Tittle : Regret
Author : Biechan
Pairing : YunJae and other
Gendre : Romance,yaoi and angst
Rating : PG-17
WARNING! THIS'S FANFIC YAOI! DON'T LIKE DON'T READ! SR GO AWAY!
Nb: Maaf,kalau masih ada TYPO dan EYD ^^
Enjoy it ^^
.
.
.
.
.
Kehidupan mewah penuh dengan gemerlap harta dan popularitas membuat seseorang akan lupa dengan orang-orang disekitarnya. Kim Jaejoong seorang selebriti terkenal di Korea selatan,lahir dari keluarga terhormat dan sejak kecil hidup dengan kemewahan membuat sedikit wataknya menjadi keras,manja dan semena-mena tak mencerminkan dengan wajahnya yang cantik jelita bahkan mengalahkan seorang wanita. Kebahagian Jaejoong terus datang tanpa henti,bahkan sekarang dia menikah dengan seorang pengusaha besar sekaligus pewaris tunggal dari keluarga Jung dia adalah Jung Yunho. Jung Yunho,pria tampan,baik hati dan sangat menyukai anak kecil itu jatuh cinta dengan Jaejoong saat dia dan Jaejoong di undang pada pemutaran film perdana seorang teman lama Yunho yang ternyata teman Jaejoong juga.
Awalnya Jaejoong tidak menggubris seorang Jung Yunho. Pria cantik itu seolah mengabaikan Yunho yang terus saja mencoba mendekatinya tetapi berkat kegigihannya Yunho berhasil mendapatkan pria cantik yang membuatnya jatuh cinta setengah mati sedangkan Jaejoong akhirnya menerima Yunho yang pada saat itu langsung melamarnya hingga mereka menikah dan usia pernikahan mereka sudah berjalan 2 tahun.
Cinta kilat yang dirasakan Yunho tak membuat dirinya mengenal seluruh kepribadian Jaejoong dan saat mereka sudah menikah Yunho baru tahu Jaejoong sangatlah keras dan sedikit sewenang-wenang bahkan hobinya yang membuat Yunho sering kesal adalah Jaejoong menghamburkan uangnya untuk segala macam barang dan hal-hal yang tidak penting menurut Yunho. Tetapi dibalik itu ada terselip sisi manja dan lembut Jaejoong.
Hari ini Jaejoong sedang sibuk syuting film barunya dan kesibukannya itu membuatnya harus pulang malam setiap hari,Yunho sangat terganggu dengan kegiatan sang istri yang pulang malam bahkan tak jarang pulang pagi sampai tak bisa bertemu dengannya. Beberapa pembantu di rumah mereka juga tidak begitu menyukai Jaejoong karena majikannya yang sering memarahi mereka tanpa sebab dan semuanya sampai ke telinga Yunho tetapi pria tampan itu hanya memilih diam dari pada harus berdebat dengan istrinya.
"Yunho,mana istrimu?"tanya Mrs. Jung yang datang berkunjung bersama dengan appa Yunho kerumah mereka.
"Jaejoong sedang ada syuting umma…"kata Yunho hati-hati.
"Sampai malam begini? Kenapa kau membiarkan istrimu bekerja sampai malam seperti ini? Seharusnya sekarang dia sedang mengurusmu Yunho,lihat kau tidak seperti dirimu"kata Mrs. Jung.
"Aku tidak bisa melarangnya umma,itu adalah pekerjaannya"
"Tapi-"
"Sudah,jangan urusi urusan rumah tangga mereka…"kata Mr. Jung.
"Yah,sudah"
"Umma dan appa tiba-tiba datang kesini malam-malam seperti ini ada apa?"tanya Yunho heran.
"Umma rindu kalian,umma ingin bertemu Jaejoong juga tapi istrimu sedang sibuk…"kata Mrs. Jung.
"Sebentar lagi dia akan pulang umma,sebaiknya kita makan malam dulu"
"Kebetulan appa belum makan,ummamu sibuk mengurus arisan berlian bersama dengan teman-temannya"sindir Mr. Jung.
"Yeobo!"kesal Mrs. Jung membuat Yunho hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua orangtuanya.
Terdengar suara berisik dari arah pintu,Yunho dan kedua orangtuanya yang sedang bercengkramah di ruang keluarga terganggu dan beranjak melihat keributan tersebut. Mata musang Yunho melebar sempurna tak kalah melihat istrinya tengah sempoyongan dan di bopong oleh beberapa pembantu,Mrs. Jung dan suaminya begitu terkejut melihat keadaan Jaejoong pasalnya mereka selama ini tahu dari Yunho jika Jaejoong adalah istri yang baik tetapi melihat Jaejoong pulang dengan keadaan mabuk membuat mereka merubah penilaiannya terhadap Jaejoong.
"Berikan padaku"kata Yunho yang mengambil alih tubuh istrinya menggendongnya menuju kamar mereka di ikuti Mrs. Jung sedangkan Mr. Jung memilih menunggu diruang keluarga.
Yunho meletakkan tubuh Jaejoong perlahan diatas ranjang mereka,dia membuka sepatu dan pakaian istrinya sementara Mrs. Jung mengamati kegiatan anaknya. Mata wanita tua itu terlihat kecewa,tak percaya dan marah melihat anaknya yang nampak seperti istri sekarang sedangkan Jaejoong tengah berbaring dengan keadaan mabuk berat.
"Apa ini sifat asli istrimu? Mabuk-mabukan seperti ini?"tanya Mrs. Jung tajam.
"Umma,akan aku jelaskan nanti seba-"
"Tidak perlu kau jelaskan,umma sudah tahu siapa Jaejoong dan umma sangat kecewa denganmu Yunho! Kau menutupi sifat asli istrimu agar umma tak marah padanya"
"Umma,Jaejoong tidak pernah mabuk baru kali ini dia mabuk seperti ini"
"Kau mengatakan seperti itu karena kau baru melihatnya satu kali,bisa saja diluar dia sering mabuk-mabukan tanpa sepengetahuanmu!"marah Mrs. Jung.
Yunho hanya diam mendengar ucapan sang umma,mata musangnya lebih memilih melihat wajah istrinya yang tengah terlelap diatas ranjang mereka.
"Kalau tahu dia bukanlah istri yang baik untukmu! Umma tidak akan menyetujui pernikahan kalian!"
"Umma! Jangan bicara seperti itu,Jaejoong bisa mendengarnya"
"Mana bisa anak itu mendengarnya jika dia sudah pingsan karena mabuk seperti itu!"
"Umma jangan marah dulu"mohon Yunho.
"Umma sudah marah Yunho dan umma sudah membenci istrimu! Jangan bawa istrimu kerumah umma! Umma tidak mau melihatnya! Kalau perlu ceraikan dia!"
Yunho sangat terkejut dengan ucapan sang umma,wanita tua itu tampak begitu marah. Setelah mengucapkan kalimat itu Mrs. Jung pergi meninggalkan kamar Yunho. Pria tampan itu mengusap wajahnya frustasi,setengah mati dia menyembunyikan sifat jelek istrinya dari sang umma tapi istrinya sendiri yang memperlihatkan sifat jeleknya kepada ummanya. Mata musangnya yang sendu kembali menatap Jaejoong yang tengah tidur di ranjang mereka,perlahan Yunho duduk di sisi ranjang dan mulai membelai pipi istrinya.
"Aku sangat mencintaimu sampai aku tak bisa melarangmu melakukan hal-hal yang sama sekali tak aku sukai,aku harus bagaimana sekarang eum? Aku hanya ingin kau menurutiku Boo…"
…
Waktu terus berlalu sejak peristiwa dua minggu yang lalu dimana Jaejoong mabuk,pria cantik itu sama sekali tidak memperlihatkan rasa bersalahnya saat Yunho bertanya mengapa dia mabuk. Jaejoong hanya menatapnya tajam dan berlalu pergi. Seperti pagi ini Jaejoong masih bergelung di ranjang sedangkan Yunho sudah siap-siap kekantor. Pria tampan itu terlihat begitu malang,mempunyai istri yang tak mengurusnya dan hanya mementingkan uangnya juga karirnya tapi Yunho tak bisa melarangnya,pria tampan itu tak mau berdebat dengan istrinya karena jika mereka bertengkar. Jaejoong akan menangis dan Yunho tak ingin melihat Jaejoong menangis.
"Boo,aku mau berangkat ke kantor…kau tidak pergi kerja?"tanya Yunho.
"Ani~~"jawab Jaejoong malas.
"Baiklah,aku berangkat"kata Yunho.
Belum ada beberapa langkah pria tampan itu meninggalkan tempatnya berdiri,Jaejoong tiba-tiba memanggilnya dan berlari memeluk tubuh Yunho dari belakang. Yunho menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang tubuhnya.
"Yunnie~~ Boojae hari ini mau ke toko berlian bersama teman-teman Boojae dan Boojae ma-"
"Ada di laci meja diruang kerjaku"kata Yunho yang sudah tahu apa yang diinginkan Jaejoong.
"Gomawo Yunnie,yah sudah sana berangkat kerja!"
Yunho melanjutkan langkahnya,dadanya terasa sakit dan kesal melihat Jaejoong yang bersikap lembut hanya karena menginginkan uangnya saja. Ingin rasanya dia marah tapi mulutnya selalu terkunci,dia seperti orang bodoh mendengar suara Jaejoong yang merayunya.
…
Tawa membahana di sebuah restoran mewah terlihat Jaejoong dan beberapa temannya yang berprofesi sebagai selebriti. Mereka tengah membahas berlian-berlian masing-masing,Jaejoong tampak sangat senang membahas benda itu tanpa memikirkan suaminya yang sedang bekerja dikantor.
"Lihat? baguskan? Ini berlian spesial aku pesan…"kata Jaejoong.
"Itu sih tidak seberapa,aku memesan berlian ini dari paris indah bukan?"kata namja cantik bernama Lee u.
"Kalian tidak akan percaya jika berlian punyaku adalah berlian yang sama dipakai oleh ratu inggris"
Kata namja imut bernama Kim Junsu.
"Omo! Benarkah! Aku harus mempunyai barang itu!"jerit Jaejoong semangat.
"Jae hyung,kau kan sudah membeli berlian itu masa kau mau beli lagi?"tanya Junsu.
"Tenang saja su,kan ada Yunnie yang akan memberikan aku uang"jawab Jaejoong santai.
"Suamimu itu malang sekali harus diperas oleh istri sendiri,kalau aku jadi dia akan aku tinggalkan kau"kata Lee u.
"Dan sayangnya suamiku terlalu mencintaiku dan tidak akan meninggalkanku"kata Jaejoong dengan begitu santai.
"Aku kasihan padanya"kata Junsu.
"Sebenarnya hyung mencintai Yunho hyung dengan tulus atau cuma hartanya saja?"tanya Lee u.
"Awalnya aku memang tidak mencintainya dan hanya menginginkan hartanya tapi setelah dipikir-pikir dia tampan juga"kata Jaejoong sembari tertawa pelan,kedua temannya hanya menatap Jaejoong.
"Sudah jangan bahas suamiku,kita bahas berlian-berlian di majalah ini…mungkin ada yang bagus untuk kita pesan lagi"kata Jaejoong semangat.
Sementara Jaejoong dan kedua temannya asyik membahas berlian mereka,Yunho tengah bertempur dengan file-file juga meeting yang menguras tenaganya. Meski dia seorang presdir di perusahaan Jung corp,dia tidak bisa bersantai setiap hari. Hari ini saja dia harus meeting kemudian bertemu dengan koleganya dari Jepang.
"Tuan presdir, nona Go telah menunggu anda diruang meeting…"
"Baiklah,kita kesana sekarang"
Pria tampan itu melangkah menuju ruang meeting bertemu dengan koleganya dari Jepang,sebenarnya pertemuan ini agenda appanya tetapi appa Yunho tengah sakit dan dia harus mengambil alih. Seorang wanita tengah duduk dikursi membelakangi Yunho saat pria tampan itu telah berada diruang meeting.
"Selamat siang nona Go"sapa Yunho.
"Yunho…"
"Ahra?"
"Lama tak bertemu Yun…"kata wanita bernama Ahra tersebut.
Go Ahra adalah mantan pacar Yunho saat masih di bangku kuliah dan saat Yunho masih straight. Yunho terlihat sedikit terkejut bisa bertemu Ahra setelah sekian tahun lamanya,saat wanita itu memutuskan pindah ke Jepang.
"Aku tidak tahu nona Go itu ternyata adalah kau"kata Yunho.
"Kenapa? Kau terkejut kita bisa bertemu lagi? Aku sengaja tidak ingin memberitahumu"kata Ahra.
"Baiklah,kita mulai meetingnya saja"kata Yunho yang tidak menanggapi ucapan Ahra hingga membuat wanita itu jadi terlihat bodoh.
"Karena kita sudah lama tidak bertemu bagaimana jika kita meeting diluar saja? Direstoran mungkin?"tawar Ahra.
"Baiklah,Sekertaris Han tolong pesankan tempat VIP di restoran mewah terserah restoran apa"kata Yunho.
"Baik presdir…"
Yunho dan Ahra kini tengah duduk bersama disebuah meja di sebuah restoran mewah,Ahra tak henti memandang wajah Yunho yang sejak tadi berbicara dengan sekertarisnya.
"Nona Go,anda mau pesan apa?"tanya Yunho.
"Kau lupa dengan makanan favoritku?"tanya Ahra balik.
"Maaf,aku sudah tidak mengingatnya. Baiklah ini menunya dan pesanlah yang anda suka"kata Yunho setelah meletakkan buku menu didepan Ahra. Wanita itu tersenyum kikuk melihat tanggapan Yunho.
"Sebaiknya kita percepat meeting ini karena aku mempunyai kegiatan lain"
"Yunho,bisakah pertemuan kita ini sedikit berkesan? Bukankah tujuh tahun itu tidak lama? Bagaimana jika kita berjalan-jalan dulu mengelilingi Seoul mungkin at-"
"Ahra,aku sudah menikah dan keadaanku tak sama seperti dulu"kata Yunho setelah memotong kalimat Ahra.
"Baiklah,mungkin kau memang sibuk hari ini tapi lain hari bisakan?"
"Kita mulai meetingnya saja,aku buru-buru"kata Yunho dingin.
"Oke!"kata Ahra.
Dari tempat Yunho dan Ahra duduk sepasang mata mengamati mereka hingga orang tersebut menepuk pundak seseorang disampingnya.
"Jae hyung! itu suamimu!"
"Ck! Jangan bercanda,Yunnie sedang dikantor bekerja…sebaiknya kita shopping"kata Jaejoong.
"Hyung,itu benar-benar Yunho hyung dan dia bersama dengan wanita"kata Junsu.
Jaejoong menoleh kearah Junsu lalu mengikuti arah telunjuk Junsu,doe eyes itu langsung melebar sempurna. Jaejoong menatap tajam keduanya dari jauh,dengan langkah seribu Jaejoong berjalan menuju tempat mereka.
BYUURR~~
Satu gelas air putih membasahi kepala Yunho dan Ahra sangat terkejut melihat pemandangan didepannya. Yunho mendongakkan kepalanya dan melihat istrinya tengah menatapnya marah.
"Apa yang kau lakukan Boo! Aku basah!"kesal Yunho.
"Kau yang apa Jung! Kenapa kau disini bersama wanita lain dan tidak bekerja!"marah Jaejoong.
"Jung Jaejoong! Jaga sikapmu! Tak pantas kau memanggil marga suamimu seperti itu! Aku sedang bekerja dan Ahra adalah teman bisnisku!"marah Yunho.
"Oh! jadi namanya Ahra? Jika dia teman bisnismu kenapa kau bisa begitu akrab memanggil namanya tanpa memanggilnya nona!"teriak Jaejoong kesal.
"Maaf,kamu siapa?"tanya Ahra sinis.
"Aku istrinya!"bentak Jaejoong.
"Jangan memancing amarahku disini"kata Yunho.
"Kenapa? Kau ingin memarahiku? Seharusnya aku yang marah padamu!"
"Aku tidak ada hubungan apapun dengannya! Kau mengerti! Kami sedang membicarakan tentang pekerjaan!"
"Jangan berbohong Jung!"teriak Jaejoong.
"Kau membuat kesabaranku habis! Sekarang ikut denganku!"
Yunho menarik paksa istrinya meninggalkan tempat itu,Jaejoong terus berontak tidak ingin ikut dengan Yunho. Kedua teman Jaejoong dan Ahra hanya memandang mereka. Sesampai dirumah semua pembantu sangat terkejut melihat Yunho menarik Jaejoong dengan kasar,beberapa pembantu lainnya malah senang.
"Lepaskan! Sakit Yun! Kau menyakitiku!"
"Selama ini kau belum melihatku marah besarkan? Akan aku tunjukkan seperti apa suamimu marah!"
Yunho mendorong Jaejoong masuk kedalam kamar mereka,menghimpitnya di dinding kemudian tangan kekarnya menarik baju Jaejoong keatas menahannya bersamaan dengan kedua tangan Jaejoong agar tak berontak. Satu tangan Yunho melepas kasar celana panjang Jaejoong. Pria cantik itu menatap horor suaminya,entah apa yang akan dilakukan Yunho.
"Yunnie! Jangan! Aku tidak mau!"jerit Jaejoong.
"Kenapa?! Kita sering melakukannya bukan!"kata Yunho sarkatis.
"Aku tidak mau! jangan! Aku mohon!"mohon Jaejoong.
Tak peduli dengan suara-suara memohon Jaejoong, Yunho mencium bibir plum istrinya dengan kasar dan Jaejoong berusaha menghindari ciuman itu meski pada akhirnya dia harus menerimanya dengan paksa. Jaejoong menangis pilu saat kejantanan Yunho masuk kedalam holenya dengan kasar tidak seperti biasa. Yunho tengah di selimuti amarah saat ini dan pikirannya tak sejernih biasanya.
"Aakh! Akh! Yunn…aahh…"desah Jaejoong kesakitan.
Seakan tak memperdulikan jeritan pilu Jaejoong,Yunho terus menggenjot dengan kasar hole istrinya. Jaejoong menangis pilu,Yunho menyakitinya. Pergumulan itu terus berlanjut,beberapa pembantu yang mendengar jeritan pilu Jaejoong sedikit kasihan dengan majikannya itu,mereka tak menyangka jika Yunho,tuan besarnya begitu marah hingga tak peduli jika istrinya kesakitan dan menangis.
Sudah tiga jam lamanya pergumulan kasar itu terjadi,Jaejoong menangis pilu diatas ranjangnya dengan tubuhnya yang telanjang hanya selimut yang menutupnya. Yunho yang telah sadar dengan apa yang barusan dilakukannya,begitu panik dan bertubi-tubi mengucapkan maaf kepada sang istri.
"Maafkan aku Boo…maafkan aku sayang,aku mohon maafkan aku"kata Yunho yang tengah memeluk Jaejoong dari belakang.
"Hiks…hiks…hiks..kau menyakitiku…hiks…hiks…"
"Aku terpancing emosi,aku khilaf! Aku tidak berpikir jernih! Aku mohon maafkan aku…maafkan aku"mohon Yunho yang kini menyembunyikan wajahnya diceruk leher istrinya.
"Hiks…hiks…hiks…kau selingkuh…kau marah aku mendapatimu selingkuh makanya kau menghukumku seperti ini"
"Ani,aku tidak pernah selingkuh Boo. Ahra hanya rekan bisnisku…aku mohon maafkan aku"
"Jika dia benar teman bisnismu mengapa kau begitu marah padaku"
"Maafkan,aku…kau memancing emosiku. Aku lelah seharian bekerja dan kau datang menuduhku selingkuh itu sangat sensitif Boo"
Jaejoong terdiam mendengar ucapan Yunho,pria tampan itu tak mungkin selingkuh. Dia hanya mencintainya. Yunho memeluk erat tubuh istrinya dan masih terus meminta maaf hingga Jaejoong menganggukkan kepalanya jika dia memaafkannya.
"Aku tidak akan mengulanginya lagi"kata Yunho.
To Be Continue...
Review please,jika ff ini ingin dilanjutkan ^^