Tittle : My Love
Pairing : Yunjae, Yunram
Cast : Heechul!Gs, Hangeng, and other
Genre : Drama, Romance, Brothership, YAOI
.
.
Prolog
Author POV
"Jaejoongiee sekarang tinggal bersama Ahjumma ne ?" perkataan seorang wanita yang masih terlihat sangat cantik meski usianya sudah memasuki kepala empat, membuat namja cantik yang sedari tadi duduk disampingnya menolehkan kepalanya. Sorot matanya memandang polos kepada wanita yang sedari tadi menampilkan senyuman ramahnya.
"Kenapa ? Apa Joongie tidak ingin tinggal disini ?" wanita itu bertanya kembali kepada Jaejoong -namja cantik- karena tidak membalas ucapannya.
"Joongie tinggal disini? Apa nanti Joongie tidak dimarahi Kang Ahjussi dan Ahjumma?" wanita cantik itu cukup terkejut melihat ekspresi muka ketakutan Jaejoong. Ia tahu kalau Jaejoong merasa cemas sekarang, akhirnya Ia memutuskan untuk memeluk Namja cantik itu, sekedar meyakinkannya mungkin.
"Tidak akan ada yang marah, kalau Joongie tinggal disini bersama Ahjumma, termasuk Kang Ahjumma. Tenang saja nee." Wanita cantik itu, tersenyum senang saat merasakan anggukan pelan didalam pelukannya.
" Joongie tidak akan dipukul Kang Ahjumma ?" ucap Jaejoong memastikan.
"Tidak, Ahjumma berjanji tidak akan ada yang memukul Joongie lagi." Wanita itu mengelus surai lembut kecoklatan milik Jaejoong, wajahnya tersenyum sangat manis, untuk membuat Jaejoong yakin.
"Baiklah. Terima kasih Ahjumma." Senyuman manis yang Jaejoong ulas, membuat Jung Ahjumma -wanita cantik- ikut tersenyum.
'maafkan Ahjumma Joongie. Seharusnya Aku menemukanmu dan mengajakmu tinggal bersama sejak dulu. Tidak seharusnya aku mengabaikan janjiKu pada Umma mu dulu. Maafkan Ahjumma.. Ahjumma akan menebusnya sekarang dan akan menjagamu dari siapappun yang menjahatimu. Ahjumma berjanji.'
" Baiklah. Ayo kita ke lantai atas, Ahjumma akan menunjukkan kamar Joongie." Mrs. Jung meraih tubuh Jaejoong hati-hati, memapahnya dengan lembut berusaha tidak menyentuh luka yang berada disekujur tumbuh namja cantik nan mungil itu.
.
.
.
Jaejoong Room
Sesampainya dikamar yang pasti akan menjadi milik Jaejoong, Mrs. Jung mendudukan Jaejoong di sofa yang berada di ujung kamar, dekat dengan jendela besar yang menampilkan pemandangan luar dikediaman keluarga Jung.
"Nah.. sekarang Joongie tidur dikamar ini. Apa Joongie suka? Ahjumma akan mendesainnya ulang, jika Joongie tidak suka." Jaejoong menggelengkan kepalanyan tanda tidak perlu.
"Joongie suka." Mrs. Jung menampilkan senyumnya kembali, melihat kepolosan Jaejoong.
"Baiklah, sebaiknya Joongie istirahat. Joongie masih sakit kan? Ahjumma akan membangunkan Joongie jika sudah waktunya makan malam." Mrs. Jung kembali memepah Jaejoong menuju tempat tidur yang berada di tengah-tengah ruangan yang cukup luas itu.
"Tidur yang nyenyak nee." Mrs. Jung menyelimuti Jaejoong yang sudah membaringkan tubuhnya dengan nyaman di sisi tempat tidur itu dan memberikannya kecupan selamat tidur di kening yang tidak seberapa lebar itu.
.
.
.
"Jung Yunho kenapa belum pulang? Kau ini, kan Umma sudah bilang, untuk langsung pulang hari ini." Mrs. Jung yang saat itu menelpon ke putra tunggalnya, langsung memarahi anaknya dan memotong ucapan salam yang akan dilontarkan anaknya. Terlihat begitu berbeda saat menghadapi Jaejoong, bukan begitu ?
"Aishhh Umma, Kau bisa membuat kupingku tuli kalau setiap saat meneriakiKu terus."
Keluhan yang dilontarkan Yunho, membuat Mrs. Jung seakan ingin memakan Yunho saat itu juga.
"Cepat pulang. Jika Kau tidak sampai dalam 15 menit, ucapkan selamat tinggal pada mobil-mobil kesayanganmu." Ancaman kejam yang diberikan Mrs. Jung tidak pernah main-main, Yunho sangat tahu, Ummanya selalu bersungguh-sungguh dengan apa yang diucapkannya.
"Yaaa… kenapa Umma kej… tut tut tut" Belum sempat putranya menyelesaikan kalimat protesnya, Mrs. Jung langsung memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak. Poor Yunho…..
"Dasar Yunho pabbo. Wajahku bisa semakin keriput, kalau Dia terus membuatku kesal. Lebih baik Aku memasak saja, kasian kalau Joongie bangun dan makanannya belum siap." Gumam Mrs. Jung dan langsung menuju dapur di rumahnya yang bak istana.
20 Menit Kemudian
"Ummaaaa.." Teriakan seorang Namja tampan tinggi yang terlihat sangat gagah dengan mata musang yang bisa meluluhkan hati namja maupun yeoja yang melihatnya, mengganggu kegiatan Mrs. Jung yang sedang berkutat dengan masakannya. Mrs. Jung melirik kearah jam yang bertengger manis dekat ruang makan yang memang bersatu dengan dapur.
"Kau terlambat 5 menit Jung Yunho." Desis Mrs. Jung saat Yunho sudah berada dihadapannya.
"Yaaa Umma, jarak dari rumah Karam kesini itu lumayan jauh. Harusnya Umma memberikan waktu lebih banyak." Yunho mencoba membujuk Ummanya yang pasti akan menceramahinya sebentar lagi.
"Umma tidak peduli dan sudah berapa kali Umma bilang, berhenti berhubungan dengan namja itu. Umma tidak suka padanya." Yunho hanya mendesah panjang mendengar ucapan Ummanya.
Mrs. Jung tidak menyukai hubungan antara Putra nya dengan seorang namja bernama Karam. Entah mengapa, saat pertama kali Yunho mengenalkan Karam pada keluarganya, kedua orang tuanya terlihat tidak setuju, terlebih Ummanya, dengan kejamnya, Ummanya itu langsung menolak hubungan mereka saat itu juga. Entahlah, Mrs Jung mempunyai firasat yang kurang baik tentang namja bernama Karam itu.
"Sudahlah Umma, jangan membahasanya lagi. Ada apa Umma menyuruhku pulang cepat hari ini?" Tanya Yunho penasaran.
"Mandi dan Istirahatlah dulu. Nanti Umma akan memberitahumu saat jam makan malam." Ucap Mrs. Jung mengakhiri perdebatan dan sepertinya melupakan ancamannya. Yunho hanya mengagguk mengiyakan, segera dicium pipi kanan Ummanya dan beranjak dari dapur menuju kamarnya yang berada dilantai dua.
'Ada apa sebenarnya?' Batin Yunho penasaran.
Yunho keluar dari kamarnya dan langsung menuju ruang makan, saat sang Umma mengetuk pintu kamarnya untuk melakukan ritual mereka tengah malam, yaa.. makan malam bersama tentu saja. Di kediaman keluarga Jung makan malam bersama merupakan hal wajib, karena saat makan malam lah, keluarga kecil itu dapat berkumpul bersama ditengah kesibukan Mr. Jung yang merupakan pemilik perusahaan mobil terbesar di korea dan Mrs. Jung yang merupakan pemilik Butik yang cabangnya sudah tersebar dimana-mana. Jadi waktu sesingkat apapun bisa sangat berarti bagi keluarga kecil itu.
Sesampainya di ruang makan, Yunho hanya melihat Appanya yang sedang duduk sambil meminum teh hangatnya. Mengerti wajah kebingungan anak tunggalnya itu, Mr Jung memberitahukan perihal kemana Istri nya itu pergi.
"Umma mu masih diatas. Sebentar lagi juga turun." Jelas Mr. Jung
"Kenapa Umma masih diatas. Aku kan sudah disini." Yunho yang masih bingung, hanya bergumam pelan.
"Sebentar lagi Kau juga akan tahu." Gumam Mr. Jung tak kalah pelan.
Jaejoong Room
Mrs. Jung yang baru saja dari kamar Yunho segaera menuju kamar Jaejoong untuk mengajaknya makan malam bersama. Saat memasuki kamar bernuansa biru itu, Mrs. Jung melihat Jaejoong yang sudah bangun dari tidurnya, sedang duduk bersandar di sofa dengan pandangan mata yang kosong, walau tatapan polosnya tidak hilang tapi mata itu seakan mati dan tak bercahaya sama sekali.
"Joongie sedang apa? Kenapa hanya berdiam disana." Mrs. Jung menghampiri Jaejoong dan mengelus punggung namja yang bisa dibilang mungil ini.
Jaejoong menolehkan kepalanya tepat dihadapan Mrs. Jung, terlihat keraguan dan kebingungaan dari mata Doe Eyes nya yang terlihat jernih.
"Ada apa? Apa Joongie tidak nyaman berada disini?" Mrs. Jung semakin bingung saat Jaejoong menggelengkan kepalanya. Lalu kenapa ?
"Ehhmm.. Apa Joongie tidak apa kalau keluar kamar? Ahjumma tidak marah?" Tanya Jaejoong polos yang mengundang kebingungan pada Mrs. Jung.
"Untuk apa Ahjumma marah. Tidak ada yang melarangmu untuk keluar kamar sayang." Mrs. Jung memberikan pengertian kepada Jaejoong dengan sangat lembut, seakan ucapannya akan melukai Jaejoong kalau Ia berkata terlalu keras.
"Kang Ahjumma akan marah kalau Joongie keluar kamar tanpa izinnya. Joongie akan dipukul dan dimasukkan kedalam gudang yang gelap. Joongie takuttt."Bisik Jaejoong lirih, membuat hati Mrs. Jung terenyuh. Seharusnya Dia membawa Jaejoong saat itu, sehingga tidak membuat namja cantik ini menderita seperti ini.
"Kalau disini, Tidak aka ada yang marah kalau Joongie keluar kamar. Joongie bebas melakukan apapun disini. " Jaejoong membelalakan matanya seakan tidak percaya dengan ucapan Mrs. Jung. Mrs. Jung hanya tersenyum maklum melihat Jaejoong yang bertingkah seperti itu.
"Sudah.. Ayo kita kebawah. Ahjussi dan Yunho sudah menunggu kita untuk makan malam." Mrs. Jung yang berniat memapah Jaejoong untuk keluar kamar, terhenti saat mendengar penuturan polos Jaejoong.
"Jadi.. jadi Joongie juga boleh ikut makan malam ? Apa Joongie tidak akan membuat Ahjumma miskin kalau Joongie ikut makan malam." Mrs. Jung tentu saja langsung menganggukan kepalanya, masih belum mengerti maksud dari namjak cantik itu.
"Kenapa Joongie berbicara seperti itu? Hanya karena Joongie ikut makan malam, tidak akan membuat siapaun jatuh miskin." Jaejoong menggelengkan kepalanya, membuat Mrs Jung semakin tidak mengerti.
"Joongie tidak pernah makan malam. Kang Ahjumma bilang, Jonngie cukup makan pagi dan siang saja, kalau Joongie ikut makan malam, Kang Ahjumma akan menjadi miskin." Mrs. Jung terbelalak mendengar penjelasan Jaejoog. Diperhatikan dengan seksama tubuh namja cantik yang ada dihadapannya, Dia baru menyadari Jaejoong sangat kurus untuk namja seusianya. Perasaan bersalahlah yang semakin dirasakan Mrs. Jung, rasanya ingin menangis mengetahui betapa menderitanya Jaejoong
"Itu tidak akan terjadi. Mulai sekarang, setiap hari Joongie bisa melakukan apapun yang Joongie inginkan dan Joongie harus banyak makan mulai sekarang. Lihat tubuh Joongie sangat kecil dan kurus." Jaejoong hanya menganggukkan kepalanya, mengerti dengan perintah dari Jung Ahjumma. Setelahnya Mrs. Jung membawa Jaejoong menuju ruang makan.
Sesampainya di ruang makan Mrs. Jung mendudukan Jaejoong disebelah Yunho, yang sepertinya belum sadar kalau disebelahnya ada sosok cantik yang terlihat gugup.
"Hallo Jaejoongiee, apa kabar ? Kau terlihat semakin cantik" Mendengar pujian yang diucapkan Appanya, barulah Yunho menyadari ada sosok baru diruangan itu.
"Yaa.. Siapa kau?" Karena reflek atas rasa kagetnya, Yunho berteriak -membentak- dan membuat namja cantik disebelahnya mengkeret ketakutan.
"Ma.. Ma maaf kan Joongie. Joongie akan kembali kekamar." Jaejoong yang bergetar ketakutan karena dibentak yunho berusaha berdiri dengan susah payah dan hendak pergi meninggalkan ruang makan, jika saja Mrs. Jung tidak menahannya dan memandang tajam kearah Yunho.
"Jung Yunho kenapa Kau membentaknya? Kau menakutinya, bodoh." Mrs. Jung yang sama terkejutnya dengan sikap Yunho, ganti membentak Yunho, ya walaupun Yunho hanya menanggapinya dengan biasa.
"Aishhh.. Aku hanya kaget saja Umma. Lagipula siapa bocah ini?" Ucap Yunho asal.
"Sudah.. Joongie tidak perlu takut. Sekarang Jonngie makan saja ya." Mrs. Jung kembali mendudukan Jaejoong dan mengabaikan ucapan Yunho sebelumnya.
"Sehabis ini kita akan membicarakannya jadi makanlah terlebih dahulu." Jelas Mr. Jung
Keheningan yang melingkupi ruang keluarga Jung membuat Yunho merasa aneh, ditambah lagi rasa penasaranya pada namja yang terlihat duduk dengan tenang di sofa panjang bersama Ummanya itu. Bosan dengan keadaan yang menurut Yunho tidak mengenakan ini, putra tunggal pasangan Jung Hangkyung dan Jung Heechul itu akhirnya membuka suara.
"Bisa jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?" Ungkap Yunho akhirnya.
"Sebentar.. Bibi Lee.." Panggil Mrs Jung kepada pelayan senior di kediaman Jung.
"Ne Nyonya Jung?" Setelah Bibi Lee datang diruang keluarga, Mrs Jung menyuruh bibi Lee untuk membawa Jaejoong kembali kekamarnya. Mrs Jung tidak ingin Jaejoong bersedih, jika mendengarkan ceritanya. Mendengar perintah Nyonya nya, bibi Lee segera membimbing Jaejoong dengan hati-hati. Setelah meresa Jaejoong tidak akan bisa mendengar pembicaraanya, Mrs Jung memulai berbicara kembali.
"Begini, mulai sekarang Jaejoong, akan tinggal disini dan menjadi bagian keluarga Jung." Yunho mengerutkan keningnya bingung mendengar penuturan Mrs. Jung yang masih terasa ambigu untuknya.
"Kenapa? Memangnya Dia itu siapa?"
"Kim Jaejoong. Dia anak sahabat Umma dan sekarang Jaejoong akan menjadi tanggung jawab Umma karena Kibum, Umma Jaejoong menitipkannya kepada Umma." Penjelasan Mrs. Jung belum menjawab rasa penasaran Yunho, terbukti dari Yunho yang masih mengerutkan keningnya pertanda bingung.
"Appa nya meninggal karena kecelakaan saat Jaejoong masih didalam kandungan dan Ummanya meninggal saat melahirkan Jaejoong dan pesan terakhirnya adalah, agar Umma menjaganya dan sekaranglah kesempatan Umma untuk menjaga dan merawat Jaejoong." Mrs. Jung yang seakan mengerti kerutan yang diberikan Yunho memberi penjelasan yang lebih detail mengenai Kim Jaejoong.
"Kenapa baru sekarang Dia tinggal bersama kita dan apa Umma yakin Dia itu anak dari sahabat Umma dan Appa? mungkin saja Dia penipu. Lihat saja penampilannya, Dia seperti gelandangan" Mrs. Jung menghadiahkan kepalan tangannya ke kepala Yunho yang sudah seenaknya menuduh dan mencurigai Jaejoong, wajahnya memerah karena Yunho berkata kasar.
"Kau fikir Umma tidak mencari tahunya terlebih dahulu dan asal mengambil anak orang. Bodoh sekali kau Jung Yunho.." Mrs Jung memegangi kepalanya yang mulai berdenyut sakit karena ulah Yunho.
"Kau tahu, seharusnya sedari kecil Jaejoong hidup bersama Kita. Sehari setelah kematian Kibum -Umma Jaejoong- Umma berniat menjeputnya dari keluarga bibinya, adik dari Kim Siwon, yaitu Kim -Kang- Hyeri. Tapi hal itu tidak pernah terjadi, karena saat Umma dan Appa mu akan menjemputnya, Appa mu mengalami serangan jantung. Umma yang kalap dan panik melupakan semuanya, karena takut terjadi sesuatu pada Appamu, Umma berserta dirimu yang saat itu masih berumur satu tahun pindah ke Amerika, Umma ingin Appamu mendapatkan pengobatan dan penyembuhan disana." Mrs Jung menghela napasnya sesaat, melihat istrinya bermuka sedih, Mr Jung memeluk istrinya untuk menguatkannya, merasa Istrinya sudah tidak bisa melanjutkan ceritanya, Mr Jung pun yang mulai melanjutkannya..
"Karena terlalu fokus untuk pengobatan Appa, Kita melupakan Jaejoong, yang berakhir kita menetap disana selama 16 tahun. Sebenarnya kita tidak benar-benar meninggalkan Jaejoong, setiap bulan Appa mengirimkan uang kepada keluarga Kang untuk keperluan sehari-hari Jaejoong, walaupun keluarga Kang keluarga Jaejoong sendiri, Umma dan Appa juga merasa mempunyai tanggung jawab padanya. Sampai Ummamu mendengar berita kalau Jaejoong menderita disana, Kita memutusakan untuk kembali lagi ke Korea untuk membawanya tinggal bersama kita."
"Lalu? Bukankah kita sudah kembali sejak satu tahun yang lalu, kenapa baru membawanya sekarang?" Ucap Yunho bingung.
"Seperti yang Appa bilang tadi, Jaejoong ternyata hidup menderita. Ahjumma nya sering menyiksanya dan saat mengetahui kalau kami akan kembali ke Korea, mereka tiba-tiba menghilang dan menyembunyikan Jaejoong. Sampai akhirnya selama setahun ini Appa dan Umma berusaha mencari nya dan seminggu lalu kami berhasil menemukannya dengan keadaan menyedihkan seperti itu." Menceritakan hal ini, Mrs Jung kembali merasa bersalah kepada mendiang Kibum membuatnya menitikan air mata kesedihan.
"Dari mana Umma dan Appa tahu kalau Jaejoong tersiksa?" Yunho yang masih penasaran dengan kisah Jaejoong, mulai bertanya-tanya kembali kepada kedua orang tuanya.
"Pelayan keluarga Kang. Dia sebenarnya sudah lama ingin memberitahu ini kepada Kami, tapi yahhh… keberaniannya baru muncul setahun yang lalu." Jelas Mr Jung
Yunho yang sudah mengerti dan paham betul dengan keadaan Jaejoong hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Entah apa yang ada dipikirannya sekarang. Raut wajahnya tidak bisa terbaca karana memang Yunho sangat pintar menyembunyikan. Berdoa saja, semoga Yunho bisa menerima Jaejoong dan tidak melakukan hal-hal aneh padanya.
"Oh ya.. mulai minggu depan Jaejoong akan sekolah di tempat yang sama denganmu, Kau harus menjaganya. Jika terjadi sesuatu pada Jaejoong, Kau yang harus bertanggung jawab." Penyataan Mrs Jung yang tak terbantahkan membuat Yunho menunjukka raut muka ketidaksukaannya.
"Memangnya dia siapa?" batin Yunho kesal.
"Baiklah, terserah Umma saja. Aku ingin tidur." Yunho pun meninggalkan orang tuanya dan berjalan menuju kamarnya. Tidur hanya alasannya saja agar dia tidak mendengar berbagai macam 'nasihat' yang akan keluar dari mulut kedua orang tuanya.
Sebelum masuk kekamarnya, Yunho yang melihat pintu dikamar sebelahnya terbuka, padahal kamar itu tidak ada yang menempati, melongokkan kepalanya ke dalam kamar itu dan Yunho tahu mulai hari ini, kamar itu sudah berpenghuni, dan tentu saja itu seorang Kim Jaejoong.
Yunho yang berdiri didepan pintu, memerhatikan Jaejoong yang sedang tersenyum sendiri, dengan menggenggam satu lembar foto, yang tidak bisa Yunho lihat, siapa yang berada di dalam foto itu. Senyum yang diakui Yunho sangat manis itu, membuat hati Yunho berdesir hangat. Tapi senyum itu tidak bertahan lama dan digantikan dengan sebuah seringai licik.
"Kim Jaejoong.. lihat saja, bagaimana hari-harimu selanjutnya disini." Desis Yunho.
TBC
Halooo.. saya bawa fanfic yunjae baru lagi. Maaf kalo ada banyak typo dan ceritanya ngebosenin dan satu lagi mungkin ceritanya pasaran tapi fanfic ini murni dari ide saya sendiri. Gomawo ^^_^^
Mohon Kritik dan Saran….