KYUMIN

By: Clara Eduardo Wijaya

.

My Secret

.

Warning : GS, EYD tidak sesuai, typo(s).Nama pemain hanya author pinjam. Ini FF pertama saya, jadi mohon maaf jika banyak yg gaje dan tidak jelas.

Don't Like? Please don't read ;)

.

Author pov.

.

Sungmin berjalan dengan lunglai menuju rumahnya.

Saat ini sudah menunjukkan pukul 08:00 malam...saat diperjalanan pikirannya kosong..hampa...tak ada yang bisa Sungmin pikirkan saat itu.

Kacau...perasaan dan pikirannya kacau...hanya karna seorang namja yang dia belum tahu identitasnya sedikitpun.

a man of secretsnya itu...yang membuat jantungnya berdetak sangat cepat...membuat hatinya beralih padanya...membuat jiwa, raga, dan seluruh hidupnya diberikan pada a man of secretsnya itu secara cuma-cuma.

.

.

taman.

Sungmin kembali menuju ketaman yang masih sangat sepi...hanya hembusan angin yang terdengar disana...hembusan angin yang membentuk irama yang sangat merdu.

Tapi, irama itu berubah menjadi irama yang membuatnya berdebar...membuat jantungnya kegirangan...membuat kejadian kemarin berputar kembali di sela-sela pikirannya.

Namja yang sedari tadi melihat Sungmin dan hanya tersenyum kini menghampiri Sungmin yang masih belum bangun dari pikirannya sendiri.

"Annyeong nonaaah..."Namja itu berbisik mesra di telinga Sungmin yang membuat yeoja manis itu bangun dari pikirannya.

"YAAAK!apa yang aku lakukan ha?" Sungmin menatap namja itu dengan tatapan kaget + dengan wajah yang memerah.

"Bagaimana nona, apa kau sudah ingin menceritakan masalahmu padaku?"namja itu hanya tersenyum evil melihat pipi Sungmin yang memerah..

"Enak saja!kau pikir masalahku adalah dongeng ha?" Sungmin menatap marah pada sang namja.

"Bisa saja...bisa saja jika kau ingin semua masalahmu menjadi dongeng yang tak akan pernah terjadi" senyum evil yang tadi menghiasi wajah sang namja sekarang berubah menjadi senyuman yang tulus.

Sang namja menatap Sungmin dalam. membuat yang ditatappun terhanyut kedalamnya.

Membuat Sungmin seakan terhanyut.

'Braak' Sungmin yang tersadar dari lamunannya yang tak tahu karna apa(?) mendorong sang namja yang sedari tadi memasang stay cool nya pun jatuh dideretan pasir yang menghiasi taman itu.

.

.

author pov end

.

Minnie pov.

.

"Minnie~ah..kau melamun lagi?" kalimat seseorang yang membangunkanku dari pikiranku yang tak tahu kemana(?)...suara lembut yang membuat hatiku tenang seketika...yang membuat bebanku seakan menghilang dari tempatnya.

"Anni Kyu...aku hanya memikirkan sesuatu.."ucapku tersenyum lembut pada sahabatku yang satu ini.

"Memangnya kamu lagi pikir apa Minnie?apa Hae lagi?"Kyu berusaha memastikan sesuatu dariku.

"Anniiii...bukan dia kyu. tapi, dia..."aku mengecilkan suaraku dan sedikit menunduk.

"Haah? Mwoya? kau bilang apa Minnie? aku tak dengar..." Kyu mendekatkan wajahnya ke wajahku, mencoba untuk mendengar lebih jelas apa yang akan kukatakan.

"Aishh...cari tahu saja sendiri!"ucapku lalu pergi.

.

.

Tadi, ada hal aneh yang kurasakan saat Kyu mendekatkan wajahnya padaku...ada rasa aneh di dalam dadaku...rasa yang pernah aku rasakan, tapi bukan dengan Kyu...sama orang lain.

.

.

Sudah 2 hari sejak kejadian aku bersama Hae, aku tak pernah bertemu dengannya lagi..

Bagaimana keadaannya sekarang ya?

Hm...mungkin sebaiknya aku pergi ke apartemennya.

.

.

.

Aku berjalan mencari kamar Hae...setelah beberapa lama berkeliling, aku menemukan kamarnya.

Haah...meskipun aku sering datang ke apartemennya ini, tapi aku tak tahu kenapa aku selalu susah mencari kamarnya.

'ting tong..'bunyi bel yang kupencet(?)

Tapi tunggu!pintu kamar Hae sedikit terbuka...apa ada tamu?tapi, Hae tak pernah seceroboh ini.

.

.

tampa menunggu lagi, kubuka pintu kamar Hae dengan kasar.

tapi, apa yang aku dapatkan, kenyataan yang membuatku hatiku agak sakit.

'agak sakit'?

entah mengapa, hati ini tak sesakit yang seperti dulu,dan entah mengapa rasaku dengan Hae mulai berkurang.

Kulihat Hae berciuman dengan seorang yeoja yang waktu itu membukakan pintu untukku.

Ada apa ini?apa yang terjadi?apa maksudnya semua ini?

'Braak..'Aku menjatuhkan tasku .

Aku menangis...bukan karena merasa terhianati, tapi karna aku merasa Hae tidak jujur dengan perasaannya padaku.

Menyadari kedatanganku, mereka menghentikan aksi(?) mereka dan berbalik padaku.

Aku hanya menatap mereka dengan tatapan tak percaya, tak ada yang bisa kulakukan.

"Mi...Minnie?Aku bisa jelaskan..."Hae mendekatiku tapi tak melepaskan genggaman tangannya dari sang yeoja.

"Annii Hae...Aku tahu kau tak mencintaiku...Aku juga tahu, kau mencintai Hyukie bukan?"Aku mencoba tersenyum pada ke-2 orang didepanku ini.

"Ta...tapi Minnie..."Hae tergagap dalam kata-katanya.

"Tidak apa-apa Hae...Aku tahu...kau takut pada appaku kan?Nanti aku akan bicara dengannya...dan...semoga kau bahagia.."Aku mengambil tasku dan segera pergi sebelum tangisku bertambah...tapi-

'Greep...'Hae memelukku sebelum aku melangkah pergi.

"Gomawo Minnie-ah~...jeongmhal gomawo...cuup..."Hae memelukku erat dan melepaskannya sebelum dia mencium keningku.

Aku hanya tersenyum dan melihat kebelakang Hae...Disana masih ada Hyukie yang wajahnya sudah di tekuk.

"Cheon Hae...tapi jangan menciumku ,pabbo!lihat...Hyukie sudah cemberut dan tatapannya seperti ingin memakanku. Sudah sana,mhampiri Hyukkie!Nanti akhirnya malah aku yang dibenci!"Aku mendoong hae pelan mendekati Hyukie dan berlari meninggalkan mereka..

.

.

Minnie pov end

.

Author pov.

.

"Hiks...hiks..." Sungmin menangis sendiri ditaman yang entah mengapa masih sangat sepi...padahal sudah sangat siang...kalau sudah jam begini, anak sekolah sudah berkeliaran disekitar sini...sekarang?

Sepi...tak ada orang. Mungkin cuman mobil atau kendaraan lainnya yang berkeliling atau melewati taman ini.

"Hiks...hiks..." Sungmin masih menangis...menangisi dirinya sendiri sebelum mendengar suara seseorang.

"Annyeong nona...kenapa kau menangis?apa yang terjadi?apa kau ingin membaginya denganku?" Namja itu mendekati Sungmin dan duduk di samping Sungmin, dibawah pohon yang sangat rindang dan sejuk.

"Aku rasa, sekarag...'iya'..." Sungmin menghapus Air mata yang membekas di sekitar pipinya yang chubby. Masalah perasaan Sungmin yang memang semakin hari semakin berat, mengharuskannya kali ini untuk menceritakannya pada orang lain.

"Baiklah. sekarang ayo ceritaaa...!"ucap namja itu berteriak dan menaikkan satu lengannya keatas.

'Hahahaha...kau sangat keanak-anakan!' batin Sungmin sambil tersenyum.

"Bla..bla..bla..bla..bla..bla.." #Mianhae. Ngga tau mau mulai dari mana soalnya.. T.T

.

.

"Hey! boleh aku tanya sesuatu?" Sungmin berhenti dan mulai membuat topik yang baru.

"Silakan nona..."jawab namja itu tersenyum simpul.

"Dari mana kau tahu namaku...?" Sungmin menatap Namja itu serius.

"Dari sini Minnie-ah..." Namja itu memegang dada kirinya dan mulai menatap Sungmin serius.

"Ya!jangan bercanda. aku serius!" Sungmin menatap namja itu dengan sedikit kesal.

"Cari tahu saja sendiri...Minnie-ah..."Namja itu kembali berbisik di telinga Sungmin, yang menghasilkan serat merah di pipi chubbynya.

"Ya!dasar kau !" Sungmin memegang telinganya dan hampir memukul namja itu.

"Hahahaha..tangkap aku kalau bisa...!"Namja itu lari kegirangan menjauh dari Sungmin..

"Hey!kembali kau!" Sungmin mengejar Namja itu yang mulai menjauh.

Dan terjadilah aksi kejar- kejaran ditaman itu.

Hari yang dibuka dengan kejadian yang pahit dan ditutup dengan kejadian yang manis.

.

.

Kau tahu?

Saya pikir kau tidak akan pernah tahu kalau aku selalu melihatmu.

Mengetahui semua tentangmu.

Tapi, aku ingin kau tahu, jika aku mencintaimu.

Dari dulu, sebelum kita bertemu dan berteman.

Dan aku juga ingin kau tahu, jika saya memiliki satu sisi lain yang selalu bersamamu, sebelum kau menemukan diriku yang sebenarnya.

.

.

Sungmin termenung sendiri memikirkan dan memutar kejadian kemarin yang membuat secara tak langsung hidup dan pikirannya berubah dengan seketika.

Tersenyum...kesal sendiri...itulah yang dialami Sungmin sekarang...tak tahu gejala penyakit apa(?)yang diberikan oleh namja tersebut secara diam-diam pada Sungmin.

Membuat Sungmin secara tak langsung telah dekat dengan namja misteriusnya itu dan secara tak langsung pula membuat Sungmin dan Kyuhyun semakin menjauh.

Sungmin dan Kyuhyun sekarang jarang bertemu,bahkan untuk saling bercanda saja Sungmin sudah tak mempunyai waktu.

.

Tak tahu kenapa namja itu membuat Sungmin dan Kyuhyun saling menjauh satu sama lain.

Bukan Sungmin saja, Kyuhyun juga sangat jarang kelihatan ditempat kuliah mereka.

.

"Minnie-ah...kau kenapa?melamun lagi?memikirkan apa?" Namja yang memegang pundak Sungmin dari belakang, yang membuat Sungmin menghentikan pikirannya sejenak dan berbalik kebelang, melihat siapa yang datang.

"Anni. hanya saja,aku sedang memikirkan-hmm-" Sungmin menggantungkan kalimatnya dan berfikir 'apakah aku harus mengatakannya?'..

"Memikirkan apa?apa kau punya masalah lagi...?"Namja itu mencoba memastikan.

"Aiiish...anni...aku hanya tak bisa mengatakannya sekarang padamu..." Sungmin hanya menunduk, tak berani memperlihatkan wajahnya yang yang kebingungan..

"Hmmm...wae? ayolah Minnie-ah..."Namja itu merengek meminta pada Sungmin dengan manja.

"Haaaah...ini soal chinguku...dia selalu menemaniku, tapi entah mengapa sejak 2-3 hari yang lalu...aku yang jarang melihatnya ,gelisah sendiri...Aku sudah coba meneleponnya dan hasilnya tetap sama...tak ada jawaban.." Sungmin menunduk, mencoba menghilangkan semua kegelisahannya tentang Kyuhyun.

.

Sedangkan namja misterius itu hanya menatap Sungmin dengan tatapan kosong dan ada rasa tak suka dengan hubungan Sungmin dengan Kyuhyun.

Rasa yang membuatnya tak suka melihat Sungmin membicarakan Kyuhyun yang notabennya adalah dirinya sendiri.

.

Ya, namja yang sekarang sedang berada disamping Sungmin,sedang menatap yeoja lugu itu dengan tatapan kosong tapi penuh arti yang mendalam adalah Kyuhyun, Cho Kyuhyun.

Jujur, Kyuhyun tak suka dengan dirinya yang dikenal baik oleh Sungmin...terlalu baik(?)...terlalu simpel... tarlalu tidak modern...dan yang terpenting... tidak bisa membuat Sungmin menyukainya.

Kyuhyun ingin dilihat lebih oleh Sungmin, bukan haya sebatas teman atau sahabat.

"Hey...kau mendengarkanku tidak?ya!kau memaksaku menceritakannya, lalu kau melamun begitu(?)saja..!" Sungmin menyadarkan Kyuhyun dari lamunannya.

"Hehehehe...mian Minnie...aku tak bermaksud melamun..."Kyuhyun hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ck!gwenchana...tapi jangan ulangi lagi..." Sungmin menunduk kesal, walau sudah memaafkan Kyuhyun.."Hmmm...hey!aiiish...apakah kau tak punya nama?atau aku harus memanggilmu 'hey' setiap hari?" Sungmin menatap Kyuhyun kesal.

"Hahahaha...terserah kau saja..lagipula aku senang dipanggil apa saja yang penting yang memanggilku adalah yeoja manis dan aegyo sepertimu.." Namja yang sebenarnya adalah Kyuhyun ini menjawab dengan sedikit menggoda.

Membuat Sungmin kembali menunduk malu.

"Aiiiish...ya!aku pulang!" Sungmin pergi meninggalkan Kyuhyun yang masih senyum gaje+senyum evil.

.

.

Esok hari...masih ditaman yang sama.

Sungmin masih memikirkan tentang chingunya...Kyuhyun.

Pikirannya hanya tertuju pada Kyuhyun...Kyuhyun...dan hanya Kyuhyun.

Sungmin masih melamun, sebelum dibangunkan(?) oleh seseorang.

"Minnie-aaah..."Kyuhyun yang masih merahasiakan identitasnya pada Sungmin, merangkul Sungmun dari belakang dan sedikit memanggil dengan mendesah.

"Ya!apa yang kau lakukan?!" Sungmin menutup telinga kiri yang telah memerah...hmmm..mungkin bukan hanya telinganya saja, tapi seluruh anggota tubuhnya yang memerah..

"Hahahahaha...santai Minnie-ah..." Kyuhyun duduk disamping Sungmin yang kembali memikirkan sahabatnya.."Kau kenapa lagi Minnie?"tanyanya lagi.

"Masih sama yang kemarin, sahabatku..." "Haaaah...aku rasa, hidupku tak bersemangat lagi..." Sungmin membelokkan bola matanya mentap Kyuhyun yang kembali mentapnya.

"Minnie!daripada yeoja manis sepertimu terlihat lesu seperti itu, lebih baik kita jalan2 yuuk!kajja!"Kyuhyun yang mulai membelokkan perhatian Sungmin, berdiri dan mulai melangkah diikuti dengan tarikan tangannya pada Sungmin yang masih terlihat memikirkan sesuatu.

.

"Wahahahahahahaha...hahaha.."tawa dari dua pasang insan yang menimbulkan rasa-rasa cinta dalam hati masing-masing...Merasakan dunia hanya milik ber-2 saja...tidak memikirkan orang-orang lain yang melihat mereka dengan tatapan heran.

menikmati malamnya dunia dengan berbalut tawa riang disela-sela rasa manis yang terdapat pada cream berwarna coklat dan pink yang memiliki rasa yang berbeda.

"Hahahahha..."tawa Kyuhyun makin membesar saat memberikan sentuhan dingin cream coklat pada pipi chubby Sungmin.

"Ya!apa yang kau lakukan?rasakan ini! !hahahahaha !"tawa yang sedikit mengejek membalas tawaan pada Kyuhyun yang sekarang menatap Sungmin kesal.

"Iiiiiihhh...Minnie!kenapa semua ice creamnya ditumpahin ke aku siih ! kan jadi lengket niiih !"Kyuhyun meratapi nasib pipi kiri, leher, baju dan lengannya yang penuh dengan cream yang manis itu.

"...kata-katamu sama persis dengan chinguku...Kyuu..." Sungmin yang sedari tadi tersenyum manis, mulai menerawang dan mengingat kembali temannya yang entah kemana.

Kyuhyun yang merasa tersinggung dan tak inginSungmin mengingat dirinya yang dulu, mulai menatap Sungmin marah.

.

author pov end

.

Minnie pov

.

Entah mengapa perkataan namja disampingku ini sangat mirip dengan chinguku...Kyu.

Aku merindukannya...kacamata tebalnnya...buku-buku tebal kesayangannya...bajunya yang tidak modern...gaya rambutnya yang dibelah tengah dibuat mengkilat(?) dengan krim rambut yang sangat menyengat,dan tak jelas baunya...walaupun begitu, aku sangat menyukai keberadaannya disampingku.

"Ya! jangan samakan aku dengan chingumu itu. aku berbeda dengannya. memangnya apa hebatnya dia, sampai kau memikirkannya sampai seperti itu. Dia hanya namja kutubuku yang tidak menarik sama sekali. upakan dia Minnie. bukankah aku lebih menarik daripada dia yang hanya sekedar penghibur." namja itu berdiri marah dan melontarkan kata-kata yang membuat hatiku tak terima.

Hatiku sangat sakit mendengar kata-katanya dan ocehan tentang Kyu.

"Lagipula, sekarang dia sudah pergi ! Dia tahu kalau dirinya tak pantas berada di dekatmu !" Plaaak!aku yang sudah tak bisa menerima semua perkataannya tentang Kyu, menampar namja yang ada di depanku ini dengan bendungan air bening dan hangat yang di mataku.

.

Kulihat namja didepanku ini hanya menatapku heran.

Setelah merasakan air mataku yang mulai jatuh, aku memilih untuk pergi dari hadapan namja yang sudah menghina chinguku ini.

.

Minnie pov end

.

Kyu pov

.

Setelah Minnie menghilang dari pandanganku, aku memilih duduk ditempat yang aku duduki sedari tadi.

Aku tak bermaksud menyakitinya, sama sekali tak bermaksud.

Hanya saja, aku tak suka Minnie mengingat diriku yang dulu hanya seorang yang tak tahu apa- apa tentang dunia modern...

.

Apa yang harus kulakukan sekarang?

.

Saya tidak suka kau yang selalu ingat tentang saya di masa lalu.

Aku hanya ingin kau melihatku yang sekarang!

Diriku yang sekarang sudah mampu membuat dirimu berdebar.

Aku berubah hanya untukmu ...

mengubah penampilan, cara berpikir .. dan yang paling penting ...caraku untuk mencintaimu sepenuh hati, dan jiwaku.

.

.

.

TBC or END?

Mianhaeyoo, saya tahu jika FF ini sangat, sangat, sangat dan sangaatlah jauh dari kata sempurna dan masih masuk dalam FF yang tidak jelas. Maafkan sayaaa T.T

Ini FF lama, dan akhirnya di publish lagi. Dengan sedikit perubahan alur. Tapi Semoga kali puas membacanya. ^^v

Sekali lagi Gomawooo dan Mianhae. =.=9

Review please?