WARNING! Part NC

Buat yang dibawah umur dan tidak suka NC harap keluar dari part ini dan ta tidak terima Bash... 100% NC karya pertama ta.

Maaf jika tidak puas dan maaf rencananya akan ta publish setelah lebaran tapi ada yang bil mana NC-nya tapi ratenya M..

Jadi dosa tanggung masing-masing ya...

Masih butuh banyak belajar dan bahasa belum baik sekali!

And the last, happy read :D

****WINGS****

.

.

.

You are our wings

You make us can fly and feel a good of life

You love us like always

.

.

.

"Katakan pada joongie, hyung. Apa yang membuat hyung selalu membiarkan diri hyung selalu terluka hanya untuk joongie dan minnie?"

Yunho menarik jaejoong dalam dekapan hangatnya. Wajah keduanya saling menatap satu sama lain, bahkan mereka bisa saling merasakan hembusan napas masing-masing. Yunho memasang senyum lebarnya. "Ehm... Jika aku katakan bahwa aku menyukaimu sejak pertama kali melihatmu. Kau percaya padaku?" Kedua lengan yunhoberada pada pinggang ramping jaejoong.

Jaejoong tersenyum lebar, kedua pipinya memerah mendengar ucapan hyungnya. "Sayangnya joongie percaya pada semua apa yang hyung katakan." Bahkan jika hyungnya mengatakan akan meninggalkannya ia akan dengan seluruh kepercayannya akan pergi begitu saja meninggalkan hyungnya.

"Anak baik." Yunho mengusap-usap puncak kepala jaejoong. "Jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku. Aku akan menyeretmu kesisiku tidak perduli apapun yang terjadi. Suka atau tidak suka. Bagitu juga dengan changmin. Kalian tahu sudah berapa banyak hal buruk yang ku perbuat karena kalian."

"Joongie tahu." Kata jaejoong lalu mengecup bibir hati yunho. "Gomawo,hyung."

"Saranghae,boo."

Kedua bibir mereka bertemu, saling menyecap rasa masing-masing, saling berbagi rasa satu sama lain. Satu memanggut yang lain dan yang lain dengan senang hatinya menerima setiap perlakuan yang diberikan. Tanpa jaejoong sadari ntah sejak kapan tubuhnya dan tubuh namja yang berstatus sebagai hyungnya ini sudah bergemulung diatas ranjang kamar hyungnya.

Yunho berada diatas tubuhnya, memberikan dekapan hangat dan menyejukkan bersama dengan bibir hatinya yang tak pernah henti menyapu bibir cherry jaejoong. Tangan yunho masuk kedalam T-shirt berleher Vneck yang dipakai jaejoong, mengapai apa yang dapat diraihnya tanpa menyisakan satu bagianpun yang tak tersentuh. Bibir hatinya turun dari bibir cherry merah menggoda itu menuju leher jenjang yang putih. Hidung mancungnya menyesap aroma yang menyeruak dari leher itu. Bibir hatinya menempel, memberikan kecupan kecil sebelum memberikan kecupan yang basah, dalam, dan memberikan bekas biru keunguan sebagai tanda kepemillikan.

Tangan jaejoong meremas helaian rambut yunho, tubuhnya menegang namun tidak kaku. Ini bukan yang pertama kali untuk roleplay tanpi ini akan menjadi yang pertama kali menuju tahap yang lebih jauh dan lebih dalam pada arti yang tertentu. Ntah sejak kapan bajunya terlepas dari tubuhnya menampakkan tubuh putih dan mulus yang selalu mengoda setiap saat.

Yunho menghentikan aksinya. Menatap tubuh putih nan indah dibawahnya. Otaknya bahkan sudah tidak dapat diajak kompromi, dia tidak akan bisa berhenti jika sudah seperti ini. "Aku sudah tidak bisa berhenti,boo."

"Gwenchana. Joongie percaya pada hyung."

"Saranghae, baby boo."

"Nado saranghae.."

Yunho kembali menimpa tubuh putih polos half naked milik jaejoong, bibirnya menyesap kembali bibir cherry merah yang selalu mengodanya, menikmati setiap panggutan yang mereka lakukan. Menyapa lidah hangat milik jaejoongnya, membuat lidah keduanya saling bertarung, hingga jaejoong terengah-engah.

"Ahh! Ahh!"

Tangan yunho mengusap, meminin, dan terus mengerjain salah satu nippel jaejoong, sementara bibirnya yang menyesap nippel yang satu lagi. Memberikan gigitan-gigitan kecil, dan terus menyesap, menyedotnya, mengigitnya seperti bayi menyusu. Jaejoong terus mendesah dengan setiap sentuhan yang diberikan oleh yunho. Tubuhnya terus menuntut lebih dan lebih. Kedua tangannya meraih T-shirt yang dipakai yunho menariknya hingga T-Shirt itu terlepas dan membuangnya ke sembarang arah. Menampakkan tubuh coklat nan sexy milik hyungnya ini dengan perut yang memiliki abs berbentuk kotak-kotak yang begitu mengiurkan. Tangan jaejoong tak mau kalah. Satu tangannya mengusap punggung yunho sementara tangan satunya lagi bermain dengan nippel yunho, memelintir nippel itu diantara ibu jarinya dan jari telunjuknya.

Yunho menarik turun celana kain yang dipakai jaejoong, mendorong dengan salah satu kakinya, sementara bibirnya terus berjelajah keseluruh bagian yang dapat digapai oleh bibir hatinya. Memberikan tumpukkan kissmark dimana saja.

Tangan yunho turun ke bagian bawah tubuh jaejoong, menyapa littel joongie disana dan memaikannya. Mengocoknya dengan tempo pelan sementara bibirnya kembali memanggut bibir cherry jaejoong, dan tangannya yang lain mengerjain nippel jaejoong yang tadi sempat di kerjainya.

"AHHhh... Yunnie hyung... Ahh..."

Desahan jaejoong sudah seperti lantunan lagu yang begitu indah bagi kedua telingan yunho. Yunho menyukai desahan sexy jaejoong yang terus menyebut namanya setiap kali ia menyentuhnya.

"Yunnie..."

Jeritnya perlahan dan tertahan saat dorongan klimaks pertamanya datang. Tubuhnya menegang saat serangan itu menghatamnya. Melambungkan dirinya hingga kelangit ketujuh, membuat napasnya terengah-engah dan rasa bahagia yang melambung jauh didalam dirinya. Membutakan seluruh pikirannya namun menajamkan seluruh bagian saraf sensitivnya.

Yunho memperhatikan wajah jaejoong yang sedang menikamti klimaks pertamanya. Bibirnya yang merah seperti darah, kedua pipi bulat yang berona merah, mata yang terpejam, dan napas yang terengah-engah. Ditambah dengan desahan akan namanya. Sungguh pemandangan yang indah. Bagi yunho reaksi dalam sex itu penting. Apakan pasangannya terpuaskan juga sama seperti dirinya.

"Ini akan berlannjut kebagian inti. Kau siap boo?" Yunho berbisik ketelingan jaejoong, lalu menghembuskan napasnya ketelingan jaejoong, mengigitnya kecil, dan menjilatnya. Membuat tubuh jaejoong bergetar untuk kesekian kalinya.

Yunho melepaskan celana bahannya dari tubuhnya, menampakkan littel yunnie yang sudah menegang, mengacung kedepan, dan berurat disana. Membuat jaejoong semakin malu dan bersemu merah.

"Ini akan sedikit menyakitkan tapi aku akan berhati-hati dan rileks lah,boo."

Jaejoong bisa merasakan littel joongienya bertemu dengan littel yunnie, saling berdempet satu sama lain. Yunho mengambil ketiga jarinya, memberikannya pada jaejoong dan meminta jaejoong untuk mengemut ketiga jarinya sementara dirinya masih terus mengerjain tubuh polos adik lugunya.

"Ahhh..." Desah jaejoong tertahan saat yunho menarik ketiga jarinya dan dirinya masih terus memberikan kecupan pada seluruh tubuh jaejoong. Yunho mengecup tubuh jaejoong terus dari bibirnya, turun ke bawah mengecup masing-masing nipplenya bergantian, turun ke perut rata walaupun tanpa abs, hingga menuju ke selatan tubuh jaejoong. Menyecup puncak littel joongie, memasukkan kedalam mulutnya, dan memaju mundurkannya.

Jaejoong terus mendesah, kepala bergerak dari kanan ke kiri, kedua pahanya menahan kelapa yunho untuk berada diantara selangkangannya. Memberikan rasa yang luar biasa. Jari telunjuk yunho masuk kedalam hole pink jaejoong, mengerakannya menyentuh apapun yang bisa digampai jari yunho, menambah jari-jarinya pada hole pink jaejoong secara bertahap, dan terus mengemut littel joongie hingga klimaks kedua menghampiri jaejoong.

"AHHhh... Ahh... yunnie...!" Tubuhnya sekali lagi melayang menuju langit tertinggi. Yunho tersenyum menatap hasil karyanya, setelah menelan setengah cairan yang dihasilkan jaejoong, dan sisanya di lumurinya pada littel yunnienya yang sudah menengang sejak tadi.

Yunho menarik tubuh jaejoong, membaliknya, dan menekuk tubuhn jaejoong yang sudah kembali normal. Memposisikan dirinya dibelakang jaejoong yang sudah menekuk menampakkan seluruh hole pinknya didepan yunho. Yunho memposisikan dirinya dan memasukkan littel yunnienya perlahan, walaupun sudah diolesi denggan cairan jaejoong rasanya masih begitu sulit, terlalu ketat dan nikmat yang bercampur manjadi satu. "Ahh...Ahh...Boo..." Yunho mendesah tertahan saat seluruh littel yunnienya masuk seluruhnya. Seluruh sarafnya terpijat oleh dinding hole jaejoong, membuatnya terus menggila. "Ini sungguh nikmat,boo." Tangan yunho mulai kembali berkasi menerjang nipple jaejoong, memelintirnya dan terus menggodanya.

Jaejoong sudah tidak sanggup melakukan apapun selain mendesah dan mendesah memanggil nama yunho dengan merdunya saat yunho memaju mundurkan tubuhnya secara perlahan, menghujamnya trus kedalam, memenuhi dirinya, dan menghentak tubuhnya. Terus menghentakkan tubuhnya, peluhnya sudah membasahi seluruh tubuhnya sejak tadi.

Kedunya saling menyebutkan nama masing-masing. Kegaiatan itu terus memanas setiap detiknya. Saling merajut rasa dan kenikmatan satu sama lain. Mereguh surga dunia bagi keduanya.

"Boojae... Ahhh..."

Desah yunho panjang saat ia mencapai puncaknya, menyemburkan seluruh benih dari dalam tubuhnya, memenuhi seluruh tubuh jaejoong. Terasa penuh bagi jaejoong dan terasakan lega serta bahagia secara bersamaan untuk yunho.

Yunho menjatuhkan tubuhnya disamping jaejoong, menarik tubuh jaejoong yang lemas tak bertenaga keatas dadanya, mengusap peluh pada kening jaejoong. Kedua mata indah jaejoong masih terpejam dan napas yang terengah-engah. "Lelah?" Tanya yunho dan hanya dibalas anggukan kecil oleh jaejoong. Yunho tersenyum lucu melihat tinggah jaejoong yang sangat manis dimatanya. "Tidurlah... Sebentar lagi minnie akan bangun dan langsung lari menerjang kamar ini jika tahu eommanya tidak ada disampingnya."

"Nde.." Jawab jaejoong dengan mata yang masih terpejam.

Yunho mengusap punggung polos jaejoong, sebelah tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya, dan terus memperhatikan jaejoong yang mulai terlelah diatas dada bidangnya. "Saranghae mybabyboo..." lalu memejamkan kedua matanya, menuju mimpi bersama boojae tercintanya.

FIN

24 july 2014 '07.03 wib'

credit by Aftajunya twins of seungri

/

*blushing*