Disclaimer : Semua Chara Milik Tuhan Mereka, Orang Tua Mereka, SMent. Saya Hanya meminjam nama untuk FF gaje ini

Cast : All EXO member Other.

Pairing : Official Pairing

Rating : T (nanti palingan M) ohokk

WARNING : Gajeness, Abalness,Ga muteness(?), Bingungin, Typo(s), dan banyak kekurangan lainnya.

Summary : Aturan yang menurut mereka 'konyol'. Dan malapetaka pun terjadi.

Sumpah summary nya gaje banget

AN : Terinspirasi dari Novel karya Rudiyant yang berjudul Blitz.

It's my first/debut fic. So jika anda mengalami kening berkerut. Harap diwajarkan #dziiinngg-_-

Don't Like Don't Read

The Rules

Chapter One : Intro

Malam Hari yang begitu gelap, dingin, dan udara yang menusuk membuat orang-orang yang berada di kota Seoul itu –ingin sekali- memakai pakaian setebal mungkin. Seolah tidak membiarkan udara sedikitpun menyapa kulit mereka. Sebagian mereka enggan keluar dari rumah, mengahatkan diri dengan secangkir ginseng Korea, ataupun bergelut dengan selimut tebal nan halus.

Namun berbeda dengan sekumpulan namja yang sedang sibuk menyiapkan tas-tas beserta keperluannya. Mereka tampak begitu semangat. Menyiapkan keperluan untuk perjalanan -pendakian- ke sebuah gunung bernama gunung Halla di pulau jeju membuat mereka mampu berkeringat -walaupun sedikit- di udara yang dingin.

"Hyung, dimana senterku?" Teriak namja berkulit putih susu kepada namja berkulit gelap. Sementara yang diteriaki hanya menyengir garing.

"Tidak tahu, Sehun the Sheep." jawab Kai sambil pura-pura melihat ke arah lain.

"Yak! Cepat kembalikan! aku tahu kau yang menyembunyikannya, Kkamjong!" Sehun yang memegang bantal kecil –untuk keperluan tidur ketika kemping nanti- langsung melemparkannya ke arah Kai. Namun dengan gesit Kai menghindar. Setelah itu Kai ber-mehrong

"Aish, Kkam-"

"Shut up!" teriak namja tinggi dengan berperawakan maskulin yang sedari tadi emosi melihat pertengkaran yang menurutnya tidak penting itu. Tak lama namja tinggi yang bernama Kris itu dihampiri namja tinggi –yang meskipun lebih tinggi Kris- bernama Chanyeol.

"Sabar Kris hyung." ucap Chanyeol.

"Hei magnae, berhenti berteriak dan cepat siapkan barang kalian kita akan berangkat ketika kita sudah siap. Kau Kai, kembalikan senter milik Sehun!" Suho, namja berperawakan tidak terlalu tinggi namun berwajah angelic itu selalu dapat menghentikan pertikaian tidak jelas yang biasa Kai dan Sehun lakukan. Berbeda jika Kris yang menangani, Kai dan Sehun akan kabur dari jangakauan Kris dan memilih melanjutkan adu mulutnya.

"ne,ne,ne." jawab Kai malas sambil menyerahkan senter –yang sedaritadi ia sembunyian dibalik jaketnya- ke Sehun. Setelah itu Sehun ber-mehrong.

"Hyung, kau yakin kita akan mendaki ke gunung itu?" Tanya namja berwajah tirus pada Suho.

"Ne, waeyo Chen?"

"Aniya, feeling ku buruk- ah, lupakan."

Suho hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Chen yang seperti itu. Ia sebenarnya sangat tahu bahwa Chen adalah orang yang peka. Entah, setiap Chen merasa tidak enak –seperti tadi- akan terjadi hal yang kurang baik.

Mereka melanjutkan acara siap-siapnya. Sampai mereka sudah siap, Suho dan yang lain mengecek rumah yang mereka tinggali secara bersama.

Mereka semua bersahabat semenjak duduk dibangku 1 Senior High School yang kala itu mereka adalah teman sekelas. Masa-masa mereka lewati bersama kebanyakan di tempat yang terbuka. Mereka mempunyai beberapa kebiasaan yang membuat mereka selalu dekat; tidak suka tempat seperti gedung-gedung beringkat nan mewah, lebih suka di alam bebas, menyukai petualangan.

Tak jarang mereka mencurahkan isi hati satu sama lain. Entah itu tentang orang tua mereka yang workaholic, nilai pelajaran dibawah standar –yang walaupun menurut mereka sudah belajar keras-. Dan yang pasti selama ini mereka belum pernah membicakan satu topic. Cinta.

Tidak, bukan karena mereka tidak tampan sehingga gadis-gadis tidak melirikan mata pada mereka atau mungkin tidak pintar. Malah mereka semua berperawakan tampan –sangat tampan- dan ahli atau pintar dalam bidang masing-masing. Seperti Chanyeol yang handal dalam memainkan instrumental, beatbox dan rap, Kai dan Sehun yang sangat handal dalam menari dan basket, Kris dalam Photography dan modeling serta pandai dalam kalkulus. Chen menyanyi dan tak jarang ia sering menjuarai Singing Contest. Dan Suho pandai dalam –hampir semua- mata pelajaran, selalu mendapat ranking 3 besar.

Sangat cocok jika mereka dibilang 'Pangeran Sekolah'.

Tak ayal jika dari dulu sampai sekarang pun mereka –yang sudah duduk di bangku Seoul National University- tetap menjadi idola di sekolah mereka.

Tapi sangat disayangkan karena sang 'Pangeran Sekolah' sangat tidak suka dengan kepopuleran, kekayaan yang berlimpah, dan yeoja-yeoja yang mereka anggap menyusahkan. Bukan berarti mereka sudah pernah berkencan dengan yeoja sehingga mereka tau yeoja itu menyusahkan, melainkan mereka tidak jarang atau malah sering didekati ataupun digoda oleh yeoja modus- eh. Tentunya membuat mereka risih. Tidak ada kah kerjaan lain selain mendandani wajah mereka dengan make up setebal mungkin? Dasar yeoja-

-Tunggu.

Dasar yeoja? Apa maksudnya? Jadi mereka tidak menyukai yeoja?

TBC

*ohokkkkkkkk

Sumpah gaje banget-_-

Walaupun sering nulis ff tapi baru ini yang pengen aku publish

Dan asdfghjklqwertyuiozxcvbnm! Gaje banget