Must Be Paired

Chapter 1

.

.

.

.

Judul : Must Be Paired.

Author : Sam/SamKou

Genre : Yaoi, sweet, hurt.

Pairing : Baekyeol.

Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol.

Length : Chaptered.

.

.

.

.

HAPPY READING!

.

-START-

.

.

-Author Pov-

.

Teeet Teeeet Teeeeet!

.

Bel sekolah sudah berbunyi, menandakan semua siswa harus segera masuk kedalam kelasnya masing-masing. Menunggu dengan tenag guru mereka untuk memulai pelajaran.

Sama seperti yang dilakukan semua siswa kelas 2-C yang menunggu kedatangan gurunya untuk segera memulai pelajaran. Namun guru yang ditunggu belum datang juga sampai 30 menit berlalu.. seisi kelas sudah mulai ramai dan beberapa diantara mereka ada yang hendak meninggalkan kelas.

Namun sayang keinginan mareka pupus sudah, karena seorang guru sudah datang. Datangnya guru tersebut dibarengi oleh semua helaan nafas kecewa seisi kelas.

"Sudah.. sudah jangan kecewa seperti itu. Dan maaf saya sedikit terlambat, apa kalian menikmati sedikit waktu tadi?" kata Kim songsaenim.

"Lebih baik Kim-songsae tidak usah datang saja" kata seorang siswa dengan lirih.

"Meski aku tidak datang aku tetap akan memberikan tugas yang banyak utnuk kalian, terutama untukmu Sehun-ssi" kata Kim songsaenim yang ternyata mendengar keluhan salah satu siswanya tersebut, Oh Sehun.

"Ahahahaha, aku daritadi menunggu Kim-songsae kenapa songsaenim tidak datang-datang. Ayo kalau begitu dimulai pelajarannya songsaenim" kata Sehun dengan salah tingkah. Karena tentu saja dia tidak mau mengerjakan tugas Kim songsaenim yang terkenal dengan pemberian tugas yang segunung. Lebih baik dia mengikuti pelajarannya dengan tenang dan damai.

"Sekali lagi saya minta maaf atas keterlambatan tadi. Tapi sebagai permintaan maaf, saya akan membawakan teman baru untuk kalian semua"

"Kemari masuklah" kata Kim-songsae dan melambaikan tangannya pada seseorang diluar kelas, mempersilakan seseorang masuk kekelas.

Dan kemudian masuklah seorang siswa yang manis kedalam kelas mereka. Tingginya rata-rata tapi karena tubuhnya yang sedikit kecil, kulit yang putih dan wajah yang manis. Dia terkesan mungil.

"Perkenalkan dirimu" perintah Kim-songsae.

"Annyeong haseyo Byun Baekhyun imnida. Senang bertemu kalian semua, mohon bantuannya" kata siswa tersebut memperkenalkan dirinya didepan kelas.

Matanya berbinar-binar senang karena akan mendapatkan banyak teman baru. Matanya menyapu seluruh isi kelas memperhatikan satu-persatu teman sekelasnya. Baekhyun senang melihat ekspresi senang dari teman sekelasnya saat ia memperkenalkan diri. Tapi matanya berhenti pada sesosok siswa yang terlihat tidak senang dengan kehadirannya.

"Baekhyun-ssi kami harap kamu bisa cepat menyesuaikan diri. Kalau begitu tempat dudukmu disebelah sana, bersama-"

"Yeollie!" kata Baekhyun tiba-tiba memotong perkataan Kim songsaenim.

Dan karena perkataannya, semua mata akhirnya terarah kepada seseorang yang dipanggil oleh Baekhyun tadi. Park Chanyeol. Siswa yang tadi sempat dilihat Baekhyun yang menunjukkan ekspresi kurang senangnya.

"Oh Yeollie? Maksudmu Park Chanyeol?" tanya Kim songsaenim kepada Baekhyun dan Baekhyun mengangguk cepat dengan lucunya. Kim songsaenim hanya tersenyum melihat betapa lucunya anak baru ini.

"Tapi dia sudah mempunyai teman duduk. Bagaimana kalau kau duduk didepannya saja? Bersama Xiao Luhan?" tawar Kim songsaenim terhadap Baekhyun, awalnya Baekhyun sedikit kecewa, tapi akhirnya mengangguk dengan antusias karena masih bisa duduk disekitar tempat duduk Chanyeol.

"Baiklah silakan duduk. Luhan sekarang dia menjadi teman sebangkumu"

"Ne songsaenim"

Baekhyun dengan senyuman lebarnya segera menghampiri tempat duduk dan teman barunya. Mereka berdua memperkenalkan diri sejenak. Dan setelah itu Baekhyun segera memutar tubuhnya kebelakang.

"Yeollieee~" panggil Baekhyun senang kepada Chanyeol, namun Chanyeol hanya memutar bola matanya malas.

"Ck, sudah lihat depan sana" kata Chanyeol sedikit ketus.

"Ne~" tapi Baekhyun membalasnya dengan senyuman lebar masih setia terpatri diwajahnya.

.

.

SKIP TIME

.

.

Bel istirahat telah berbunyi, sebagian besar siswa dan siswi keluar menuju ruang kelas mereka untuk menyegarkan kembali pikiran mereka dengan tujuan yang berbeda-beda.

Dan sama halnya dengan Baekhyun tentunya, ia sudah mempunyai tujuan di jam istirahat di hari pertamanya. Mengikuti Chanyeol!

"Yeollie mau kemana?" tanya Baekhyun saat melihat chanyeol sudah berdiri hendak meninggalkan kelas.

"Kekantin" jawabnya singkat.

"Baekkie ikut, tapi tunggu Baekkie merapikan buku-buku dulu ya" kata Baekhyun, namun seperti tak mengindahkan perkataan Baekhyun, Chanyeol segera melesat pergi keluar kelas menuju kantin dan meninggalkan Baekhyun.

"Loh Yeollie mana?" Baekhyun telah merapikan peralatan belajarnya tadi, tapi sekarang bingung setelah menyadari Chanyeol sudah tak ada disekitarnya.

"Hemm Yeollie meninggalkan Baekkie lagi..." kata Baekhyun sedikit kecewa.

.

PUK

.

Sebuah tangan menepeuk bahu Baekhyun, Baekhyun menoleh dan mendapati Luhan masih ada disebelahnya.

"Baekhyun mau kekantin?" Luhan melihat Baekhyun yang terlihat kecewa karena ditinggal oleh Chanyeol kekantin. Luhan melihat semuanay tadi.

"Ne"

"Bersamaku mau?" ajak Luhan dan dengan segera wajah Baekhyun kembali ceria.

"Benarkah? Ayo!" Baekhyun bersemangat dan segera berdiri menggandenga tangan Luhan. Luhan tersenyum melihat tingkah teman barunya.

"Kau bersemangat sekali Baekhyun"

"Hehehe"

.

.

Sesampainya dikantin...

.

"Yeollie~" panggil Baekhyun yang sudah berada dikantin dan sekarang sedang berada didepan Chanyeol dan Sehun.

"Hah kau lagi~" lirih Chanyeol, tapi masih bisa didengar oleh Baekhyun, Baekhyun hanya tersenyum mendengar sambutan tak hangat dari Chanyeol.

Baekhyun membawa nampan yang berisi makanan dan minuman yang dipesannya, tentu saja bersama dengan Luhan.

"Yeollie kenapa meninggalkanku?" tanya Baekhyun masih dengan senyum manisnya meski sebenarnya dirinya kecewa.

"Kau terlalu lama"

"Begitu ya. Mian hehe" dan akhirnya malah Baekhyun yang meminta maaf.

"Apa kalian sudah saling kenal?" tanya Sehun tiba-tiba.

Sehun sangat penasaran begitu juga dengan Luhan sebenarnya. Mereka berdua sepertinya lebih dari saling kenal. Mengingat Baekhyun sudah memanggil Chanyeol dihari pertamnya. Apalagi sepertinya itu panggilan untuk orang yang sudah lama saling kenal.

"Ne. Eum namamu Sehun kan? Salam kenal~"

"Ah ne Baekhyun-ah salam kenal"

"Jadi apa kalian itu bersaudara atau apa?" kali ini Luhan yang bertanya.

"Aku teman Yeollie dari kecil"

"Ooh" jawab Sehun dan Luhan serentak.

"Hei kenapa kau tidak pernah cerita?" kata Sehun sambil menyenggol lengan Chanyeol.

"Apa yang harus diceritakan? Semua orang pasti punya teman semasa kecil kan?" jawab Chanyeol malas.

"Huh dasar ketus sekali" Sehun kesal pada Chnayeol yang sudah dari pagi kehilangan moodnya.

"Yeollie nanti pulang bersama ya?" ajak Baekhyun kemudian.

"Tidak bisa"

"Kenapa?"

"Aku ada pertandingan basket"

"Benarkah? Kalau begitu aku akan melihat dan menyemangatiku" mendengar bahwa Chanyeol akan ada pertandingan, membuat Baekhyun terlihat semangat sekali.

"Tidak boleh"

"Kenapa?"

"Kau anak baru, siapa yang akan menemanimu. Nanti itu sangat ramai"

"Eum, Luhan mau menemaniku kan?" tanya Baekhyun kepada Luhan yang ada disampingnya, berharap Luhan mau menemaninya.

"Baiklah" Luhan tersenyum setuju dengan ajakan Baekhyun. Baekhyunpun membalasnya.

"Tidak bisa" dan kali ini Chanyeol menginterupsi, masih keukeuh tidak memperbolehkan Baekhyun untuk datang.

"Kenapa? Aku sudah ada Luhan yang menemani" Baekhyun sedikit protes.

"Aku bilang pertandingannya sampai sore. Bagimana kalau ibumu mengkhawatirkanmu karena anaknya tidak pulang awal dihari pertamanya sekolah?"

"Apa Yeollie mengkhawatirkan Baekkie?" pertanyaan polos keluar dari mulut Baekhyun.

"Bodoh! Untuk apa aku mengkhawatirkanmu? Aku mengkhawatirkan ibumu nanti yang mencari-cari anaknya yang tidak kunjung pulang" Chanyeol mengeluarkan alasannya, meski sebenarnya Chanyeol memeang sedikit khawatir.

"Hehehe, tapi apa Yeollie tidak akan mengantarku setelah selesai pertandingan?"

"Tidak, setelah pertandingan kami se-tim akan berkumpul untuk me-review ulang pertandingan"

"Kalau begitu Baekkie akan menunggu Yeollie sampai selesai"

"Tidak bisa, aku masih ada keperluan"

"Baiklah aku pulang sendiri, tapi biarkan aku melihat pertandinganmu. Nanti juga Baekkie akan minta izin pada eomma, jadi jangan khawatir" Baekhyun benar-benar bersikeras agar diperbolehkan melihat pertandingan, ia menatap Chanyeol dengan tatapan penuh harap.

"Bodoh! Terserah kau saja!" Chanyeol yang menatap langsung kearah mata Baekhyun, akhirnya menyerah dan memperbolehkan Baekhyun. Saat menatap mata Baekhyun, seperti ada sengatan listrik menjalar ditubuhnya. Dan dengan cepat Chanyeol membuang mukanya.

"Gomawo Yeollie"

"Dasar merepotkan"

Sekali lagi Baekhyun hanya tersenyum, tersenyum lebar mendapatkan respon seperti itu. karena rasa senangnya lebih besar dari pada rasa kecewanya. Asal bisa dekat dengan Chanyeol, maka Baekhyun akan terus menyunggingkan senyumannya.

.

.

SKIP TIME

.

.

Pertandingan Basket...

.

.

"Woahhhh! Chanyeol hebat sekali! Luhan lihat lihat Chanyeol memasukkan bola lagi" Baekhyun terus mengeluarkan kekagumannya melihat permainan Chanyeol, sedari tadi meneriakkan nama Chanyeol sepanjang permainan berlangsung. Tak jarang melompat-lompat dan menarik-narik tangan Luhan keatas saat Chanyeol berhasil memasukkan bola.

"Iya benar, Chanyeol memang hebat! Dia kan kapten tim basket sekolah kita"

"Benarkah? Woah!"

"Ahhh! Chanyeol memasukkan bola lagiii!"

Priiit!

Akhirnya pertandingan putaran pertama selesai dengan SM High School memimpin score, tapi selisih angka sangat tipis, jadi tim yang dipimpin Chanyeol harus lebih banyak mencetak score agar memenangkan pertandingan.

Sedangkan Baekhyun sudah sedari tadi terus saja menyemangati dan memuji Chanyeol tanpa henti-hentinya. Meski Chanyeol tak sekalipun melihat kearahnya, tapi Baekhyun sudah sangat puas hanya dengan melihatnya dari kejauhan.

Namun Baekhyun mendapati sesuatu saat waktu istirahat perandingan berlangsung, Baekhyun melihat kearah bangku tempat pemain beristirahat. Baekhyun melihat seorang siswi memberikan handuk dan botol air mineral kepada masing-masing pemain, mungkin itu simanager club. Tapi yang aneh, siswi itu hanya memberikan perlakuan lebih terhadap Chanyeol, siswi itu mengeringkan rambut Chanyeol yang berkeringat dengan handuk ditambah lagi mengelapkan wajah Chanyeol yang juga basah dengan keringat. Mereka juga terlihat tertawa bersama dan kemudian Chanyeol menarik tangan siswi tersebut untuk duduk disebelahnya. Dan tanpa sadar Baekhyun mempoutkan bibirnya tak suka melihat itu semua.

"Dia manager club basket. Namanya Choi Sooyoung" kata Luhan tiba-tiba menjelaskan.

"Oh.."

"Eum.. Luhan... apa mereka berdua pacaran?" akhirnya Baekhyun bertanya juga, karena dirinya sangat penasaran.

"Eum setahuku mereka berdua memang dekat, tapi sepertinya mereka belum pacaran"

"Ah begitu ya... belum..." gumam Baekhyun, ada sedikit kekhawatiran.

"Tapi Chanyeol sudah menyukai Sooyoung dari mulai kelas satu, tapi saat itu Sooyoung masih mempunyai pacar. Lalu beberapa minggu yang lalu dari yang aku dengar dia sudah putus dengan pacarnya..."

"...Ditambah lagi sepertinya Sooyoung juga menyukai Chanyeol. Mungkin saja mereka berdua akan meresmikan hubungan mereka, hanya menunggu beberapa waktu" kekhawatiran Baekhyun akhirnya terjawab juga berkat penjelasan Luhan. Raut muka Baekhyun berangsur-angsur berubah suram setiap mendengarkan kata dari Luhan.

'Jadi ini kenapa Chanyeol selalu ketus padaku? Bahwa dirinya sudah mempunyai orang yang dicintai dan dengan seenaknya aku... aku menerima tawaran itu...'

"Baekhyun-ah pertandingannya sudah dimulai kembali" seru Luhan kepada Baekhyun, karena aula sudah dipenuhi dengan sorakan penonton.

"A-ah benar... ayo kita semangati mereka kembali"

Baekhyun segera membuang perasaan sedihnya dan digantikan dengan keceriaan kembali. Singkirkan rasa sedih itu dahulu, karena saat ini yang diperlukan adalah menyemangati Chanyeol agar tim-nya mendapatkan kemenangan.

.

.

Dan benar saja tim basket SM High School berhasil memenangkan pertandingan tersebut, semua orang bersorak-sorai tidak terkecuali Baekhyun. Baekhyun bersama Luhan dengan senang melompat-lompat atas kemenangan sekolahnya.

Lalu tiba-tiba Luhan menarik tangan Baekhyun untuk turun kelapangan. Baekhyun hanya mengikuti saja.

"Luhan kita mau kemana?"

"Menghampiri mereka, ya untuk memberikan ucapan selamat, mumpung sepi. Apa kau tidak mau memberikan ucapan selamat pada sahabatmu? Apalagi Chanyeol kan sahabat kecilmu. Ayo cepat"

"Tapi Chanyeol nanti akan memarahiku kalau tidak cepat pulang"

"Tenang saja biar aku yang mengantarmu pulang nanti" akhirnya Baekhyun mengikuti saja ajakan Luhan dengan pasarah.

Tapi pikiran Baekhyun sedikit terganjal akan sesuatu, Baekhyun masih memikirkan suatu fakta tentang dirinya dan Chanyeol.

'Sahabat... benar hanya sahabat semasa kecil...'

"Ah Luhannie chagi! Baekhyun! Kemari!" teriak Sehun yang melihat Luhan dan Baekhyun menuju kearah mereka.

"Chagi?" tanya Baekhyun kepada Luhan.

"Hehehe aku belum bilang ya, Sehun itu kekasihku" jelas Luhan malu-malu.

"Ahhh benarkah? Sudah kuduga, kalian sangat cocok" Baekhyun memberikan Luhan jempolnya, tanda bahwa mereka sangat cocok.

"Gomawo. Ayo" Luhan kembali mengajak Baekhyun untuk menghampiri Chanyeol dan kawan-kawan.

.

"Hunnie selamat atas kemenangan tim kalian"

"Gomawo Hannie Baby kekeke" Sehun langsung memeluk Luhan dengan erat, wajah Luhan nampak merona dan itu malah membuat Sehun semakin mengeratkan pelukannya.

"Hunnie... lepaskan, aku juga mau memberikan selamat kepada yang lain" akhirnya dengan susah payah Luhan berhasil melepaskan pelukan Sehun.

"Kau juga Chanyeol selamat, permainanmu sangat hebat, sang kapten memang hebat!" kata Luhan memberikan pujiannya kepada Chanyeol, dan karena sadar bahwa Baekhyun sedari tadi diam saja. Luhanpun menyenggol lengan Baekhyun agar memberikan ucapan juga.

"Eum... Yeollie selamat atas kemenangan tim-mu" Baekhyun memberikan ucapannya dengan senyuman lebar nan manis khas miliknya.

"Huum" namun Chanyeol hanya membalasnya singkat, tanpa berterima kasih.

"Kenapa kau tidak pulang? Ibumu pasti mencarimu"

"Aku yang mengajaknya kemari, nanti aku yang akan mengantarkannya tidak usah khawatir. Lagipula Baekhyun bukan anak kecil..." kali ini Luhan yang menjawab, karena memang dia yang memaksa Baekhyun utnuk kesini.

"Sudah kubilang aku tidak khawatir. Lagipula dia memang masih anak kecil..."

"Iya iya kau ini kenapa sih galak sekali... Aku akan mengantarnya pulang sekarang" Luhan hendak menggandeng tangan Baekhyun untuk mengajaknya pulang. Namun sepertinya Baekhyun tidak bergerak dan menatap sesuatu. Luhanpun mengikuti arah pandangan Baekhyun.

"Ah Chanyeol, ini minumanmu maaf sedikit lama" seorang yeoja muncul kearah didepan mereka, dan yeoja itulah yang sedari tadi ditatap oleh Baekhyun, Choi Sooyoung.

"Ne gomawo" Chanyeol merespon semua yang dikatakan dan dilakukan Sooyoung padanya dengan lembut, berbeda dengan responnya terhadap Baekhyun tadi.

Baekhyun melihat kembali kedekatan Chanyeol dan Sooyoung. Dan memang tak bisa dipungkiri bahwa Sooyoung memang sangat cantik, dan tanpa sadar Baekhyun terus memperhatikannya. Dan karena merasa diperhatikan Sooyoungpun menoleh kearah Baekhyun.

"Eum kau..."

"Ah Byun Baekhyun imnida" refleks Baekhyun memperkenalkan dirinya, karena tahu dirinya sudah tertangkap basah sedang memperhatikan orang.

"Ah ne, Choi Sooyoung imnida, aku manager club basket ini, salam kenal"

"Salam kenal"

Baekhyun makin terpana dengan Sooyoung, sudah cantik sopan pula. Bagaimana Chanyeol tidak terpana dengan wanita seperti itu.

"Eummm Chanyeol" Sooyoung nampak berpikir sebentar seperti mengingat-ingat sesuatu.

"Ne?"

"Apa dia Baekhyun yang kau bilang tunanganmu itu?" tanyanya pada Chanyeol, dan sontak itu membuat semua yang ada disana terkaget.

"TUNANGAN?" kata Sehun dan Luhan serempak.

"Benarkah itu?" kali ini Luhan yang bertanya kepada Baekhyun, dan dijawab dengan sebuah anggukan.

"Ya Chanyeol, kenapa kau tidak bilang?" Sehun bertanya kepada Chanyeol dan Chanyeol hanya memutar matanya malas.

"Ahhhh iya aku baru ingat, lihat mereka memakai couple ring. Kenapa aku tidak menyadarinya" kata Sehun lagi sambil menunjuk jari manis keduanya.

"Sudahlah tidak usah berlebihan, ini bukan hal besar yang harus diberitahukan kepada semua orang" sekali lagi Chanyeol hanya menjawab semua pertanyaan dengan malas. Tapi tidak jika yang bertanya Sooyoung.

'Tapi kau memberitahukan padanya Yeollie, berarti dia orang yang spesial untukmu'

"Ah Baekhyun-ah kalau begitu ayo kita pulang aku akan mengantarkanmu" ajak Luhan kembali.

"Ne, gomawo Luhan"

"Eum Yeollie, Sooyoung, Sehun annyeong!"

.

.

Luhan akhirnya berjalan mengantarkan Baekhyun pulang, sekalian untuk tahu dimana teman barunya itu tinggal. Dan ternyata rumah Baekhyun dan Chanyeol berdekatan. Sepanjang perjalanana, mereka hanya diam. Luhan sedikit merasa bersalah tadi saat menceritakan Sooyoung kepada Baekhyun.

"Eummm Baekhyun-ah mian soal yang tadi"

"Ada apa, kenapa Luhan minta maaf padaku?"

"I-itu saat aku bercerita tentang Sooyoung. Aku tidak tahu kalau kau tunangan Chanyeol, dan dengan seenaknya aku menceritakan tentang hubungan mereka" sesal Luhan.

"Ah ani, bukan masalah. Itu salah ku karena tidak bilang dari awal. Lagipula pertunangan kami belum benar-benar resmi hanya baru dibicarakan. Dan seperti yang kau bilang, sepertinya mereka berdua saling menyukai. Aku malah merasa tidak enak pada mereka berdua"

"Apa kau tidak apa-apa? Apa kau tidak menyukai Chanyeol?"

"Tentu saja aku menyukainya, siapa yang tidak menyukai namja seperti Chanyeol, dia tampan, pintar dan kapten tim basket. Semua orang pasti menyukainya"

"Eum maksudku apa kau tidak mencintainya, karena kalian melakukan pertunangan paling tidak kalian punya perasaan itu kan?"

"Ahhh itu, bagaimana menjelaskannya ya. Kami memang sudah akrab sejak kecil sebelum keluargaku pindah. Dulu kami memang saling suka, mungkin malah bisa dibilang cinta pertama kami. Ah tapi yang seperti itu namanya cinta monyet kan?" jelas Baekhyun dengan menerewang masa kecilnya dengan Chanyeol yang begitu menyenangkan.

"Dan sekarang?" entah kenapa Luhan menjadi semakin penasaran untuk bertanya lebih jauh.

"Sekarang aku masih menjaga perasaan itu. Tapi aku tidak yakin dengannya"

"Apa Chanyeol tidak menyukaimu?"

"Dia menyukaiku tapi hanya sebatas teman aku rasa"

"Jadi dia tidak suka dengan pertunangan kalian? Dia terlihat sangat ketus padamu. Dari yang aku tahu Chanyeol tidak akan seketus itu terhadap seseorang tanpa alasan"

"Ah mian bukan maksudku mengatakan itu. Mian Baekhyun-ah" Luhan merutuki dirinya dalam hati, dia kesal pada dirinya sendiri kenapa bisa mengatakan hal-hal sensitif pada Baekhyun. Tapi Baekhyun hanya tersenyum lembut.

"Huum, bahkan Yeollie membencinya. Aku rasa itu karena aku terlalu senang dengan pertunangan ini, padahal ini baru direncanakan. Dan membuatnya terpaksa memakai couple ring itu. Ditambah lagi Yeollie sudah memiliki seseorang yang dicintainya. Jadi aku bisa mengerti kalau dia ketus padaku"

"Ah mianhae Baekhyun-ah" mendengar cerita Baekhyun, malah membuat Luhan semakin menyesal.

"Kau tidak perlu meminta maaf padaku. Ah sebentar lagi juga sudah sampai rumahku, kita berpisah disini ya. Gomawo Luhan karena sudah mengantarku"

"Ah baiklah. Ne gwaenchana"

Akhirnya Luhan dan Baekhyun berpisah untuk menuju rumah mereka masing-masing. Baekhyunpun berjalan menuju rumahnya dan segera setelah sampai ia menuju kekamarnya.

Baekhyun segera mengistirahatkan dirinya dikasur empuknya, merebahkan tubunya memandang langit-langit kamarnya. Kemudian Baekhyun mengangangkat tangan kirinya, menatap punggung tangannya dan kemudian tatapannya mengarah dijari manisnya, menatapnya lekat-lekat jari yang telah terlingkari sebuah cincin indah itu. Sekilas terulas senyum lembut dari wajah manisnya, namun senyumannya segera hilang saat mengingat kejadian hari ini.

'Hah kau lagi~'

'Dasar merepotkan'

'Sudah kubilang aku tidak khawatir. Lagipula dia memang masih anak kecil...'

Kata-kata yang Chanyeol lontarkan tadi kepadanya, membuat Baekhyun tersenyum, namun yang terlihat kali ini adalah senyuman pahit. Tapi tak pernah sekalipun Baekhyun marah atau benci jika Chanyeol ketus padanya. Karena Baekhyun tahu, Chanyeol yang sebenarnya adalah Chanyeol yang lembut, Chanyeol yang penyayang, Chanyeol yang akan tersenyum lebar kepadanya. Dan Chanyeol yang mencintai Baekhyun. Itulah Chnayeol yang Baekhyun kenal... saat dulu... Chanyeol semasa kecil.

.

.

SKIP TIME

.

.

Sore ini Baekhyun minta izin kedua orang tuanya untuk keluar sebentar, Baekhyun berniat untuk jalan-jalan hanya sekedar untuk menyegarkan pikirannya. Baekhyun ingin melihat matahari terbenam dari jembatan kecil yang berada ditaman kota. Tempat itu adalah tempat favoritnya dulu semasa kecil tentunya dengan Chanyeol. Ditempat itulah mereka berdua selalu bermain, dan sesekali menunggu terbenamnya matahari. Dan ada satu kenangan yang tak pernah Baekhyun lupakan disana.

.

-Flash Back-

"Baekkie~" seorang anak kecil sedang berlari dari arah kejauhan denagn senyuman lebaranya, menghampiri temannya yang sedang duduk dijembatan kecil disebuah taman kota, menggantungkan kakinya, menggerak-gerakkannya.

"Ah~ Yeollie cepat kesini, lihat matahari sebentar lagi akan tenggelam" anak yang dipanggil Baekkie atau tepatnya Baekhyun kecil, menggerak-gerakkan tangannya memberi tanda agar Chanyeol kecil cepat menghampirinya.

"Yeollie dari mana saja, lcepat duduk sini"

"Hehehehe, maaf Yeollie tadi ada urusan"

"Ah kalau begitu sini duduk dekat Baekkie" Baekhyun kecil menepuk-nepuk tempat disebelahnya mengisyaratkan agar Chanyeol duduk disampingya, dan Chanyeol segera duduk disamping Baekhyun.

"Ah lihat Yeollie mataharinya terbenam" Baekhyun kecil menunjuk matahari yang sedang terbenam dengan indahnya, begitupun dengan Chanyeol.

Namun mata Chanyeol menangkap sesuatu yang lebih indah dari matahari terbenam didepannya. Yaitu wajah Baekhyun, wajah cantik Baekhyun yang kini tengah tersinari cahaya dari matahari terbenam. Wajah Baekhyun nampak lebih bersinar, lebih cantik dan membuat Chanyeol tak melepaskan pandangannya dari Baekhyun.

CUP

Dan karena terpesona dengan kecantikan Baekhyun, akhirnya Chanyeol kecilpun mencium pipi Baekhyun sedikit lama, Baekhyun yang sadar akan hal itu, membelalakkan matanya, dan memutar tubuhnya menghadap Chanyeol.

"Yeollie~" wajah Baekhyun merona, semburat merah mucul dikedua pipinya, yang menambah kesan indah diwajah cantiknya, dan jangan lupakan sinar matahari terbenam masih menerpa wajahnya.

GREP

Kali ini Chanyeol mengenggam kedua tangan Baekhyun. Menatap lekat kedalam mata indah Baekhyun, Baekhyun yang ditatap seperti itu menjadi sangat gugup melihat perubahan ekspresi temannya itu.

"Yeo-Yeollie~" panggil Baekhyun dengan lirih.

"Baekkie~" Chanyeol kemudian menggerakkan sebelah tangannya untuk mengambil sesuatu disaku jaketnya, Baekhyun penasaran dengan benda apa yang dipegang oleh Chanyeol.

"Baekkie... eum maukah Baekkie menikah denganku?" tanya Chanyeol tiba-tiba dan tangannya yang sedari tadi menggenggam sesuatu akhirnya, menunujukkan sebuah cincin kepada Baekhyun.

Sebuah cincin... sebuah cincin yang terbuat dari rumput yang dirangkai menjadi berbentuk lingkaran kecil. Cincin rumput yang menunggu terpasang dijari manisnya. Sebuah cincin yang menunggu jawaban dari mulutnya.

Chanyeol masih menunggu jawaban dari Baekhyun yang sedari tadi hanya melihat dirinya dan cincin rumput itu secara bergantian. Sepertinya Baekhyun masih shock dan masih mencerna perkataan sahabat didepannya itu.

"Baekkie~ apa kau mau menikah denganku?" tanya Chanyeol sekali lagi dan berhasil membuyarkan lamunan Baekhyun. Dan Baekhyun yang sudah sadar bahwa Chanyeol saat ini sedang melamarnya, segra menganggukan kepalanya dengan antusias.

"Bae-Baekkie mau~" Baekhyun sangat malau da menundukkan kepalanya. Namun Baekhyun segera mengangkat wajahnya, saat dirasa sebuah benda sedang dipasangkan dijari manisnya. Baekhyun kemudian sadar, bahwa sebuah cincin rumput saat ini sedang melingkar indah dijari manisnya.

"Baekkie sekarang giliranmu" kata Chanyeol sambil menyodorkan sebuah cincin lagi, menyuruh Baekhyun agar memasangkannya dijari manis Chanyeol.

"Ne~" dengan senang hati dan senyuman lebarnya Baekhyun segera memasangkannya dijari Chanyeol, dan dengan itu resmilah hubungan diantara mereka.

Sebuah hubungan yang terikat karena oleh sebuah cincin, meski hanya sebuah cincin yang terbuat dari rumput, namun kekuatannya mampu mengalahkan cincin yang tebuat dari emas berlian sekalipun. Sepasang cincin yang mengikat rasa yang ada dihati mereka, sebuah rasa yang disebut cinta...

-Flash Back End-

.

.

"Cinta monyet ya..."

"Apa kau berpikir begitu Yeollie?"

Kembali sebuah senyuman pahit terukir diwajah cantik Baekhyun saat mengingat masanya yang sekarang. Masa yang berbanding terbalik dengan masa lalunya.

Baekhyun akhirnya memutuskan untuk menuju jembatan kecil tersebut, ingin dia bernostalgia kembali, mungkin akan lebih menyenangkan bila Chanyeol bisa ikut bersamanya saat ini, meski hanya sebagai teman tidak apa-apa.

Namun langkahnya terhenti saat melihat orang yang sedari tadi dipikirkannya telah berada disana terlebih dahulu. Benar dia adalah Chanyeol. Sebuah senyum mulai terkembang diwajah Baekhyun, karena mampu melihat wajah Chanyeol, apalagi disaat matahari terbenam saat ini.

Tapi Baekhyun memilih untuk diam ditempatnya saat ini dan melihat Chanyeol dari kejuhan saja, itu lebih baik. Lalu mata Baekhyun seakan melebar saat melihat gerak-gerik Chanyeol. Pasalnya Chanyeol...

.

.

Chanyeol berdiri ditengah jembatan kecil yang berada ditaman kota, dia hanya diam disana seperti menunggu sesuatu. Lalu tiba-tiba Chanyeolpun menyungginggkan senyuman, saat dirasa apa yang telah ditunggunya datang.

Matahari terbenam...

Chanyeol menuggu matahari untuk menenggelamkan dirinya. Chanyeol suka sensasi saat sinar matahari terbenam tersebut menerpa wajahnya. Lalu tiba-tiba tangan Chanyeol bergerak menuju ketangan yang sebelahnya, lebih tepatnya mengarah kejarinya. Ia lepaskan cincinnya yang tengah melingkar manis ditangannya itu pelan-pelan. Setelah lepas, cincin itu ia angkat tepat didepan wajahnya.

Chanyeol mentap matahari tenggelam tersebut lewat celah lubang cincinnya, ia tutup sebelah matanya, agar pandangannya terfokus dengan jelas saat melihat matahari lewat lubang cincinnya itu. Cukup lama ia pada posisi itu sampai akhirnya sang matahari benar-benar tenggelam. Dan cahaya taman kotapun tergantikan oleh cahaya lampu. Kemudian Chanyeolpun menutup matanya masih dengan posisi tangannya terangkat memegang cincin tersebut.

Dan apa yang membuat Baekhyun melebarkan matanya adalah tangan Chanyeol. Tangan Chanyeol kemudian meregangkan pegangannya pada cincin tersebut, dan alhasil cincin tersebutpun jatuh kedalam sungai dibawah jembatan tersebut.

CLUBB

Cincin tersebut benar-benar jatuh dan tenggelam kedasar sungai. Chanyeol masih berdiri ditempat tersebut dan masih menutup kedua matanya. Dan saat mata tersebut terbuka, Chanyeol segera meninggalkan jembatan tanpa melihat kearah dasar sungai tempat dimana cincin tersebut tenggelam. Dan tanpa mengetahui saat cincin tersebut jatuh, jatuh pula setetes air mata dari seseorang yang memperhatikannya.

.

.

Setetes air mata dari mata indah Baekhyun akhirnya jatuh juga, Baekhyun segera menghapusnya, namun semakin air mata tersebut diseka, maka tetesan-tetesan lain akan terus datang tanpa henti.

Sepeninggalnya Chanyeol dari jembatan tersebut, Baekhyun segera menghampiri jembatan tersebut. Menatap nanar kedalam sungai. Meski tak akan terlihat dasar sungai tersebut, namun mata Baekhyun terus saja menerawang kearah sana, mencari-cari dimana letak cincin tersebut meski sepertinya percuma.

Namun seketika itu Baekhyun tersenyum, masih dengan adanya jejak air mata dikedua pipi halus Baekhyun. Dengan memantapkan hati, Baekhyunpun memandang cincin yang sama yang tengah melingkar dijarinya. Dengan menirukan gerakan Chanyeol yang sempat dilihatnya tadi, akhirnya diambilnya cincin tersebut dari jarinya.

Namun saat ini bukan sang matahari yang dilihat Baekhyun dari celah lubang cincinnya. Matahari tersebut telah tenggelam dan digantikan dengan sang rembulan. Meski begitu, cahaya sang rembulan tak kalah indah dengan cahaya matahari saat tenggelam. Baekhyun tersenyum dan menutup kedua matanya. Dan...

CLUBB

Cincin tersebut pun telah jatuh kedalam dasar sungai, dan sama... jatuhnya cincin tersebut tetap diiringi dengan tetesan air mata... dan masih sama, air mata tersebut masih berasal dari mata Baekhyun...

"Couple ring tak seharusnya terpisahkan..."

"Couple ring harus terus berpasangan..."

"Benar mereka harus terus berpasangan... Meski tak harus melingkar dijari sepasang kekasih..."

-Author Pov End-

.

.

.

-TBC-

Ini FF juga udah perbah Sam publish di fp fb. Tapi kalo ada yg mw review lagi silakan dan terima kasih ^^