Appa.. Hyung.. Waeyo?
Pair : KyuTeukHae
Other
Genre : Family, Hurt, Drama
Disclaimer : All is belong to God, Super Junior belong to ELF, expect Kyuppa and Hyukppa for me #plakkkkkk#
Warning : fast channel, Geje, bad language, etc…..
.
.
.
Summary : "Bahagia bukan berarti segalanya sempurna. Bahagia adalah ketika kamu memutuskan tuk melihat segala sesuatu secara sempurna." - Kyuhyun
.
.
Desiran ombak yang mengalun lembut, dapat membuat namja manis yang menatapnya sedikit tersenyum. Entah apa yang terlihat lucu dari gerakan alam tersebut, tetapi tingkah alamiah itu dapat menghibur hatinya yang mungkin sedang terluka. Ia mengusap air matanya dengan kasar, dan dengan mudah mengukir senyum dibibirnya. Walau tampak senyuman masih mengembang dibibirnya, tetapi mata tak mampu berbohong…tampak jelas masih terlukis luka di hatinya.
" Apa lagi yang harus kuperbuat? "
Tak ada jawaban. Namja tersebut hanya tersenyum simpul dengan pertanyaan bodohnya itu. Entah pada siapa ia lontarkan pertanyaan tersebut. Lautkah? Langit? Atau Tuhan?
Ia kembali terdiam. Kembali memasuki renungan yang telah membuat hatinya rapuh.
" Kyu…"
"…"
"Kyu.."
"…"
"Ya! Park Kyuhyun…"
Bentakkan tersebut berhasil membuat ia terbangun dari renungannya. Ia menatap berang dengan orang yang memekakkan telinganya tersebut. Tetapi, sang pemilik suara hanya bisa mempoutkan pipinya dengan imut.
" Aish… ingin sekali kupukul wajah polos yang kau buat itu, Changmin – ah"
" Mulutmu begitu manis Kyu… Tapi, kata-katamu begitu tajam. "
Kyuhyun hanya menatapnya datar, dan kembali memandang laut lepas dihadapannya. Changmin menatap sahabatnya ini dengan lekat, dan mengikuti alur pandangan sahabatnya tersebut. Ia duduk disamping sahabatnya tersebut dan mengikuti tingkah sahabatnya… duduk manis dan menatap hamparan laut luas didepan mereka.
" Hei kau Shim Changmin.. Apa yang kau lakukan sekarang hah?"
Changmin menoleh menatap Kyuhyun, tapi sang empunya suara masih setia menatap lurus kedepan. Kenapa ia tak boleh menemani kyuhyun disini? Tak bisakah ia merasakan pula apa yang dirasakan sahabatnya ini? Ia hanya ingin Kyuhyun mampu berbagi dengannya.
"Apakah wajahku begitu tampan? Kenapa kau memandangku seperti yeoja Changmin – ah?"
"Kau habis menangis Kyu? Dipipimu ada bekas airmata yang tampak mengering, dan juga matamu sembab"
Kyuhyun terbelalak kaget. Apakah begitu terlihat? Aishh.. kau tampak memalukan Park Kyuhyun. Apakah kejadian tadi membuatmu begitu terluka? Bukankah setiap hari, bahkan setiap detik kau mengalaminya, tetapi kenapa sekarang kau merasa rapuh?
..
[Flashback]
Seorang namja paruh baya tengah menatap asyik layar kaca dihadapannya. Berita. Ya, acara itulah yang kini tengah ia tonton. Namja tersebut memang suka menonton berita malam hari, tanpa ada satu orangpun yang berani mengganggunya.
" Appa…" panggil seorang namja muda. Tak ada sahutan dari namja tua yang dipanggilnya appa tersebut. " Appa…"
"Mwoya?" jawabnya ramah, walau pandangannya masih menatap layar kaca didepannya.
"Aku hanya mau meminta uang. Uangku sudah habis appa " jawab namja muda tersebut.
"Kau ingin berapa Hae?"
"300.000 won appa.." jawabnya singkat.
" Ne, akan appa transfer ke rekeningmu aegya.." jawabnya singkat, tanpa pernah mengalihkan perhatiannya dari televisi. Namja muda tersebut hanya tersenyum simpul dengan hasil yang ia dapatkan. Berbeda terbalik dengan seorang namja yang bersembunyi dibalik tembok,perbatasan dapur dan ruang keluarga dengan tatapan sendu. Ya, siapa lagi kalo bukan dengan Park Kyuhyun. Tatapan yang penuh nanar, tersirat jelas dipelupuk matanya. Ia menggigit bibir bawahnya dengan sugesti agar air matanya tak luput lepas dari balik matanya. Tapi itu percuma. Bulir-bulir bening tersebut, berhasil lari dari jeratan si empunya. Hatinya sakit saat ini, mengingat beberapa menit yang lalu ia meminta sepatu baru pada sang appa, tetapi tanggapannya hanya " Sepatumu masih bisa dipakai Kyu.. kenapa harus meminta yang baru? Bila alas kakinya sudah hampir habis, itu salahmu sendiri Kyu.. Kenapa kau berjalan layaknya kau sedang mengepel jalanan?"
Kyuhyun Prov
Hatiku semakin sakit mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Aku mengepel jalanan? Mungkin itu pendapat appa. Tapi, apakah appa tak sedikitpun melihat perasaanku? Appa yang notabennya orang terpenting di perusahaannya, apakah mungkin appa tak sanggup membelikanku sepatu?. Appa begitu baik, bahkan kasih sayang appa seluruhnya appa curahkan pada Hae hyung, tapi padaku? Appa hanya bersikap dingin, tanpa pernah sekalipun menatapku saat aku berbicara atau meminta sesuatu. Aku anak kandung appa, tapi kenapa appa memperlakukanku layaknya aku hanya angin yang berlalu lalang.
Aku beranjak dari tempatku berlamun, dan melangkah gontai menuju dapur yang ada dihadapanku. Ku hampiri rak sepatu disudut dapur tersebut. Ku ambil sepatu yang sering kupakai slama ini. Lusuh, dengan alas kaki yang hampir habis. Aku tersenyum kecil menatapnya. Apakah ini sepatu yang masih layak itu?
" Heii kau yang disudut? Apa yang sedang kau lakukan ?"
Kyuhyun End.
Author Prov
Kyuhyun mengusap paksa air matanya. Kelakuannya tersebut dipandang remeh oleh namja yang tengah menyender dipintu perbatasan dapur dan ruang makan. Ia melangkah menuju dispenser, mengambil air lalu meneguknya. Ditatapnya namja yang masih setia berdiri dirak sepatu tersebut. Senyuman nakal terkembang jelas dibibirnya.
" Sepatumu hancur, bocah?" jawabnya sambil terkekeh.
"…"
" Aishh… kau memang bocah nakal. Apa kau gerogoti telapak sepatumu itu hah?"
" Sudahlah! Aku tak ingin memulai pertengkaran denganmu hyung."
"Kau itu, aku sedang berbicara denganmu. Cobalah menatap hyungmu saat berbicara ini"
"…"
"Kau jangan bersedih bocah. Kalau sepatumu tak layak dipakai, kau bisa menggantinya dengan kantong plastic hitam yang bisa kau ubah menjadi sepatu." Jawabnya terkekeh.
" Donghae – shi.. jaga ucapanmu"
"Ya! Kau berani memanggilku tanpa ada embel-embel hyung hah? Pantas saja appa terlalu membencimu..Kau memang seorang anak tak tau diuntung"
Kyuhyun mendekati Donghae dengan tatapan amarah. Dikepalnya erat kedua tangannya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi merah padam. Tatapan membunuh juga tampak jelas dibalik obsidian matanya.
"Kurasa.. kau hanya anak pungut Kyu…."
BUUKK
Satu pukulan tepat mendarat diperut Park Donghae. Ringisan kesakitan terlihat disudut bibirnya. Tatapn membunuh Kyuhyun masih tersemat jelas dimatanya. Seakan amarah yang ia tahan dari tadi, tak mampu ia bendung lagi.
"Segitukah kekuatanmu Kyu? Kau seharusnya jangan marah Kyu. Itu memang sudah jalan takdirmu…"
Dicengkramnya erat kerah baju Donghae kuat. Seringaian evil tampak keluar disudut bibir seorang Park Kyuhyun. "Jaga ucapanmu, hyung!" ucap pelan Kyuhyun, masih dengan cengkraman dikerah baju Donghae.
"Appa! Appo… Appa.. Tolong aku!" teriak Donghae. Kyuhyun terperangah kaget dengan ucapan Donghae. Sedangkan Donghae? Berseringai kemenangan dihadapan Kyuhyun.
"Ya! Kyuhyun – shi. Apa yang kau lakukan pada anakkku?"
Kyuhyun terbelalak kaget mendengar asal suara tersebut. Dilepasnya cepat cengkramannya pada Donghae.
" Kau ingin membunuh anakku? Kenapa kau begitu kesetanan hah?" tanya sang appa. Ia meraih Donghae yang tampak terkulai lemas dilantai dan membawanya masuk kedalam.
"Appa…" ucap lirih Kyuhyun.
"Temui aku diruang kerjaku, Kyu" jawab sang appa singkat.
Sesaat, Kyuhyun hanya terdiam didepan pintu ruang kerja appanya. Berpuluh-puluh ribu fikiran negatif tersemat dihatinya. Berusaha tenang? Tapi, bagaimana? Hembusan-hembusan nafas kecil, terdenger jelas dibibir Park Kyuhyun. Walau masih dengan rasa takut dan tegang, namja manis tersebut perlahan mengetuk pintu elite yang berukiran naga didepannya.
"Masuk Kyuhyun – sshi"
Dengan langkah pelan tapi pasti Kyuhyun melangkah. Ia berdiri tepat didepan papan nama sang appa " Park Jungsoo". Tatapan Kyuhyun yang sendu menandadakan bahwa ia telah menyesal, luput dari pandangan tuan Park yang terbuai dalam lamunan amarahnya. Matanya menatap tajam kearah rak buku yang tepat berada balik mejanya. Tak sedetik, bahkan sekilaspun tuan Park memandang wajah anak bungsunya satu ini.
" Mianhe appa…"
"Begitu dendamnya kau pada appa? Sehingga Hae kau jadikan pelariannya? Aku tak pernah mengajarimu begitu Kyu"
"…"
"Kenapa kau diam? Kau baru merasa bersalah? Bagaimana bila tindakanmu tadi berakibat fatal Kyu? Bagaimana bila Hae tewas ditanganmu? Apa kau siap dipenjara Kyu?"
"Mianhe appa…"
"Hanya kata itu saja yang mampu kau ucapkan, Kyu?"
"Mianhe appa, aku tak bermaksud demikian. Aku tak pernah dendam terhadap appa dan menjadikan Hae hyung sebagai pelariannya. Aku mengaku salah appa."
Kyuhyun tertunduk dalam. Ia mengutuk hatinya sendiri. Bagaimana bisa ia mengakui perbuatan yang jelas-jelas bukan dia penyebabnya. Ingin rasanya ia menangis, tapi apa yang akan dikatakan tuan Park bila ia menangis. Hatinya sakit memang mendengar ucapan sang appa. Tapi, disaat marah begitupun tuan Park tak pernah mengeluarkan amarah sesungguhnya. Bahkan melihat wajah seorang Park Kyuhyun pun TIDAK!.
Flashback End.
.
.
Changmin masih menatap Kyuhyun yang tampak melamun. Dicubitnya gemas kedua pipi Kyuhyun.
"Ya! Kenapa kau mencubit pipiku Changmin – ah?"
Changmin hanya tersenyum polos akan reaksi sahabatnya tersebut. Tangannya masih asyik bermain-main dipipi mulus Kyuhyun. Kyuhyun hanya meringis kesakitan dengan tindakan pelecehan seksual pada pipinya tersebut. Dengan keras, ia melepas tangan Changmin dari kedua pipinya yang disiksa tanpa ampun oleh namja polos tadi.
"Aishh.. aku hanya ingin kau tersenyum Kyu…"
"Tapi.. kau bisa merusak image tampanku Shim Changmin" jawab Kyuhyun dengan mempoutkan bibirnya. Changmin terkekeh dengan sikap kekanakan Kyuhyun. Walau dengan nada tertawa meremehkan, tetapi dari hatinya terdalam sungguh bahagianya dia melihat sahabatnya yang telah kembali, dan itu tampak jelas disudut mata Changmin.
"Kyu… Aku ada hadiah untukmu chingu.."
Kyuhyun menatap Changmin intens. Sedikit senyum terukir dibibir manisnya. Dan Changmin, mengambil sebuah kantong kertas yang terletak disampingnya..
"Ige mwoya?" tanya Kyuhyun penasaran. Wajahnya tampak bingung melihat kantong kertas yang digoyang-goyangkan Changmin. Tanpa ba bi bu lagi, ia merebut kantong tersebut dan membukanya dengan ganas.
Kyuhyun terdiam, saat didapatinya sepasang sepatu bermerk tengah ditangannya. Ia menatap Changmin dengan tajam seakan berkata "to-long je-las-kan Chang-min-ah".
"Kau tidak suka Kyu? Apa ukuran sepatunya tidak sesuai?"
"Kenapa kau memberiku ini? Aku bisa membeli sepatuku sendiri Changmin – ah.. Dan ini aku kembalikan!". Jawabnya dingin.
Changmin tersontak kaget dengan tindakan sahabatnya ini. Ia bingung harus bagaimana menjelaskannya. Apa ia harus jujur? Bila ia harus jujur, bukankah kejujurannya itu bisa membuat Kyuhyun semakin terpuruk kembali?
"A-ani…Kyu. Ini oleh-oleh dari appa untukmu Kyu. Tadi pagi ia baru tiba dari Jepang.. ya, Jepang!"
"Jinjja?" tanya Kyuhyun penuh ia tau, kini Changmin tengah berbohong padanya. Dan Changmin hanya celingak-celinguk menatap keadaan sekitar menghilangkan rasa gugupnya. " Jeongmal Kyu.."
.
.
.
.
TBC
Hahh…. Akhirnya kelar uga chapter perdana ku ini…
Bagaimana chingu? Aq perlu review kalian nih….
Pengen dilanjut atau cukup sampai disini? # plakkk….# Emang acara sinetron segala?
Tapi, aku berharap banget, kalian mereview ea :D #puppy eyes# kkkkk
Chapter yang ini, masih standar aja sihh… jangan dibuat terlalu konflik dulu kkkkkkk :D
Hm, kayaknya aku perlu masukan nih buat next chapter konflik yang cem mana?
Masih banyak yang kurang dech… coz, kenafsuan buat publish nieh…kkkkkk.. maklum author baru.. :D