? Iya—" mulut Kise keburu disumpel maiubo-nya Murasakibara.

"Tak apa, lagipula video rekaman ini nanti hanya akan kuperlihatkan pada adik perempuanku."

"Eh?"

"Nantinya akan kukatakan bahwa di tim basket Teikou ini ada orang yang suka dengan formalitas,"

"Eh, formalin?" celetuk Aomine ngaco.

"Formalitas, Daiki."

"AKASHICCHIIIII~~~ HIDOI-SSUUUU~~!" teriak Kise cetar membahana. Semuanya menutup telinga rapat-rapat.

"Fufufufu~" Akashi tertawa sadis di atas pederitaan Kise yang kini sedang pundung di sudut lapangan. Aomine hanya bisa mem-puk-puk Kise tanpa melakukan pembelaan untuk Kise.

"Sudahlah terima saja nasibmu, Kise-kun." Kuroko ikut mem-puk-puk Kise.

"Fufufu~ gemini benar-benar sial hari ini," sepertinya ada orang lain yang ikut senang di atas penderitaan Kise. Ya, orang itu adalah Midorima. Kini Akashi dengan Midorima sedang tertawa bersama.

"Sepertinya ada seorang lagi yang jadi pengikut Akashi," Aomine bergidik ngeri melihat keduanya terlihat akrab.

"Memang yang satunya lagi siapa, Aomine-kun?" tanya Kuroko.

"Murasakibara, dia kan pengikut Akashi yang paling setia meski dia tidak ikut tertawa." Kuroko hanya ber-oh ria.

"Fufufu~"

Aomine, Kuroko, Momoi, dan Kise menengok ke belakang dan terlihat Murasakibara sedang tertawa psycho. Wajahnya yang tertutup oleh rambut menambah kesan horror dirinya. Semuanya shock berat—meski ekspresi Kuroko tetap datar.

"Murasakibara... kau?"

"Wajah Kisechin yang uke-ish ini bisa ku-publish ke situs yaoi, siapa tau bisa dijual. Ufufufu~" gumam Murasakibara, "bagaimana menurutmu Akachin?"

"Hmm, boleh juga."

Tangis Kise makin menjadi-jadi mendengar pernyataan Murasakibara. Tanpa basa-basi Kise langsung menerjang ke arah Kuroko. Tapi sebelum Kuroko kena, Momoi sudah lebih dulu menarik tangan Kuroko. Alhasil, kini Kise jatuh ke pelukan Aomine. Aomine hanya blushing.

Midorima yang melihat hal itu langsung mengabadikannya dengan sebuah jepretan dari kamera yang dibawa Akashi. Momoi malah blushing -blushing gak jelas, mungkin gejala mendadak jadi fujoshi? Sedangkan Kuroko bersyukur karena tidak menjadi korbannya.

"Sepertinya akan lebih baik kalau adegan ini saja yang kita publish, bagaimana?" usul Midorima sambil menunjuk Kise yang sedang memeluk Aomine, dan entah kenapa Aomine malah mebalas pelukan itu.

"K-kalian salah paham!" teriak Aomine, "aku kan memeluknya hanya sebagai teman! Di dalam sepak bola hal ini wajarkan?"

"Tapi tetap saja yang namanya dua cowok berpelukan itu tidak wajar nanodayo," Ucap Midorima sambil membenarkan letak kacamatanya.

Aomine mencoba melepaskan pelukan maut Kise tapi apa daya Kise benar-benar memeluknya erat, seolah tak ingin melepaskannya, eh?

Kuroko yang sebenarnya diam-diam senang melihat Aomine dan Kise tersiksa, karena kasian melihatnya mulai membuka suara, "bukankah Akashi-kun ingin memberikan video dokumentasinya pada Pak Kepsek? Ini sudah hampir malam."

"Ah iya, Tetsuya, bisa kau saja yang memberikannya?" pinta Akashi yang seperti sedang asyik mengobrol dengan Midorima dan Murasakibara.

Kuroko menggeleng. Seperti biasa, ancaman gunting memang tidak terlalu efektif melawan Kuroko. Maka Akashi mengancamnya dengan menambah porsi latihan Kuroko menjadi tiga kali lipat. Kuroko tetap menggeleng. Tiba-tiba tangannya menggandeng lengan Akashi, mengajaknya untuk pergi.

Saat itu juga Midorima mangabadikan momen tersebut. Sepertinya Midorima memang bukan pengikut Akashi yang setia.

Momoi yang biasanya tidak membiarkan Kuroko pergi apalagi sambil bergandengan tangan begitu hanya bisa menutupi wajahnya yang sudah memerah dari tadi dengan alas papan kertas-nya.

"Akashi, mana video dokumentasi-nya?"

Sebelum benar-benar keluar dari lapangan basket itu Akashi dan Kuroko dikejutkan oleh suara Nijimura. Sosoknya tiba-tiba saja muncul dari balik pintu, mungkinkah Nijimura bisa menggunakan misdirection?

Midorima buru-buru men-shoot kamera tersebut ke arah Akashi dan tentu saja tidak mungkin tembakannya tadi akan meleset.

"Ini senpai!" Akashi menyerahkan kamera yang dilempar tadi.

Nijimura mengamati kamera yang dipinjamkannya dengan teliti. Siapa tahu ada bagian yang hilang atau rusak? Nijimura lalu melihat hasil rekamannya. Alangkah terkejutnya Nijimura ketika melihat foto Kuroko yang sedang menggandeng lengan Akashi dan foto dimana Kise sedang memeluk Aomine.

"J-jadi ternyata kalian semua ini homo, ya?" tanya Nijimura kaget. Tangannya sedang menelusuri tombol delete. Sebelum Nijimura benar-benar menghapus foto tersebut Momooi mencegahnya.

"Ja-JANGAN!" teriak Momoi dengan papan masih tetap di wajahnya, "kumohon jangan hapus, senpai!"

"Dan kau Momoi, kau jadi seorang fujoshi?" Momoi yang merasa tertohok oleh pertanyaan tersebut buru-buru memukul wajahnya dengan papan tadi. 'baka baka baka!'

Nijimura yang notabene adalah manusia normal yang masih suka dengan gadis melempar begitu saja kameranya pada Akashi lalu berlari keluar lapangan.

"AKU MASIH NORMAL!" terdengar teriakan setelah Nijimura keluar. Semuanya hanya menatap satu sama lain dengan bingung.

Kise yang sudah selesai dari acara menangisnya bertanya, "itu tadi hanya kesalah pahaman kan? Itu hanya bercanda kan?"

Semua hanya mengangguk dengan agak canggung. Meski Aomine merasa kecewa karena yang tadi itu dianggap bercanda oleh Kise, tak apalah, toh salahnya juga yang mengatakan bahwa dia memeluknya hanya sebagai teman dan tidak lebih dari perasaanya.


End—


*) manekineko :patung kucing pemberi keberuntungan /kayaknya udah pada tahu ._.)a

A/N: end maksudnya disini chap 1 udah end ceritanya, ntar lanjut chap 2 dengan cerita yg berbeda. Yah, alesan saya buat fic yg bisa multichap meski ceritanya beda2 gini biar gak terlalu menuh2in dan review yg bisa ditampung jadi banyak :D .

Gila, itu Murasakibara sama Midorima OOC banget _ _)v. Dan judulnya terispirasi—iya ya, saya ngaku itu copy dari judul anime tapi cuma judulnya, ceritanya beda. Saya suka nge-copy punya orang lain tanpa izin karena saya kan pacarnya Kise-kun :* /slap. Review onegai~!