You know I love you

Genre: Drama,romance,hurt
Rating: NC 17
Cast: Jung yunho,Kim jaejoong,Jung jinwoon
Pairing: yunjae, woonjae (jinwoonXjaejoong)

Warning: typo(s),cerita pasaran,mudah di tebak,OOC dll

Prolog

Bunyi air shower itu membuat seseorang yg tidur diatas tempat tidur mewah itu terbangun,ia memegangi kepalanya yg berdenyut ketika ia bangun tadi. Matanya berulang kali ia kedipkan juga kepalanya ia gelengkan agar rasa pusing itu sedikit berkurang.

Ia menoleh kearah pintu kamar mandi,ia tahu siapa yg ada didalamnya. Pria yg semalam tidur disebelahnya.

"shit!" makinya dalam hati sambil melihat kearah dada dan perutnya. Ia ingat bagaimana cara pria itu meninggalkan tanda yg cukup banyak di tubuhnya. Tidak,bukan karena mabuk semalam ia hanya meneguk beberapa gelas scotch yg masih di batas minumnya. Pria yg kini berada didalam kamar mandi itu memberikan pil kecil berwarna pink yg sangat jelas ia
tahu jenisnya. Obat yg bisa membuat ia bergerak di bawah alam sadarnya.

Ceklek..

"kau sudah bangun?" pria yg dimaksud tadi baru saja keluar dari kamar mandi. Seorang pria tampan berkulit coklat yg hanya menggunakan handuk di pinggangnya. Pria berusia pertengahan 40 itu berjalan kearah sofa yg tak jauh dari tempat duduk,ia mengambil sebungkus rokok dan korek di atas sofa.

"kenapa kau tak membangunkanku?" tanya pria yg diatas ranjang. Sedang pria yg duduk di sofa yg bernama jinwoon itu sudah menghisap rokok dg santai. Jinwoon mencibir.

"aku kira kau masih lelah jadi aku tidak tega membangunkanmu" jawabnya santai. Pria yg sudah beranjak dari atas ranjang itu tidak bicara apa-apa,ia hanya berjalan santai kearah kamar mandi dg tubuh naked.

"kau sungguh unik,kim jaejoong"

Rue d'alesia,paris 09.00 AM

Kopi diatas meja itu masih mengepulkan asapnya ketika tadi seorang pelayan meletakkannya disana. Jalanan diluar cafe itu cukup ramai untuk hari sabtu,kedua mata kecil itu menatapnya dg pandangan biasa.

"jadi bagaimana yunho?"

Pria yg bernama yunho itu memandang lawan bicaranya.

"kapan kau akan pulang ke seoul?" tanya wanita yg berada di depan yunho dg bahasa prancis. Yunho menyesap kopi hangatnya yg tidak terlalu manis sebelum menjawab.

"mungkin lusa. Kenapa?"

"apa kau tidak berniat mengajakku? Aku bisa mengambil cuti sebulan"

"tapi orang-orang disini membutuhkanmu,em" ujar yunho sambil tersenyum. Emma-nama wanita itu-ikut tersenyum.

"kau tidak berniat berselingkuh disana 'kan?" yunho tertawa kecil lalu mengacak rambut emma sedikit.

"menurutmu?" tanya yunho mengerling.

"aku akan mematahkan hidungmu kalau itu terjadi" cibir emma membuat yunho tertawa geli.

Sebuah mobil lamborghini berwarna merah metalic berhenti di basement salah satu universitas ternama di seoul. Jaejoong yg memakai jaket kulit berwarna coklat dg kaus berwarna putih itu segera berjalan memasuki area kampusnya. Diwajahnya tidak ada senyuman sedikitpun yg
ada hanya raut dingin yg selalu menjadi ciri khasnya.

Kim jaejoong yg merupakan anak dari seorang desainer ternama di seoul sangat mirip seperti ibunya yg juga cukup angkuh seperti dirinya. Mungkin kata 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya' adalah kata yg tepat untuknya. Jaejoong adalah pribadi yg memberontak dan selalu berfikir
bahwa ia yg menentukan jalan hidupnya,bukan ibu atau siapapun. Cukup unik,dan itulah kim jaejoong.

Untuk orang yg baru pertama kali mengenalnya memang cukup sulit menebak sifat aslinya,tapi jika sudah mengenalnya secara dekat..walau hanya dekat sebagai teman kampus,jaejoong adalah tipe pria yg...yeah gampang untuk di taklukkan diatas ranjang. Tapi sekali lagi,jaejoong
tipe pria yg menentukan jalan hidupnya sendiri termasuk menentukan siapa yg akan tidur dgnya.

"jae hyung" panggil junsu dari jauh membuat jaejoong menghentikan langkahnya lalu berbalik.

"wae?" tanya jaejoong malas. Junsu pun berlari menghampirinya.

"semalam kau kemana? Aku mencarimu"

"semalam jinwoon datang ke club,kami mengobrol dan berlanjut ke hotel" jawab jaejoong santai. Junsu memutar bola matanya.

"pantas saja,aku kira kau pulang sebelum tengah malam" mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka sambil berjalan beriringan.

.

"kapan kau pulang kuliah?" tanya jinwoon yg saat ini sedang menelepon jaejoong.

"kenapa? Kau mau mengajakku belanja tuan jung?" jaejoong malah balik bertanya dg nada menggoda. Jinwoon terkekeh diseberang telepon.

"boleh. Asalkan nanti malam kau ada dibawahku" jinwoon pun membalas dg nada yg menggoda juga. Jaejoong tertawa renyah membuat junsu yg berada didepannya mengernyit.

"baiklah. Kita bicarakan nanti" setelah itu jaejoong menutup teleponnya. Ia kembali memasang wajah dingin.

"sepertinya dia sudah terjerat olehmu,hyung"

"yeah begitu lah. Duda itu terlalu mudah masuk dalam pesona ku" ujar jaejoong bangga. Junsu hanya menggelengkan kepalanya,ia sudah tahu sifat asli jaejoong.

"aku heran padamu,hyung. Kau punya ibu yg kaya tapi tetap saja kau melakukan hal itu"

"hei kim junsu!" jaejoong mendekatkan wajahnya pada pria imut itu. "kau pikir aku puas hanya dg uang yg omoni berikan padaku? Aku pria mahal,kim!"

junsu tidak bisa bicara lagi,jaejoong memang keras kepala.

"ya tapi setidaknya kau tentukan pria yg bisa memberimu kebahagiaan itu satu saja,tidak perlu dg banyak pria"

"ha..ha..ha..kau tidak akan mengerti,aku heran apa yg membuatmu puas dg seorang park yoochun. Jangan bilang ia hebat di ranjang,itu alas an biasa" ujar jaejoong dg tampang meledek. Seharusnya junsu merasa sakit hati sekarang,tapi ia sudah biasa melayani sifat jaejoong itu.

"biar saja,aku bahagia dg chunnie"

"tepat!" jaejoong meminum jusnya. "aku juga bahagia bersama pria-pria kaya macam jinwoon" jaejoong bangun dari duduknya lalu meninggalkan junsu.

Ini pertama kalinya setelah 3 tahun yunho menginjakkan kakinya di seoul. Sejak ibunya meninggal 3 tahun lalu,yunho memutuskan untuk mengambil study di prancis. Alasannya agar ia tidak terlalu bersedih atas kepergian ibu yg ia cintai. Dan tentu saja menolak permintaan
sang ayah untuk bersekolah di seoul sembari membantu mengurusi perusahaan ayahnya.

Seorang pria berusia sekitar 40an berdiri di barisan penjemput di bandara itu,membawa papan putih bertulisan nama yunho. Tanpa ragu yunho mendekatinya.

"tuan yunho,aku lee joon yg ditugaskan untuk menjemput anda"

"iya" lee joon segera membawa koper yunho lalu berjalan mengikuti namja itu.

.

"apa yunho sudah datang?" tanya jinwoon sambil menyerahkan dokumen pada han sekretarisnya.

"lee joon baru saja mengirim email padaku,ia bilang kalau tuan yunho sudah bersamanya"

"baiklah. Besok aku akan menghadiri gala dinner dg banyak orang penting,jadi siapkan tuxedo ku"

"baik tuan" setelahnya han pun keluar dari ruangan itu,sedang jinwoon menghubungi seseorang dg handphone-nya.

"jaejoongie,kau dimana?" tanya jinwoon setelah jaejoong mengangkat teleponnya.

"sedang di rumah. Wae?"

"besok malam temani aku ke gala dinner" jaejoong terdiam sebentar.

"kenapa? Tidak seperti biasa" tanya jaejoong heran. Jinwoon tertawa.

"sudah saatnya kau aku perkenalkan dg banyak orang"

"dan tentunya aku ingin memperkenalkanmu dg anakku yg baru pulang dari prancis" lanjut jinwoon.

"haruskah? Sepertinya masih terlalu cepat"

"tidak,jae. Kita sudah bersama selama 1 tahun,dan sudah saatnya aku memperkenalkanmu dg orang-orang terdekatku" jinwoon terus saja menjelaskan. Jaejoong berfikir keras,ia benci jika ada orang yg menuntutnya seperti sekarang. Ia benci di atur.

"baiklah aku mau,tapi hanya pada anakmu saja. Aku tidak mau di kenal oleh teman-teman bisnismu"

"haha. Oke baby"

"aboji" yunho bangun dari duduknya setelah melihat sang ayah memasuki rumah. Jinwoon tersenyum lalu memeluk anaknya erat.

"kau tampak tampan,yunho ah" ujar jinwoon tersenyum bangga.

"haha,aboji bisa saja"

"bagaimana kabarmu?" tanya jinwoon sambil menepuk punggung anaknya.

"seperti yg aboji lihat. Aku sehat"

"baiklah,aboji ke kamar dulu" ujar jinwoon beranjak dari depan yunho.

"ah iya yunho,besok malam ikut aboji ke pesta. Ada yg ingin aku kenalkan padamu" tambah jinwoon sebelum benar-benar meninggalkan yunho.

"baik"

.

"haah,kalau saja aku tidak membutuhkannya,aku tidak mau diajak pergi olehnya" keluh jaejoong sambil menyandar di sofa kamarnya.

"sudahlah hyung,kau menggerutu terus..ini baju yg kau minta" ujar junsu sebal lalu melempar beberapa pakaian pada jaejoong.

"aish..sepertinya aku tak enak badan" jaejoong masih terus bicara sambil berjalan kearah kaca besar didekat tempat tidurnya.

"mungkin ia serius padamu,hyung"

"maksudmu?" tanya jaejoong mendelik. Junsu memutar bola matanya.

"iya,dari semua pria kaya mu hanya jinwoon-sshi saja yg dg berani memperkenalkanmu pada keluarganya" jelas junsu yg sudah berada disamping jaejoong yg sedang memakai baju.

"yeah,tapi tetap saja bagiku jinwoon hanya sebuah sumur uang" ujar jaejoong sambil tersenyum licik.

"kau sudah siap,yunho?" tanya jinwoon yg masuk kedalam kamar yunho. Ia melihat anaknya sedang memakai tuxedo berwarna hitamnya.

"sebentar,aboji" jawab yunho tersenyum. Jinwoon pun pergi untuk menunggu anaknya keluar.

Setelah sang ayah keluar dari kamarnya,yunho menghela nafas. Ia merasa asing dg ayahnya mungkin karena mereka jarang bertemu selama 3 tahun ini. Sejak kematian ibunya,ayahnya menjadi lebih dingin tapi kini ia melihat ayahnya sudah berubah. Entah apa yg mengubah jinwoon tapi yg pasti yunho sudah tidak melihat kesedihan di pancaran mata ayahnya itu.

.

Gala dinner yg diadakan di sebuah hotel bintang 5 itu dihadiri banyak orang-orang terkenal di dunia bisnis. Yunho dan sang ayah sudah tiba disana dan sekarang sedang bercakap-cakap dg beberapa orang yg jinwoon kenal,tentu saja jinwoon memperkenalkan yunho dg bangga sebagai
anaknya.

Yunho meminum wisky yg dibawakan oleh pelayan untuknya. Ia memandang sekitar melihat satu persatu orang yg datang di tempat itu. Musik yg santai mengalun lembut memasuki indera pendengaran yunho membuat tubuhnya sedikit rileks.

Jaejoong datang terlambat 10 menit karena jalan malam kota seoul masih tetap ramai.

Jinwoon melihat jaejoong yg sedang berdiri di depan pintu masuk ballroom hotel. Ia tersenyum karena pria itu tampil tampan dg menggunakan kemeja kasual,tentu saja aura cantik masih terlihat di wajahnya.

"akhirnya kau datang" jaejoong cukup terkejut mendengar suara jinwoon tapi ia tetap tersenyum.

"tentu" jawab jaejoong singkat.

"ikut aku" jinwoon menggandeng jaejoong untuk menuju ketempat yunho.

Jaejoong merasa seperti melihat seseorang yg ia kenal saat jinwoon menariknya kearah orang itu.

"yunho"

DEG

Yunho yg mendengar suara aboji-nya memanggil,langsung berdiri dari duduknya sambil memasang senyum.

DEG

Pandangan yunho dan jaejoong bertemu untuk pertama kalinya setelah sekian lama tidak bertemu. Senyum di wajah yunho pudar melihat siapa orang yg ada di samping ayahnya.

"jaejoong"

TBC

jika ff ini banyak disukai maka aku akan melanjutkannya dg segera,tapi kalau tidak maka aku akan menghapusnya ^^