Cast : Xiahe (The Real name J-Law), LuoLuo (The Real name Kirio)

Warning : Canon Slash

Ficlet | Series | Typo | Bad Grammar


oOo


Banyak yang bilang awal kisah mereka bertemu adalah saat Xiahe tak sengaja melihat LuoLuo di saat matahari bersinar dengan terang, tapi kisah sebenarnya bukanlah seperti itu. Semua itu hanyalah kisah karangan Xiahe tentang impian pertemuan mereka pertama kali.

Mengapa impian? Karena kenyataannya sangat jauh berbeda.

Di awali dari sebuah kisah dimana Xiahe putus dengan kekasihnya dan memilih menenangkan diri bersama sahabat karibnya ke sebuah bar/club. Xiahe yang larut dengan alcohol tiba-tiba dibisikkan sesuatu oleh sahabatnya.

"Lihat yang sedang menari disana"

Xiahe menoleh dan mendapati seorang pria muda (dengan beberapa orang lainnya) menari di dance floar. Xiahe menatap cermat pria tersebut, entah mengapa dia terkekeh melihat cara pria itu menari.

"Dia menari seperti orang kesetanan"

Namun, sahabat Xiahe yang merasa dirinya ada ketertarikan dengan pria tersebut menghasut Xiahe agar berkenalan dengan pria itu.

"Sepertinya dia tipemu, mumpung kau single sekarang kenapa tak kau dekati dia?"

Xiahe berpikir, Memang benar saat ini dia sudah putus dengan kekasihnya, tapi apa semudah itu rasa tertarik dengan seseorang datang secepat ini?

Memilih tak ambil pusing, Xiahe pun meng-iyakan bujuk hasut sang sahabat. Dengan tegukan terakhir brandy miliknya, Xiahe berjalan menuju dance floar.

Selangkah demi selangkah semakin mendekat, rasa penasaran Xiahe memuncak, penasaran mengapa orang ini menari gila-gilaan seperti ini.


~oOo~


"Hei"

Satu tepukan dipundak membuat si pria berhenti menari dan menoleh, memperlihatkan matanya yang besar dan wajah yang manis walau tempat itu hanya disinari lampu seadannya.

"Ya?"

"Namaku Xiahe, siapa namamu?"

"Hah?"

"Apa aku bisa minta nomor teleponmu?"

"Hah?!"

O ow~ sepertinya Xiahe salah melakukan pendekatan, tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terlanjur.

"Apa maumu?"

"Nomor teleponmu"

Si pria menyengitkan alisnya tak suka, melihat reaksi ini Xiahe memegang tangan si pria seolah-olah menunjukkan keseriusannya.

"Beritahu aku nomor teleponmu"

Si pria mendengus, memaksa melepaskan tangan Xiahe dan menarik pergi temannya (bertubuh gemuk besar) yang sedari tadi melihat ini menjauh dari dance floar.

"Siapa dia?", Bisik sang teman.

"Entahlah"

Xiahe yang ditinggal sendiri hanya bisa melonggo menatap pria incarannya pergi, sedangkan disisi lain, dimeja tempatnya duduk, sang sahabat malah menertawakannya.

Sungguh malang nasibmu Xiahe.

"Sepertinya dia bukan penyuka sesama jenis, Xiahe" tawa sang sahabat saat melihat Xiahe kembali.

Xiahe mendengus dan mengambil satu sloki brandy dan meminumnya sekali teguk, tak menghiraukan ocehan sabahatnya. Mata Xiahe tak pupus begitu saja, walau tangannya sibuk mengantarkan gelas sloki berisi brandy ke mulut, tapi ekor matanya mencari-cari sosok si pria itu di antara banyaknya orang dan minimnya cahaya di seluruh areal bar/club.

Garis senyum terbentuk saat matanya melihat si incaran, dan tak butuh waktu lama dia memutuskan melancarkan pendekatan tahap 2.

'Bagaimanapun minimal dapat nomor teleponnya! Yosh!'

Dengan langkah ringan Xiahe meninggalkan meja tempatnya dan berjalan ke meja si pria. Disana ia mendapati pria tersebut hanya berdua dengan temannya (si gembul).

"Hei"

Sapa Xiahe langsung, tentu dengan senyuman terulas di bibirnya

"Apa lagi?"

"Boleh aku tahu nomor teleponmu?"

Pria itu mendesah pasrah, sepertinya ia yakin walau mengelak seperti apapun orang ini tetap akan membuntutinya dan menanyakan nomor teleponnya, tapi sebenarnya untuk apa?

"Maaf tak bisa"

"Kenapa? Kau cukup sebutkan nomor teleponmu"

"Aku lupa nomorku"

"Eh?"

Xiahe terkejut, bagaimana mungkin ada orang yang lupa nomor teleponnya sendiri?

Tapi, apa dia akan kehilangan sampai disini? Tidak!

"Kalau begitu kau misscall nomorku, aku akan menyebutkannya"

"Maaf"

"Apa lagi?"

"Pulsaku tak ada"

Dengan wajah bagai tanpa dosa pria itu sukses membuat Xiahe bagai ditinju tepat dimuka.

BAGAIMANA MUNGKIN DIA TAK ADA PULSA! PADAHAL MASUK KE TEMPAT INI DIA HARUS MEMBAYAR!

Mencoba mengontrol emosinya, Xiahe tersenyum.

"Kalau begitu beritahu nomormu maka akan ku isikan pulsa"

Si pria terkejut, ia tampak berpikir sejenak sebelum mengangguk, Xiahe tersenyum lebar saat phonebooknya bertambah satu nama -LuoLuo-

Dengan perasaan bahagia Xiahe pergi meninggalkan LuoLuo tercengang, beralasan bahwa ia pergi untuk mencarikan pulsa untuknya.

Tapi apa Xiahe sadar, bahwa tadi si pria bernama LuoLuo ini sempat berkata ia lupa nomor teleponnya, tapi kenapa sekarang dia bisa mengatakan nomornya?

Ah, sepertinya Xiahe tak memperdulikannya, bahkan ia tak memperdulikan panggilan sahabatnya yang di tinggal begitu saja setengah mabuk.


10 menit kemudian


Getaran ponsel LuoLuo mengejutkannya, Di ambil ponselnya yag disimpan disaku celana dan melihat sebuah pesan masuk

['Hei, aku sudah mengisi pulsamu, jadi kau tak ada alasan lagi tidak membalas pesanku ^^~]

LuoLuo terkejut, ia tak percaya orang yang baru di kenalnya itu serius mengisi pulsanya yang sebenarnya tak habis. Matanya tak sengaja menemukan sosok pria aneh -menurutnya- itu sedang melambaikan tangan dengan semangat di meja seberang.

Yah, hitung-hitung sebagai ucapan terimakasih maka ia balas melambai dan tersenyum, yang tanpa sadar senyuman polos nan memikat miliknya malah menjadi bencana -atau kebahagiaan- karena sejak saat itu Xiahe -si pria gay- memutuskan akan mengejarnya sampai dapat, dan membuat LuoLuo yang masih bisa dikatakan 'Normal' merasakan kehidupan bagai naik jet coaster mulai malam itu.