EXONUMIA

Pairing(s): Various Pairings, mostly Baekyeol.

Genre: Romance, Drama, AU.

A/N: Hello, ini FF bahasa indonesia aku yang pertama, maaf kalo rada ga jelas atau berlebihan, namanya juga amatir, lol. Please enjoy, and mind to RnR? Thank you *bows*


Baekhyun berjalan mengendap-endap, tangannya menggenggam seutas tali yang melingkar di leher anjing dachshund kesayangannya, Chorong. Chorong mengikuti tingkah majikannya yang mengenakan pakaian serba hitam, mengendap-endap, mengira sang majikan sedang mengajaknya bermain detektif-detektifan seperti adegan di televisi yang sering mereka tonton bersama. Chorong merasa bangga berperan sebagai anjing pelacak, ekornya digerakkan ke kiri dan ke kanan.

Mereka berhenti ketika berada di gerbang sebuah rumah mewah, Baekhyun melirik kesekitarnya dengan gugup. Chorong menggonggong, protes karena masih belum puas bermain sebagai anjing pelacak. Baekhyun terlihat panik saat Chorong menggonggong, buru-buru membawa jari telunjuknya di depan bibir sambil berbisik mengisyaratkan Chorong agar berhenti menggonggong, "Chorong, berhentilah menggonggong, jangan sampai kita ketahuan."

Baekhyun menghela nafas lega ketika Chorong berhenti menggonggong, lalu kembali melirik kearah rumah mewah tersebut, gerbangnya terkunci, "aish, bagaimana caranya kita bisa masuk kesana?"

Baekhyun segera mengeluarkan meteran dan tali yang sudah ia persiapkan dari rumah lalu mulai mengukur, Chorong memutar bola matanya. Mirip tukang bangunan.

Chorong menatap Baekhyun yang sedang sibuk dengan meteran, sebenarnya sampai kapan mereka akan berdiri disana? Saatnya anjing pelacak beraksi, pikir Chorong. Chorong segera berlari kearah semak-semak tidak jauh dari rumah mewah itu, menyeret majikannya yang terkejut dengan tindakan Chorong, "Chorong, apa yang kau lakukan?"

Chorong menggonggong pelan, seolah mengisyaratkan majikannya untuk diam dan bersembunyi lalu kembali menjalankan misinya, meninggalkan Baekhyun yang kebingungan.

Baekhyun mengamati dari kejauhan, Chorong berlari dengan penuh percaya diri ke depan gerbang rumah mewah tersebut, lalu menggonggong sekuat tenaga.

Baekhyun mulai panik, baru saja ia akan keluar dari tempat semak-semak tempat persembunyiannya dan memanggil Chorong, ketika seseorang keluar dari rumah mewah itu, lalu membuka gerbang. Baekhyun buru-buru kembali ke tempat persembunyiannya dan mengamati mereka dari kejauhan.

Jongin, pelayan rumah mewah itu memandang kesekelilingnya, mencari pemilik anjing yang sedang menggonggong di depan rumah tempat ia bekerja, karena tidak melihat siapapun ia pun berjongkok di depan Chorong, "hai anjing manis, sedang apa disini? Pasti kau tersesat ya?"

Chorong menatap Jongin disertai gonggongan yang dibuat memelas— sememelas mungkin.

"Kasihan sekali, pasti majikanmu sedang kebingungan mencarimu," Jongin membelai kepala Chorong dengan iba, lalu menggenggam tali kekangnya, "sekarang sudah malam, ikut masuk ke dalam ya akan aku kenalkan dengan teman-teman baru, Monggu dan King, jangan khawatir besok kita akan mencari majikanmu."

Chorong menggonggong senang mengintip kearah semak-semak dimana Baekhyun bersembunyi, lalu mengikuti Kai masuk ke rumah tersebut. Misi berhasil.

Di kejauhan Baekhyun bersorak dalam hati melihat pintu gerbang sekarang terbuka. Tidak sia-sia ia memelihara Chorong, anjing itu begitu pandai. Baekhyun pun bergegas masuk ke dalam rumah, tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Baekhyun memasuki sebuah ruangan yang merupakan ruangan terbesar di rumah itu, mengendap-endap. Ruangan itu sangat luas dan gelap, satu-satunya sumber penerangan berasal dari pantulan bulan yang terlihat melalui jendela.

"Pasti disini tempatnya," Baekhyun bergumam, lalu mulai meraba-raba dinding mencari saklar lampu, "dimana sih saklar lampunya?"

Setelah beberapa menit mencoba mencari saklar lampu ia menyerah, dengan mengandalkan cahaya bulan dan sinar dari layar handphone-nya ia memutuskan untuk mencari benda yang ia cari—

Token yang dapat melengkapi koleksinya. Baekhyun tahu token itu ada di suatu tempat di rumah mewah ini, dan Baekhyun harus mendapatkannya.

Benar, Baekhyun adalah seorang kolektor exonumia, yaitu benda-benda token koin, kartu telepon, voucher, koin telepon, medali, chip casino, kartu kredit, atau apapun yang berbentuk koin berharga kecuali uang koin. Baekhyun menemukan kepuasan, rasa tertantang untuk berburu token langka membuat ia ketagihan, seperti halnya dengan judi ataupun narkoba. Ia tidak bisa berhenti begitu saja, apapun akan dia lakukan untuk dapat memenuhi hasratnya untuk melengkapi koleksinya, termasuk mencuri.

Tentu saja Baekhyun tidak akan mengakui bahwa ia sedang mencuri. Bukan mencuri namanya kalau tidak ketahuan kan?

Baekhyun memfokuskan matanya, dengan pencahayaan seadanya. Baekhyun mendapati sebuah lemari pakaian, sebuah rak buku, beberapa rak yang berisi benda-benda artistik, sebuah meja lengkap dengan kursinya. Baekhyun memulai pencariannya.

"Sebenarnya disimpan dimana token itu? Kenapa ruangan ini luas sekali?" Baekhyun mulai menggerutu saat membongkar koleksi benda-benda artistik di sebuah rak, "banyak sekali koleksi keluarga Park."

Baekhyun menyerah, lalu mengamati ruangan itu sekali lagi. Ruangan itu didominasi warna abu-abu, dengan jendela besar di salah satu sisi. Baekhyun mengernyitkan matanya, mendapati sebuah tempat tidur tepat di bawah jendela, mendekati tempat tidur itu perlahan.

Sesosok tubuh terbaring di tempat tidur itu, kulitnya putih pucat terkena sinar bulan, "keluarga Park juga mengoleksi boneka rupanya."

Entah apa yang merasuki Baekhyun, tangannya terasa gatal ingin menyentuh sosok 'boneka' tersebut. Jari-jari lentiknya menyusuri rambut sang 'boneka', "wah rambutnya halus seperti rambut manusia, pasti boneka ini harganya mahal."

Jari-jari Baekhyun berhenti saat menyentuh bagian wajah 'boneka' tersebut, teksturnya seperti kulit manusia. Baekhyun menjauhkan tangannya dari 'boneka' tersebut dan memekik tanpa sadar, "astaga, ini bukan boneka, tapi mayat."

Sosok 'mayat' tersebut tiba-tiba membuka kelopak matanya, menatap Baekhyun, lalu menarik dan mencengkram tangan Baekhyun. Membuat Baekhyun memekik lebih keras, "ma-mayat hidup— mmffh—"

'Mayat hidup' itu membekap mulut Baekhyun dengan tangannya yang besar.

"Diam."

Baekhyun memucat, dapat merasakan rohnya mulai meninggalkan raganya, 'mayat hidup' ini bukan hanya wajahnya saja yang seram, suaranya juga berat seperti monster. Ternyata 'mayat hidup' juga bisa berbicara. Baekhyun hanya sanggup mengangguk karena takut.

'Mayat hidup' itu pun melepaskan Baekhyun dari cengkramannya, Baekhyun pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk kabur—

Lalu dengan sukses jatuh mencium lantai, tersandung tali sepatunya sendiri.

Aw— Hidungku. Baekhyun meringis sambil memegangi hidungnya.

Baekhyun bergidik ngeri ketika merasakan beban diatas tubuhnya, 'mayat hidup' itu sekarang tepat berada diatasnya, memerangkap tubuh kecil Baekhyun. Aneh, kenapa tubuhnya terasa hangat? 'Mayat hidup' kan harusnya dingin.

"Kamu pikir bisa pergi begitu saja setelah masuk ke kamarku tanpa izin?"

Baekhyun berharap tanah segera terbuka dan menelannya hidup-hidup. Sial, ternyata dia bukan mayat hidup, bisa-bisanya tertangkap basah oleh sang tuan rumah.


-tbc-

A/N: Thank you udah baca sampai sini, hope you like it.

Boleh dong ninggalin review :) kritik dan saran sangat dibutuhkan *bows*