"Kau...apa?"

"Barusan aku kerumahmu bersama Kyuhyun. Tapi tadi hanya ada Sungmin-oppa. Oppa bilang kau sedang disini jadi...aku kesini dan..."

"Meninggalkan Kyuhyun berdua di rumah kami?"

"Ya. Ada masalah dengan itu?"

"Mereka hanya...berdua."

#

Title : Future

Rating : M

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin

Warning : Yaoi, TYPO(s), Mature Content, NC, OC

Type : Twoshot

Don't Like, Don't Read

.

.

#

Mereka hanya berdua di halaman belakang rumah Sungmin. Dengan posisi yang seintim itu, sudah sangat jelas apa yang sedang mereka lakukan siang ini. Kesempatan ini mungkin hanya akan ada sekali dan mereka tidak akan menyiakannya begitu saja. Terlalu lama mereka menunggu untuk bisa merengkuh rasa manis dan hangat yang membuat ketagihan itu. Bukan salah mereka kalau perasaan rindu itu tidak bisa ditahan lagi.

Kyuhyun sekali lagi mencium Sungmin. Kali ini mereka melakukannya lebih lama dan kasar. Ayah dari satu orang anak itu melampiaskan semua sengatan memabukkan itu dengan meremas rambut Kyuhyun, terlebih saat Kyuhyun menggigit kasar bibirnya. Lidahnya masuk dan berputar ganas di dalam mulutnya. Membuatnya merasa penuh saat itu juga.

"Kyuh..." desis Sungmin saat mereka melepas pagutan mereka dan meninggalkan selapis saliva tipis diantara mereka.

"Kita tidak akan melakukannya di kamar, Min. Kita sudah bicara mengenai aroma sperma sebelum ini, kan?" ucap Kyuhyun saat tahu Sungmin akan merengek untuk melakukannya di kamar di setelah ini.

"Bagus. Kalau begitu lakukan dengan cepat sebelum kita berdua digigit serangga," balas Sungmin dan menarik Kyuhyun untuk menghirup wangi khas Kyuhyun. Cukup terkejut dengan Sungmin yang sangat menurut kali ini, Kyuhyun membiarkan Sungmin membenamkan dirinya lama di leher putih miliknya.

Kita yang menginginkan ini, Sungmin-ah. Kita sama-sama merindukannya dan menginkannya.

Kyuhyun berdiri dan meraih selang air di dekatnya. Siang ini sudah sangat panas, dan akan sangat panas sebentar lagi. Kyuhyun menjamin itu.

"Kinky. Apa tidak bisa kita lakukan sex normal, Cho Kyuhyun?" ejek Sungmin sambil menebak jalan pikiran Kyuhyun. Yang ditanya hanya tersenyum singkat sebelum menghidupkan keran air dan menyiram tubuh mereka berdua dengan air yang mengucur deras dari selang itu.

Ciuman mereka kembali dilakukan dan kali ini Kyuhyun membuka pakaian yang dipakai Sungmin. Tangannya merambah kulit mulus Sungmin dan menyentuhkan jari panjangnya ke dada Sungmin. Mengirimkan getaran yang luar biasa pada kedua titik sensitif di dada Sungmin—malaikatnya.

"Mmm..."

Respon hangat dari Sungmin membuatnya makin gencar melanjutkan pekerjaannya. Dia tidak akan melepaskan Sungmin hari ini. Tidak juga selamanya.

"Young Rae...bisa kembali kapan saja..akh..."

"Hyerim akan menyibukkannya selama beberapa waktu, Min." Bibirnya menuju leher Sungmin. Menggigit dan menghisapnya kuat. Bekas kemerahan pasti akan terlihat setelah mereka menyelesaikan acara mereka.

Dada mereka sama-sama berdetak dengan kencang. Ini lebih dari yang mereka harapkan. Kenikmatan ini terasa berlebihan bagi mereka yang hanya mengharapkan sentuhan ringan. Bertahun-tahun mereka menahan sakit yang sama. Dan mencintai orang yang sama. Seakan itu tidak akan pernah terganti, sama seperti takdir yang dituliskan Tuhan untuk mereka.

"Ahh—lebih kuat! Oh!" Sungmin terkejut saat Kyuhyun langsung menggesekkan tangannya ke bagian bawah tubuhnya.

"Apa aku boleh meminta sesuatu untuk sex kita kali ini?"

"Nggh...apa saja...untukmu...ahh..."

"Aku merindukan bibir nakalmu, Hyung. Aku akan sangat senang kalau kau menggunakannya untuk dirty talk siang ini."

Aku akan membawamu terbang bersamaku, Min. Akan kubawa kau meninggalkan semuanya. Bersamaku, hanya kau dan diriku.

Sungmin menggelengkan kepalanya tidak tahan. Kyuhyun meremas miliknya dengan sangat keras dan itu membuatnya gila. Dan Kyuhyun memang tidak pernah gagal membuatnya gila dan kehilangan akal.

"Ahh! Kurang...ahh..."

Kyuhyun tidak akan menuruti omongan Sungmin sebelum laki-laki itu menjawab ajakannya dengan benar.

"Tanganmu...lakukan dengan lebih keras...Cho Kyuhyun sialan."

"Aku rasa itu artinya kau setuju," balasnya senang. Tidak ada yang lebih baik daripada Sungmin yang ikut bermain dan mendesah dengan seksi di depannya.

.

.

Aku tidak habis pikir bagaimana bisa Hyerim meninggalkan Kyuhyun dan Sungmin berduaan di rumahku? Mereka...apa Hyerim tidak menaruh curiga? Apa dia tidak tahu gosip miring tentang mereka berdua?

Apa yang seharusnya aku lakukan?

Kyuhyun membuka celananya dan menunjukkan miliknya tepat di depan wajah Sungmin. Senyum diwajahnya menunjukkan betapa bangganya ia bisa memperlihatkan dirinya secara utuh kepada Sungmin sekali lagi.

"Katakan padaku kapan terakhir kali kau melihat ini?" tanyanya seduktif.

Sungmin menggerakkan tangannya menyentuh organ vital Kyuhyun. "Empat atau lima tahun yang lalu...mungkin?"

"Kau yakin belum pernah menyentuh yang seperti ini lagi selama itu?" godanya. Mengelus leher Sungmin. Elusannya yang pelan membuat Sungmin merinding dan geli saat itu juga.

Gelengan di kepala Sungmin adalah jawabannya. Senyumnya yang polos juga mengiringi jawabannya, terlalu berbading terbalik dengan apa yang akan ia lakukan setelahnya.

"Kuharap kau tidak lupa bagaimana cara memperlakukannya." Kyuhyun menyeringai dan membuat dirinya makin dekat dengan Sungmin.

"Jangan remehkan aku." Dengan itu Sungmin mendekatkan wajahnya dan memasukkan Kyuhyun seluruhnya dalam mulutnya. Pijatan mulut Sungmin lebih hebat daripada tangannya. Dan Sungmin sadar akan itu.

"Engh..."

Apa sangat salah jika aku ingin memiliki suami sesempurna Sungmin?

Kakinya melangkah dengan cepat menuju pelataran mall dan menuju mobilnya. Meninggalkan Hyerim lalu membuka pintu mobilnya kasar.

Demi Tuhan! Yeon Joon ada di rumah!

Jari-jari Kyuhyun mengelus pipi Sungmin dengan halus dan perlahan. Mengirimkan perasaan memabukkan yang mereka rindukan selama ini. Belum lama ia mengecap kenikmatan yang Kyuhyun tawarkan, ia harus menahan napasnya saat Kyuhyun meraih tonjolan di dadanya dan memainkan dengan gerakan sensual.

Akhirnya Kyuhyun merendahkan tubuhnya dan meraih bibir Sungmin untuk kesekian kalinya. Merasakan bibir yang baru saja mengulum miliknya. Sungmin gagal membuatnya cum dengan blow jobnya.

"Kau indah," bisiknya lembut.

Aku harus sampai lebih dulu sebelum terjadi sesuatu yang tidak kuinginkan. Seharusnya Hyerim menghubungiku dulu sebelum ia datang!

Semoga ini hanya pikiran negatifku. Mereka mungkin pernah bersama, tapi tidak sekarang.

Sungmin melepaskan kemeja Kyuhyun dengan gerakan menggoda andalannya. Menampilkan dada bidang dan perut rata milik laki-laki yang dua tahun lebih muda darinya itu. Tidak banyak yang berubah dari tubuhnya, kecuali abs yang justru semakin terbentuk.

"Aku menyiapkannya khusus untukmu." Kyuhyun menangkap mata Sungmin yang menatap lapar perutnya.

Terkekeh pelan, Sungmin menggerakkan jarinya kasar di abs Kyuhyun. "Bullshit! Kau pasti bercinta dengan Hyerim lebih dulu sebelum ini."

Kyuhyun mengangkat Sungmin dan membuatnya duduk di perut Kyuhyun. Tangannya kembali melingkar di leher Sungmin dan menariknya.

Young Rae menambah kecepatan mobilnya dan mengambil jalur tercepat menuju rumahnya. Ia harus bersyukur karena rumahnya tidak terlalu jauh dari mall tempat ia berniat belanja tadi.

Sungmin menggerakkan pinggulnya ke arah bawah. Menyentuhkan lubang analnya ke batang Kyuhyun.

"As slutty as always, Lee Sungmin," Kyuhyun membentuk seringaian di wajahnya. Tangannya menyentuh pipi Sungmin. Memberikan sentuhan hangatnya lagi.

"Ahh...gerakkan Kyu...ahh..."

Young Rae keluar dari mobilnya dan membiarkannya terparkir sembarangan di pinggir jalan. Ia akan mengambilnya nanti. Entah siapa yang harus disalahkan saat mobilnya kehabisan bahan bakar di saat seperti ini.

Jari-jari itu sudah sangat lama tidak menyentuh Sungmin. Jari Kyuhyun sudah lama tidak mengelus bokongnya. Jari itu sudah lama tidak masuk kedalam dirinya dan menyentuh pusat kenikmatan dalam dirinya. Saat ia merasa Kyuhyun makin dalam menyentuh dirinya, Sungmin tidak bisa melakukan apapun kecuali kembali mendesah dan memberi isyarat pada Kyuhyun untuk menyentuh prostatnya dengan lebih keras.

"Kyuhyun...sialan...kau...Ah! Ahh! Kau..." Sungmin mengerang. Ia melengkungkan tubuhnya saat merasakan kalau Kyuhyun akan segera memulai bagian inti.

Kyuhyun mengeluarkan jarinya dan menjilat jari lainnya. "Aku apa, Sungminnie-hyung?"

"Sialan. Kau sialan...Ah!" Kyuhyun kembali memasukkan jarinya. Ia mendekatkan dirinya ke telinga Sungmin.

"Apa aku terlalu menggodamu, Minimin?"

"Kau...emh..."

"Kau tahu apa? Kau lebih sempit dari seorang virgin, Hyung." Kyuhyun terus membisikkan kata-kata yang membangkitkan hasrat mereka berdua.

Senyum lemas ditunjukkan Sungmin untuk Kyuhyun. "Empat...ahhh...tahun... Kujaga nghm...untukmu..." Kyuhyun hanya membalasnya dengan terus menggumamkan 'terima kasih' atas semua perlakuan Sungmin selama ini.

"Ouh~ Kyuhyun-ah...Nggh...Gantikan dengan...mhh...milikmu..." Sekalipun ia merasa sudah lemas, Sungmin tetap memaksa menggerakkan pinggulnya kebelakang. Bertemu jari Kyuhyun.

Mereka berkeluarga, mereka pasti punya tanggung jawab.

Aku tahu mereka gila!

Ya Tuhan, apa aku salah karena menikahi Sungmin?

Mereka punya hubungan dan aku tidak seharusnya menikah dengan Sungmin. Aku...berdosa. Aku tidak seharusnya memisahkan mereka.

"Milikku yang mana? Jari kiri? Lidah?" tanya Kyuhyun menggoda sambil menggelus surai cokelat Sungmin yang basah karena keringat dan air di selang air.

"Your cock!" balas Sungmin kesal lalu membalik tubuhnya. Ia kembali duduk di perut Kyuhyun. Kemudian mundur dan mengangkat tubuhnya.

"Ride me, Lee Sungmin."

Kakinya terus berlari menuju rumahnya sendiri. Bis yang ia butuhkan justru tidak ada disaat seperti ini. Memang hanya beberapa blok lagi menuju rumahnya, tapi entah kenapa rasanya sangat lelah dan ia nyaris tidak sanggup berlari lagi.

Ia harus kembali bersyukur karena sebuah taksi melintas di depannya.

"Ah...la..gi...Mmh..." Sungmin mendesis saat dirinya terlonjak tidak karuan di atas Kyuhyun. Kyuhyun sendiri menutup matanya tidak tahan saat dirinya kembali merasakan cengkraman hangat di sekitar miliknya. Ia berani bersumpah akan menukar apapun untuk tetap merasakan kenikmatan ini selama sisa hidupnya.

Harus sampai sekarang!

"Lebih...dalam... Ah! Lebih dalam, Min..Nggh.." Kyuhyun tidak sanggup mengangkat badan ataupun pinggulnya saat ini. Ia menyerahkan semua kenikmatannya pada Sungmin. Wajah erotis Sungmin membuat pandangannya kabur. Saliva Sungmin mengalir sampai ke lehernya. Pinggulnya yang naik turun dan tangannya yang ia letakkan di bahu Kyuhyun juga membuat segalanya makin tidak normal. Ini seperti surga!

"Aku...ouh...tidak kuat...Ahh..." Sudah terlalu lama Sungmin tidak merasakan ini. Staminanya terkuras habis bahkan sebelum salah satu dari mereka puas.

Takdir laki-laki dan perempuan...kenapa mereka melanggar itu?

Kenapa mereka menatap penuh cinta seperti itu?

Kyuhyun memilih membalikkan tubuhnya dan memulainya kembali dengan posisi baru. Dengan cekatan Kyuhyun mengangkat tubuh Sungmin dan mengurungnya diantara dinding rumah dan dirinya.

Kenapa mereka terlihat pantas bersama? Apa mereka harus bersama? Apa aku...salah?

Mereka sudah seharusnya bersama. Seandainya saja aku mau mendengarkan omongan orang-orang sekitarku.

Sungmin melingkarkan kakinya di pinggang Kyuhyun. Milik Kyuhyun tertanam di dalam tubuhnya dan bergerak dengan cepat.

Keegoisanku membuat mereka berpisah.

"Ah...mhhh...Kyuhyun-ah! Disana...ah! Lebih...lagi...lagi..."

Sungmin tiba-tiba merasakan firasat buruk. Ia mulai memecah konsentrasinya ke Kyuhyun dan pintu rumahnya.

Mereka saling cinta. Tatapan mereka tidak berbohong. Foto itu...tatapan Kyuhyun saat pernikahanku. Cara dia menggenggam tangan Sungmin...semuanya...

Sungmin tidak pernah memandangku seperti dia memandang Kyuhyun.

Maafkan aku, Yeon Joon-ah. Kami egois, maafkan orangtuamu.

Kyuhyun merasakan desakan di bagian bawahnya. Ia akan sampai pada puncaknya sebentar lagi.

"Kenapa...Mingghh...Ahhh... Ini...nikmat..." Kyuhyun mendesah lagi saat dirinya kembali berkedut dan merasakan Sungmin mencengkramnya dengan lebih erat.

Aku memisahkan mereka. Aku memiliki anak dari orang yang cintanya kurenggut paksa. Cinta mereka...

"Young Rae...akan datang... Cepat..ahh..Kyuuu."

Meremas roknya dengan kasar, Young Rae akhirnya sampai di depan blok rumahnya. Ia membayar taksinya dan keluar dengan tergesa.

Maafkan aku. Aku juga mencintai Sungmin, Cho Kyuhyun. Dia suamiku. Mungkin aku tidak akan bersedia melepasnya.

"Ouh...Ahhhhh."

Benih Kyuhyun tertanam di dalam Sungmin sebagaimana biasanya mereka lakukan beberapa tahun yang lalu. Keringat mereka berkucuran dengan deras. Kehangatan Kyuhyun sampai kedalam diri Sungmin. Ia merasakan semuanya.

Lenguhan terakhir dari Sungmin dan Kyuhyun menandai permainan mereka selesai sudah. Selang hijau yang tadinya akan mereka ikut sertakan dalam sex mereka justru tergeletak tidak berguna di atas rumput.

"Suara mobil. Kyuhyun!" Sungmin panik. Dirinya masih dalam gendongan Kyuhyun. Dengan cepat Kyuhyun mendudukkan Sungmin di rumput dan meraih pakaian mereka berdua.

Kyuhyun memandang sendu Sungmin yang sedang memakai pakaian dengan susah payah. Napas mereka masih belum teratur.

"Kita akan kembali lagi, Min? Setelah semua ini? Semuanya selesai begitu saja?" tanya Kyuhyun pelan. Ia membuang pandangannya ke langit.

Mata Sungmin beralih ke pintu di kirinya dan menemukan sosok yang ia kenal disana.

Maafkan aku, Sungmin-ah. Selamanya kau adalah ayah Yeon Joon.

"Aku akan berhenti membuat kalian berharap," bisiknya pada dirinya dirinya.

Semuanya selesai.

.

.

"Kalian...hanya membereskan halaman. Lalu...selang airnya tiba-tiba lepas. Itu alasan kalian basah kuyup?" ulang Young Rae setelah mendengar alasan Kyuhyun.

Kedua laki-laki itu mengangguk.

"Lalu di lehermu," tunjuk Young Rae pada leher Sungmin. "Aku tahu," lanjut Youn Rae cepat. "Karena digigit serangga. Iya kan?"

Anggukan lagi.

"Kalian juga kelelahan setelah mencoba membereskan halaman, itu alasan kalian terengah-engah?"

Mereka mengangguk lagi.

"Aku tahu. Aku pikir kalian bercinta di halaman. Bodoh," lanjut Young Rae lalu melenggang masuk ke rumah mereka. Ia tertawa setelahnya.

Aku tahu kalian bercinta di halaman.

Orang dewasa hanya bisa berbohong—Dan anak kecil hanya bisa menonton dan merekam semuanya.

Yeon Joon melihatnya dan Sungmin melihatnya bersembunyi di belakang ibunya setelah itu.

Maafkan, Appa, Yeon Joon-ah.

.

.

Lee Sungmin dikabarkan hilang kesadaran setelah dirinya terjun dari lantai 4 sebuah hotel di Seoul. Bisa dipastikan ini adalah percobaan bunuh diri. Kehidupannya terancam karena dia mengeluarkan banyak darah. Saat ini dia dilarikan ke sebuah rumah sakit swasta di Seoul.

"Aku anemia—kekurangan darah. Apa tidak apa untuk tetap berada di Super Junior?"

"Dia tidak tewas," kelakar Kyuhyun marah saat istrinya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Matanya panas dan ia marah pada siapapun!

Satu bulan sudah berlalu sejak kelahiran putri pertama Kyuhyun. Ia harusnya senang seperti kebanyakan ayah baru lainnya, tapi tidak dengan berita buruk yang menimpa Sungmin.

"Oh, kalau begitu lebih baik mati daripada memaksakan punya anak dari laki-laki."

Kyuhyun berlari menjauh dari sisi istrinya. Sungmin nyaris mati dan ia menyalahkan dirinya yang tidak bisa membaca sinyal itu pada sesi bercinta mereka beberapa minggu yang lalu.

"Aku akan berhenti membuat kalian berharap."

"Brengsek kau, Lee Sungmin," desisnya marah. Nada khawatir juga tersirat dari getaran di suaranya.

"Tidak akan lagi. Aku janji. Sekarang, mana hukumanku?"

Matanya merah dan ia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.

"Kau akan mati berlumuran cintaku kalau melanggar, Hyung."

Tangisnya akhirnya pecah saat melihat Sungminnya terbaring di kasur itu. Tidak bergerak. Menciptakan keheningan disana, bahkan Kyuhyun tidak mampu mengatakan apapun, airmatanya mewakili semua perasaan kacaunya. Persetan dengan siapapun yang memandangnya sekarang. Laki-laki yang terbaring disana adalah Lee Sungmin. Lee Sungminnya.

"Aku mencintaimu."

.

Pakaian serba hitam itu tidak akan pernah ada. Bayangan kelam yang mengahantui Kyuhyun selama lima bulan berakhir sudah. Sungmin yang membuka matanya dan menyebut namanya adalah kenyataan terbaik dalam hidupnya. Membuatnya percaya lagi pada keajaiban.

Lima bulan Kyuhyun menemani Sungmin di rumah sakit. Lima bulan ia memilih untuk berada di sisi Sungmin—tidak mengurus anak perempuan dan istrinya. Lima bulan ini ia sadar bahwa takdir sebenarnya bingung akan berpihak pada siapa. Apa seperti ini hancurnya Sungmin saat dirinya kecelakaan dan nyaris mati? Apa sesakit ini rasanya berada di ambang hidup-mati disaat kau justru dalam keadaan sempurna dan sehat fisik?

Kyuhyun mengecup dahi Sungmin berkali-kali. Airmatanya tak terbendung lagi.

"Jangan lakukan lagi. Kumohon," pinta Kyuhyun setelah mengecup telapak tangan dingin milik Sungmin.

Sungmin tersenyum kaku saat mendapat Kyuhyun di ruang rawatnya.

"Aku mencintaimu, Lee Sungmin. Kalau sesakit itu rasanya bersamaku, kalau kau sampai lebih memilih mati daripada hidup denganku..."

Jeda panjang.

"Aku akan mundur."

Sungmin menggeleng dan meraih Kyuhyun. Kalau alasan Tuhan masih menyelamatkan hidupnya hanya untuk melihat Kyuhyun menjauh, ia—lebih memilih mati dan meninggalkan semua kesalahannya di dunia ini.

Ia bingung dengan semua ini. Bukankah kematian justru akan menyelesaikan semuanya? Kenapa Tuhan menyelamatkannya? Kenapa dirinya dibiarkan tersiksa sampai saat ini?

.

Dua laki-laki itu tersenyum penuh semangat saat mereka sedang bercerita mengenai banyak hal. Tepat saat itu, Young Rae masuk ke ruangan rumah sakit itu dengan map di tangannya.

"Kita akan bercerai," katanya pada Sungmin.

"Tapi...Yeon Joon..."

Young Rae menatap Kyuhyun dan Sungmin bergantian. Mereka keras kepala. Sama seperti dirinya.

"Dia akan lupa semua hal tentang dirimu. Kau ayahnya. Dan kau hilang. Itu ceritanya," ujar Young Rae lagi. Nada finalnya tidak terbantahkan.

Terlalu banyak yang menderita karena cinta yang kau anugerahkan, Tuhan.

Terlalu banyak yang meminta maaf dan tidak bisa dimaafkan.

Sungmin memandang Young Rae tanpa berkedip. Matanya merah dan bengkak. Wanita itu memikirannya dengan keras.

Seandainya Young Rae tahu, ada atau tidak ada surat cerai itu, hubungan Sungmin dan Kyuhyun tidak akan bisa seperti yang mereka idamkan. Semuanya tidak akan secerah pernikahan dua insan yang saling mencinta. Kyuhyun dan Sungmin sama-sama tahu bahwa mereka tidak akan mengecap rasa dari pernikahan normal.

Maju atau mundur, semuanya akan tetap menyakitkan. Meningkalkan bekas luka yang tidak akan hilang.

#

Apa itu takdir yang membuat mereka terpisah? Tak peduli sekuat apapun mereka menyatukan dua insan dalam ikatan terlarang itu.

Seandainya saat itu mereka lebih bijaksana.

Maafkan airmata yang keluar itu. Maafkan semua darah yang terbuang percuma saat mereka memperjuangkan cinta mereka. Cinta itu timbul di hati siapapun dan tidak akan pernah salah.

Cinta mereka lebih tulus. Tidak ada yang salah dengan itu.

Mereka gagal menggengam cinta yang tumbuh dalam hati mereka bertahun-tahun.

Mereka hanya kekurangan satu hal dalam hubungan mereka.

Kesempatan.

.

.


Lalu, bagaimana kalau satu kesempatan lagi? Apa yang akan kalian pilih?

Mengubur cinta kalian dalam-dalam?

Atau berjuang bersama-sama sampai akhir?


.

"Mimpi terburuk sepanjang hidupku."

Kyuhyun bangun dari tidurnya. Ia bisa merasakan napasnya tersengal-sengal seperti sedang maraton. Tatapannya kosong. Matanya masih berkunang-kunang dan kepalanya juga pusing. Mimpi yang barusan ia rasakan terasa jauh lebih buruk daripada jatuh dari jurang. Bahkan rasanya akan lebih buruk daripada kecelakaannya 2006 silam.

Ia mengacak rambutnya kasar. Terlalu banyak yang menghantui pikirannya akhir-akhir ini. Membuatnya ingin menyumpahi siapapun yang membuatnya nyaris gila seperti ini.

Usianya baru 25 tahun dan mimpinya barusan membuatnya merasa berada diusia 35 tahun. Ia meraba kasurnya.

Sungmin mengatakan kalau dia sudah memiliki kamarnya sendiri sekarang karena Yesung sudah pindah dari dorm.

Kyuhyun ingat itu. Ia langsung berdiri dari kasurnya. Tangannya meraih kenop pintu dan membukanya dengan kasar. Ia menemukan Sungmin sedang duduk sambil memakan keripik sambil menonton televisi ditemani Eunhyuk yang sedang memijat kaki Sungmin.

Detak jantungnya mulai berdetak tiga kali lebih cepat saat melihat Sungmin tertawa sambil mengibas rambutnya yang sewarna dengan wine.

Ia berlari dengan cepat menuju Sungmin. "HYUUUUUUUNG," teriak Kyuhyun sambil memeluk Sungmin erat.

"AH!" Sungmin tersedak karena pelukan Kyuhyun. Kyuhyun hanya memamerkan cengirannya tanpa ada inisiatif untuk membantu mengambilkan air untuk Sungmin.

"Aku bisa mati kalau tersedak seperti itu sekali lagi," ujar Sungmin setelah menerima air dari Eunhyuk.

"Kau tidak akan mati," ucap Kyuhyun dengan tatapan sendu. "Tidak selama kau tetap disampingku."

Sungmin dan Eunhyuk hanya bisa saling tatap. Apa yang terjadi pada Kyuhyun?

Tanpa aba-aba Kyuhyun memeluk Sungmin lagi, menghirup aroma memabukkan dari Sungmin. Dengan keras Kyuhyun menggigit dan menghisap leher Sungmin.

"AKH!" pekik Sungmin kaget. Apa-apaan Kyuhyun? Membuat kiss-mark di depan orang lain?

"Tetap bersamaku sampai akhir. Aku akan melamarmu, Lee Sungmin."

Sungmin memandang Kyuhyun heran. Tangannya masih mengusap lehernya yang barusan digigit Kyuhyun.

Ia tidak mau peduli dengan ucapan Kyuhyun yang seakan random itu, tapi semuanya berubah ketika airmata Kyuhyun mulai menggenangi pelupuk matanya.

"Kyu...Kyuhyun...Apa yang..."

"Aku mencintaimu, Sungmin-hyung. Kau tidak perlu menjanjikan apapun, cukup bersamaku sampai kapanpun," balas Kyuhyun dengan airmata yang mulai membasahi pipinya. Sisi manja Kyuhyun keluar begitu saja. Tidak peduli pada Eunhyuk yang menatap mereka tidak percaya.

"Aku—aku mimpi buruk dan—" sebelum Kyuhyun menyelesaikan ucapannya, Sungmin memeluknya erat. Wajahnya memerah dan pipinya terasa sangat panas.

"Ceritakan padaku di kamarmu," ucap Sungmin pada Kyuhyun sambil mengelus punggung Kyuhyun dengan lembut.

"Kamar kita," ralat Kyuhyun.

Eunhyuk menggeleng melihat Kyuhyun dan Sungmin. Pasti mimpi yang dialami Kyuhyun luar biasa menakutkan. Luar biasa menakutkan sampai membuat Kyuhyun berlinang air mata begitu. Melihat pasangan manis tadi begitu pengertian sama lain membuatnya terkesima dan turut berdoa untuk kelangsungan hubungan mereka.

.

Sungmin memeluk Kyuhyun erat. Kyuhyunnya tidak cengeng. Sama sekali bukan Kyuhyun yang kenal kalau ia menangis begini. Sekali lagi Kyuhyun menangis dan itu karena ia menceritakan semua mimpinya pada Sungmin. Sungmin tidak bisa berbohong saat hanya ada dirinya dan Kyuhyun. Matanya panas mendengar mimpi Kyuhyun. Sampai seperti itukah Kyuhyun memaknai hubungan mereka? Sejauh itu Kyuhyun memikirkan hubungan mereka? Akan seperti itukah takdir berusaha memisahkan mereka hingga membuat dirinya memilih bunuh diri?

Sungmin mencoba tersenyum dan membisikkan kalimat menenangkan yang tidak pernah gagal menghangatkan hati Kyuhyun. Ia takut dengan masa depan yang menunggu mereka di depan mereka. Tapi, ia tahu Kyuhyun tidak akan melepaskan dirinya dan membuatnya jatuh sendirian.

"Kita akan selalu bersama, Cho Kyuhyun. Aku akan tunggu saat kau akan melamarku lalu kita akan menikah."

Senyuman Sungmin menghentikan semua gemuruh menyeramkan di dada Kyuhyun. Keberadaan Sungmin di dekatnya lebih berharga dari apapun.

"Saranghae, Lee Sungmin. Kau milikku. Jangan berikan hatimu pada orang lain. Tunggu aku dan jangan sampai terlintas dalam benakmu untuk melamar orang lain."

Kyuhyun yang mulai romantis sebenarnya sedikit berbahaya, karena ia akan mengarah ke sisi posesif. Dan ia akan keras kepala setelahnya. Tapi itu yang Sungmin suka dari Kyuhyun.

"Dan aku mencintaimu, Kyuhyunie. Lebih dari yang bisa kau bayangkan."

.

Ini keputusan kami. Berjuang bersama-sama sampai akhir.

Semuanya tidak akan sesakit itu saat kami melaluinya bersama.

.


Aku adalah pria yang percaya pada takdir, seperti cinta pada pandangan pertama. (Cho Kyuhyun)

Bukankah ini yang disebut cinta? Karena cinta kau khawatir, mendukung, dan kau ingin membuat orang itu bahagia. (Lee Sungmin)

Karena aku bertemu denganmu dan karena aku tahu tentangmu, aku bahagia. Aku mencintaimu. (Cho Kyuhyun)


.

Cinta kalian abadi—dan kita semua tahu itu.

.

THE END

.

.

Akhirnya ga bikin galau, kan? Saya juga ga mungkin tega misahin kyumin xD Maaf ya yang galau gara-gara kyumin dan saya bikin tambah galau. Ga maksud kok. Kkk~

Lagian kalo dipikir ga usah galau juga ya, toh mereka kan real :D Fanfic ini menutup perjumpaan kita di sini. Terima kasih banyak apresiasi dan partisipasi temen-temen di sini. Saya ngerasa kok banyak kekurangan disini dan buat yang baca, daebak lah! Saya aja kalo ngeliat ff kyumin yang genre hurt/angst mikir berkali-kali dulu baru berani baca.

Itu NC-nya rada aneh, ajaib, ga hot gimana gitu ya? Saya juga tau, ga ada bakat tapi maksa bikin xD

Dan terima kasih sekali lagi buat yang baca, review, fave, dan follow~ #bow

Balasan review non-login user (yang login lewat PM ya) :

ming0101 : LOL makanya jangan ditahan, chingu-ya. Jadi mules kan? XD Semoga lanjutannya ga bikin mules yaaa. Makasih banyak reviewnya :)

zaAra eviLKyu : Daaaan semua hanya mimpi. Hohohoho. Gimana lanjutannya? Gak ada yang ngalangin Kyumin buat jadi satu kan? :D

Q-nar : Aku juga ga bisa nebak umur Kyumin. Diatas 30 deh kayaknya #ditabok Ne, Fighting! Makasih banyak reviewnya.

LovelyMin : Emm...mungkin karena semuanya hanya mimpi XP Apakah jadinya sad ending, chingu-ya? Semoga endingnya tidak mengecewakan :)

Kyuminsimple : Sip! Kyumin ga saya pisahin kok. Semoga endingnya cocok dengan harapan(?) yaaa :D

dien din : Hehehehe. Kenapa saya ketawa juga saya bingung. NC-nya udah saya lunasin ya, hot gak hot yah...terima aja. Dilewatin juga gapapa deh xD Apa itu itungannya happy end? Atau malah ngegantung? o.O

Paijem : Keberadaan mereka juga sesuatu. Cara mereka pegangan tangan juga sesuatu. Saya juga ga tau kenapa bisa nyangkut ke real life begini. Semua gara-gara mubank! #lah?

cholee kyumin : GILA MAKASIH BANYAK xD Amiiiin. Semua joyers pasti punya doa yang sama :D

Ayachi Casey : Saya masa galau mau bales lewat pm atau disini #gapenting Makasih banyak juga udah nyempetin review. Alhamdulillah, susah banget bikin Kyumin in character. Jangan mati dong, yang meratap sambil nangis bakal banyak nanti. Semoga masa depan mereka cerah secerah senyumnya Sungmin :D Kyumin di pojokan? Murni imajinasi saya. Hehehe

Guest : Amiiin. Terus itu apakah happy ending? #nunjuk akhir cerita Semog yaaa. Makasih banyak udah review :)

kms : Saya kalo awalnya nyesek udah males bacanya, kms-sshi, Daebak! Hepi dong :D TTMP mungkin minggu ini ya, soalnya gaya bahasa saya akhir-akhir ini belom seringan TTMP dan itu tantangan banget. Mianhae T.T

Joyer's : Mungkin...itu maksud saya bikin ff ini. Mencoba merefleksikan Kyumin kedepannya. Dan kita pasti mendoakan yang terbaik buat mereka. Semoga akhir ff ini memuaskan :D

Fishy : Sippo, Fishy~ Itu itungannya hepi end kan? Semua hal buruk yang nyangkut Kyumin itu pasti cuma mimpi :D Apa endingnya bikin bahagia? Semoga yaaa

Minhyun Cho : Hwaiting! Makasih banyak dukungannya :D Apapun yang terjadi...ini cuma ff xD Ini lanjutannya. Semoga memuaskan. Hehehe

bels137 : Silahkan dibaca lanjutannya~ Makasih banyak reviewnya :)

evil vs bunny : Amiiiin. Ini juga twoshot aja kok. Saya masih punya utang ga mungkin bikin yang panjang panjang, hehehehe. Makasih udah baca dan review :D

Sekali lagi terima kasih banyak buat semuanya. Sampai ketemu dilain kesempatan~ Mohon tinggalkan kritik dan saran di kotak review :D