Say I Love You
.
.
Chapter 3 – What Are You Saying?
.
Pairing : Leeteuk (Super Junior), Siwon (Super Junior)
..
Rated : K+
...
Genre : Romance, Hurt and Comfort *Gayakin*
...
Disclaimer : Leeteuk sama Siwon itu punya ELF. Tapi cerita ini punya Myn looh!
...
Summary : Cinta, itu indah. Benar? Namun cinta tak akan lagi indah jika salah satunya tak merasakan cintanya. . "Ne hyung. Aku mencintai Kibum." Atau jika salah satunya tidak menyadari cintanya. "Aku mencintainya?" Namun siapa yang tau, seiring berjalannya waktu mereka akan menemukan kembali keindahan dari sebuah kata yang bernama cinta. /BL! Typo(s)! OOC!/ WONTEUK STORIES/
...
Warning : YAOI, TYPOS, GEJE, ANEH, Bikin muntah, Cerita nggak pas ama judulnya, Ide Pasaran, dan warning–warning lainnya (?).
...
Note : Fanfic ini dipersembahkan untuk chingu tercinta FiiAngelself yang udah berganti pen name menjadi Angelika Park. Dan juga chingu tercinta TM, mian chapter 1 ngga disebutin.
.
.
HAPPY READING ^^
.
.
SAY I LOVE YOU
.
.
Previous Chapter
"Hyung?"
"Ne Kibummie, gomawo. Hyung akan berusaha selalu tersenyum.."
'..Untuk menutupi luka-luka yang menganga dihati hyung.'
To Be Continued
.
.
"Teukie hyung seperti ini dan kau masih saja terus menekannya?"
"Teukie hyung seperti ini dan kau masih saja terus menekannya?"
"Argh!" Siwon menggeram keras, membuat beberapa orang yang kebetulan berada disekitarnya serempak menoleh kearahnya. Tanpa memedulikan sekitar, namja tampan itu kembali termenung. Ia memejamkan kedua matanya rapat-rapat. "Aku memang jahat, ya aku memang jahat." Lirihnya begitu ucapan Kibum kembali berputar diotaknya, dan itu sontak membuatnya kembali frustasi, Ia merasa menjadi orang terjahat yang pernah ada didunia.
Ia mengubur wajahnya diantara kedua tangannya yang dilipat diatas meja, sosok hyung cantiknya terus saja menghantui pikirannya. "Mianhae hyung, aku tidak bermaksud menyakitimu." Gumamnya sembari menghela nafasnya lesu. Wajah cantik Leeteuk yang dinodai oleh banyak air mata kembali terbayang, sungguh saat itu juga Siwon ingin membunuh dirinya sendiri karena telah membuat Leeteuk menangis seperti itu.
Namja tampan bermarga Choi itu menegakan tubuhnya, mengusap kasar wajah tampannya yang sudah dipenuhi oleh bulir keringat. Pandangannya menatap kosong meja didepannya yang hanya terdapat sebuah tas dan ponsel diatasnya, tas milik managernya dan ponsel berbentuk persegi panjang miliknya.
Tunggu dulu, ponsel miliknya?
Siwon mengulurkan tangannya, mengambil benda canggih berwarna hitam itu. Buru-buru Ia mengetuk-ngetuk layar ponsel miliknya itu, mengetikan sebuah nama yang sudah amat sangat dihapalnya.
Teukie Hyung
Namja tampan itu hampir saja menyentuh tombol call jika saja otaknya tidak memproses sebuah kalimat. "Apakah Teukie hyung masih ingin berbicara denganku?"
Memang setelah kejadian yang berlangsung kemarin malam, Leeteuk terlihat sedikit menghindarinya. Saat pagi hari, biasanya hyungnya itu akan membangunkannya dengan nada lembut disertai oleh guncangan halus dari lengan rampingnya. Namun pagi ini Ia tidak mendapati suara lembut yang merdu ditelinganya, melainkan suara bentakan dari Heechul. Dan saat mereka sarapan pada pagi hari, tak biasanya namja cantik itu memakan sarapannya begitu cepat dan segera meninggalkan meja tanpa mengatakan apapun.
Dan yang makin menguatkan hipotesa Siwon adalah begitu mereka kebetulan berada pada satu mobil yang sama, Leeteuk tak sedikitpun berbicara padanya. Jangankan berbicara, menoleh saja tidak.
"Bagaimana ini?" Gumamnya dengan nada yang terdengar amat frustasi. Membuat orang-orang yang kebanyakan adalah kru kembali meliriknya dengan tatapan heran.
"Ada apa Siwonnie?" Tanya manager pada Siwon yang terlihat begitu berantakan dengan wajah kusutnya. "Kau sedang ada masalah?"
Namja tampan itu hanya mengangguk lesu, membuat sang manager sedikit mengerutkan keningnya heran. Tak biasanya Siwon tak membalas perkataannya, hanya menggunakan gesture tubuh yang terbilang singkat.
"Tumben sekali, masalah apa eoh?"
"Leeteuk hyung.."
Manager menaikan sebelah alisnya. Siwon memiliki masalah dengan adik asuhnya yang terkenal dengan julukan malaikat itu? "Maksudmu?"
"Leeteuk hyung marah padaku, hyung."
"Mwoya? Bagaimana bisa?"
Siwon meringis mendengar sang manager menyeburnya dengan ucapan yang terdengar lantang, "Masalah sepele hyung."
"Hyung tak mengerti. Bagaimana bisa Teukie marah padamu? Teukie itu adalah leader yang bijaksana, mana mungkin Ia marah padamu karena masalah sepele."
Dalam hati namja tampan bermarga Choi itu mengangguk menyetujui ucapan managernya, 'Benar juga, Teukie hyung adalah leader bijaksana.' Batinnya. 'Tapi Teukie hyung kemarin begitu berbeda dengan Teukie hyung yang biasanya.'
Melihat adik asuhnya yang malah terdiam tanpa ekspresi manager pun merasa kasihan. "Sebaiknya kau telepon saja Teukie. Semarah apapun, Ia tak pernah mengabaikan dongsaeng-dongsaengnya." Sarannya sebelum berlalu meninggalkan sosok Choi Siwon yang termenung.
"Baiklah." Ia kembali mengambil ponselnya yang semula Ia abaikan, mengetuk-ngetukan layarnya beberapa kali. Setelah terdengar bunyi sambungan, namja Choi itu segera menempelkan ponselnya pada telinga kanannya.
"Yoboseo?"
"Teukie hyung! Ah, ehem ini aku hyung." Siwon sedikit berdehem, berusaha menutupi suaranya yang terdengar antusias.
"Ah ne Siwon-ah. Ada apa?" Tanya Leeteuk dari seberang sana.
Siwon menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian menghembuskannya, seperti teknik ibu-ibu yang tengah melahirkan. "Hyung sedang apa? Dan berada dimana?" Tanyanya dengan nada yang dibuat sekeren mungkin.
Terdengar suara kekehan dari seberang sana. "Hyung sedang menunggu giliran. Dan berada diruang tunggu, tentu saja. Ada apa memangnya?"
"A-Ah? E-Eumhh.. Ani hyung, tidak apa-apa. E-Eung.."
"Kau sudah makan siang Siwon-ah?" Kembali namja cantik diseberang sana bertanya, dengan nada lembut khas keibuan yang sangat Siwon rindukan.
"Belum hyung. Hyung sudah?"
"Belum."
Sebuah bohlam (?) menyala diatas kepalanya, "Hyung! Kau berada dimana sekarang? Biar kujemput, sekalian kita makan bersama, bagaimana?"
"Mwo?" Namja cantik diseberang sana terheran. "Hyung ada di gedung siaran. Dan Siwonnie, sebaiknya kau tak perlu kemari. Hyung takut jadwalmu terganggu."
Senyuman manis tercipta diwajah tampan Siwon. "Tak usah dipikirkan hyung, aku jemput ne?"
"Tapi-"
TUUT..TUUT..
Siwon memasukan ponselnya kedalam saku celana jeansnya, senyum tak pernah luput dari wajah tampannya. "Yes!" Ia mengepalkan tangannya, membuat gesture seakan-akan tengah meninju udara. "Teukie hyung sudah tak marah padaku." Gumamnya girang, kedua kakinya melangkah bergantian menuju pintu keluar.
...
-*...*...*...*-
...
"Jadi yang menyembunyikan semua kaset yadong milk Eunhyuk adalah kau? Hahaha.. Aigo, hyung tak menyangka kau yang melakukannya Wonnie." Leeteuk tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan dongsaengnya. Sungguh Ia tak menyangka kalau dongsaengnya yang terkesan alim itu akan melakukan perbuatan jahil yang biasa dilakukan oleh evil magnae mereka itu.
Mendengar tawa yang terkesan heboh itu, seluruh pengunjung serempak mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara yang malah tidak menyadari kalau mereka adalah objek yang ditatap oleh seluruh pengunjung. Memang kini mereka berdua tengah berada didalam sebuah restaurant, bukan restaurant mahal memang, namun cukuplah untuk mengisi perut kedua member hallyu star Super Junior ini.
Dengan semangat Siwon mengangguk, "Aku hebat kan hyung? Hehehe.."
Leeteuk tersenyum kecil, "Ya ya ya, kau hebat Wonnie. Dan kau tau, akibat kehebatanmu itu Kyunnie adalah sasaran kemarahan Hyukkie saat itu." Ujarnya dengan tawa yang masih belum terhenti.
"Apa itu bisa disebut marah hyung? Monyet itu hanya berteriak-teriak seraya menendang kaki meja." Lagi Leeteuk tertawa, ucapan Siwon ada benarnya juga. Eunhyuk melampiaskan kemarahannya dengan berteriak dan menendang-nendang benda, dan setelah itu akan meringis kesakitan.
"Hahaha.. Kau benar Wonnie."
Tanpa Leeteuk ketahui, Siwon diam-diam tersenyum. Ia lega karena leader cantiknya itu sudah bisa tertawa lagi, sudah tidak menangis dan menampakan wajah sendunya itu. Sungguh Ia sangat berterimakasih kepada Tuhan karena sudah membuat hyung kesayangannya itu kembali mengulas senyum. Tangisan dan wajah sendu hyungnya adalah sebuah pukulan untuknya, dan Ia yakin seluruh member Super Junior pun mengakui hal itu.
"Uuh hyung, aku gemas padamu." Namja tampan itu mengacak rambut kecokelatan Leeteuk, membuat sang empunya terdiam dengan wajah yang ditekuk.
"Ya Wonnie, gemas sih boleh saja. Tapi jangan sampai mengacak rambutku juga." Gerutu namja berlesung pipi itu, bibir tipisnya Ia majukan menambah aksen imut yang tergambar diwajah cantiknya itu.
Bukannya menghentikan aksinya itu, Siwon malah semakin gencar mengacak surai cokelat itu. "Kau mirip seperti bebek hyung, mirip sekali."
"Biar." Namja cantik itu melipat tangannya kesal. "Bebek itu lucu, lebih lucu dibanding kuda."
"Tapi kuda itu kuat hyung."
Leeteuk mengembungkan pipinya yang sedikit berisi itu, membuatnya tampak terlihat lebih kembung dan chubby, imut sekali. "Bebek juga kuat, dia bisa mematuk(?) kuda."
"Tapi bebek tidak bisa berlari secepat kuda." Balas Siwon dengan senyum jahil yang tercetak dibibirnya, sungguh asik menggoda leader imutnya ini.
"Bebek memang tidak bisa berlari, tapi bisa berenang."
"Kuda boleh tidak bisa berenang. Tapi postur tubuhnya yang tegak dan tinggi itu membuatnya terlihat sempurna, benar kan hyung?"
Lagi, Leeteuk merubah posisi lengannya. Ia berkacak pinggang masih dengan pipi yang dikembungkan. "Bebek juga bisa lebih tinggi dibanding kuda."
"Bagaimana caranya?" Dengan jenaka namja tampan bermarga Choi itu menaik turunkan alisnya.
"Eumm.. Eng.." Terlihat berpikir, Leeteuk memutar maniknya untuk menemukan jawaban yang pas. Oh ayolah, bebek mana yang tingginya bisa menyaingi kuda? Memang mereka tinggal dizaman sihir mana eoh?
"Ah! Naikan saja bebeknya ke puncak namsan tower."
"Hahaha.. Kau itu ada-ada saja hyung." Kembali tangan Siwon bergerak jahil, kini sasarannya adalah hidung bangir Leeteuk. Ia mencubitnya sedikit keras, membuat sang empunya sontak berteriak kesakitan. "Nah kajja!"
Leeteuk yang semula tengah cemberut sembari mengusap hidungnya pun langsung menatap Siwon dengan tatapan heran, "Eoddiga?"
"Kita jalan-jalan sebentar hyung. Kajja, ppaliwa hyung!"
"Eoh? Yak Choi Siwon! Jangan tinggalkan aku!" Dengan terburu-buru Leeteuk berlari menyusul Siwon yang sudah terlebih dahulu keluar dari restaurant. Ia melihat Siwon yang tengah berdiri bersandar pada mobil hitamnya yang mengkilat, benar-benar terlihat mempesona, apalagi ditambah efek angin yang membuat surai hitamnya bergoyang seiring irama hembusan angin yang melambai.
"Ah hyung! Akhirnya kau keluar juga, ka-"
Drrt..Drrt..
Sebuah suara ponsel mengintrupsi pendengaran mereka, Siwon yang merasa getaran halus dicelananya pun segera merogoh saku jeansnya. Ponsel dengan merk ternama itu terlihat berkedip-kedip, memang benar suara itu berasal dari ponsel si tampan face of group Super Junior itu.
"Yoboseo?.. Ah ne Kibummie!"
DEG
'Kibummie? Jadi Siwonnie dan Kibummie sudah berhubungan?' Leeteuk tersentak, Ia merasakan hatinya seperti tercabik-cabik. Kedua matanya memanas, bibir tipis merona itu memucat, bergetar seiring dengan kristal bening yang berhasil lolos dari pelupuk matanya itu.
"Kau harus bahagia hyung."
Suara Yesung kembali terngiang dikepalanya, membuat kepalanya sontak berdenyut sakit.
'Tuhan kumohon, semoga itu tidak benar. Jika itu benar bunuh saja aku Tuhan, aku tidak ingin merasakan sakit saat mengetahui mereka berhubungan.' Batin Leeteuk dengan air mata yang sudah menganak sungai dipipinya, tangannya terulur mencengkram erat jaket bagian depan yang dikenakannya. Sungguh Ia tidak kuat merasakan rasa sakit yang menyerang hatinya itu, terasa menyakitkan dan menusuk.
"Ne Bummie, hyung sudah makan. Kau sendiri sudah makan?"
'Bolehkan aku berharap memilikinya, Tuhan? Memiliki seorang Choi Siwon. Sekali saja Tuhan, aku ingin egois sekali saja.' Leeteuk memejamkan kedua matanya erat, menggigit kuat bibir bawahnya agar isakannya tak terdengar oleh Siwon yang tengah asik bercengkraman dengan Kibum disana.
"Ah? Leeteuk hyung? Ne Leeteuk hyung ada disini bersamaku... Ah tenang saja, dia baik-baik saja. Jangan khawatir Kibummie... Ne aku akan menjaganya, percayalah."
DEG
'Kibummie? Mengkhawatirkanku? Oh Tuhan...' Leeteuk merasakan tubuhnya melemas, pandangannya mengabur karena lagi-lagi air mata menggenang dipelupuk matanya. Sungguh Ia merasa menjadi orang paling jahat didunia ini. Berharap merebut kebahagiaan seseorang yang sangat baik padanya, dan orang itu adalah dongsaengnya sendiri. 'Mianhae Kibummie. Hyung akan melepaskan Siwonnie untukmu, asal kau bahagia.'
"Nde akan kusampaikan, ne." Siwon memasukan kembali ponsel berlayar sentuh itu kedalam saku celananya.
"Hehe mian hyung- Eh, hyung gwaenchanayo?" Ia terkejut mendapati Leeteuk tengah menundukan kepalanya, membuat wajahnya sedikit tertutupi oleh surainya yang memang sedikit panjang.
"G-Gwaenchana Wonnie, h-hyung ha-hanya sedikit..m-merasa pusing saja." Jawab Leeteuk tanpa sedikitpun menunjukan wajahnya yang sudah dipastikan telah memerah karena terlalu banyak menangis.
Siwon menghela nafasnya, Ia sangat yakin hyungnya ini kembali menangis, ya Ia sangat yakin. Namja tampan itu berani bersumpah mendengar suara isakan yang berasal dari bibir tipis milik namja cantik bersurai kecokelatan itu. 'Apa aku kembali membuatmu terluka hyung?'
...
-*...*...*...*-
...
"Hyung, kau yakin baik-baik saja?" Kembali pertanyaan itu terlontar dari bibir Siwon, entah sudah yang keberapa kalinya namja tampan itu melontarkan pertanyaan yang sama.
Leeteuk mengangguk lemah, ditangannya terlihat sebuah botol berisi air mineral yang baru diminumnya seteguk. Padahal Siwon membelikan air mineral untuknya setengah jam lalu, tapi ternyata kerongkongannya tidak bisa diajak berkompromi. Begitupula dengan hatinya, pikirannya sudah menyuruh untuk merelakan sosok tampan didepannya itu, tapi mengapa hatinya masih tetap saja tidak rela?
Siwon menghela nafasnya, oh ayolah bahkan nafasnya saja terasa tercekat seperti ini saat melihat Leeteuk benar-benar rapuh itu. "Hyung jangan begini jebal. Kau tau, Kibummie menyuruhku untuk menjagamu, jika hyung tetap seperti ini Kibummie akan marah padaku hyung."
Leader cantik Super Junior itu menoleh kearah sang dongsaeng yang tengah menatapnya dengan tatapan memohon. Ia mengukir sebuah senyuman dibibir tipisnya yang terlihat memucat itu, "Hyung baik-baik saja Siwonnie, Kibummie tidak akan marah padamu." Dengar? Selalu saja leader kesayangan Siwon ini mengelak dengan kata andalannya, baik-baik saja apa. Tapi bisa dilihat dari kondisinya, Ia jauh sekali dari kata baik-baik saja. Lihat saja wajah cantik jelita itu, yang biasanya terlihat cerah dan dihiasi oleh rona kemerahan kini terlihat pucat. Lalu kedua maniknya yang selalu berbinar indah itu kini terlihat kosong, seakan kehilangan pancaran sinar dan binarnya.
"Kibummie tidak akan percaya kalau keadaanmu seperti ini hyung."
"Lalu hyung harus bagaimana?" Berpura-pura ceria, Leeteuk menunjukan wajah innocentnya. "Apa hyung harus tertawa seperti ini? Hahaha.." Dan Ia pun tertawa, meskipun terdengar hambar.
Namja tampan dengan marga Choi yang disandangnya itu memejamkan kedua matanya, mendengar tawa hyungnya yang terkesan dipaksakan itu membuat paru-parunya sesak, seakan-akan tidak ada oksigen yang masuk kedalam. "Hyung cukup, jangan tertawa seperti itu jebal." Sahutnya refleks, bahkan tanpa sadar Ia sedikit membentak hyung kesayangannya yang sekarang nampak terdiam dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
GREP
Leeteuk terkejut, Ia tak menyangka dongsaengnya itu akan membentaknya dengan nada setinggi itu. Dan keterkejutannya tak sampai disitu saja, Ia hampir saja mendapat serangan jantung saat Siwon menarik tubuhnya. Merengkuhnya kedalam pelukan hangat yang terasa tulus, sungguh Ia menyukai ini.
"Mianhae hyung, mianhae. Aku tak bermaksud membentakmu, aku hanya tak ingin mendengar suara tawamu yang penuh dengan paksaan. Itu membuatku sakit hyung, sakit sekali." Bisik Siwon sembari mengusap pelan surai kecokelatan Leeteuk, sesekali Ia mengecup pelan ubun-ubun namja cantik itu penuh perasaan sayang.
"W-Wonnie.."
Hmm.. Mesra sekali bukan? Terlihat persis seperti pasangan yang tengah dimabuk asmara. Dimana si tampan tengah mendekap erat tubuh ramping si cantik yang menenggelamkan wajahnya didadanya yang bidang.
'Tuhan, apakah boleh aku merasa senang?' Batin Leeteuk yang sepertinya tengah dalam kebimbangan. Satu sisi Ia ingin sekali mengarahkan lengannya untuk balas memeluk Siwon. Namun disisi lain, Ia ingin sekali menghempaskan tubuh kekar pujaan hatinya ini, melepaskan pelukan mereka sebelum Ia kembali berharap.
Namun-
"Peluk aku hyung, aku mohon."
DEG
Kedua manik indah itu membulat hebat begitu telinganya mendengar sederet kalimat yang terdengar sederhana namun memiliki banyak makna itu.
"Siwonnie h-hyung pi-"
"Hyung! Jebal."
Akhirnya tangan ramping itu terulur kearah punggung tegap sang dongsaeng, mendekapnya tak kalah erat. Ia bisa merasakan degup jantung dongsaengnya yang terasa tak beraturan, terlalu cepat. Apakah sosok Choi Siwon juga merasakan hal yang sama dengannya?
Namja cantik dengan nama lengkap Park Jungsoo itu menggeleng pelan. Kedua maniknya terpejam perlahan, Ia memilih menikmati sensasi yang hinggap ditubuhnya sekarang. Perasaan bahagia tak terhingga bercampur dengan perasaan geli yang seakan menggelitik perutnya, benar-benar terasa menyenangkan. Belum lagi degup jantung Siwon yang terasa saling bersahutan dengan degup jantungnya, menambah kebahagiaan yang Ia rasakan ini.
"Kau merasakannya hyung?" Leeteuk membuka kedua matanya, mengerjap beberapa kali hingga membuatnya tampak imut. "Degup jantungku."
DEG
"Terasa begitu cepat kan? Entah mengapa aku sering merasakannya, saat bersamamu."
DEG
"Mungkin terdengar aneh, namun aku berusaha jujur hyung. Sudah beberapa tahun kebelakang ini aku merasakannya, dan aku mencoba untuk berpura-pura tidak merasakannya. Namun degup jantung ini malah bertambah cepat, bahkan terkadang aku selalu merasa sedang jatuh cinta. Haha."
DEG
"Hyung. Aku merasakan degup jantungmu juga terasa begitu cepat. Apa mungkin kita berjodoh ne?"
Kedua mata indah nan menyejukan itu membulat, tubuhnya terasa begitu lemas sekarang. Ia tidak menyangka kalau dongsaeng tampannya itu akan mengungkapkan kalimat yang benar-benar membuatnya melayang. Tidak lama kemudian, Siwon melepaskan pelukannya dari tubuh ramping sang hyung cantik yang masih terdiam dengan tatapan kosong.
Bibir joker Siwon tertarik dikedua sudutnya, menghasilkan senyuman dan sepasang dimple tampan yang membuat wajahnya tampak semakin menawan. "Jangan dipikirkan hyung."
"Eh?" Namja cantik itu tersadar, Ia menggelengkan kepalanya sebentar kemudian beralih menatap wajah tampan Siwon. "Ne Wonnie." Ia pun ikut menarik kedua sudut bibirnya, memperlihatkan sebuah lesung dipipinya yang begitu manis dan cantik. Benar-benar serasi dengan manik indah yang terlihat berbinar itu.
Melihat wajah cantik Leeteuk, Siwon merasakan kedua belah pipinya memanas. 'Ish, aku seperti remaja yang tengah jatuh cinta saja.' Batinnya seraya meringis pelan. Namun memang tak dapat dipungkiri, wajah hyungnya itu memang benar-benar terlihat cantik dan menawan, bak putri-putri di negeri dongeng yang banyak dipuja-puja banyak pria.
"A-Ah kajja kita pergi hyung, aku ingin segera pulang dan membersihkan tubuhku."
Leeteuk mengembungkan pipinya begitu melihat Siwon yang mulai bangkit dari duduknya, "Wonnie." Panggilnya dengan nada yang terdengar.. err.. manja?
Siwon mengalihkan pandangannya, kedua matanya terlihat membesar serasi dengan bibirnya yang ternganga lebar. "Hyung aku tidak salah dengar kan? Kau memanggilku dengan nada manja?" Tanyanya yang hanya dibalas gelengan imut oleh Leeteuk. Oh ayolah, bahkan wajah itu terlihat makin manis dan imut saat menggeleng, begitu innocent dan polos.
"Aigo, Teukie hyungku sudah kembali rupanya. Nah apa yang hyung mau? Aku akan membelikannya." Nada senang terdengar begitu kentara disetiap kata-kata yang terlontar dari bibir tipis si tampan Siwon itu. Leeteuk mulai berpikir, jemari telunjuknya Ia letakan dibibir bawahnya yang terlihat begitu manis saat tak sengaja Ia kerucutkan. "Ah! Aku mau ice cream!"
"Ice cream?"
"Yap!"
Namja tampan itu menggaruk tengkuknya, "Baiklah, hyung tunggu disini ne? Aku akan segera kembali."
"Jangan lama ne, Wonnie?" Siwon mengangguk, kemudian dengan gemas Ia mengacak surai kecokelatan Leeteuk.
"Ne hyung, hyung jangan kemana-mana ne?" Dengan patuh namja cantik itu mengangguk, Ia membenahi posisi duduknya sebentar kemudian tersenyum polos menatap Choi Siwon yang tengah terkekeh melihat tingkahnya yang begitu menggemaskan. "Oohh, kyeoppta. Kau sungguh imut hyung."
Setelah mengucapkan itu, Siwon pun mulai melangkahkan kedua kakinya menjauhi Leeteuk. Meninggalkan hyung cantik dengan cantik nan lembut seperti malaikat yang tengah duduk dengan begitu anggunnya.
"Ada-ada saja Teukie hyung itu." Namja tampan itu terkekeh pelan, sepanjang perjalanan dilaluinya sembari mengingat-ingat tingkah polos nan menggemaskan hyungnya. "Tapi Teukie hyung benar-benar lucu, sepertinya Ia memang memanipulasi umurnya."
Langkah kaki Siwon terhenti didepan kedai, seorang namja paruh baya menyambutnya dengan senyuman hangat. "Selamat datang anak muda, ada yang bisa dibantu?"
"Ne ahjussi, aku pesan ice cream.." Namja tampan itu terdiam, rupanya Ia lupa menanyakan ice cream apa yang Leeteuk sukai. "..Ice cream strawberry saja ahjussi." Putusnya.
"Arra, tunggulah sebentar."
Siwon mengangguk seraya menyerahkan beberapa lembar uang, kemudian Ia melangkahkan kakinya kearah bangku yang berajarak tak jauh dari tempatnya berdiri. "Kenapa aku memesan ice cream strawberry ya?" Gumamnya bingung. Ia kembali berpikir untuk beberapa saat. "Mungkin karena aroma tubuh Teukie hyung itu tercium seperti strawberry." Gumamnya lagi seraya terkekeh. Ia benar-benar tak habis pikir kenapa hyungnya itu bisa memiliki aroma tubuh alami yang feminim, namun sepertinya aroma strawberry memang benar-benar cocok untuknya yang begitu lembut dan menenangkan.
...
-*...*...*...*-
...
"Hyung mianhae membuatmu menunggu lama.." Ucapan Siwon terhenti begitu Ia melihat sosok Leeteuk yang tengah terduduk sembari menundukan kepalanya, posisi duduknya masih tetap pada posisi awal saat Ia meninggalkannya, yang berbeda hanyalah posisi kepalanya. "Hyung?" Lengan kekarnya menyentuh bahu mungil hyungnya, alangkah terkejutnya begitu Ia melihat hyung cantiknya itu ternyata tertidur.
Benar-benar -_-
"Hyung.." Siwon mengurungkan niatnya yang semula akan membangunkan hyungnya itu, Ia tak tega membangunkan namja cantik yang kini tengah tertidur dengan wajah damai seperti malaikat. Namja Choi itu memilih meraih tubuh ramping itu, mengangkatnya dengan lengan yang menopang bagian punggung dan perpotongan lutut belakangnya. "Kau ringan sekali hyung." Lirih Siwon seraya melirik kecil wajah malaikat yang terbenam didadanya yang bidang.
.
.
CKLEK
Pintu dorm Super Junior terbuka, seluruh member yang tampaknya sudah kembali dari job mereka masing-masing sontak mengalihkan pandangan mereka kearah pintu masuk. Dilihatnya sosok Choi Siwon tengah menutup pintu dorm dengan kaki panjangnya, kedua tangannya sibuk menggendong tubuh ramping nan langsing leader kesayangan mereka.
MWO?
"Teukie hyung!" Mereka berteriak kompak, membuat Siwon harus mengisyaratkan mereka untuk diam agar tak mengganggu tidur hyung cantik mereka itu.
"Kalian ini, kalian bisa membangunkan Teukie hyung!" Ujar Siwon dengan suara yang terdengar geram meskipun lirih. "Hae, bukakan pintu kamar Teukie hyung. Aku akan menidurkan hyung disana." Donghae menurut, Ia beranjak dari duduknya, berlari kecil kearah pintu kamar sang leader yang ternyata tidak dikunci. Siwon melangkahkan kakinya kearah pintu berwarna putih bersih itu, mengabaikan tatapan tajam yang ditujukan oleh member lain untuknya.
GREP
Tepat didepan pintu masuk, Donghae menahan tangan Siwon. Namja tampan nan manis itu mendekatkan wajahnya pada telinga Siwon, berbisik dengan suara yang cukup lirih. "Kau berhutang penjelasan pada kami, Choi Siwon." Kemudian berlalu, meninggalkan Siwon yang menghela nafasnya sebentar sebelum kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.
Direbahkannya tubuh ramping ideal sang leader cantik keatas kasur yang lagi-lagi didominasi oleh warna putih, menyelimutinya hingga sebatas dada. "Good night hyung." Bisik namja tampan itu tepat disamping telinga Leeteuk. Membuat namja cantik itu sedikit melenguh karena merasa tidur cantiknya terganggu, namun beberapa saat kemudian Ia kembali tenang dengan wajah damainya.
Siwon terkekeh pelan, tingkah hyung malaikatnya itu memang benar-benar terlihat menggemaskan. Membuatnya tangannya tanpa sadar terulur mengusap wajah cantik Leeteuk, menyingkirkan poni yang menutupi dahinya dengan perlahan. "Jalja hyung."
CUP
Dikecupnya kening sang hyung mesra. Entah ada dorongan darimana Ia berani melakukan itu, hanya Tuhan dan dirinya yang mengetahui itu. Namun pastinya Ia melakukannya tanpa paksaan, terlihat dari senyuman tampan yang terlukis diwajahnya seirama dengan dimple yang terbentuk diwajahnya, perfect!
"Ekhem!"
Namja tampan itu berbalik, menemukan seorang namja cantik sekaligus tampan tengah menatapnya dengan tatapan serius. "Ada apa, Bummie?"
Namja itu, Kim Kibum. "Ah Siwon hyung, ada yang aku ingin bicarakan. Tapi tidak disini." Jawabnya singkat, membuat sebelah alis tebal Siwon terangkat. Apa katanya? Ada yang ingin dibicarakan? Pikirnya heran.
"Arraseo, kajja kita kebalkon." Kibum mengangguk, Ia berjalan keluar kamar dengan langkah santai namun terkesan terburu-buru. Itu membuat Siwon terheran, tak biasanya namja cantik berjuluk Killer Smile itu melangkah dengan begitu terburu-buru. Namun meskipun begitu, namja tampan dengan dimple menawan itu pun tetap melangkahkan kedua kakinya kearah balkon.
.
.
"Ada apa Bummie?" Tanya Siwon dengan kening berkerut, Ia melihat sosok Kim Kibum tengah menikmati semilir angin yang menerpa tubuhnya. Sungguh terlihat mempesona, apalagi saat surai hitamnya yang sudah memanjang itu bergoyang mengikuti irama angin, membuat Siwon terperangan dan terpesona sekarang.
Kibum berbalik, disenderkannya punggung tegapnya yang terbalut kaus hitam itu pada tembok. "Hyung kau tau.."
Kening Siwon kembali berkerut, kakinya melangkah membawanya untuk mendekati sosok dongsaengnya yang benar-benar terlihat anggun saat ini. "Hng?"
"Aku.."
"..Aku mencintai seseorang hyung."
DEG
"Mwo?" Kedua manik Siwon membesar, refleks Ia menatap horror wajah dongsaengnya yang entah kenapa berubah menjadi..err.. Manly dan tampan?
Namja tampan itu menggosok kedua matanya, kemudian kembali menatap wajah dongsaengnya, berharap wajah itu kembali terlihat cantik dan anggun. Namun Ia salah, wajah Kibum tetap terlihat tampan dan manly. Oh ayolah, kemana perginya sosok feminim killer smile ini?
"Ne aku jatuh cinta hyung." Bibir itu mengukir senyuman maut yang dapat melumpuhkan banyak orang, termasuk Siwon. Namun kini namja tampan dengan marga Choi itu tidak terlumpuhkan, otaknya terlalu sibuk memproses kata-kata yang terlontar dari bibir cherry itu. "Aku jatuh cinta pada Teukie hyung."
.
.
TO BE CONTINUED
.
.
Chapter 3 update, chapter 3 update /teriak pake toa/. Gimana chingu? Gimana? Aneh ya? /hiks/ Iya gatau kenapa Myn ngerasa alurnya jadi makin terkesan geje, dan ga ada sedih-sedihnya. Dimohon maklum ya, Myn bikinnya sambil ngapalin teks drama, jadi kesannya gimana gitu T_T. Buat semua chingudeul yang udah nunggu chapter 3 ini Myn minta maaf atas keterlambatannya, Myn kemarin-kemarin ini sibuk sama tugas drama dari sekolah.
.
Buat eonnie-ku Angelika Park yang selalu ngingetin buat update, beribu-ribu terimakasih Myn ucapkan untukmu eonnie /ceileh/. Buat yang udah review Myn juga mengucapkan beribu-ribu terimakasih, apalagi buat yang udah ngevote. Meskipun hasilnya jadi kaya gini, jangan kapok-kapok riview ya.
.
Ini dia reply atas riview chingudeul sekalian :
Angelika Park : Hehe bang kuda itu terlalu polos eonnie /eh/ XD. Sesuai permintaan eonnie, saengi bikin chapter 3 dengan cinta segitiga antara Siwon, Kibum dan Leeteuk. Thanks for riview, keep reading eonnie /hug/
paradisaea Rubra : Mianhae chingu, Myn engga bikin sesuai permintaan chingu. Engga apa-apa kan? Mungkin nanti Myn bakal bikin Kibum oppa juga ngerasa sakit di chapter 4. Thanks for riviewnya, keep reading ne? /hug/
TeukTeukTeukie : Kyaa~ Chingu datang lagi /hug/ Chingu vote Leeteuk terksiksa ne? Mungkin dichapter ini belum bisa terkabul, mianhae XD. Dan mungkin chapter depan baru bisa terkabul, jika tidak ada halangan ya Leeteuk oppa? /toel Leeteuk oppa/ Thanks for riview, keep reading ne?
Arundi : Ohh XD mianhae Myn salah mengartikan chingu. Hehe, Myn berusaha biar Myn engga PHP ke chingu ko, chingu tenang aja /hug/. Soal Yesung itu, mari kita lihat dichapter depan. Gomawo udah vote chingu, thanks juga buat riviewnya. Keep reading ne?
Guest : Vote pilihan ke 2 ne chingu? Gomawo~ Thanks for riview, keep reading ne? /hug/
AngeLeeteuk : Vote pilihan kedua ne? Arraseo chingu, XD. Ne Leeteuk teraniaya itu punya rasa tersendiri /ditabok Teuk bulak balik/ Ah ne, thanks for riview, keep reading ne? /hug/
Wonnie : Ne Teukie, Bummie ayo perebutkan Siwon /mendadak cheers/ Thanks for riviewnya chingu, keep reading. Mianhae engga bisa publish sesuai keinginan chingu, /hug/
Cjisback : Ini udah dilanjut chingu, mianhae nunggu lama XD. Thanks for riview, keep reading ne? /hug/
Grey Orul : Ahh~ vote kedua ne? Wah chingu hebat, bisa tau kalo Bummie ada rasa sama Teukie XD. Thanks for riview, keep reading ne? /hug/
.
Ahh panjang juga ya? /lirik atas/ Daripada chingudeul malah pusing baca cuap-cuap aneh dan geje nih meningan Myn pamit. Akhir kata KEEP READING AND REVIEW ne? See ya, jaljayo, /tebar kiss/
