Disclaimer : pengennya mereka semua punya saya, tapi ternyata gak boleh.. hiks hiks
Warning : Warning Inside!, BoysLove, BoysxBoy, OOC, typo banyak sekali, author ababil, DLDR!
Pair : ChanBaek, ChanSoo, KaiBaek, Mungkin juga KaiSoo dan mungkin official pair yang perlahan muncul *mungkin juga enggak*
Rate : T (enggak menuntut kemungkinan bakalan berubah)
Summary : Tidak cukup hanya dengan sebuah perpisahan. Perasaan Baekhyun pada Chanyeol masih belum hilang mengingat betapa bergantungnya ia pada Chanyeol. Meski Kyungsoo sudah menggantikan posisinya, dan perlahan Jongin juga mulai memaksa masuk kedalam kehidupannya.. Mungkinkah perasaan itu bisa hilang?
A/N : Saya muncul bawa fanfic baru! Dan nelantarin dua fanfic lagi :p maaf deh, masih saya ketik juga meski lagi krisis ide buat ngelanjutin.
.
.
HAPPY READING
.
.
"MY EX…"
Sepeda itu telah diparkirnya dengan benar ditempatnya. Ia menghela napas ketika melihat sepeda yang biasanya terparkir disebelahnya tidak ada ditempatnya seperti apa yang terjadi beberapa waktu ini. Sudah hampir dua bulan mungkin Baekhyun tidak melihat sepeda itu disana.
Baekhyun merasakan udara disekitarnya perlahan berubah menyesakkan baginya. Ini sudah berlangsung hampir dua bulan kan? Kenapa ia tidak pernah bisa melupakannya. Segalanya harus tetap berjalan sebagai mestinya kan? Ya, ia harus kuat.
Will you Forget me, My Ex...?
Kelas 2-2, tempat Baekhyun biasa belajar dan duduk didalamnya, tampak masih sepi meski sudah ada beberapa orang yang sudah datang. Baekyun segera menuju kursinya dan memperhatikan seisi kelas. Dan menghela napas saat tahu sosok itu belum datang. Ia mengambil buku tugas matematikanya dan mulai mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan semalam.
"Annyeong Baekhyunnie, tugasmu belum selesai eoh? Mau lihat punyaku?" seseorang datang dan langsung mendudukan dirinya disampingnya.
"Annyeong, hyung-ie tidak usah, hanya tinggal dua nomor. Semalam sudah kukerjakan sebagian." Baekhyun menolak halus tawaran Luhan, hyungie kesayangannya, tentu saja ia hanya tidak ada waktu untuk mengerjakan sisanya semalam, ia terlalu mengantuk.
'srek'
Bunyi pintu kelas yang digeser memaksa gerakan reflek bagi semua orang yang ada dikelas untuk menengok kearahnya. Termasuk Baekhyun. Namun, secepat refleknya juga ia mulai mengembalikan posisinya seperti sebelum pintu itu dibuka dan dua orang itu masuk kedalamnya.
"Annyeong Chanyeol-ah. Annyeong Kyungie :)" hari masih pagi dan kekasih Oh Sehun itu tidak mau semangat pagi harinya terbuang sempurna, jadi, ia menyapa semua orang yang ditemuinya di pagi ini.
"Nde, Annyeong Luhannie, Sehun belum datang?." Kyungsoo membalas dan tersadar jika seorang Oh Sehun sudah datang Luhan tidak akan diam ditempatnya dan menyapa semua orang yang dilihat sepasang matanya.
"Belum ehehehe.."
Sosok itu, Chanyeol, Melewatinya bagai angin yang berhembus dan membelai tengkuknya dingin tanpa sepatah kata, seperti biasanya. Namun, Baekhyun juga bersikap biasa seperti bagaimana dua bulan ini ia menyikapinya.
"Ah, Annyeong Baekhyun-ah."
Baekhyun mendongak dan tersenyum saat mendapati wajah manis Kyungsoo yang menyapanya.
"Nde, Annyeong." Dan ia tersenyum –mencoba tulus– pada sosok manis itu.
Kyungsoo tersenyum sebelum akhirnya melangkahkan kakinya ke meja milik kekasihnya yang berada dibelakang.
"Chanyeolie, sedari tadi kau jahat sekali. Meninggalkanku hingga berkali-kali~" suara merajuk itu jelas terdengar olehnya. Dan Baekhyun merutuk dalam hati saat ia sadar ia tidak membawa earphone yang setiap hari menjadi temannya di saat-saat seperti ini.
"Ini, pakailah."
"Eh?" Baekhyun mendongak dan mendapati sosok manis itu sudah ada didepan tubuhnya. Ia menerima Earphone putih milik orang itu dengan tersenyum.
"Gomawo Panda."
Baekhyun perlahan menengok kebelakang dan mendapati hatinya kembali berdenyut saat menyaksikan sosok yang dulu dimilikinya dengan pasti dan jelas sudah menjadi milik orang lain. Sosok yang dulu merupakan orang yang sangat dekat dengannya sekarang menjadi orang lain yang samasekali tidak dikenalnya. Orang lain yang sudah tidak dapat digapainya.
"Baekhyunie…."
Baekhyun menoleh dan tersenyum saat Luhan dan Sehun kekasihnya -yang sudah datang-, tersenyum lembut sambil menepuk pundaknya pelan. Bahkan orang lain saja menyadarinya.. tapi jangankan sadar.. ia samasekali tidak pernah memandangku lagi.
Dan Baekhyun kembali tersenyum pahit.
-E-X-O-
Jika ini adalah kesalahannya.. mungkin Baekhyun akan berlutut di depan Chanyeol dan memohon pada orang itu agar kembali menjadi miliknya. Karena demi semua eyeliner yang dicintainya, Baekhyun benar-benar tak bisa hidup tanpa orang itu.
Tapi itu bukan hanya kesalahannya.
"Hmm… semakin lama, mungkin aku akan terbiasa.. jadi tetaplah menjadi awan yang tak bisa kuraih." Gumamnya pelan seraya mengayuh sepeda nya kembali ke rumah.
Dulu, ia hanya tinggal duduk sembari mengencangkan tangannya agar semakin erat memeluk pinggang di depannya dan beberapa saat kemudian ia sudah sampai di depan rumahnya. Dulu.. yaa dulu...
"BAEKHYUUUUN!" Baekhyun tahu itu suara siapa, hanya dengan mendengarnya ia tahu itu suara tetangganya yang sangat sering meneriakinya seperti itu. Entahlah.. mungkin ia ingin menjadi penyanyi rock yang bebas berteriak seperti itu.
"JONGIN JANGAN BERTERIAK!" Baekhyun membentaknya setelah mengerem sepedanya dengan cepat saat ia mendengar lengkingan bass orang yang saat ini berada 3 meter di depannya.
"KAU JUGA BERTERIAK!"
Baekhyun mendengus.
"Oke, apa mau mu?"
Jongin tersenyum kemenangan.
"Nebeng!" sahutnya lagi dengan cengiran ratusan volt yang mampu membuat para fans nya kehilangan nyawa barang sejenak. Tapi tidak bagi Baekhyun karena ia tidak akan pernah menjadi fans fanatic seorang Kim Jongin.
"Baiklah, tapi kau yang bonceng."
Bukankah ini cukup menyenangkan? Tanpa harus bersusah-susah mengayuh sepeda lagi ia akan segera tiba di rumah. Sama seperti dulu.. ck hentikan dulu-dulumu itu Baekhyun.
'Plak'
Jongin menoyor kepalanya setelah mengambil sepedanya dan sudah duduk disana.
"Kau itu kenapa menggeleng-gelengkan kepalamu seperti idiot? Cepat ayo pulang!"
"KAU YANG IDIOT ITEM!"
Dan merekapun melanjutkan perjalanan ke rumah dengan 'diam'.
-EXO-
"Hyung-ie, aku main dirumahmu yaa? Dirumahku sekarang sedang banyak tamu. Kau kan ada PS, biarkan aku main dengan PS mu, otte?"
Mereka telah sampai di depan rumah Baekhyun, dan tanpa persetujuan Baekhyun, Jongin langsung saja membuka pintu rumahnya dan masuk kedalamnya.
"Aku heran, sebenarnya yang punya rumah itu aku atau dia?" gumam Baekhyun dengan sepeda yang masih bertengger di tangannya.
"YA! KIM JONGIN!"
Dan ia pun menyusulnya.
.
.
"Aku menang! Yay! Saatnya janjimu Hyung, buatkan aku makanan enak!" Jongin menari bebek sambil memutar-mutar stick game yang dipegangnya. Sudah tentu ia yang akan menang jika melawan Baekhyun. Lain jika ia melawan Sehun atau.. Chanyeol.
Baekhyun memang tidak dapat dengan mudah mengalihkan pikirannya dari orang itu. Entah kenapa semua yang dilakukannya selama ini memang berhubungan dengan orang itu atau apa? Kenapa setiap ia melakukan sesuatu ia selalu mengingat Chanyeol –mantannya.
Chanyeol memang mantan segalanya baginya.
Mantan kekasih, iya.
Mantan sahabat, iya.
Mantan tetangga, bukan hanya mantan. Chanyeol masih tetap tetangganya, ia ingat itu. Ia selalu melupakan fakta bahwa Chanyeol itu masih tetangganya karena demi eyelinernya lagi, Chanyeol tidak pernah menampakkan batang hidungnya saat dirumah, hanya di sekolah saja. Dan Baekhyun juga ragu akan bisa melihatnya mungkin jika mereka tidak sekelas.
"Baekhyun-Hyung.. YA! Kenapa kau melamun?! Cepat buatkan aku makanan enak! Kau tidak tahu betapa perutku ini meraung-raung minta di isi hah?" Jongin kembali membentaknya sehingga ia jadi terlonjak kaget sendiri.
"YA! Iya akan kubuatkan cerewet!" Baekhyun kembali tidak mengerti mengapa Kim Jongin yang seperti itu bisa mempunyai banyak fangirl seperti itu? Aisssh kalau Chanyeol sih ia tidak heran.
Iya kan? Uri Baekhyun memang belum bisa melupakan Chanyeol dalam segala hal.
Ia segera bangkit dari sana dan menuju dapur untuk membuat ramen. Mau buat apalagi coba? Ia tidak sudi untuk sekedar bersusah payah hanya untuk Kim Jongin kkk~ jadi jangan harap Jongin itu minta dibuatkannya sup atau apa. Ia sedang malas.
.
.
"Ini!" Baekhyun menyerahkan ramen itu dengan cepat setelah ia juga mengambil ramen miliknya. Well, ia juga lapar seharian ini meladeni Kim Jongin menyebalkan itu.
"Hanya ramen? Yasudahlah tidak apa-apa." Jongin mengambil ramennya sedikit bersemangat.
"Memangnya kau mau apa, hah?" Baekhyun membalas dengan sengitnya.
"Uh, kau ini semenjak berpisah dari Chanyeol jadi semakin judes saja. Cari orang lain sana kkk~"
JLEEB
Jongin tidak tahu jika kalimatnya tadi benar-benar menusuk orang disampingnya ini. Ia memang tidak sadar jika ia menyebut nama sahabatnya itu orang di depannya ini akan benar-benar menjadi sensitive.
"Yaa… aku memang menjadi lemah seperti ini… tapi wajarkan Jongin? Mengingat betapa berartinya ia untukku… hiks"
Jongin tersentak saat menyadari suara namja didepannya ini berubah melirih dan hampir seperti mencicit. Baekhyun sudah meletakkan ramennya di depannya dan sekarang ia melipat lututnya perlahan dan langsung memeluknya erat. Dan ia menangis disana… menangis…
Betapa Jongin benci setiap air mata yang sudah di keluarkan namja di depannya ini terhadap sahabat bodohnya itu.
"Sudahlah, pabo. Biarkan ia menemukan orang lain diluar sana. Dan bukalah matamu terhadap orang lain yang ingin menjagamu. Biarkan dia… lupakanlah diaa.. Baekhyun yang kukenal kuat kan?"
Baekhyun perlahan mendongakkan wajahnya yang penuh dengan air mata dan menatapnya lembut. Betapa Jongin ingin merengkuh namja ini ke dalam pelukannya.
"Baekhyun-Hyung ingin melupakan Chanyeol kan? Bi-bisakah kau membuka hatimu untukku hyung dan aku akan membantumu melupakan Chanyeol. Bi-bisakah?" Gagap Jongin seraya menarik Baekhyun kedalam pelukannya
"Eh?" Baekhyun kaget atas apa yang di ucapkan sahabatnya ini. Jongin-Chanyeol-dan dirinya memang bersahabat sejak kecil meski Jongin satu tingkat dibawah mereka dikarenakan lingkungan rumah mereka yang berdekatan.
"Aku.. mencintaimu Hyung."
Dan kekagetannya pun bertambah menjadi berkali-kali lipat saat Jongin melanjutkan perkataannya.
TBC
Author dicincang, karena udah balik lagi bawa fanfic baru terus nelantarin dua fanfic yang saat ini enggak jelas nasibnya. Tapi tenang saya akan usahakan update keduanya :3 *bow 90 derajat*
Review = lanjut.
So, mind to Review?