19 November 2011, Olympic Gymnastics Arena, Seoul

5 Jam sebelum konser di mulai

Kegaduhan di antara para Staff pengatur Sound System terdengar, ternyata di saat-saat terakhir seperti ini terjadi kesalahan di penggunaan listrik untuk LCD. Kurangnya daya watt listrik membuat seluruh Staff Sound System kocar kacir mencari cara agar VCR 3D tetap menyala. Apalagi rencananya dalam konser kali ini mereka menggunakan sistem berteknologi canggih terbaru milik LG, tentu saja tak ingin masalah ini menjadi penyebab kendala gagalnya konser.

Di bagian lain belakang panggung, hal yang sama nampak terlihat di antara para Stylish. Mereka hilir mudik dengan membawa bertumpuk-tumpuk pakaian maupun aksesoris pendukung lainnya. Suara teriakan sahut menyahut di antara mereka terdengar bising, "Hei! Pakaian Shindong-ssi ini ukurannya tidak pas! Tolong segera di perbaiki!", "Tempatkan pakaian ini di sebelah sana! Ini nanti di pakai untuk perfom ke 7 mereka!", "Kenapa pakaian Yesung-ssi dengan Ryeowook-ssi perfom solo tertukar! Cepat cek kembali", "Sepatu nomor 39 milik Hyukjae-ssi hilang kemana?". Dan teriakan-teriakan lainnya yang di yakini membuat kepala siapapun pusing mendadak.

"Apa kalian melihat Kyuhyun-ssi dan Sungmin-ssi?" Teriak pria paruh baya datang ke area belakang panggung dengan panik, headphone nirkabel yang terpasang di telinga kiri dan name tag bertuliskan Staff tergantung di lehernya. Tapi tak ada salah satupun dari semuanya menyahut ucapannya, "Hei apa kau melihat Kyuhyun-ssi dan Sungmin-ssi?" tanyanya pada salah satu pemuda yang kebetulan lewat di sampingnya. Pria yang memiliki name tag yang sama dengannya tergantung di leher cepat menggeleng dan pergi terburu-buru ke arah lain.

"Akh! Kemana sebenarnya mereka!" Keluhnya frustasi menggaruk kepalanya.


oOo


Belakang gedung Olympic Gymnastics Arena.

Di antara pohon-pohon gundul tanpa dedaunan, dua sosok pria terlihat berdiri berhadap-hadapan. Bedanya, salah satu dari pria tersebut berwajah keras menahan marah, sedangkan yang lainnya berwajah lesu menunduk.

"Kenapa kau memanggilku?" ucap si wajah keras, mendengus tak sabar. Tapi di tunggu berapa lamapun, pria di hadapannya tetap menunduk tak bergeming, hanya tiupan angin yang sesekali mengoyangkan rambutnya. "Kalau kau tak ada perlu, aku pergi!. Yang lain pasti sudah menunggu kita, Cho Kyuhyun-ssi".

"Tunggu, Hyung", akhirnya pria tersebut mendongak. Ia meringis tak suka saat di panggil dengan nama lengkap apalagi di tambah panggilan hormat seperti itu di belakang namanya.

"Kalau begitu kenapa kau memanggilku ke sini memakai nomor ponsel Shindong-Hyung?"

Kyuhyun kembali menunduk.

"Kalau kau tak mau bicara, aku benar-benar pergi!"

Kyuhyun panik, di cekal sebelah tangan Sungmin untuk menahan.

"Lepaskan tanganmu, Cho Kyuhyun-ssi!"

Kyuhyun menggeleng panik. "Tolong dengarkan aku, Hyung", cepat ia berdiri di depan Sungmin, menghalangi ia pergi.

Sungmin mendengus, tangannya bergerak liar mencoba melepaskan cekalan Kyuhyun.

"Hyung," melas Kyuhyun, "Apa yang harus kulakukan agar kau tak bersikap seperti ini?"

"Tidak ada Cho Kyuhyun-ssi!", hanya tolong katakan kau hanya mencintaiku. "Jadi lepaskan aku!", jangan pernah lepaskan aku, Kyu.

"TIDAK" seru Kyuhyun. Pikirannya kalut. Andaikan ia bisa mendengar isi pikiran Sungmin yang sebenarnya, pasti sekarang ia tahu apa yang di ucapkan Sungmin di dalam hati.

"Kenapa tidak Kyuhyun-ssi? Oh ya, aku dengar kau mengganti lagu untuk perform solomu ya? Dan kau akan berduet dengan Zhoumi"

"Apa maksudmu kau bicara seperti itu, Min-Hyung?", Kyuhyun mendelik.

"Tentu saja kau mengerti maksudku. Kau ingin membuat sebuah Moment manis agar Qmi Shipper senang bukan, lagipula kau pasti senang berduet dengannya"

"Hyung, aku pernah bilang hubunganku dengan Mimi-Gege hanya sebatas teman kan?"

"Ya, sebatas teman hanya saat kalian di depan orang lain. Tapi tidak saat hanya ada kalian berdua. Aku yakin saat berduaan, kalian begitu sibuk bermesra-mesraan"

Kyuhyun mendengus tak suka, "Min," panggilnya dengan nada pelan, "Bukannya kau tahu siapa yang di sukai Mimi-Gege". Sungmin mendadak gelisah, tapi kembali ia menjadi Sungmin yang keras kepala.

"Aku tak tahu" sahutnya, "Jadi lepaskan aku!", di hempaskan tangan Kyuhyun yang mencekram pergelangan tangannya. Dan berjalan tak tahu-tahu melewati Kyuhyun yang berdiri merana.

"Sebaiknya cepat kembali ke dalam, aku yakin mereka pasti mencari kita", ujar Sungmin, membalikan tubuhnya dan membiarkan manik matanya menatap Kyuhyun yang memunggunginya. Raut wajahnya melembut sesaat sebelum kembali mengeras. "Aku tak ingin mereka repot mencari kita".


oOo


Pukul 05.28 PM (1jam 32menit sebelum konser di mulai)

Hiruk piruk orang-orang di luar stadiun tampak ricuh. Beribu-ribu manusia dengan atribut berwarna biru memadati pintu masuk ke area stadiun yang masih di tutup, beberapa di antara mereka bahkan berteriak-teriak menyanyikan iyel-iyel mendukung Super Junior. Dari balik jendela yang tertutup di ruang ganti, Zhoumi dan Henry mengintip. "Huaaa! Orangnya banyak sekali" serunya seraya memeluk tubuhnya yang menggigil. Walau ini bukan konser berskala besar mereka yang pertama, tapi sebagai manusia biasa tentu saja wajar bagi Henry untuk gugup. "Mochi", Henry merasa tangan mencolek bahunya, saat ia berbalik ia mendapati Zhoumi merentangkan tangannya, "Kemarilah" ujar Zhoumi. Pipi Henry dalam sekejap merona memerah, tanpa ragu ia membiarkan tubuhnya di selimuti tangan dan tubuh hangat Zhoumi, "Aku ada di sini, Nae Mochi. Jangan takut" bisik Zhoumi.

'Ehem'

Deheman seseorang membuyarkan suasana romantis antara Zhoumi dan Henry, Karena malu tanpa sadar Henry mendorong tubuh kurus Zhoumi hingga membentur dinding.

"Aduh" kelur Zhoumi, "God! You okey, Gege?" panik Henry.

"Dasar kalian berdua ini, di cari kemana-mana ternyata malah asik berdua-duaan di sini", Zhoumi dan Henry menoleh, mendapati Yesung yang berdiri dengan tangan terlipat di depan dada sambil mendengus. "Ayo berkumpul, seperti biasa sebelum konser di mulai yang lain ingin berdoa bersama-sama" katanya dan pergi duluan tanpa menunggu Zhoumi dan Henry yang masih memproses kejadian barusan. Keduanya tampak bertukar pandang, sebelum, "Tunggu Hyung!" seru keduanya bergegas menyusul Yesung.


oOo


"Sudah semua?" tanya Jungso saat melihat Yesung, Zhoumi dan Henry datang. Yesung mengangguk. "Kalau begitu kita mulai sekarang" ucapnya yang berada di tengah-tengah anggota Super Junior yang membentuk lingkaran. "Siwon-ah seperti biasa kau pimpin kita". Siwon mengangguk sebelum menggantikan tempat Jungso di tengah-tengah lingkaran.

Tangan kirinya yang menggenggam erat rosario yang tersemat di leher, dan tangan kanan yang menompang sebuah Injil yang terbuka bergumam, "Baiklah semua, kita mulai berdoa" ujarnya yang di iya-kan oleh yang lain. Saat Siwon membacakan beberapa ayat-ayat di dalam Injil-nya seluruh anggota terlihat menutup mata, mengikuti dalam hati seluruh perkataan Siwon.


oOo


"Kau sudah mempersiapkan semuanya?" bisik Ryeowook saat acara berdoa bersama mereka selesai. Kyuhyun hanya menanggapi dengan menganggukan kepala. Ryewook bingung, "Kau tak apa-apakan?" Kyuhyun mengangguk lagi. "Nanti aku akan berusaha agar membuat Sungmin-Hyung melihat perform-mu, jadi kau berusaha yang terbaik, Oke?", mata Kyuhyun melirik sekilas ke Ryeowook sebelum akhirnya mengangguk dan pergi meninggalkan Ryeowook dengan langkah sempoyongan.

"Ada apa dengannya?" sela Yesung, tangannya bersandar di bahu Ryeowook, "Aku tak tahu, Hyung".


oOo


Pukul menunjukan 07.00 PM. Akhirnya Super Show di mulai. Para ELF yang berdatangan dari berbagai daerah di Korea Selatan maupun dari negara lain yang sejak tadi sudah antusias menunggu mulai memenuhi stadiun Olympic Gymnastics Arena, mereka semua berteriak memanggil-manggil nama idola mereka dengan histeris, selain itu barang wajib yang mereka bawa untuk konser ini, Ligth Stick berwarna biru Sapphire di acungkan tinggi-tinggi, membuat Olympic Gymnastics Arena menjadi lautan biru Sapphire.

Di belakang panggung, ke 11 personil Super Junior dan Super Junior M berkumpul, membentuk lingkaran. "Semuanya! Ayo bersenang-senang!" Teriak Jungso yang memproklamirkan agar tangan mereka semua saling bertumpuk di tengah-tengah lingkaran, "Ou Ou Ou! We Are Super Juni!".

"ORRRRRRRRRR!" Sahut yang lain lantang sambil mengangkat tinggi-tinggi tangan mereka.

Dan konser pun di mulai.


oOo


1 Jam telah berlalu sejak Konser di mulai, suasana panas mulai terasa menyelimuti stadiun. Namun ini bukanlah panas karena suhu, tapi semata-mata karena semangat mereka yang meningkat.

Di awali dengan lagu bernuansa beat, di lanjutkan dengan lagu yang lebih slow, Super Junior mempermainkan perasaan ELF dalam kegembiraan. Kadang sesekali beberapa pasangan diam-diam menciptakan moment di antara mereka, yang tentulah di sambut kegirangan dari para Shipper. Tapi selama satu jam itu hanya satu kelompok Shipper yang terus menerus merengut di antara suasana menyenangkan. Kenapa? Tentu saja ini karena Pasangan kesayangan mereka (read : KyuMin) tak menunjukan tanda-tanda memberikan fanservice penyejuk mata, malah sebaliknya, kedua orang itu malah berjauh-jauhan.

Lampu panggung diredupkan, anggota Super Junior berlarian ke belakang panggung bersiap-siap melakukan perform selanjutnya. Bila menilik sesuai dengan urutan perform yang sudah di berikan oleh SM Entertainment, setelah ini adalah giliran Kyuhyun.

"Kui Qian! Kau sudah siap?" seru Zhoumi, berdiri di sisi lain tempat rencananya ia muncul. Kyuhyun mengancungkan jempolnya, walau ia sendiri tak yakin.

Tepukan di punggung oleh Jungso memberikan semangat padanya.

Zhoumi di sisi lain telah muncul di panggung, tepatnya sebelah barat daya, di mana grand piano berwarna hitam sudah siap.

Jari-jari lentik Zhoumi mengelus tuts piano saat menyamankan dirinya di tempat duduk yang telah di persiapkan.

Satu jarinya mulai menekan tuts piano yang di iringi sorakan dari ELF. Dan saat jari-jarinya mulai terbiasa menari-nari mengajak berdansa tuts-tuts piano yang ia kendalikan, lampu panggung menyorot pada sosok lain yang berdiri di arah bersebrangan dengan Zhoumi. Dengan pakaian semi formal semua mata tertuju pada sosok mempesona Kyuhyun.


oOo


Kyuhyun menutup matanya. Terkadang ia sengaja memijat pangkal hidungnya. Alunan piano yang di mainkan Zhoumi mulai terdengar, memberikannya instruksi agar berjalan ke tempat ia akan tampil.

Saat matanya terbuka, sorot lampu menyinarinya.

Tangannya bergerak, mendekatkan mic yang ia pegang.

Lagu ini untukmu, Min. Ucapnya dalam hati sebelum mulutnya terbuka, mulai melantunkan sebuah lagu.


oOo


Di sisi belakang panggung, Ryeowook berlari-lari di antara banyaknya orang, "Sungmin-Hyung?!" Teriaknya. "Sungmin-Hyung!"

"Aku di sini Wookie", Ryeowook menyipitkan mata dan menajamkan indera pendengarannya. Mencari sumber asal suara. "Aku di sini!"

Satu tangan nampak melambai di antara beberapa tubuh wanita yang menutupi sosok pemilik tangan, Ryeowook mengerutkan dahinya bingung, "Aku di sini, Wookie", kepala Sungmin tampak menyepul keluar dari sela-sela tubuh wanita itu. Ryeowook terkejut, cepat ia mendatangi Sungmin, "Hyung kau ngapain?".

Saat wanita-wanita itu bergerak agak menjauhi Sungmin, akhirnya Ryeowook mengerti ternyata tadi Hyung-nya ini baru saja di bantu berganti baju untuk perform selanjutnya, "Ada apa Wook? Kau masih belum bersiap-siap?"

Ryeowook menggeleng, "Hyung, ayo ikut aku!" di tarik paksa lengan Sungmin walau Sungmin bertanya-tanya kenapa Ryeowook melakukan itu.


oOo


I don't know, but I believe

That some things are meant to be

And that you'll make a better me

Everyday I love you

Suara Kyuhyun mengalun merdu.

Akhirnya pelafalan bahasa Inggrisnya sempurna, tak sia-sia Henry mengajarinya sampai mulut berbusa-busa.

I never thought that dreams came true

But you showed me that they do

You know that I learn something new

Everyday I love you

Setelah adegan tarik menarik Ryeowook-Sungmin, si kecil Ryeowook berhasil memaksa Sungmin berdiri di sisi panggung.

Sungmin merengut tak suka saat melihat Kyuhyun bernyanyi diiringi Zhoumi dari back stage.

"Ternyata kau hanya ingin menyuruhku melihat romantisme mereka", keluh Sungmin melipat kedua lengannya. "Hyung! Coba dengarkan dulu lagu Kyuhyun".

"Apanya yang perlu di dengarkan?! Tanpa kau mintapun aku sudah mengakui suaranya yang bagus".

"Aish!," Ryeowook menggeleng frustasi.

It's a touch when I feel bad

Kyuhyun menutup matanya saat ia menyanyikan lirik ini.

It's a smile when I get mad

Entah mengapa wajah tersenyum Sungmin terbayang di otaknya.

All the little things I am

Di buka perlahan matanya.

Everyday I love you oooh, oooh, aaah

Dan saat bagian ini, air matanya turun. Kamera yang kebetulan menyorot Kyuhyun segera meng-close up di wajahnya, memperlihatkan tetesan air mata Kyuhyun terlihat oleh semua penonton dari layar LCD.

"Hyung! Dengarkan bagian setelah ini!" pekik Ryeowook.

Sungmin yang kaget karena terfokus pada layar LCD hanya bisa melongo bingung.

Everyday I love you (boy), Everyday I love you

'Cos I believe that destiny (ooooooh)

Is out of our control (don't you know that I do)

Sungmin terkejut, tidak hanya ia saja, ternyata ELF juga menyadari lirik lagu yang di ganti. Sekarang semuanya mulai sibuk berbicara dengan ELF lain yang berdiri di samping mereka. Entah sedang mendiskusikan apa.

And you'll never live until you love

With all your heart and soul

Kyuhyun memutar tubuhnya. Matanya mengarah pada panggung utama.

Kameramen tampak bingung, di arahkan kameranya ke tempat di mananya mata Kyuhyun tertuju. Setelah men-zoom hingga panggung utama terlihat jelas, sang Kameran tersenyum dari balik lensa kameranya. Di zoom lagi tampilan kameranya dan mengarah pada samping panggung yang agak gelap, di mana ada dua orang pria tak jelas wajahnya diam-diam mengintip keluar back stage.

If I asked would you say yes?

Together we're the very best.

Walau sudah mengubah tampilan kameranya menjadi modus infra red agar bisa melihat jelas sosok dua orang yang bersembunyi di balik tirai back stage, tapi Kyuhyun yakin, seluruh ELF mengerti dan tahu siapa yang ia maksud, karena BunnyMin-nya sangat berbeda dan memiliki ciri khas.

I know that I am truly blessed, Everyday I love you

Kyuhyun menurunkan mic-nya sesaat. Mengangkatnya lagi dan menyanyikan lirik terakhir dengan senyuman lembut.

And I'll give you my best, Everyday I love you. Oh~

Sungmin hanya bisa terdiam. Seluruh ELF bersorak hingga rasanya gendang telinga ini bisa pecah sewaktu-waktu.


oOo


Kyuhyun memberikan hormat terakhir sebelum lampu sorot di padamkan, dan ia serta Zhoumi kembali ke belakang panggung.

"Hyung kau mau kemana?!" panggil Ryeowook kaget melihat Sungmin berlari menjauh.

Setelah perform melelahkan itu, Kyuhyun duduk di kursi yang sudah di siapkan di belakang panggung, membiarkan para stylish merias ulang wajahnya. Sudut matanya mencuri lirik Sungmin yang sedang bersiap-siap melakukan perform solo.

Ternyata gagal lagi, pikirnya tersenyum kecut, ia sudah siap dengan semua ini, benar, ia sudah siap.

Air mata menetes kembali, para stylish terkejut, cepat-cepat mereka menyeka air mata yang membasahi pipi Kyuhyun, tapi air mata itu tak mau berhenti mengalir


oOo


Omake

Konser pembukan ini berjalan sukses seperti yang sudah-sudah. Setelah konser selesai, para Kru dan Staff meminta waktu anggota Super Junior barang sejenak untuk bersulang.

Kyuhyun yang tak bersemangat, meminta ijin pada Jungso dan Manager agar bisa cepat pulang. Tahu apa alasan Kyuhyun meminta hal tersebut, keduanya memakluminya.

Letih, Kyuhyun diam-diam keluar dari pesta kecil dadakan itu, tanpa mengetahui bahwa sepasang mata menangkap tiap detil gerakannya.


oOo


In Dorm

Awalnya Kyuhyun bermaksud langsung masuk ke kamar Shindong untuk beristirahat, tapi saat ia melewati pintu ex-room miliknya dan Sungmin dulu hatinya terdorong ingin masuk.

Tak banyak perubahan sejak ia tak menghuni kamar itu lagi. Deretan Wine tetap nampak seperti semula, tak bergeser 1 inci pun.

Bola mata Kyuhyun berputar, menatap tempat tidur yang di penuhi beberapa boneka kelinci yang tertata rapi di kepala tempat tidur. Di rebahkan tubuhnya, menghirup aroma vanilla strawberry yang tertinggal dari pemiliknya.

'Hyung, Bogoshippo' gumamnya.

"Kenapa kau tidur di kasurku?"

Kyuhyun terkejut, cepat ia beranjak dari pembaringannya. Matanya terbuka lebar saat melihat Sungmin berdiri di depan pintu kamar. "Kenapa melihatku seperti itu"

"Tidak ada apa-apa", ucap Kyuhyun tertunduk. "Kau tak ikut berpesta?"

Sungmin tak menjawab, hanya melemparkan jaket yang di kenakannya ke meja kecil pemisah tempat tidurnya dan tempat tidur Kyuhyun. Membuka lemari lalu mencari pakaian ganti.

"Bukan urusanmu"

Mata Kyuhyun tak sekalipun lepas memandang gerak gerik Sungmin. Ingin sekali ia memeluk tubuh yang di rindukannya itu.

"Kalau begitu aku keluar," ujar Kyuhyun.

"Tunggu sebentar"

Panggilan Sungmin menghentikan langkah Kyuhyun yang tinggal selangkah lagi keluar dari kamar.

"Apa maksudmu menyanyikan lagu itu?", Kyuhyun menoleh. "Walau aku tak terlalu familiar dengan lagu itu, tapi aku merasa kau mengubah beberapa liriknya" Sungmin membalikan tubuhnya, kini manik mata hitam kecokelatan beradu pandangan dengan manik mata hitam pekat.

"Hanya untukmu," sandur Kyuhyun, "Aku melakukannya untukmu"

Sungmin tertegun. Kakinya bergerak ragu melangkah ke arah Kyuhyun berdiri, "Kau mencintaiku?" tanyanya ragu.

Kyuhyun mengangguk.

"Hanya diriku?"

"Tentu saja"

"Tapi kenapa kau begitu terlihat dekat dengan orang lain?"

"Aku hanya dekat sebatas sahabat. Seluruh perasaanku habis untukmu, bahkan aku ragu bila aku masih memiliki cinta tersisa untuk ku beri pada oranglain bila kau memilih berpisah denganku"

Sungmin menunduk, "Tapi-"

"Min", panggil Kyuhyun lirih, mengangkat dagu Sungmin agar mata mereka bertemu, "Aku tak tahu alasan apa yang membuatmu meragukanku. Tapi bukankah seberapa besar perasaanku, kaulah yang paling memahaminya"

"Lagipula terlalu konyol kalau kau pikir aku memiliki perasaan dengan orang-orang yang kau risaukan"

"Aku tahu, hanya saja-"

"Sttt~", Kyuhyun meletakan jari telunjuknya di bibir plump Sungmin, "Kau memaafkanku?"

Sungmin menatap Kyuhyun, tak bergerak.

Kyuhyun tersenyum lembut, "Aku mengerti. Aku juga mencintaimu", ucapnya dan mengecup bibir Sungmin.

Saat tautan bibir mereka terlepas, "Kenapa kau berpikir aku mencintamu, eoh?"

"Felling mungkin", di dekap tubuh Sungmin. "Wajahmu itu tak cocok untuk berbohong, Hyung." kekehnya.

"Ngomong-ngomong kita berkelahi selama ini untuk apa ya?", Sungmin membalas pelukan Kyuhyun.

Kyuhyun menggeleng, membenamkan wajahnya di lekuk leher Sungmin, "Aku tak tahu"

Sungmin cemberut, "Ngomong-ngomong kau akan menyanyikan lagu itu lagi di konser besok?"

"Entahlah. Mungkin tidak. Kau lihat sendirikan reaksi semua orang seperti apa".

Sungmin tertawa kecil.

"Kalau kau mau aku akan menyanyikannya kapanmu kau mau"

Sungmin mengangguk, "Hehee~ Mianhe"

"Untuk?"

"Semuanya"

"Di terima", Kyuhyun menjauhkan tubuhnya. Matanya menatap Sungmin, sedangkan jarinya bermain-main menelusuri lekuk wajah BunnyMin itu.

"Kau tahu, aku merindukanmu. Sangat"

Sungmin tersenyum manis.

"Sangat. Aku sangat mencintaimu" di dekatkan wajah mereka. Penuh perasaan Kyuhyun mencium Sungmin. Menjilati bibir bawah Sungmin meminta akses.

"Uhmpp!" Desah Sungmin merasa tangan Kyuhyun mulai meraba di tempat yang tak seharusnya, "Kyu! Andwe!"

"Ayolah Hyung. Kau sudah membuatku menunggu lama", iseng Kyuhyun meremas bongkahan padat pantat Sungmin.

"Andwe!"