Cerita Sebelumnya….

Hiruma membanting dengan kasar handphone yang tak bersalah itu ke lantai hingga baterai dan beberapa bagian handphone terlepas dan tergeletak tak berdaya. Hiruma menjambak rambut spike-nya frustasi. Kini rasa penyesalan dan bersalah menghantui pikiran serta hatinya.

Warning : absurd, OOC, typo stadium akhir, dan jenis kesalahan fatal lainnya

Pairing : Hiruma x Mamori

Rating : T

Genre : Romance dan agak hurt/comfort

HIRUMA'S POV

Sialan. Sialan. Sialan.

Kenapa si Manaj—pacar sialan itu sungguh sialan. Kemana dia pergi sekarang? Berani-beraninya dia tak memberitahuku keberadaannya sekarang. Kujambak rambut pirang spike sialanku ini agar bayang-bayang wanita sialan itu hilang di pikiranku. Tiba-tiba pintu klub sialan terbuka dengan kasarnya, cih siapa yang berani-berani membuka pintu sekasar itu selain aku? Kulihat ke arah pintu ternyata si Gimbal sialan. Mau cari mati dia, heh?

"Hei, sampah!"

Cih! Apa-apaan dia sok menyapa segala, bikin muak saja. Kubalas tatapan menjijikkan gimbal sialan dengan tatapan ganas.

"Apa yang kau lakukan sampah? Putus cinta dengan pacarmu, heh?"

"Bukan urusanmu gimbal sialan kekekekeke." Aku menyeringai dan siap-siap menembak kepala gimbal sialan dengan pistol sialan kesayanganku.

"Sudah kubilang. Sampah sepertimu tak pantas dengan malaikat cantik itu."

Sumpah ingin rasanya kuhancurkan muka si jelek gimbal sialan ini. Kutembakkan AK47 milikku ke segala arah yang membuat si gimbal sialan sedikit mendecih dan akhirnya meninggalkan ruangan.

Kukendarai mobil Jeep sialanku ini dengan kecepatan tinggi, tentu saja aku selalu menyetir dengan kecepatan tinggi kekekeke. Kecuali bila pacar sialan menaikki mobil bersamaku, aku akan menyetir dengan hati-hati kalau tidak pacar sialan akan cerewet sekali. Cih! Lagi-lagi terbayang-bayang pacar sialan itu. Persetan dengan dia pergi atau tidak aku sungguh tak peduli. Tapi jika dia selingkuh dengan laki-laki lain jangan harap hidupnya akan lama lagi kekekeke.

Setelah sampai di depan apartemen sialanku, lagi-lagi wajah manajer sialan membayangi pikiranku. Sial! memang dia pergi kemana sih? Mengapa pula dia pergi? Sialan. Mencoba menghilangkan baying-bayang manajer sialan kubuka pintu apartemen dengan sangat kasar sehingga membuat beberapa baut pintu sialan itu lepas. Sial! Siapa yang peduli dengan hal sialan itu, sialan!

Kurebahkan tubuhku di atas kasur king size sialan, kututup mataku rapat-rapat untuk melupakan rasa khawatirku kepada manajer sialan meskipun sebenarnya aku benar-benar mengkhawatirkannya sekarang. Sialan apa yang aku pikirkan!

Sudah hampir 6 bulan manajer sialan pergi tanpa kabar, bahkan para budak sialan yang kupaksa untuk mencari manajer sialan ke berbagai negara pun tidak berhasil. Sialan, sepertinya percuma menyuruh para budak bodoh dan sialan itu untuk mencari manajer sialan. Sudah kuputuskan secara matang biar aku sendiri saja yang mencari manajer sialan itu. Tak peduli dengan latihan Amefuto, aku harus mencari manajer sialan dan membawanya kembali ke sini. Ya dia harus kembali dalam pelukanku.

"Kau akan pergi ke mana Hiruma?" Tanya si rambut liar sialan saat melihatku membereskan beberapa dokumen sialan di ruang klub.

"Bukan urusanmu, rambut liar sialan." Jawabku cuek.

"Kau tak bisa pergi sekarang Hiruma-san, bagaimana dengan latihan tim kita? 2 minggu lagi kita akan bertanding dengan Enma."

"Diam kau tahi lalat sialan! Kalian bisa latihan sendiri tanpaku!" Kataku dingin dan meninggalkan orang-orang sialan ini.

Aku berjalan dengan diam, memikirkan lagi dan lagi tentang manajer sialan. Bahkan ketika sudah sampai di bandara pun aku masih saja memikirkan manajer sialan itu. Dasar sialan!

Ya aku akan ke Inggris untuk mencarinya, tunggu aku pacar sialan kekekekeke~~~~~

-TO BE CONTINUED-

Ampuni saya yang sudah telat buanget updatenya T.T

tiba-tiba mood nulis hilang di tengah jalan. GOMENASAI MINNASAN T,T