BROTHER AND SISTER
Chapter 1
Author: ByunniePark
Genre: Family, Romance
Rate: T
Main Cast: Park Chanyeol, Byun Baekhyun, LuHan (Park Luhan), Oh Sehun
Other Cast: Kim Jongin (Byun Jongin), Wu Yi Fan (Kris Wu), dll.
Pair: Baekyeol, Hunhan, Taoris, Kaisoo, Sulay, Chenmin
Slight: Krishan
Disclaimer: Semua member EXO milik Tuhan (maunya sih milik saya) #abaikan, ff ini murni dari imajinasi saya.
Warning: OOC, GS, typo (dimana-mana)/ gaje/ ngebosenin/ don't like, don't read.
Summary: Dua saudara kandung yang mempunyai marga berbeda (summary berantakan)
Annyeong... perkenalkan Author baru di sini, dan ini ff pertama saya, jadi harap maklum atas masih banyaknya kekurangan di didalamnya.
LET'S START
HAPPY READING
AUTHOR POV
"YAK! PARK CHANYEOL BERHENTI KAU...! kembalikan ponsel ku!" terlihat seorang yeoja cantik berambut madu sedang belari-lari memutari kamar berwarna soft pink dengan perpaduan ungu muda yang tidak lain adalah kamarnya, mengejar namjatinggi yang tadi telah merebut paksa ponsel sang yeoja.
"Aniya... ini pasti telfon dari tiang listrik sok keren itu" sang namja terus saja berlari menghindari sang yeoja yang ingin mengambil ponselnya.
"siapa yang kau sebut tiang listrik haaaah? Dia punya nama.. namanya Kris, dia lebih tua dari mu, sopanlah sedikit.. lagipula kenapa kalau itu telfon dari kris? Dia namjachinguku wajar saja dia telfon pabbo...YAK BERHENTI KAU DONGSAENG KURANG AJAR!" teriak yeoja itu masih sambil berlari.
"Ayolahh noona dia itu playboy tingkat buaya kutub, aku tidak akan mengijinkan kau berhubungan dengannya"
"iiissh... kau anak kecil tau apa? Asal kau tau saja dia sangat mencintaiku arra?" kata sang yeoja sambil memegang sapu untuk memukul donsaengnya.
"ciih kau percaya diri sekali noona dan... BODOH"
"haaaaah apa kau bi_"
"YAAAK! PARK LUHAN, PARK CHANYEOL... BERHENTI BERTENGKAR DAN CEPAT TURUN SARAPAN ATAU KALIAN AKAN TERLAMBAT SEKOLAH" aktivitas keduanya pun terhenti saat eomma mereka meneriaki nya dari bawah karena membuat gaduh dari tadi. Sang yeoja yang bernama Luhan menyeringai menatap dongsaengnya yang sudah berhenti berlari.
Luhan perlahan mendekati Chanyeol yang masih mengatur nafasnya karena sedari tadi kejar-kejaran dengan noona nya.
Luhan mendekatkan bibirnya di dekat telinga dongsaengnya itu berniat ubtuk membisikkan sesuatu.
"Kau berikan ponsel ku atau aku akan memberitahukan eomma kalau kau menyimpan video porno di laptopmu" Luhan menjauhkan bibirnya dari telinga Chanyeol dan menyeringai puas.
Mata Chanyeol seketika membulat sempurna, ia tidak menyangka noona nya tau kalau ada video porno di laptopnya.
"MWO... ani.. itu bukan milik ku, itu milik Jongdae, laptopnya rusak. Dia tidak mau kehilangan 'tontonannya' makannya dia menitipkan pada ku" bela Chanyeol.
"Benarkah? Tapi kau menontonnya juga kan?" kata Luhan semakin menyudut kan Chanyeol. Chanyeol menatap Luhan tidak percaya. Bagaimana noona nya tau kalau dia pernah sekali menonton. Yaah hanya sekali itu pun juga tidak sampai selesai.
"Sudahlah berikan ponsel ku atau aku adukan ke eomma sekarang juga... satu... dua... ti_"
"Aaiissh... ne ne kali ini kau menang noona, tapi jangan harap aku merestui kau dengan tiang listrik itu" Chanyeol mengacak-acak rambutnya prustasi sambil menyodorkan ponsel ke Luhan. Dia mati kutu seketika dengan ancaman Luhan yang satu ini. Baginya sangat menyeramkan jika membayangkan eommanya yang cantik itu akan berubah menjadi monster menyeramkan ketika marah.
Luhan tersenyum penuh kemenangan pada Chanyeol "Gowawo nae Channie baby... aigoo kyeopta" ujar Luhan sambil mencubit-cubit pipi Chanyeol gemas dan segera pergi meninggalkan dongsaengnya yang tengah merutuki nasibnya.
'Aaiish... jinja.. sampai kapanpun aku tidak akan merestuimu dengan tiang listrik itu noona' pikirnya dalam hati. Ia tidak rela noonanya yang berwajah malaikat itu menjadi korban ke playboy an Kris selanjutnya.
Tidak lama Chanyeol pun menyusul noonnya di ruang makan.
Ruang Makan
Chanyeol dengan malasnya menuju ruang makan sambil menyeret tasnya. Di sana, dia sudah mendapati appanya yang tengah menyesap kopinya, disebelahnya ada sang eomma yang sedang mengolesi selai ke roti dan meletakkan di piring appanya., sedangkan didepan sang eomma duduk lah sang noona dengan manis sambil memakan sarapannya.
"Pagi eomma, appa" sapa Chanyeol tak bersemangat. Ia mendudukkan dirinya di samping eommanya.
"Pagi Chanyeol-ah, bagaimana sudah siap untuk hari pertamamu di SMA?" tanya appanya yang mulai mengunyah sarapannya.
"eoh? Ne appa dan aku akan menjadi namja paling keren disana" kata Chanyeol dengan percaya dirinya.
"Uhuk.. uhuk" Luhan yang mendengar perkataan dongsaengnya itu, langsung tesedak dan cepat-cepat meminum susu coklatnya.
Chanyeol menatap noonanya polos 'kenapa? Apa aku salah bicara? Aku kan memang keren' pikirnya. Sang noona hanya memutar bola matanya malas. Sedangkan appa dan eommanya hanya terkekeh melihat kelakuan kedua anak mereka.
"Sudah cepat habiskan sarapanmu Chan-ah! Kau tidak mau kan terlambat di hari pertamamu?'
"ne eomma" yaah Chanyeol memang akan memulai masa SMA nya hari ini. Sekolah yang sama dengan Luhan. Untuk Luhan ini adalah tahun keduanya berada di Yonsang International High School. Luhan hanya terpaut satu tahun dengan Chanyeol.
TIIIN_ TIIIIIIIIN
Terdengar bunyi klakson mobil yang langsung mebuat Luhan cepat-cepat menghabiskan susunya dan beranjak dari duduknya.
'pasti itu si tiang listrik' batin Chanyeol
"Appa, eomma aku berangkat ne!" sebelum berangkat Luhan mencium kedua orangtuanya dan ketika berjalan di belakang sang dongsaeng, Luhan menoyor kepala Chanyeol dari belakang hingga wajah Chanyeol hampir mencium piring.
"YAAK! RUSA JELEK, INGUSAN, BAU ASPAL, BONEKA KAYU, ELIEN, NENEK SIHIR! AWAS KAU!" Maki Chanyeol yang tidak di indahkan oleh Luhan. Kedua orang tuanya yang melihat hal itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. -_-"
Chanyeol memakan makanannya dengan brutal. Tiba-tiba dia teringat sesuatu 'tunggu... jika Lu noona sudah berangkat duluan, lalu aku berangkat dengan siapa? Ini kan hari pertama ku di Yonsang mana ku tau seluk beluk kelas di sana, aaaiiish jinja' Chanyeol kembali memakan makanannya dengan brutal namun tiba-tiba ia hentikan lagi, sudut bibirnya terangkat ke atas membentuk senyuman. Jika ada animasi maka sekarang di atas kempala Chanyeol muncul bohlam lampu yang tengah berpijar.
Cepat-cepat ia mengeluarkan handphone dari saku celana seragamnya dan ia mencari kontak seseorang kemudian menelfonnya. Tidak lama telfon pun tersambung.
"yeobseo... hyung"
"Ne Chanyeol-ah ada apa pagi-pagi menelfon ku?" kata orang di seberang telfon.
"Ani hyung, aku Cuma mau tanya apa kau sudah berangkat?"
"aku belum berangkat, tapi mungkin sebentar lagi, waeyo?"
"aahh syukurlah" Chanyeol menghela nafasnya lega. "hyung tolong hampiri aku dirumah ya, aku ingin berangkat bersamamu, maukan hyung? jebal ne?"
Seseorang diseberang telfon terkekeh mendengar rengekan Chanyeol. "ne ne arraseo... sebentar lagi aku berangkat ke rumahmu".
"hehehe gomawo hyung... kau yang terbaik sedunia" kata Chanyeol sambil nyengir menampakkan sederet giginya yang putih dan tersusun rapi.
"simpan gombalannmu untuk yeoja-yeoja di sekolah barumu Park Chanyeol"
"hahaha ... ne, hyung pasti"
Chanyeol pun memutuskan sambungan telfonnya dan melanjutkan makannya yang masih banyak di piring.
"telfon siapa?" tanya sang eomma yang sedari tadi menatap anaknya bingung.
"eeh? Eeuum Sehun hyung aku mau berangkat dengannya" kata Chanyeol sambil mengunyah makanannya.
KKRRRIIIING KRIIING
Kali ini terdengar suara bell sepeda di depan rumah keluarga Park.
"Chan-ah itu pasti Sehun, cepat habiskan sarapanmu, jangan buat Sehun menunngu lama" kata sang eomma memperingatkan anaknya.
"Ne eomma arraseo" Chanyeol memakan suapannya yang terakhir dan kemudian meneguk habis susu rasa pisangnya, tak lupa ia memasukkan beberapa buah pisang ke dalam tasnya. FYI pisang adalah kebutuhan sehari-hari bagi Chanyeol. Setelah itu dia berpamitan dengan Appa dan eommanya dan bergegas menuju garasi untuk mengambil sepedanya, tak lama ia segera meluncur ke arah pemuda berkulit putih susu dan berwajah dingin yang tidak lain adalah Sehun..
"Mianhae hyung aku lama"
"Ne.. arraseo, kajja kita berangkat!"
Sehun dan Chanyeol pun segera melesat ke sekolah mereka dengan sepeda masing-masing. Sehun dan Chanyeol memang lebih sering mengendarai sepeda saat ke sekolah, alasannya lebih sehat dan supaya dapat merasakan udara pagi yang masih segar.
Di perjalanan Chanyeol lebih banyak diam sambil mengerucut kan bibirnya, dia masih dalam mood jelek karena tiang listrik yang sudah menjadi namjachingu noonanya sejak 2minggu yang lalu. 'hhaaaaiish siaal... tiang listrik itu membuat mood ku jelek di hari pertamaku sekolah' rutuk Chanyeol dalam hati.
Sehun sesekali melirik ke arah Chanyeol, menyadari gelagat aneh anak itu. 'kenapa dia? Tidak biasanya dia diam sepeti itu' batin sehun.
"Chan-ah ada apa? Kenapa dari tadi muka mu cemberut begitu?" tanya Sehun memecah keheningan.
"Ani hyung... aku hanya sedang kesal dengan Lu noona"
"Mwo? Kesal dengan Luhan? Waeyo?" tanya Sehun penasaran. Memang tidak jarang Chanyeol kesal pada noonanya karena terus menggodanya, tapi kali ini kekesalan Chanyeol lain dari biasanya.
"Dia tidak berangkat bersamaku ke sekolah padahal kan ini hari pertamaku di Yonsang, dia malah berangkat dengan tiang listrik buaya itu hhaaaaah menyebalkan" curhat Chanyeol.
Sehun terkekeh mendengar penuturan adik sahabatnya itu. "Tiang listrik buaya? Kris maksudmu? wajar saja jika Luhan lebih memilih berangkat bersama kris, dia kan namjachingunya, kkkk kau aneh sekali Chan-ah"
"Tapi aku tidak suka Lu noona pacaran dengan tiang listrik buaya itu hyung" Chanyeol semakin mengerucutkan bibir nya kesal.
"Wae? Kenapa kau tidak suka, eum?"
"Aaiissh hyung dia itu playboy tingkat buaya kutub(?), noonanya junha dan noonanya seungjo sudah menjadi korbannya, aku tidak terima kalau noona ku menjadi salah satu korbannya" geram Chanyeol.
"positif thinking saja Chan-ah, Luhan sudah memilih Kris untuk menjadi namjachingunya dan kelihatannya Kris juga sangat mencintai Luhan, semoga saja Luhan bisa menyembuhkan penyakit playboynya" lagi-lagi sehun terkekeh.
"tapi kenapa harus buaya kutub itu? Padahal banyak sekali namja yang mengantri untuk dekat atau menjadi namjachingu noona ku, setiap hari aku menerima surat dari fans-fans nya sampai tas ku tidak muat menampungnya. Aku heran denganmu hyung, kau itu namja beruntung yang diberi kesempatan untuk dekat dengan Luhan noona bahkan kalian sudah besahabat sejak Sekolah Dasar, apa sedikit pun kau tidak punya persaan suka pada Luhan noona?"
DEG
Sehun merasakan tubuhnya bergetar, gugup apa yang harus ia jawab.
"ne?"
"Aah tentu saja kau tidak menyukai noona ku hyung, kau kan sudah tau betul sifat aslinya yang sangat menyebalkan sekaligus cerewet itu" rutuk Chanyeol.
"heeey ... kau itu masih kecil, jangan berpikir macam-macam, kajja ... kita harus sampai ke sekolah sebentar lagi bell masuk, Ayo kejar aku Chan-ah hahaha" tiba-tiba Sehun melesat kencang meninggalkan Chanyeol yang msih di belakang. Yaah dia harus menghindari pertanyaan Chanyeol yang satu itu. Jantungnya berdetak tak beraturan sekarang.
"Mwo? Aaaiiisssh jinjja... hyuuuuung tunggu aku" Chanyeol pun mengejar Sehun yang sudah jauh meninggalkannya.
'Kau benar Chanyeol-ah, aku memang tak menyukai noonamu, tapi aku sangat mencintainya dari dulu hingga sekarang. Aku memang bodoh. Kau tau? Noonamu sangat bersinar di sekolah. Aku hanya tak ingin jatuh Chanyeol-ah. Luhan terlalu tinggi untuk kugapai' Sehun tersenyum miris pada dirinya yang menjadi pecundang. Sekian lama ia menyimpan perasaan itu, tanpa berani berterus terang akan perasaannya yang sebenarnya. Bukankah itu malah semakin menyakiti hatimu sendiri Oh Sehun?
Di depan gerbang mewah Yonsang International High School, terdapat yeoja imut sedang berhadapan dengan wanita paruh baya yang tidak lain adalah eommanya berdiri di samping mobil hitam yang terkesan elegan.
Sang eomma terlihat sedang merapikan rambut brunette putrinya yang panjangnya sebahu dan sedikit bergelombang di bagian bawahnya, satu lagi jepit pita yang bertengger manis pada rambut putrinya semakin menambah kecantikan alami yang dimilki yeoja imut berbibir cerry itu.
"Chagi... ingat ini di Korea, Jepang dan Korea sangat berbeda, eomma harap kamu bisa cepat beradaptasi di sini ne? Harus pintar-pintar memilih teman arraseo?" kata sang eomma sambil membelai lembut rambut putrinya.
Senyum manis pun terkembang di bibir sang putri, "sudah ke 10 kalinya eomma mengatakan itu padaku" sang putri terkekeh sejenak. "eomma jangan khawatir ne! Aku pasti bisa beradaptasi dengan cepat" ucap sang putri menenangkan eommanya.
"Ya! Eomma sampai kapan kita berhenti di sini? Aku tidak mau terlambat ke sekolah baruku eomma" tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam mobil yang berasal dari namja berkulit tan yang memakai seragam Gyeonsung Junior High School. Namja berkulit tan itu melipat tangannya ke dada kesal melihat eommanya yang tidak juga beranjak dari sekolah noonanya.
"aah.. ne, sebentar Jongin-ah... chagi eomma mengantar dongsaeng mu dlu ya? Fighting!"
"ne eomma gomawo"
Sang eomma mencium pucuk kepala sang putri sebelum akhirnya melesat menuju sekolah anak laki-lakinya.
Kini tinggalah sang putri sendiri yang sedang menatap gerbang megah Yonsang Int. High School.
"Welcome to Yonsang, Byun Baekhyun, Fighting!" ucap sang putri tadi yang brnama Byun Baekhyun pada dirinnya sendiri, sebelum akhirnya memasuki sekolah barunya itu.
TBC/END
Gimana readers? Gaje banget gak sih?
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika banyak sekali kekurangan, maklum ini ff pertama aku
Mau di lanjuut gak ni? Kalau mau lanjut Mohon Review + kritik dan sarannya ya!
GOMAWO...