Cast : Shim Changmin dan Cho Kyuhyun
Rating : M
Warning : OOC, GAJE, ABAL, TYPO(S), MPREG, ngebosenin dan…YAOI! So, yang gak suka harap jauh – jauh! Satu lagi, Alur cukup lambat^^
Bagi yang tidak suka YAOI a.k.a Boy x Boy harap menjauh dari fic ini. Tidak melayani genderswitch!
Dan yang tidak suka jika Changmin dan Kyuhyun berpasangan atau jadi couple harap segera angkat kaki. Silahkan pergi jauh-jauh! Tidak melayani bash atau protes merugikan.
.
.
Fanfiction ini terinspirasi dari drama Jepang yang berjudul "14 Sai no Haha". Secara garis besar cerita akan sama dengan drama tersebut. Tetapi akan banyak scene yang saya tambahkan dan saya ubah. Jadi ini juga tidak persis sekali dengan drama-nya. Karakter 'Kiri' tidak akan sama persis dengan Changmin di sini. Saya membuat Changmin lebih 'gentlemen' daripada Kiri. Lalu Kyuhyun tidak sedewasa 'Miki'. Saya membuat Kyuhyun seperti apa adanya karakter anak usia remaja 14 tahun. Jika para pembaca belum pernah melihat drama tersebut, saya menyarankan untuk menontonnya. Pesan moralnya bagus, di mana drama ini juga dilatarbelakangi kondisi para remaja perempuan Jepang yang rata-rata hamil di usia sekolah terutama junior high school.
.
.
Selamat membaca!
.
.
Chapter 1
.
.
ChangKyu
.
.
"Pagi Umma! Pagi Appa! Pagi Ahra Noona!" sapa seorang namja manis dengan surai ikal almond memecah kesyahduan pagi hari keluarga Cho. Tampak namja manis tersebut agak berlari kecil menuju meja makan, ingin segera bergabung dengan keluarganya.
"Pagi, sayang," jawab Cho Jung Soo atau akrab disapa Leeteuk yang merupakan ibu keluarga Cho, sambil meletakkan kopi pesanan suaminya. Namja manis dengan pipi chubby tersebut segera menghampiri sang Umma dan mengecup lembut pipi Umma-nya. Itu merupakan kebiasaan dari kecilnya.
"Ish! Kau sok imut sekali Cho Kyuhyun! Aku yang jelas-jelas anak perempuan di keluarga Cho saja tak pernah melakukan hal semacam itu!"
Kali ini anak sulung keluarga Cho, Cho Ahra berkomentar.
Kyuhyun mempoutkan bibir plumnya, "Hei! Ada masalah dengan hal itu? Bilang saja kau malu karena tidak berani melakukannya!"
"Cih! Buat apa malu? Mencium Umma, ya… tinggal dicium saja!"
"Tapi nyatanya kau tak pernah melakukannya! Lihat! Aku yang namja saja bisa bersikap lebih manis kepada Umma daripadamu, yang mengaku yeoja!"
Sepertinya ada yang mulai kehilangan kesabaran di sini. Cho Ahra yang sedang meminum susu coklatnya pun segera mendongak, melebarkan matanya dan menatap sebal pada adiknya yang memang bermulut pedas.
"Apa katamu? Coba ulangi sekali lagi!" tantang Ahra bersiap beranjak dari tempat duduknya demi meladeni adiknya.
"Aku bi-"
"Sudah cukup!" seruan keras agak membentak terdengar dari kepala keluarga Cho cukup membuat ruang makan kembali sunyi. Aura hitam yang dikeluarkan Cho Young Woon, atau biasa dipanggil Kangin, cukup membuat Ahra dan Kyuhyun merinding. Ahra pun segera melanjutkan sarapannya dan Kyuhyun segera duduk di kursinya. Sedangkan Leeteuk? Dia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya maklum. Hal seperti ini sudah biasa terjadi di pagi hari. Anak-anaknya yang bertengkar kecil hanya karena masalah sepele. Hingga akhirnya Appa mereka yang lagi-lagi turun tangan. Kalau bukan Ahra yang memulai, pasti Kyuhyun dan memang lebih sering pertengkaran dimulai oleh si bungsu Cho.
"Begini, kan lebih baik. Kalian itu sudah besar. Appa kira kau bisa lebih dewasa Ahra. Tidak mudah terpancing emosi dengan kata-kata adikmu itu. Apalagi sebentar lagi kau menyelesaikan Senior High-mu, yang berarti kau sebentar lagi akan masuk universitas. Harusnya kau bisa mengelola emosi dengan lebih baik," petuah Kangin sambil menatap anak sulungnya dengan wajah serius.
"Baik, Appa," jawab Ahra patuh sambil menatap sebal Kyuhyun yang tersenyum mengejek di depannya. Tampak Kyuhyun menjulurkan lidahnya usil, membuat Ahra ingin menjambak adiknya sekarang juga, andai tidak ada Kangin.
"Dan terlebih kau Cho Kyuhyun! Dengarkan Appa bicara!" kata Kangin tiba – tiba. Kyuhyun refleks melihat sang Appa, kemudian menundukkan wajahnya, tak berani menatap langsung mata Appa-nya.
"Ingat umurmu itu sudah 14 tahun. Kau juga seharusnya semakin dewasa dengan sikapmu. Kurangi sifat jahilmu itu, apalagi suka mencari masalah. Usiamu itu sangat rawan dengan kesalahan pencarian jati diri. Jadi kau juga harus lebih bisa menjaga diri. Mengerti, Kyu?"
"Sangat mengerti, Appa," jawab Kyuhyun kembali mempoutkan bibirnya. Sekarang gantian Ahra yang cekikikan di seberangnya. Kyuhyun hanya bisa memberikan deathglare-nya, seolah berkata 'awas kau nanti'.
"Ya sudah. Mari segera makan," kata sang angel without wings, yaitu sang Umma mengakhiri sesi petuah pagi hari sang kepala keluarga.
.
.
ChangKyu
.
.
Kyuhyun tampak bersenandung kecil sambil melihat pemandangan di sekitar jalan yang dilaluinya menuju tempatnya bersekolah, CassieElf JHS. Sekolahnya merupakan sekolah khusus namja yang cukup mempunyai nama di Seoul. Memang tidak sepopuler dan sebagus junior high khusus namja milik Shim Foundation yang juga memiliki Shim Corp. yaitu SME JHS, tapi baginya bisa sekolah di CassieElf JHS, itu sudah lebih dari cukup. Apalagi mengingat keluarganya bukanlah keluarga kaya raya yang bisa dengan mudah memasukkannnya di SME JHS. Sekolah itu memang terkenal sangat mahal, apalagi ditunjang dengan kualitas pendidikan dan fasilitas yang luar biasa memadai.
"Pagi Kyuhyun sunbae,"
Kyuhyun pun menghentikan langkahnya dan mencari sumber suara. Ah, rupanya asal suara berada di sebelah kirinya. Kyuhyun juga baru sadar, ternyata di sudah berada di depan gerbang masuk sekolahnya. Tampak tiga orang yang sepertinya hoobae-nya, tersenyum dan agak menundukkan kepalanya ketika Kyuhyun melihat mereka.
Kyuhyun segera membalas dengan senyuman manisnya, yang agaknya tidak dia sadari membuat ke tiga hoobae-nya terperangah. Bagaimana tidak? Dengan tubuh tinggi semampai dibalut kulit putih bening nan pucat yang nampak berkilau seperti memantulkan cahaya matahari, surai almond halusnya nampak ikut bergoyang ditiup angin sejuk pagi hari, belum lagi wajah putih mulusnya dengan kedua belah pipi chubby yang agak merona. Kesemuanya itu memang makin terlihat sempurna jika dipadukan dengan senyuman manisnya yang nampak polos.
"Eh? Kalian kenapa?" tanya Kyuhyun dan menghentikan langkahnya. Dia agak bingung dengan tingkah hoobae-nya, yang makin salah tingkah.
"A-Aniyo Kyu sunbae. K-Kami pergi dulu, sunbae," jawab salah satu hoobae-nya sambil menarik tangan kedua temannya yang masih bingung mengambil tindakan.
Kyuhyun hanya mengernyitkan dahinya dan menggelengkan kepalanya tidak paham.
"Dasar pabbo!" seru seseorang tiba – tiba sambil menepuk bahu Kyuhyun. Kyuhyun agak terlonjak kaget dan segera memutar badannya ke belakang.
"Huh! Kalian berdua ingin mencari masalah denganku pagi – pagi begini, hah?" sembur Kyuhyun kepada dua temannya, Eunhyuk dan Ryeowook. Kedua namja yang merupakan sahabat dekatnya itu pun segera saling memandang horror pada kyuhyun yang telah menampilkan evil smirk-nya.
"Ah, te-tentu saja tidak, ya, Wook-ie?" kata Eunhyuk gugup sambil menyenggol lengan Ryeowook.
Ryeowook pun segera menganggukkan kepalanya, tidak ingin berakhir menjadi korban kejahilan Kyuhyun.
"Apa maksudmu tadi mengataiku pabbo, Lee Hyuk Jae? Kau lupa aku masih menempati peringkat teratas murid berprestasi di CassieElf JHS?" tanya Kyuhyun dengan nada menuntut.
Tentu saja Kyuhyun tidak terima! Hei! Dia adalah murid yang diakuinya kecerdasannya oleh para penghuni CassieElf JHS. Dia juga sering menjadi delegasi olimpiade-olimpiade dari tingkat wilayah sampai nasional. Jelas, kan kalau dia tidak terima?
"Aish! Bukan karena itu, Tuan Cho Kyuhyun yang terhormat! Kau itu memang tidak peka masalah begituan, ya?"
Eunhyuk memutar bola matanya jengah mengetahui bahwa sahabatnya yang mengaku cerdas itu agak tidak peka untuk masalah perasaan.
"Mwo? "
Ryeowook tersenyum, kemudian menepuk bahu Kyuhyun pelan, "Kyu-ie, kau tau? Ke tiga hoobae kita tadi itu terpesona dengan feromon yang kau tebar tanpa sadar. Paham?"
Kyuhyun tersenyum aneh dan menggelengkan kepalanya pelan. Eunhyuk menepuk dahinya pelan.
"Kau pasti tau feromon apa, kan, Kyu?"
"Tentu saja! Feromon merupakan sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seksual!" jawab Kyuhyun langsung dengan mantap.
"Eh!" tampaknya dia mulai menyadari sesuatu.
"Maksud kalian aku tebar pesona begitu?!"
"Nah, itu tau. Tapi tanpa sadar!" koreksi Eunhyuk menunjukkan ekspresi lega.
"Ah, sudahlah! Kenapa aku malah jadi pusing begini?" ucap Kyuhyun kembali tak mengerti.
Sungguh payah. Eunhyuk dan Ryeowook saling menatap dan bersama menggelengkan kepalanya maklum. Mereka pun segera melangkahkan kaki menuju kompleks CassieElf JHS.
"Sudahlah, Kyu. Jangan terlalu serius memikirkannya. Ayo ke kelas, Princess Cho!"
"Mwo?! Princess? Kaliaan!"
.
.
ChangKyu
.
.
Sore yang cukup terik. Meski udara tidak sepanas siang tadi, tapi udara masih terasa agak panas dan cukup menyengat.
Kyuhyun melangkahkan kakinya agak terburu-buru ingin segera sampai di rumahnya. Mungkin dia agak bersyukur pulang sore, bukan siang hari. Sehingga kulit putih pucatnya tidak harus tersengat sinar matahari siang musim panas. Peluh mulai turun di pelipisnya. Dia menatap sungai di bawah jembatan yang sedang dilaluinya. Aliran airnya tampak menggiurkan.
Mata secoklat caramelnya menyipit ketika menyadari ada sesuatu bergerak-gerak di balik pembatas jembatan. Kyuhyun segera mendekat untuk memastikan sesuatu yang tampak seperti ekor. Ketika telah sampai di pembatas jembatan, Kyuhyun segera melongokkan kepalanya di balik pembatas jembatan yang tingginya mencapai lehernya. Ternyata seekor anjing kecil terjebak di area cukup sempit di balik pembatas jembatan.
Hati kecilnya iba melihat anjing kecil tersebut. Pembatas jembatan cukup tinggi, tentu saja tangannya tidak akan mampu menggapai anjing malang tersebut. Dia harus berbuat sesuatu. Tanpa pikir panjang, Kyuhyun segera menaiki pembatas jembatan tersebut.
"Hei! Kau mau apa?!" pekik seseorang tiba – tiba ketika kaki Kyuhyun telah menapak permukaan atas pembatas jembatan.
Kyuhyun pun menoleh ke arah suara. Seorang namja dengan tubuh jangkung tampak berlari menghampirinya. Ketika namja itu telah di sampingnya, Kyuhyun masih diam.
"Kau tidak berniat bunuh diri, kan?" tanya namja itu lagi refleks memegang lengan Kyuhyun.
"Ya! Siapa yang mau bunuh diri?!" jawab Kyuhyun tak terima dengan agak menyentakkan lengannya yang dipegang erat oleh namja jangkung tersebut agar terlepas. Tapi tidak berhasil.
"Tentu saja kau! Ayo turun! Kalau kau mempunyai masalah berat, bukan begini cara menyelesaikannya!"
"Aish! Aku tidak berniat bunuh diri! Aku mau menolong anjing kecil itu!" balas Kyuhyun jengah sambil tangannya yang bebas menunjuk anjing kecil di balik pembatas jembatan.
Namja tinggi itu segera mengikuti arah yang ditunjukkan Kyuhyun. Namja manis itu melihat namja tinggi tersebut dan mengerucutkan bibirnya maksimal. Namja itu ganti melihat Kyuhyun dan menyengir tanda minta maaf.
"Lepaskan tanganmu!"
"Eh, kau berniat ke tepi pembatas jembatan ini? Lalu bagaimana caramu kembali ke sini nanti?"
Namja itu tetap memegang lengan Kyuhyun erat.
"Ah, itu masalah nanti! Yang penting anjing kecil ini selamat dulu,"
Namja tinggi tersebut agak terkejut mendengar jawaban Kyuhyun. Namja itu segera melepaskan tangannya.
"Oh, ya! Aku titip tasku!" kata Kyuhyun seenaknya seraya menyerahkan tasnya. Namja itu pun menerima tas Kyuhyun dan memperhatikan Kyuhyun yang mulai menapaki tepi di balik pembatas jembatan.
Tangan Kyuhyun berpegangan erat dengan pembatas jembatan. Dia mulai melangkahkan kakinya menuju anjing kecil yang tanpa disadarinya telah berjalan menjauhinya seperti mencari jalan keluar. Ketika telah dekat, Kyuhyun segera mengulurkan tangannya untuk meraih anjing kecil tersebut. Setelah berhasil, Kyuhyun segera mendekap erat anjing kecil tersebut dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya berpegangan erat dengan pembatas jembatan.
"Hei, kau! Kesini!" teriak Kyuhyun tiba – tiba pada namja tinggi yang masih setia melihat aksinya.
"Apa? Aku bukan pesuruhmu!" balas namja tinggi tersebut sambil memicingkan matanya.
"Aigoo, aku ingin minta tolong ambil anjing ini! Dasar pelit!"
"Mwo? Kau bilang aku pelit! Itu juga salahmu asal memerintah orang! Bilanglah minta tolong!"
"Ya, ya, aku yang salah. Sekarang cepat tolong ambil anjing ini, tanganku sudah pegal," kata Kyuhyun merajuk. Dia akhirnya mengalah karena tidak ingin berdebat, dengan posisinya yang bisa dibilang bahaya.
Namja tinggi itupun segera mengahampiri Kyuhyun dan mengambil anjing kecil itu dan meletakkannya di jalan jembatan setelah sebelumnya meletakkan tasnya dan Kyuhyun di pinggir pembatas jembatan.
"Kau bisa naik tidak?" tanya namja tinggi itu pada Kyuhyun yang mulai kehilangan keseimbangannya, mungkin tangannnya benar – benar lelah.
"Sepertinya kau harus menolongku," jawab Kyuhyun sambil tersenyum terpaksa.
"Kemarikan tanganmu!"
Kyuhyun segera mengulurkan tangan kanannya dan mulai mengangkat kaki kirinya. Tapi tampaknya dia tidak sadar, ikatan tali sepatu kaki kirinya lepas dan terinjak kaki kanannya. Keseimbangannya pun berantakan.
"KYAAAAA…!"
Kyuhyun berteriak tiba-tiba. Refleks tangan kirinya memegang lengan namja tinggi tersebut dan menarik ke arahnya. Sedangkan namja tinggi itu, yang belum sepenuhnya menyiapkan diri akhirnya pun tertarik ke arah Kyuhyun. Membuatnya oleng dan kedua kakinya seolah melayang.
"ADA AP- HUWAAAA…!"
BYUUUURRRRRR!
.
.
ChangKyu
.
.
"Hwah!"
"Kyaa…Umma! Aku tenggelam! Tolong! Tolong!"
Kyuhyun berteriak panik, karena dia tidak bisa berenang.
"Hei! Hei! Hei! Lihat sekelilingmu, pabbo!"
"Memangnya kena- "
Kyuhyun segera melihat tubuhnya dan mendapati air sungai ternyata sangat dangkal. Mungkin jika berdiri hanya sebatas lututnya. Kyuhyun pun memalingkan wajahnya ke arah namja tinggi di depannya dan menyengir bodoh.
"Hehehe, mianhe. Kan, aku tidak bisa berenang. Jadi, wajar kalau aku panik,"
Kyuhyun mencoba membela diri dengan wajah merona hebat karena malu. Sedangkan namja tinggi di depannya hanya memutar bola matanya mendengar kata-kata Kyuhyun.
"Hah….. Kita jadi basah kuyup begini. Ayo berdiri!" ajak namja itu sambil berdiri dan mengulurkan tangannya.
Kyuhyun menatap tangan tersebut dan wajah namja tinggi itu bergantian. Dengan posisi seperti ini, entah kenapa membuat namja di depannya tampak keren. Dan, Kyuhyun baru sadar satu hal, namja di depannya ternyata memiliki wajah sangat tampan. Eh? Apa barusan pikirannya bilang? Kyuhyun menampar dirinya sendiri di alam bawah sadarnya. Diapun menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha menghilangkan pikirannya yang aneh-aneh.
"Hei, kau kenapa? Kepalamu pusing? Apa kau tiba-tiba sakit? Wajahmu merah sekali," tanya namja di depannya dan berjongkok di depan Kyuhyun.
Kedua tangannya segera meraih wajah Kyuhyun. Satu tangannya memegang pipi Kyuhyun yang tampak makin memerah hebat. Sedangkan tangan satunya lagi menyentuh dahi Kyuhyun untuk mengecek suhu tubuhnya. Wajah mereka makin dekat, hingga Kyuhyun bisa merasakan hembusan nafas hangat namja di depannya. Kyuhyun merasa jantungnya melompat-lompat seakan ingin keluar.
'Ini harus dihentikan!' batin Kyuhyun serasa menjerit panik dengan perlakuan namja di depannya.
"Ya!" seru Kyuhun sambil kedua tangannya mendorong namja di depannya, hingga namja yang tidak tau apa-apa itu terjengkang ke belakang.
"Yah! Kau itu kenapa sih? Dasar aneh!"
Namja itu segera berdiri tanpa memperdulikan Kyuhyun lagi. Sedangkan Kyuhyun?
"Dasar Kyuhyun pabbo! Pabbo! Pabbo!"
Dia menggerutu tidak jelas sambil menepuk-nepuk dahinya sendiri.
.
.
ChangKyu
.
.
"Ini tasmu,"
"Terima kasih. Emm, terima kasih sekali lagi karena telah menolongku, meskipun akhirnya kita jatuh juga," ucap Kyuhyun tulus sambil tersenyum malu, mengingat kecerobohannya yang membuat mereka basah kuyup seperti sekarang.
"Gwenchanayo," balas namja tinggi itu sambil duduk di sebelah Kyuhyun. Mereka berdua merasa perlu mengistirahatkan diri dulu di tepi sungai setelah insiden di jembatan dan sungai tadi.
"Oh, ya, aku belum tau namamu. Shim Changmin imnida,"
Namja bernama Changmin itu mengulurkan tangannya untuk memulai perkenalan dengan Kyuhyun.
"Cho Kyuhyun imnida," balas Kyuhyun dan menyambut uluran tangan Changmin dan seperti biasa tersenyum manis. Changmin ternyata juga agak terperangah dengan senyuman Kyuhyun. Tapi, dia segera berusaha menguasai dirinya kembali dan melepaskan jabatan tangan mereka.
"Mm, kau masih junior high, ya?" tanya Changmin memulai topik pembicaraan sembari memperhatikan corak seragam Kyuhyun.
"Ne, aku sekolah di CassieElf JHS,"
"Oh, sekolah menengah khusus namja itu?"
"Ne!"
"Kalo aku sudah senior high, ternyata aku lebih tua darimu,"
Kyuhyun pun menolehkan kepalanya ke arah Changmin dan memperhatikan seragam Changmin. Seragam yang dikenakan Changmin, seragam SME SHS!
"Kau salah satu siswa SME SHS?" tanya Kyuhyun tampak kaget.
Changmin hanya menganggukkan kepalanya. Sekolah elit di bawah naungan Shim Foundation yang juga memiliki Shim Corp, salah satu perusahaan besar yang mempunyai pengaruh cukup penting di Korea Selatan. Yayasan tersebut memang mempunyai sekolah dari jenjang terkecil yaitu taman kanak-kanaksampai universitas.
"Tapi…. Kau meragukan," kata Kyuhyun sambil memicingkan matanya menatap tidak percaya pada Changmin yang kini juga melihatnya.
"Maksudmu?"
"Kau tidak tampak seperti siswa yang sekolah di sana,"
"Memangnya penampilan siswa yang sekolah di SME harus seperti apa?"
"Uhm… setauku mereka pasti naik mobil. Mana mobilmu? Tidak ada, kan?! Lalu mereka biasanya memakai barang-barang mewah, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Bahkan memakai barang mewah yang seharusnya tidak perlu dipakai ke sekolah!"
Kyuhyun menjelaskan sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di dagunya.
Changmin hanya tersenyum simpul dengan perkataan Kyuhyun. Jadi, begini penilaian orang luar terhadap SME? Ini akan menjadi catatan khusus baginya. Tapi mengingat perkataan Kyuhyun tentang penampilannya. Dia memang tampil apa adanya. Bahkan tanpa pemanis barang-barang mewah. Dia lebih suka seperti itu. Itu memang gayanya. Soal mobil, sejauh ini Kyuhyun tak perlu tau apa-apa dulu.
"Itu tidak penting. Ngomong-ngomong, karena aku lebih tua kau harus memanggilku hyung, ne Kyuhyun-ie?" kata Changmin sambil mengacak-acak lembut surai almond milik Kyuhyun yang telah berangsur kering.
Kedua belah pipi Kyuhyun kembali memunculkan semburat merah mendengar panggilan Changmin untuknya. Apalagi perlakuan Changmin terhadapnya. Uh! Namja tinggi ini…
"J-Jangan sok a-akrab begitu! Kita saja baru kenal, kau sudah seenaknya memanggilku begitu!" kata Kyuhyun gugup dan memalingkan wajahnya dari Changmin. Memandang ke sembarang arah, yang penting bukan ke arah Changmin.
"Hahaha… Kau imut sekali!" balas Changmin dengan nada mengejek sambil mencolek-colek pipi chubby Kyuhyun dengan telunjuknya.
"Ya! Kau itu sungg-HATTCCHIH!"
Kyuhyun tiba-tiba bersin. Dia segera menggosokkan tangannya ke hidungnya yang tampak memerah.
"Kau kenapa lagi?" tanya Changmin tampak khawatir.
"Heee, aku memang gampang sakit,"
Kyuhyun menjawab dengan cengirannya sambil tangannya masih menggosok hidungnya yang makin memerah.
"Aigoo, kenapa tidak bilang dari tadi? Tahu begini seharusnya sejak tadi kita pulang,"
Changmin berubah benar – benar panik. Dia segera mengobrak abrik tasnya dan mengeluarkan jaketnya. Tanpa banyak bicara, Changmin segera memakaikan jaketnya ke tubuh Kyuhyun yang lebih kecil darinya. Jaket Changmin tampak kebesaran di tubuh Kyuhyun, tapi setidaknya akan lebih menghangatkan Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun hanya menurut saja dengan perlakuan Changmin. Entah kenapa hatinya menghangat dengan perhatian namja di sampingnya ini.
"Ayo aku antar pulang! Tunjukkan arah jalan rumahmu, ne?" ajak Changmin sambil menarik tangan Kyuhyun.
Kyuhyun terdiam, 'Aku diantar pulang?'
.
.
TBC