Hello, minna-san… Dee kembali lagi…. Kali ini Dee bawa Lala-chan sebagai asisten…. Tapi, sebelum itu, izinkan Dee ngebales review yah…..
Miharu Midorikawa
Dee juga gak nyangka kalo Dino-sama penyuka BDSM, Miha-san…. Hiks, arigatou support dan review nya…
DeLoAniMan U-know
Ahahaha…. Arigatou udah kasih pertanyaan nista buat mereka berdua…. Silakan cek jawabannya di chapter ini, DeLo-san…
Himeji Arisa
Maksud Dee itu Levi-A-Than yang punya kumis lele itu loh, Hime-chan…. Ne, pernah denger pepatah "Don't judge a book with the cover"? Itulah yang terjadi pada Dino-sama…. Hime-chan salah, Dee bukan jadi uke-nya si nanas itu, tapi si nanas itu yang jadi uke-nya Dee…. Amit-amit deh pas Dee 'memasuki' tubuh si nanas itu…. *nahan muntah*
Hai, arigatou dukungannya Hime-chan…. Semoga Hime-chan suka dengan chapter kali ini…
Furiez
Dee di masukin ke kubangan lumpur, Furiez-san…. Makasih pembelaannya, Furiez-san… *nangis haru*
Arigatou pertanyaanya…. Semoga Furiez-san suka chapter kali ini…
Ilyusha Krat
Ehehehehe…. Gak pa-pa kok, Ilyusha-san…. Dee sangat senang dengan review pertama Ilyusha-san ini, karena langsung kasih Dee bantuan pertanyaan nista…. Silakan nikmati kembali chapter terbaru (f)QfM ini….
Rin-X-Edden
Eeettoo… Hontou ni gomennasai kalo chapter kemarin ngebuat Rin-chan kecewa….. *deep bows*
Jujur sih, sebenarnya Dee juga cukup bingng mau ngajuin pertanyaan nista apa ke Mukuro, habisnya dia udah nista dari sononya sih…. Uuummm, Dee harap chapter kali ini Rin-chan gak kecewa…. Arigatou kritik dan sarannya Rin-chan….
Hanawa Seika
Ahahaha…. Hana-san mau ikutan ngegemparkan dunia mafia? Hayukkk…. Dee sambut dengan senang hati…. Mari kita gemparkan dunia mafia dengan pertanyaan-pertanyaan nista kita… *ketawa nista*
Hikari Vongola
Entahlah…. Kenapa Dee bisa ngebuat X100D makin nista…. Gini-gini Dee termasuk penggemar Dino, tapi kenapa malah dia makin Dee nistain yah? Arigatou review nya, Hikari-san…. Review lagi chap ini yah, moga-moga chap ini tetap segila chap-chap sebelumnya…
Nabila Chan BTL
Tehehehe…. Arigatou pujiannya, Nabila-chan…. *blush*
Kisasa Kaguya
Kisa-san…. Hisashiburi desu…. *peluk Kisasa, langsung ditarik Kyou*
Ehehehe…. Makasih atas pertanyaannya, udah kami ajuin sama Spanner dan Shoichi tuh…. Eehh? Impotent? Huumm…. Impotent itu bahasa inggrisnya dari 'penting'.
(Kyou: *jitak Dee* itu important, bukan impotent, idiot! Kisasa, sebaiknya lu cari tau sendiri apa artinya impotent di google daripada nanya sama si mesum idiot ini! *nunjuk Dee yang terkapar*)
Alicia . Usagi
Eh? Buat Spanner panik? Itu permintaan yang sulit Alicia-chan, karena itu gomen… Permintaannya gak bisa Dee kabulin…. Tapi sebagai gantinya, Dee menistakan Spanner senista-nistanya…. Semoga Alicia-chan suka….
meilina . putri . 79
Mei-san…. Kemana aja? Sehat? Uwaahh… Dee rindu Mei-san…. *niat meluk Meilina, tapi ada pisau lipat Kyou di leher Dee*
Gluk! Berhubung Kyou cemburuan, Dee gak bisa deh meluk Mei-san…. Gak pa-pa ya…. Ah, arigarou pertanyaannya Mei-san…. Pertanyaan dari Mei-san bener-bener buat tuh duo mekanik makin nista….
Guest
Sepertinya doa Guest-san tidak terkabul…. Si nanas mesum pedo itu tidak akan tenang di alam sana karena hasil kutukan Kyou….
Arigatou…. Dee seneng ternyata penpik sinting ini banyak yang suka…..
Little Otaku
Dee nonton OhaAsa di rumah Shin-chan, Little-san…. Si hujau lumutan itu kan OhaAsa freak… *dilempar ke ring basket*
(Kyou: hmph. Gue bukan tukang pos! Sampein aja pesan lu sendiri, itu juga kalo lu berhasil nemuin si nanas itu. Dan sudah berulang kali gue bilang, gue bukan uke si idiot itu! *ngamuk, tapi langsung tenang sambil blushing begitu pipi dicium Dee*)
Eetttoo…. Makasih atas sarannya, tapi Dee lebih milih cara ke-2 dan ternyata berhasil…. Ufufufu… *ketawa mesum*
Arigatou review-nya Little-san…
alwayztora
Ung! Arigatou infonya Tora-san…. Ini udah apdet…. Semoga Tora-san suka dan mau review lagi…. Arigatou dukungannya… XDD
uchiharyuko
Ehehehe….. Arigatou…. Request Ryuko-san agak sulit…. Dee gak janji bisa kabulin…. Gomen…. *deep bow*
Hai, ini udah lanjut…. Semoga suka…..
ReviewOnly-chan
*nutup kuping* Iya….. iya…. Iya….. Ini udah apdet ReviewOnly-chan…. Jadi, tolong berhenti berteriak di telinga Dee pake toa mesjid… *mewek*
Fyuuuhh…. Akhirnya berenti teriak-teriak juga…. Ne, silakan baca chapter baru ini… dan tolong di review lagi yah… ehehehe…..
O iya, Dee punya pesan untuk semua yang ngajuin pertanyaan untuk Spanner dan Shoichi…. Dee akan sedikit mengubah dan mengedit pertanyaan kalian…. Jadi Dee harap pengertiannya…. Saa, ayo kita sambut (f)QfM chapter 7…..
(freak) Question for Mafia
Katekyo Hitman Reborn! Fanfiction
KHR © Amano Akira-sensei
Story © Dee Kyou
Rating : T
Genre : Parody/ Humor
Warning : penpic ini makin gak jelas, makin gilak, mungkin banyak yang jayus, tidak disarankan untuk dibaca bagi readers yang masih waras. Yang masih waras, cepat kembali sebelum fic ini menistakan kalian….. dan bakal ada some typo… tolong dimaklumi….
Chapter (Korban ke-)7 : Spanner & Irie Shoichi
Tidak ada angin tidak ada hujan, Dee berlari terburu-buru menuju taman kota. Bukan, Dee bukan lari karena telat janjian kencan sama Kyou. tapi itu karena Dee harus buru-buru menemui bocah pendek Fujoshi yang tiba-tiba nelepon Dee dan maksa ngajak Dee kencan. Dee celingukan mencari sosok bocah itu. Dan setelah menemukannya, Dee segera menghampiri bocah itu.
"Lala-chaaaannn~~~~ Lama nunggu?" Dee mendekati bocah bernama LalaNur Aprilia itu.
SYUUTT! Sebuah penggaris besi nyaris nancep di kepala Dee.
"Lu telat 3 detik, baka!" semprot Lala.
"Kan Cuma 3 detik…. Ah, ada apa Lala-chan ngajak Dee kencan?"
Dan sebuah penggaris sukses nancep di jidat Dee.
"Siapa juga yang mau kencan sama lu?!"
"Kyou mau tuh…."
"Well, okay… Kecuali si tsunhime satu itu. Gue nagih janji lu buat ngajak gue ngewawancarai Spanner dan Shoichi, idiot!"
"Ah… Masalah itu ya…. Kebetulan sekali Lala-chan…. Dee baru aja dapet izin dari Tsuna-chan untuk ngewawancarai duo mekaniknya itu…"
"Serius lu?!"
"He-eh…. Saa, kita ke Vongola HQ, Lala-chan?"
"Tentu aja, tolol!"
Dan Dee beserta Lala pun berangkat ke Vongola HQ. sesampainya di Vongola HQ, Dee melihat Tsuna yang sedang berjalan menuju ruangannya sambil membaca laporan. Segera saja Dee dan Lala menghampiri sang uke moe-moe tapi sedikit yandere itu.
"Tsuna-chaaaannn….." panggil Dee penuh semangat. Tsuna menoleh mendengar panggilan Dee, dan segera tersenyum menyambut Dee dan Lala.
"Konnichiwa, Dee-san, Lala-chan." Sambut Tsuna sambil tersenyum.
"Udah. Langsung aja, mana Spanner dan Shoichi, Tsuna-chan? Kami mau wawancarai mereka." Sembur Lala.
"Eeetttooo…. Sebaiknya kita bicara di ruanganku saja ya, Dee-san, Lala-chan." Ajak Tsuna.
"Haaaaiii…" lalu Dee dan Lala berjalan mengikuti Tsuna menuju ruangannya. Ternyata di ruangan Tsuna, Hibari sudah menunggu.
"Yo, Hibari." Salam Lala.
"Konnichiwa, Kyouya-chan…. Bagaimana kabar Dino-sama?" Hibari langsung men-death glare Dee mendengar salam Dee. Dasar uke tsundere possessive.
"Ehem. Ano, Dee-san, Lala-chan. Sebelumnya aku ingin minta maaf." Ujar Tsuna.
"Minta maaf? Untuk apa?" Tanya Dee bingung.
"Eeemmm…. Begini…. Memang beberapa hari yang lalu aku menyetujui permintaan Dee-san untuk mewawancarai Spanner dan Irie-kun. Tapi, ketika kemarin aku membicarakan hal ini pada mereka berdua, mereka langsung kabur." Jelas Tsuna.
"Apa lu bilang?! Mereka kabur?! Lu jadi bos bisa gak ngatur anak buah lu? Kenapa mereka bisa kabur, hah!?" amuk Lala sambil mengacungkan penggaris besi ke wajah Tsuna.
"Hiiiiiiieee…. Go-gomennasai…. Aku tidak tahu kalau mereka akan kabur…." Ujar Tsuna mewek.
"Tenang, Lala-chan…. Ettoo… Memangnya mereka berdua kabur kemana, Tsuna-chan?" Tanya Dee.
"Etto, dari informasi yang kuterima, mereka kabur ke Finlandia, Dee-san…" jawab Tsuna.
"Hmm…. Finlandia ya…. Ah, Finlandia itu nama Negara ya? Di bagian mana? Afrika ya?" Tanya Dee lemot. Dan Dee pun mendapat jitakan penuh cinta dari Lala.
"Bego lu! Itu letaknya di Amerika Latin!" ucap Lala. Dan tonfa pun mendarat di wajah Dee dan Lala.
"Lu berdua sama gobloknya!" amuk Hibari.
"Iya. Udah jelas Finlandia itu di Asia, bukan di Afrika ataupun di Amerika Latin." Ujar Tsuna. Dan Hibari pun meng-kamikorosu Tsuna.
"Hmph. Biar aku jelaskan, Finlandia itu itu terletak di Eropa Utara dan dia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia; sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat." Jelas Hibari. Dee, Lala dan Tsuna manggut-manggut mendengar penjelasan Hibari. Tiba-tiba Dee mengangkat tangannya.
"Apa?! Ada pertanyaan?" Tanya Hibari galak.
"Eeettooo…. Dee bingung nih, kami kan nanya tentang Finlandia, bukan Swedia, Norwegia atau pun Rusia. Sebenernya kamu tahu dimana Finlandia gak sih, Kyouya-chan?" Tanya Dee polos. Hibari menepuk dahinya, lalu segera mengacungkan tonfanya ke arah Dee. Melihat gelagat Hibari yang akan meledak, dengan segera Lala menarik dan membawa Dee kabur dari Vongola HQ.
Sessampainya di luar Vongola HQ, Dee terlihat sangat kecewa karena tidak berhasil mewawancarain Spanner dan Shoichi.
"Gimana nih, Lala-chan…. Kita gak jadi ngewawancarai mereka deh…." Ujar Dee.
"Lu tenang dulu. Gue mau panggil kenalan gue." Lalu Lala menelepon seseorang. Tidak lama kemudian sesosok berwarna biru dengan tubuh gemuk dan sering disangka rakun padahal kucing turun dari langit dengan mengenakan baling-baling bamboo.
"Mattaku. Lala-chan jangan selalu minta tolong seperti Nobi*a-kun dong." Ujar sosok itu.
"Maaf, Dora*mon. Tapi lu bawa apa yang gue minta kan?" Tanya Lala.
"Tentu saja. Kamu mau pinjam pintu kemana saja kan? Ini, biaya sewanya sehari 1800 yen." Jawab Dora*mon sambil mengeluarkan sebuah pintu dari dalam kantungnya.
"Oke. Oi, Dee. Bayarin uang sewanya. Ah, sekalian sewain baling-baling bamboo juga, 2 buah." Pinta (baca: perintah) Lala pada Dee.
"Eh? Ah, ha-hai…. Eettoo…. Jadi semua biayanya berapa, uumm, Dora*mon-san?" Tanya Dee yang sebenarnya bingung setengah mati. Kenapa bisa kucing bulat gendut yang sering disangka rakun ini nyasar ke dunia mafia?
"Pintu kemana saja ditambah 2 buah baling-baling bamboo total sewanya adalah 4800 yen belum termasuk pajak. Kalau ditambah pajak, maka total yang harus dibayar adalah 5280 yen." Jawab Dora*mon. Dengan segera, Dee membayar biaya sewa tersebut. Dan Dora*mon pun pergi untuk kembali ke habitat(?)nya.
"Ne, Lala-chan…. Kenapa kamu bisa manggil Dora*mon kesini? Dan sejak kapan alat-alat ajaibnya itu bisa disewakan?" Tanya Dee.
"Hmph. Itu rahasia. Udahlah, cepetan kita ke Finlandia, ke tempat Spanner dan Shoichi untuk wawancarai mereka!" bentak Lala.
"Ha-hai."
-skip time-
Tok… tok…. Tok….
Terdengar ketukan dari depan pintu kamar hotel Spanner dan Shoichi. Dengan segera, Shoichi membuka pintu itu dan menemukan duo author sinting a.k.a Dee dan Lala sedang berdiri dan nyengir di hadapannya.
"Konnichiwa, Shoi-" belum selesai Dee bicara, Shoichi langsung membanting pintu.
"Hhhh…. Dee, tendang pintunya. Rusak juga gak masalah." Perintah Lala.
"Roger~~~" dan Dee menendang pintu kamar itu sampai lepas dari engselnya.
"Sudah terbuka, silakan masuk, Lala-chan." Dee mempersilahkan Lala untuk masuk. Dee termasuk pemegang prinsip 'Ladies First', sama seperti Dino-sama. Jadi kalau pun dibunuh, berlakukan saja prinsip 'Ladies First' dan Dee bakal kabur selagi masih sempat.
Di dalam kamar terlihat Shoichi berdiri sambil gemetaran di pojokan kamar. Dan tak lama, Spanner keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang setengah telanjang dan agak basah. (namanya juga baru mandi, woi!)
"KYAAAAA! Kalian habis ngapain?! Ngaku! Ayo ngaku!" Lala berteriak-teriak Fujo dan hidungnya mengucurkan darah segar.
"Lala-chan, Lala-chan…. Tenang…. Lap dulu ingusnya gih…" ujar Dee sambil memberikan kain pel pada Lala.
"Ini bukan ingus, DaAho!" Lala menghajar Dee dengan penggaris besi dan menyumpal hidungnya dengan tisu terdekat.
"Eto, mau apa kalian kemari?" Tanya Spanner kalem.
"Ufufufufu…. Tentu saja untuk mewawancarai kalian. Ayo, ayo, kalian berdua duduk di hadapan kami." Ajak Lala pada Spanner dan Shoichi sambil mengacungkan 2 penggaris besi. Mau tak mau, Spanner dan Shoichi menuruti ajakan Lala. Daripada mereka bernasib seerupa dengan author sinting yang terkapar karena sambitan penggaris besi dari Lala tadi.
"Ne, kami boleh kan mewawancarai kalian? Atau kalian mau di wawancarai sama uke Dee aja?" Tanya Dee yang tiba-tiba sudah bangkit dari kubur(?). Spanner dan Shoichi saling berpandangan lalu berkata,
"Mending sama kalian deh. Kami gak mau dijadiin selai kayak nanas pedo itu."
"Yosh! Kalau begitu kita mulai saja ya! Pertanyaannya sama untuk kalian berdua!" ujar Lala bersemangat.
"Tenang sedikit, Lala-chan... Nah, kita mulai pertanyaan essai pertama untuk kalian. Ini dari DeLoAniMan U-know, salah satu temen Dee. Sebenernya hubungan kalian itu apa? Kekasih? Tunangan? Suami-suami?" cerocos Dee. Wajah Shoichi langsung memerah mendengar pertanyaan Dee.
"Etto… Itu… Anu…. Uuuummm…." Shoichi hanya bisa komat kamit tanpa bisa menjawab.
"Hanya sefure*)." Jawab Spanner kalem. Dan wajah Shoichi semakin merah, wajah Dee memucat, dan wajah Lala yang bingung karena gak ngerti istilah itu.
"Sefure? Apa itu, Dee?" Tanya Lala bingung.
"Uuumm…. Nanti kalau sudah besar dan dada Lala-chan udah gak rata lagi, Lala-chan bakal tau apa itu sefure…" dan sebuah penggaris besi sukses nancep di kepala Dee.
"Gue gak rata! Dasar mesum lu! Lolicon!" maki Lala. "Ya udah, pertanyaan selanjutnya gue yang ngajuin. Bagian mana dari pasangan masing-masing yang ngebuat kalian jatuh cinta padanya?" lanjut Lala.
"Eh? Yang aku suka dari diri Spanner itu….. uummm….. ehehehehe….. Kebaikan hatinya…. Dia juga pengertian, meskipun kadang dia egois dan seenaknya…. " Shoichi malu-malu.
"Kemampuan Shoichi di atas ranjang." Jawab Spanner kalem. Lala langsung berteriak-teriak gaje.
"Heeee….. Jadi Shoichi-chan hebat di ranjang ya, Spanner-kun? Dee boleh pinjam semalam gak?" tawar Dee.
"Boleh. Asal kau pinjamkan juga uke-mu." Jawab Spanner.
"Gak! Gak jadi deh! Kyou Cuma boleh jadi uke Dee, gak boleh jadi uke orang lain! Gak akan ada orang lain yang tahan sama kesadisan Kyou selain Dee!" amuk Dee.
"Ano, lu gak mau lanjutkan pertanyaan, Dee? Kalau gitu gue aja yang nanya lagi. Gue dapet pertanyaan dari meilina putri, apa kebiasaan masing-masing dari kalian setiap bangun pagi atau habis bobo?" Tanya Lala.
"Spanner suka nyanyi-nyanyi gaje di toilet pas lagi bok*r." jawab Shoichi, yang sukses ngebuat Dee dan Lala ketawa gegulingan.
"Shoichi selalu meriksa bulu ketiaknya udah tumbuh apa belum. Kalau udah, dia bakal cabutin satu-satu pakai pingset." Balas Spanner. Dan Dee serta Lala semakin ngakak mendengar kebiasaan nista duo mekanik Vongola itu.
"Bwahahahaha…. Aduh… Perut Dee sakit kebanyakan ketawa…. Haaaahh….. Oke, pertanyaan selanjutnya, khusus untuk Spanner. Ini datang dari Furiez-san, kenapa permen kamu bentuknya begitu-begitu saja? Apa gak ada bentuk lain? Sedangkan untuk Shoichi, apa kamu gak ada kepikiran untuk pakai contact lens?" Tanya Dee setelah menenangkan diri.
"Aku Cuma suka dua bentuk permen, yang pertama ya ini, yang sering kumakan. Dan yang kedua adalah 'permen' milik Shoichi. Itu rasa favoritku, makanya aku akan lama mengemut 'permen' itu." Jawaban Spanner nyaris membuat Dee nosebleed. Kalau Lala, dengan polos dia bertanya pada Shoichi,
"Kamu punya toko permen ya, Shoichi? Gue boleh minta permen lu gratis gak?"
"Burrphh! Ahahahahahahahaha….. Aduh, Lala-chan…. Kamu ini emang polos atau bego sih? Yang dimaksud Spanner-kun dengan 'permen' Shoichi-chan itu kan –burrrpphhh!" Shoichi langsung membekap mulut Dee sebelum Dee selesai bicara.
"Etto… Tadi kalian nanya kenapa aku tidak pakai contact lens kan? Itu karena aku tidak mau semakin banyak orang yang jatuh cinta padaku. Kalau aku tidak pakai kacamata, aku bakalan semakin tampan." Dee cengo mendengar jawaban Shoichi. Emang sejak kapan Shoichi jadi narsis begini.
"Pertanyaan terakhir dari gue. Apa hobi pasangan kalian masing-masing?" Tanya Lala.
"Shoichi suka ngumpulin vibrator." Jawab Spanner.
"Spanner suka ngumpulin Lolicon AV." Jawab Shoichi. Well done, jawaban dari keduanya sukses ngebuat Dee dan Lala mangap. Hobi yang sangat "sesuatu" sekali untuk mekanik.
"E-eettoo…. Se-sekarang saatnya babak pilihan berganda(?). Spanner-kun, Shoichi-chan, tolong dipilih salah satu yah…. Teknisi atau programer?" Tanya Dee.
"Teknisi." Jawab Spanner dan Shoichi kompak.
"Kyaaa…. Kalian kompak sekali, memang best couple deh…. Pertanyaan kedua gue mau ajuin, pertanyaan dari si Kisasa. Milih makan cokelat rasa kotoran ato kotoran rasa cokelat?" Tanya Lala polos. Dan Dee nahan muntah membayangkan kedua benda aneh itu.
"Hm…. Pilihan yang sulit." Ujar Shoichi.
"Benar. Dua-duanya enak sih." Jawab Spanner kalem. Dee dan Lala cengo. Si Spanner ternyata pernah makan dua makanan(?) itu?
"Lu pernah makan begituan Spanner?" Tanya Lala ragu.
"Iya. Shoichi juga pernah tuh." Jawab Spanner.
"What the…." Lala tidak bisa berkomentar apa-apa tentang hobi aneh duo mekanik kesayangannya itu.
"Terus, kalau disuruh milih, kalian milih yang mana?" akhirnya Dee menanyakan pilihan mereka.
"Hmm… Cokelat rasa kotoran." Jawab Spanner dan Shoichi. Dee langsung mengambil kantung muntahan terdekat.
"Ekhem! Pertanyaan ketiga datang dari temen Dee namanya Ilyusha Krat-san, kalian berdua lebih milih Shoichi diraep Byakuran ato dihamilin Dino?" Tanya Dee.
"Dihamilin Dino-san." Jawab Shoichi. Ups…. Kalau uke Dino yang tsundere itu tahu, apa yang akan terjadi pada Shoichi ya….
"Lebih baik di raep Byakuran saja deh." Jawab Spanner.
"Alasannya?" Tanya Dee dan Lala kompak.
"Dino-san kan kaya. Kalau aku hamil anaknya, aku bakal hidup mewah." Jawab Shoichi.
"Kalau Shoichi diraep Byakuran, aku bisa nuntut dia dengan tuntutan tindakan asusila. Kalau dia tidak mau dimasukin ke penjara, maka aku akan minta sedikit upah untuk menarik tuntutanku." Jawab Spanner. Walah, kedua pasangan ini memang serasi. Mereka sama-sama matre!
"Pertanyaan selanjutnya dari gue. Tukang bengkel atau tukang becak?"
"Tukang bengkel." Jawaban Spanner dan Shoichi sangat wajar.
"Giliran Dee. Kalian milih bunuh Tsuna atau bunuh Hibari?"
"Gluk! Kami berdua bisa mati duluan!" protes Shoichi.
"Gak bisa! Kalian harus jawab…." Paksa Dee.
"Kalau aku, lebih milih bunuh Hibari." Jawab Spanner.
"Kenapa?" Tanya Dee tenang.
"Kalau aku bunuh Vongola, siapa yang akan menggaji kami? Si Hibari kan mempekerjakan orang tanpa bayaran." Jawab Spanner.
"Hm…. Masuk akal juga. Ya sudah, aku juga akan bnuh Hibari." Putus Shoichi.
"Selanjutnya, kalian milih OVJ atau YKS?" tanya Dee.
"YKS. Spanner paling jago tuh nari goyang kesasar." Ujar Shooichi, dan Spanner mengangguk mengiyakan. Ternyata Spanner punya bakat terpendam jadi penari ayan….
"Berhubung gue lagi tergila-gila sama nih anime, gue mau nanya sama kalian. Pilih SnK atau KnB?" Tanya Lala.
"Sudah pasti SnK. Peralatan dan senjata mereka keren." Jawab Spanner antusias, matanya sampai berbinar-binar.
"Kalau Shoichi-chan, pilih yang mana?" Tanya Dee.
"Sama seperti Spanner, SnK." Jawab Shoichi.
"Nah, sekarang Dee tahu kalau kalian juga akhir-akhir ini suka nonton anime Yaoi. Jadi, Dee mau nanya, kalian lebih suka Boku no Pico atau Shonen Maid Kuro-chan?" Tanya Dee sambil tersenyum mesum.
"Boku no Pico." Jawab Spanner. Halah, selain lolicon, ternyata Spanner juga punya kecenderungan shotacon?
"Shonen Maid Kuro-chan." Jawab Shoichi. Ekh!? Shoichi ternyata maso?
"Itu anime apaan, Dee?" Tanya Lala.
"Ekh?! Uuumm… Bukan anime apa-apa kok, Lala-chan…. Ne, silahkan ajukan pertanyaan selanjutnya, Lala-chan." Dee mengalihkan pembicaraan.
"Ya udah, sekarang gue mau nanaya. OreImo atau Haganai?" tanya Lala.
"Haganai." Jawab Spanner.
"OreImo." Jawab Shoichi.
"Mawar merah atau mawar putih?" tanya Dee ingin memastikan sesuatu.
"Mawar putih." Jawab Shoichi tegas.
"Hmm… Mawar merah saja deh.." jawab Spanner. Sekarang terbukti sudah, Shoichi memang M dan Spanner itu sedikit S.
"Oke deh. Pertanyaan selanjutnya, pilih angst atau gore?" Tanya Lala.
"Angst. Aku bisa sampai nangis ketika nonton telenovela yang angst banget." Jawab Spanner yang mulai OOC. Shoichi dengan sukarela menepuk-nepuk kepala Spanner. Dan Lala tidak melewatkan momen fanservice itu, dia langsung memfoto adegan itu.
"Kalau Shoichi-chan pilih yang mana, angst atau gore?" Tanya Dee.
"Udah pasti gore." Jawab Shoichi yang juga mulai OOC.
"Dee mau nanya, di antara Voca*oid, kalian lebih milih Luka atau Miku?" tanya Dee.
"MIIIKKKUUU!" jawab Spanner dan Shoichi bersemangat.
"Giliran gue nanya, lebih pilih pair D1869 atau KiKuroAka?" tanya Lala.
"… D1869." Jawab Spanner dan Shooichi seraya tersenyum aneh.
"Eh? Kenapa?" Dee kaget.
"Karena kami ingin ngelihat 18 tidak berdaya menghadapi D69. Khu…khu…khu…" jawab Spanner.
"Yaaa….. Itu benar. Ufufufufu…" Shoichi pun mulai tertawa aneh.
"Ka-kalau gitu kalian milih ngeraep Hibari atau dibunuh Tsuna?" tanya Dee takut-takut.
"Ngeraep Hibari." Jawab Spanner dan Shoichi yang lagi-lagi kompak dan menyeringai aneh.
"Dee, kayaknya mereka mulai aneh deh." Ujar Lala.
"Dee juga tahu itu, Lala-chan…. Tapi ini pertanyaan terakhir. Sabar yah, setelah ini kita pulang." Jawab Dee.
"Ah, Dee-san. Setelah kami menjawab pertanyaan terakhir, kalian mau kan mengabulkan permintaan kami?" tanya Shoichi.
"Eh? Uuumm… O..ke deh.." jawab Dee ragu, sedang Lala hanya menganggukkan kepalanya ragu-ragu.
"Oke, silakan ajukan pertanyaan terakhir." Ujar Spanner sambil menatap Lala intens. Lala hampir lumer ditatap secara intens oleh Spanner.
"Ehem. Dee nanya pertanyaan terakhir, kalian milih aphrodisiac atau dildo?" tanya Dee.
"Aphrodisiac." Jawab Spanner dan Shoichi kompak.
"Nah, karena sesi tanya-jawab kita sudah selesai, kami pamit pulang dulu yah…" Dee bangkit dan menggandeng Lala menuju pintu keluar. Namun tiba-tiba Spanner menghalangi pintu keluar, membuat baik Dee maupun Lala kebingungan.
"Ne, bukannya kalian tadi sudah berjanji akan mengabulkan permintaan kami kan?" tanya Shoichi sambil tersenyum manis.
"Eh? I-iya sih….." jawab Dee.
"Memangnya kalian minta bantuan apa?" tanya Lala.
"Kami hanya ingin kalian jadi kelinci percobaan kami saja kok. Untuk mencoba mesin pembunuh yang baru kami selesaikan." Jawab Spanner kalem.
"Kalau kalian lenyap, maka artikel kali ini juga tidak akan terbit dan dunia mafia juga akan damai tanpa adanya author aneh seperti kalian." Tambah Shoichi. Lalu Spanner dan Shoichi bermaksud menangkap Dee dan Lala.
"Dee! Kabur! Pake baling-baling bamboo-nya!" perintah Lala.
"Haaiii!" lalu Dee dan Lala kabur menggunakan baling-baling bamboo sewaan mereka, meninggalkan Spanner dan Shoici yang tengah mengumpat.
Keesokan harinya, Spanner dan juga Shoichi langsung hengkang dari dunia mafia, berhubung hobi nista mereka yang memalukan telah terumbar kemana-mana. Namun ada juga gossip kalau mereka dibantai oleh Hibari karena mereka berdua berniat untuk meraepnya. Ada juga kabar kalau Spanner dan Shoichi tengah direkrut Vendice untuk memperbanyak mesin pembunuh yang telah mereka ciptakan. Yah, yang mana juga tidak masalah bagi jurnalis Dee Kyou. Di apartement Dee Kyou, Lala sedang menikmati sarapannya, sedangkan Dee dan Kyou masih tidur di kamar mereka. Perlahan, Lala memutar video hasil rekaman CCTV 'kegiatan malam' Dee Kyou tadi malam.
"Fufufufu…. Kira-kira kalau gue jual nih video, gue bakal dapat berapa ya? Mungkin Vongola bakal bayar mahal untuk video nista ini. Ah, apa ada readers yang berminat dengan video ini?"
– To Be Continued –
Dee's note :
*) Sefure : buat yang gak tau apa itu sefure, sefure itu singkatan dari Sex Friend…. Dalam lafal Jepang, mereka mengucapkan Sex Friend itu = sekusu furensu… Dan mereka menyingkatnya menjadi Sefure…. Semoga penjelasan Dee cukup jelas….