I'll Get You, KIM JOON MYUN!

Author : Mir

Cast : Lay, Suho EXO

Support Cast : Daehyun BAP, Heechul, Hangeng SuJu, Dio, Luhan, Kris EXO (cast yg lain nyusul)

Warning : typo, gaje

Happy reading, don't forget to review xD *aegyo gagal bareng Kai*

.

.

.

CHAPTER ONE - PROLOG

Zhang Yi Xing, kelahiran 7 Oktober 1991. Seorang namja jenius yang sudah menyelesaikan sekolahnya sejak 3 tahun yang lalu. Tetapi, mengapa sekarang namja jenius ini sedang berdiri meratapi sebuah sekolah?

'Gue sama sekali nggak nyangka bakal bersekolah lagi! Huft sabar lah Zhang Yi Xing, lo kesini bukan buat sekolah. Tapi lo punya misi!' batin Lay bertempur didalam hati. Ia harus menguatkan hati dan batin nya supaya bisa menjalankan misi dengan sukses.

Kalau kalian bertanya-tanya mengapa seseorang yang sudah lulus 3 tahun yang lalu harus bersekolah kembali? Mari kita flashback.

.

.

Flashback

London

"Yo! Yi Xing-ah!"

Zhang Yi Xing atau biasa kita panggil Lay, menoleh kaget. "Loh Daehyun? Ngapain lo disini? Bukannya lo harusnya lagi di Korea?" tanya Lay pada sepupunya, Jung Dae Hyun.

Apakah kalian bingung mengapa marga mereka berbeda padahal mereka adalah sepupu? Singkat cerita, umma nya Lay yang bernama asli Jung Hee Chul(?) dan appa nya Daehyun yang bernama Jung Yun Ho adalah saudara kandung. Setelah Heechul menikah dengan suaminya yang berkewarganegaraan China yaitu Zhang Hang Geng (?), makanya marga Heechul jadi berubah dan otomatis marga Lay dan Daehyun menjadi berbeda.

Meski Lay lebih tua 2 tahun dari Daehyun, namja imut itu tidak pernah mau memanggil Lay dengan embel-embel 'hyung' atau 'gege'. Tetapi itu tidak menjadi masalah untuk Lay karena ia tinggal di London. Biasanya di London tidak pernah menggunakan embel-embel kepada yang lebih tua.

Daehyun ketawa nyengir. "Begitu denger lo mau dijodohin, gue langsung terbang kesini. Lo terkejut ya? Hehehe!"

"Hah? Dijodohin?" Lay masih nggak ngeh.

"Gue kaget, kok lo mau-mau aja dijodohin ya? Gue sih ogah, lebih baik cari sendiri!"

"Dae, tunggu—"

"Tapi gapapa sih, calon suami lo cukup tampan juga. Satu sekolah sama gue loh! Tetapi meski tampan, tetap aja bukan selera gue.."

"YAAA! Jangan memotong ucapan gue! Lo mau bertarung ama gue?!" ancam Lay.

"Eh? Idih ogah lah yawww! Gue masih sayang nyawa! Gila aja gue masih tingkat 4 di sekolah sihir ngelawan lo yang udah lulus sekolah di umur yang masih sangat muda!"

Lay sama sekali tidak tersenyum meski ucapan Daehyun tadi sedikit memujinya. "Sekarang jelasin apa maksud dari perjodohan yang lo bilang tadi!" perintah Lay sambil meletakkan telunjuknya tepat ke leher Daehyun.

"Oh jadi lo belum tau ceritanya? Lo kan lagi dijodohkan sama eomma dan appa lo!" jawab Daehyun enteng.

Mata Lay melebar.

"What...? Are you kidding?"

Daehyun menggeleng pelan sambil menunjukkan smirknya. "Masa gue capek-capek terbang dari Korea menuju London cuma buat bercanda sama lo? Logika lo nggak jalan Lay!"

"WHAT THE HELL! CERITA DONGENG DARI MANA ITU? JAMAN GINI MASIH MAIN JODOH-JODOHAN? PLEASE DEEEEEEH!"

Selagi Lay ngoceh, kesempatan untuk Daehyun membebaskan diri dari Lay. "Yah mana gue tahu, protes nya sama eomma lo sana! Gue kira lo udah tahu tentang perjodohan ini!"

"Mana gue bisa tahu kalau nggak ada dikasih tahu! EOMMAAAAAAAAAAA!"

Lay lari kesana kemari untuk mencari sang eomma. Setidaknya untuk memastikan bahwa ucapan sepupunya itu hanya kebohongan belaka!

Daehyun melihat Lay dengan tatapan malas. "Ck lihat aja. 5 menit lagi pasti anak itu akan datang dengan berlinang air mata!"

.

.

5 menit kemudian..

"HUWEEEE DAEHYUUUN!"

"Tuhkan." Daehyun mengelakan napas.

"Hiks eomma bilang gue udah besar.. hiks udah saatnya punya pendamping hidup hiks!" curhat Lay dengan ingus yang sudah membanjiri wajahnya (?). Lay memang nggak pernah bisa menang kalau soal debat dengan eomma.

"Umur lo kan emang udah mencukupi buat nikah."

Lay menoel kepala Daehyun kesal. "Apaan gue kan masih 22 tahun (umur di Korea)! Kenapa nggak lo aja yang dijodohin hah?!"

"Siapa suruh lo jadi anak dari Heechul ahjumma dan Hangeng ahjussi! Gue sebagai sepupu yang baik hanya bisa mendukung perjodohan."

"Hiks sepupu macam apa lo! Bantuin gue napa!"

"Kalau Heechul ahjumma sudah berkata, apa pernah ada yang bisa membantah?"

Lay terdiam sejenak, lalu menggeleng.

"Nah itu tahu. Udahlah ratapi aja nasib lo! Lagian calon lo nggak buruk-buruk amat kok!" hibur Daehyun sambil menepuk-nepuk pundak Lay.

Tangisan Lay berhenti dalam sekejap. "Eh lo bilang lo satu sekolah dengan calon gue itu kan? Siapa nama nya?" tanya Lay.

"Ne, kelas nya bersebelahan dengan kelas gue. Nama nya Kim Joon Myun, penyihir tingkat 5."

"WHAT?! PENYIHIR TINGKAT 5?! BAHKAN TINGKAT NYA LEBIH RENDAH DARI LO DAE! GIMANA BISA GUE DIJODOHIN AMA PENYIHIR LEMAH?!" teriak Lay frustasi mengacak-acak rambutnya. Daehyun menatap Lay prihatin.

Setiap penyihir mempunyai tingkatan sesuai dengan kemampuan mereka mengendalikan kekuatan masing-masing. Seperti contohnya, kekuatan Daehyun adalah pengunci bayangan (kayak kekuatan Shikamaru di anime Naruto). Semakin Daehyun bisa menguatkan kekuatan nya, maka tingkatan Daehyun akan naik. Hanya penyihir tertentu saja yang bisa meneruskan tingkatnya sampai ketingkat 1. Seseorang bisa lulus dari sekolah penyihir jika sudah mencapai tingkat 3 dan sekarang Lay berada ditingkat 2.

Ngerti nggak readers? Pasti enggak deh, Mir aja ga ngerti -_-

"Huh gue harus batalin ini perjodohan apapun yang terjadi! Lo harus bantu gue Dae!" teriak Lay dengan semangat menggebu-gebu.

"Aah ogah! Gue males buat masalah ama Heechul ahjumma!"

"Ayolah Dae, plis bantu guee!" pinta Lay dengan puppy eyes yang sama sekali tidak pantas di wajahnya.

"Tidak mau! Meski lo pasang puppy eyes atau buing-buing atau ngancam mau bunuh gue sekalipun, gue tetep gak bakalan mau bantu!" ucap Daehyun tetap kokoh pada pendiriannya.

CLING!

Entah kesambet apa tiba-tiba Lay mendapatkan ide dari ucapan Daehyun barusan. Lay mengembangkan smirk andalannya. "Hohoho. Gue dapat ide supaya perjodohan ini batal!" ucap Lay dengan tampang yakin.

Daehyun menelan salivanya dengan susah payah. Firasatnya menjadi tidak enak.

"Kalau gue bunuh si Kim Joon Myun itu... perjodohan pasti batal. Benarkan Dae?" tanya Lay dengan wajah super evil dan mengerikan. Daehyun sampai merinding disco saking menyeramkan nya aura yang ada pada Lay.

"Bunuh Kim Joon Myun...? Apa itu nggak berlebihan Lay?"

"Yah sebenarnya berlebihan sih. Tapi dengan begitu gue nggak akan dijodohkan dengan namja itu!"

"Gimana caranya lo bisa bunuh dia? Yang mana aja lo kaga tau!"

"Dengerin gue dulu! Gini, mumpung umur gue masih ga tuir-tuir amat, gimana kalau gue masuk kesekolah yang sama dengan lo? Lo harus usahain supaya gue bisa sekelas dengan si Kim Joon Myun itu, lalu gue bakal bunuh dia secara perlahan."

"M-masuk sekolah lagi? Gimana bisa, lo kan udah tingkat 2!"

"Yaelah, sembunyikan aja identitas gue! Gue pura-pura nya adalah penyihir berkekuatan healer tingkat 4. Gue adalah murid dari London yang melanjutkan sekolahnya di Korea. Lo bisa kan ngatur itu semua?"

"Bisa sih... Tapi gimana cara bilang ke Heechul ahjumma dan Hangeng ahjussi?"

"Bilang aja gue pengen masuk kesekolah lo karena pengen ngenal yang nama nya Kim Joon Myun. Eomma dan appa pasti setuju!"

Daehyun tertegun sesaat. Lay benar-benar jenius!

Atau... benar-benar kejam? Kekeke..

Daehyun tampak berpikir berpuluh-puluh kali sebelum mengambil keputusan.

"Lay, sekolah gue itu harus wajib tinggal di asrama. Lo yakin mau tinggal di asrama?" tanya Daehyun, sedikit berharap Lay mengubah keputusannya.

Tetapi memang takdir berkata lain. Lay malah mengangguk semangat. "Gak masalah! Yang penting gue bisa bunuh Kim Joon Myun!" ucap Lay dengan semangat membara.

Daehyun menghelakan napasnya. Sepertinya ia tidak punya pilihan lain selain menyetujui akal licik Lay.

Tanpa sepengetahuan Daehyun, Lay menyeringai licik sambil membayangkan kerusuhan yang akan ia ciptakan sebentar lagi. 'LIHAT AJA LO KIM JOON MYUN. BAKAL GUE BIKIN LO NYESAL UDAH LAHIR KE DUNIA INI!' batin Lay masih dengan senyuman liciknya.

.

.

End Flashback

Lay melirik jam tangan nya dengan kesal. "Lama amat si Daehyun, katanya mau langsung jemput gue di depan gerbang!"

Tilililiit~

HP milik Lay berbunyi. Ada SMS rupanya.

From : Jung Dae Hyun

Laaay mianhe, gue nggak bisa jemput lo! Gue udah nyuruh seorang siswa buat jemput lo kok, dia bakal langsung nganterin lo ke asrama tempat lo nginap. Nama nya Do Kyung Soo. Salam dari your beloved cousin, muah :*

Lay meremas HP nya kesal. Dasar Daehyun tidak bertanggung jawab!

Puk puk

Tiba-tiba Lay ngerasa ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Langsung saja ia menoleh kebelakang dan melihat siapa si pelaku.

"Hm, nugu?" tanya Lay waspada.

Namja yang menepuk pundak Lay itu menunjukkan namanya yang tertera pada kotak kecil di blazer sebelah kanannya. Do Kyung Soo.

"Oh lo yang disuruh Daehyun itu ya. Yaudah cepetan antar gue ke asrama sekarang!" perintah Lay sambil mengibas-kibas tangannya kepanasan. Do Kyung Soo alias Dio sama sekali tidak menyahuti perintah Lay. Ia malah berbalik pergi tanpa berniat membawakan koper super guede Lay yang berjumlah 2 itu.

"Ya! Bawain koper gue napa!" teriak Lay melihat Dio yang acuh tak acuh.

Dio melirik kebelakang sekilas. "Ikutin aja gue dan jangan berisik." Ucapnya singkat, padat dan jelas. Lay langsung menjadi diam tak berkutik. Hey, seumur hidupnya ia belum pernah di beginiin oleh siapa pun!

'Ck, namja itu! Ia harus mati sekarang!' teriak Lay kesal dalam hati sambil meregangkan jari-jari nya, bersiap untuk menyerang Dio dengan kekuatan nya. Kalau kalian beranggapan seseorang yang berkekuatan healer tidak bisa membunuh, itu salah besar! Lay bukan hanya bisa menyembuhkan, tetapi ia juga bisa mengendalikan kekebalan tubuh seseorang. Ia bisa membuat dari yang sehat menjadi sakit, atau pun sebaliknya. Apalagi Lay sudah menyandang tingkat 2 sekarang, dengan kekuatan nya ia bisa dengan mudah membuat siapapun menjadi koma atau sekarat.

"BERSIAP LAAAH!" teriak Lay dengan ancang kuda-kuda.

Dio membalikkan tubuh nya kebelakang, membuat gerakan Lay menjadi terhenti. Lay membeku seketika saat Dio menatapnya aneh.

"Ngapain sih lo? Gue tinggal baru tau rasa." Ucap Dio dingin sambil memulai langkah nya lagi.

Lay menghelakan napas nya. 'Tahan Lay, belum saat nya lo tunjukin kekuatan lo yang sebenarnya! Ingat, lo punya misi buat bunuh si Kim Joon Myun!' batin Lay sambil mencoba tersenyum menenangkan diri. Tetapi senyum nya terlihat kaku.

Karena tidak mau ditegur lagi oleh orang yang pelit bicara (Dio) menurut Lay itu, ia memutuskan untuk menarik kedua koper nya mengikuti Dio. Yah itung-itung nambah otot.

.

.

Tok tok tok!

Saat ini Dio dan Lay sudah sampai di asrama mereka. Dio mengetuk sebuah pintu yang terukir nomor 312. Beberapa detik kemudian, pintu dibuka oleh seorang namja manis.

"Annyeong Kyungsoo-ah, ada apa?" tanya namja yang membukakan pintu.

Dio membalas pertanyaan nya dengan sekali lirikan ke arah Lay, membuat yang dilirik tersenyum kaku lagi.

Namja manis itu membulat kan matanya senang. "AAAAH GUE TAU, LO PASTI ANAK BARU ITU KAN? Kenalin, gue LUHAN! Nama lo... Zi Xing? Zhai? Eh siapa ya?" teriak Luhan nyaring sampai-sampai Lay terjatuh kaget mendengar suaranya yang menggelegar. Dio hanya menatap Luhan datar. Sepertinya ia sudah biasa dengan suara Luhan.

"Is, nggak usah teriak-teriak gitu napa! Lo mau gue budek?!" kesal Lay sambil mengelus pantatnya yang baru saja berciuman dengan karpet.

"Eh siapa lo ngelarang gue tereak-tereak? Emang ini asrama punya nenek moyang lo?" balas Luhan, masih berteriak.

"Seharus nya itu omongan gue!"

Tiba-tiba datang seorang namja setinggi tiang listrik dengan penuh kharisma dan menyilaukan saking tampannya. Sepertinya namja itu datang karena mendengar keributan. "Hey hey, ada keributan apa ini?"

Lay dan Luhan sontan menoleh. "KRIS!" teriak Luhan, membuat Lay harus menutup telinganya lagi. Kris menoleh ke Lay yang masih dalam posisi terduduk.

"Ah lo pasti anak baru itu. Ayo cepetan berdiri dan taruh barang-barang lo ke kamar. Besok jangan lupa untuk pergi kesekolah, kita masuk jam 8. Arraseo?" perintah Kris dengan penuh wibawa.

"Ngerti ah, bawel." Sahut Lay singkat dengan sedikit pengecilan suara diakhir kata. Hey memangnya Kris itu siapa sampai-sampai harus mengatur hidup-matinya Lay?!

Tatapan Kris beralih ke Luhan. "Luhan hyung, karena kalian adalah roomate, besok tolong tuntun dia kekelas kita karena dia sekelas dengan kita. Bisa kan?"

'WTH?!' teriak Lay dahsyat dalam hati. Ia harus sekelas dengan orang-orang aneh ini dan ditambah lagi ia mesti berbagi kamar dengan namja hobi teriak-teriak (re:Luhan) itu?! Seseorang, tolong bunuh Lay!

"OGAH!" tolak Luhan mentah-mentah sambil membuang muka.

Kris memberikan tatapan kematian pada Luhan, membuat Luhan merasa akan mati beneran. "O-oke, gue anter dia besok. Puas lo Kris!"

Kris tersenyum hangat, membuat Lay merinding disco. Tangan Lay tak sengaja menyentuh sepatu Kris saat ia mau berdiri.

Kris menatap sepatunya dan tangan Lay bergantian dengan tatapan jijik.

"GYAAAA! JAUHKAN TANGAN KOTOR LO DARI SEPATU BERMERK GUE YANG DI IMPOR DARI PRANCIS!" teriak Kris, mengalahkan teriakan Luhan.

"K-Kris tenang lah!" panik Luhan.

Luhan memberikan Lay isyarat untuk segera masuk kedalam kamar mereka. Lalu, ia gunakan kekuatan nya yaitu Telekinesis untuk menggerakkan kedua koper Lay masuk kekamar. Lay mengikuti perintah Luhan dan menyusul kopernya masuk kekamar.

"JANGAN KABUR LO, TANGGUNG JAWAB AMA SEPATU GUA!" teriak Kris mengarah ke Lay. Tetapi yah yang namanya Lay, pasti males tanggung jawab. Jadi Lay (pura-pura) tidak mendengarkan Kris dan lari kekamar.

Luhan memfokuskan pikirannya, lalu menggerakkan Kris menjauh sampai keujung koridor.

"YA LUHAN HYUNG, APA YANG LO LAKUIN?!"

"TETAP BERDIRI DISANA DAN JANGAN MENYENTUH ROOMATE GUE SAMPAI BESOK!" balas Luhan berteriak juga lalu membanting pintunya dari dalam.

Sesampainya didalam, Luhan menghelakan napas lega. "Huft untung gue bergerak disaat yang tepat."

Lay berjalan mendekati Luhan. "Apa maksud lo?"

"Kalau emosi Kris memuncak, bisa-bisa ia langsung memanggil naganya dan menghancurkan asrama ini. Kris itu punya peliharaan naga, lo jangan macem-macem ama dia!" nasehat Luhan.

Lay membulatkan matanya ngeri. 'Gue sih udah sering denger orang pelihara kucing atau anjing. Tapi naga?!' batin Lay horor. Ternyata murid-murid disekolah ini boleh juga!

"Huft terimakasih Luhan. Kekuatan lo telekinesis ya?"

"Ne. Uhm, lo line berapa?"

"91."

"Ah lo seumuran ama Suho, berarti lo harus panggil gue hyung! Gue line 90 dan lagi berada di tingkat 4. Kalau lo?"

"Ah sorry, di London biasanya kami manggil nama aja ke yang lebih tua. Gue... tingkat 4 juga. Kekuatan gue healer." dusta Lay. Tentu saja ia harus berbohong, tidak mungkin ia mengatakan sudah menyandang tingkat 2 dengan bangganya. Bisa-bisa Luhan langsung menyeretnya keruang kepala sekolah -_-

"Ooh healer. Kalau gue kenapa-napa, lo harus sembuhin gue ya!" canda Luhan yang dibalas Lay dengan cengiran. JANGAN HARAP! Batin Lay masih dengan topeng cengirannya.

"Ahh gue capek. Gue tidur dulu ya hyung." Pamit Lay sambil menguap.

"Eh, tunggu dulu!" tahan Luhan.

"Wae?"

"Ehmm... nama lo siapa tadi? ... Zi Xing atau Zhai?"

"..."

.

.

.

.

.

TBC or DELETE?

.

.

CCM (Cuap-Cuap Mir) : annyeonghaseyo! Mir balik lagi dengan ff SuLay :3

seperti biasa, ff nya makin gaje (?)

semoga aja yg baca nggak sampai muntah dan masih sehat sentosa

dan semoga yg baca mau nge-review entah itu saran atau komentar atau pujian #plak (member EXO : emg ada yg mau baca? | Mir : ._.)

jadi yg penasaran dengan perjuangan Lay untuk kedepan, review yaa ;;)

GUMAWO!