Judul : Indirection

Chapter : 3

Kategori : YAOI/BL, NC-21, M-PREG, Hurt/Comfort/Family/Little bit Angst.

Rated : untuk chapter ini M! (again)

Cast :

- Lee Sungmin

- Cho Kyuhyun

Summary : Sungmin sebagai stripper, sudah bersumpah tidak akan mau disewa oleh satupun pengunjung barnya. Tapi untuk Kyuhyun? Hm, tampaknya ia harus berpikir lagi / "Aku ingin pulang." / "Anak?!" / KYUMIN / YAOI / MPREG / RATED M / NC-21 / WARNING! DLDR!

.

DON'T COPAST!

DON'T BE SILENT READER!

SORRY FOR TYPO

.

ENJOY ^^

.

Kyuhyun memeluk Sungmin erat, Sungmin balas memeluknya. Deru nafas mereka yang bersahut-sahutan membuat mereka tersenyum kecil. Demi tuhan, mereka terlalu menikmati saat-saat ini. Hingga tak rela melepas pelukan serta kehangatan yang membuat mereka ketagihan.

.

===Indirection===

.

Kyuhyun melepas tautan tubuh mereka perlahan. Lagi-lagi mereka terpaksa menghabiskan waktu untuk mendesah, mengerang, dan melepas hasrat mereka bersama di atas kasur. Sudah berjam-jam mereka berdua di kamar tanpa ingin menghentikan kegiatan mereka. Namun karena fisik mereka yang sama-sama lelah, mengharuskan mereka menyelesaikan kegiatan penuh nikmat itu. Sedikit kecewa memang.

"Kau tidak takut anakmu mendengar desahan kita? Apalagi kau mendesah sangat hebat." Tanya Kyuhyun, sedikit menggoda Sungmin yang memang kenyataannya tak bisa berhenti mendesah hebat saat penyatuan tubuh mereka.

Sungmin memutar bola matanya, "Dia pergi main ke apartemen sebelah, mengunjungi temannya. Lagipula kamar utama apartemen ini sudah di desain kedap suara." Ucapnya ketus.

Kyuhyun terkekeh, mengangguk mengerti, dan mulai mengelus surai Sungmin lembut. Ia tidak mengerti mengapa Sungmin tiba-tiba mengajaknya bercinta sepagi ini—hingga sudah hampir tengah hari. Padahal kemarin mereka sudah melakukannya beronde-ronde. Apa Sungmin belum puas?

"Min? mengapa kau tiba-tiba mengajakku melakukan ini?" tanya Kyuhyun penasaran.

Sungmin mendongak untuk menemukan wajah Kyuhyun, ia memang sedang berada di pelukan pria tampan ini sekarang. "Kenapa kau menanyakan itu? Kau keberatan aku memintamu bercinta denganku?"

"Tidak, aku hanya ingin tahu alasanmu." Kyuhyun menjawab cepat. Selamanya Kyuhyun tidak akan menolak jika Sungmin meminta ini. Toh, ia juga yang kedapatan untung. Menikmati tubuh super indah itu, siapa yang tidak mau?

"Entahlah, aku menginginkannya." Jawab Sungmin seadanya.

Kening Kyuhyun berkerut bingung. Sedetik kemudian Kyuhyun menyunggingkan seringainya. "Hm, atau kau tertarik padaku Sungmin-ssi? Aku tahu kau salah satu orang yang sangat sulit di ajak bercinta kecuali kau—"

"—Anggap itu bonus." Potong Sungmin cepat. Ia mendengus kala Kyuhyun menyatakan pendapat tentang dirinya yang tertarik pada pria itu. Siapa juga yang tertarik?

"Bonus?"

"Iya. Jangan berbangga dulu Kyu, pada kenyataannya aku tidak akan pernah tertarik dengan salah satu pengunjung bar-ku, aku sudah bersumpah." Sungmin menatap Kyuhyun lekat, menampakan bola mata indahnya. Kyuhyun dapat membaca jika Sungmin jujur dengan kalimatnya.

"Dan aku yang menerima untuk bercinta denganmu, hm.. mungkin karena sudah lama aku tidak melakukannya. Ketika aku sedang sangat ingin, kau muncul dengan kurang ajarnya, menawarku seakan aku barang yang bisa disewa." Kekehan Sungmin terdengar.

Kyuhyun tau Sungmin bergurau, tapi entah mengapa itu begitu sakit. Hatinya berasa remuk kala pria manis itu mengatakan bahwa ia tidak akan mungkin tertarik padanya. Kyuhyun makin terluka saat mendengar pernyataan Sungmin yang bilang jika ia menerima tawaran Kyuhyun hanya kebetulan sedang ingin, bukan karena tertarik.

Padahal Kyuhyun sangat mengharapkan lebih. Ia sangat berbunga-bunga mendengar Sungmin yang menerima tawarannya, ia pikir Sungmin tertarik. Namun pada akhirnya kenyataan pahit harus ia telan, Sungmin hanya kebetulan sedang ingin. Bukan tertarik.

Rasanya begitu kecewa. Kecewa yang bahkan Kyuhyun tidak tahu mengapa. Hanya kecewa. Dan sakit, sangat sakit.

"Oh, begitu.. haha, baiklah." Kyuhyun tertawa, sangat kentara tawa itu terpaksa. Ia mendekap Sungmin erat, membuat Sungmin agar tidak melihat wajahnya yang berubah suram. Ia takut Sungmin melihat perubahan wajahnya yang begitu cepat.

Sejenak mereka larut dalam keheningan. Kyuhyun menstabilkan perasaannya yang begitu berantakan saat ini. Menyembunyikan raut memuakkan yang Kyuhyun benci.

"Min? apa kau tidak keberatan aku memelukmu seperti ini?" tanya Kyuhyun.

Sungmin menggeleng sebagai jawaban, "Peluk saja. Aku tidak keberatan. Sudah kubilang ini bonus, kau kan membayarku mahal." Ucapnya santai.

.

.

"Terima kasih.." ucap Kyuhyun pelan. Jika diperhatikan, mungkin kau akan sadar, Kyuhyun mengatakan terima kasih dengan nada lirih..

.

===Indirection===

.

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian Kyuhyun menyewa Sungmin di bar itu. Dan selama itu pula hubungan mereka tampak makin dekat. Kyuhyun mulai memberanikan diri untuk bertukar nomor ponsel dengan Sungmin. Ia pun tak segan untuk datang ke bar Sungmin meski hanya sekedar minum-minum. Atau menunggu Sungmin tampil sebagai seorang stripper di sana.

Kyuhyun bahkan sering di ajak Sungmin ke apartemennya. Dengan alasan Sungmin ingin mengenal lebih dekat pengunjung bar-nya, meski pada akhirnya ranjanglah yang menjadi alasan mereka agar bisa mengenal satu sama lain lebih dalam.

Lucu. Kyuhyun bagai orang yang sedang jatuh cinta. Memikirkan ini itu setiap saat, tentu saja tidak terlalu jauh dari Sungmin. Hanya Sungmin yang ia pikirkan semingguan ini. Teringat beberapa kali Sungmin menghubunginya, dan meminta Kyuhyun datang ke apartemennya.

Jika sudah begitu, siapa yang akan menolak? Kyuhyun dengan sedia langsung meninggalkan pekerjaannya dan secepat mungkin berusaha sampai di apartemen Sungmin. Begitu indah, sekaligus menyayat hati.

Tentu kalian tahu, Kyuhyun sangat berharap Sungmin tertarik padanya.

Sangat-sangat berharap.

'Drrt.. drrt.. drrt..'

Lamunan Kyuhyun buyar saat getaran ponsel menganggu dari kantong celananya. Ia menggeleng menghapus pikiran-pikiran yang sering membuatnya tidak fokus dalam pekerjaan. Tangannya cepat meraih ponsel nya dan mengangkat tanpa melihat siapa sang penelpon.

"Yeoboseyo?"

'Yeoboseyo? Kyuhyun-ah.. kkkk~ ini aku Sungmin.'

Raut Kyuhyun berubah seketika, senyum lebar mengembang begitu saja. Terlihat begitu sumringah mengetahui siapa sang penelpon. "Sungmin-ah? Ada apa? Rindu denganku?" Kyuhyun bergurau kecil sembari terkekeh senang.

Dari sebrang sana, Kyuhyun dapat mendengar Sungmin ikut terkekeh dengan gurauannya 'Aish! Percaya diri sekali! Aku hanya ingin tahu apa kau sibuk hari ini?'

Kyuhyun tampak berpikir, kemudian menggeleng. Sedetik kemudian ia merutuki betapa bodoh dirinya, Sungmin mana melihat gelengan itu. Mereka sedang berkomunikasi lewat telepon, bukan secara langsung berhadapan. "Tidak. Memang ada apa?" nada suara Kyuhyun tampak begitu senang, ia sedikit berharap Sungmin mengundangnya ke apartemen pria manis itu.

'Umm.. aku bisa minta tolong tidak?'

"Tentu saja. Minta tolong apa?"

'Kau tidak keberatan, kan?'

"Tidak, cepat katakan saja."

Sejenak ada jeda di antara percakapan mereka, Sungmin mungkin bingung mengutarakan permintaan tolongnya. 'Ng.. bisa tolong aku jemput Sung-ie di sekolah tidak? A—aku sedang tidak bisa menjemputnya..'

Kyuhyun menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Mungkin agak kecewa saat Sungmin meminta bantuannya untuk menjemput Sung-ie, bukan mengundang ke apartemennya. Tapi ia memang sedang tidak sibuk, menjemput sesekali tak masalah. Lagipula bisa saja dengan cara ini ia bisa dekat perlahan-lahan dengan Sung-ie.

'Kyuhyun-ah? Kau dengar aku tidak? Apa kau keberatan?'

Kyuhyun tersentak saat suara Sungmin mengejutkannya dari sebrang sana. Lamunannya kembali buyar. "Ah.. iya aku dengar. Tidak, aku tidak keberatan, kau tinggal kirimi alamat sekolah Sung-ie, nanti aku akan menjemputnya."

Kekehan Sungmin kembali terdengar dari sebrang sana. 'Terima kasih Kyuhyun-ah~ maafkan aku jika merepotkan. Aku benar-benar tidak bisa menjemput, aku sedang ada pekerjaan. Ah iya, aku juga nanti akan menghubungi Sung-ie, memberitahu bahwa kau yang akan menjemputnya.' Jelas Sungmin panjang lebar.

Kyuhyun hanya mengangguk-anggukan kepala mengerti. Walau ia tahu Sungmin tak akan melihat anggukan kepalanya.

Setelah beberapa saat mereka berbincang hal lain, mereka pun memutus teleponnya. Kyuhyun menghela nafas kecewa, dia masih ingin mendengar suara manis Sungmin. Dia sangat merindukan pria manis itu walau mereka sudah bertemu dua hari yang lalu.

Dengan segera Kyuhyun berdiri dan merapihkan jas kerjanya. Bersiap untuk menjemput Sung-ie setelah menerima pesan singkat berisi alamat sekolah Sung-ie, yang ternyata tidak jauh dari kantor tempat Kyuhyun bekerja.

Tidak apa jika sekarang belum bisa bertemu ibu dari Sung-ie. Bertemu anaknya saja sudah beruntung, mungkin saja Sung-ie bersedia untuk mengajak Kyuhyun bermain, atau makan malam bersama di apartemennya. Haha, tentu saja kesempatan bertemu ibu dari Sung-ie makin besar.

.

===Indirection===

.

"Kyuhyun ahjussi tidak mau masuk ke dalam dulu?" suara cempreng bocah yang baru saja ia jemput membuat Kyuhyun tersenyum. Bocah itu menawarkan Kyuhyun berkunjung ke apartemennya. Seperti yang Kyuhyun perkirakan, bocah ini pasti mengajak Kyuhyun masuk terlebih dahulu ke apartemen itu.

"Hm, kalau tidak keberatan, tidak masalah." Ujar Kyuhyun sembari mengacak rambut bocah itu. Anak itu merengut kecil saat Kyuhyun mengacak-acak rambutnya. Namun ia langsung tersenyum mengingat Kyuhyun bersedia ia ajak masuk ke apartemen.

"Ayo ahjussi~ siapa tahu Eomma sudah pulang. Ahjussi pasti ingin bertemu Eomma kan?" goda bocah itu. Kyuhyun terbelalak, wajahnya memerah malu saat tahu Sung-ie sadar akan dirinya yang ingin bertemu sang ibu dari si bocah.

Melihat wajah Kyuhyun yang memerah, bocah itu malah terkikik geli. Ia segera masuk ke apartemennya sambil menarik sebelah lengan Kyuhyun, mengajak Kyuhyun agar masuk ke dalam apartemennya yang tampak sepi itu.

"Ahjussi duduk di sana dulu. Sung-ie ingin ke dalam sebentar~" jelas Sung-ie, ia melepas sepatunya dan melempar tasnya sembarang. Sedikit berlari kecil Sung-ie menuju bagian dalam apartemennya.

Kyuhyun hanya melihat punggung bocah itu menjauh. Ia segera mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu. Ruangan ini sudah beberapa kali ia kunjungi, karena memang semingguan ini Kyuhyun sering mengunjungi apartemen Sungmin. Masih tampak sama, ruangan ini terasa hangat, mirip dengan sang pemilik apartemen yang juga memiliki kepribadian hangat.

"Kyuhyun-ah~"

Kyuhyun tersentak. Jantungnya berdentum diluar kecepatan biasa saat mendengar suara lembut itu mengalun di rongga telinganya. Ya tuhan, ia begitu merindukan suara ini meski baru dua hari tak mendengarnya langsung, plus empat puluh lima menit yang lalu ia mendengar suara ini lewat telepon.

Kyuhyun menoleh mencari asal suara. Bola matanya kembali menemukan sosok manis yang sangat ia tunggu berada di dekatnya. Iya, sosok itu, benar sosok yang sangat ia nantikan.

Bibir Kyuhyun tertarik menyunggingkan senyum. "Sungmin-ah? Kau berada di sini? Kau sudah pulang kerja?" tanya Kyuhyun basa basi namun tak bisa menyembunyikan betapa ia sangat senang mengetahui keberadaan Sungmin disini.

Pria manis itu terkekeh melihat wajah Kyuhyun yang sangat sumringah. "Iya, aku baru sampai sepuluh menit yang lalu." Jelas Sungmin sambil mendudukkan diri di sofa sebrang Kyuhyun.

"Oh begitu." Kyuhyun mengangguk mengerti, masih dengan senyum yang setia melekat di wajahnya.

Sungmin membalas senyum itu, menahan tawa melihat Kyuhyun begitu terpana dengan wajahnya. "Kyuhyun-ah, apa Sung-ie merepotkanmu tadi? Dia tidak minta macam-macam kan?"

Bibir Kyuhyun baru saja terangkat untuk menjawab, tapi..

"Eomma! Eomma kira aku apa? Aku tidak merepotkan kok~ Iya kan ahjussi?" sebuah suara lain yang berasal dari ruang tengah menginterupsi Kyuhyun yang baru saja akan angkat suara. Kyuhyun yang mendengarnya tersenyum, ia mengangguk untuk membenarkan sekaligus menjawab pertanyaan Sung-ie.

"Eomma~ Kyu ahjussi baik loh.. Kyu ahjussi tadi membelikan aku es krim, hehe~" suara bocah itu kembali terdengar, ia terkekeh senang saat mengingat Kyuhyun yang membelikannya es krim sebelum sampai ke apartemen.

Sungmin menoleh ke Kyuhyun, "Wah~ jinjja? Kau membelikannya es krim?"

Anggukan Kyuhyun menjawab pertanyaan Sungmin. Sebelum sampai apartemen, memang Kyuhyun sempat membelikan Sung-ie es krim meski bocah itu tidak meminta. Ya, dia pikir hitung-hitung belajar mengambil hati anak dari orang yang dia puja. Begitulah pikirnya.

"Kau terlalu baik Kyuhyun-ah," Sungmin tersenyum lagi.

Bibir Kyuhyun kembali terangkat untuk berbicara, ingin bilang bahwa semua yang ia berikan bukan apa apa. Tapi lagi-lagi sebuah suara cempreng bocah menginterupsi kalimatnya. Kyuhyun meremas ujung bajunya gusar.

"Eommaaa~ aku ingin main ke apartemen Haehyuk hyung dan Eunhae, ya? sebentar saja kok~ tidak lama." Rajuk bocah kecil yang kini entah dari mana sudah bediri di sebelah Sungmin. Bocah itu rupanya sudah ganti seragam dengan pakaian bermain, juga beberapa mainan robot yang sepertinya akan ia bawa.

Sungmin tampak berpikir, "Baiklah, asal tidak lupa waktu. Jangan pulang terlalu sore, jangan merepotkan disana, dan jangan kemana mana setelah dari rumah temanmu." Tangan Sungmin membelai pipi Sung-ie perlahan, mengecup kedua pipi, juga bibirnya.

Sung-ie mengangguk cepat lalu membalas untuk mengecup kening Sungmin. Ia segera pamit dan setengah berlari meninggalkan apartemen Sungmin diikuti suara pintu yang tertutup. Sungmin menggeleng pelan melihat kelakuan putranya. Setelah memastikan Sung-ie sudah pergi, baru Sungmin mengalihkan tatapannya pada Kyuhyun yang kini justru tampak kesal luar biasa. Sepertinya Kyuhyun agak merasa di acuhkan.

"Kyuhyun-ah? Kau ingin berbicara apa tadi?" tanya Sungmin.

Kyuhyun tersentak. Baru menyadari bahwa kini di apartemen Sungmin hanya tinggal mereka berdua tanpa Sung-ie yang sudah pergi barusan. "Tidak, lupakan saja."

Kening Sungmin berkerut bingung. "Baiklah.." Sungmin menghela nafas, ia melirik Kyuhyun yang kini sedang menatapnya lekat. Sedikit risih menyadari Kyuhyun begitu intens menatap dirinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sungmin menunduk, melirik tangannya yang memainkan ujung bajunya. Sudah kebiasaan, batinnya. Namun tiba-tiba ia mendongak saat mengingat sebuah hal yang ingin ia bicarakan dengan Kyuhyun.

"Kyuhyun-ah..—hmmphht!" Sungmin membelalakkan mata. Luar biasa terkejut mendapati wajah Kyuhyun tepat di depan wajahnya. Ia makin terkejut menyadari sebuah benda kenyal dan lembut melumat bibirnya kasar.

Tangan Sungmin menahan tubuh Kyuhyun, rupanya Kyuhyun sudah berdiri dari tadi dan berpindah tempat hingga berada di hadapannya. Sungmin mengerang, masih kaget dengan ciuman tiba-tiba dari Kyuhyun. Ia meremas setelan jas Kyuhyun karena gigi Kyuhyun menggigit bibirnya hingga ia terpaksa membuka mulut, membiarkan benda tak bertulang dan basah itu masuk ke rongga mulutnya.

"Mmmphh! Hmmpth~" mata Sungmin yang awalnya terbuka lebar perlahan mulai kembali seperti biasa, menyisakan perubahan pandangannya yang menjadi sayu menerima lumatan bibir Kyuhyun di bibirnya. Ia memejamkan mata lalu menikmati sapuan lidah Kyuhyun di rongga hangatnya. Ia menghisap lidah itu, sembari lengannya mengalung di leher Kyuhyun.

Tangan Kyuhyun yang bebas beralih pada bokong indah Sungmin dan meremasnya pelan. Sungmin melenguh, jari Kyuhyun bermain di bokongnya dan membuatnya makin bersemangat menghisap lidah serta bibir Kyuhyun.

"Nghhh.. mmpphh~"

Sungmin mulai membalas ciuman yang makin lama makin terasa panas dan bergairah itu. Perlahan ia menyadari tubuh Kyuhyun menindihnya di sofa. Tubuh mereka yang makin panas membuat satu persatu pakaian yang melekat mulai ditanggalkan. Menyisakan tubuh mulus mereka yang saling menggeliat dan bergesekkan satu sama lain.

Mereka saling bercumbu.

Mereka saling mengeratkan jarak, menghangatkan dengan pelukan, dan mendesah lagi.

Mereka hanya berdua. Tinggal mereka berdua.

Tak ada yang tahu apa yang mereka lakukan kecuali diri mereka sendiri.

.

===Indirection===

.

Sungmin mengeratkan genggaman tangannya pada pinggir meja yang terletak di ruang tamunya. Ia menggigit bibirnya resah saat dirinya diperintah Kyuhyun untuk menungging di lantai dengan keadaan naked alias tanpa baju sehelaipun. Ia makin mencengkram pinggiran meja yang ia gunakan untuk menopang beban tubuhnya. Keduanya masih tetap di ruang tamu dengan keadaan tanpa pakaian, kain penutup itu sudah berserakan dimana-mana.

"Kyuhh~ aahhh.. m-masukkanh!" pinta Sungmin kesal. Pasalnya jari itu seperti memainkannya sedari tadi. Jari itu tak kunjung masuk ke dalam lubangnya yang sudah berkedut-kedut mengharapkan sebuah benda besar memasukkinya.

"Ahhh~ Kyuhyun! Eunghhh.." Sungmin menggeliat kecil saat jari-jari panjang Kyuhyun menyapa hole merah muda miliknya di delakang sana. Ia gemetar, terutama ketika tiga jari Kyuhyun mulai menerobos hole sempitnya.

Kyuhyun di belakanganya tersenyum, lebih tepatnya menyeringai. Mendapati tubuh Sungmin tengah menungging di hadapannya dengan butt tepat di dekat wajahnya. Memperlihatkan apa yang selama ini Kyuhyun nantikan, hole merah muda Sungmin.

Jari Kyuhyun sudah terhisap di lubang ketat Sungmin. Ia menggerakkan tiga jari itu keluar masuk di sana, menggesekkan jari itu dengan dinding basah dan hangat rektum Sungmin di dalam sana. Kyuhyun melenguh sendiri merasakan selangkangannya semakin menegang.

"Uhhh.. ahhh! Kyuhh~ nghh.. t-terlalu pelanh.. nghh.. lebih cepath!" rengek Sungmin. Ia mencoba menggapai lengan Kyuhyun di belakang sana untuk menggerakkannya lagi lebih—bahkan sangat cepat. Namun tangan Kyuhyun lain menepak tangan Sungmin kasar, menghalau tangan itu untuk menyentuh tangannya.

"Kau ingin bermain kasar huh?" goda Kyuhyun.

Sungmin mengangguk cepat, ia benar-benar tidak tahan! Masa bodoh dengan harga dirinya atau apalah yang penting ia ingin puas dengan semuanya.

Seringai Kyuhyun makin jelas terlihat. Ia menarik jarinya keluar dengan cepat dan menyisakan lubang Sungmin yang kini kosong. Sungmin mengerang kecewa. Dia benar sudah menunggu agar lubangnya segera terisi.

Sungmin tidak tahu Kyuhyun tengah mempersiapkan batangnya agar mengeras dan cukup untuk masuk ke dalam lubang hangat Sungmin. Nafas Sungmin terengah, matanya terpejam, masih kesal dengan permainan Kyuhyun tadi.

"Aaakkhhh!"

Pekikan Sungmin terdengar saat Kyuhyun mencoba memasukkan kepala juniornya ke dalam lubang anusnya. Sungmin membelalakkan mata, menahan sakit saat benda besar itu tiba-tiba masuk menerobos paksa ke dalam lubang sempitnya.

"Ahhh! Ahhhh~ Kyuhyun!" Sungmin kembali memekik, namun dengan kenikmatan. Kyuhyun kembali menghentakan pinggulnya dari belakang sana, membuat batang besar itu makin terbenam ke tubuh Sungmin.

"Min.. sshhh.." Kyuhyun mendesah, lubang Sungmin meremas-remas batangnya di dalam sana.

"Bergerak kyuhh~ aahhh! Nghhh.." pinta Sungmin.

Kyuhyun segera menggerakkan pinggulnya cepat. Menghujam lubang sempit itu kuat, mencari titik sensitif yang dapat membuat Sungmin makin keras mendesahkan namanya. Ia menarik batang yang sudah sangat mengeras itu keluar masuk dari lubang Sungmin.

"Aaaahhh! Kyuhyunhh~ eunghh.. terushh.. ahhh.. disanahh.." ujar Sungmin kepayahan. Ia menggigit bibir bawahnya kuat sambil mengeratkan genggamannya di pinggiran meja. Ujung batang besar Kyuhyun menusuk titik sensitifnya berkali-kali.

Kyuhyun menarik batangnya keluar masuk begitu cepat. Menghantam titik terdalam Sungmin kencang hingga Sungmin terlonjak-lonjak keenakan. "Ohhh~ Cho kyuhyunhh.. aahhh.. ini begitu nikmathh.." racau Sungmin keras. Tubuhnya makin terlonjak-lonjak seiring dengan hujaman batang besar Kyuhyun di lubangnya.

Sungmin makin menunggingkan tubuhnya membiarkan tubuh Kyuhyun lebih leluasa menggenjotnya dari belakang. Urat urat Kyuhyun di juniornya sangat terasa menggelitik dinding rektum Sungmin yang begitu basah. "Lebih cepathh! Ughhhh~ terusshh…" lubang Sungmin terasa penuh oleh batang Kyuhyun, sesak namun terasa nikmat saat dinding rektumnya bergesekkan dengan permukaan kasar junior Kyuhyun.

Ia menggeliat saat telapak tangan Kyuhyun meremas bokongnya, beralih pada dadanya dan meraba-raba ujung nipple Sungmin yang mengeras.

"Nghhh~ kyuhh.. ahhh! Ohhh~" Sungmin gemas saat Kyuhyun memainkan ujung jari di puncak nipplenya. Ia meraih jemari Kyuhyun dan memelintir nipplenya kuat dengan jemari itu. Sungmin mendongak pasrah, ia memejamkan mata saat Kyuhyun menarik-narik nipplenya, mencubit serta memainkan nipple itu hingga Sungmin berteriak nikmat.

Bibir Kyuhyun mengecup punggung mulus Sungmin, dijulurkan lidahnya untuk menjilati punggung putih Sungmin yang kini sudah berlumuran keringat. Dihisapnya punggung itu membuat tanda kemerahan, dengan junior yang masih setia menumbuk titik sensitif Sungmin di dalam lubangnya. Tubuh Sungmin meremang, bergetar saat lidah Kyuhyun menjilati tengkuknya.

"Ohhhh~ Kyuhyun-ahh.. ngahhh.." Sungmin tak bisa berhenti melirihkan nama Kyuhyun dalam desahannya. Kyuhyun berhasil membuat dirinya melayang saat Kyuhyun menggerakan batang besar itu kasar di lubang hangatnya.

Cairan pre-cum mengalir deras dari junior Sungmin. Menetes dan mengotori paha mulusnya, hingga berakhir di lantai. Kyuhyun melirik junior Sungmin yang sudah sangat mengeras, dengan sebelah tangan yang bebas ia meraih benda tumpul itu dan mengocoknya cepat.

"Ahh! Ahh! Ughh.. nghhh.."

Sungmin melenguh kencang, membiarkan tangan Kyuhyun memilin twinsballnya dan memainkan jari di lubang kecil yang berada di juniornya. Sungmin gemetar, jari-jari itu begitu lihai mengocok dan memainkan juniornya.

"Aaaakhhhh~" tangan Sungmin meremas erat pinggiran meja hingga kuku jarinya memutih. Ia mendesah hebat bersamaan dengan cairan putih kental yang keluar dari juniornya, mengalir melewati paha dan kembali berakhir di lantainya. Sungmin melemas, nafasnya memburu merasakan kenikmatan yang baru saja ia raih.

Kyuhyun menyusul di belakang, cairan putih kentalnya menyembur melesak memenuhi lubang hangat milik Sungmin, sebagian tumpah keluar. Ia mendesah menstabilkan jantung juga nafasnya yang sama sama memburu. Kembali mereka merasakan kenikmatan juga kepuasan tersendiri disaat-saat seperti ini.

Tangan Kyuhyun melingkar di perut Sungmin dan menarik pria manis itu duduk bersender padanya. Sungmin hanya menurut, bahkan tautan tubuh mereka belum terlepas, junior Kyuhyun masih terbenam di lubangnya.

Bibir Kyuhyun mengecup bahu Sungmin lama. Menggigit bahu itu hingga meninggalkan bekas kemerahan.

"Enghh.." lenguh Sungmin. Ia mengeratkan lengan Kyuhyun yang melingkar di perutnya. Kepalanya bersender di dada bidang Kyuhyun sambil jemarinya mengusap peluh yang mengalir di kening. Matanya terpejam menikmati sapuan bibir Kyuhyun di bahunya.

'Drrtt.. drrtt.. drrtt..'

Sungmin mengerang, suara ponsel bergetar yang ia yakini berasal dari celananya—yang tergeletak tak berdaya di lantai—menganggu kegiatan mereka. Sungmin mau tak mau terpaksa mengambil ponsel itu. Tapi tangan yang melingkar di perutnya menahan gerakan Sungmin.

"Biarkan ponsel itu." Ujar Kyuhyun protes.

"Bagaimana jika itu penting?" Sungmin balik protes, ia segera melepas tangan Kyuhyun dan merangkak untuk meraih celananya. Sungmin meringis kecil saat junior Kyuhyun terlepas dari lubangnya.

Setelah menemukan ponselnya, Sungmin melihat sekilas nama sang penelpon yang berada di layar. Ia langsung tersenyum sumringah, buru-buru ia mengangkat panggilan itu, tidak ingin membiarkan orang yang menelponnya di sebrang sana menunggu.

"Yeoboseyo? Wonnie-ah~" Sungmin terkekeh, bibirnya tak bisa berhenti mengulum senyum manisnya. Ia tampak begitu senang mendengar suara orang yang menelpon. Suara Sungmin begitu ringan dan riang.

Tawa Sungmin terdengar riang saat pria di sebrang sana bergurau padanya. Ia menggigit bibir bawahnya menahan tawa yang ingin meledak saking terlampau senang. "Huh? Kau ingin apa—eh coba ulangi.."

Kyuhyun melirik Sungmin di sebelah dengan tatapan menusuk. Siapa? Siapa yang sedang menghubungi Sungmin lewat ponsel itu? Siapa yang membuat Sungmin hingga tampak seriang dan seceria ini? Mengapa Sungmin terlihat begitu bahagia?

Berkali-kali Kyuhyun mendengar Sungmin melafalkan kata rindu dalam kalimatnya. Tentu saja Kyuhyun tahu itu untuk seseorang yang sedang menelpon Sungmin di sebrang sana. Hati Kyuhyun memanas, tak sudi melihat Sungmin begitu bahagia berbincang dengan orang lain yang tidak Kyuhyun kenal.

"Benarkah? Ke apartemen-ku? Sekarang? Whoaa~ ne, aku akan menunggumu." Senyum lebar kembali menghiasi wajah manis Sungmin. Berbanding terbalik dengan Kyuhyun yang membelalakkan mata tidak setuju.

'KLIK..' ponsel Sungmin tertutup. Senyum masih setia bertengger di wajah Sungmin saat berbalik menatap Kyuhyun.

"Kyu~ cepat pakai bajumu. Aku akan kedatangan tamu." Kekehan Sungmin terdengar.

Kyuhyun memutar bola matanya kesal. Baru saja selesai bercinta, Sungmin sudah menyuruhnya untuk memakai pakaian. Eh, terkesan mengusir? Padahal Kyuhyun masih menikmati kesan romantis yang selalu tercipta setelah mereka berhubungan badan.

"Siapa dia?" tanya Kyuhyun ketus.

Alis Sungmin bertaut bingung. "Dia siapa?" Sungmin balik bertanya.

Kyuhyun menghela nafas. "Dia yang menghubungimu barusan. Siapa dia?" ulangnya lagi.

Sungmin malah tertawa mendengarnya. "Oh itu, dia calon suamiku."

DEG

Kyuhyun tersentak, matanya melebar mendengar penuturan itu. Bagaikan mendengar petir saat Sungmin mengatakan siapa yang menelponnya barusan, Kyuhyun mencoba mempertajam pendengarannya. Ia belum tuli, kan? Apa? Calon suami? Sungmin itu bercanda atau apa?

Tawa Kyuhyun meledak seketika. "Kau bercanda." Kyuhyun merasa Sungmin bergurau padanya. Dia menggeleng menepis kalimat gurauan Sungmin.

"Tidak, aku tidak bercanda. Dia memang calon suamiku." Jelas Sungmin lagi, dia menekan kata calon suami dalam kalimatnya. Kesal ketika Kyuhyun begitu tidak percaya, malah menganggap itu gurauan semata.

Sungmin berdiri, memungut pakaiannya yang berserakan. Dengan cekatan ia memakai helaian kain itu ke tubuhnya, membiarkan Kyuhyun yang masih duduk terpaku dengan tatapan tak bisa terbaca. Tak peduli meski Kyuhyun masih menuntut penjelasan lebih rinci darinya.

Calon suaminya sebentar lagi datang, ia harus menyambutnya, begitu pikir Sungmin.

.

.

.

"Min? Kau bercanda, kan?" tanya Kyuhyun lirih. Hatinya mencelos saat Sungmin meninggalkannya menuju dapur dan menyiapkan segala sesuatu untuk kedatangan calon suaminya nanti. Kyuhyun menatap punggung Sungmin menjauh dengan perasaan berkecamuk. Bingung dengan keresahan hati yang tiba-tiba muncul mengetahui kenyataan yang Kyuhyun hindari kebenarannya.

Kecewa..

Sakit..

.

===Indirection===

.

.

TBC

.

Q : Chapter 2 belum di post di wordpress ya?

A: Iya belum, tapi sekarang udah kok ^^ mampir lagi ke wordpress saya oke? Kkk~ ( flowerpinkhorse . wordpress . com )

Q: Anak Sungmin kenapa bisa ilang tiba tiba?

A: Ini bukan genre horror kok xD hehehehe. Anak Sungmin emang gamau ditanya lebih lanjut, makanya dia kabur~

Q: Bapanya Sung-ie itu Yesung?

A: Bukan xP Sung-ie gapunya ayah~ kkk. Saya kasih panggilan Sung-ie itu asalnya dari nama Sungmin. SUNGmin = Sung-ie . bapanya Sung-ie itu rahasia, tebak dulu aja ya :3 kkk~

Q: Mantan suami Sungmin siapa?

A: Ntar di chapter 5/6 saya kasih tahu xD kkk~

Q: Min suka bawa cowok ke rumah?

A: Iya sepertinya begitu :p

Q: Kok keliatannya Sung-ie & Sungmin kurang deket?

A: Bukan kurang deket, tapi mereka jarang ketemu gara-gara kerjaan Sungmin, dan Sung-ie terlalu sering liat kelakuan ibunya yang sering bawa cowo ke rumah, maybe? xD yang jelas Sung-ie dan Sungmin itu hubungannya akrab-ajrab aja~ kkk ^^


Pendek? Maaf saya lagi ga bisa nulis banyak ._.v lagi sibuk ujian.

Lanjut? = Review

Siders = Slow update

.

I Love My Readers

I Love KYUMIN

Sign,

.

-Yuki(YoonMingi)-