Title: Change Everything

Cast: Oh Sehun ; Xi Luhan ; Kim Jong In ; Do Kyungsoo

Pair: HunHan ; KaiDo ; KaiHan; HunSoo ; Other

Summary: Sehun, Luhan, dan Kai adalah sahabat sejak kecil. Tiba-tiba, kehadiran seseorang bernama Do Kyungsoo merubah segalanya. Kehadirannya membuat perasaan yang rumit hadir diantara empat pemuda ini. Terutama untuk Luhan, yang jelas-jelas memiliki perasaan untuk salah seorang sahabatnya. Bad Summary. HunHan/KaiDo. EXO fic. BL. DLDR!

Disclaimer: Semua cast disini milik Tuhan, bukan milik Nana. Hanya plot+ide cerita yang murni berasal dari otak Nana.

Warning: Ide pasaran, crack pair, boys love. Don't like? Don't read!

A/N: Heyyo~ Nana bawa fic HunHan/KaiDo '-')/ Entah kenapa lagi pingin bikin =kisah antara dua pair ini ;-; Dan… Nana sebenernya pengen bikin ada SeKai-nya, tapi… ya gitu. Kayak-nya ga cocok aja kalo ada SeKai di fic ini. Mungkin di fic lain Nana akan buat SeKai '-')b

So, happy reading~

-0-

"Luhannie, kenapa melamun?"

Luhan langsung tersadar dari lamunannya begitu mendengar suara itu. Suara lembut yang membuat-nya tersadar dari lamunannya tadi. Do Kyungsoo. Namja yang baru satu bulan kemarin pindah ke kelas-nya. Dan kini, Kyungsoo sudah menjadi salah satu sahabat-nya.

"Ah, Kyungsoo," Luhan menatap wajah sahabat-nya itu "Ani, aku hanya… entahlah. Aku bosan, Kyungsoo."

"Kenapa bosan?" wajah namja di hadapannya terlihat heran "Anak-anak yang lain terlihat senang karena waktu free-time ini. Kecuali Luhan dan Tao."

Luhan tertawa pelan. Tentu saja salah satu teman-nya yang memiliki mata panda itu tidak senang. Free-time ini terjadi karena Wu Fan songsaengnim, pengajar bahasa Inggris mereka, tidak masuk. Sehingga membuat Tao murung.

"Tentu saja bosan, Kyungie-ah," kata Luhan sambil mengelus rambut halus milik Kyungsoo "Tidak ada yang bisa dilakukan kalau free-time begini. Membosankan. Tidak bisa ke kantin. Tidak bisa mengunjungi Sehun dan Kai. Bukankah itu membosankan?"

Kyungsoo terlihat berfikir. Membuat Luhan ingin sekali mencubit pipi namja di hadapan-nya ini. Lihat-lah, namja ini begitu polos. Sungguh. Bahkan mengalahkan polos-nya namja bermata panda yang kini tengah mengobrol dengan Baekhyun.

"Eum, iya ya. Membosankan juga," kata Kyungsoo sambil menatap Luhan polos "Sehun dan Kai sedang apa, ya?"

"Mereka pasti tengah sibuk mengerjakan tugas Matematika yang sulit itu, Kyungie," kata-ku sambil terkekeh "Kau tau kan, sekarang Kyuhyun songsaengnim tengah mengajar di kelas mereka. Kau sendiri tau, bagaimana galak-nya guru satu itu."

"Iya juga, sih."

Luhan menatap Kyungsoo sambil tersenyum hangat. Kehadiran Kyungsoo memang merubah sedikit hidup-nya. Dulu, biasa-nya ia hanya sibuk mendengarkan celotehan Tao dan Baekhyun tentang kekasih masing-masing. Tapi sekarang? Giliran ia yang berceloteh, sedangkan Kyungsoo yang diam mendengarkan. Membuat ia sedikit banyak senang, karena mendapat pendengar yang baik.

"Kyungie, nanti mau pergi ke toko es krim yang baru buka, tidak?" tanya Luhan "Kata Kai, es krim di situ sangat enak rasa-nya."

"Eum, boleh saja, Luhannie," jawab Kyungsoo "Kebetulan di rumah-ku tidak ada orang sampai malam nanti."

"Eh? Jinjja? Dan Kyungie tidak takut?"

"Tentu saja tidak," Kyungsoo tertawa "Aku kan sudah besar. Dan lagipula aku namja, Luhan."

Luhan menganggukan kepala. Benar juga. Walaupun polos, Kyungsoo memiliki kadar keberanian yang ada jauh di atas diri-nya. Kalau ia yang ditinggalkan sendirian di rumah sampai malam, ia pasti akan lebih memilih untuk menghabiskan waktu di rumah Sehun atau Kai. Yang penting, ia tidak perlu menghabiskan waktu sendirian di rumah sendirian. Menyeramkan.

"Luhan, Kyungsoo," tiba-tiba Tao dan Baekhyun sudah ada di hadapan mereka berdua "Kata Tao, Wu Fan songsaengnim akan memberikan tugas berkelompok. Mungkin di pertemuan selanjut-nya. Bagaimana kalau kita berempat sekelompok saja?"

Luhan dan Kyungsoo terdiam begitu mendengar tawaran Baekhyun. Berkelompok di pelajaran Bahasa Inggris? Dengan Tao? Hmm… itu sesuatu yang menguntungkan. Karena, Wu Fan songsaengnim tidak akan berani menghukum kelompok yang ada Tao-nya.

"Eumm, baiklah!" kata Luhan, menganggukan kepala dengan semangat "Bagaimana, Kyung? Kau mau, kan?"

"Ne, aku ikut Luhannie saja," jawab Kyungsoo sambil tersenyum manis "Dan… Baekhyun, memang tidak apa kita membuat kelompok sendiri? Bukan-kah biasa-nya Wu Fan songsaengnim yang mengatur kelompok-nya?"

"Memang, sih," balas Baekhyun "Tapi, tidak mungkin Wu Fan songsaengim menolak permintaan Tao-nya. Kalian mengerti, kan? Bisa-bisa ia tidak mendapat jatah untuk, mmphh!"

Belum sempat menyelesaikan kalimat-nya, mulut Tao telah dibekap oleh Tao dengan tangannya. Luhan dapat melihat pipi Tao memerah menahan malu. Luhan tertawa kecil. Ia tau betul apa yang dimaksud dengan 'jatah'.

"Jatah? Maksud-nya apa?"

Ketika Kyungsoo melontarkan pertanyaan polos-nya itu, pipi Tao langsung memerah sempurna. Sedangkan Baekhyun dan Luhan langsung sweat-drop ketika mendengar pertanyaan Kyungsoo.

"Bukan apa-apa, Kyungie," jawab Luhan "Jatah itu… seperti jatah es krim, mengerti, kan?"

"Ohh…"

Kyungsoo menganggukan kepala-nya mengerti. Anak ini benar-benar polos. Mau saja dibohongi oleh Luhan. Sangat jelas kan, arti 'jatah' yang sebenarnya? Tidak mungkin jatah es krim bisa membuat pipi Tao memerah sempurna. Tidak mungkin.

Kyungsoo, kenapa kau bisa begitu polos?

-0-

"Jinjja? Daebak! Kyungsoo hyung polos sekali!"

Luhan menatap sebal Kai yang kini tertawa di sampingnya. Ia baru saja menceritakan cerita kepolosan Kyungsoo di kelas tadi. Dan sekarang? Kai tertawa puas di sebelah-nya.

"Keren! Daebak! Haha, aku baru pertama kali menemukan remaja berumur 16 tahun yang sepolos itu!"

PLETAK

Luhan menjitak kepala Kai keras. Membuat Kai mengaduh kesakitan karena-nya.

"Yak! Luhan hyung! Kenapa menjitak kepala-ku?" tanya Kai sambil menatap Luhan dengan tatapan memelas-nya "Nanti kalau aku jadi bodoh bagaimana?"

"Kau kan memang sudah bodoh dari dulu, Kim Jong In!" balas Luhan kesal "Kau itu, malah tertawa. Harus-nya kau khawatir, karena Kyungsoo polos-nya keterlaluan!"d

"Untuk apa khawatir? Aku malah suka dengan tipe orang seperti itu."

Luhan terdiam begitu melihat Kai yang kini tersenyum. Entahlah, senyum Kai mengandung makna. Seperti… orang yang jatuh cinta?

"Eh? Kau menyukai Kyungsoo, ya?" tanya Luhan dengan tatapan menyelidik

Kai menatap Luhan sambil menaikkan alis-nya, tapi, entah ia salah lihat atau bagaimana, Luhan dapat melihat semburat merah samar yang terdapat di pipi Kai. Membuat Luhan makin semangat untuk mengerjai sahabat-nya satu ini.

"Ah! Ternyata Kai benar-benar menyukai Kyungsoo!" Luhan tertawa kecil "Benar-kan, tebakan-ku?"

"Apa-apaan, sih?" Kai mengalihkan wajah-nya, berusaha untuk tidak menatap Luhan "Bukan aku yang suka dengan Kyungsoo. Tapi Sehun, tuh!"

DEG

Luhan tidak mempercayai pendengarannya. Sehun, menyukai Kyungsoo? Jangan bercanda! Luhan sangat hapal tipe kesukaan Sehun. Dan tidak mungkin- Oh. Kyungsoo adalah tipe Sehun.

"Luhan hyung?"

Bahkan suara Kai hanya terdengar samar-samar di telinga Luhan. Luhan masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kai. Oh, ayolah. Jangan bilang kalau perkataan Kai itu benar. Jangan…

"Luhan hyung? Halo? Xi Lu Han?"

Kai kini tengah melambai-lambaikan tangannya tepat di depan mata Luhan. Dan akhir-nya, namja cantik itu tersadar dari lamunan-nya.

"A-Ah. Kai, aku lapar! Ayo kita ke kantin!"

Dengan cepat, Luhan menarik tangan Kai dan membawa-nya ke kantin. Kai yang kaget dengan sikap Luhan yang berubah dengan tiba-tiba, hanya dapat mengedikkan bahu-nya.

Ketika sampai di kantin, dengan cepat, mata Luhan dapat menemukan Sehun dan Kyungsoo yang kini tengah duduk sambil mengobrol berdua. Sesekali Sehun tertawa begitu melihat cara makan Kyungsoo.

"Lihat-kan? Bukan aku yang menyukai Kyungsoo. Tapi Se-,"

"Darimana kau tau kalau Sehun menyukai Kyungsoo?"

Kai terkejut dengan nada dingin yang Luhan lontarkan. Biasa-nya hal ini terjadi kalau Luhan sedang sedih atau kesal. Kai, sebagai sahabat Luhan, sangat tau kebiasaan Luhan ini.

"Di-Dia sendiri yang bicara pada-ku," jawab Kai "Waktu itu kami sedang bermain truth or dare, dan kau tau, kan? Kami tidak boleh berbohong kalau bermain hal itu."

"Jadi, Sehun benar-benar menyukai Kyungsoo?" suara Luhan terdengar begitu lirih ketika menanyakan hal itu "Kau, tidak bohong?"

"Tentu saja tidak. Waktu itu ku kira Sehun akan menjawab diri-mu, tapi-,"

"Terimakasih, Kai," balas Luhan lirih "Aku, mau ke kelas. Oke? Bye."

"E-Eh? Terimakasih untuk apa?" tanya Kai heran "Dan… Xi Lu Han! Kata-nya kau lapar!"

Luhan tidak menjawab pertanyaan Kai. Ia sudah berlari menuju… kamar mandi? Hei! Bukannya tadi Luhan bilang mau ke kelas-nya? Kenapa malah ke kamar mandi?

Kai mengerutkan dahi-nya melihat kelakuan salah satu sahabat-nya itu. Kenapa sikap Luhan begitu aneh setelah mendengar kalau Sehun menyukai Kyungsoo? Menurut Kai, tidak ada yang aneh dari hal itu. Kecuali, tentu saja. Si cadel ternyata bisa menyukai orang juga.

Jangan-jangan… Tidak. Tidak mungkin! Pemikiran yang timbul di otak-nya ia rasa terlalu mainstream. Tidak mungkin kan, kalau…

Luhan menyukai Sehun?

-TBC-

Yosh. Pendek, kan? Mungkin ini bisa di bilang prolog. Mungkin juga tidak. Yah, mianhae kalau fic ini gaje. Maaf, ya?

Last, mind to review?